You are on page 1of 11

IKATAN KOVALEN

K I M IA DASA
R
Keelektronegatifan dan Jenis Ikatan

 Salah satu cara untuk memperkirakan sifat ion atau kovalen


suatu ikatan adalah dengan membandingkan keelektronegatifan
atom-atom yang berperan serta dalam pembentukan ikatan
tersebut.

 Memperkirakan apakah suatu ikatan merupakan ikatan ion atau


ikatan kovalen digunakan pedoman : perbedaan
keelektronegatifan diantara atom-atom yang berikatan ≥ 1,7
maka ikatannya Ikatan ionik dan bila perbedaannya ≤ 1,7
merupakan ikatan kovalen.
 Contoh: Molekul H2
Masing-masing H mempunyai 1 elektron. Antara 2 atom H
tidak mungkin terjadi serah terima elektron karena daya tarik
keduanya sama. Namun demikian konfigurasi stabil dapat
dicapai dengan cara memasangkan elektron.

H + H H H Atau H - H

Dari narasi di atas,


apa yang dimaksud
IKATAN KOVALEN ?
 Ikatan Kovalen adalah ikatan antara 2 atom dengan pemakaian
bersama pasangan elektron.

 Ikatan kovalen dapat terjadi antara:


1. Dua atom yang sama dan memiliki keelektronegatifan yang
sama pula (ikatan non polar). Seperti ikatan antara atom-
atom dalam H2, F2, N2, O2, dll.
2. Dua atom yang berbeda tetapi memiliki keelektronegatifan
yang berbeda (ikatan polar). Seperti ikatan antara atom-atom
dalam HF, HCl, CCl4, H2O, CH4, dll.
 Ikatan Kovalen dapat juga terbentuk dengan pasangan elektron
berasal dari 1 atom seperti ikatan kovalen yang terjadi antara
atom N dan atom B dalam H3NBF3
Aturan Sederhana Pembentukan Ikatan
Kovalen

1. Untuk unsur-unsur pada periode 2, bila pada kulit valensi


atom pusat terdapat 4 atau lebih elektron, maka berlaku aturan
oktet.
2. Untuk unsur pada periode 2, bila kulit valensi atom pusat
terdapat kurang dari 4 elektron, maka aturan oktet tidak harus
dipenuhi.
3. Bila atom pusat mempunyai orbital d yang terisi elektron,
maka jumlah elektron pada kulit valensi atom pusat dapat
lebih dari 8 elektron.
Panjang Ikatan Kovalen

 Panjang ikatan adalah jarak antara inti-inti atom yang


berperan serta dalam sebuah ikatan kovalen.
 Panjang ikatan kovalen tergantung pada orde ikatan dan
perbedaan keelektronegatifan dari atom-atom yang berikatan.
Panjang Ikatan
Ikatan Orde Ikatan
(pm)
C–O 1 143
C=O 2 120
C≡O 3 113  Panjang ikatan berkurang
C–C 1 154 dengan bertambahnya orde
C=C 2 134 ikatan
C≡C 3 120
N–N 1 145  Makin besar orde ikatan
N=N 2 125 maka ikatan menjadi semakin
N≡N 3 109,8 pendek.
N–O 1 140
N=O 2 121
N–F 1 136
O–O 1 148
O=O 2 120,7
O–F 1 142
F–F 1 141,8
H–C 1 109,8
H–H 1 74,2
Bentuk Molekul / Geometri

 Pasangan elektron yang terdapat pada kulit valensi atom pusat


dapat berupa Pasangan Elektron Ikatan (PEI) atau Pasangan
Elektron Bebas (PEB).
 Di samping pasangan elektron, pada kulit valensi atom pusat
suatu molekul mungkin juga terdapat elektron tak
berpasangan (ETB).
BK Rumus Bentuk Molekul

2 AX2 Linear
3 AX3 Segitiga planar atau
trigonal planar
AX2E Huruf V
4 AX4 Tetrahedral
AX3E Trigonal Piramidal
AX2E2 Huruf V
AXE3 Linear
5 AX5 Trigonal Bipiramidal
AX4E Seesaw
AX3E2 Huruf T bengkok
AX2E3 Linear
6 AX6 Oktahedral
AX5E Piramida alas
bujusangkar terdistorsi
AX4E2 Bujursangkar
7 AX7 Pentagonal bipiramidal
(PBP)
Latihan Soal Geometri

Ramalkan bentuk dari


a. CCl4

b. NH4+,
c. SF4,
d. NO2+,
e. NO2-
Bentuk dan Kepolaran Molekul

 Kepolaran suatu molekul ditentukan oleh harga momen


dipolnya (µ).
 Suatu molekul bersifat polar bila µ > 0 atau μ ≠ 0 dan non
polar bila µ = 0.
Contoh:
O3
NH3
CCl4

You might also like