You are on page 1of 3

PRATIKUM MIKROBIOLOGI UMUM TEKNIK

ISOLASI DAN TRANSFER KULTUR


By kutankrobek
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara umum
yang dapat dilakukan untuk mengisolasi mikroba antara lain, untuk mengisolasi bakteri dapat
dilakukan dengan cara goresan (streak plate), cara taburan atau tuang (pour palte), cara sebar
(spread plate), cara pengenceran (dilution method), serta mikromanipulator (the
micromanipulator method) (Lim, 1990).
Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus adanya kondisi optimum untuk
pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofage yang paling baik dan paling utama
adalah habitat inang. Sebagai contoh fage koli yang di jumpai di dalam pencernaan dapat
diisolasi dari limbah atau pupuk kandang. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi
bahan sumbrnya dan penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya (Adams, 2000).
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi bakteri, fungi, dan khamir dengan
menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran serta
micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah tekhnik cawan tuang
dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan
organisme sedemikian rupa sehingga individu spesies individu spesies dapat dipisahkan dari
lainnya.
Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri dari bahan nutrient.
Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung kepada banyak faktor seperti seperti apa
jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan (Pelezar, 1986).
Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus mengandung semua
zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut. Faktor lain seperti PH, suhu, dan
pendinginan harus dikendalikan dengan baik (Buckle, 1987)
Selain untuk tujuan diatas medium juga memiliki fungsi lain, seperti tempat untuk mengisolasi,
seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang didapatkan. Agar tiap-tiap medium memilki
karakteristik yang sesuai dengan tujuan sehingga seringkali digunakan beberapa jenis zat tertentu
yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba (Suriawiria,
2005).
Beberapa indikasi pembiakan pada laboratorium mikrobiologi meliputi:
1. Pengasingan (isolasi) mikroba pada biakan bakteri
2. Menunjukan sifat khas mikroba.
3. Untuk menentukan jenis mikroba yang diisolasi dengan cara-cara tertentu.
4. Untuk mendapatkan bahan biakan yang cukup untuk membuat antigen dan percobaan serologi
lainnya.
5. Menentukan kepekaan kuman terhadap antibiotik.
6. Menghitung jumlah kuman
7. Mempertahankan biakan mikroba.
Pengembangbiakan dalam cawan ini ada beberapa metode, yaitu :
1.Metode cawan gores (streak plate)
Prinsip metode ini, yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain,
sehingga mempermudah proses isolasi.Cara ini dilakukan dengan membagi cawan petri menjadi
3-4 bagian. Ose steril yang telah disiapkan dilekatkan pada sumber isolat, kemudian
menggoreskan ose tersebut pada cawan berisi media steril. Goresan dapat dilakukan 3-4 kali
membentuk garis horisontal di satu sisi cawan. Ose disterilkan lagi dengan api bunsen, setelah
kering ose tersebut digunakAn untuk menggores goresan sebelumnya pada sisi cawan kedua.
Langkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores.
2. Metode cawan sebar (spread plate)
Teknik spread plate (lempeng sebar) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan
mikroorganisme di dalam media agar dengan cara menuangkan stok kultur bakteri atau
mengapuskannya di atas media agar yang telah memadat. Bedanya dengan pour plate adalah,
pencampuran stok kultur bakteri dilakukan setelah media agar memadat sedangkan pour plate
kultur dicampurkan ketika media masih cair (belum memadat). Kelebihan teknik ini adalah
mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada bagian permukaan media agar.
3. TEKNIK DILUSI (PENGENCERAN)
Tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah melarutkan atau melepaskan mikroba dari
substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah penanganannya. Sampel yang telah diambil
kemudian disuspensikan dalam akuades steril. Teknik dilusi sangat penting di dalam analisa
mikrobiologi. Karena hampir semua metode perhitungan jumlah sel mikroba mempergunakan
teknik ini, seperti TPC (Total Plate Count).
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan teknik penanaman bakteri
(inokulasi) yaitu :
1. Menyiapkan ruangan
Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan .dalam labotarium pembuataan serum vaksin dan
sebagainya. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca (encast) udara yang lewat dalam
kotak tersebut dilewatkan saringan melalui suatu jalan agar tekena sinar ultraviolet (Pelezar,
1986).
2. Pemindahan dengan dengan pipet
Cara ini dilakukan dalam penyelidikan air minum atau pada penyelidikan untuk diambil 1 ml
contoh yang akan diencerkan oleh air sebanyak 99 ml murni (Pelezar, 1986).
3. Pemindahan dengan kawat inokulasi
Ujung kawat inokulasi sebaliknya dari platina atau nikel .ujungnya boleh lurus juga boleh berupa
kolongan yang diametrnya 1-3mm. Dalam melakukuan penanaman bakteri kawat ini terlebih
dahulu dipijarkan sedangkan sisanya tungkai cukup dilewatkan nyala api saja setelah dingin
kembali kawat itu disentuhkan lagi dalam nyala (Pelezar, 1986).
Beberapa metode dalam teknik isolasi:
¬ Biakan agar cawan
Kultur mikroba dibiakan dengan cara menginokulasi pada agar cawan, dimana penyebaran kultur
dilakukan dengan goresan di atas agar. Ada beberapa cara untuk menggoreskan kultur pada agar
cawan, yaitu:
1. goresan langsung
2. goresan kuadran
3. goresan radian
¬ Biakan agar tuang
Digunakan untuk mengencerkan dan mengisolasi yang terdapat pada contoh. Setelah inkubasi
pada suhu dan waktu tertentu, koloni akan tumbuh pada permukaan dan bagian bawah agar.
¬ Biakan agar miring dan agar tegak
Dapat dilakukan dengan cara menggoreskan secara zig-zag pada permukaan agar miring
menggunakan jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan. Selain itu dapat dilakukan dengan
cara menusukkan loop pada bagian tengah tabung. Cara ini juga dilakukan pada agar tegak untuk
meminimalisir pertumbuhan mikroba dalm keadaan kekurangan oksigen,
Usaha mencegah masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan dan untuk menanam suatu
spesies terdapat beberapa cara yaitu:
• Penanaman dengan penggoresan
Cara ini untuk mengasingkan kuman agar didapatkan biakan murni.
• Penanaman lapangan
Berguna untuk penentuan jenis kuman dengan bakteriofage dan uji kepekaan terhadap antibiotik.
• Biakan agar tabung
Biasanya dipergunakan untuk menunjukan adanya pertumbuhan murni mikro untuk aglutinasi
gelas alas.
Untuk mendapatkan biakan murni ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan
Pengenceran, penuangan dan penggesekkan untuk menumbuhkan mikroba anaerob
DAFTAR PUSTAKA
Adams, M.R. 2000. Food Microbiology. University of Surrey. Guildford. New York
Buckle,K.A., J.A. Davey, M.J. Eyles, A.D. Hocking, K.G. Newton, and E.J. Stuttard. 1989.
Foodborne Microorganisms of Public Health Significance. 4ed.. AIFST (NSW
Branch).Australia.
Lim,D. 1998. Microbiology, 2nd Edition. McGrow-hill book, New york.
Pelczar, M. J. dan E. C. S. Chan1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press, Jakarta.
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti, Jakarta
Zubaidah, Elok. 2006. mikrobiologi umum. Universitas Brawijaya. Malang
http://kutankrobek.wordpress.com/2009/10/20/pratikum-mikrobiologi-umum-teknik-
isolasi-dan-transfer-kultur/

You might also like