You are on page 1of 36

PERAN DAN FUNGSI

PERAWAT DI RUMAH SAKIT


DAN KELUARGA

by arie
PERAN
• Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan
oleh orang lain terhadap kedudukannya dalam sistem
( Zaidin Ali , 2002,). Menurut Gaffar (1995) peran
perawat adalah segenap kewenangan yang dimiliki oleh
perawat untuk menjalankan tugas dan fungsinya sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki.

• Hasil Lokakarya Nasional 1983 dikutip oleh Zaidin Ali,


2002, peran perawat mencakup :
1. Pelaksana pelayanan keperawatan.
2. Pengelola pelayanan keperawatan dan institusi
pendidikan.
3. Pendidikan keperawatan.
4. Penelitian dan pengembangan keperawatan.
PERAN PERAWAT
1. Peran sbg pemberi asuhan
keperawatan
1. Peran sebagai pemberi Asuhan Keperawatan.
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat
dilakukan perawat dengan memeprhatikan keadaan
kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan
proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis
keperawatan agar bias direncakan dan dilaksanakan
tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan
dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini
dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
2. Peran Sebagai Advokat
( Pembela) Klien
• Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien
dan keluarga dalam meninterpretasikan berbagia
informasi dari pemberi pelayanan atau informasi
lain khususnya dalam pengambilan persetujuan
atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada
pasiennya, juga dapat berperan mempertahankan
dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak
atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi
tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk
menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.
3. Peran Sebagai Edukator
• Peran ini dilakukan untuk :
1. Meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan dan kemampuan klien
mengatasi kesehatanya.
2. Perawat memberi informasi dan
meningkatkan perubahan perilaku klien
4. Peran Sebagai Koordinator
• Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan,
merencanakan serta mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan klien.
Tujuan Perawat sebagi Koordinator adalah :
a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif,
efisien dan menguntungkan klien.
b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau
penanganan pada klien.
c. Menggunakan keterampilan perawat untuk :
- merencanakan
- mengorganisasikan
- mengarahkan
- mengontrol
5. Peran Sebagai Kolaborator
• Perawat disini dilakukan karena perawat
bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri
dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-
lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan
termasuk diskusi atau tukar pendapat
dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.
6. Peran Sebagai Konsultan
• Peran disini adlah sebagai tempat
konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan.
Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan
pelayanan keperawatan yang diberikan.
7. Peran Sebagai Pembeharu
• Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan
mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan
yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode
pemberian pelayanan keperawatan.

• Peran perawat sebagai pembeharu dipengaruhi


oleh beberapa factor diantaranya :
- Kemajuan teknologi
- Perubahan Lisensi-regulasi
- Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan
- Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan
kesehatan.
• Berdasarkan standar Departemen
Kesehatan (1998) peran perawat sebagai
berikut:
1. Pendidik Keperawatan
• Perawat bertanggung jawab dalam bidang pendidikan dan
pengajaran ilmu keperawatan kepada klien, tenaga
keperawatan, dan tenaga kesehatan lainnya, salah satu
aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah
aspek pendidikan karena pendidikan dapat merubah
tingkah laku yang merupakan salah satu sasaran dari
keperawatan. Dalam hal ini pada pasien haemodialisis
yang sangat komplek sekali permasalahannya dari segi
bio psikososial spiritual semua perlu diperhatikan.
Pendidikan atau penyuluhan secara efektif tidak hanya
diberikan pada pasien sebagai individu yang sakit tetapi
juga keluarga sebagai vasilitator dan motivator bagi
pasien juga harus dilibatkan.
2. Pengelola Keperawatan

• Perawat bertanggung jawab dalam hal ini


administrasi keperawatan baik dirumah
sakit maupun di masyaraka, dalam
mengelola keperawatan untuk individu,
kelompok dan masyarakat.
3. Peneliti Keperawatan
• Perawat diharapkan jadi pembaharu dalam ilmu
keperawatan karena memiliki ketrampilan, inisiatif, cepat
tanggap terhadap rangsangan dan lingkungan. Kegiatan
penelitian pada hakekatnya adalah melakukan evaluasi,
mengukur kemampuan, menilai dan mempertimbangkan
sejauh mana efektifitas tindakan yang telah diberikan.
Dengan penelitian perawat dapat menggerakkan orang lain
untuk berbuat sesuatu yang baru berdasarkan kebutuhan,
perkembangan dan aspirasi individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Perawat dituntut untuk mengikuti
perkembangan, meanfaatkan media masa dan informasi
lain dari berbagai sumber, selain itu perawat perlu
melakukan penelitian, mengembangkan ilmu keperawatan
dan meningkatkan praktek profesi keperawatan.
4. Pelaksana Pelayanan
Keperawatan

• Perawat sebagai tenaga kesehatan yang spesifik


dalam sistem pelayanan keperawatan tetap
bersatu dengan pelayanan kesehatan. Setiap
anggota tim kesehatan adalah anggota potensial
dalam kelompok yang dapat mengatur,
merencanakan dan menilai tidakan yang
diberikan.

Fungsi Perawat :
1. Fungsi Independen
• Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung
pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri
dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar
manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis
(pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenhuan
kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas,
dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan
dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta
mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan
aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen

• Merupakan fungsi perawat dalam


melaksanakan kegiatannya atas pesan
atau instruksi dari perawat lain. Sehingga
sebagai tindakan pelimpahan tugas yang
diberikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh
perawat spesialis kepada perawat umum,
atau dari perawat primer ke perawat
pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
• Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang
ber sifat saling ketergantungan di antara tam
satu dengan lainya fungsa ini dapat terjadi apa
bila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama
tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam
memberikan asuhan keperawatan pada
penderaita yang mempunyai penyskit kompleks
keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim
perawat saja melainkan juga dari dokter
ataupun lainya, seperti dokter dalam
memberikan tanda pengobatan bekerjasama
dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat
yang telah di berikan.
• Optimalisasi Peran dan Fungsi Keluarga
Di zaman sekarang ini secara perlahan-lahan
tetapi pasti telah terjadi erosi terhadap fungsi
keluarga, makin sedikitnya waktu bagi orangtua
untuk anak dan keluarga, meningkatnya angka
perceraian dan sikap keluarga yang tidak peduli
terhadap kebutuhan tumbuh kembang
anakanak.
Dukungan keluarga dan masyarakat yang
rendah dapat menyebabkan hilangnya sumber
penopang dari kekalahan atau kegagalan yang
dialami seseorang dalam kehidupannya.
• KASUS bunuh diri pada anak dan remaja
merupakan barometer adanya suatu
ketidakmampuan anak dan remaja dalam
mengatasi masalah yang dihadapi dan
kurangnya mekanisme koping yang
dimiliki dalam mengatasi stress. Hal ini
juga menjadi bukti dari ketidakberhasilan
keluarga (orangtua) dan pendidik dalam
membekali anaknya tentang keterampilan
mengatasi masalah dalam kehidupan.
Fenomena tersebut merupakan faktor
penyebab pada kasus bunuh diri yang
bersifat multifaktor
Upaya pencegahan pada tingkat
keluarga
Lingkungan keluarga merupakan suatu tempat di
mana anak berinteraksi sosial dengan orangtua
yang paling lama sehingga upaya pencegahan
yang utama difokuskan pada keluarga kemudian
sekolah.

• Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat


yang terdiri atas bapak, ibu, anak dan lain-lain
(kakek,
nenek, dan sebagainya) yang hidup di bawah
satu atap dan saling berhubungan.
Ada tiga elemen utama dalam struktur
internal keluarga, yaitu :
1) Status sosial, dimana dalam keluarga nuklir
distrukturkan oleh tiga struktur utama,
yaitu bapak/suami, ibu/istri dan anak- anak.
Sehingga keberadaan status sosial
menjadi penting karena dapat
memberikan identitas kepada individu serta
memberikan rasa memiliki, karena ia
merupakan bagian dari sistem tersebut,
2) Peran sosial, yang menggambarkan
peran dari masing-masing individu atau
kelompok menurut status sosialnya dan
3) Norma sosial, yaitu standar tingkah laku
berupa sebuah peraturan yang
menggambarkan sebaiknya seseorang
bertingkah laku dalam kehidupan
sosial.
FUNGSI KELUARGA
• Fungsi keluarga adalah bertanggung jawab
dalam menjaga dan menumbuh kembangkan
anggota-anggotanya. (Suprihatin, G, dkk.,
1992). 
• Pemenuhan kebutuhan para anggota sangat
penting, agar mereka dapat mempertahankan
kehidupannya, yang berupa :
1) pemenuhan kebutuhan pangan,sandang,
papan dan kesehatan untuk pengembangan
fisik dan sosial,
2) kebutuhan akan pendidikan formal,
informal dan nonformal dalam rangka
mengembangakan intelektual, sosial, mental,
emosional dan spritual.
• Bila ditinjau berdasarkan Peraturan
Pemerintah RI. no 21 tahun 1994
mengenai penyelenggaraan pembangunan
keluarga sejahtera, telah dirumuskan
delapan fungsi keluarga sebagai jembatan
menuju terbentuknya sumberdaya
pembangunan yang handal dengan
ketahanan keluarga yang kuat dan
mandiri, yaitu:
1)     Fungsi Keagamaan
• Dalam keluarga dan anggotanya fungsi ini
perlu didorong dan dikembangkan agar
kehidupan keluarga sebagai wahana
persemaian nilai-nilai luhur budaya bangsa
untuk menjadi insan agamis yang penuh
iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2)     Fungsi Sosial Budaya
• Fungsi ini memberikan kesempatan kepada
keluarga dan seluruh anggotanya untuk
mengembangkan kekayaan budaya bangsa yang
beraneka ragam dalam satu kesatuan, sehingga
dalam hal ini diharapkan ayah dan ibu untuk
dapat mengajarkan dan meneruskan tradisi,
kebudayaan dan sistem nilai moral kepada
anaknya.
3)     Fungsi Cinta kasih
• Hal ini berguna untuk memberikan landasan
yang kokoh terhadap hubungan anak dengan
anak, suami dengan istri, orang tua dengan
anaknya serta hubungan kekerabatan antar
generasi, sehingga keluarga menjadi wadah
utama bersemainya kehidupan yang penuh cinta
kasih lahir dan batin. Cinta menjadi pengarah
dari perbuatan-perbuatan dan sikap-sikap yang
bijaksana.
4)     Fungsi Melindungi
• Fungsi ini dimaksudkan untuk menambahkan
rasa aman dan kehangatan pada setiap anggota
keluarga.
5)     Fungsi Reproduksi
• Fungsi yang merupakan mekanisme untuk
melanjutkan keturunan yang direncanakan dapat
menunjang terciptanya kesejahteraan manusia
di dunia yang penuh iman dan takwa.
6)     Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
• Fungsi yang memberikan peran kepada
keluarga untuk mendidik keturunan agar
bisa melakukan penyesuaian dengan alam
kehidupannya di masa yang akan datang.
7)     Fungsi Ekonomi
• Sebagai unsur pendukung kemandirian
dan ketahanan keluarga.
8)     Fungsi Pembinaan Lingkungan
• Memberikan kepada setiap keluarga
kemampuan menempatkan diri secara
serasi, selaras, seimbang sesuai dengan
daya dukung alam dan lingkungan yang
berubah secara dinamis.
DAFTAR RUJUKAN

• Suryanto, SKM

You might also like