You are on page 1of 8

MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran


yang Dibimbing oleh Bapak Dimyati

M. Ziyan Takhqiqi A (109151425211)


Furing Ratnasari (109151422304)
Rina Amalia (109151425160)
Dyan Ratna Saputri (109151425223)

PROGRAM STUDI S1 PGSD/JURUSAN KSDP

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

APRIL 2010
MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

1. Gambaran Mengenai Team Games Tournament (TGT)


Model pembelajaran Teams games tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau
model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa
tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan
mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Teams games tournament (TGT)
memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab,
kejujuran, kerja sama,persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Teams games tournament (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh Davied Devries
dan Keith Edward, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins.
Dalam model ini kelas terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3
sampai dengan 5 siswa yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar
belakang etniknya, kemudian siswa akan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecilnya.
Pembelajaran dalam Teams games tournament (TGT) hampir sama seperti STAD dalam
setiap hal kecuali satu, sebagai ganti kuis dan sistem skor perbaikan individu, TGT
menggunakan turnamen permainan akademik. Dalam turnamen itu siswa bertanding
mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara dalam kinerja akademik mereka yang
lalu. Nur & Wikandari (2000) menjelaskan bahwa Teams games tournament TGT telah
digunakan dalam berbagai macam mata pelajaran, dan paling cocok digunakan untuk mengajar
tujuan pembelajaranyang dirumuskan dengan tajam dengan satu jawaban benar, seperti perhitungan
dan penerapan berciri matematika, dan fakta-fakta serta konsep IPA.

2. Pendekatan Kelompok Kecil dalam Teams Games Tournament


Pendekatan yang digunakan dalam Teams games tournament adalah pendekatan
secara kelompok yaitu dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dalam pembelajaran.
Pembentukan kelompok kecil akan membuat siswa semakin aktif dalam pembelajaran. Ciri
dari pendekatan secara berkelompok dapat ditinjau dari segi.
1) Tujuan Pengajaran dalam Kelompok Kecil
Tujuan pembelajaran dalam kelompok kecil yaitu;(a) member kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan kemampuan memcahkan masalah secara rasional, (b)
mengembangkan sikap social dan semangan bergotong royong (c)
mendinamisasikan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga setiap kelompok
merasa memiliki tanggung jawab, dan (d) mengembangkan kemampuan
kepemimpinan dalam kelompok tersebut (Dimyati dan Mundjiono, 2006).
2) Siswa dalam Pembelajaran Kelompok Kecil

Agar kelompok kecil dapat berperan konstruktif dan produktif dalam pebelajaran
diharapkan; (a) anggota kelompok sadar diri menjadi anggota kelompok, (b) siswa
sebagai anggota kelompok memiliki rasa tanggung jawab, (c) setiap anggota
kelompok membina hubungan yang baik dan mendorong timbulnya semangat tim,
dan (d) kelompok mewujudkan suatu kerja yang kompak (Dimyati dan Mundjiono,
2006).

3) Guru dalam Pembelajaran Kelompok

Peranan guru dalam pembelajaran kelompok yaitu; (a) pembentukan kelompok (c)
perencanaan tugas kelompok, (d) pelaksanaan, dan (d) evalusi hasil belajar
kelompok.

3. Komponen dan Pelaksanaan Team Game Tournament dalam Pembelajaran


1) Langkah-langkah pembelajaran
Langkah pembelajaran TGT disusun atas dua tahap, yaitu pra kegiatan pembelajaran
dan detail kegiatan pembelajaran. Pra kegiatan pembelajaran menggambarkan hal yang
perlu dipersiapkan dan rencana kegiatan. Detail kegiatan menggambarkan secara rinci
aktivitas pembelajaran yang tercantum dalam rencana kegiatan.
i. Pra kegiatan pembelajaran
a) Persiapan yaitu meliputi persiapan bahan materi yang akan diajarkan serta membagi
siswa dalam kelompok.
b) Rencana kegiatan meliputi:

 Mengajar : menyampaikan materi ajar

 Belajar kelompok : siswa belajar dengan menggunakan lembar kerja dalam


kelompok untuk menguasai materi.

 Turnamen : siswa memainkan pertandingan akademik dalam regu yang


berkemampuan homogen, masing-masing meja turnamen berisi tiga anggota.
ii. Detail Pembelajaran
a) Mengajar
Pembelajaran model TGT mulai dengan penyjian keseluruh kelas yang mencakup
kegiatan pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing, kegiatan tim dan kuis
msuk dalam latihan mandiri dan penilaian.
Pembukaan
 Memberitahu siswa apa ang akan mereka pelajari, mengapa itu penting,
membangkitkan keingintahuan siswa dengan cara mengkaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari.

 Membentuk siswa kedalam kelompok heterogen


 Mengkaji secara singkat materi yang diajarkan.

Pengembangan

 Tetapkan fokus ke tujuan yang hendak dicapai

 Pusatkan pada pengertian, bukan hafalan

 Mendemonstrasikan konsep secara aktif dengan menggunakan alat bantu.

 Sering menilai kegiatan siswa dengan mengajukan banyak pertanyaan

 Menjelaskan mengapa suatu jawaban siswa itu benar atau salah

 Melanjutkan ke konsep berikutnya sesegera mungkin apabila siswa sudah


menguasai.

 Memelihara waktu dengan menghindari interupsi atau terlalu banyak pertanyaan

Praktik Terbimbing

 Meminta siswa untuk mengerjakan soal

 Hindari pemberian tugas kelas yang memerlukan waktu panjang


b) Belajar Kelompok
Siswa belajar dalam sebuah kelompok heterogen, dimana siswa yang memiliki

kemampuan lebih harus bisa membantu anggota kelompoknya untuk memahami


materi atau mengerjakan soal-soal.

c) Turnamen

Kompetisi 3 anggota yang berkemampuan homogen dalam setiap meja turnamen.


Setiap meja disediakan lembar kerja dan lembar jawab, seperti pada bagan di
bawah.

Comtoh bagan sistem pertandingan dalam TGT dengan setiap kelompok beranggotakan 3 siswa

KELOMPOK A

A-1 A-2 A-3

Tinggi Rata-rata rendah


Meja Meja Meja
turna turna turna
men 1 men 2 men 3

B-1 B-2 B-3 C-1 C-2 C-3


Tinggi Rata-rata Rendah tinggi Rata-rata rendah
KELOMPOK B KELOMPOK C

d) Penghargaan kepada kelompok

e) Refleksi

2) Komponen utama dalam pembelajaran TGT dan pelaksanaanya di kelas

Ada 5 komponen utama dalam TGT yaitu:


1) Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya
dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru.
Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami
materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat
kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
2) Kelompok (team)
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat
dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk
lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
3) Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang
didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar
pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk
turnamen mingguan.
4) Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru
melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen
pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi
prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
Contoh aturan Permainan:
 Pemain pertama mengambil kartu bernomor dan menemukan pertanyaan yang sesuai
dengan lembar permainan.
 Membaca pertanyaan tersebut dengan keras.
 Memberi Jawaban.
 Penantang Pertama: Setuju dengan pembaca atau menantang dan
 memberi jawaban, demikian juga penantang kedua.
 Mencocokkan jawaban.
 Pemain yang menjawab benar akan menyimpan kartu tersebut. Apabila
 ada penantang yang menjawab salah ia akan mengembalikan kartu yang
 dimenangkan sebelumnya (bila ada) ke tumpukan kartu. Apabila tidak ada
 satupun jawaban yang benar, kartu tersebut dikembalikkan ke tumpukan.
 Langkah ini dilakukan sampai akhir pelajaran, atau tumpukan kartu telah habis.
Pada akhir turnamen hitunglah banyaknya kartu yang diperoleh tiap siswa,
siswa yang memperoleh skor tertinggi mendapat poin 60, tingkatan berikutnya
masing-masing 50, 40 dan 20.
5) Team recognize (penghargaan kelompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan
mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan.
Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team”
apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40
Kriteria (Rerata Kelompok) Predikat

30 sampai 39 Good team

40 sampai 44 Great team

45 sampai 49 Super team

50 ke atas Tim istimewa

4. Implementasi Pembelajaran TGT


Dalam pengimplementasian yang hal yang harus diperhatikan yaitu.
1) Pembelajaran terpusat pada siswa
2) Proses pembelajaran dengan suasana berkompetisi
3) Pembelajaran bersifat aktif ( siswa berlomba untuk dapat menyelesaikan persoalan)
4) Pembelajaran diterapkan dengan mengelompokkan siswa menjadi tim-tim
5) Dalam kompetisi diterapkan system point
6) Dalam kompetisi disesuaikan dengan kemampuan siswa atau dikenal kesetaraan
dalam kinerja akademik
7) Kemajuan kelompok dapak diikuti oleh seluruh kelas melalui jurnal kelas yang
diterbitkan secara mingguan
8) Dalam pemberian bimbingan guru mengacu pada jurnal
9) Adanya system penghargaan bagi siswa yang memperoleh point banyak

5. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran TGT


Metode pembelajaran kooperatif Team Games Tournament (TGT) ini mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Menurut Suarjana (2000:10) dalam Istiqomah (2006), yang
merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain:
1) Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
2) Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu
3) Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam
4) Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa
5) Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
6) Motivasi belajar lebih tinggi
7) Hasil belajar lebih baik
8) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
Sedangkan kelemahan TGT adalah:
1) Bagi guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi
akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang
kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok
Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu
yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara
menyeluruh
2) Bagi siswa
Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan
kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing
dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu
menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.

You might also like