Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
JURUSAN MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2009
A. Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,berkat rahmat dan limpahan
(Energi Surya, Turbin Angin Horizontal dan Vertikal, Energi Gelombang Laut dan
Atas segala bantuanya baik dalam bimbingan mata kuliah Mesin Konversi
Enegi maupun dalam proses terselesaikannya makalah ini, penulis ucapkan terima kasih.
mata kuliah. Maka, kami sangat mengharapkan masukan baik itu berupa kritik maupun
saran untuk kesempurnaan makalah kami ini dan untuk penyusunan makalah lain
selanjutnya.
Semogamakalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan untuk kami
Tim Penyusun
B. Latar Belakang
Akhir – akhir ini perbincangan tentang energi tidak ada henti – hentinya.
selain terdapat manfaat untuk umat manusia. Seiring majunya teknologi dengan
penemuan yang baru, seiring itu juga permasalahannya semakin kompleks terhadap
energi tersebut. Ketersediaan energi merupakan elemen yang sangat penting dalam
menunjang pembangunan. Hal ini menjadi tantangan besar bagi manusia, ketika
pada energi fosil dan pengembangan sumber – sumber energi terbarukan masih sangat
energi tersebut merupakan energi yang tidak terbarukan. Dengan tingkat eksploitasi
yang dilakukan saat ini tanpa penemuan cadangan baru yang signifikan serta kapasitas
listrik mengingat listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting baik sebagai
ada juga beberapa jenis energi terbarukan yang dikonsumsi secara langsung walaupun
salah satu solusi penting bagi keberlanjutan pembangunan khususnya sektor energi.
Karena itu konversi energi sangatlah diperlukan, yang merupakan solusi dari
keterbatasan energi yang pasti akan dihadapi. Banyak alternatif dalam pengkonversian
energi itu sendiri yang akhir – akhir ini marak ditemukan oleh para penemu. Namun
masih belum dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin atau secara besar – besaran.
Pemanfaatannya masih sebatas percobaan dan kalangan sendiri saja, belum mampu
menjadi kebutuhan sekunder, bahkan primer bagi masyrakat. Hal ini antara lain
disebabkan oleh harga energi terbarukan yang belum kompetitif bila dibandingkan
dengan harga energi fosil yang masih disubsidi, rendahnya penguasaan teknologi
Energi dalam sudut pandang Konvensional. Diantaranya adalah Energi Surya, Turbin
angin Vertikal Horizontal, Energi Pasang Surut dan Gelombang Laut dan Energi
Geothermal.
C. Pembahasan
1. Energi Surya
a. Definisi Energi Surya
Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya
(matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Sumber
energi berjumlah besar dan bersifat kontinu terbesar yang tersedia bagi manusia adalah
energi surya, khususnya energi elektromagnetik yang dipancarkan oleh sinar matahari.
Energi surya adalah sangat luar biasa karena bersifat tidak polutif, tidak dapat habis,
dapat dipercaya dan tidak perlu membeli. Arus energi surya yang rendah,
mengakibatkan dipakainya sistem dan kolektor yang luas permukaannya dan besar
berharga sangat mahal dan ada masalah lagi bahwa sistem – sistem di bumi tidak dapat
diharapkan akan menerima persediaan dari eneergi surya ini secara terus menerus. Hal
ini berarti diperlukannya sistem penyimpanan yang lain atau konversi lain terhadap
energi surya ini untuk menyimpan energi ini pada malam hari dan saat cuaca mendung.
Energi surya dapat dikonversi secara langsung menjadi bentuk energi lain
1. Reaksi heliochemical yang utama adalah proses fotosintesa. Poses ini adalah
2. Proses helioelectrical yang utama adalah produksi listrik oleh sel – sel surya.
Pemanfaatan energi surya surya langsung dapat dibedakan dengan tiga cara.
Pertama adalah prinsip pemanasan langsung. Dalam hal ini sinar matahari memanasi
langsung benda yang akan dipanaskan atau secara langsung memanasi medium.
Kedua benda yang dipanaskan mempunyai sejumlah energi panas yang akan
dikonversikan menjadi energi listrik. Ketiga cara photovoltaik yaitu energi sinar
1.Pemanasan Langsung
langsung ini suhu yang akan dipeoleh tidak akan melampaui 100 C.
tempat, sehingga diperoleh suatu suhu yang lebih tinggi. Sistem pemanasan
menggunakan kolektor misalnya kompor matahari, pemanas air mandi dan kolam.
konversi surya thermis elektris (solar thermal electric conversion). Pada prinsipnya
pemanfaatan radiasi surya, sebuah alat untuk menyerap energi yang dikumpulkan,
suatu sistem pengangkut panas dan sebuah mesin sebagai pembangkit tenaga listrik.
Diperkirakan bahwa sebuah unit konversi surya thermis elektris dari 100 MW
listrik akan mempunyai 12.500 buah heliostat, dengan permukaan refleksi masing –
masing seluas 40 m2, sebuah menara pemerima setinggi 250 m, yang memikul
sebuah penyerap untuk membuat uap bagi sebuah turbin selama enam hingga
Energi radiasi surya dapat dirubah menjadi arus listrik searah dengan
menggunakan lapisan – lapisan tipis dari silikon (Si) murni atau bahan
alam, untuk pemakaiannya sebagai konduktor silikon harus dimurnikan hingga suatu
tingkat pemurnian yang tinggi sekali, yaitu kurang dari satu atom pengotoran per
bila silikon cair menjadi padat, hal ini disebabkan karena tiap atom silikon
mempunyai elektron valensi. Dengan demikian terjadi suatu bentuk kristal dimana
tiap atom silikon mempunyai 4 tetangga terdekat. Tiap dua atom silikon yang
bertetangga saling memiliki satu elektron valensinya. Bentuk kisi kristal sering
Photo-voltaic lebih sering di sebut solar cell atau sel surya, karena cahaya yang
di jadikan energi listrik adalah sinar matahari. Sel surya merupakan suatu pn
junction dari silikon kristal tunggal. Dengan menggunakan photo-electric effect dari
Bila sel surya itu di kenakan pada sinar matahari, maka timbul yang di
namakan electron dan hole. Electron-electron dan hole-hole yang timbul di selitar pn
pada saat electron-electorn dan hole-hole itu melintasi pn juction, timbul beda
potensial pada ujung sel surya. Jika pada kedua ujung sel surya di beri beban maka
listrik, tanpa memerlukan bahan bakar. Tanpa ada bagian yang berputar, maka
sistem sel surya hanya memerlukan sedikit perawatan. Sehingga sistem sel surya itu
boleh dibilang cost effective dan cocok untuk stasiun telekomunikasi daerah
bendungan, atau untuk penerangan rumah yang jauh dari jangkauan jaringan PLN.
energinya. Selanjutnya sistem sel surya itu dapat dikembangkan dan ditingkatkan
dengan mudah. Misalnya, bila kebutuhan energi semakin meningkat, cukup dengan
jalan menambahkan modul sel surya, tentunya jika sumber dananya memungkinkan.
Selain itu, sistem sel surya gampang untuk dipindahkan bila dipandang perlu.
Sistem sel surya dapat dirancang untuk penggunaan di ruang angkasa, atau
penggunaan di permukaan bumi. Sistem sel surya untuk di permukaan bumi terdiri
dari modul sel surya, kontroler pengisian (charge controller), dan aki (batere) yang
maintenance free. Modul sel surya yang digunakan dapat diperoleh dalam berbagai
ukuran dan kapasitas. Yang sering digunakan adalah modul sel surya 20 watt atau 30
watt. Modul sel surya menghasilkan daya yang proporsional dengan luas permukaan
modul yang terkena sinar matahari. Dalam penggunaan skala agak besar, aki (batere)
dalam sistem sel surya kadang-kadang dihubungkan dengan sebuah inverter, untuk
Sehingga untuk tempat tempat yang terpencil hanya memerlukan kabel yang lebih
pendek dibandingkan jika menarik kabel dari jaringan PLN misalnya. Selain itu,
jelas sistem sel surya menjadi murah karena tidak memerlukan transformator.
konstruksinya rendah.
1. Turbin Angin Vertikal dan Horizontal
Pada masa awal perkembangannya, teknologi energi angin lebih banyak
dimanfaatkan sebagai sulih tenaga manusia dalam bidang pertanian dan manufaktur,
maka kini dengan teknologi dan bahan yang baru, manusia membuat turbin angin untuk
membangkitkan energi listrik yang bersih, baik untuk penerangan, sumber panas atau
tenaga pembangkit untuk alat-alat rumah tangga. Menurut data dari American Wind
Energy Association (AWEA), hingga saat ini telah ada sekitar 20.000 turbin angin
semacam itu dioperasikan di lahan khusus yang disebut “ladang angin” (wind farm).
energi fosil, diharapkan juga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem
Angin daya adalah konversi energi dari angin produktif untuk digunakan dengan
berbagai cara. Ada banyak mesin, wind turbines, kinetis yang mengubah energi angin
menjadi energi mekanis oleh pengkonversian tersebut. Tenaga mekanik yang kemudian
bekerja dengan energi kinetis sehingga menjadi seimbang ke dalam sistem mekanis.
Setelah ini mekanik menjadi energi listrik sistem ini kemudian dikenal sebagai turbin
angin.
beberapa turbin angin sehingga menghasilkan listrik ke unit penyalur listrik. Listrik
dan sebagainya.Turbin angin dapat memiliki tiga buah bilah turbin. Jenis lain yang
listrik untuk membuat angin, seperti pada kipas angin, turbin angin menggunakan angin
untuk membuat listrik. Angin akan memutar sudut turbin, kemudian memutar sebuah
poros yang dihubungkan dengan generator, lalu menghasilkan listrik. Turbin untuk
✔ Dalam perkembangannya, turbin angin dibagi menjadi jenis turbin angin propeler
dan turbin angin Darrieus. Kedua jenis turbin inilah yang kini memperoleh perhatian
a. Turbin angin propeler adalah jenis turbin angin dengan poros horizontal
seperti baling- baling pesawat terbang pada umumnya. Turbin angin ini harus
diarahkan sesuai dengan arah angin yang paling tinggi kecepatannya. Kecepatan
angin diukur dengan alat yang disebut anemometer. Anemometer jenis mangkok
vertikal dan tiga buah mangkok yang berfungsi menangkap angin. Jumlah putaran
per menit dari poros anemometer dihitung secara elektronik. Biasanya, anemometer
dilengkapi dengan sudut angin untuk mendeteksi arah angin. Jenis anemometer lain
adalah anemometer ultrasonik atau jenis laser yang mendeteksi perbedaan fase dari
yang digolongkan dalam jenis turbin angin berporos tegak. Turbin angin ini pertama
kali ditemukan oleh GJM Darrieus tahun 1920. Keuntungan dari turbin angin jenis
Darrieus adalah tidak memerlukan mekanisme orientasi pada arah angin (tidak perlu
mendeteksi arah angin yang paling tinggi kecepatannya) seperti pada turbin angin
propeler.
✔ Secara umum tempat-tempat yang baik untuk pemasangan turbin angin antara
lain:
1. Celah di antara gunung. Tempat ini dapat berfungsi sebagai nozzle, yang
2. Dataran terbuka. Karena tidak ada penghalang yang dapat memperlambat angin,
dataran terbuka yang sangat luas memiliki potensi energi angin yang besar.
3. Pesisir pantai. Perbedaan suhu udara di laut dan di daratan menyebabkan angin
✔ Turbin angin dibagi menjadi dua kelompok utama berdasarkan arah sumbu:
berputar dalam bidang vertikal seperti halnya propeler pesawat terbang. Gambar
mempunyai sudu dengan bentuk irisan melintang khusus di mana aliran udara
pada salah satu sisinya dapat bergerak lebih cepat dari aliran udara di sisi yang
rendah pada belakang sudu dan daerah tekanan tinggi di depan sudu. Perbedaan
b. Vertikal. Turbin angin dengan sumbu vertikal bekerja dengan prinsip yang sama
seperti halnya kelompok horizontal. Namun, sudunya berputar dalam bidang yang
Setiap jenis turbin angin memiliki ukuran dan efisiensi yang berbeda. Untuk
memilih jenis turbin angin yang tepat untuk suatu kegunaan diperlukan tidak hanya
Pada umumnya turbin angin yang mempunyai jumlah sudu banyak (soliditas
tinggi) akan mempunyai torsi yang besar. Turbin angin jenis ini banyak digunakan
untuk keperluan mekanikal seperti pemompaan air, pengolahan hasil pertanian dan
aerasi tambak. Sedangkan turbin angin dengan jumlah sudu sedikit, misalnya dua atau
tiga, digunakan untuk keperluan pembangkitan listrik. Turbin angin jenis ini
mempunyai torsi rendah tetapi putaran rotor yang tinggi. Gambar 4 memperlihatkan
korelasi antara efisiensi ( ,TSR=Tip Speed Ratio) dengan torsi (CQ). Gambar ini
menjelaskan bahwa rotor dengan jumlah sudu banyak akan mempunyai torsi yang
Jika dikaitkan dengan sumber daya angin, turbin angin dengan jumlah sudu
banyak lebih cocok digunakan pada daerah dengan potensi energi angin yang rendah
karena rated wind speed-nya tercapai pada putaran rotor dan kecepatan angin yang
Sedangkan turbin angin dengan sudu sedikit (untuk pembangkitan listrik) tidak
akan beroperasi secara effisien pada daerah dengan kecepatan angin rata-rata kurang
dari 4 m/s. Dengan demikian daerah-daerah dengan potensi energi angin rendah, yaitu
kecepatan angin rata-rata kurang dari 4 m/s, lebih cocok untuk dikembangkan turbin
angin keperluan mekanikal. Jenis turbin angin yang cocok untuk keperluan ini antara
yang sangat besar, energi yang dihasilkan pun ramah lingkungan. Tidak hanya
gelombang, energi baru/terbarukan juga dapat dihasilkan dari pasang surut air laut,
energi yang timbul akibat perbedaan suhu permukaan air dengan dasar laut (Ocean
Thermal Energy Conversion/OTEC) dan energi arus laut. Dengan luas lautan yang
mencapai 5,8 juta Km2 (perhitungan secara kartografis) Indonesia memiliki potensi
panjang dan periode waktu gelombang. Untuk menangkap energi gelombang tersebut
dapat dilakukan dengan tiga cara, menggunakan pelampung, kolom air yang berosilasi
(oscillating water column), dan wave surge. Pemanfaatan potensi energi gelombang
ini akan memberikan beberapa keuntungan. Selain merupakan energi bebas (tidak
perlu bahan bakar) dan dapat diperbaharui, gelombang juga dapat menghasilkan
pemilihan lokasi harus diperhitungkan dengan tepat. Lokasi yang ideal adalah yang
energi gelombang laut ini memberikan ketersediaan hingga mencapai 90% dengan
kawasan tidak terbatas. Selama ada ombak, maka energi listrik bisa didapat.
memanfaatkan data angin, karena angin yang bertiup dipermukaan laut merupakan
memindahkan energinya ke air semakin lama dan semakin kuat angin berhembus
maka semakin besar gelombang terbentuk. Kecepatan angin minimum yang dapat
dangkal.
2. Energi Gheothermal
Energi panas bumi, adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan di
bawah permukaan bumi dan fluida yang terkandung didalamnya. Energi panas bumi
telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italy sejak tahun 1913 dan di New
Zealand sejak tahun 1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor non‐listrik
akan energi serta meningkatnya harga minyak, khususnya pada tahun 1973 dan
panas bumi. Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik
(Rocks et. al, 1982) di bawah Pulau Sumatera. Hal ini menyebabkan proses
Pulau Jawa atau Nusatenggara. Karena perbedaan kedalaman jenis magma yang
dihasilkannya berbeda. Pada kedalaman yang lebih besar jenis magma yang
dihasilkan akan lebih bersifat basa dan lebih cair dengan kandungan gas magmatic
yang lebih tinggi sehingga menghasilkan erupsi gunung api yang lebih kuat yang
pada akhirnya akan menghasilkan endapan vulkanik yang lebih tebal dan terhampar
luas. Oleh karena itu, reservoir panas bumi di Pulau Jawa umumnya lebih dalam dan
dalam batuan sedimen dan ditemukan pada kedalaman yang lebih dangkal.
gunung api andesitisriolitisyang disebabkan oleh sumber magma yang bersifat lebih
asam dan lebih kental, sedangkan di Pulau Jawa, Nusatenggara dan Sulawesi
jenis hidrothermal terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber
panas secara konveksi terjadi karena adanya kontak antara air dengan suatu sumber
panas. Perpindahan panas secara konveksi pada dasarnya terjadi karena gaya apung
(bouyancy). Air karena gaya gravitasi selalu mempunyai kecenderungan untuk
bergerak kebawah, akan tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu sumber
panas maka akan terjadi perpindahan panas sehingga temperatur air menjadi lebih
tinggi dan air menjadi lebih ringan. Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas
bergerak ke atas dan air yang lebih dingin bergerak turun ke bawah, sehingga terjadi
manifestation), seperti mata air panas, kubangan lumpur panas (mud pools), geyser
dan manifestasi panasbumi lainnya, dimana beberapa diantaranya, yaitu mata air
panas, kolam air panas sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mandi,
terjadi karena adanya perambatan panas dari bawah permukaan atau karena adanya
rekahanrekahan yang memungkinkan fluida panasbumi (uap dan air panas) mengalir
ke permukaan.
Berdasarkan pada jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida
utamanya, sistim hidrotermal dibedakan menjadi dua, yaitu sistim satu fasa atau
sistim dua fasa. Sistim dua fasa dapat merupakan sistem dominasi air atau sistem
dominasi uap. Sistim dominasi uap merupakan sistim yang sangat jarang dijumpai
dimana reservoir panas buminya mempunyai kandungan fasa uap yang lebih
dominan dibandingkan dengan fasa airnya. Rekahan umumnya terisi oleh uap dan
pori‐pori batuan masih menyimpan air. Reservoir air panasnya umumnya terletak
merupakan sistim panas bumi yang umum terdapat di dunia dimana reservoirnya
mempunyai kandungan air yang sangat dominan walaupun “boiling” sering terjadi
pada bagian atas reservoir membentuk lapisan penudung uap yang mempunyai
panasbumi relatif sangat tinggi, bisa mencapai 3500C. Berdasarkan pada besarnya
fluida yaitu sistim entalpi rendah, sedang dan tinggi. Kriteria yang digunakan
sebagai dasar klasifikasi pada kenyataannya tidak berdasarkan pada harga entalphi,
akan tetapi berdasarkan pada temperatur mengingat entalphi adalah fungsi dari
temperatur.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI
bahwa sistem panas bumi bertemperatur tinggi dan sedang, sangat potensial bila
Potensi sumber daya panas bumi Indonesia sangat besar, yaitu sekitar
27500 MWe , sekitar 30‐40% potensi panas bumi dunia. Pembangkit Listrik Tenaga
Panasbumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap
sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panasbumi. Apabila fluida di kepala
sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan
kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan
Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran
fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses
pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam
separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap yang
fluida panasbumi melalui mesin penukar kalor atau heat exchanger. Fluida sekunder
menguap pada temperatur lebih rendah dari temperatur titik didih air pada tekanan
tertutup dimana fluida panas bumi tidak diambil masanya, tetapi hanya panasnya
saja yang diekstraksi oleh fluida kedua, sementara fluida panas bumi diinjeksikan
terpenting untuk saat ini dan seterusnya. Mengingat kebutuhan akan energi tersebut
terus meningkat setiap tahunnya, sedangkan energi yang tersedia di alam semakin
tidak terbarukan.
selain fosil menyemangati para peneliti di berbagai negara untuk mencari energi lain
yang kita kenal sekarang dengan istilah energi terbarukan. Energi terbarukan dapat
didefinisikan sebagai energi yang secara cepat dapat diproduksi kembali melalui
proses alam. Energi terbarukan meliputi energi air, panas bumi, matahari, angin,
kehidupan manusia pada umumnya. Selain itu energi terbarukan juga memiliki
kelebihan dalam hal tidak bersifat polutif, sehingga dapat mengurangi angka polusi
untuk dapat menciptakan wilayah yang bersih dengan udara sekitar yang
menyehatkan. Kelebihan lain yang terlihat dari energi terbarukan adalah tersedianya
dalam jumlah yang tak terbatas dan tidak perlu membayar untuk mendapatkannya.
Sehingga bila dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya, akan sangat terlihat manfaat
terbarukan yang lain: Sumbernya relatif mudah didapat, minim limbah, tidak
mempengaruhi suhu bumi secara global, dan tidak terpengaruh oleh kenaikkan harga
bahan bakar.