You are on page 1of 55

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia dikenal memiliki luas perkebunan kelapa terbesar di dunia yakni 3,712 juta
Ha, sebagian besar merupakan perkebunan rakyat (96,6%) sisanya milik negara (0,7%) dan
swasta (2,7%). Dari potensi produksi sebesar 15 milyar butir pertahun hanya dimanfaatkan
sebesar 7,5 milyar butir pertahun atau sekitar 50% dari potensi produksi. Masih banyak
potensi kelapa yang belum dimanfaatkan karena berbagai kendala terutama teknologi,
permodalan, dan daya serap pasar yang belum merata. Selain sebagai salah satu sumber
minyak nabati, tanaman kelapa juga sebagai sumber pendapatan bagi keluarga petani,
sebagai sumber devisa negara, penyedia lapangan kerja, pemicu dan pemacu pertumbuhan
sentra-sentra ekonomi baru, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya industri
hilir berbasis minyak kelapa dan produk ikutannya di Indonesia. Banyaknya pohon kelapa
yang tumbuh di Indonesia, khususnya di daerah dekat pantai, menyebabkan Indonesia diberi
julukan sebagai negeri nyiur melambai.
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman yang serbaguna, baik untuk
keperluan pangan maupun nonpangan. Setiap bagian dari tanaman kelapa, dari akar hingga
pucuk daun, dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Pohon kelapa sering diberi
julukanThe Tree of Life (pohon kehidupan) atau A Heavenly Tree (pohon surga). Batang
kelapa dapat dipakai sebagai bahan bangunan, daunnya dianyam untuk atap rumah, daun
muda untuk janur, tulang daun untuk sapu lidi, pelepah daun untuk kayu bakar, nira untuk
gula merah, serta bagian buahnya untuk berbagai keperluan makanan, begitu juga dengan
tempurungnya dapat digunakan sebagai Arang Aktif, bahkan penelitian membuktikan bahwa
tempurung kelapa dapat digunakan sebagai bahan pengawet Alami makan.  
Sejatinya Indonesia patut bersyukur berada di lintasan garis khatulistiwa. Dengan
sinar matahari sepanjang tahun kelapa tumbuh subur disemua provinsi. Riau menjadi daerah
terkaya jumlah dan produksi dan kelapa. Lihatlah pemandangan sepanjang pesisir pantai di
Ujungkulon, provinsi banten. Sejauh mata memandang wilayah pesisir pantai itu kehijauan
oleh rerimbunan cocos nucifera. Hal sama juga tampak disepanjang pesisir Sumatera hingga
Papua. Meski begitu dengan potensi demikian besar kelapa belum banyak dimanfaatkan.

1
Daging buahnya sebatas diolah menjadi kopra, minyak, dan santan. Limbahnya berupa sabut
dan tempurung terlantar dibiarkan begitu saja.
Tiga tahun yang lalu penggunaan formalin untuk mengawetkan makanan merebak.
Padahal, badan pengawasan obat dan makanan melarang penggunaan formalin untuk
pengawet makanan, sebab formalin berdampak buruk bagi kesehatan, seprti memicu depresi
susunan saraf, memperlambat peredaran darah, dan kencing darah.

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat merusak. Di dalam
formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air dan Metil Alkohol 10-15 %
Formaldehid sebagai bahan pengawet jika dikonsumsi dapat merusak hati, ginjal, limpa,
pancreas, otak dan menimbulkan kanker dalam jangka panjang terutama kanker hidung.
Dapat menimbulkan vertigo dan rasa mual dan muntah. Formalin dikenal luas sebagai
bahan pembunuh hama ( desinfektan ) dan banyak digunakan dalam industri. Sejauh ini,
pemanfaatannya tidak dilarang namun setiap pekerja yang terlibat dalam pengangkutan dan
pengolahan bahan ini harus ekstra hati-hati mengingat resiko yang berkaitan dengan bahan
ini cukup besar. Formalin akhir-akhir ini sering digunakan dalam makanan seperti mie, ikan
asin dan tahu dan makanan lainnya.

Sebagai informasi  tambahan dari MSDS(Material Safety Data Sheet) mengenai


bahaya dari Formalin: Metil Alkohol  jika dikonsumsi dapat menyebabkan kebutaan,
kerusakan hati, saraf dan menimbulkan kanker. Bahan pengawet beracun ini dilarang
digunakn untuk mengawetkan makanan seperti tertuang dalam peraturan menteri kesehatan
No. 68 tahun 1999.

Untuk itu kami memberikan solusi pengganti formalin yaitu dengan asap cair yang
sudah melalui proses penyaringan dengan kata lain dapat di pergunakan sebagai bahan
penggati pengawet makanan, antara lain : Bakso, Ikan asin, Ikan basah,Mie, Tahu, dll.

2
1.2 Gambaran Umum Potensi Usaha

Kalau kita mencermati secara lebih mendetail mengenai kondisi perekonomian


negara yang kurang stabil, maka apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha, maka
yang akan terlintas pertama kali di benak kita adalah mengenai bagaimana menciptakan
sebuah unit usaha bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan
jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah
dengan modal yang pas – pasan, produk apa yang akan kita produksi sehingga
memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kiranya
pemikiran tersebut pantas muncul ketika kita semua terhimpit pada kondisi ekonomi yang
sulit.
Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan analisis mengenai hal – hal yang
potensial untuk melakukan usaha agar mampu memberikan manfaat ekonomi bagi kita.
Dengan melihat potensi tanaman kelapa di daerah Aceh singkil yang lumayan cukup
menjanjikan, serta tempurung kelapa yang masih dianggap sebagai limbah dari buah kelapa
sendiri. Pada umumnya masyarkat setempat hanya membuang begitu saja tempurung kelapa
yang dianggap sebagai limbah. Dengan melihat kondisi seperti ini terlintas dipikiran bagaimana
caranya agar tempurung kelapa yang selama ini dianggap sebagai limbah menjadi suatu produk
yang bernilai ekonomis dan berdaya guna untuk kepentingan masyarakat Aceh Singkil. Untuk
itu perlu dilakukan studi kelayakan bisnis pada Usaha Pengolahan Asap Cair yang akan dibuka
di daerah Aceh Singkil.

Gambar 1.1 : Pulau Banyak ( Singkil )

3
1.3 Gambaran Umum Industri
a. Asap Cair
Asap diartikan sebagai suatu suspensi partikel-partikel padat dan cair dalam
medium gas (Girard, 1992). Sedangkan asap cair menurut Darmadji (1997) merupakan
campuran larutan dari dispersi asap kayu dalam air yang dibuat dengan
mengkondensasikan asap hasil pirolisis kayu. Cara yang paling umum digunakan untuk
menghasilkan asap pada pengasapan makanan adalah dengan membakar serbuk gergaji
kayu keras dalam suatu tempat yang disebut alat pembangkit asap (Draudt, 1963)
kemudian asap tersebut dialirkan ke rumah asap dalam kondisi sirkulasi udara dan
temperatur yang terkontrol (Sink dan Hsu, 1977). Produksi asap cair merupakan hasil
pembakaran yang tidak sempurna yang melibatkan reaksi dekomposisi karena pengaruh
panas, polimerisasi, dan kondensasi (Girard, 1992).

Gambar 1.2 : Asap Cair


Penggunaan berbagai jenis kayu sebagai bahan bakar pengasapan telah banyak
dilaporkan. Pembuatan bandeng asap di daerah Sidoarjo, menggunakan berbagai jenis
kayu sebagai bahan bakar seperti kayu bakau, serbuk gergaji kayu jati, ampas tebu dan
kayu bekas kotak kemasan (Tranggono dkk, 1997). Namun untuk menghasilkan asap
yang baik pada waktu pembakaran sebaiknya menggunakan jenis kayu keras seperti
kayu bakau, rasa mala, serbuk dan serutan kayu jati serta tempurung kelapa, sehingga
diperoleh ikan asap yang baik (Tranggono dkk, 1997). Asap yang dihasilkan dari
pembakaran kayu keras akan berbeda komposisinya dengan asap yang dihasilkan dari

4
pembakaran kayu lunak. Pada umumnya kayu keras akan menghasilkan aroma yang
lebih unggul, lebih kaya kandungan aromatik dan lebih banyak mengandung senyawa
asam dibandingkan kayu lunak (Girard, 1992). Asap memiliki kemampuan untuk
mengawetkan bahan makanan karena adanya senyawa asam, fenolat dan karbonil.
Seperti yang dilaporkan Darmadji dkk (1996) yang menyatakan bahwa pirolisis
tempurung kelapa menghasilkan asap cair dengan kandungan senyawa fenol sebesar
4,13 %, karbonil 11,3 % dan asam 10,2 %. Aplikasi asap cair dalam pengolahan RSS
dengan skala pabrik dapat berfungsisebagai pembeku dan pengawet dalam pengolahan
RSS. Pembekuan sempurna terjadi dalam waktu 5 menit, dan pengeringan sit hanya
memerlukan waktu selama 36 jam dan menghemat kayu bakar sebanyak 2,45 m3 per ton
karet kering dibandingkan dengan pengolahan RSS secara normal. Hal ini akan banyak
mengurangi pencemaran udara akibat pembakaran kayu, biaya pengolahan lebih efisien
dan proses pengolahan lebih cepat dari 5-6 hari menjadi 2 hari. Mutu spesifikasi teknis,
karakteristik vulkanisasi dan sifat fisik vulkanisat dari karet RSS yang dibekukan dan
diawetkan dengan asap cair adalah setara dengan yang diproses secara konvensional. Di
Amerika serikat, pengolah daging menggunakan asap cair yang telah mengalami
pengendapan dan penyaringan untuk memisahkan senyawa tar. Pasar internasional untuk
produk asap cair ini meliputi Amerika, Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.
Asap cair ini telah diaplikasikan pada pengawetan daging, termasuk daging unggas,
kudapan dari daging, ikan salmon dan kudapan lainnya. Asap cair juga digunakan untuk
menambah citarasa pada saus, sup, sayuran dalam kaleng, bumbu, rempah-rempah dan
lain-lain (Tranggono dkk, 1997).

b. Komposisi Asap Cair


Asap cair mengandung berbagai senyawa yang terbentuk karena terjadinya
pirolisis tiga komponen kayu yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Lebih dari 400
senyawa kimia dalam asap telah berhasil diidentifikasi. Komponen-komponen tersebut
ditemukan dalam jumlah yang bervariasi tergantung jenis kayu, umur tanaman sumber
kayu, dan kondisi pertumbuhan kayu seperti iklim dan tanah.Komponen-komponen
tersebut meliputi asam yang dapat mempengaruhi citarasa, pH dan umur simpan produk
asapan; karbonil yang bereaksi dengan protein dan membentuk pewarnaan coklat dan

5
fenol yang merupakan pembentuk utama aroma dan menunjukkan aktivitas antioksidan
(Astuti, 2000). Selain itu Fatimah (1998) menyatakan golongan-golongan senyawa
penyusun asap cair adalah air (11-92 %), fenol (0,2-2,9 %), asam (2,8-9,5 %), karbonil
(2,6-4,0 %) dan tar (1-7 %). Kandungan senyawa-senyawa penyusun asap cair
sangatmenentukan sifat organoleptik asap cair serta menentukan kualitas produk
pengasapan. Komposisi dan sifat organoleptik asap cair sangat tergantung pada sifatkayu,
temperatur pirolisis, jumlah oksigen, kelembaban kayu, ukuran partikel kayu serta alat
pembuatan asap cair (Girard, 1992).Diketahui pula bahwa temperatur pembuatan asap
merupakan faktor yang paling menentukan kualitas asap yang dihasilkan. Darmadji dkk
(1999) menyatakan bahwa kandungan maksimum senyawa-senyawa fenol, karbonil, dan
asam dicapai pada temperatur pirolisis 600 oC. Tetapi produk yang diberikan asap cair
yang dihasilkan pada temperatur 400 oC dinilai mempunyai kualitas organoleptik yang
terbaik dibandingkan dengan asap cair yang dihasilkan pada temperatur pirolisis
yanglebih tinggi. Adapun komponen-komponen penyusun asap cair meliputi:

 Senyawa-senyawa fenol
Senyawa fenol diduga berperan sebagai antioksidan sehingga dapat memperpanjang
masa simpan produk asapan. Kandungan senyawa fenol dalam asap sangat tergantung
pada temperature pirolisis kayu. Menurut Girard (1992), kuantitas fenol pada kayu
sangat bervariasi yaitu antara 10-200 mg/kg Beberapa jenis fenol yang biasanya
terdapat dalam produk asapan adalah guaiakol, dan siringol. Senyawa-senyawa fenol
yang terdapat dalam asap kayu umumnya hidrokarbon aromatik yang tersusun dari
cincin benzena dengan sejumlah gugus hidroksil yang terikat. Senyawa-senyawa fenol
ini juga dapat mengikat gugus-gugus lain seperti aldehid, keton, asam dan ester (Maga,
1987).

6
 Senyawa-senyawa karbonil
Senyawa-senyawa karbonil dalam asap memiliki peranan pada pewarnaan dan
citarasa produk asapan. Golongan senyawa ini mepunyai aroma seperti aroma karamel
yang unik. Jenis senyawa karbonil yang terdapat dalam asap cair antara lain adalah
vanilin dan siringaldehida.

 Senyawa-senyawa asam
Senyawa-senyawa asam mempunyai peranan sebagai antibakteri dan membentuk
cita rasa produk asapan. Senyawa asam ini antara lain adalah asam asetat, propionate,
utirat dan valerat.
 Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis
Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis (HPA) dapat terbentuk pada
osespirolisis kayu.Senyawa hidrokarbon aromatik seperti benzo(a)pirena merupakan
senyawa yang memiliki pengaruh buruk karena bersifat karsinogen (Girard, 1992). Girard
(1992) menyatakan bahwa pembentukan berbagai senyawa HPA selama pembuatan asap
tergantung dari beberapa hal, seperti temperatur pirolisis, waktu dan kelembaban udara
pada proses pembuatan asap serta kandungan udara dalam kayu.Dikatakan juga bahwa
semua proses yang menyebabkan terpisahnya partikel-partikel besar dari asap akan
menurunkan kadar benzo(a)pirena. Proses tersebut antara lain adalah pengendapan dan
penyaringan.
 Senyawa benzo(a)pirena
Benzo(a)pirena mempunyai titik didih 310 oC dan dapat menyebabkan kanker
kulit jika dioleskan langsung pada permukaan kulit. Akan tetapi proses yang terjadi
memerlukan waktu yang lama (Winaprilani, 2003).

7
c. Keuntungan dan Sifat Fungsional Asap Cair
Keuntungan penggunaan asap cair menurut Maga (1987) antara lain lebih intensif
dalam pemberian citarasa, kontrol hilangnya citarasa lebih mudah, dapat diaplikasikan
pada berbagai jenis bahan pangan, lebih hemat dalam pemakaian kayu sebagai bahan
asap, polusi lingkungan dapat diperkecil dan dapat diaplikasikan ke dalam bahan dengan
berbagai cara seperti penyemprotan, pencelupan, atau dicampur langsung ke dalam
makanan. Selain itu keuntungan lain yang diperoleh dari asap cair, adalah seperti
diterangkan di bawah ini:

 Keamanan Produk Asapan


Penggunaan asap cair yang diproses dengan baik dapat mengeliminasi
komponen asap berbahaya yang berupa hidrokarbon polisiklis aromatis.
Komponenini tidak diharapkan karena beberapa di antaranya terbukti bersifat
karsinogen pada dosis tinggi. Melalui pembakaran terkontrol, aging, dan teknik
pengolahan yang semakin baik, tar dan fraksi minyak berat dapat dipisahkan
sehingga produk asapan yang dihasilkan mendekati bebas HPA (Pszczola dalam
Astuti, 2000).
 Aktivitas Antioksidan
Adanya senyawa fenol dalam asap cair memberikan sifat antioksidan
terhadapfraksi minyak dalam produk asapan. Dimana senyawa fenolat ini dapat
berperan sebagai donor hidrogen dan efektif dalam jumlah sangat kecil untuk
menghambat autooksidasi lemak (Astuti, 2000).
 Aktivitas Antibakterial
Peran bakteriostatik dari asap cair semula hanya disebabkan karena adanya
formaldehid saja tetapi aktivitas dari senyawa ini saja tidak cukup sebagai penyebab
semua efek yang diamati. Kombinasi antara komponen fungsional fenol dan asam-
asam organik yang bekerja secara sinergis mencegah dan mengontrol pertumbuhan
mikrobia (Pszczola dalam Astuti, 2000). Adanya fenol dengan titik didih tinggi
dalam asap juga merupakan zat antibakteri yang tinggi (Astuti, 2000).

8
 Potensi pembentukan warna coklat
Menurut Ruiter (1979) karbonil mempunyai efek terbesar pada terjadinya
pembentukan warna coklat pada produk asapan. Jenis komponen karbonil yang
paling erperan adalah aldehid glioksal dan metal glioksal sedangkan formaldehid dan
hidroksiasetol memberikan peranan yang rendah. Fenol juga memberikan
kontribusipada pembentukan warna coklat pada produk yang diasap meskipun
intensitasnya tidak sebesar karbonil.
 Kemudahan dan variasi penggunaan
Asap cair bisa digunakan dalam bentuk cairan, dalam fasa pelarut minyak
dan bentuk serbuk sehingga memungkinkan penggunaan asap cair yang lebih luas
dan mudah untuk berbagai produk (Pszczola dalam Astuti,2000).

d. Manfaat Asap Cair


Asap cair memiliki banyak manfaat dan telah digunakan pada berbagai industri,
antara lain :
- Industri Pangan
Asap cair ini mempunyai kegunaan yang sangat besar sebagai pemberi rasa dan roma
yang spesifik juga sebagai pengawet karena sifat antimikrobia dan antioksidannya.
Dengan tersedianya asap cair maka proses pengasapan tradisional dengan
menggunakan asap secara langsung yang mengandung banyak kelemahan seperti
pencemaran lingkungan, proses tidak dapat dikendalikan, kualitas yang tidak
konsisten serta timbulnya bahaya kebakaran, yang semuanya tersebut dapat dihindari.
- Industri perkebunan
Asap cair dapt digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional asap cair seperti
antijamur, antibakteri dan antioksidan tersebut dapat memperbaiki kualitas produk
karet yang dihasilkan.

- Industri kayu
Kayu yang diolesi dengan asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap
daripada kayu yang tanpa diolesi asap cair (Darmadji, 1999)

9
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Nama Unit Usaha


Unit usaha ini diberi nama “CV. Lucky Smoke” dikarenakan usaha ini dapat
mengambil keuntungan dari asap yang selama ini orang beranggapan bahwasanya asap
hanyalah penyebab utama terjadinya polusi, asap dapat membuat mata perih dan berbagai
pandangan negatif lainnya mengenai asap. Lain halnya dengan asap yang satu ini, Asap
Cair yang diperoleh dari hasil Pirolisis tempurung kelapa ini dapat memperoleh
keuntungan, serta dapat menjadi bisnis yang menjanjikan untuk masa yang akan
mendatang, dimana kita mengetahui bahwasanya sekarang ini banyak masyrakat yang
khawatir akan isu maraknya penggunaan pengawet kimia terhadap produk makanan yang
dapat membahayakan kesehatan. Jadi dengan melihat keadaan yang sedemikian prospek
asap cair sebagai bahan pengawet yang alami dapat menjadi solusi dalam pemecahan
permasalahan ini. Untuk lebih jelasnya mengenai nama serta alamat dari perusahaan ini
dapat dilihat dibawah ini:

Nama Perusahaan : “CV. Lucky Smoke “


Jenis Usaha : Asap Cair
Pimpinan Perusahaan : SUHAIDI , Amd.
Alamat Perusahaan : Jl. H. Hamzah, Sukamakmur, Kec.Singkil
Kab. Aceh Singkil, Prov. NAD

10
No.Telp Perusahaan : 085260752570

2.2 Bidang Perusahaan


Perusahaan bergerak di bidang manufactur yaitu tempurung kelapa yang diolah
menjadi asap cair yang digunakan sebagai pengawet makanan pengganti formalin.
Dimana asap cair ini merupakan pengawet alami yang aman bagi kesehatan.

2.3 Visi Dan Misi Perusahaan


Visi Perusahaan

1. Mampu menembus pasar lokal dan international


2. Memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

Misi Perusahaan Jangka Panjang

1. Membuka Anak Perusahaan (cabang perusahaan) berbagai daerah di Aceh Singkil


2. Memperluas Segmentasi Pasar
3. Menjadikan Asap Cair sebagai Komoditi unggulan daerah Aceh
Singkil

Misi Perusahaan Jangka Pendek

1. Menjalin hubungan kerja sama dengan petani Karet, serta para


Nelayan.
2. Menjalin hubungan kerja sama dengan pihak Kreditur dan Investor.
2.4 Kebijakan Perusahaan

Untuk Memajukan Perusahaan dan Meningkatkan Nilai Daya Saing Perusahaan


terhadap pesaing lain yang bergerak dalam bidang yang sama, maka diperlukan suatu
kebijakan yang dapat mendorong agar perusahaan tetap eksis dimasa yang akan datangnya.
Adapun Kebijakan dari perusahaan Lucky Smoke yang di ambil kedepannya antara lain :

11
1. Melakukan sistem Quality Control ( QC) pada perusahaan, agar kualitas dari Produksi
tetap terjaga dengan baik.

2. Melakukan Diversifikasi terhadap produk dengan maksud agar produk dapat lebih
bernilai guna (Added Value), seperti mengolah Asap cair menjadi Asap Padat. Dimana
asap padat ini merupakan produk yang biasa digunakan sebagai penambah cita rasa pada
makanan, dimana dengan hanya menaburkan Asap Padat ini ke bahan makanan maka cita
rasa dari makanan akan berubah seperti habis dibakar tanpa perlu pembakaran.

2.5 Rencana Perusahaan

Adapun rencana perusahaan agar dapat maju dan terus berkembang dimasa yang
akan datang adalah :

a. Memperkenalkan Asap Cair ke dunia maya dengan cara membuat situs atau Web
perusahaan asap cair dari Lucky Smoke, agar asap cair tidak hanya berorientasi di lokal
saja melainkan mampu menembus pasar Ekspor ke luar negeri. Dengan begitu dapat
menambah devisa negara dan memajukan perusahaan Lucky Smoke.
b. Membentuk suatu organisasi atau jaringan dengan para pengusaha asap cair di
Indonesia, agar dapat saling bekerja sama untuk menembus pasar Internasional.

12
BAB III

ANALISIS KELAYAKAN RENCANA BISNIS

3.1 Aspek Hukum Dan Legalitas

I. Perizinan

A. Surat-surat izin yang dimiliki

1. Akta pendirian/akta notaris


2. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
4. Keanggotaan KADIN
5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
6. Legalitas Merek

B. Prosedur Perizinan

1. Akta Notaris
Pengajuan bisa dilakukan langsung dikantor notaris ditempat usaha berdomisili. Akta
ini membutuhkan biaya Rp 1.000.000,- termasuk biaya pengajuan, pengurusan,
verifikasi, dan formulir.

2. SIUP
SIUP adalah Izin Usaha yang dikeluarkan Instansi Pemerintah melalui Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota/Wilayah sesuai domisili perusahaan. SIUP
digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha dibidang Perdagangan Barang/Jasa di
Indonesia sesuai dengan KLUI “Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia”.

13
a. Penggolongan Siup
Berdasarkan besarnya jumlah Modal dan Kekayaan Bersih di luar tanah dan
bangunan atau jumlah modal disetor dalam akta pendirian/perubahan, maka
penggolongan SIUP dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
i. SIUP BESAR, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan
kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA
PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai diatas Rp.500.000.000,- (limaratus
juta rupiah).
ii. SIUP MENENGAH, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan
kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA
PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai diatas Rp.200.000.000,- (duartus
juta rupiah) s/d Rp. 500.000.000,- (limaratus juta rupiah).
iii. SIUP KECIL, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan
kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA
PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai sampai dengan Rp.200.000.000-
(duartus juta rupiah).

b. Prosedur Permohonan
1. Perusahaan mengambil formulir, mengisi dan mengajukan permohonan SIUP
beserta persyaratannya melalui Kantor Dinas Perindustrian & Perdagangan
Kota/Wilayah sesuai domisili perusahaan untuk permohonan SIUP Menengah
dan SIUP Kecil.
2. Sedangkan untuk permohonan SIUP-BESAR diajukan melalui Kanwil
Perindustrian dan Perdagangan Kota/Propinsi sesuai domisili perusahaan.

14
c. Persyaratan
- Copy Akta pendiran (asli diperlihatkan)
- Copy Akta perubahannya & Laporannya, jika ada (asli diperlihatkan)
- Copy SK. Menteri Hukum & HAM RI (asli diperlihatkan) atau Bukti PNBP untuk
PT-Baru
- Copy Surat Keterangan Domisili perusahaan, (asli diperlihatkan)
- Copy SITU-Surat Izin Tempat Usaha (bagi perusahaan yang dipersyaratan)
- Copy Kontrak/Sewa T.Usaha/Surat Keterangan dari pemilik gedung
- Copy NPWP-Nomor Pokok Wajib Pajak (asli diperlihatkan)
- Copy KTP Pemegang Saham atau NPWP jika Badan Usaha
- Copy KTP Pengurus Perseroan (Direksi & Komisaris)
- Copy KK jika Pimpinan/Penanggung Jawab perusahaan adalah Wanita
Pas Photo Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan (3 x 4) 2 lembar
- Copy Neraca Awal Perusahaan

d. Masa Berlaku
SIUP berlaku selama perusahaan masih menjalankan kegiatan usaha perdagangan
barang/jasa sejak tanggal dikeluarkan.

e. Biaya Pengurusan Siup

GOLONGAN BIAYA PROSES BIAYA SUDAH TERMASUK


BESAR Rp. 2.750.000,- 10 Hari Kerja Pengambilan Formulir & Persyaratannya
MENENGAH Rp. 1.750.000,- 10 Hari Kerja Persiapan dan Pemeriksaan
Pengajuan Permohonan SIUP Biaya
KECIL Rp. 850.000,- 10 Hari Kerja
Administrasi & Fee Jasa Kami

Legalisir Copy SIUP oleh Notaris – Pas Photo 3 x 4= 2 lembar

15
3. Tanda Daftar Perusahaan
a. Badan Hukum Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang “WAJIB DAFTAR
PERUSAHAAN”.
b. Prosedur Permohonan
 Bagi permohonan TDP badan usaha/perusahaan PT-PMA, PT Non PMA, dan
Yayasan maka badan usaha/perusahaan harus  terlebih dahulu mendapatkan
Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Menteri Kehakiman & HAM RI,
atau persetujuan dan atau setelah tanggal penerimaan laporan.
 Bagi permohonan TDP badan usaha KOPERASI maka badan
usaha/perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan Pengesahan Akta
Pendirian/Perubahan dari Instansi Terkait.
 Bagi permohonan badan usaha/perusahaan CV atau perusahan perorangan
maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu didaftarkan kepengadilan
negeri setempat sesuai dengan Domisili Perusahaan.
 Perusahaan mengambil formulir, mengisi, menandangani permohonan dan
mengajukan permohonan TDP pada Kantor Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota/Kabupaten cq. Kantor Pendaftaran Perusahaan, sesuai
domisili perusahaan.
 Petugas dari Kantor Pendaftaran Perusahaan akan memeriksa dan meneliti, jika
memenuhi syarat WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN, maka sertifikat TANDA
DAFTAR PERUSAHAAN akan dikeluarkan.

c. Persyaratan
 Copy Akta Pendirian (asli diperlihatkan)
 Copy Perubahan-perubahannya termasuk perubahan Modal, Kepemilikan
Saham dan Perubahan Pengurus (asli diperlihatkan)
 ASLI SK. Menteri Hukum & HAM RI dan Laporan perubahan Akta
 Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan (asli diperlihatkan)
 Copy SIUP/SIUJPT/SIUPAL atau Izin Operasional Lainnya (asli
diperlihatkan)
 Copy KTP Pengurus (Direksi & Komisaris)
 Asli TDP untuk Perubahan atau Perpanjangan

16
d. Masa Berlaku
Tanda Daftar Perusahaan berlaku selaku 5 (lima) tahun sejak tanggal dikeluarkan.
e. Penawaran Biaya Pengurusan
Biaya yang dikeluarkan untuk kepengurusan TDP adalah Rp 2.500.000,- dalam
proses 14 hari kerja.

4. Keanggotaan Kadin
a. Landasan Hukum
 Undang-undang No.1 tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri.
 Keppres No. 14 tahun 2004 tentang Persetujuan Perubahan AD/ART KADIN.
 Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.

b. Prosedur Permohonan
Cara mendapatkan keanggotaan Kadin:

 Mengisi formulir keanggotaan KADIN dengan menyertakan biodata perusahaan


dengan lengkap, obyektif dan benar.
 Mencantumkan secara jelas bidang usaha dan produk utama perusahaan pada
formulir keanggotaan KADIN Propinsi KADIN. Mendaftarkan pada Sekretariat
KADIN yang terdekat dengan domisili perusahaan di Kotamadya ataupun di
Sekretariat KADIN.
 Melampirkan copy dokumen perusahaan dan perizinan yang dimiliki.

c. Persyaratan
Kelengkapan data yang harus dilampirkan dalam berkas permohonan KTA
KADIN keanggota baru :

 Untuk unit usaha yang berbentuk PT, CV atau Koperasi (unit usaha yang
berdasarkan hukum) maka data yang dilampirkan yaitu Copy Akte Notaris atau
Anggaran Dasar atau Keputusan Pemerintah dan untuk unit usaha yang

17
berbentuk Usaha Perorangan maka yang dilampirkan adalah Copy bukti diri
yang sah dari pemilik/penanggung jawab usahanya.
 Melampirkan Surat-Surat Keterangan atau Izin Usaha yang dimiliki
perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan usaha seperti:
- Copy Akte Pendirian Perusahaan
- Copy KTP Pimpinan dan Tenaga Ahli Perusahaan.
- Copy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)/ Tanda Daftar Usaha
Perdagangan (TDUP).
- Copy Domisili Perusahaan yang terakhir.
- Copy Izin Operasional/Izin Tehnis dari Dept/Instansi yang bersangkutan
dengan menunjukkan aslinya.
- Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
- Copy SPT-PPH Badan (tahun terakhir).
- Neraca Perusahaan Tahun terakhir
- Bukti pengalaman kerja perusahaan
- Pasfoto berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar
 Perusahaan yang mempunyai kantor cabang maka data kantor pusat maupun
kantor cabang di lampirkan.
 Membayar kontribusi iuran pertama minimum untuk 1 (satu) tahun sesuai
dengan klasifikasi masing-masing perusahaan.

d. Biaya Kepengurusan
Uang pangkal yang diberikan adalah Rp 375.000,- dan biaya pencetakan Rp
15.000,- dan biaya iuran pertahun adalah Rp 300.000,-. Jadi rekapitulasi dana
untuk Kadin adalah Rp 690.000,-

e. Masa berlaku KTA KADIN.


KTA berlaku untuk satu tahun kalender, mulai tanggal dikeluarkan, 1 Januari
sampai dengan tanggal 31 Desember.

18
5. Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )
Nomor Pokok Wajib Pajak biasa disingkat dengan NPWP adalah nomor yang
diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
a. Tatacara Pendaftaran NPWP
Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan
menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) setempat
dengan melampirkan:

 Untuk WP Orang Pribadi Non-Usahawan: Fotokopi Kartu Tanda


Penduduk bagi penduduk Indonesia atau foto kopi paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau
Kepala Desa bagi orang asing.
 Untuk WP Orang Pribadi Usahawan :
1. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah
surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal
Lurah atau Kepala Desa bagiorang asing;
2. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi
yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa.
 Untuk WP Badan :
1. Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan
penunjukkan dari kantor pusat bagi BUT;
2. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah
surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal
Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus
aktif;
3. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang
minimal Lurah atau Kepala Desa

19
 Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/ Pemotong:
1. Fotokopi KTP bendaharawan;
2. Fotokopi surat penunjukkan sebagai bendaharawan.
 Untuk Joint Operation sebagai wajib pajak Pemotong/pemungut:
1. Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation;
2. Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation;
3. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah
surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal
Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus joint
operation.

6. Legalitas Merek
a. Badan Hukum UU Hak Cipta No. 19 Thn 2002, UU Hak Paten No. 14

b. Persyaratan

Persyaratan pendaftaran merek :


- Etiket Merek (Logo) 3x3 : 25 lembar dan 9x9 = 25 lembar berwarna
- Copy KTP Pemohon (apabila pribadi)
- Copy Akte Perusahaan dilegalisir Notaris
- Copy NPWP Perusahaan
- KTP Direktur Perusahaan
- Surat Kuasa
- Surat Pernyataan

20
c. Lama Proses:

- Cek Nama 2 hari


- Resi , Nomor Registrasi 7 hari
- Sertifikat 36 bln
d. Harga
- Cek nama Rp 100.000,-
- Sertifikat Rp 2.500.000 + PPn 10%
e. Lama proses 14 hari kerja
- Harga tergantung luas bangunan dan range amdal

- Payment Negosiasi

21
3.2 ASPEK PEMASARAN

Pemasaran (marketing) adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan –


kegiatan penting yang memungkinkan individu atau perusahaan mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk
mengembangkan hubungan pertukaran.

a) Peluang Pasar

Pada beberapa tahun terakhir ini kita ditakutkan dengan isu merebaknya pengawet
kimia seperti formalin yang berbahaya untuk kesehatan, dimana BPOM dan DINKES
melarang penggunaan pengawet kimia yang dapat menyebabkan kesehatan.
Berdasarkan pernyataan itu disinilah terletak peluang pasar untuk Industri Asap Cair
yang dapat digunakan sebagai pengganti pengawet berbahaya untuk kesehatan. Dimana
asap cair yang merupakan pengawet alami yang dihasilkan dari tempurung kelapa ini
sangat aman digunakan sebagai pengawet makanan.

Asap cair komoditas baru yang mulai tersohor dimata masyarakat sebagai bahan
pengawet dan juga sebagai bahan koagulan pada petani karet. Produk hasil pembakaran
tempurung kelapa dan kayu keras seperti bakau, dan rasmala ini popular karena multi
fungsi. Produk yang mengandung senyawa asam, fenolat dan karbonil itu dapat
bermanfaat sebagai bahan pengawet makanan, pembeku karet, pupuk,, disenfektan,
antivirus dan obat. Karena multi manfaat inilah pantas jika pasar untuk produk asap cair
ini terbuka lebar.

b) Daerah Pemasaran (Market Segmentasi)


Daerah yang menjadi sasaran untuk pemasaran asap cair adalah daerah pesisir
pantai yang merupakan daerah para nelayan seperti daerah Aceh Singkil, Nias,
Meulaboh, Banda Aceh, dan juga didaerah luar sumatera. Begitu juga untuk daerah yang
berpotensi sebagai penghasil tanaman karet seperti Sumatera Utara dan daerah Jawa.

22
c) Pasar sasaran (Market Targeting )
Dalam penetuan sasaran pasar yang akan diraih oleh industri asap cair ini ditentukan
berdasarkan kegunaan dan manfaat asap cair ini sendiri. Dimana asap cair yang
berfungsi sebagai bahan pengawet pada makanan dan juga dapat digunakan sebagai
bahan pembeku karet, maka sasaran pasar yang akan dituju adalah para Nelayan, para
Petani Karet, serta para pengusaha kuliner yang ingin mengawetkan produk makanannya
agar dapat bertahan lebih lama tanpamenimbulkan efek samping bagi kesehatan.

d) Volume dan Harga Penjualan


Berdasarkan permintaan / kebutuhan pasar yang diperoleh ( 20 ton/bulan ) maka
Perusahaan LUCKY SMOKE menetapkan kapasitas produksi produk per bulan adalah
sebesar 7.650 kg yang menghasilkan 2.142 liter/bulan.

Produk ini di kemas dalam kemasan jeregan dengan isi 1 liter.

Harga penjualan : Rp. 20.000 / liter

Harga jual perbulan yang diperoleh adalah Rp. 42.840.000 / bulan

e) Persaingan dan Strategi Bersaing

- Persaingan dari produk sejenis :


Produk asap cair merupakan produk yang baru dikembangkan di kalangan industri
didaerah Aceh Singkil sehingga produk ini tidak memiliki banyak pesaing dari
produk sejenis.

- Persaingan dengan bahan berbeda :


Pesaing lain dari bahan yang berbeda namun memiliki kesamaan fungsi adalah
produk formalin. Produk formalin tersebut memang tergolong produk yang mudah
diperoleh serta murah harganya. Namun kelebihan produk asap cair ini adalah asap
cair merupakan produk bahan pengawet yang mengawetkan tanpa menimbulkan
penyakit.

23
- Strategi Bersaing
Pesaing yang agak sulit untuk diimbangi adalah formalin yang sering digunakan oleh
masyarakat dalam mengawetkan makanannya, selain murah formalin juga dapat
mengawetkan makanan lebih lama. Untuk itu sangat perlu di susun strategi bersaing
yang cocok dilakukan agar produk asap cair ini mampu menembus pasar regional.

Adapun strategi yang akan dilakukan adalah :

1. Melakukan riset pasar lebih rinci


2. Menetapkan harga yang terjangkau dan kompetitif
3. Menciptakan kemasan produk yang lebih menarik
4. Menampilkan kegunaan dan keunggulan produk dalam kemasan
5. Dan yang paling terpenting adalah memberikan penyuluhan kepada mereka
akan betapa pentingnya kesehatan dan pengaruh dari penggunaan pengawet
kimia yang berbahaya yang dapat merugikan kesehatan.

f) Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya


Perusahaan akan melakukan evaluasi dengan mengumpulkan data tentang tingkat
penjualan saat ini, tingkat pertumbuhan, dan kemampuan perolehan laba yang
diharapkan pada setiap segmen. Perusahaan akan tertarik pada segmen yang
mempunyai ukuran dan karakteritik pertumbuhan yang tepat.

Sejak isu penggunaan pengawet formalin mencuat, permintaan asap cair tempurung
meningkat 400 persen dan diperkirakan akan cenderung meningkat pula setiap
tahunnya. Terlebih ketika sekarang sedang ada trend dari masyarakat yang lebih
menyukai produk – produk makanan maupun minuman herbal dan natural, maka
kondisi tersebut jelas akan memunculkan peluang bagi kegiatan bisnis asap cair ini,
hal tersebut juga akan meningkat seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat akan
kesehatan mereka.

24
g) Pangsa Pasar
Berdasarkan hasil riset yang diperoleh maka dapat diasumsikan permintaan konsumen
terhadap produk adalah sebesar 10 sampai 20 ton per bulan.

Namun untuk saat ini, Perusahaan Lucky Smoke dapat menentukan kapasitas
produksinya adalah 2.142 liter per bulan.

Perusahaan hanya mampu meraih pasar sebesar 10 %. Dan hal itu tidak mudah untuk
meraih pangsa pasar yang sebesar itu.

h) Strategi Pemasaran
a. Produk
Produk yang ditawarkan adalah asap cair yang merupakan pengawet alami, dan aman
digunakan untuk produk makanan.

b. Tempat
Tempat produk dipasarkan adalah di daerah supermarket, tempat berkumpulnya para
pengusaha makanan serta perusahaan – perusahaan besar yang memang
membutuhkan bahan pengawet dalam jumlah yang besar.

c. Harga
Penetapan harga yang diterapkan kepada konsumen berdasarkan perhitungan harga
produksi, dan harga ini juga berdasarkan riset pasar.

d. Promosi
Dalam memperkenalkan produk asap cair ini, Perusahaan Lucky Smoke
menggunakan berbagai cara promosi yaitu :

a. Iklan via internet


b. Pameran
c. Brosur

25
i) Metoda Promosi
a. Iklan via internet
Yang digunakan dalam memasarkan produk ini adalah via internet yang gratis dengan
cara blogger. Caranya sangat mudah dan tidak memerlukan biaya. Namun dapat
menggait konsumen dalam jumlah yang cukup besar.

b. Pameran
Sistem pameran yang dilakukan adalah bekerjasama dengan bagian koperasi dengan
mengeluarkan sejumlah biaya. Dengan begitu Perusahaan Lucky Smoke dapat
mengikuti pameran yang diadakan oleh bagian koperasi, biasanya sekali dalam
setahun.

c. Brosur
Dalam memasarkan produk dengan brosur adalah menggunakan jasa sales yang akan
menawarkan produk kepada konsumen.

j) Jalur Pemasaran

GAMBAR : TINGKATAN SALURAN PEMASARAN ASAP CAIR

26
3.3 ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

a. Nama Produk

Produk yang dihasilkan dari proses pengolahan atau pirolisis batok kelapa ini dinamakan
dengan produk Asap Cair yang diproduksi oleh Perusahaan Lucky Smoke.

b. Jenis Produk

Jenis produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan Lucky Smoke berbentuk cair dan
digunakan sebagai bahan pengawet alami pada bidang usaha makanan, dan juga sebagai
koagulan pada lateks atau karet.

c. Jumlah Produksi
Jumlah produk dari asap cair yang dihasilkan oleh Perusahaan Lucky Smoke per bulan
adalah sebesar 7.650 kg yang menghasilkan 2.142 liter/bulan.
d. Mesin dan Peralatan

Industri pengolahan Batok Kelapa menjadi produk asap cair membutuhkan mesin dan
peralatan dalam pemerosesannya. Adapun mesin peralatan yang dibutuhkan disini antara
lain :

 Hammer Mill : alat ini digunakan untuk menghancurkan atau memecahkan batok
kelapa.
 Mesin Pirolisis : adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan asap cair dari batok
kelapa. Dimana system pengolahannya batok kelapa dimasukkan pada mesin pirolisis
ini dan kemudian dibakar dengan keadaan Vakum pada suhu 400 – 500 oC.
 Mesin Destilasi (Bak Pendingin) : adalah suatu alat yang berupa bak atau silinder
dan di dalamnya terdapat pipa lurus atau spiral yang berfungsi untuk merubah uap
menjadi cair. Pengeluaran panas dari uap lebih efektif dengan menggunakan
pendingin berbentuk “tubular condensor”, karena mempunyai permukaan
yang lebih luas.

27
 Alat penampung asap cair : alat ini digunakan untuk menampung hasil dari proses
pendinginan asap cair dari bak pendingin, dan ini merupakan produk asap cair yang
siap pakai untuk koagulan lateks atau karet. Untuk penggunaan sebagai bahan
pengawet diperlukan perlakuan destilasi ulang untuk mengurangi kadar tarnya.

e.   Lay Out Pabrik

Gambar 1. Lay Out Pabrik

28
f. Proses Produksi

TEMPURUNG KELAPA

PENGERINGAN

PEMECAHAN

KONDENSASI

PRODUK GRADE B

PEMURNIAN

PRODUK GRADE A

PENGEMASAN

PRODUK ASAP CAIR

29
KETERANGAN :

1. Tempurung kelapa digunakan sebagai bahan baku dalam perolehan asap cair.
2. Pengeringan
a. Alat : Menggunakan cahaya matahari
b. Tujuan : Untuk mengurangi kadar air di dalam bahan baku,
3. Pemecahan
a. Alat : Hammer mill
b. Tujuan : Untuk memperkecil luas permukaan bahan baku,
4. Pembakaran
a. Alat : Pirolisator
b. Tujuan : Untuk merubah atau memproses bahan baku menjadi Asap atau
menguapkannya ,
5. Pendinginan
a. Alat : Destilator
b. Tujuan : untuk mengkondensai asap yang diperoleh dari alat pirolisis untuk
menghasilkan asap cair,
6. Pengemasan
a. Alat : Jeregan dengan volume 1 liter
b. Tujuan : Untuk mempermudah dalam pemasarannya.

30
3.4 ASPEK MANAJEMEN

Aspek manajemen ini diadakan agar suatu perusahaan dapat terkendali laju
perkembangannya, serta mengetahui bagaimana prospek perusahaan dimasa yang akan
datang. Adapun tujuan dari aspek manajemen ini adalah untuk mengetahui apakah
pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan,
sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya. Adapun aspek manajemen
tersebut antara lain adalah :

a. Planing ( Perencanaan )
Dalam hal ini agar perusahaan asap cair Lucky Smoke tetap eksis dan berkembang
semakin pesat , perlu diadakan perencanaan yang baik dan pertimbangan yang matang.
Disini perusahaan Luck Smoke sudah merencanakan dengan baik untuk perkembangan
usaha ini, seperti merencanakan Segmentasi Pasa yakni mengelompokkan pasar yang
akan diraih contohnya para Nelayan dan Petani Karet.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Dalam hal pengorganisasian perusahaan asap cair Lucky Smoke melakukan pembagian
tugas yang jelas terhadap semua karyawan serta merincikan pekerjaan apa saja yang
akan dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi konflik antara pekerja, tidak terjadi
rebutan sumber atau fasilitas, serta menghindari terjadinya keksosongan pekerjaan yang
menyebabkan ketidak efisienan kerja.
Adapun susunan staf dalam perusahaan adalah :
1. Direktur Umum

- Memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan manajer.


- Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan
perusahaan.
- Memeriksa laporan secara menyeluruh dan berkala.

2. Manajer Keuangan
- Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan.
- Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan.

31
- Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
- Merencanakan dan mengelola promosi perusahaan.
- Memenuhi target pemasaran perusahaan.
- Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Umum.
Manajer pemasaran

3. Manajer Pemasaran
- Merencanakan dan mengelola promosi perusahaan.
- Memenuhi target pemasaran perusahaan.
- Melakukan riset pemasaran.
- Melakukan negosiasi dan kontrak kerjasama dengan pihak lain.
- Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Umum.

4. Manajer Produksi
- Memilih Lokasi

- Memilih Rancangan dan Tata Letak

- Merencanakan proses produksi.


- Merencanakan ketersedian bahan baku.
- Merencanakan kualitas produk.
- Menyusun rencana kapasitas produksi.
- Memilih alat dan teknologi yang digunakan serta kapasitasnya.
- Menetapkan kebutuhan tenaga kerja.
- Menyusun ongkos produksi.

5. Manajer SDM
- Membuat struktur organisasi.
- Membuat perencanaan kebutuhan tenaga kerja dari masing-masing divisi dan
menetapkan spesifikasi tenaga kerja.

32
- Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi
kepegawaian.
- Melaksnakan Proses kegiatan Penggajian, kenaikan pangkat, kenaikan
berkala, mutasi, kesejahteraan pegawai dan pembinaan pegawai.
- Membuat laporan kegiatan Bagian Kepegawaian dan melaksanakan Tugas
lain yang berhubungan dengan Tugasnya yang diberikan oleh atasan

6. Manajer Umum
- memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa
atau seluruh manajer fungsional.
- Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi,
kepegawaian/personalia serta kesekretariatan.
- Menyelenggarakan kegiatan dibidang kerumah-tanggaan, peralatan kantor dan
perundang-undangan.
- Mengurus perbekalan material dan peralatan tehnik.
- Mengadakan pembelian barang-barang yang diperlukan perusahaan.
- Membuat laporan kegiatan Bagian Umum.
- Memberikan informasi kepada masyarakat yang berhubungan dengan
kegiatan Perusahaan.
- Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab kepada Direktur Umum.

7. Sekretaris
- Menerima telepon, menyusun dan membuat jadwal pimpinan, membuat surat,
menyiapkan agenda rapat, mengatur daftar kegiatan perusahaan / organisasi,
menyusun pembukuan perusahaan serta membantu pimpinan.
- Menerima tamu, menghandle tiket, mencatat pengeluaran perjalanan dinas,
mencatat pesan lewat telepon, mencatat janji-janji untuk pimpinan.
- Mengadakan pencatatan dari semua kegiatan manajemen.
- Sebagai alat komunikasi organisasi / perusahaan.
- Sebagai pusat dokumentasi.

33
8. Staf administrasi
- Merencanaan, pengorganisasian sampai dengan fungsi pengawasan.
- Catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan
ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis
ketatausahaan.

9. Supervisor
- melakukan supervisi terhadap para staf pelaksanan rutinitas aktivitas bisnis
perusahaan sehari-hari.
- koordinator unit kerja.

10. Staf HRD


- Mengelolaan SDM itu secara sederhana dimulai dari reckrutmen, trainning,
benefit, penilaian kinerja, perencanaan jenjang karir seluruh karyawan, PR
dan pemutusan hubungan kerja.

11. Staf Akutansi


- Membuat jurnal akuntansi atas seluruh transaksi perusahaan.
- Mengelola semua data-data akuntansi perusahaan menurut sistem dan
prosedur yang sudah baku.
- Menyusun detil neraca untuk keperluan pembuatan laporan/jurnal keuangan
secara berkala atau kapan saja diperlukan.
- Mengelola semua data-data perpajakan yang terkait dengan transaksi
perusahaan.
- Menyiapkan rekonsiliasi pajak dan komersil.
- Mengadministrasikan dokumen pendukung jurnal akuntansi dan perpajakan.
- Memberikan masukan kepada Kepala Bagian tentang perubahan-perubahan
sistem dan prosedur keuangan agar lebih efektif dan efisien.

34
12. Staf Keuangan

- Membuat , mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan


terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.

- Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan dan


ketersediaan kas kecil yang efektif.

- Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran ke


supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu
dan keakuratan penerimaan maupun pembayarakat.

- Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi


dan memudahkan penelusuran dokumen.

c. Actuating ( Penggerakan )
Dalam hal ini perusahaan Lucky Smoke melakukan beberapa kegiatan bulanan seperti
mengadakan pelatihan mengenai Asap Cair, mengadakan Traininig dan Motivasi untuk
para pekerja agar bekerja dengan dedikasi yang tinggi. Serta menjalin hubungan yang
baik antara pemimipin perusahaan dengan para staf agar kinerja perusahaan dapat
berjalan dengan optimal.

d. Controlling ( Pengawasan )
Perusahaan Lucky Smoke juga melakukan pengawasan terhadap perkembangan
perusahaan, apakah perkembangannya sudah sesuai dengan yang sudah direncanakan
pada awalnya, serta sejauh mana sudah perkembangan dari perusahaan. Ini sangat
diperlukan agar rencana yang telah ditetapkan berjalan dengan optimal.

35
3.5 ASPEK SDM ( Sumber Daya Manusia )

Aspek Sumber daya manusia ini merupakan aspek yang sangat penting, dimana
disini penentuan SDM yang akan digunakan dalam proses pelaksanaan Usaha Asap Cair ini.
Disini perusahaan Lucky Smoke telah memilih SDM yang cukup berkualitas untuk
dipekerjakan dibidangnya masing-masing. Adapun SDM yang dipekerjakan di Perusahaan
Asap Cair ini adalah sebagai berikut :

NO. Jabatan Tingkat Pendidikan Kebutuhan

1 Direktur S2 Teknik Kimia 1 orang

2 Manajer Keuangan S1 Ekonomi 1 orang

3 Manajer Produksi S1 Manajemen 1 orang

4 Manajer Umum S1 Manajemen 1 orang

5 Manajer Pemasaran S1 Ekonomi 1 orang

6 Manajer SDM dan personalia S1 Manajemen 1 orang

7 Sekretaris D3 Sekretaris 1 orang

8 Supervisor D3 1 orang

9 Staf Marketing D3 5 orang

10 Staf Pembukuan D3 Akutansi 1 orang

11 Staf Pengadaan D3 Akutansi 1 orang

12 Staf Akuntansi D3 Akutansi 1 orang

13 Staf Humas D3 1 orang

14 Staf Administrasi D3 2 orang

15 Staf Sarana dan Prasarana D3 1 orang

16 Karyawan Pengeringan SMK/Sederajat 2 orang

17 Karyawan Pemecahan SMK/Sederajat 1 orang

18 Karyawan Pembakaran SMK/Sederajat 3 orang

19 Karyawan Pemurnian SMK/Sederajat 1 orang

20 Karyawan Pengemasan SMK/Sederajat 2 orang

36
3.6 ASPEK FINANSIAL

Adapun rincian dari biaya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA BAGIAN UMUM


DALAM JANGKA BULAN PERTAMA

N VOLUM SATUA BIAYA TOTAL BIAYA


JENIS KEGIATAN
O E N (Rp) (Rp)
I LEGALITAS USAHA        

1 BADAN HUKUM/ AKTE NOTARIS 1 Paket 1,000,000.00 1,000,000.00

2 SIUP 1 Paket 2,750,000.00 2,750,000.00

3 TDP 1 Paket 2,500,000.00 2,500,000.00

4 KEANGGOTAAN KADIN 1 Paket 690,000.00 690,000.00

5 KENAGGOTAAN ASOSIASI 1 Paket 850,000.00 850,000.00


6 PERPAJAKAN/NPWP 1 Paket - -

7 AMDAL 1 Paket 750,000.00 750,000.00

8 SERTIFIKAT BADAN USAHA 1 Paket 2,000,000.00 2,000,000.00

9 IMB 1 Paket 1,000,000.00 1,000,000.00

10 ASURANSI BANGUNAN GEDUNG 1 Ls 100,000.00 100,000.00

    SUB TOTAL I 11,640,000.00


           
II OPERASIONAL KANTOR        

1 ATK 1 Ls 250,000.00 250,000.00

2 BIAYA LISTRIK RUTIN 1 Ls 200,000.00 200,000.00

3 BIAYA PDAM RUTIN 1 Ls 200,000.00 200,000.00

4 BIAYA TELEPON RUTIN 1 Ls 150,000.00 150,000.00

    SUB TOTAL II 800,000.00

37
           
III INVESTASI USAHA        

1 PENGADAAN LAHAN 1 Ha 10,000,000.00 10,000,000.00

2 PENGADAAN BANGUNAN 1 Ls 40,000,000.00 40,000,000.00

3 PENGADAAN LISTRIK 1 Ls 3,000,000.00 3,000,000.00

4 PENGADAAN PDAM 1 Ls 2,000,000.00 2,000,000.00

5 PENGADAAN TELEPON 1 Ls 1,000,000.00 1,000,000.00

6 KENDARAAN OPERASIONAL 2 Unit 1,500,000.00 3,000,000.00


PENGADAAN INVENTARIS
7 1 Ls 3,000,000.00 3,000,000.00
KANTOR
8 PENGADAAN MESIN PRODUKSI 1 Ls 139,310,000.00 139,310,000.00

    SUB TOTAL III 201,310,000.00


           
IV PEMELIHARAAN        

1 BANGUNAN GEDUNG/LAHAN 1 Ls 166,666.67 166,666.67

2 MESIN DAN PERALATAN 1 Ls 250,000.00 250,000.00

3 KENDARAAN 1 Ls 166,666.67 166,666.67

    SUB TOTAL IV 583,333.33


           
V JAMINAN PRODUKSI        

1 PENDAFTARAN MERK 1 Ls 2,000,000.00 2,000,000.00

2 PENDAFTARAN DEPKES 1 Ls 1,000,000.00 1,000,000.00

    SUB TOTAL V 3,000,000.00


VI PENGADAAN BAHAN BAKU        

1 TEMPURUNG KELAPA 7650 Kg 500.00 3,825,000.00

2 BOTOL PLASTIK 250 ML 8568 Bh 500.00 4,284,000.00

3 LABEL SEGEL TUTUP BOTOL 1 Kg 10,000.00 10,000.00

38
4 KARDUS/ PACKING 720 Bh 1,000.00 720,000.00

    SUB TOTAL VI 8,839,000.00


     

  JUMLAH TOTAL 226,172,333.33

KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA BAGIAN PEMASARAN


DALAM JANGKA BULAN PERTAMA

N VOLUM SATUA BIAYA TOTAL BIAYA


JENIS KEGIATAN
O E N (Rp) (Rp)
I BIAYA PAMERAN 1 Ls 3,000,000.00 3,000,000.00
           
II BIAYA PEMBUATAN BROSUR 1 Ls 3,000,000.00 3,000,000.00
           
III BIAYA DESAIN KEMASAN MERK 1 Ls 3,000,000.00 3,000,000.00
           
IV RISET PASAR 1 Ls 300,000.00 300,000.00
           
           
  JUMLAH TOTAL 9,300,000.00

KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA


DAN PERSONALIA DALAM JANGKA BULAN PERTAMA

N VOLUM SATUA BIAYA TOTAL BIAYA


JENIS KEGIATAN
O E N (Rp) (Rp)
           
I GAJI DIREKTUR Pend. S2 1 Org    
1 Gaji Pokok 1 Bln 2,500,000.00 2,500,000.00
2 Tunjangan 1 Bln - -
          2,500,000.00
          x 1 orang
          2,500,000.00
          x 1 bulan
    SUB TOTAL I 2,500,000.00

39
           
II GAJI MANAJER Pend. S1 5 Org    
1 Gaji Pokok 1 Bln 1,750,000.00 1,750,000.00
2 Tunjangan 1 Bln - -
          1,750,000.00
          x 5 orang
          8,750,000.00
          x 1 bulan
    SUB TOTAL II 8,750,000.00
           
III GAJI SUPERVISOR Pend. D3 1 Org    
1 Gaji Pokok 1 Bln 1,000,000.00 1,000,000.00
2 Tunjangan 1 Bln - -
          1,000,000.00
          x 2 orang
          1,000,000.00
          x 1 bulan
    SUB TOTAL III 1,000,000.00
           
IV GAJI STAF DAN PEKERJA 17 Org    
1 Gaji Pokok 1 Bln 800,000.00 800,000.00
2 Tunjangan 1 Bln - -
          800,000.00
          x 20 orang
          13,600,000.00
          x 1 bulan
    SUB TOTAL IV 13,600,000.00
           
V BIAYA PEREKRUTAN 1 Ls 500,000.00 500,000.00
    SUB TOTAL V 500,000.00
     
  JUMLAH TOTAL 26,350,000.00

KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA BAGIAN PRODUKSI


DALAM JANGKA BULAN PERTAMA

N VOLUM SATUA HARGA TOTAL HARGA


JENIS KEGIATAN
O E N (Rp) (Rp)

40
           
I PENGADAAN MESIN PRODUKSI        

1 PIROLISATOR 3 Unit 35,000,000.00 105,000,000.00

2 HAMMER MILL 1 Unit 28,000,000.00 28,000,000.00

3 ALAT DESTILASI 1 Unit 6,000,000.00 6,000,000.00


4 ALAT PENUTUP SEGEL BOTOL 1 Unit 310,000.00 310,000.00

    SUB TOTAL I 139,310,000.00


           
II PENGADAAN BAHAN BAKU        
1 TEMPURUNG KELAPA 7650 Kg 500.00 3,825,000.00
2 BOTOL PLASTIK 250 ML 8568 Bh 500.00 4,284,000.00
3 LABEL SEGEL TUTUP BOTOL 1 Kg 10,000.00 10,000.00
4 KARDUS/ PACKING 720 Bh 1,000.00 720,000.00
    SUB TOTAL II 8,839,000.00
     
  JUMLAH TOTAL 148,149,000.00

REKAPITULASI KEBUTUHAN ANGGARAN BIAYA UNTUK


PENDIRIAN USAHA ASAP CAIR PADA CV. LUCKY SMOKE
DALAM JANGKA BULAN PERTAMA

KEBUTUHAN ANGGARAN
NO NAMA DIREKSI BIAYA
(Rp)
I DIREKSI UMUM 226,172,33
3.33
II DIREKSI PEMASARAN 9,300,00
0.00
III DIREKSI PRODUKSI Anggaran Biaya Produksi

41
Dimasukkan Kedalam
Anggaran Biaya Umum
IV DIREKSI SDM DAN PERSONALIA 26,350,00
0.00
  261,822,33
JUMLAH TOTAL ANGGARAN
3.33

PENDAPATAN BERSIH / TAHUN = Rp 193.641.064

1. PAYBACK PERIOD (PP)

ARUS KAS SALDO


NO TAHUN KE TAHUN
(Rp) (Rp)
1 0 2011 -700,000,000 -700,000,000

2 1 2012 193,641,064 -506,358,936

3 2 2013 216,877,992 -289,480,945

4 3 2014 275,435,049 -14,045,895

5 4 2015 344,293,812 330,247,916

6 5 2016 430,367,265 760,615,181


         

Payback Period (PP) = 5 tahun

Kesimpulan : Karena PP < 8 tahun, rencana bisnis layak

2. NET PRESENT VALUE (NPV)

42
ARUS KAS NPV = Rp 331.450.260,80
NO TAHUN KE TAHUN
(Rp)
1 0 2011 -700,000,000 Suku Bunga = 10 % per tahun

KESIMPULAN : KARENA NPV > 0


2 1 2012 193,641,064
MAKA RENCANA BISNIS LAYAK
3 2 2013 216,877,992

4 3 2014 275,435,049
3. INTERNAL RATE OF RETURN
5 4 2015 344,293,812 (IRR)

6 5 2016 430,367,265
ARUS KAS
NO TAHUN KE TAHUN
(Rp)
1 0 2011 -700,000,000

2 1 2012 193,641,064

3 2 2013 216,877,992

4 3 2014 275,435,049

5 4 2015 344,293,812

6 5 2016 430,367,265

IRR = INTERNAL RATE OF RETURN = 26%


KARENA IRR = 26% > DARI SUKU BUNGA (i=10%) MAKA BISNIS LAYAK

4. PROFABILITY INDEX (PI)

ARUS KAS
NO TAHUN KE TAHUN
(Rp)
1 0 2011 -700,000,000

2 1 2012 193,641,064

3 2 2013 216,877,992

4 3 2014 275,435,049
5 4 2015

43
344,293,812

6 5 2016 430,367,265

Net Present Value = Rp 1.064.595.286.88

Modal Awal = Rp. 700,000,000

Profitability Index (PI) = Rp. 1.52

KARNA PI > 1 MAKA BISNIS LAYAK

5.

44
3.7 ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK

A. Aspek Ekonomi
Dengan berdirinya perusahaan Asap Cair Lucky Smoke ini di daerah Aceh Singkil
khususnya Kecamatan Singkil akan dapat menjadi penggerak perekonomian masyarakat
singkil. Dimana dengan berdirinya usaha ini dapat memberikan manfaat antara lain :
- Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat : Dengan adanya usaha ini dapat
menampung tenaga kerja lokal tanpa perlu mengambil tenaga kerja asing.
- Menghasilkan dan menghemat devisa : Penggunaan bahan baku batok kelapa yang
merupakan hasil lokal daerah Aceh Singkil berarti dapat mengurangi penggunaan
bahan impor, sudah tentu penggunaan bahan baku lokal ini menghemat devisa.
- Menumbuhkan industri lain : Dengan adanya perusahaan asap cair ini dapat
memperpanjang masa simpan pada produk makanan, sehingga produk makanan tidak
cepat rusak. Hal ini dapat menjadi suatu pertumbuhan yang baik bagi industri
makanan tersebut karena masa simpan produk makanannya lebih bertahan lama.
- Menambah pendapatan Nasional : Sudah jelas bahwasanya dengan berdirinya usaha
asap cair ini dapat menambah pendapatan nasional, dengan tumbuhnya bisnis ini
maka produk-produk pengawet lainnya yang berasal dari luar dapat dikurangi bahkan
ditiadakan sama sekali. Produk asap cair merupakan produk pengawet alami, sudah
pasti banyak peminatnya bukan hanya dari lokal saja bahkan dari luar negeripun
banyak peminatnya, dengan keadaan yang demikian jika ada permintaan ekspor
terhadap produk tersebut sudah pasti bisnis ini akan menambah pendapatan nasional.

Untuk memajukan pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh Singkil juga diperlukan


peranan Pemerinta Aceh Singkil. dalam hal ini peranan yang diperlukan dari pemerintah
adalah Kebijakan Pemerintah dalam beberapa ha meliputi :

- Kebijakan Produksi : terdiri atas Subsidi / pajak langsung bagi produsen,


perlindungan harga produksi dan sarana produksi serta pengaturan sarana produksi.
- Kebijakan tidak langsung : yakni mengatur suku bunga dan alokasi kredit dari
perbankan daerah Aceh Singkil serta Proteksi terhadap bahan pengawet kimia yang
berbahaya bagi kesehatan masyarakat Aceh Singkil.

45
B. Aspek Sosial
Tujuan daripada didirikannya usaha Asap Cair ini sudah pasti untuk memperoleh untung
sebesar-besarnya. Namun demikian, perusahaan ini tidak dapat berdiri sendiri,
perusahaan ini juga memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti pihak
pengadaan bahan baku, pihak karyawan dan lainnya yang semua itu tersusun dalam satu
tatanan kehidupan yang pluralistis dan kompleks. Salah satu komponen yang dimaksud
adalah lembaga sosial.
Perusahaan asap Cair ini merupakan sebagai lembaga sosial, dimana perusahaan ini
selain membeli bahan baku dari pihak lain juga mengolahnya menjadi Asap Cair yang
dapat dimanfaatkan masyarakat Daerah Aceh Singkil sebagai bahan pengawet alami dan
bagi pihak petani karet dapat membantu menggumpalkan karet. Selain dapat membantu
masyarakat dalam hal mengawetkan makanan dan membantu dari segi penggumpalan
karet perusahaan Asap cair ini juga dapat memberikan kesempatan kepada para warga
lokal Aceh Singkil untuk bekerja di Perusahaan ini.
Untuk merealisasikan kegiatan perusahaan ini tidakah mudah . Disana sering timbul
ancaman-ancaman sekaligus peluang-peluang yang datang, seperti dalam hal
merealisasikan produk asap cair ini ke masyarakat tentu mengalami kendala. Karena asap
cair ini belum terlalu dikenal oleh masyarakat dan ini memerlukan kerja yang ekstra tapi
dengan optimis yakin bahwasanya pekerjaan ini bukanlah hal yang sia-sia.

C. Aspek Politik
Jelas bahwasanya aspek politik sangat mempengaruhi dunia bisnis perusahaan Asap
Cair ini, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Semakin kacau kondisi politik
suatu daerah di aceh singkil akan berdampak semakin kacau pula dunia bisnis di daerah
tersebut. Didaerah Aceh Singkil Aspek Politik yang dapat mempengaruhi dunia bisnis
adalah pada saat terjadinya pemilihan Bupati didaerah Aceh Singkil.

46
3.8 ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI

Dalam membahas aspek lingkungan industri dari perusahaan asap cair


mengemukakan ada 6 aspek yakni meliputi :

- Ancaman masuk pendatang baru : Dimana suatu ancaman bagi perusahaan akan
datangnya pesaing baru, mengingat perusahaan jenis asap cair ini belum ada didaerah
singkil sedangkan potensi untuk tanaman kelapanya cukup memadai. Hal ini dapat
menjadi lirikan bagai pendatang baru untuk membuka usaha yang sejenis di daerah
Aceh Singkil. Namun walaupun demikian, perusahaan asap cair Lucky Smoke tidak
takut menghadapi hal yang seperti ini. Karena perusahaan Asap Cair Lucky Smoke telah
melakukan antisipasi apabila adanya pendatang baru. Yakni mutu dari produk asap cair
harus tetap terjaga dan harga dari asap cair juga distabilkan. Selain itu perusahaan asap
cair juga membina kerja sama yang baik dengan para pemasok batok kelapa agar dapat
berjalan dengan lancar, jika perlu dilakukan tanda tangan kontrak dengan para pemasok
kelapa dengan demikian mereka akan menjadi terikat.

- Persaingan sesama perusahaan didalam industrinya : Dalam hal ini tidak menjadi
kendala dengan Perusahaan Asap Cair Lucky Smoke, karena perusahaan ini merupakan
perusahaan Asap Cair yang pertama didaerah singkil dan pesaing yang bergerak dalam
bidang yang sama belum ada di Singkil. Ini merupakan suatu peluang bagi perusahaan
untuk dapat Leader Market untuk produksi Asap Cair nantinya.

- Ancaman dari produk pengganti : Dalam hal ini perusahaan Asap Cair Lucky Smoke
yang mengolah batok kelapa sehingga menghasilkan Asap Cair yang aman digunakan
sebagai bahan pengawet makanan tidak perlu terlalu khawatir dengan produk pengganti.
Karena produk pengganti yang biasa digunakan oleh masyarakat di daerah Aceh Singkil
merupakan bahan –bahan pengawet kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Jadi yang
diperlukan bagi perusahaan Asap Cair Lucky Smoke adalah mendemonstrasikan akan
manfaat dan kegunaan dari asap cair ini sendiri dibandingkan dengan bahan-bahan
pengawet kimia yang berbahaya digunakan untuk kesehatan. Dengan demikian
masyarakat pasti berpindah keproduk Asap Cair yang aman dan tidak berbahaya untuk
kesehatan.
47
- Kekuatan tawar menawar pembeli ( Buyers ) : Dalam hal ini perusahaan lah yang
menjadi penentu harga, karena perusahaan Asap Cair Lucky smoke ini merupakan
perusahaan yang pertama berdiri di Aceh Singkil dan menjadi Leader Market didaerah
Aceh Singkil. Namun walaupun demikian perusahaan ini tidak menjual produk Asap
Cair terlalu mahal, tapi sesuai dengan standard nya, mengingat masyarakat di daerah
Aceh Singkil yang rata-rata berpenghasilan dari Nelayan dan Petani.

- Kekuatan tawar menawar pemasok : Disinlah hal yang paling ditakutkan oleh
perusahaan Asap Cair Lucky Smoke, karena perusahaan ini tidak mempunyai bahan
baku sendiri dan didatangkan dari pihak pemasok batok kelapa. Hal yan gditakutkan
disini adalah pemasok mampu melakukan integrasi kedepan dan mengolah produk yang
dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan Asap Cair Lucky
Smoke. Disini antisipasi yang dilakukan perusahaan adalah dengan membuat tanda
tangan kontrak dengan para pemasok, agar pemasok dan perusahaan terikat dan tidak
saling bersaing nantinya.

- Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya : Pengaruh disini antara lain pengaruh


lingkungan masyarakat, pemasok, pemerintah dan juga pihak kreditor.

48
3.9 ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

Kegiatan pembangunan industri adalah salah satu kegiatan sektor ekonomi bertujuan
untuk meningkatkan keejahteraan Masyarakat. Kontribusi sektor industri terhadap
pendapatan nasional menggambarkan sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh
satu negara. Karena itu pembangunan sektor industri sering mendapat prioritas utama dalam
rencana pembangunan nasional bagi kebanyakan negara berkembang. Sektor industri
dianggap sebagai perintis pembangunan ekonomi karena sektor ini umumnya jauh bertumbuh
lebih cepat dibanding dengan sektor pertanian.

Namun demikian pada akhir-akhir ini kita sering mendengar maraknya terjadi
pencemaran Udara, Tanah dan Air yang bersumber dari pembangunan Industri. Hal ini
terjadi karena kuragnya perhatian terhadap keberadaan llingkungan sekitar, sehingga
menimbulkan kerugian bagi orang lain bahkan bagi keberlangsungan hidup anak cucu kita
nantinya.

Kualitas lingkungan dapatlah diartikan dalam kaitannya dengan kualitas hidup, yaitu
dalam kualitas lingkungan yang baik terdapat potensi untuk berkembangnya kualitas hidup
yang tinggi. Namun kualitas hidup sifatnya adalah subyektif dan relatif. Oleh sebab itu dalam
membangun atau mendirikan perusahaan Asap Cair Lucky Smoke ini diadakan Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

AMDAL ANALISIS MENGENAI


DAMPAK LINGKUNGAN

MERUPAKAN KAJIAN MENGENAI DAMPAK BESAR


DAN PENTING SUATU USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
YANG DIRENCANAKAN PADA LINGKUNGAN HIDUP
YANG DIPERLUKAN BAGI PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

• UU No. 23/1997 Pasal 15 dan Pasal 18


• PP No. 27/1999 tentang AMDAL
• PP No. 38/2007 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Provinsi sebagai Derah Otonom
DASAR HUKUM • Peraturan Pelaksana (Kepmen/Kepka)
• Kepmen Sektoral/Kepmeneg
• Keputusan Perda/Gubernur

KA-ANDAL/ANDAL/RKL-RPL

49
Konsep analisis menenai dampak AMDAL berasal dari undang-undang NEPA 1969
di Amerika Serikat. Dalam undang-undang ini AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk
merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan
ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan. Di Indonesia,
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan tertera dalam pasal 16 undang-undang No. 4 tahun
1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pelaksanaan diatur
dengan peraturan pemerintah (PP) No. 29 tahun 1986 yang mulai berlaku pada 5 juni 1987.
PP No. 29 tahun 1986 kemudian dicabut dan diganti dengan PP No. 51 tahun 1993.

b. Metode Prakiraan Dampak


- Pendekatan “Dengan & Tanpa Proyek”
Besar dampak lingkungan (magnitude of impact) dan arah dampak lingkungan yang
akan terjadi di ruang dan waktu tertentu, diprakirakan dengan pendekatan sebagai
berikut:

Dampak proyek= Kondisi lingkungan


Kondisi lingkungan
dengan proyek
tanpa proyek

- Prinsip Keterkaitan antar Dampak dari Proyek

50
Prakiraan dampak suatu komponen harus mempertimbangkan prakiraan komponen
lingkungan lain yang terkait. Contoh, prakiraan terhadap perubahan pendapatan
nelayan harus mempertimbangkan hasil prakiraan dampak populasi ikan.
Dalam hal ini dengan berdirinya Asap Cair maka dapt menguntungkan para Nelayan,
karena Asap Cair dapat digunakan sebagai bahan pengawet pada ikan hasil tangkapan
nelayan, sehingga dapat memperpanjang masa simpan dari ikan.

c. Prakiraan Dampak Sosial


Harus dapat memprakirakan siapa yang terkena dampak. “Berapa banyak” yang akan
terkena dampak dan siapa kelompok/ golongan masyarakat yang terkena dampak.
Dalam bentuk apa (in what way) terkena dampak, berapa lama dampak berlangsung dan
seberapa dalam intensitas dampak yang ditimbulkan.
Dalam hal ini dengan berdirinya perusahaan Asap Cair Lucky Smoke di daerah Aceh
Singkil dampak negatif yang ditimbulkannya bisa dikatakan tidak ada, atau kalaupun ada
dalam skala yang kecil yang tidak begitu berpengaruh baik itu untuk kesehatan, maupun
keberadaan lingkungan sekitar perusahaan.

d. Evaluasi Sifat Penting Dampak


Sejauh mana perubahan lingkungan (dampak) akibat rencana kegiatan/usaha yang timbul
bersifat mendasar terhadap:
- Stabilitas dan keberlanjutan kehidupan ekologi (ecological importance), dan/atau
- Kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat (social importance)
Setiap kelompok masyarakat memberi nilai penting yang berbeda-beda (ruang, waktu)
terhadap dua segi kehidupan tersebut. Penting-tidaknya dampak sangat ditentukan oleh
kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang terkena dampak. Sehingga sifat
penting dampak sangat kontekstual:

51
 Emic, tergantung pada nilai-nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat yang
berkepentingan dengan dampak yang timbul
 Relatif, apa yang dipandang penting saat ini dapat berubah di masa mendatang

e. Faktor penentu dampak penting: PP No. 27 Tahun 1999


1. Jumlah manusia yang terkena dampak

2. Luas wilayah persebaran dampak

3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

4. Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak

5. Sifat kumulatif dampak

Tolok ukur penting tidaknya dampak Keputusan Kepala BAPEDAL No. KEP-056 Tahun 1994,
Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting .

52
3.10 ANTISIPASI RESIKO

Resiko merupakan kesempatan timbulnya kerugian pada suatu perusahaan, atau merupakan
suatu yang tidak pasti keberlangsungannya dimasa yang akan datang. Dimana dalam
perusahan terdapat 2 jenis resiko yakni :

1. Resiko yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan,


seperti resiko Kebakaran, Banjir, Badai, serta penipuan oleh pihak-pihak tertentu.
Resiko seperti ini biasanya sulit untuk diduga-duga dan kehadirannya pun secara tiba-
tiba. Untuk mengatasi masalah ini Perusahaan Asap Cair Lucky Smoke membeli
Asuransi untuk perusahaannya, sehingga jika terjadi hal-hal yang demikian maka dapat
ditanggulangi oleh pihak Asuransi.
2. Resiko yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan,
dimana resiko ini bisa saja timbul pada saat awal pembukaan Perusahaan Asap Cair ini,
serta dapat juga saat meluncurkan produk Asap Cair dimana kita mengetahui
bahwasanya produk ini merupakan suatu produk yang baru di daerah Aceh Singkil. Hal
ini dapat diantisipasi dengan berbagai persiapan yang telah direncanakan sebelunya.
Seperti untuk mengantisispasi resiko pada saat peluncuran produk baru, sudah barang
tentu produk kita belum begitu dikenal dimasyarakat. Disini perusahaan Asap Cair
tidak hanya berbicara teori saja kepada masyarakat, tapi langsung keaplikasinya atau
praktiknya sehingga para konsumen nya lebih bisa mengerti apa itu manfaat serta
kegunaan dari Asap cair itu sendiri.

A. RESIKO PADA ASPEK SDM


Dalam hal ini perusahaan Asap Cair Lucky Smoke mempunyai kendala dipersonalianya.
Dimana para karyawan yang akan dipekerjakan merupakan tamatan SMK atau sederjat
yang pasti belum begitu mengetahui bagaiman teknik yang digunakan dalam perolehan
Asap Cair, agar nantinya Asap Cair yang dihasilkan bermutu bagus.
Disini antisipasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan adalah dengan cara memberikan
pelatihan kepada karyawannya mengenai teknik dan cara pengolahan batok kelapa menjadi

53
asap cair. Dengan diadakannya pelatihan ini nantinya dapat menjadikan penambahan
pengetahuan mengenai bagaimana mengolah asap cair yang baik.
B. RESIKO PADA ASPEK KEUANGAN
Dalam hal ini perusahaan lucky smoke menanggulangi resiko pada aspek keuangan dengan
cara bekerja sama dengan pihak kreditor atau perbankan untuk mengatasi masalah
keuangan perusahaan.
C. RESIKO PADA PEMASARAN
Dalam hal pemasaran yang paling ditakutkan adalah tidak adanya pasar yang dituju dari
perusahaan, dalam hal ini perusahaan menananggulanginya dengan cara bekerja sama
dengan para pengusaha asap cair yang berada diluar aceh singkil untuk dapat memasarkan
produk, selain itu perusahaan Lucky Smoke juga meminta peran dari dinas perindustrian
dan perdagangan untuk membantu dalam memasarkan produk asap cair perusahaan Lucky
Smoke.
D. RESIKO PADA ASPEK PRODUKSI / OPERASI
Pada aspek produksi yang paling sering bermasalah adalah tidak sesuainya mutu dari asap
cair dengan yang diharapkan, dalam hal ini perusahaan Lucky Smoke menanggulanginya
dengan pengendalian terhadap aspek produksi atau melakukan Quality Control.
E. RESIKO PADA ASPEK SISTEM INFORMASI
Resiko yang ditakutkan disini adalah kurangnya informasi mengenai produk asap cair ini,
bagaimana perkembangannya dipasaran serta seberapa besar permintaan konsumen
terhadap produk asap cair ini harus diketahui agar dapat memaksimalkan jumlah produksi.
Dalam hal ini perusahaan selalu mencari informasi terbaru menenai perkembangan asap
cair baik itu melalui internet maupun dengan cara malakukan riset dipasaran.

54
55

You might also like