Professional Documents
Culture Documents
Jakarta 2008
TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN
Tim Penyusun
“Diskusi Akhir Tahun Telematika Indonesia”
Isi dan materi yang ada dalam buku ini dapat direproduksi dan disebarluaskan dengan
tidak mengurangi isi dan arti dari dokumen ini. Diperbolehkan untuk mengutip isi buku
ini dengan menyebutkan sumbernya
Sambutan
Deputi Bidang
Koordinasi Infrastruktur
dan Pengembangan Wilayah
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
v
Akhirul kata, kami mengucapkan terima kasih atas segala
masukan bernas serta partisipasi yang pantang lelah dari semua
pihak. Segala masukan yang terhimpun dalam buku kecil ini, akan
menjadi sia-sia belaka tanpa dukungan para pejabat terkait, para
pimpinan operator penyelenggara telematika dan semua lini
pemangku kepentingan sektor telematika di Indonesia.
Bambang Susantono.
vi
Kata Pengantar
Asisten Deputi
Urusan Telematika dan Utilitas
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
Eddy Satriya
viii
Daftar Isi
Hal
1. PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1
ix
Daftar Lampiran
x
Bab 1
1 PENDAHULUAN
1
Bab 1
Lampiran 2.
2
Bab 2
2 ACARA
DISKUSI
3
Bab 2
4
Bab 2
Presentasi pengantar diskusi dari Bp. Giri Suseno dan Bp. Eddy
Satriya dapat dilihat pada Lampiran 3.
5
Bab 2
Di samping isu-
isu standar tersebut di
atas, diskusi juga
mengangkat masalah
seputar keputusan
KPPU tentang dugaan
praktek anti-monopoli
Temasek Group dalam
sektor telekomunikasi dan juga tentang gagalnya pelaksanaan
program Universal Service Obligation (USO) Telekomunikasi yang
baru saja dibatalkan tendernya oleh Depkominfo setelah menyisakan
PT. Telkom dan PT. ACeS dalam proses seleksi akhir.
6
Bab 2
7
Bab 2
Internet di daerah. Selama ini akses Internet murah via Wifi lebih
banyak dinikmati oleh masyarakat perkotaan.
8
Bab 2
9
Bab 2
10
Bab 2
11
Bab 2
12
Bab 3
3 ANALISIS
HASIL
DISKUSI
13
Bab 3
14
Bab 3
3.2. Infrastruktur
15
Bab 3
gagal lagi dilaksanakan pada tahun 2007, setelah terhenti dua tahun
sebelumnya. Program USO sangat diharapkan masyarakat di daerah-
daerah yang belum terlayani. Dari pengamatan kami di beberapa
daerah pada tahun 2007 ditemukan kondisi yang sangat
memprihatinkan dimana banyak potensi ekonomi dan potensi
masyarakat daerah secara umum, tidak bisa dikomunikasikan dan
dimanfaatkan secara maksimal karena keterbatasan infrastruktur
telekomunikasi.
16
Bab 3
17
Bab 3
18
Bab 3
19
Bab 3
20
Bab 4
4 PASCA
DISKUSI
21
Bab 4
22
Bab 4
23
Bab 4
24
5 KESIMPULAN
DAN
REKOMENDASI
25
koordinasi pelaksanaan program-program yang tidak bisa
ditinggalkan begitu saja.
26
Lampiran 1.
Tindak Lanjut (Action Plan) Telematika
PERMASALAHAN / TARGET
NO. TINDAKAN KELUARAN SASARAN STATUS INSTANSI TERKAIT
TOPIK PENYELESAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
- National Single Window (NSW) National Single Tahun 2008 Peluang ekspor & impor Pelaksanaan Depkeu*, Depkominfo,
Window (NSW) di lebih cepat dan proses Depdag, Dephub,
seluruh pelayanan lebih cepat serta Deptan, Depkumham,
kepelabuhan mempercepat pergerakan Deplu, Deperind,
perekonomian, sehingga KNRT, Kementerian
memiliki implikasi PAN
positif di forum
internasional.
- Nomor Identitas Nasional Penggunaan Nomor Tahun 2009 Penggunaan identitas Persiapan, Depdagri*, Bappenas,
(NIN) Identitas Nasional tunggal untuk setiap butuh Depkominfo, Depkeu,
Pembangunan Data Center (NIN) yang penduduk sebagai dasar percepatan Deperind, KNRT,
Kependudukan dan merupakan kunci untuk identifikasi Kementerian PAN
mengkonsolidasikan, akses dalam berbagai pelayanan publik
memverifikasi data pelayanan publik (perpajakan, kesehatan,
kependudukan secara kependudukan, SIM,
nasional Jaminan sosial, dll)
- Palapa Ring Jaringan back-bone Tahun 2009 Akses komunikasi Sudah Depkominfo*,
Perlu sinkronisasi dan serat optik nasional terhubung di seluruh kota diusulkan ke Bappenas, Depkeu,
koordinasi usulan yang menjangkau 33 / kabupaten dan internet Depkeu Deperind, KNRT
keringanan pembayaran propinsi dan 440 dapat dinikmati di seluruh
pajak dan bea masuk dari kota / kabupaten di Indonesia dengan harga
konsorsium seluruh Indonesia murah.
Monitoring Pelaksanaan :
Pembentukan lembaga GCIO Terbentuknya CIO di Tahun 2008 Memudahkan komunikasi Persiapan Depkominfo*,
(Government Chief Information setiap Kementerian / antar departemen dan Kementerian PAN,
Officer) Lembaga Pusat dan koordinasi dalam kabinet KNRT
Daerah
PERMASALAHAN / TARGET
NO. TINDAKAN KELUARAN SASARAN STATUS INSTANSI TERKAIT
TOPIK PENYELESAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
President Accountability System Sistem Akuntansi Tahun 2008 Membantu penyiapan Persiapan BPKP*, Depkominfo
(PAS) Anggaran untuk bahan monitoring untuk
Presiden Presiden
Free Internet for Student Layanan internet Desember 2008 Mempercepat penyediaan Depdiknas*,
gratis pada 7.000 dan berlanjut akses Internet gratis di Depkominfo, KNRT
SMU dan sederajat sekolah sehingga
yang tersebar di mencapai seluruh SMU.
seluruh wilayah
Indonesia dan
berlanjut hingga
mencapai 17.000.
2. Penyediaan Percepatan pembangunan Tersedianya 38.471 Tahun 2009 Mewujudkan aksesibilitas Tender ulang Depkominfo*,
Infrastruktur Dasar telepon perdesaan baik inisiatif telepon di 38.471 telekomunikasi bagi USO masih Kementerian PDT,
di Perdesaan Pemda atau melalui APBN (USO) desa wilayah dan sebagian belum ada DKP, Kemenko Kesra
masyarakat yang belum kejelasan
terjangkau jaringan dan sehubungan
jasa telekomunikasi. keputusan
sela PTUN
PERMASALAHAN / TARGET
NO. TINDAKAN KELUARAN SASARAN STATUS INSTANSI TERKAIT
TOPIK PENYELESAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
RUU ITE (Rancangan Percepatan proses pembahasan UU ITE Tahun 2008 Menyediakan landasan Sudah di DPR Depkominfo
UU Informasi dan dengan DPR hukum dan aturan yang
Transaksi Elektronik) jelas dalam pengelolaan
informasi dan transaksi
elektronik
Rancangan Peraturan Mempercepat penyelesaian Tersusunnya September 2009 Terciptanya kepastian Persiapan Depkominfo*
Pemerintah sebagai Rancangan Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah hukum di bidang
tindak lanjut UU ITE (RPP) sebagai Tindak Lanjut UU ITE (PP) sebagai Informasi dan Transaksi
- Penyelenggara Sertifikasi peraturan turunan UU Elektronik
Elektronik dan Tanda Tangan ITE tentang :
Elektronik - Penyelenggaraan
- Penyelenggaraan Sistem Sertifikasi
Elektronik dan Transaksi Elektronik dan
Elektronik Tanda Tangan
- Pengelola Nama Domain Elektronik
- Lawful Interception - Penyelenggaraan
- Lembaga Data Strategis Sistem Elektronik
dan Transaksi
Elektronik
- Pengelola Nama
Domain
- Lawful
Interception
- Lembaga Data
Strategis
PERMASALAHAN / TARGET
NO. TINDAKAN KELUARAN SASARAN STATUS INSTANSI TERKAIT
TOPIK PENYELESAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Peninjauan kembali Pembentukan Tim terpadu yang Rekomendasi Triwulan I - Mempercepat pelaksanaan Re-tender BTIP*
terhadap mekanisme mengakomodir beberapa Instansi pelaksanaan tender 2008 USO Telekomunikasi yang
dan aturan tentang terkait USO telah disediakan anggaran
pelaksanaan tender lewat APBN + dana
USO Telekomunikasi operator
RUU Cyber Crime dan Penyusunan draft RUU Tahun 2008 Depkominfo (APTEL)
RUU Ratifikasi
Convention on Cyber
Crime
4. Infrastruktur
Sosialisasi Palapa Peningkatan sosialialisasi Terlaksananya Tahun 2008 Meningkatkan kesiapan Persiapan Ditjen Postel
Ring implementasi kegiatan Palapa Ring sosialisasi rencana pemda yang wilayahnya pelaksanaan
pembangunan Palapa dilalui jaringan serat optik
Ring ke wilayah Palapa Ring guna
pemda dan instansi melancarkan pelaksanaan
terkait pembangunannya
Tertundanya Peninjauan ulang tender Rekomendasi Tahun 2008 Mempercepat pelaksanaan BTIP, Depkominfo
Implementasi penyelenggara USO pelaksanaan tender USO Telekomunikasi
kegiatan USO Telekomunikasi USO
Telekomunikasi
Internet gratis untuk Pembuatan model matematis dan Rencana lengkap Tahun 2009 Mempercepat penyediaan Persiapan Depdiknas
pelajar SMU dan ekonomi untuk perhitungan biaya pelaksanaan Internet akses Internet di sekolah
sederajat gratis
5. Industri
Cetak Biru Industri Percepatan penyelesaian Cetak Cetak Biru Tahun 2009 Menyediakan pemetaan Persiapan Depkominfo, Deperind
Telematika Biru Industri Telematika Pengembangan rencana pengembangan
Industri Telematika industri telematika dalam
negeri
PERMASALAHAN / TARGET
NO. TINDAKAN KELUARAN SASARAN STATUS INSTANSI TERKAIT
TOPIK PENYELESAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
6. Aplikasi / Konten
Konten lokal Peningkatan penghargaan dan Meningkatnya Tahun 2008 Mengembangkan industri Pelaksanaan, Depkominfo
penggunaan konten lokal pemanfaatan konten telematika melalui aplikasi tapi masih
lokal yang bersumber dari “local tertinggal
wisdom”
Pelaksanaan e- Pengintegrasian data dan Meningkatnya Tahun 2008 Mempercepat reformasi Pelaksanaan, Depkominfo
Government penerapan standarisasi aplikasi pemanfaatan aplikasi birokrasi dan tapi masih
e-Gov e-Government di mempermudah pelayanan tertinggal
daerah dan pusat publik
Open source Peningkatan sosialisasi dan Meningkatnya Tahun 2008 Memperbaiki peringkat Depkominfo, KNRT
penggunaan open source di penggunaan open Indonesia dalam
lingkungan pemerintah dan BUMN source pembajakan perangkat
lunak sekaligus
mengembangan
kemampuan pembuat
perangkat lunak lokal
7. SDM
SDM Telematika Melanjutkan program pendidikan Sarjana S-2 dan S-3 Tahun 2008 - 09 Meningkatkan Pelaksanaan Depkominfo
S2 dan S3 Telematika dalam dan dibidang Telematika kemampuan SDM di
luar negeri Depkominfo dan instansi
pemerintah lainnya di
bidang telematika
8. Lain-lain
Internet murah / Peningkatan kerjasama antara Persaingan industri Tahun 2008 Menurunkan tarif internet Pelaksanaan Depkominfo
gratis operator besar dan NAP/ISP kecil sehat dengan tarif dan meningkatkan
wajar pengguna internet sampai
ke daerah pelosok
Daftar Negatif Mensinkronkan DNI sektor Kejelasan Berkala Mempercepat / Pelaksanaan Depkominfo, BKPM
Investasi sektor Telekomunikasi persyaratan/perijinan memperjelas status
Telekomunikasi investasi asing investasi asing
Kepada Yth. :
Daftar Undangan Terlampir
di
Tempat
Mengingat pentingnya acara, kehadiran Saudara tepat pada waktunya sangat diharapkan.
TTD
Bambang Susantono
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
AGENDA
DISKUSI AKHIR TAHUN TELEMATIKA INDONESIA
Graha Sawala, Gedung Utama, Menko Perekonomian
Jakarta, 27 Desember 2007
Catatan :
Jika ada masukan/tanggapan/kritik atau saran yang tidak sempat dibahas dalam diskusi, dapat
dikirimkan melalui fax : 021 – 3456817 atau email kepada : Frista Vetrina (frista@ekon.go.id)
atau Rudy Dharmanto (rudydharmanto@ekon.go.id)
Lampiran 3.
Pengantar Diskusi
Lampiran 3.1
Lampiran 3.2
DISKUSI
Paparan dari Asisten Deput Telematika dan Utilitas: Bp. Eddy Satriya
Ada dalam bahan yang sudah dibagikan
Q&A
Moderator: Eddy Satriya
Pertanyaan/tanggapan: Hartoyo
Kenapa tidak membuat e-korupsi atau e-KKN? Karena ICT merupakan kunci
untuk membuka “pandora box” masalah Indonesia. Kalau ICT dikerjakan secara
sungguh-sungguh akan mengubah budaya. Tidak harus seluruh rakyat pintar,
20% sudah cukup bagus. Pemerintah merupakan bagian dari permasalahan.
Pertanyaan/Tanggapan: Sriyanto
Mudah-mudahan USO yang akan ditender ulang Januari nanti bukan akal-
akalan. USO sudah dua kali gagal. Pada USO ke-3 ini PT. Telkom mengajukan
penawaran sekitar 5 Triliun lebih yang berarti 1 SST sebesar Rp 150 juta dan
Access mengajukan penawaran 1 SST-nya sebesar Rp 45 juta. Penawaran ini
merupakan hal yang tidak wajar dan melanggar undang-undang, diusulkan
agar program USO ini dikembalikan pada undang-undangnya (UU No. 36/1999)
karena penawaran ini melampaui harga pasar. Penawaran 1 SST antara Rp 45
juta hingga Rp 150 juta merupakan suatu pemborosan. Dalam beberapa kali
rapat disepakati akan dibentuk suatu lembaga independen yang mengelola
bukan model BTIP seperti sekarang ini.
Pertanyaan/Tanggapan: San Herib (PT. Pos Indonesia)
- Otoritas ICT di Indonesia belum jelas, masih dalam tahap wacana. Salah
satu contohnya adalah kegagalan USO. Bagaimana tanggung jawab
Pemerintah terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang masih belum
terlayani ICT?
- Bagi PT. Posindo USO sangat penting karena lokasi USO yang tersebar
hingga ke pelosok desa. Dengan adanya USO, PT. Posindo akan
mendapatkan infrastruktur yang baik terutama dalam pengembangan
kompetensi yuristik, sehingga PT. Posindo akan mendapatkan tarif yang
feasible.
PENUTUPAN
- Forum ini ditujukan untuk bersifat retrospektif maupun outlook
sebagaimana telah disampaikan
- Catatan akhir untuk Menko Perekonomian sebagai hasil diskusi ini:
Regulasi (beberapa UU yang perlu diubah), investasi (makro maupun mikro)
dan SDM.
- Optimisme untuk tahun 2008.
---oo0oo---
CATATAN:
Notulen ini dibantu penulisannya oleh staf dari PT. Indosat, telah
diteliti dan diakui kebenarannya oleh Eddy Satriya.
Jika ada hal-hal yang terlewat, nanti akan disempurnakan dalam
proses pembuatan laporan akhir diskusi.
Mohon maaf jika ada kesalahan ejaan nama/asal/atau jabatan.
Lampiran 5.
Pembahasan di Milis
Catatan:
Bahan diambil dari Blog
mastel.wordpress.com dan
sroestam.wordpress.com
Oleh2 Diskusi Akhir Tahun Telematika, 27 Des 2007 di
Dept. Keuangan
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pandangan oleh dua orang nara
sumber, yaitu Bapak Giri Suseno, Ketua MASTEL dan Bapak Eddy Satriya.
Bapak Giri Suseno menyampaikan ulasan tentang filosofi dan pengertian Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), serta mencoba untuk menelaah keberhasilan atau
kekurang berhasilan pengembangan TIK di Indonesia sebagai enabler pembangunan
perekonomian di Indonesia selama ini.
Pak Hartoyo yang dizaman Krismon tahun 1997 pernah sesumbar bahwa beliau bisa
meningkatkan Kurs rupiah vs Dollar, US$1=Rp 1000,-, menyatakan bahwa
Pemerintah adalah bagian dari permasalahan di Indonesia. Beliau juga meng-
kritik ketidak-hadiran Menko Budiono di acara ini, sebagai simbol ke-tidak adanya
komitmen untuk beliau atas peran TIK selaku enabler untuk memajukan
perekonomiasn Indonesia.
Senada dengan pak Hartoyo, pak Setyanto P Santosa, mantan Diruttel, menyatakan
bahwa diperlukan e-Leadership di bidang TIK bila ingin keberhasilan peran TIK
dalam memajukan perekonomian bangsa. E-Leadership dalam TIK yang dapat
dicontoh adalah sebagaimana ditunjukkan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia
Mahatir Muhammad, diamana beliau secara pribadi memang memanfaatkan dan
menghayati kegunaan TIK dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Beliau memiliki visi yang jelas bagaimana mengembangkan TIK di negerinya.
Pak Setyanto juga menyatakan bahwa Proyek Serat Optik Palapa Ring perlu
ditinjau ulang, mengingat kita belum mengoptimalkan penggunaan Satelit yang kita
miliki. Untuk jarak jauh, Satelit lebih cost-effective dibandingkan dengan Serat Optik,
terutama juga mengingat kebutuhan akan bandwidth di Indonesia Timur belum terlalu
besar untuk saat ini.
Perihal masih mahalnya tariff Internet di Indonesia, pak Wahyu menjelaskan bahwa
profit margin perusahaan-perusahaan anggota APJII sudah sangat tipis, sehingga
penurunan tarif Internet hanya bisa dilakukan oleh para Operator yang memiliki
jaringan backbone (dengan profit margin yang besar).
Pak Barata dari INDOWLI menyampaikan keluhannya bahwa sudah lebih dari 2
tahun perijinan baru Jaringan Akses Wireless di-bekukan, sehingga banyak
pengusaha yang kehilangan kesempatan berusaha.
Pak Srijanto mengingatkan agar dalam pelaksanaan Proyek USO, jangan sampai
menjurus ke “akal-akalan“, tidak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang, sebab
menurutnya, Proyek USO 1 dan 2 dianggap gagal.
Pak San Herib dari PT Pos Indonesia menawarkan jaringan fisik PT Pos Indonesia
dalam layanan USO, karena menjangkau banyak lokasi-lokasi pedesaan yang
terpencil.
Ibu Dayu dari INDOSAT menyarankan agar tarif BHP didasarkan atas pemakaian
Bandwidth sesuai perijinannya, sehingga pihak Ditjen Postel tidak teralu di-repotkan
dengan survey dan inspeksi lapangan.
Pak Rahman dari LSM Pejuang Tanpa Akhir, mengingatkan agar berhati-hati dalam
menerapkan modernisasi, jangan sampai kita hanya menjadi ajang “pemerasan”
asing.
Pak Naswil Idris dari APWKomitel mempertanyakan angka-angka yang sering di-
quote para pejabat yang diragukan kebenarannya, seperti tingkat pembajakan yang
sebesar 87% dan jumlah pengguna Internet yang 25 juta orang.
Pak Sunyoto dari UGM menyarankan agar masyarakat dipersiapkan secara matang
agar bisa menerima kemajuan TIK. Contohnya, Yogya sudah menerapkan e-Gov,
tetapi tetap saja para Pejabat diharuskan baca e-mail lewat sekreataris-nya, karena e-
mail itu harus di-arsipkan dulu nomor-nya.
Pak Sumitro Roestam dari MASTEL meneruskan kritik dari Dr. Ir. Taufik Hasan,
mantan Kapuslitbangtel, bahwa pemanfaatan TIK di Indonesia sangat lambat,
sehingga banyak sekali Opportunity yang hilang untuk memajukan bangsa ini.
Pak Sumitro juga menyarankan agar sinkronisasi dan koordinasi antar Departemen,
Instansi dan Lembaga Pemerintahan lebih ditingkatkan, agar tidak terjadi tumpang
tindih atau duplikasi dalam pemanfaatan TIK di Indonesia.
Dipertanyakan pula perihal Flagship DeTIKNas yang hanya dilaporkan yang 7-butir
saja, padahal yang 9-butir lagi juga cukup penting atau strategis, misalnya Program
Cheap PC, yang bila dilaksanakan sebagai produk nasional akan dapat
membangkitkan Industri Manufacturing dan Software Dalam Negeri.
Akhirnya pak Sumitro menyarankan agar segera diterapkan budaya bekerja jarak
jauh (Telcommuting, Teleworking) atau kerja dari rumah (Home Working),
mengingat sudah banyak tersedia berbagai jaringan akses Internet, seperti
Broadband Wireless (WiFi, 3G, 3.5G/HSDPA), Broadband Wirelines (Serat Optik,
ADSL-Speedy), maupun dial-up Internet di Indonesia dengan tarif yang terjangkau.
Disamping itu sudah ada lebih dari 5.000 warnet yang dapat digunakan utuk akses
murah Internet. Keuntungannya, jalan-jalan di kota-kota besar menjadi tidak macet
lagi, konsumsi BBM menurun, Pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM,
lebih banyak lagi waktu untuk bekerja (tidak pelu buang waktu karena macet 3-jam
tiap hari), sehingga produktivitas nasional meningkat.
Akhirnya pak Kemal Stamboel, Pak Heru, pak Ismail dan pak Cahyana mewakili
Pemerintah mencoba menjawab dan menjelaskan posisi Pemerintah/Regulator tentang
berbagai masalah dan saran-saran yang disampaikan dari audience.
Diskusi ditutup pada sekitar pukul 14:00 WIB dan dlanjutkan dengan makan siang
bersama.
Semoga catatan hasil Diskusi Akhir Tahun Telematika ini dapat memberikan manfaat
bagi kemajuan bangsa dan negara.
Entri ini dituliskan pada Desember 28, 2007 pada 8:59 am dan disimpan dalam Cheap Laptop,
Home Working, Telecommuting, kemacetan lalulintas. yang berkaitan: akal-akalan,
Benchmarking, BHP, BWA dibekukan, e-lEADERSHIP, EBITDA tinggi, kNOWLEDGE
Repository, KPPU, Lost Opportunity, Palapa Ring, ROE, Tarif Internet mahal, USO. Anda bisa
mengikuti setiap tanggapan atas artikel ini melalui RSS 2.0 pengumpan. Anda bisa tinggalkan
tanggapan, atau lacak tautan dari situsmu sendiri.