Professional Documents
Culture Documents
http://www.ahmadzain.com/read/ilmu/306/tafsir-suratannas/
Kaitannya dengan surat An-Nas ini adalah kita
diperintahkan berlindung dari bahaya godaan syetan,
yang selalu membisikan ke dalam dada manusia.
Syetan adalah musuh yang sangat berbahaya, kita
tidak bisa melihat mereka, tetapi mereka melihat kita.
Oleh karena itu kita memerlukan perlindungan dari
serangan-serangan syetan yang datang bertubi-tubi,
tiada henti-hentinya tersebut. Maka Allah menjelaskan
bahwa tidak ada tempat berlindung dari itu semua
kecuali Allah. Pertanyaannya adalah kenapa harus
kepada Allah, seberapa kekuatan yang dimiliki-Nya
sehingga kita harus berlindung kepada-Nya ? Maka
Allah menjelaskan itu semua pada ayat-ayat di bawah
ini :
Pertama :Katakanlah: Aku berlindung kepada Robb
manusia.
Maksud Allah sebagai Rabb manusia adalah bahwa
Allah subhanahu wa taala adalah pencipta, pemilik,
pengatur, penguasa dan pemberi rezeki seluruh umat
manusia. Bahkan Allah juga Rabb (pencipta, pemilik,
pengatur, penguasa, pemberi rezeki) seluruh Alam
semesta ini beserta isinya, termasuk di dalamnya para
syetan yang selalu menggoda manusia. Artinya sangat
wajar dan memang seharus begitu, kita berlindung dari
kejahatan syetan kepada Rabb (Dzat Yang Menciptakan
Syetan itu sendiri), sehingga dipastikan bisa
menanganinya, dan dipastikan kita akan selamat.
Mengakui Allah sebagai Rabb (Pencipta, Pemilik,
Perawat, Pemberi Rezeki, Yang Menurunkan hujan, Yang
Menghidupkan, Yang Mematikan, Yang Memberi Sakit,
Yang Menyembuhkan), adalah bentuk dari Tauhid
Rububiyah. Orang yang menyakini bahwa selain Allah,
seperti Jin, para wali-wali Allah yang sudah meninggal
dalam kuburan-kuburan mereka, para dukun, bahwa
mereka bisa memberikan manfaat dan mudharat, bisa
mengabulkan permohonan berupa harta, jodoh atau
anak, maka dia telah mensyirikan Allah dalam
Rububiyah-NYa.
Orang-orang musyrik kadang mentauhidkan Allah
dalam Rububiyah-Nya, Begitu juga Iblis kadang
mengakui Allah sebagai pencipta,
Oleh karenanya, belum tentu orang yang mentauhidkan
Rububiyah, pasti dia telah mentauhid Uluhiyah. Belum
TAFSIR ADZ-DZARIYAT
(http://cintailmuku.blogspot.co.id/2010/04/surat-adzdzariyat-ayat-56-tugas-hidup.html)
Penjelasan Surat Adz Dzariyat : 56
Ayat-ayat 52-55 dalam Surat Adz Dzarh, secara
berurutan menjelaskan bahwa setiap rasul menghadapi
tantangan yang sama, yaitu menghadapi orang orang
yang mengaku menyembah Allah, tetapi Allah
diserupakan atau dianggap menyatu dengan patung,
berhala dan sebagainya. Selain itu, mereka
menganggap rasul Allah sebagai tukang tenung, dukun,
orang gila dan sebagainya. Maka dalam rangka
memberikan motivasi kepada Nabi Muhammad SAW,
Allah bertanya Apakah mereka yang ingkar itu dapat
disadarkan ?. Pertanyaan ini dijawab sendiri oleh Allah:
Tidak ! bahkan mereka semakin angkuh, lalim dan
melampaui batas. Karena itu, Nabi Muhammad SAW
diminta oleh Allah supaya tidak mempedulikan kaum
Quraisy yang ingkar dan tidak perlu melayani debat
mereka, karena menurut pandangan Allah beliau sudah
menyampaikan misinya secara optimal dan maksimal,
sehingga beliau bukanlah orang yang tercela
sebagaimana anggapan mereka. Selanjutnya beliau
dimotivasi lagi oleh Allah supaya terus menyampaikan
peringatan tanpa putus asa, karena peringatan itu
bermanfaat bagi orang-orang yang beriman, dan
mereka inilah yang teiah mendapatkan petunjuk dan
Allah.