You are on page 1of 3

Mata Kuliah : Perkembangan Pemikiran Modern Dunia Islam (PPMDI)

Kelompok 1 : Riki Hermawan 208500318

Rizky Novianti Utami 20850319

SULTAN MAHMUD II

Sultan Mahmud II lahir pada tahun 1785. Ia diangkat menjadi Sultan di Kerajaan Turki
Utsmani itu pada tahun 1807, kemudian ia wafat pada tahun 1839.

Dalam tahun pertama ia memerintah, ia sudah harus dihadapkan dengan peperangan


melawan Rusia yang selsei pada tahun 1812. Setelah dinilainnya kekuasaannya itu sudah
bertambah kuat, maka ia memulai usaha-usaha pembaharuan yang sudah lama dipikirkannya.

Ada sebah tradisi sultan-sultan pada masa sebelum Sulta Mahmud II, dimana sultan-sultan
sebelumnya menganggap bahwa diri mereka itu tinggi dan idak pantas bergaul dengan rakyat.
Oleh karena itu mereka selalu mengasingkan diri dan lebih cenderung menyelesaikan urusan
masyarakat kepada para bawahannya. Dari sinilah akan timbul pemikiran bahwa Sultan bukan
manusia biasa, dan para pembesar-pembesa Negara pun segan duduk berdampinga dengannya.
Sedangkan Sultan Mahmud II melanggar tradisi itu, Sultan Mahmud II dikenal dengan orang
yang tidak mau terikat pada tradisi lama dan tidak segan-segan melanggar adat itu.

Dia cenderung lebih bersikap demokratis dan selalu muncul di muka umum untuk berbicara.
Menteri dan pembesar-pembesar lainnya ia biasakan duduk bersama jika menghadap. Pakaian
kebesaran kerajaan untuk Sultan dan Menteri juga pembesar-pembesar lainnya ia gantikan
dengan pakaian yang lebih sederhana. Rakyat dianjurkan meninggalkan pakaian tradisionalnya
dan menukarnya dengan pakaian Barat. Perubahan pakaian ini dilakukan guna menghilangkan
perbedaan status dan social yang akan sangat terlihat pada pakaian tradisional.

Kemudian pembaharuan selanjunya yaitu dibatasinya kekuasaan-kekuasaan yang besar


menuru tradisi yag dimiliki oleh penguasa-penguasa Utsmani. Seperti kekuasaan seorang
Gubernur yang untuk menjatuhkan mati cukup engan isyarat tangan saja dibatasi menjadi
hukuman mati hanya bisa dikeluarkan oleh hakim. Penyitaan Negara atas harta orang yang
dieksekusi juga di hilangkan.

Perubahan dalam organisasi pemerintahan kerajaan Utsmani, yaitu Kerajaan dipimpin oleh
seseorang yang mempunyai dua gelar, yaitu Sultan (untuk kepentingan duniawi dan) dan
Khalifah (untuk agama), dengan begitu Utsmani mempunyai dua kekuasaan, kekuasaan
memerinah Negara da membela Islam.

Perubahan yang palig berpengaruh itu adalah perubahan dari bidang pendidikan. Marasah
yang merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang ada di Kerajaan Utsmani, yang hanya
mengajarkan ilu pengetahuan agama saja, sedangkan pengetahuan umum tidak. Sultan Mahmud
II sadar bahwa pendidkan tradisional sudah tidak sesuai agi dengan tuntutan zaman abad ke 19.

Dimasa pemerintahannya orang-orang lebih tertarik emasukan anak-anaknya untuk belajar


keterampilan secara praktis di perindustrian ketimbang menyekolahkannya ke madrasah. Oleh
karena itu, ia melakukan perombakan dalam kurikulum Madrasan dengan menambah
pengetahuan-pegetahuan uum di dalamnya. Madrasah tradisional teta berjalan tetapi
disampingnya Sultan mendirikan dua sekolah yang mengajarkan pengetahuan umum (selain
agama), seperti Mekteb-I Ma’arif (sekolah pengetahuan umum) dan Mekteb-I Ulum-u Edebiye
(sekolah sastra).

Sultan Mahmud II juga mendirikan sekolah militer, sekolah teknik, sekolah kedokteran, dan
sekolah pembedahan. Lulusan madrasah banyak yang meneruskan pelajaran-pelajaran disekolah
yang baru didirikannya. Ia juga mengirim siswa-siswa ke Eropa yang setelah kembali dari tanah
air juga mempunyai pengaruh dalam pengembangan ide-ide baru di Kerajaan ini.

Sultan Mahud II lah yang telah menjadi dasar dari ide-ide pembaharuan di Turki selanjutnya
pada abad ke 19 dan abad ke 20.

Sumber-Sumber
• Harun Nasution. 1992. Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta.
Partai Bulan Bintang
• Syafiq A. Mughini. 1997. Sejarah Kebudayaan Islam di Turki. Logos. Jakarta

• http://muhtarom84.blogspot.com/2009/11/pembaharuan-di-turki-sultan-mahmud-ii.html

You might also like