You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia seharusnya prihatin atas para calon penerus bangsa yang makin bejad
kelakuannya. Dengan maraknya pornografi dan pornoaksi baik di keping cakram, komik,
maupun di dunia maya yang sangat mudah untuk diakses sekarang ini, hal itu yang dapat
mejembatani seks bebas di kalangan remaja.
Hal itu dibuktikan dengan survei dari Komisi Nasional Perlindungan Anak terhadap
4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia tahun 2007 menunjukkan, 97% dari responden pernah
menonton film porno, 93,7% pernah ciuman, petting, dan oral seks, serta 62,7% remaja yang
duduk di bangku SMP pernah berhubungan intim, dan 21,2% siswi sekolah menengah umum
pernah menggugurkan kandungan.
Kengerian itu sangatlah berbenturan dengan budaya kita yang menjadi sandaran norma
dan aturan dalam interaksi manusia. Budaya ketimuran yang terkenal “ewuh pekewuh”(punya
rasa malu) mulai tergusur budaya “my bussines is mine”(ini urusanku) sehingga rasa malu dan
berbagai norma lain di abaikan karena anggapan bahwa urusannya adalah urusannya sendiri
bukan orang lain. Dalam pergaulan remaja pun demikian, karena remaja merupakan bagian
terbesar yang terkena imbas dari budaya ini. Dalam hal jalinan hubungan dengan lawan jenis pun
demikian sehingga pergaulan bebas tanpa adanya norma dan aturan.
Padahal Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan
mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan
keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang
perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang,
sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan rusaknya moral, akal, dan jasmani.

B. Rumusan Masalah
Pengertian sebenarnya tentang sex.
Parahnya dampak sex bebas bagi generasi bangsa.
Menjamurnya sex bebas secara cepat di kalangan remaja.
C. Tujuan Pembahasan
Mendapatkan penjelasan yang benar mengenai sex.
Mengetahui dampak dari sex bebas.
Mengetahui cara mencegah sex bebas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengenal Sex Lebih Dalam

Manusia adalah salah satu makhluk yang dalam meneruskan hidup jenisnya memerlukan
pasangan untuk dapat melakukan regenerasi. Dalam proses regenerasi ini dikenal dengan sex,
yaitu hubungan yang terjalin antara jenis satu dengan lainnya. Hal ini merupakan kekuatan utama
agar generasi manusia tidak punah. Tetapi karena pengaruh globalisasi yang disalah artikan
timbullah budaya baru yaitu sex bebas, budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita.Terutama
pada para remaja tepatnya pada masa metamorfosis dari kanak-kanak menjadi dewasa. Para ahli
pendidikan telah sepakat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai
dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun
masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup
yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun
melalui banyak kesalahan.
Oleh karena itu, sebelum melangkah lebih jauh dan agar lebih memahami apa arti
sebenarnya sex, ada baiknya kita memahami definisi kata “seks” itu sendiri. Seks memang
memiliki definisi yang luas. Namun, jika kita berbicara mengenai seks secara keseluruhan, maka
yang dimaksudkan adalah pendidikan mengenai jenis kelamin.
Definisi seks, dapat dikelompokkan menurut beberapa dimensi, Di antaranya:
Dimensi Biologis
Berkaitan dengan alat reproduksi. Di dalamnya termasuk pengetahuan mengenai hormon-
hormon, menstruasi, masa subur, gairah seks, bagaimana menjaga kesehatan dan gangguan
seperti PMS (penyakit menular seksual), dan bagaimana menfungsikannya secara optimal secara
biologis.
Dimensi Faal
Mencakup pengetahuan mengenai proses pembuahan, bagaimana ovum bertemu dengan sperma
dan membentuk zigot dan seterusnya.
Dimensi Psikologis
Seksualitas berkaitan dengan bagaimana kita menjalankan fungsi kita sebagai mahluk seksual
dan identitas peran jenis. Mengapa pria dipandang lebih agresif daripada wanita?
Dimensi Medis
Adalah pengetahuan mengenai penyakit yang di oleh hubungan seks, terjadinnya impotensi,
nyeri, keputihan dan lain sebagainya.
Dimensi Sosial
Seksualitas berkaitan dengan hubungan interpersonal (hubungan antar sesama manusia).
Seringkali, hambatan interaksi ditimbulkan oleh kesenjangan peran jenis antara laki-laki dan
perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor budaya dan idola asuh yang lebih memprioritaskan
posisi laki-laki. Anggapan tersebut harus diluruskan. karena jenis kelamin tidak menentukan
mana yang lebih baik atau berkualitas.

B. Faktor Penyebab Sex Bebas


Segala sesuatu itu tidak akan terjadi jika tidak ada sebabnya seperti pepatah mengatakan
“Tak akan ada asap jika tidak ada api”. Oleh karena itu sex bebas pun ada sebab mengapa
dilakukan oleh kalangan remaja. Beberapa faktor penyebab sex bebas diantaranya :
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan.
Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku
mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film
yang ditonton di layar lebar.
Faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan.
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang
diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh
sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari
orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak
akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat tempat yang tidak mendidik mereka.
Anak akan dibesarkan di lingkun1. Pengaruh pergaulan sesama (peer group pressure). Seseorang
yang mempunyai teman2 pergaulan yang berpaham seks bebas akan bisa terpengaruh oleh
teman2nya ini sehingga diapun ikut melakukan seks bebas.
Tekanan yang datang dari teman pergaulannya.
Lingkungan pergaulan yang dimasuki oleh seorang remaja dapat juga berpengaruh untuk
menekan temannya yang belum melakukan hubungan seks, bagi remaja tersebut tekanan dari
teman-temannyaitu dirasakan lebih kuat dari pada yang didapat dari pacarnya sendiri.
Adanya tekanan dari pacar.
Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan apa
saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. dalam hal ini yang
berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap memberontak terhadap orang tuanya.
Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya
orang dewasa.
Rasa penasaran.
Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya
mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya,
maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan
berbagai macam percobaan.
Pelampiasan diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja
perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya,
maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan
menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.

C. Dampak Negatif Sex Bebas


1. Kesehatan
Sangat banyak sekali dampak negatif yang diakibatkan oleh sex bebas apalagi bersangkutan
dengan kesehatan. Beberapa penyakit yang diakibatkan sex bebas:
Sifilis atau Raja Singa
Gejala gejala pada Lelaki : Bintil-bintil berair seperti cair disertai timbulnya luka yang terasa
nyeri di sekitar kelamin. Pada stadium lanjut akan nampak seperti koreng berwarna merah (luka
terbuka). Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu. Ada bercak
kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seksual. Setelah 2-3 tahun pertama
penyakit ini tidak menunjukkan gejala apap-apa, tetapi setelah 5-10 tahun penyakit ini akan
menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah, dan jantung.
Gejala gejala pada Perempuan : Sama seperti pada lelaki.
HIV/AIDS
Gejala gejala pada Lelaki : Walaupun virus sudah ada dalam darah, tidak tampak gejala sama
sekali. Pada penderita yang sudah menunjukkan gejala (AIDS) nampak gejala yang sangat
kompleks, yang sulit dibedakan dengan penderita kanker stadium lanjut.
Gejala gejala pada Perempuan : Sama seperti pada lelaki.
Herpes Kelamin
Gejala gejala pada Lelaki : Badan lemas, nyeri sendi pada daerah terinfeksi, demam. Tampak
kelainan kulit yang berbenjol-benjol, bulat atau lonjong kecil. Kadang ada rasa seperti terbakar
atau gatal pada kelamin, diikuti timbulnya bintil-bintil berisi air di atas kulit dengan warna
kemerahan. Gejala pada serangan pertama umumnya lebih berat dibandingkan ketika kambuh.
Sebelum lecet biasanya diawali keluhan : pegal-pegal otot disertai demam, pembengkakan
kelenjar lipatan paha, nyeri kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang kena.
Gejala gejala pada Perempuan : Sama seperti pada lelaki. Pada perempuan biasanya timbul di
sekitar kelamin, dinding liang vagina dan kadang-kadang di sekitar anus.
Psikologi
1. Menciptakan kenangan buruk (trauma) berkepanjangan dan bisa saja
mengakibatkan depresi.
2. Merasa bersalah sehingga membenci diri sendiri dan membenci orang yang
terlibat.
3. Menjadi stress akibat takut akan hukuman dari tuhan.
4. Merasa malu oleh keluarga dan masyarakat.
Dampak negatif lainnya
1. Mengakibatkan kehamilan yang tidak dikehendaki.
2. Menggugurkan kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi.
3. Timbul rasa ketagihan diluar kontrol.

D. Pencegahan Sex Bebas Di Kalangan Remaja


Dalam menangani masalah Sex Bebas ada beberapa solusi agar tidak terjerumus ke dalam
masalah ini. Beberapa solusi untuk mencegah agar tidak melakukan sex bebas:
1. Pendidikan sex (Sex Education). Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang
anatomi, fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks adalah
membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan
seks, sehingga ia dapat menyalurkan secara baik, benar dan legal.
2. Mewaspadai hubungan dengan lawan jenis apakah hubungan ini mengarah pada sex
bebas atau tidak, untuk memperoleh kepastian alangkah baiknya jika mengetahui
tahapan-tahapan menuju sex bebas. Tahapan-tahapan menuju sex bebas yaitu:
1. Pegangan tangan
2. Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
3. Ciuman bibir (kiss franc)
4. Pelukan
5. Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
6. Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
7. Melakukan hubungan seks

Biasanya para remaja pada saat berpacaran baru berani melakukan tahapan dari nomor 1
sampai dengan nomor 5 (walaupun banyak juga yang berani melakukan tahapan nomor 6, tapi
hanya sebagian kecil yang sudah berani melakukan hubungan seks denga pacarnya).
1. Orang tua yang bisa dalam hal ini sangat berperan penting. Point-point peranan orang tua
dalam mencegahan sex bebas yaitu:
1. Sebagai panutan (suri tauladan)
2. Sebagai perawat dan pelindung
3. Sebagai pendidik dan sumber informasi
4. Sebagai pengarah dan pembatas
5. Sebagai teman dan penghibur
6. Sebagai pendorong
Hal tersebut dapat menjadikan anak lebih dekat dengan orang tuanya sehingga anak tidak akan
sampai terjerumus kepada hal-hal yang negatf termasuk sex bebas.

E. Pandangan Dan Solusi Dari Sisi Agama Islam

Pandangan dari berbagai agama mengenai sex bebas pastilah negatif terlebih lagi di agama islam.
Dibuktikan dengan Firman Allah SWT :
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
Dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al-Isra’: 32)
Dan pernyataan yang menyataakan bahwa perbuatan zina termasuk dosa besar setelah syirik dan
pembunuhan, dan termasuk kekejian yang membinasakan dan kejahatan yang mematikan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah suatu dosa setelah syirik yang lebih besar di sisi Allah dari setetes air mani yang
diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak dihalalkan baginya.”.
Adapun hukumannya yang diterapkan di agama Islam adalah dengan menegakkan
hukuman bagi pelaku zina baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah berupa rajam
dengan lemparan batu hingga meninggal agar seluruh anggota tubuhnya merasakan siksaan itu
sebagai hukuman bagi keduanya. Keduanya dilempar dengan batu sebagai gambaran bahwa
mereka telah menghancurkan suatu rumah tangga, maka keduanya dirajam dengan menggunakan
batu-batu dari bangunan yang telah mereka hancurkan itu. Bila keduanya belum berkeluarga,
maka mereka dicambuk sebanyak 100 kali dengan cambukan yang paling keras dan dibuang dari
negeri asalnya selama satu tahun.

Solusi dari agama islam yaitu:


1. Memberikan hukuman yang berat seperti yang telah disampaikan sebelumnya sehingga
manusia merasa takut untuk berbuat zina.
2. Memberikan suatu ketetapan yang mampu memberitahukan kedalam hati nurani kita
bahwa berzina itu salah dan akan menimbulkan malapetaka.
3. Memberikan saran agar menjaga hawa nafsu dengan puasa sunnah.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Bahwa sex bebas merupakan penyimpangan dari cara regenerasi manusia dan hal ini
dapat menimbulkan dampak negatif seperti penyakit yang sangat mematikan dan susah untuk
diobati.
Bahaya sex bebas ini secara tidak langsung memberitahukan kepada orang-orang agar
mencegahnya yaitu dengan pendekatan orang tua, dan sex education.
DAFTAR PUSTAKA

Hussein, Muhammad Adam(2009) Penyakit Menular Seksual Penyebab Dari Seks


Bebas.Sukabumi : www.dewaster.co.cc
Rosyidahcharum (2009) Free Sex Dalam Tinjauan Psikologi.rosyidah charum’s blog
Hunzy (2009) Bahaya Sex Bebas. www.homeartikel.co.cc
Afiyat (2009) Seks Bebas. afiyatsttq.wordpress.com
Muhayar, Marhadi (2009) Bahaya Seks Bebas. makalah-artikel.blogspot.com
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul:
“ SEX BEBAS”
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan
ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Tembilahan, Desember 2009

Penulis

You might also like