Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Pembimbing
1
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
2.1 Definisi……………………………………………………
2.2 Etiologi……………………….…………………………… 4
2.4 Patofisiologi………………………..…………………….. 7
2.6 Terapi…………………………….……………………….. 12
2.7 Prognosis………………………….……………………….
17
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
Efusi pleura (adanya cairan di ruang pleura) yang muncul lebih sedikit pada
anak-anak dibandingkan orang dewasa dapat disebabkan oleh beragam infeksi dan
penyakit bukan infeksi. Kebanyakan informasi yang ada tentang efusi pleura berasal
dari penelitian orang dewasa. Penyebab dari efusi pleura pada anak-anak berbeda
secara nyata dibandingkan orang dewasa tersebut. Pada orang dewasa, kebanyakan
penyebab efusi pleura adalah gagal jantung kongestif (transudat), dan bakteri
pneumonia serta keganasan adalah penyebab utama dan sering untuk eksudat. Efusi
parapneumonik), gagal jantung kongestif adalah penyebab yang lebih sedikit (5-
sehubungan dengan adanya pneumonia, abses paru, atau bronkiektasis. Bakteri non-
pleura pada anak. Dibuktikan dengan agen spesifik penyebab tergantung dengan
usia pasien, penyakit yang mendasarinya, metode kultur laboratorium yang standar,
penyebab empyema (29-35% dari kasus), khususnya diantara anak-anak usia kurang
dari 2 tahun. Streptococcus pneumonia adalah penyebab lebih dari 25% kasus
3
tetap penting dalam perkembangan efusi parapneumonik pada anak-anak diusia
lebih dari 5 tahun. Infeksi paru anaerobic tidak biasa, dan lebih dari 90% pasien
yang terpengaruh sebagai manifestasi infeksi gigi dan gusi, kesadaran yang berubah,
dan nyeri menelan. Yang paling penting bakteri anaerobic adalah microaerophilic
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Efusi pleura adalah istilah yang digunakan bagi penimbunan cairan dalam
rongga pleura. Efusi pleural adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleural,
proses penyakit primer jarang terjadi namun biasanya terjadi sekunder akibat
penyakit lain. Efusi dapat berupa cairan jernih, yang mungkin merupakan
Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak
diantara permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi
5
Gambar 2.2 Anatomi Rongga Pleura (Mikro)
2.2 Etiologi
pleura, karena tumor dimana masuk cairan berdarah dan karena trauma. Di
6
Adanya inflamasi atau neoplastik pleura
Gagal Jantung
Sirosis
Pneumonia
Blastomikosis
Koksidioidomikosis
Tuberkulosis
Histoplasmosis
Kriptokokosis
Artritis rematoid
Pankreatitis
Emboli paru
Tumor
Pembedahan jantung
Cedera di dada
prokarbazin)
7
Pemasanan selang untuk makanan atau selang intravena yang kurang
baik.
penyebab utama dan umum dari efusi pleura. Ada tiga tingkatan/tahap yang
Tahap eksudatif (tahap efusi tanpa komplikasi), tahap fibropurulent (tahap mulai
setelah cairan cukup banyak rasa sakit hilang. Bila cairan banyak, penderita akan
sesak napas. Pada anak masalah pernapasan adalah hal yang paling sering
gejala yang muncul adalah batuk, demam, sesak nafas, menggigil. Apabila
penyebabnya bukan pneumonia, maka gejala pada anak mungkin tidak ditemukan
8
sampai efusi yang timbul telah mencukupi untuk menimbulkan gejala sesak nafas
banyak keringat, batuk, banyak riak. Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit
karena cairan akan berpindah tempat. Bagian yang sakit akan kurang bergerak
dalam pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapati
Didapati segitiga Garland, yaitu daerah yang pada perkusi redup timpani
dibagian atas garis Ellis Domiseu. Segitiga Grocco-Rochfusz, yaitu daerah pekak
karena cairan mendorong mediastinum kesisi lain, pada auskultasi daerah ini
2.4 Patofisiologi
Didalam rongga pleura terdapat + 5ml cairan yang cukup untuk membasahi
seluruh permukaan pleura parietalis dan pleura viseralis. Cairan ini dihasilkan oleh
kapiler pleura parietalis karena adanya tekanan hodrostatik, tekanan koloid dan daya
tarik elastis. Sebagian cairan ini diserap kembali oleh kapiler paru dan pleura
9
Terkumpulnya cairan di rongga pleura disebut efusi pleura, ini terjadi bila
tekanan vena (gagal jantung). Atas dasar kejadiannya efusi dapat dibedakan atas
transudat dan eksudat pleura. Transudat misalnya terjadi pada gagal jantung karena
bendungan vena disertai peningkatan tekanan hidrostatik, dan sirosis hepatic karena
tekanan osmotic koloid yang menurun. Eksudat dapat disebabkan antara lain oleh
keganasan dan infeksi. Cairan keluar langsung dari kapiler sehingga kaya akan
protein dan berat jenisnya tinggi. Cairan ini juga mengandung banyak sel darah
putih. Sebaliknya transudat kadar proteinnya rendah sekali atau nihil sehingga berat
jenisnya rendah.5
menghilangnya sudut kostofrenik. Bila cairan lebih 300ml, akan tampak cairan
biakan tampilan, sitologi, berat jenis. Pungsi pleura diantara linea aksilaris
anterior dan posterior, pada sela iga ke-8. Didapati cairan yang mungkin serosa
cairan serosa mungkin berupa transudat (hasil bendungan) atau eksudat (hasil
radang).4
10
Cairan pleural dianalisis dengan kultur bakteri, pewarnaan gram, basil
tahan asam (untuk TBC), hitung sel darah merah dan putih, pemeriksaan kimiawi
pemeriksaan berikut:
Rontgen dada
11
CT-Scan dada
USG dada
12
Torakosentesis
Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan
diantara sela iga ke dalam rongga dada dibawah pengaruh pembiusan lokal).6
dengan efusi pleura yang sedang-berat, namun pada anak-anak tidak semuanya
hasil analisa cairan pleura menunjukkan pH kurang dari 7,2 kadar glukosa <
Biopsi
dilakukan biopsi, dimana contoh lapisan pleura sebelah luar diambil untuk
13
Pada anak dilakukan apabila peradangan efusi pleura tidak bisa dijelaskan.
Teknik ini memiliki peran yang terbatas pada anak-anak namun memiliki
Bronkoskopi
2.6 Terapi
memberikan respon yang baik dengan pemberian terapi antibiotic sehingga tidak
awal terapi antibiotic didasari pada infeksi penyebab yang mendasarinya dan
torakostomi tertutup.7
14
Tabel 3 Antibiotik pilihan sesuai dengan kuman penyebab
diteruskan sampai kondisi anak bebas demam setidaknya 7-10 hari, telah bebas dari
penggunaan oksigen dan tidak lagi terlihat sakit. Antibiotic secara oral kemudian
lokulasi dan pengelupasan jaringan fibrotic. Lebih lanjut dari tahap kedua penyakit,
15
pengurasan masih menjadi hal yang controversial, tidak ada data yang dengan jelas
dengan pipa tertutup yang segera sebaiknya menjadi pertimbangan yang kuat
dengan indikasi :7
pH cairan pleura kurang dari 7,2 atau lebih dari 0,05 unit dibawah pH
arterial
Saat pengurasan cairan dengan pipa di dada mencapai kurang dari 30-50
ml/L dan tingkat konstitusional pasien mengalami perbaikan, pipa di dada bisa
3) atau anak-anak yang masih ada demam, sakit/sedih, dan kehilangan nafsu makan
memutus gejala. SK adalah protein turunan bakteri yang aktifitas tidak langsungnya
di system fibrinolisis. Masalah yang ikut menyertai pengobatan ini adalah reaksi
alergi dan neutralisasi antibody terhadap SK. Secara umum pemberian SK adalah
16
operasi/pembedahan pada kebanyakan kasus. Kombinasi dari terapi mesti diberikan
satu per satu hubungan dari produksi plasmin dari setiap molekul UK, membuatnya
yang menetap dengan mengikuti pemasukan UK ke dalam pipa dada. Tidak ada
komplikasi yang dilaporkan baik pada kedua seri. Indikasi dasar untuk UK pada
Lokus yang multiple (banyak), sesuai yang digambarkan oleh USG atau
Ct-Scan
adalah perdarahan aktif, pembedahan beberapa waktu terakhir dan kehamilan. Dosis
dengan larutan normal saline (20-100 mL), dosis optimal belum dapat ditentukan.
Setelah pemasukan UK, pipa dada ditutup selama 1-2 jam, pasien didoronng untuk
lebih awal, seperti Video Assisted Thoracoscopy (VATS) atau thorakoskopi dengan
17
bantuan video, dengan pembuangan perlekatan pada jaringan pleura. Pendekatan
seperti ini harus disesuaikan dengan tahapan penyakit, pathogen penyebab, respon
bernafas, demam sehari-hari, dan leukositosis yang menetap sesuai pemberian terapi
perbaikan, terperangkapnya paru berat, atau empyema yang disebabkan oleh infeksi
bakteri selain dari S.aereus. USG atau CT-Scan yang menunjukkan lokus multiple
atau perlekatan pleura yang luas dan terperangkapnya paru menyarankan agar
dilakukan pada anak-anak selain daripada alasan sepsis pleura yang menetap karena
perbaikan klinis, fungsi system pernafasan dan radiografi yang tidak normal
18
2.7 Prognosis
memberikan respon yang baik dengan penanganan yang konservatif tanpa tampak
sisa kerusakan paru. Virus dan mikoplasma penyebab penyakit pleura secara umum
sembuh spontan. Pasien dengan empyema memerlukan perawatan yang lebih lama
di Rumah Sakit. Secara nyata tidak ada kematian yang muncul dengan terapi yang
benar. Kasus kematian rata-rata 3-6% telah dilaporkan pada beberapa seri saat ini,
dengan angka tertinggi muncul diantara bayi usia kurang dari 1 tahun.7
19
BAB III
PENUTUP
waktu terakhir ini. Penyebab terbanyak adalah disebabkan oleh pneumonia. Jika
ditangani dengan baik dan cepat efusi parapneumonik tanpa komplikasi akan
memberikan respon yang baik dan tidak ada angka kematian yang harus muncul.
of stay anak-anak di Rumah Sakit. Namun pemberian terapi awal yang baik
seperti antibiotic tetap menjadi pilihan terapi yang baik karena respon masih baik
20
DAFTAR PUSTAKA
21