Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu materi pelajaran harus terlebih dahulu dikaji oleh guru untuk
dikuasai siswa sebelum dapat mempelajari materi tersebut. Guru selanjutnya harus
prasyarat tersebut. Jika ternyata siswa belum atau kurang menguasai keterampilan
Kota Depok pada bahan kajian Pengukuran dan Gerak pada semester 1 tahun
matematisnya. Ini bisa dimengerti, jika soal ulangan harian dalam bentuk soal
1
jawaban yang benar, walaupun mereka hafal konsep atau rumus yang diperlukan
untuk menjawab soal tersebut. Pada soal hitungan bentuk uraianpun mereka tidak
akan memperoleh nilai yang sempurna untuk setiap soal yang diberikan, karena
beberapa langkah dalam menjawab soal tidak bisa mereka selesaikan dengan
benar.
yang akan mempelajari fisika. Jika siswa tidak menguasai keterampilan prasyarat
ini, maka siswa akan gagal untuk mencapai hasil belajar fisika yang diharapkan.
Menurut Kauchack & Eggen (1993), pada saat akan mengajarkan sebuah
keterampilan kompleks guru harus terlebih dulu memecah-mecah suatu topik atau
prasyaratnya. Cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk memecah-mecah suatu
topik atau suatu keterampilan ini adalah melalui proses yang disebut task analysis
(analisis tugas). Proses ini dilakukan oleh guru pada saat merencanakan kegiatan
belajar mengajar.
B. Rumusan Masalah
task analysis (analisis tugas) dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa
Tingkat X SMK Dwiguna Kota Depok pada bahan kajian Hukum Gerak dan
2
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada PTK ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
fisika siswa Tingkat X SMK Dwiguna Kota Depok melalui penerapan hasil task
analysis (analisis tugas) pada bahan kajian Hukum Gerak dan Gaya; serta bahan
kajian Energi.
D. Manfaat Penelitian
bahan kajian Hukum Gerak dan Gaya; serta bahan kajian Energi.
telah diidentifikasi oleh guru, dapat membantu mereka mencapai hasil belajar
yang diharapkan pada pada bahan kajian Hukum Gerak dan Gaya; serta bahan
kajian Energi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Arends (2001), task analysis (analisis tugas) adalah cara yang
digunakan oleh guru untuk mengidentifikasi akan hakekat sebenarnya dari suatu
keterampilan yang terstruktur dengan baik, yang akan diajarkan oleh guru. Ide
pembelajaran adalah, bahwa suatu keterampilan yang kompleks tidak akan dapat
membantu guru untuk menentukan dengan tepat apa-apa saja yang dibutuhkan
keterampilan itu.
Langkah 2 : Bagi-bagilah keterampilan itu menjadi keterampilan-keterampilan
4
bagi keterampilan bagian yang lain.
Langkah 4 : Buatlah rancangan strategi untuk mengajarkan setiap keterampilan
pada prinsip analisis tugas, yaitu bahwa banyak keterampilan yang terdiri atas
keterampilan tersebut secara utuh jika ada keterampilan bagian (sub keterampilan)
pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang sangat cocok untuk tujuan
pembelajaran langsung ini peran guru sangat dominan (Depdiknas, 2005b; Kardi
Bahan kajian Hukum Gerak dan Gaya dan bahan kajian Energi menurut
Kurikulum 1994, merupakan materi pelajaran yang harus dikuasai siswa tingkat X
5
SMK pada semester 2. Pada bahan kajian Hukum Gerak dan Gaya ada tiga hal
yang harus dipelajari siswa, yaitu tekanan pada benda padat; tekanan pada zat
cair; dan tekanan pada gas. Guru perlu dilakukan analisis tugas yang berkaitan
karakteristik materi pelajaran pada bahan kajian ini, ada berbagai keterampilan
Rumus:
R = F1 + F2
Rumus:
R = F1 − F2
Rumus:
R= F12 + F22
Rumus:
R= F12 + F22
Rumus:
F
P=
A
6
6. Mengalikan bilangan bulat atau bilangan desimal..
Rumus:
Pada bahan kajian Energi ada tiga hal yang harus dipelajari siswa, yaitu
perubahan bentuk energi; Hukum kekekalan Energi; dan energi mekanik benda..
Pada bahan kajian ini guru juga perlu dilakukan analisis tugas yang berkaitan
matematis yang diperlukan untuk dikuasai siswa yang digunakan dalam bahan
Rumus:
Em = E p + Ek
Rumus:
E p = Em − Ek Ek = Em − E p
pecahan.
Rumus:
1
E p = mgh Ek = mv 2
2
7
Rumus:
1
Ek = mv 2
2
Rumus:
1
Ek = mv 2
2
Rumus:
v= 2 gh
C. Hipotesis Tindakan
Melalui task analysis (analisis tugas) yang dilakukan oleh guru pada saat
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Hukum Gerak dan Gaya; serta bahan kajian Energi Kurikulum 2006, dari bulan
halaman 10 yang merupakan adopsi dari alur PTK oleh Kemmis & McTaggart
matematis yang telah dimiliki siswa. Ada 2 buah yang digunakan yaitu tes
9
Gerak dan Gaya; serta tes diagnostik keterampilan perhitungan matematis
2. Soal Ulangan Harian. Ada 2 soal ulangan harian yang digunakan yaitu soal
ulangan harian untuk bahan kajian Hukum Gerak dan Gaya, serta pretes untuk
Rencana
Tindakan
Refleksi
Pelaksanaan
Tindakan/
Observasi
Rencana
Tindakan
Refleksi
Pelaksanaan
Tindakan/
Observasi
awal pembelajaran pertemuan pertama bahan kajian Hukum Gerak dan Gaya,
10
siswa diminta untuk menjawab pretes singkat yang berisi Soal Pretes
Gaya. Setelah 15 menit diberi waktu menjawab siswa diminta untuk menukarkan
mengecek setiap jawaban pada lembar jawaban tersebut apakah betul atau salah.
menjawab benar dan salah untuk setiap butir soal dengan cara meminta siswa
mengangkat tangan. Berdasarkan rekapitulasi jawaban siswa yang salah dan benar
ini guru peneliti akan menentukan keterampilan matematis mana yang perlu
secara klasikal. Tetapi jika ≤ 6 orang siswa yang mengalami kesulitan atau belum
pelatihan secara individual kepada siswa yang mengalami kesulitan. Batas 6 orang
siswa ini dipilih karena merupakan jumlah yang kira-kira mampu ditangani oleh
sebaya.
Pada awal pembelajaran pertemuan pertama bahan kajian Energi, seperti pada
tindakan 1 di Siklus I, pada Siklus II ini siswa juga diminta untuk menjawab
11
pretes singkat yang berisi Soal Pretes Keterampilan Perhitungan Matematis untuk
bahan Energi. Setelah 15 menit diberi waktu menjawab siswa diminta untuk
kemudian merekapitulasi jumlah siswa yang menjawab benar dan salah seperti
pada Siklus I. Kemudian berdasarkan rekapitulasi jawaban siswa yang salah dan
benar ini guru peneliti akan menentukan keterampilan matematis mana yang perlu
Kriteria jumlah siswa yang sama seperti pada Siklus I juga dipakai untuk
Matematis berupa jawaban siswa, baik untuk bahan kajian Hukum Gerak dan
Gaya, maupun untuk bahan kajian Energi akan menunjukkan langkah selanjutnya
bimbingan dan pelatihan atau tidak untuk sub-sub keterampilan tertentu. Jika
12
Data yang diperoleh dari instrumen Soal Ulangan Harian berupa jawaban
siswa, baik untuk bahan kajian Hukum Gerak dan Gaya, maupun untuk bahan
analisis akan menunjukkan apakah usaha guru dalam menerapkan task analysis
(analisis tugas) dapat membantu meningkatkan hasil belajar fisika pada butir-butir
Refleksi yang dilakukan didasarkan pada hasil observasi dan analisis data
yang diperoleh Siklus I dan Siklus II. Refleksi 1 dilakukan untuk melihat sejauh
Siklus I untuk dapat diperbaiki pada Siklus II. Hasil refleksi Siklus I dipakai untuk
13
BAB. IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
1. Siklus I
Pada awal pembelajaran untuk bahan kajian Hukum Gerak dan Gaya
dilakukan tes diagnostik kemampuan matematis. Hasil tes yang telah dianalisis
kuadrat (butir soal 4.b.); membagi bilangan bulat di mana pembagi lebih besar
daripada bilangan yang dibagi (butir soal 5.b.); membagi bilangan desimal di
mana pembagi lebih kecil daripada bilangan yang dibagi (butir soal 5.c.);
membagi bilangan desimal di mana pembagi lebih besar daripada bilangan yang
dibagi (butir soal 5.d.); mengalikan bilangan bulat (butir soal 6.a.) mengalikan
bilangan desimal (butir soal 6.b.). masih belum dikuasai oleh ≥ 25% siswa,
desimal (butir soal 1.b.); mengurangkan bilangan desimal (butir soal 2.b.); dan
mengkuadratkan bilangan bulat (butir soal 3.a. dan 3.b.) telah dikuasai oleh ≥
diajarkan secara individual oleh guru atau lewat tutor sebaya (teman yang duduk
yang diberikan.
14
Kemampuan matematis untuk keterampilan menjumlahkan bilangan bulat
(butir soal 1.a.); dan mengurangkan bilangan bulat (butir soal 2.a.) telah dikuasai
oleh seluruh (100%) siswa sehingga tidak diperlukan pembimbingan lagi. Analisis
hasil tes diagnostik kemampuan matematis untuk bahan kajian Hukum Gerak dan
1 2 3 4 5 6
No. Soal
a b a b a b a b a b c d a b
Jumlah
Siswa yang 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 23 11
Menjawab 1 9 9 9 8 6 8 6 5 4 6
Benar
Persentase
Siswa yang 10 9 10 8 8 8 7 7 7 7 6 6 7
48
Menjawab 0 1 0 3 3 3 8 0 8 0 5 1 0
Benar
kemampuan matematis siswa ternyata menunjukkan hasil yang bagus. Ini dapat
dilihat dari hasil ulangan harian yang diberikan pada akhir bahan kajian. Sebelum
tindakan I (bahan kajian Gerak), rata-rata skor ulangan harian (seluruh soal)
rata-rata skor yang diperoleh adalah 6,45. Setelah diberikan tindakan I rata-rata
skor ulangan harian (seluruh soal) adalah 7,74. Untuk soal-soal yang berhubungan
Analisis hasil ulangan harianpada bahan kajian Hukum Gerak dan Gaya ini dapat
15
Tabel 2. Analisis Hasil Ulangan Harian untuk Bahan Kajian Hukum Gerak dan
Gaya
5 (perkalian 6 – 9).
16
No. Kendala Kemungkinan Solusi yang dapat dipilih
2. Siswa yang diminta menjadi Meminta siswa untuk lebih bersikap
2. Siklus II
bilangan yang dibagi (butir soal 4.c.); membagi bilangan desimal di mana
pembagi lebih besar daripada bilangan yang dibagi (butir soal 4.d.); masih belum
seperti pada Siklus I juga akan diajarkan secara klasikal melalui model
desimal (butir soal 1.b.); mengurangkan bilangan desimal (butir soal 2.b.); dan
mengkuadratkan bilangan bulat (butir soal 3.a. dan 3.b.) membagi bilangan bulat
di mana pembagi lebih besar daripada bilangan yang dibagi (butir soal 4.b.);
mengalikan bilangan bulat (butir soal 5.a); mengalikan bilangan desimal (butir
soal 5.b) telah dikuasai oleh ≥ 75% siswa, sehingga dengan demikian
17
lewat tutor sebaya (teman yang duduk berdekatan yang sudah menguasai
(butir soal 1.a.); dan mengurangkan bilangan bulat (butir soal 2.a.); membagi
bilangan bulat di mana pembagi lebih kecil daripada bilangan yang dibagi (butir
soal 4.a.) telah dikuasai oleh seluruh (100%) siswa sehingga tidak diperlukan
1 2 3 4 5
No. Soal
a b a b a b a b c d a b
Jumlah Siswa
2 2 2 2 2 1 1 2
yang Menjawab 23 23 23 20
2 0 1 1 0 5 4 2
Benar
Persentase Siswa
10 9 10 8 9 9 10 8 6 6 9
yang Menjawab 87
0 6 0 7 1 1 0 7 5 1 6
Benar
kemampuan matematis siswa baik secara klasikal maupun secara individual pada
Siklus II ini ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding hasil yang
diperoleh pada Siklus I. Ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang diberikan
pada akhir bahan kajian. Pada Siklus I (bahan kajian Hukum Gerak dan Gaya),
rata-rata skor ulangan harian (seluruh soal) adalah 7,74. Untuk soal-soal yang
adalah 7,60. Setelah diberikan tindakan 2 rata-rata skor ulangan harian (seluruh
18
soal) adalah 8,50. Untuk soal-soal yang berhubungan dengan keterampilan
matematis, rata-rata skor yang diperoleh adalah 8,60. Analisis hasil ulangan
harian pada bahan kajian Energi ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Setelah
8,60 7,95 8,50
Tindakan II
19
10
soal yang berhubungan
8 dengan keterampilan
6 matematis
soal yang tidak
4
berhubungan dengan
2 keterampilan matematis
adanya keberhasilan yang lebih baik dibanding keberhasilan yang telah dicapai
pada Siklus I. Jadi secara keseluruhan, penerapan task analysis (analisis tugas
dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa Tingkat X SMK Dwiguna Kota
Depok (Gambar 2). Kendala-kendala yang dialami oleh guru peneliti pada Siklus I
B. Pembahasan
kajian Hukum Gerak dan Gaya; serta bahan kajian Energi telah dapat membantu
siswa untuk belajar setahap demi setahap. Kemampuan untuk menyelesaikan soal-
20
oleh siswa terlebih dahulu. Sub-sub keterampilan tersebut salah satunya adalah
di awal pembelajaran setiap bahan kajian telah membantu guru untuk menentukan
berapa dan siswa mana saja yang memerlukan bimbingan dan pelatihan, serta cara
individual dan pemanfaatan tutor sebaya. Lewat hasil tes diagnostik ini pula dapat
dilihat keterampilan matematis mana yang telah atau yang belum dikuasai oleh
siswa. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Arends (2001) bahwa analisis
tugas dapat membantu guru untuk menentukan dengan tepat apa-apa saja yang
diharapkan.
bahwa seperti yang disebutkan oleh Arends (2001), bahwa untuk mengembangkan
21
Peningkatan nilai rata-rata ini juga sesuai dengan pendapat Kardi & Nur,
(2001) bahwa guru yang efektif dan berhasil dalam mengajar harus selalu
berpegang pada prinsip analisis tugas, yaitu bahwa banyak keterampilan yang
terdiri atas sejumlah keterampilan bagian, dan siswa tidak akan dapat
(sub keterampilan) yang belum dikuasai dengan baik (Kardi & Nur, 2001).
22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
bahwa penerapan hasil task analysis (analisis tugas) dapat meningkatkan hasil
belajar fisika siswa Tingkat X SMK Dwiguna Kota Depok pada bahan kajian
B. Saran
guru untuk menerapkan hasil task analysis (analisis tugas) untuk meningkatkan
hasil belajar fisika siswa Tingkat X SMK Dwiguna Kota Depok pada bahan kajian
23
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard I., 2001. Learning to Teach. 5th edition. Boston: McGraw Hill.
Arikunto, S. dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Kardi, S. & Nur, M., 2001. Pengajaran Langsung. Surabaya: Pusat Sains dan
Matematika Sekolah Program Pascasarjana Unesa, University Press.
Kauchack, Donald P., & Eggen, Paul D. 1993. Learning and Teaching. 2nd
Edition. Boston: Allyn and Bacon.
24
Makalah
Penelitian Tindakan Kelas
(PTK)
Dengan Tema :
“Peningkatkan hasil belajar fisika siswa Tingkat X SMK
Dwiguna Kota Depok melalui penerapan hasil task analysis
(analisis tugas) pada bahan kajian Hukum Gerak dan Gaya;
serta bahan kajian Energi.”
Disusun Oleh :
Mujahiddin, S.Si.
Fasilitator Fisika SMK Dwiguna Kota Depok
25