You are on page 1of 4

MAKALAH STUDI SOSIAL MASALAH

EKONOMI TENTANG PEMBANGUNAN DI


INDONESIA YANG BELUM MERATA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya
alam nya ,seperti misalnya bahan tambangnya, lahan pertanian nya, tanah nya yang subur ,namun hal
tersebut tidak lantas menjadikan masyarakat yang tinggal di dalam nya menjadi makmur secara
keseluruhan, tetap ada suatu kesenjangan ekonomi di Negara ini. Dengan kata lain,Negara ini masih bisa
dikatakan miskin mengingat tingkat Kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi. Sampai saat ini pun
pembangunan masih berkonsentrasi di daerah pusat khususnya di Ibukota dan sekitarnya, keadaan
seperti ini sangatlah jauh dari apa yang dicita-citakan dalam tujuan nasional Indonesia mengenai usahausaha untuk pemerataan pembangunan. Akibat dari kurangnya pemerataan pembangunan memang tidak
begitu dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah yang mengalami pembangunan cukup pesat, dan
hal tersebut jauh berbeda apabila dibandingkan dengan daerah yang pembangunannya bisa dikatakan
masih lamban, atau masih belum tersentuh oleh pemerintah seperti daerah-daerah di Indonesia yang
masih terpencil. Ironis sekali jika kita melihat keadaan seperti ini di negara kita karena masalah
pembangunan yang kurang merata keseluruh daerah di Indonesia. Sebagai fakta yang dapat kita ketahui,
di salah satu media elektronik tertulis, Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanagara mengakui bahwa
pembangunan di Jabar belum merata. Kondisi tersebut terjadi akibat Pemprov dan DPRD Jabar belum
optimal mendesain APBD. Selama ini APBD disusun tanpa menggunakan data, akibatnya pembangunan
hanya dilakukan berdasarkan perkiraan. Saya harus jujur pemerataan pembangunan belum tersebar.
Kata Irfan saat dihubungi oleh salah satu redaksi media informasi. 1.2 Masalah a) Apa yang menyebabkan
ketidakmerataan pembangunan di Indonesia serta bagaimana solusinya? 1.3 Hipotesis Ketidak merataan
pembangunan di Indonesia antara lain disebabkan oleh kurang optimalnya pelakasanaan kebijakan
pemerintah dalam upaya untuk mencapai sebuah pemerataan pembangunan, serat kurangnya perhatian
khusus terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian dengan
penghasilan rendah seperti buruh tani, petani penggarap yang tidak memiliki lahan, petani pemilik lahan
yang sempit, nelayan dan pengrajin. Maka dari itu solusi yang dapat diterapkan agar pemerataan
pembangunan dapat dicapai antara lain,optimalisasi pelaksanaaan kebijakan yang telah dibuat oleh
pemerintah, serta lebih ada perhatian khusus terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai
mata pencaharian dengan penghasilan rendah. 1.4 Metode Metode yang digunakan dalam studi sosial kali
ini adalah dengan kajian kepustakaan, serta digunakan pula media internet untuk menambah informasi
yang dibutuhkan, dalam studi kali ini, masalah ekonomi yang dibahas adalah ketidakmerataannya

pembangunan di Indonesia,karena optimalisasi pelaksanaan kebijakan serta perhatian kepada kelompokkelompok masyarakat dengan pengahasilan rendah merupakan faktor yang cukup banyak mempengaruhi
kemerataan pembangunan di Indonesia, maka hal pertama yang perlu diperhatikan adalah mengenai
pelaksanaan kebijakan yang paling utama yakni kebutuhan pokok masyarakat, seperti sandang, pangan
dan perumahan, hal tersebut merupakan hal utama yang wajib di perhatikan oleh pemerintah, baru
kemudian kepada pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan,dengan semakin tingginya tingkat
pendidkian maka skill yang dimiliki pun semakin tinggi,dengan skill yang tinggi sesuai dengan bidangnya
masing-masing, maka kesempatan memperoleh pekerjaan semakin besar,selanjutnya, pelayanan
kesehatan, pembagian pendapatan,dalam hal ini dapat diartikan sebagai penyaluran dana untuk
kepentingan masyarakat,sebagai contoh dana yang disalurkan tersebut untuk menambah faktor produksi
di suatu wilayah serta untuk mengembangkan potensi di daerah tersebut, selanjutnya kesempatan kerja
dan kesempatan berusaha, kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnnya bagi generasi
muda dan kaum wanita, serta pemerataan di bidang penyebaran pembangunan ke seluruh wilayah tanah
air dan kesempatan memperoleh keadilan juga harus ditingkatkan. Mengenai perhatian kepada kelompok
masyarakat yang mempunyai mata pencaharian dengan penghasilan rendah, seperti buruh tani, petani
penggarap yang tidak memiliki lahan, petani pemilik lahan yang sempit, nelayan dan pengrajin, dapat
diusahakan dengan cara penyediaan lahan untuk petani, serta meminjamkan modal untuk para nelayan
dan pengrajin. Jika semua atau paling tidak sebagian besar dari hal-hal tersebut terlaksana dan
terpenuhi,maka sedikit demi sedikit kesenjangan ekonomi di Negara ini akan berkurang sehingga
kemerataan pembangunan di Negeri ini akan tercapai. BAB II PEMBAHASAN Berdasarkan informasi
yang didapatkan, sehingga dapat temuan yang didapatkan antara lain bahwa penyebab dari
ketidakmerataan pembangunan di Indonesia antara lain pelaksanaan kebijakan untuk pemerataan
pembangunan yang kurang optimal, kebijakan-kebijakan tersebut antara lain pemerataan pemenuhan
kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya sandang, pangan dan perumahan, pemerataaan kesempatan
memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan, pemerataan pembagian pendapatan, pemerataan
kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam
pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita, pemerataan penyebaran pembangunan
ke seluruh wilayah tanah air, pemerataaan kesempatan memperoleh keadilan. Maka dari itu perlu adanya
optimalisasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut, selain itu perhatian terhadap kelompokkelompok masyarakat yang memilii mata pencaharian dengan penghasilan yang rendah, misalnya saja
buruh tani , yakni orang yang tidak memiliki lahan pertanian, sehingga ia hanya bekerja pada petani yang
memilii lahan, sehingga hasil yang didapatkan pun tidak menentu, karena belum tentu setiap hari ada
pemilik lahan yang mencari tenaga buruh untuk membantu pekerjaan di lahan pertanian, untuk

menangani masalah ini dapat digunakan uapaya-upaya seperti peminjaman lahan oleh pemerintah
kepada para buruh tersebut,begitu pula dengan petani penggarap yang tidak memiliki lahan maupun
petani yang memilii lahan , namun sempit, bisa pula dibantu dengan penyediaan pupuk serta alat-alat
pertanian, kemudian peminjaman modal bagi para nelayan serta pengrajin yang berpenghasilan kecil
untuk menambah modal untuk bidang usahanya, jika nelayan , modal pinjaman tersebut,dapat
digunakan untuk menunjang pendapatan dari hasil memperoleh tangkapan, seperti memperbaiki atau
bahkan membeli perahu, kemuudian, membeli jala maupuna alat tangkap ikan lainnya,untuk
pengrajin ,misalnya saja untuk menambah jumlah bahan baku, alat-alat produksi maupun untuk
menambah karyawan sehingga produktivitas bertambah, jadi dapat kita simpulkan bahwa : 2.1 Faktor
penyebab Ketidakmerataan Pembangunan di Indonesia antara lain : a) Kurangnya perhatian pemerintah
dalam menuntaskan masalah pemerataan pembangunan. b) Pembangunan lebih banyak di fokuskan di
daerah-daerah perkotaan c) Kurangnya sifat kewirausahaan para pelaku pengembang ekonomi di wilayah
d) Lokasi-lokasi Pulau pelosok terpencil yang sulit dijangkau e) Keterbatasan Jaringan ekonomi dalam
mendukung pengembangan kawasan dan produk unggulan daerah f) Lemahnya kerjasama antara pelaku
pengembangan kawasan seperti pemerintah, lembaga nonpemerintah, swasta, dan masyarakat. g)
Ketidakseimbangan pasokan sumber daya alam dengan kegiatan pembangunan Dari faktor yang dapat
kita lihat, cita-cita bangsa kita untuk mensejahterakan masyarakat belum sepenuhnya terwujud
mengingat pembangunan yang hanya terpusat di daerah perkotaan, bahkan cita-cita untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa tidak akan terwujud apabila tidak ada fasilitas pendidikan (sekolah) yang berada di
daerah pelosok. 2.2 Solusi Penyelesaian masalah yang dapat dilakukan antara lain : a) Membuat Daerah
Otonom yang berfungsi untuk; Meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah. Meningkatkan
pelayanan umum masyarakat daerah. Meningkatkan daya saing daerah. b) Membuat rencanaan kerja
arahan dari Pemerintah c) Meningkatkan kerjasama antara lembaga pemerintah dan luar pemerintah
dalam pembangunan Indonesia. d) Menggunakan Anggaran Negara sebaik-baiknya dan Pengawasan
sehingga Dana pembangunan tidak di salah gunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab(Koruptor). e)
Perlu adanya perhatian khusus kepada kelompok-kelompok m asyarakat yang mempunyai mata
pencaharian dengan pengahsilan rendah , seperti petani, petani penggarap yang tidak memiliki lahan,
petani pemilik lahan yang sempit, nelayan dan pengrajin. f) Pembinaan dunia usaha dilakukan terhadap
koperasi dengan penyediaan dana pengkreditan untuk pengusaha kecil dan golongan ekonomi lemah. g)
Perlu ditekankan juga pentingnya penggunaan teknologi tepat guna dalam usaha menciptakan esempatan
kerja. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Negara Indonesia belum melakukan pembangunan yang
merata, sejauh ini pembangunan yang dilakukan masih terpusat pada daerah perkotaan.sehingga daerahdaerah pelosok seakan-akan belum terjamah oleh pembangunan, Negara ini juga belum dapat

memanfaatkan wilayah-wilayah daerah pelosok yang memiliki potensi untuk membangun perekonomian
Indonesia sehingga dapat menambah pendapatan Negara. 3.2 Saran Pemerintah dalam hal ini harus lebih
memperhatikan wilayah terpencil dan mengusahakan pembangunan secara maksimal, membuat
kebijakan-kebijakan yang dapat menunjang pembangunan di wilayah-wilayah daerah. Merancang
perencanaan pembangunan pada daerah pelosok, namun bukan hanya pemerintah saja yang memiliki
kewajiban untuk membuat pembangunan di Indonesia menjadi merata, sehingga meningkatkan taraf
kesejahteraan rakyatnya, namun juga setiap individu dari masyarakat juga harus mengusahakan
kesejahteraan atas diri masing-masing, dengan lebih giat bekerja serta menumbuhkan dan
mengembangkan sifat kewirausahaan, selain itu pembangunan yang ada juga diharapkan tetap dalam
pembangunan yang berwawasan lingkungan serta berkelanjutan, agar tetap ada keseimbangan alam.
DAFTAR PUSTAKA http://dek-dilla.blogspot.com/2012/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html Ritonga,
M.T,dkk.Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta: Penerbit PT. Phibeta Aneka Gama, 2007. Ritonga,
M.T,dkk.Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta: Penerbit PT. Phibeta Aneka Gama, 2007.

You might also like