Professional Documents
Culture Documents
A. Standar Kompetensi
Menggunakan operasi dan sifat serta manipulasi aljabar dalam pemecahan
masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma;
persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat; sistem persamaan linier-kuadrat;
pertidaksamaan satu variabel; logika matematika.
B. Kompetensi Dasar
Menggunakan sifat dan aturan tentang pangkat, akar, dan logaritma dalam
pemecahan masalah.
C. Indikator
Merasionalkan penyebut berbentuk b .
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat merasionalkan penyebut berbentuk b . .
E. Materi Pembelajaran
1. Apersepsi
a.Bentuk akar adalah akar dari bilangan rasional yang hasilnya
merupakan bilangan irasional.
Contoh: 3, 6, 7, dan lain sebagainya.
b. Dalam menyederhanakan bentuk akar dapat digunakan sifat
a × b = ( a ×b) dengan a dan b merupakan bilangan bulat positif.
2. Materi Inti
2
3 12 4
, , adalah contoh pecahan yang penyebutnya berbetuk
2 3 3− 6
akar.
Pecahan-pecahan dengan bentuk seperti itu, penyebutnya dapat dijadikan
bilangan rasionalagar lebih mudah ditentukan nilainya.
15
Misalkan kita ingin menghitung nilai pecahan . Jika kita
5
15
mengambil nilai 2,2361 sebagai pendekatan dari 5 , nilai adalah
5
15
2,2361
. Perhitungan dari bentuk pembagian tersebut akan memerlukan
waktu yang lama, kecuali kalau kita memakai alat bantu hitung
(kalkulator). Oleh karena itu, kita memerlukan suatu cara yang lebih
sederhana dan mudah.
15
Dengan mengingat sifat 5 × 5 =5 , bentuk dapat kita ubah
5
menjadi:
15 15 5
= ×
5 5 5
15 5
=
5× 5
15 5
=
5
=3 5
15
Pengubahan bentuk menjadi 3 5 dinamakan menyederhanakan
5
pecahan dengan merasionalkan penyebut, yaitu mengubah suatu pecahan
yang ekuivalen dengan penyebut bilangan irasional (penyebut berbentuk
akar) menjadi suatu pecahan yang ekuivalen dengan dengan penyebut
bilangan rasional.
Secara umum, suatu pecahan yang penyebutnya berbentuk b dapat
dirasionalkan penyebutnya dengan cara berikut.
3
a
suatu bentuk akar. Pecahan dapat dirasionalkan penyebutnya
b
dengan
b b
cara mengalikan pecahan itu dengan . Faktor pengali tidak
b b
b
mengubah nilai pecahan semula karena nilai =1 . Dengan demikian
b
6 3
=
3
=2 3
F. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab digunakan pada saat melakukan tugas rutin pada awal
pembelajaran, mengadakan apersepsi serta menyimpulkan materi.
2. Pendekatan induktif digunakan pada saat menyajikan materi dan
menjelaskan contoh soal.
3. Pemberian tugas digunakan untuk latihan-latihan.
4. Ceramah digunakan saat melakukan tugas rutin pada akhir pembelajaran.
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Belajar Alokasi Pengorganisasian
No Metode
Mengajar Waktu Kls Ind
1. Pendahuluan
a. Guru melakukan tugas
Tanya
rutin pada awal pembe- 1 menit X
jawab
lajaran.
b. Guru mengadakan aper- Tanya
2 menit X
sepsi. jawab
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan cara
merasionalkan penye- 7 menit Ekspositori X
but berbentuk b .
b. Guru menyelesaikan la-
tihan soal sebagai con- 3 menit Ekspositori X
toh kepada siswa.
3. Penerapan
Siswa diarahkan untuk
Tanya
mengerjakan soal-soal la- 4 menit X X
jawab
tihan.
4. Penutup
a. Guru menuntun siswa
untuk menyimpulkan Tanya
2 menit X
materi pelajaran yang jawab
telah disampaikan.
b. Guru melakukan tugas
rutin pada akhir pembe- 1 menit Ceramah X
lajaran.
Keterangan: Kls = Klasikal, Ind = Individual
I. Evaluasi
1. Jenis Evaluasi: Tertulis dan Lisan.
2. Prosedur Evaluasi
a. Penilaian dalam proses belajar
b. Penilaian pada akhir pembelajaran
3. Alat Evaluasi
5
a. Soal
Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut ini.
9 3
1) 2)
3 12
6 2
3) 4)
20 5
7
5)
10
b. Kunci Jawaban
No Jawaban Skor
1. 9 9 3
= ×
3 3 3 3
9× 3
= 3
3× 3
9 3
=
3 2
=3 3
2
Sub jumlah 10
2. 3
=
3 2
12 4 ×3
3
= 2
4× 3
3
= 1
2 3
3 3
= ×
2 3 3 2
3 3
=
2×3 2
3
= 3
2
1
Sub jumlah 10
3. 6
=
6 2
20 4 ×5
6 2
=
4× 5
6
= 1
2 5
6
No Jawaban Skor
6 3 5 3
= ×
20 5 5
3 2
= 5
5
Sub jumlah 10
4. 2 2 2
=
5 5
2 5
= ×
5 5
2
2× 5
=
5× 5
1
10
=
5
Sub jumlah 5
5 7 7 1
=
10 10
7 10 2
= ×
10 10
7 × 10
=
10 × 10
1
70
=
10
1
Sub jumlah 5
Jumlah 40