You are on page 1of 5

Etika Kepemimpinan Dalam Berorganisasi

Written by Choky
Monday, 04 May 2009 12:21
Etika Kepemimpinan Dalam Berorganisasi
Oleh Coki Ahmad Syahwier
(Dosen IM Telkom; Materi LKK IM Telkom 2-3 Mei 2009)
“.…pada dasarnya jiwa kepemimpinan dimilki oleh setiap diri manusia (self leadership),
setidaknya dirasakan manakala seseorang melewati suatu proses merencanakan dan
menetapkan suatu keputusan guna merealisasikan tujuan hidupnya, namun dalam
mengaktualisasikan kepemimpinan itu sendiri sering sekali manusia dihadapkan pada berbagai
problematika hidup silih berganti, tidak sedikit persoalan muncul hanya disebabkan kesalahan
dalam bertindak dan keliru mempersepsikan sesuatu, untuk menghindarinya menjadi penting
faktor pengendali diri, salah satunya adalah dengan mempedomani nilai-nilai etika dan
moralitas dalam kehidupan, jadi kepemimpinan dengan etika dan moralitas merupakan satu
kesatuan yang sangat erat…..”
1. Pendahuluan
Dalam suatu organisasi akan ditemukan beberapa unsur yakni visi-misi, tujuan dan
program kerja, struktur organisasi, kode etik organisasi, hubungan antarlini organisasi,
individu-individu, kepemimpinan, dan dinamika organisasi. Keberhasilan organisasi mencapai
tujuan organisasi sangat tergantung kepada pemimpin dan orang-orang yang berada di sekitar
pemimpin. Seorang pemimpin yang sukses apabila ia mampu menggerakkan sejumlah orang
dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk keperluan itu, seorang pemimpin hendaknya dapat
menciptakan beberapa hal, yaitu :
1. Atmosfer hubungan kerja yang nyaman,
2. Motivasi maksimum,
3. Kedisiplinan, keteladanan, dan berkemampuan (professional),
4. Aspiratif (people focus),
5. Berkomimen terhadap etika dan tujuan organisasi (performance),
6. Berpikir sistemik dan selalu positive thinking.
Sejalan dengan penjelasan di atas, organisasi kemahasiswaan juga memiliki karakteristik
yang sama dengan organisasi pada umumnya. Hanya saja, organisasi kemahasiswaan
mempunyai ciri-ciri suasana dinamika yang khusus yakni :
1. Pencirian idealisme,
2. Ketajaman berpikir,
3. Pembelajaran interelasi sosial,
4. Social responsibility yang tinggi,
5. Hubungan emosional yang kuat,
6. Transformasi personality,
7. Ekspektasi cita-cita,
8. Kecintaan terhadap institusi,
9. Kerja sama tim.
1/5
Etika Kepemimpinan Dalam Berorganisasi
Written by Choky
Monday, 04 May 2009 12:21
Oleh karena itu, organisasi mahasiswa membutuhkan kepemimpinan kolegial yang kuat
dan utuh dalam mewujudkan tujuan bersama (common goals). Kepemimpinan organisasi
mahasiswa memiliki 6 (enam) misi pokok, yakni :
1. Menjembatani aspirasi mahasiswa terkait dengan kelancaran proses belajar mengajar,
2. Mengembangkan dan men-servant program minat dan bakat mahasiswa,
3. Mengembangkan karakter dan kapasitas diri mahasiswa,
4. Menciptakan suasana yang kondusif, kreatif, inovatif, dan produktif di kampus,
5. Memelihara sarana dan prasarana kampus,
6. Menjalankan peran serta dalam memecahkan persoalan masyarakat.
Kepemimpinan mahasiswa yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu mewujudkan
enam misi di atas. Kepemimpinan demikian tentu bukanlah kepemimpinan yang hanya sekedar
melayani atau how to servant. Akan tetapi kepemimpinan yang diperlukan adalah
kepemimpinan transformatif yang visioner terutama dalam menyikapi perubahan-perubahan
yang terus terjadi. Kepemimpinan transformatif yang visioner selalu mengedepankan sejumlah
ide atau gagasan konstruktif jauh ke depan. Jadi, perlu ada paradigm shift dalam
kepemimpinan yang memfokuskan organisasi bagi peningkatan kualitas pelaku-pelaku
organisasi dan individu-individu yang dipimpin.
Pemimpin dalam kepemimpinan transformatif sangat mengetahui dan memahami potensi
individu-individu di sekelilingnya dan terampil mengoptimalkan sumber daya organisasi yang
tersedia. Bahkan, pemimpin transformatif visioner berpikir jauh ke depan melampaui
individu-individu yang dipimpinnya. Oleh karena itu, optimalisasi potensi dan sumber daya
organisasi yang dilakukan pemimpin transformatif selalu tepat dan terukur (measurement)
keberhasilannya.
Kepemimpinan organisasi mahasiswa membutuhkan pemimpin transformatif yang tidak
saja handal dalam mengoptimalkan potensi yang dipimpinnya dan sumber daya organisasi
yang tersedia, melainkan juga memiliki jiwa motivator yang baik saat yang lain dalam keadaan
lemah. Pemimpin transformatif selalu mempedomani arah kebijakan (policy direction) yang
telah ditetapkan organisasi. Dengan demikian ia mampu membawa individu-individu yang
dipimpinnya ke tujuan bersama (common goals) yakni :
1. Keberhasilan studi dengan tepat waktu dan nilai yang baik,
2. Kepercayaan diri dalam memasuki pasar kerja,
3. Kemampuan bagaimana menciptakan (how to creat) pekerjaan,
4. Karakter diri dan berkepribadian yang kuat serta bermoralitas tinggi
5. Kebersamaan dalam setiap kegiatan organisasi,
Pemimpin organisasi mahasiswa akan menjadi figur sentral dalam setiap denting suara
denyut jantung organisasi. Dengan demikian, pemimpin organisasi mahasiswa dinilai sebagai
inspirator yang diharapkan dapat membawa organisasi sebagai organisasi yang handal
(credible), memiliki kecakapan (capable), diperhitungkan (computable), dan patuh (compliance)
terhadap etika dan norma-norma kehidupan kampus.
2/5
Etika Kepemimpinan Dalam Berorganisasi
Written by Choky
Monday, 04 May 2009 12:21
2. Etika Kepemimpinan
Etika adalah perilaku berstandar normatif berupa nilai-nilai moral, norma-norma, dan
hal-hal yang baik-baik. Etika difungsikan sebagai penuntun dalam bersikap dan bertindak
menjalankan kehidupan menuju ke tingkat keadaan yang lebih baik. Pada dasarnya arti hakiki
etika adalah determinasi pedoman untuk menjalankan apa-apa yang benar dan tidak
melakukan apa-apa yang tidak benar. Dengan demikian menjalankan suatu kehidupan yang
beretika diyakini akan membawa kehidupan pada suatu kondisi yang tidak menimbulkan efek
negatif yang merugikan bagi kehidupan di sekitarnya.
Ditinjau dari segi evolusi, dimensi etika dapat menjadi faktor kunci keberhasilan suatu
kepemimpinan. Dalam suatu organisasi, kepemimpinan yang dinilai baik apabila fungsi-fungsi
kepemimpinan dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip beretika. Kepemimpinan beretika akan
membuat suasana hubungan kerja dalam organisasi lebih nyaman dan terhindar dari konflik
vertikal maupun konflik horisontal. Sebab, pelaku-pelaku organisasi menyadari keberadaan
pedoman dan penuntun berupa prinsip-prinsip etika yang membatasi gerak bersikap dan
bertindak. Adapun prinsip-prinsip etika berorganisasi adalah :
1. Menjaga perasaan orang lain,
2. Memecahan masalah dengan rendah hati,
3. Menghindari pemaksaan kehendak tetapi menghargai pendapat orang lain,
4. Mengutamakan proses dialogis dalam memecahkan masalah,
5. Menanggapi suatu masalah dengan cepat, dan sesuai dengan keahlian (competence),
6. Menyadari kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki (improving value),
7. Mengedepankan sikap jujur, disiplin, dan dapat dipercaya.
Upaya menerapkan prinsip-prinsip etika dalam kepemimpinan bukanlah suatu hal yang
mudah. Untuk kebutuhan itu diperlukan suatu kesamaan persepsi untuk apa organisasi
dijalankan. Dalam arti diperlukan suatu komitmen para pelaku organisasi menyamakan langkah
tindak untuk mewujudkan tujuan organisasi. Satu hal lain yang juga penting adalah
pemberlakuan sanksi yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi proses pembelajaran atas
kesalahan yang diperbuat pelaku organisasi. Sanksi dapat diberlakukan tanpa harus adanya
diskriminasi. Oleh karena itu setiap organisasi hendaknya mempunyai ”kode etik organisasi”
yang berfungsi sebagai alat pengendalian atau pengawasan organisasi.
Kode etik organisasi dan perencanaan strategis (renstra) organisasi dapat dijadikan
sebagai pedoman oleh majelis pertimbangan organisasi mengawasi jalannya roda organisasi.
Kode etik organisasi disusun berdasarkan pertimbangan beberapa faktor :
1. Peraturan dan ketentuan yang disepakati,
2. Sinergitas,
3. Persaingan yang sehat, competition is matter of spirit, not strength
4. Tanggung jawab atau integritas,
5. Hubungan kerja
6. Aspirasi.
3/5
Etika Kepemimpinan Dalam Berorganisasi
Written by Choky
Monday, 04 May 2009 12:21
3. Penutup
Etika kepemimpinan dalam menjalankan kegiatan organisasi merupakan dimensi yang
tidak terpisahkan dari kehidupan organisasi keseharian. Tanpa adanya etika kepemimpinan
yang efektif dapat mengakibatkan keseimbangan organisasi terganggu. Etika kepemimpinan
yang diterapkan oleh pengurus organisasi dalam menjalankan roda organisasi dapat
menebarkan nilai tambah (value added) bagi peningkatan karakter diri terutama dalam
kekokohan mental dan spiritual.
Etika kepemimpinan organisasi kemahasiswaan merupakan wahana proses pembentukan
jiwa kepemimpinan di kampus, dan juga bagian dari proses pembelajaran menempa diri
menjadi pemimpin handal di berbagai bidang kehidupan sosial kemasyarakatan.
Etika kepemimpinan dapat diterapkan dengan baik apabila mendapat dukungan penuh
dari beberapa faktor yaitu : (1) manajemen institusi, (2) capital management, (3) campus
environmental, (4) common vision, (5) the strategy of link and match between higher quality and
the demand for need of job field.
CURRICULUM VITAE (CV)
Coki Ahmad Syahwier :
Pengalaman berorganisasi diawali sejak menjadi anggota Pramuka Gudep Medan, pengurus
OSIS SMP Negeri VI Medan dan terpilih mengikuti pelajar teladan se Kota Medan, berlanjut
ketika mahasiswa terpilih menjadi Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Ekonomi USU dan
Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU masing-masing selama dua tahun serta
aktif dalam kegiatan ISMEI (Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi se Indonesia), penerima
beasiswa Supersemar dan sempat menjadi anggota redaksi Koran kampus USU dan penyiar
radio Kampus USU dalam siaran “road to campus”, “wawasan almamater”, wawancara
celebrity, dan “curhat saturday night”, setelah menyelesaikan kuliah kembali dipilih menjadi
pengurus KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Propinsi Sumatera Utara dan AMPI
(Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) Propinsi Sumatera Utara, kemudian setelah hijrah
ke Bandung menempuh studi pasca sarjana UNPAD dilpilih sebagai Ketua I Ikatan Mahasiswa
Pascasarjana UNPAD selama satu tahun, kemudian ditunjuk sebagai Sekretaris ISEI (Ikatan
Sarjana Ekonomi Indonesia) Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat Periode 2001-2004, kini
Ketua Bidang Pengembangan Ilmu ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat Periode
2008-2011 dan Wakil Ketua Dewan Pengembangan Ekonomi (DPE) Kota Bandung melalui SK
Walikota Bandung sejak tahun 2006 hngga 2013 serta Sekretaris LP3E Kadin (Kamar Dagang
dan Industri) Propinsi Jawa Barat Periode 2009-2014, dan mulai aktif dalam Indonesia
Marketing Association (IMA) Chapter Jawa Barat;
Pengalaman Akademis diawali sejak menyenangi kegiatan menulis di SMA (mading, menulis
sajak dan cerpen), ketika mahasiswa pernah menulis laporan kegiatan camping to village
mahasiswa FE USU sebagai tulisan pertama yang dimuat di Koran Waspada Medan (judul
“Apakah Di sana Ada Jawabnya), tulisan berikutnya berisikan masalah-masalah sosial dan
ekonomi dimuat pada Koran Waspada dan Koran Analisa, sejak di Bandung aktif menulis
4/5
Etika Kepemimpinan Dalam Berorganisasi
Written by Choky
Monday, 04 May 2009 12:21
artikel-artikel ekonomi di Koran Pikiran Rakyat yang sempat diterbitkan dalam sebuah buku
dengan judul “Analisis Ekonomi Indonesia : Kajian Terhadap Dimensi Krisis di Indonesia” terjual
sebanyak 500 eksemplar di Bandung, Palembang dan Medan, kegiatan menulis artikel ekonomi
di Koran Pikiran Rakyat dan Kompas serta Jurnal Manajemen IM Telkom nyaris tidak lekang di
keseharian, direncanakan kumpulan tulisan sebanyak 50 tulisan yang dimuat dari 2007-2009
akan diterbitkan dalam sebuah buku seri bunga rampai dengan judul (tentatif) yaitu “Menyapa
Ekonomi Indonesia”, salah satu tulisan yang berkesan adalah “Community Based-Economy
Model as Eradicating Poverty In Indonesian” yang dipresentasikan dalam Forum Sarjana
Ekonomi ASEAN (FAEA) pada tahun 2001 di Bangkok, Thailand, sejumlah makalah/paper telah
dipresentasikan dalam forum seminar/workshop/training di Universitas Sebelas Maret Solo,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Pontianak, Ikatan Mahasiswa Cilegon
Banten, ISEI Surabaya, Universitas Negeri Malang, Politeknik PT.Pos Indonesia/Ikatan
Mahasiswa Akuntansi se Indonesia, ISMEI Pontianak, Adum/Diklat Kepemimpinan Pemkab
Cirebon, Indramayu, Kota Serang, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Cianjur, Curug/Tangerang,
Garut, Subang, Kabupaten Bandung, Departemen Agama, Departemen ESDM, Departemen
PU, Departemen Kehakiman, Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Bulog, Diklatpim Pusdikmin Polri,
Sesko TNI AD, PT.KAI, adapun untuk kegiatan penelitian dilakukan bersama dengan Telkom
Divre III, ISEI, Bank Indonesia Jakarta, Bank Indonesia Bandung dan Pemkot Bandung, bidang
penelitan yang sering dilakukan antara lain : ekonomi moneter, bisnis, telekomunikasi, public
finance, economic development, rural development, dan planologi.
5/5

You might also like