You are on page 1of 13

Total Quality Management

Sebagai tugas mata kuliah Manajemen Kualitas

Dosen Pengampu : Drs. Hendra Poerwanto. G., M.si

Disusun oleh :
Yohana Tifane Yovie A ( 07 2214 093 )
Fransiska Asrini K ( 07 2214 098 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PENGERTIAN TQM

Total Quality Management dapat didefinisikan dari tiga kata yang


membentuknya, yaitu Total (keseluruhan), Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan
barang atau jasa), Manajemen (tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian,
pengamatan).
Dari tiga kata tersebut, TQM dapat diartikan : Sistem manajemen yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction), dengan kegiatan yang
diupayakan sekali benar (right first time) melalui perbaikan berkesinambungan
(Continous Improvement) dan motivasi karyawan.
Definisi ini menyatakan bahwa, TQM adalah sistem manajemen yang
mengangkat kualitas sebagai strategi menuju pencapaian keunggulan bersaing yang
berorientasi kepada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
Flandy Tjipto 1996, mendefinisikan bahwa TQM adalah suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.

2
PRINSIP-PRINSIP TQM

Prinsip-prinsip TQM harus bersumber dari atas ke bawah dan beroperasi dari
bawah ke atas, bila diinginkan berjalan secara efektif, ini bisa dicapai bila organisasi
menganut sistem Desentralisasi.

TQM

TIM OUTPUT

PRODUK

Gambar Struktur Pelaksanaan TQM

3
SKEMA CAKUPAN TQM DALAM SUATU ORGANISASI

Pendekatan Desentralisasi berbeda secara radikal dari pendekatan sentralisasi,


bahkan merupakan kebalikannya. Struktur Desentralisasi berdasarkan tim, bukan fungsi.
Fokus supervise dipusatkan pada output bukan input. Kesadaran penyelesaian pekerjaan
berada pada tim, bukan pada pekerjaan masing-masing orang. Orientasi ini
mempengaruhi setiap aspek operasional dan interaksi sistem manajemen, bukan hanya
struktur tetapi juga aspek dari karakteristik organisasi, budaya, dan iklim kerja.
Pendekatan ini memperhitungkan sepenuhnya aspek semangat manusia dan sistem
manusia.
Pada banyak perusahaan di Jepang, kegiatan pengendalian mutu ini selalu
dilaksanakan tidak saja dalam hal yang bersifat teknis ataupun pada bidang menufaktur
saja, akan tetapi juga dilaksanakan dalam bidang bisnis, administrasi, pengendalian dan
bidang lainnya.
Setiap anggota atau karyawan perusahaan, mulai dari pimpinan paling atas hingga
buruh pabrik dilibatkan dengan kegiatan-kegiatan mutu tersebut. Para buruh tersebut
melaksanakan kegiatan pengendalian mutu tersebut secara berkelompok yang dikenal
dengan nama “Gugus Kendali Mutu (GKM) atau Quality Control Cycle (QCC). Mereka
berinteraksi secara aktif baik dengan rekan-rekan dalam lingkungannya maupun dengan
pihak-pihak yang berada di luar perusahaan guna mencari manfaat bersama.
Dale H. Besterfield 1995, menyatakan bahwa untuk dapat berhasil dengan baik,
penerapan sistem TQM harus berpedoman pada enam prinsip dasar yang menjadi
acuannya. Keenam prinsip tersebut adalah :
1. Kesediaan manajemen dalam melibatkan seluruh pendukung
organisasi
2. Fokus pada pelanggan internal dan eksternal
3. Melibatkan dan menggunakan secara efektif seluruh kekuatan
organisasi
4. Perbaikan secara terus menerus atas bisnis dan proses produksi
5. Melakukan pemasok sebagai teman

4
6. Menetapkan keberhasilan kinerja proses
Bill Creech 1995, menyatakan bahwa program TQM harus mempunyai empat
prinsip bila ingin sukses dalam penerapannya, yaitu :
1. Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan
berorientasi pada kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang
program, termasuk dalam setiap proses dan produk
2. Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam
memberlakukan karyawan, mengikutsertakannya dan memberikan
inspirasi
3. Program TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang
memberikan wewenang pada semua tingkat, terutama di garis depan,
sehingga antusiasme keterlibatan dan tujuan bersama bisa jadi
kenyataan
4. Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua
prinsip kebijaksanaan dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah
organisasi

Inti dari TQM adalah bagaimana kepuasan kepada Customer, baik itu mutu
pelayanan dan mutu produk. Semuanya bisa dicapai jika proses, sistem dan people saling
terkait satu sama lain. Dan semuanya itu dibarengi oleh commitment terhadap pencapaian
perbaikan mutu serta mengkomunikasikan tujuan semua lini. Pencapaian ini juga akan
sangat dipengaruhi oleh budaya kerja organisasi.

5
MANFAAT TQM

Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan TQM, khususnya bagi
pelanggan, perusahaan maupun bagi staf dan karyawan. Manfaat tersebut didasarkan
pada sistem kerja dari program TQM yang berlandaskan pada perbaikan
berkesinambungan atau berkelanjutan. Hal ini akan mengurangi berbagai bentuk
pemborosan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Kedua faktor itu pada akhirnya akan
meningkatkan profit.
Manfaat TQM bagi perusahaan adalah :
1. Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
2. Staf lebih termotivasi
3. Produktivitas meningkat
4. Biaya turun (cost reduction)
5. Produk cacat berkurang
6. Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat
7. Membantu terciptanya teamwork
8. Membuat perusahaan lebih sensitive terhadap kebutuhan pelanggan
9. Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah

Manfaat TQM nagi customer :


1. Pelanggan lebih diperhatikan
2. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk ataupun pelayanan
3. Kepuasan pelanggan terjamin

6
PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN SISTEM PDCA

Konsep PDCA merupakan pedoman bagi setiap manajer untuk proses perbaikan
kualitas (quality improvement) secara terus menerus tanpa henti tetapi meningkat ke
keadaan yang lebih baik.
1. Mencari permasalahan
2. Mencari penyebab permasalahan
3. Meneliti penyebab masalah yang dominant
4. Membuat rencana perbaikan
5. Melaksanakan tindakan perbaikan
6. Meneliti hasil tindakan perbaikan
7. Standarisasi
8. Membuat rencana berikutnya

Plan Do Action

Follow-up

Corrective
Action Improvement

Gambar Relationship between Control and Improvement Under P-D-C-A Cycle

Dari berbagai macam manfaat implementasi TQM tersebut, tidak berarti bahwa
setiap implementasi program TQM perusahaan pasti akan memperoleh manfaat seperti
itu. Banyak perusahaan yang gagal memperoleh manfaat dalam implementasi program
TQM, padahal mereka telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Kegagalan tersebut
disebabkan beberapa faktor berikut, yaitu :
1. Manajemen puncak tidak melihat suatu alasan untuk berubah
2. Manajemen puncak tidak memperhatikan dan tidak mnegikutsertakan
karyawan
3. Manajemen puncak tidak bertanggungjawab terhadap program TQM dan
penerapannya didelegasikan pada pihak lain
4. Manajemen dan karyawan tidak sepakat pada apa yang terjadi

7
5. Perusahaan kehilangan minat pada program TQM setelah enam bulan sebagai
akibat kurangnya komitmen
6. Tujuan yang tidak jelas dan tidak ada target atau pengukuran atau pengukuran
kinerja sehingga kemajuan tidak bisa diukur

8
RODA MANAJEMEN MUTU

Pelaksanaan TQM pada organisasi jasa juga menuntut adanya siklus yang berjalan
secara terus-menerus yang meliputi perencanaan (plan), pendidikan atau pelatihan (tran),
tindakan atau pelaksanaan (action), pemeriksaan (monitor), perbaikan (improve), dan
peninjauan (review)

Plan

Review Train

Improve Action

Monitor

Gambar Roda Manajemen

Kunci keberhasilan dalam penyediaan jasa kepada para pelanggan, antara lain :
1. Menetapkan siapakah pelanggan organisasi atau perusahaan jasa tersebut
2. Menanyakan kepada para pelanggan apa yang menjadi keinginan dan harapannya
3. Memberitahukan secara jujur kepada pelanggan apa yang mampu diberikan
kepada mereka

9
CARA MENGGUNAKAN TQM????????

10
IMPLEMENTASI TQM

Jika perusahaan telah memutuskan untuk mengimplementasikan program TQM,


maka perencanaanya harus dilakukan oleh manajemen puncak dan informasikan kepada
seluruh karyawan. Pimpinan puncak harus menetapkan tujuan yang harus dicapai dari
implementasi program TQM, seperti, apa yang harus diubah? apakah tujuannya ingin
berdayakan karyawan? apakah ingin meningkatkan loyalitas pelanggan? Tujuan yang
diterapkan secara jelas, menunjukkan bahwa pimpinan mengetahui apa yang dicari dan
ini menjadi dasar untuk dapat mengorganisasikan program TQM mencapai tujuannya.
Agar implementasi porgran TQM berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan,
diperlukan persyaratan sebagai berikut :
1. Komitmen yang tinggi (dukungan penuh) dari manajemen puncak
2. Mengalokasikan waktu secara penuh untuk program TQM
3. Menyiapkan dana dan mempersiapkan sumberdaya manusia yang
berkualitas
4. Memilih coordinator (fasilitator) program TQM
5. Melakukan bechmarking pada perusahaan lain yang menerapkan TQM
6. Merumuskan nilai (value), visi (vision), dan misi (mission)
7. Mempersiapkan mental untuk menghadapi berbagai bentuk hambatan
8. Merencanakan investasi program TQM
9. Mengambil pelajaran dari kegagalan program TQM

Keberhasilan TQM dalam berbagai bentuk implementasinya telah diakui oleh


pelaku bisnis di dunia maupun oleh para akademisi terkemuka, menunjukkan suatu bukti
bahwa TQM merupakan salah satu sistem manajemen kualitas yang dapat diandalkan
untuk meningkatkan daya saing sampai saat ini. Jepang sebagai contoh Negara yang
berhasil memanfaatkan TQM walaupun Jepang bukan yang menemukan gaya TQM.
Keberhasilan Jepang tersebut tentu saja dilandasi oleh komitmen dan keterlibatan secara
penuh dari seluruh karyawan dalam penerapannya, tidak setengah-setengah dan bersifat
kemanusiaan, yaitu mengikutsertakan, memberi inspirasi dan memberlakukan karyawan
secara manusiawi dalam mencapai kualitas.

11
Memang diakui bahwa tidak semua perusahaan maupun organisasi yang
menerapkan TQM sekarang ini dapat bekerja dengan baik dan bahkan beberapa
perusahaan sama sekali tidak dapat menghasilkan perbaikan kinerja yang memadai,
dengan kata lain telah gagal dalam penerapannya. Kegagalan penerapan TQM ini telah
membuat banyak kritik yang dilontarkan oreng terhadap TQM.
Kegagalan TQM dalam penerapannya tidaklah berarti TQM salah dalam konsep
dan telah kehilangan kegunaanya. Penerapan TQM yang menyimpang dari prinsip-
prinsipnya dan tidak lengkap, mengakibatkan perusahaan yang menerapkannya secara
menyeluruh dan sesuai dengan prinsip TQM. Untuk menghindari kegagalan dalam
penerapan TQM, perusahaan harus mendalami dan memahami bagaimana struktur
program TQM harus dibuat.

12
CONTOH IMPLEMENTASI TQM?????????????????????????????

13

You might also like