Professional Documents
Culture Documents
NIM :K4110714
2010
INSPEKSI MUTU BUDIDAYA SALAK PONDOH
A. TUJUAN
Melakukan Inspeksi Mutu Lapangan pada Perkebunan Salak Pondoh Pronojiwo
B. TEORI DASAR
A. Salak
Buah salak hanya dimakan segar atau dibuat manisan dan asinan. Pada saat
ini manisan salak dibuat beserta kulitnya, tanpa dikupas. Batangnya tidak
dapat digunakan untuk bahan bangunan atau kayu bakar. Buah matang
disajikan sebagai buah meja. Buah segar yang diperdagangkan biasanya
masih dalam tandan atau telah dilepas (petilan). Buah salak yang dipetik pada
bulan ke 4 atau ke 5 biasanya untuk dibuat manisan.
B. Sentra Penanaman
Tanaman salak banyak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi
Selatan, Maluku, Bali, NTB dan Kalimantan Barat.
C. METODOLOGI PELAKSANAAN
a. Tempat Pelaksanaan Inspeksi
Perkebunan Salak Anggota Sekertariat Kelompok Tani SRIREJEKI
Alamat : Dusun Tulungagungan
Desa Pronojiwo
Kec. Pronojiwo - Lumajang
Jawa Timur
Luas Lahan : 3,5 Hektar
b. Waktu Pelaksanaan
15 Februari 2010 pukul 10.30-13.00 WITA
c. Teknik Inspeksi
Teknik Wawancara Langsung
Identitas Pengelola/Pemilik
Nama : Sayat “Pak Dugel”
Alamat : Desa Pronojiwo
Pendidikan Terakhir : SR Tulungagung (Sekolah Rakyat) 1965
Teknik Observasi Lapangan (Langsung)
No Kondisi
Uraian Tidak Keterangan
. Terpenuhi
Terpenuhi
1. Lokasi (Agroklimat)
Lokasi yang memiliki atau √
terpengaruh abu gunung berapi
Ketinggian 600-700 m dpl √ 840 m dpl
Suhu Lingkungan 20-300C √ 24-250C
Bedengan √
c. Pengairan
Sumber Air
√
o Tadah Hujan
√
o Tidak Tadah Hujan
Teknik Pengairan
√ Tadah Hujan
o Drainase
√ Irigasi Tetes
o Teknik lain
d. Pemeliharaan √
Penyulaman √
Penyiangan √
Pembubunan -
Pemupukan kimia Pupuk Organik
Penyakit
Pemangkasan √
Triming √
e. Pemanenan
√
Umur Panen Awal
√
Umur panen Kontinyu
√
f. Penanganan Pasca Panen
3. Mutu Sensoris Salak Pondoh
Rasa manis sampai sangat √
manis, tekstur renyah
Ukuran agak besar -besar √
Warna kulit coklat kehitaman √
4. Peralatan yang digunakan
Cangkul √
Garpu √
Golok √
Sabit √
√
Keranjang
√
Sapu lidi
√
Peralatan lain
E. PEMBAHASAN
Salah satu tujuan inspeksi mutu adalah untuk membandingakan kesesuaian suatu
manajemen dengan standar yang berlaku, salah satunya adlah inspeksi mutu terhadap
inspeksi mutu budidaya salak pondoh yang dilaksanakan dengan metode wawancara
langsung dan inspeksi langsung ke lapangan.
1. Lokasi
Inspeksi dilakukan di salah satu kota di Jawa Timur yaitu Lumajang, kecamatan
Pronojiwo. Kecamatan Pronojiwo mempunyai Luas Wilayah 40.55 Km2 terletak
pada 112°54'09" - 113°01'09"BT dan 8°06'30" - 8°15'43"LS. Batas Kecamatan
Pronojiwo yaitu di sebelah Utara Gunung Semeru (sehingga terpengaruhi abu
gunung berapi) di sebelah Timur Kecamatan Candipuro, sebelah Selatan
Kecamatan Tempursari dan sebelah Barat Kabupaten Malang. Kecamatan
Pronojiwo secara administratif dibagi menjadi 6 Desa yaitu
1) Sidomulyo
2) Pronojiwo
3) Tamanayu
4) Sumberurip
5) Oro Oro ombo
6) Supiturang
Dan terdapat 25 Dusun
Salah satu pemilik usaha perkebunan salak pronojiwo yang terkenal adalah Sayat
atau yang lebih dikenal dengan julukan Dugel yang memiliki kepanjangan Duit,
Usaha, Golek, Ekonomi, Lancar. Pak Dugel seorang lulusan SR tahun 1965
memulai usahanya ketika terinspirasi oleh Pak Sugiyono (Pelopor) yang
menjuarai salak Nasional, serta juara untuk Kontes Buah Se Jawa Timur Pada
tahun 1997. Sampai saat ini ia telah memiliki 3,5 hektar perkebunan salak dalam
1 hektar terdapat 2500 anakan dan 1 pohon usia 3tahun keatas.
Ketinggian lahan perkebunan salak pronojiwo milik pak dugel ini yaitu 840m
diatas permukaan air laut sehingga telah memenuhi standar yang ada yaitu
ketinggian minimal untuk lahan pembudidayaan salak adalah minimal 600-700m
dpl.
Tanaman salak tidak tahan terhadap sinar matahari penuh (100%), tetapi cukup
50-70%, karena itu diperlukan adanya tanaman peneduh. Suhu yang paling baik
untuk salak adalah antara 20-30°C hal ini dikarenkan Salak membutuhkan
kelembaban tinggi, akan tetapi tidak tahan genangan air, suhu di perkbunana
salak pronijiwo antara 24-25°C sehingga suhu ini telah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan.
Salak akan tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun
200-400 mm/bulan. Curah hujan rata-rata bulanan lebih dari 100 mm sudah
tergolong dalam bulan basah. Berarti salak membutuhkan tingkat kebasahan atau
kelembaban yang tinggi. begitu pula dengan budidaya salak ini dimana
diketahui bahwa kelembabannya tinggi, Tanaman salak menyukai tanah yang
subur, gembur dan lembab terlihat dengan sifat tanah tempat ditanamnya pohon-
pohon salak yang tidak kering maupun tidak terlalu basah. Kebun salak tidak
tahan dengan genangan air. Untuk pertumbuhannya membutuhkan kelembaban
tinggi.
Syarat untuk Kemiringan Lahan budidaya salak adalah ≤50C sehingga mhal ini
akan mempengaruhi jalannyan air, karena salak tidak tahan terhadap genanganb
air sehingga akanmengakibatkan kerusakan mutu salak. Kemiringan budidaya
salak pronojiwo adalah ≤50C sehingga telah memenihi persyaratan untuk
kemiringan lahan.
2. Tahapan Budidaya
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman salak
adalah pembibitan, yaitu penggunaan bibit unggul dan bermutu. Tanaman salak
merupakan tanaman tahunan, karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit akan
berakibat buruk dalam pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis
yang baik tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, sehingga modal yang
dikeluarkan tidak akan kembali karena adanya kerugian dalam usaha tani. Untuk
menghindari masalah tersebut, perlu dilakukan cara pembibitan salak yang baik.
Pembibitan salak dapat berasal dari biji (generatif) atau dari anakan (vegetatif).
Pembibitan secara generatif adalah pembibitan dengan menggunakan biji yang
baik diperoleh dari pohon induk yang mempunyai sifat-sifat baik, yaitu: cepat
berbuah, berbuah sepanjang tahun, hasil buah banyak dan seragam, pertumbuhan
tanaman baik, tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta pengaruh
lingkungan yang kurang menguntungkan. sedangakan salak pronojiwo
menggunakan pembibitan dengan cara vegetative yaitu pmbibitan dengan
menggunakan tunas anakan atau cangkok.
Proses Pengolahan Lahan meliputi Jarak tanam, Lubang tanam, Bedengan dan
Penggunaan pupuk dasar. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm
dengan jarak tanam 1 x 4 m; 2 x 2 m atau 1,5 x 2,5 m. Ukuran lubang dapat juga
dibuat 50 x 50 x 40 cm (memenuhi), dengan jarak antar 2 x 2 m (memenuhi) atau
3 x 4 m. penggunaan pupuk dasar teah memenihi dimana untuk setiap lubang
diberi pupuk kandang (pupuk organik) sebanyak 2 kg
Pengairan merupakan aspek yang sangat penting dalam budidaya salak, salak
membutuhkan kelembaban tinggi akan tetapi tidak boleh digenangi air. Sehingga
sumber air harus di kelola dengan sangat baik. Air hujan adalah siraman alami
bagi tanaman, tetapi sulit untuk mengatur air hujan agar sesuai dengan yang
dibutuhkan tanaman. Air hujan sebagian besar akan hilang lewat penguapan,
perkolasi dan aliran permukaan. Sebagian kecil saja yang tertahan di daerah
perakaran, air yang tersisa ini sering tidak memenuhi kebutuhan tanaman. Dalam
budidaya salak, selama pertumbuhan, kebutuhan akan air harus tercukupi, untuk
itu kita perlu memberi air dengan waktu, cara dan jumlah yang sesuai.
Sumber Air dibagi berdasarkan waktunya adalah air yang diperoleh dari :
o Tadah Hujan (musim hujan)
o Tidak Tadah Hujan (musim kemarau)
Dimana keduanya telah dipenuhi persyaratannya oleh perkebunan salak
pronojiwo. Untuk teknik pengairanya dibagi menjadi 2 yaitu
o Drainase
o Teknik lain
Teknik pengairan Drainase digunakan ketika dalam musim hujan diimana air4
hujan yang melimpah menjadi sumber pengairan utama, drainase dilakukan
dengan cara alami dimana air hujan akan mengairi lahan dan bila kelebihan air
maka aka nada saluran yang dibuat untuk mmbuang kelebihan air di lahan
sehingga kadar air dalam tanah tidak akan berlebihan yang akan mengakibatkan
tanaman rusak.teknik lain yang digunakan bila dalam musim kemarau adalah
dengan teknik Irigasi tetes, teknik yang digunakan pak Dugel ini dilakukan
dengan cara mengalirkan air dari sungai yang berjarak 4 km dari perkebunannya,
tiap salak memiliki pipa paralon sendiri yang telah dilubangi untuk dialiri air
ketika musim kemarau.
Pemupukan, Semua bahan yang diberikan pada tanaman dengan tujuan memberi
tambahan unsur hara untuk memperbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman
disebut pupuk. Ada pupuk yang diberikan melalui daerah perakaran tanaman
(pupuk akar). Pupuk yang diberikan dengan cara penyemprotan lewat daun
tanaman (pupuk daun). Jenis pupuk ada 2 macam: pupuk organik dan anorganik.
Pupuk organik adalah pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, abu tanaman,
tepung darah dan sebagainya. Pupuk anorganik adalah: Ure, TSP, Kcl, ZA, NPK
Hidrasil, Gandasil, Super Fosfat, Bay folan, Green Zit, dan sebagainya. Untuk
pekebunan salak pronojiwo ini digunkan adalah pupuk organic. Pupuk organic
yang sering diberikan ke tanaman salak adalah pupuk kandang (dari kotoran
kambing). Pemberhentian pemberian pupuk kimia telah dilakukan pemilik karena
menginginkan tercapainya target Free Trade tau perdagangan bebas pada tahun
2010 yang dimana pangan yang dinginkan adalah pangan organic bebas pestisida
dan bahan kimia lainnya, sehingga pemilik menggunakan pupuk organic dari
ternak kambing milik sendiri.
Hama merupakan hal yang ditakutkan oleh para pemilik perkebunan, di dalam
budidaya salak sering dilaporkan hama yang mengganggu yaitu:
1. Kutu wol /putih (Cerataphis sp.), Hama ini bersembunyi di sela-sela buah.
2. Kumbang penggerek tunas (Omotemnus sp..)
3. Babi hutan, tupai, tikus dan luwak
Pengendalian:
a. untuk memberantas babi hutan, dilaksanakan dengan penembakan khusus,
atau memagari kebun salak dengan salak-salak jantan yang rapat. Akan lebih
baik lagi kalau memagari kebun salak dengan kawat berduri
b. untuk memberantas Tikus, digunakan Zink phosphit, klerat dan lain-lain
c. untuk memberantas Luwak dan Tupai, dapat digunakan umpan buah pisang
yang dimasuki Furadan 3 G. Caranya: buah pisang dibelah, kurang lebih 0,5
gram Furadan dimasukkan ke dalamnya, kemudian buah pisang tersebut
dijahit dan dijadikan umpan.
Perempalan dan Pemangkasan, Daun-daun yang sudah tua dan tidak bermanfaat
harus dipangkas. Juga daun yang terlalu rimbun atau rusak diserang hama.
Tunas-tunas yang terlalu banyak harus dijarangkan, terutama mendekati saat-saat
tanaman berbuah (perempalan). Dengan pemangkasan, rumpun tanaman salak
tidak terlalu rimbun sehingga kebun yang lembab serta pengap akibat sirkulasi
udara yang kurang lancer diperbaiki.
Pemanenan, Mutu buah salak yang baik diperoleh bila pemanenan dilakukan
pada tingkat kemasakan yang baik. Buah salak yang belum masak, bila dipungut
akan terasa sepet dan tidak manis. Maka pemanenan dilakukan denganncara petik
pilih.
Buah salak dapat dipanen setelah matang benar di pohon, biasanya berumur 6
bulannsetelah bunga mekar (anthesis). Hal ditandai oleh sisik yang telah jarang,
warna kulit buah merah kehitaman atau kuning tua, dan bulu-bulunya telah
hilang. Ujung kulit buah (bagian buah yang meruncing) terasa lunak bila ditekan.
Tanda buah yang sudah tua, menurut sumber lain adalah: warnanya mengkilat
(klimis), bila dipetik mudah terlepas dari tangkai buah dan beraroma salak.
Cara memanen: karena buah salak masaknya tidak serempak, maka dilakukan
petik pilih. Yang perlu diperhatikan dalam pemetikan apakah buah salak tersebut
akan disimpan lama atau segera dimakan. Bila akan disimpan lama pemetikan
dilakukan pada saat buah salak tua (Jawa: gemadung), jadi jangan terlalu tua
dipohon. Buah salak yang masir tidak tahan lama disimpan. Pemanenan buah
dilakukan dengan cara memotong tangkai tandannya.
Penggolongan ini dapat berdasarkan pada : berat, besar, bentuk, rupa, warna,
corak,bebas dari penyakit dan ada tidaknya cacat/luka. Semua itu dimasukkan
kedalam kelas dan golongan sendiri-sendiri.
a. Salak mutu AA (betul-betul super, kekuningan, 1kg= 12 buah)
b. Salak mutu AB (tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil, dan sehat)
c. Salak mutu C (untuk manisan, 1kg = 25 - 30 buah)
d. Salak mutu BS (busuk atau 1/2 pecah), tidak dijual.
3. Mutu Sensoris
Mutu suatu produk berhubungan dengan kepuasan pelanggan yaitu sesuai dengan
tujuan, kegunaan, memenuhi persyaratan, serta dilakukan dengan benar untuk
pertama kali hingga seterusnya. Kepuasan pelanggan dipengaruhi olh 3 faktor
yaitu Mutu, Biaya, dan Waktu. Bila mutu rendah maka reputasi akan hilang, bila
biaya terlalu mahal maka tidak akan bisa dijual, dan bila waktu terlambat maka
penjualan akan hilang. Untuk suksesnya bisnis dan kepuasan pelanggan terpenuhi
maka harus mencapai keseimbangan antara mutu, biaya, dan waktu.
F. KESIMPULAN
Inspeksi tidak berarti untuk memastikan tentang kualitas. Tujuan dari inspeksi adalah
untuk mengumpulkan informasi yang digunakan untuk memahami dan
meningkatkan proses dalam memproduksi barang dan jasa.
Perkebunan salak pronojiwo telah memiliki mutu yang baik dimana aspek-aspek
mutu yang ditentukan telah terpenuhi dengan baik mulai dari aspek Lokasi, Tahapan
Budidaya, Mutu sensoris, hingga peralatan yang digunakan. Untuk itu perlu
dipertahankan bahkan terus ditingkatkan lagi demi memenuhi sasaran mutu yang
lebih baik.
G. DAFTAR PUSTAKA