Professional Documents
Culture Documents
2009
Depok
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
NPM : 0606083456
Tandatangan :
Universitas Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu petikan bebas dari ayat Al-Quran yang berbunyi: “Laki-laki adalah
pemimpin bagi kaum wanita”. Petikan bebas ini, sering disamakan dengan justifikasi
„ketidaksetaraan‟ antara pria dan wanita baik oleh yang mendukung atau yang
menentang isu kesetaraan gender. Bagi yang mendukung, hal ini merupakan bentuk
ketidakadilan gender yang akan membatasi kiprah kaum wanita di tengah-tengah
masyarakat. Bagi yang menentang beranggapan bahwa hal ini pada hakikatnya
memiliki tujuan demi menjaga dan melindungi kemuliaan kaum wanita itu sendiri.
Belakangan ini peran pemimpin yang dengan segala kesibukannya tidak lagi
menjadi dominasi kaum pria. Pada 10 tahun terakhir masalah mengenai kesetaraan
gender antara pria dan wanita makin marak diperjuangkan. Selama ini budaya yang
berkembang di dunia cenderung bersifat “patrilinialis” yang membuat kaum wanita
dipandang sebagai makhluk kelas dua setelah pria. Selain itu jarang ditemui wanita
yang masuk ke dunia politik karena masih dianggap tabu oleh masyarakat. Masih
segar dalam ingatan kita kisah mengenai Margaret Thatcher dan Benazir Bhutto dua
nama yang dikenal sebagai pemimpin wanita kelas dunia.
Ada dua faktor yang merubah status wanita di dunia. Yang pertama adalah
adanya pengaruh perubahan paradigma masyarakat dunia akibat dari pergerakan
kaum feminis yang memperjuangkan hak kaum wanita di berbagai negara.
Keberhasilan gerakan kaum feminis yang muncul dari eropa yang dipelopori oleh
Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet pada tahun 1785 diselatan
Belanda. Pada abad 19 dan awal abad 20 keberhasilan gerakan feminisme mulai
diterima masyarakat luas dengan gerakan yang mereka sebut Universal Sisterhood.
Masuknya kaum wanita di dunia kerja dan perubahan kondisi keuangan
mereka yang mulai terjadi pada akhir tahun 1800-an membangun landasan bagi
pergerakan politik kaum wanita yang ditujukan untuk mendapatkan hak sosial penuh
bagi wanita di berbagai bidang. Pada awal tahun 1880, kaum wanita berjuang untuk
memperoleh pengakuan hak memilih, yang akhirnya didapatkan pada tahun 1913.
Universitas Indonesia
Selama masa perang, sejumlah kelompok wanita didirikan di bawah naungan
perserikatan buruh. Tahun 1960 memberikan momentum baru bagi pergerakan
wanita. Pergerakan wanita ini tidak hanya bermaksud meraih kesetaraan formal, tapi
memfokuskan usaha mereka dalam memberikan kesempatan pada wanita untuk
secara bebas menjalankan hak-hak formal mereka.
Faktor penentu kedua ialah bahwa selama dipimpin oleh pria timbul sebuah
kekecewaan karena tidak terakomodasinya kepentingan kaum wanita, padahal jika
ditinjau dari komposisi perbandingan penduduk dunia kaum wanita lebih banyak
dibandingkan pria. Sehingga keterwakilan wanita dalam masalah-masalah penting
kerap kali dikesampingkan. Perubahan paradigma wanita yang menghendaki
kemandirian pun cukup berpengaruh dalam memunculkan pemimpin dari kalangan
wanita , ini selaras dengan tingginya tingkat pendidikan kaum wanita. Semakin tinggi
tingkat pendidikan maka semakin kritis cara berpikirnya.
Salah satu keberhasilan kaum feminin memasukan filosofinya ialah dengan
ditandai banyaknya konvensi internasional khususnya di bidang HAM yang
memasukkan masalah persamaan hak antara kaum wanita dengan pria serta
menolak diskriminasi gender. Dari hal tersebut mau tidak mau suatu negara agar
dikatakan sebagai negara yang beradab dan menjungjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan harus ikut meratifikasi berbagai konvensi internasional tersebut,
misalnya ICCPR Tahun 1966 (Internastional Covenant on Civil and Political Right)
yaitu suatu konvensi internasional di bidang perlindungan hak sipil dan politik.
Adanya dasar perlindungan hukum secara internasional tersebut menyebabkan
suatu negara menyesuaikan Hukum Nasionalnya dengan memasukkan masalah
perlindungan HAM itu salah satunya tentang non diskriminasi gender.
Oleh karena dalam satu dekade ini telah muncul banyak pemimpin wanita yang
cukup berpengaruh secara global, maka penulis tertarik untuk mengangkat cerita
dan mengupas gaya kepemimpinan dari salah satu tokoh pemimpin wanita yang
berhasil. Dalam kesempatan ini penulis akan mengambil Benazir Bhutto yang
terkenal karena menjadi perdana menteri wanita pertama di negara islam sebagai
contoh. Selain menjadi perdana menteri wanita pertama di negara islam, Benazir
Bhutto juga merupakan pemimpin eksekutif termuda di dunia. Pada makalah ini
Universitas Indonesia
penulis ingin memfokuskan pada bagaimana Benazir Bhutto memimpin dan
berinteraksi dengan pengikutnya.
Universitas Indonesia
BAB II
LANDASAN TEORI
Universitas Indonesia
II.2. Kerangka Interaksi untuk Menganalisa Kepemimpinan
II.3. Pemimpin
Pemimpin biasanya memiliki karakteristik umum yang sama. Efektivitas
dari hubungan pemimpin dan penigikut dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor yang pertama adalah emosi. Pemimpin yang yang memiliki kestabilan
emosi yang tinggi cenderung akan lebih mendapatkan informasi yang lengkap
dan tepat waktu dari bawahan daripada pemimpin yang temperamental. Yang
kedua adalah bagaimana pemimpin mendapatkan status pemimpin tersebut.
Pemimpin yang dipilih dan diangkat oleh pengikutnya cenderung akan
Universitas Indonesia
mendapatkan loyalitas dari bawahan yang tinggi daripada pemimpin yang
ditunjuk oleh atasan.
Pengalaman dan sejarah seorang pemimpin dalam organisasi tertentu juga
akan mempengaruhi efektivitasnya. Bawahan akan lebih menyenangi
pemimpin dengan latar belakang yang sudah diketahui daripada pemimpin
yang tidak jelas asal usulnya. Selain itu keikutsertaan pengikut dalam memilih
pemimpinnya juga akan mempengaruhi kerja sama pemimpin-pengikut. Ketika
pengikut sangat terlibat dalam pemilihan pemimpinnya maka secara psikologis
mereka akan merasa dekat dengan pemimpin tersebut, akan tetapi tuntutan
akan kinerja dari pemimpin tersebut juga akan lebih tinggi.
Universitas Indonesia
Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan pergeseran jumlah pemimpin
wanita menjadi lebih banyak:
wanita sendiri telah berubah
peran kepemimpinan telah berubah
praktik-praktik dalam organisasi telah berubah
budaya telah berubah.
Universitas Indonesia
Mengatasi tugas yang banyak seperti perencanaan dan berkutat dengan
jadwal keluarga akan mengembangkan kemampuan administrative
seperti prioritas dan perencanaan.
Ketertarikan pribadi dan latar belakang menyediakan cara pandang yang
membantu untuk memahami dan menghubungkan dengan rekan kerja.
Kesempatan kepemimpinan dalam organisasi bersifat sukarela atau
pengaturan keluarga menyediakan pelajaran kepemimpinan dan
meningkatkan kenyamanan dalam peran otoritas.
Universitas Indonesia
Penggunaan kekuasaan sebagai jasa yang diberikan untuk kepentingan
orang lain dan organisasi.
Universitas Indonesia
Dalam situasi tertentu kecerdasan analitis memiliki hubungan berbanding
terbalik dengan efektivitas kepemimpinan. Ketika pemimpin terlampau cerdas
terkadang bawahan mengalami kesulitan untuk memahami perkataan
pemimpin. Karena keterkaitan tingkat stres perubahan dengan posisi pemimpin
maka kemampuan praktikal kepemimpinan dapat ditingkatkan melalui
pendidikan dan pengalaman. Pemimpin memiliki peran utama untuk
membangun lingkungan dimana orang lain dapat menjadi kreatif.
Universitas Indonesia
BAB III
RIWAYAT HIDUP BENAZIR BHUTTO
Universitas Indonesia
seorang dengan modus bom bunuh diri. Kematiannya adalah kehancuran bagi
negaranya dan bagi demokrasi.
Pendidikan
Ms Bhutto disekolahkan di Lady Jennings Nursery School dan kemudian
Biara Yesus dan Mary di Karachi. Setelah dua tahun bersekolah di Rawalpindi
Presentation Convent, ia dikirim ke Jesus and Mary Convent di Murree. Ia lulus
ujian O-level pada usia 15. Pada April 1969, ia diterima di AS di Harvard
University's Radcliffe College. Pada Juni 1973, Benazir lulus dari Harvard
University dengan gelar dalam Ilmu Politik. Setelah lulus dari Harvard, Benazir
bergabung dengan Universitas Oxford pada musim gugur 1973. Tepat sebelum
wisuda, Benazir terpilih menjadi anggota Komite yang paling bergengsi, Oxford
Union Debating Society.
Pada 1976, ia lulus dalam PPE (Politik, Philosophy dan Ekonomi). Pada
musim gugur 1976, Benazir kembali sekali lagi ke Oxford untuk melakukan
pasca sarjana satu tahun saja. Pada Januari 1977, ia terpilih sebagai Presiden
Oxford Union.
Kembali ke Pakistan
Benazir Bhutto kembali ke Pakistan pada bulan
Juni 1977. Dia ingin bergabung dengan Dinas Luar
Negeri tetapi ayahnya ingin dia masuk ke pemilihan
Majelis. Karena ia belum cukup umur, Benazir Bhutto
dibantu ayahnya sebagai penasihat.
Pada bulan Juli 1977, Jenderal Zia-ul-Haq
memberlakukan Martial Law. Ayahnya ditangkap
Universitas Indonesia
atas tuduhan pembunuhan dan Benazir Bhutto ditetapkan sebagai tahanan
rumah. Benazir Bhutto menjadi perhatian bagi para pengikutnya dan dari
penjara ayahnya terus memberikan saran padanya tentang apa yang harus
dikatakan kepada orang banyak.
Setelah ayahnya digantung pada
tahun 1979 ia merasa bahwa ia
harus mengikutinya sebagai
pemimpin Partai Rakyat Pakistan.
Selama Martial Law, Benazir
diizinkan untuk melanjutkan ke
luar negeri dengan alasan medis
pada bulan Januari 1984, setelah
menghabiskan hampir enam setengah tahun penjara. Dia pergi ke
pengasingan di Inggris selama dua tahun.
Ketika ia kembali pada 10 April 1986, satu juta orang menyambutnya di
bandara Lahore. Dia menghadiri aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh
Pakistan dan terus berhubungan erat dengan Gerakan untuk Pemulihan
Demokrasi.
Pernikahan
Tanggal 18 Desember 1987, Benazir menikah dengan Asif Ali Zardari di
Karachi.
Karier
Dia menggugat pemilihan umum yang diselenggarakan oleh Ghulam Ishaq
Khan, yang telah mengambil alih sebagai penjabat presiden setelah kematian
Jenderal Zia dalam kecelakaan udara pada 17 Agustus 1988, di Bhawalpur.
Benazir Bhutto mendekati Mahkamah Agung Pakistan, mencari penegakan
hak-hak dasar yang menjamin partai politik dalam Pasal 17 (2) dari Undang-
Undang Dasar tahun 1973, mengadakan pemilihan umum pada dasar Partai.
Mahkamah Agung memberikan putusan yang mendukung partai-partai politik.
Universitas Indonesia
PPP, tanpa membentuk aliansi dengan pihak manapun, memenangkan 94 dari
207 kursi di Majelis Nasional. Dengan kerjasama dari MQM delapan anggota
dan 13 anggota Suku Diperintah Federal Wilayah, PPP mampu memperoleh
mayoritas di Majelis Nasional. Benazir Bhutto dinominasikan sebagai Perdana
Menteri pada 2 Desember 1988, dan Ghulam Ishaq Khan dinominasikan
Presiden Pakistan.
Universitas Indonesia
20 September. Dua minggu kemudian, Nawaz Sharif yang disebut "roda selai"
melakukan aksi mogok pada 11 Oktober.
Masa jabatan kedua Benazir Bhutto Namun, disorot oleh kunjungan
pertama AS Lady Hillary Clinton dan putrinya Chelsea pada tahun 1995.
Kunjungan Hillary jauh mengubah persepsi dunia tentang Pakistan dan
menyoroti Pakistan sebagai negara yang liberal, modern dan memiliki
pandangan ke depan. Pada April 1994, Benazir mengunjungi Amerika Serikat.
Kunjungannya mengakibatkan berlalunya Brown Amandemen oleh Senat AS
pada 21 September 1995, mengurangi pembatasan Pakistan. Hal ini juga
membantu dalam menarik investor asing. Di depan domestik ia terus
menghadapi masalah dengan MQM Terlepas dari semua upaya politik,
hubungan yang halus tidak dapat ditetapkan antara Pemerintah dan MQM.
Saudara laki-laki Benazir Bhutto, Mir Murtaza Bhutto, dibunuh secara
misterius dalam penyergapan polisi pada 20 September 1996. Pembunuhan
saudara laki-lakinya di masa jabatannya merusak karier politiknya. Hal-hal tidak
berjalan dengan baik antara Presiden dan kepemimpinan Benazir Bhutto.
Perbedaan segera muncul dan Pemerintah merasa bahwa ada campur tangan
dalam masalah politik Pemerintah oleh Presiden. Presiden Farooq Leghari
memecat Benazir Bhutto atas tuduhan korupsi dan mismanagement pada
tanggal 5 November 1996, di bawah Pasal 58 (2) b Amandemen Kedelapan.
Tawaran pemilu ulang Bhutto gagal pada tahun 1997, dan pemerintah yang
terpilih berikutnya, dipimpin oleh yang lebih konservatif Nawaz Sharif,
digulingkan oleh militer. Suami Bhutto dipenjarakan, dan sekali lagi, ia dipaksa
meninggalkan tanah airnya. Selama sembilan tahun, ia dan anak-anaknya
tinggal dalam pengasingan di London, di mana ia terus mendukung pemulihan
demokrasi di Pakistan.
Universitas Indonesia
Pembunuhan Benazir Bhutto
Pada musim gugur 2007, dalam menghadapi ancaman kematian dari kaum
Islam yang radikal, dan permusuhan dari pemerintah, ia kembali ke negeri
asalnya. Meskipun dia disambut
dengan antusias, hanya beberapa
jam setelah kedatangannya, iring-
iringan mobil nya diserang oleh
pembom bunuh diri. Dia selamat
dari percobaan pembunuhan
pertama ini, meskipun lebih dari
100 orang tewas dalam serangan
itu. Dengan dijadwalkannya pemilihan nasional pada Januari 2008, Partai
Rakyat Pakistan telah siap untuk sebuah kemenangan yang akan membuat
Bhutto menjabat sebagai perdana menteri sekali lagi.
Hanya beberapa minggu sebelum pemilu, para ekstremis menyerang lagi.
Setelah kampanye di Rawalpindi, seorang bersenjata menembak mobilnya
sebelum meledakkan bom, menewaskan dirinya sendiri dan lebih dari 20
orang. Bhutto dilarikan ke rumah sakit, namun luka-lukanya tidak tertolong
dalam serangan itu. Pada awal kematiannya, kerusuhan meletus di seluruh
negeri. Hilangnya pemimpin demokratis negara yang paling populer telah
menjatuhkan Pakistan ke dalam kekacauan, mengintensifkan ketidakstabilan
berbahaya dari senjata nuklir negara di kawasan yang sangat mudah
bergejolak.
Honorary Phi Beta Kappa Award (1989), dari Radcliffe College , Harvard
University .
Universitas Indonesia
Highest French Award "Grand-croix de la Legion Honneur" (1989)
Key to the city of Los Angeles , presented by the Mayor of Los Angeles
(1995)
Universitas Indonesia
Honorary Professor of Yassavi Kazakh Turkish University, Kazakh-
Turkish International Language University, Kazakhstan , 1995.
Universitas Indonesia
BAB IV
PEMBAHASAN
Universitas Indonesia
menjunjung nilai-nilai yang dipercayanya akan menjadikan Pakistan menjadi
negara yang menurutnya akan lebih baik ditanamkan nilai-nilai demokrasi
dibandingkan terus-menerus menjadi budak dari pemimpin-pemimpin yang
militan.
Universitas Indonesia
kariernya di bidang politik. Ada kemungkinan dia dijadikan pemimpin oleh
rakyat Pakistan karena dinilai mampu dilihat dari latar belakang pendidikannya.
Sumber kekuasaan yang satu lagi adalah referent power. Dari beberapa
foto yang saya lihat di internet terlihat jelas bahwa Benazir Bhutto memiliki
kedekatan batin dengan para pengikutnya. Momen yang paling menonjol
adalah adanya arak-arakan dari masyarakat ketika Benazir Bhutto kembali dari
pengasingan. Benazir Bhutto juga bisa menjabat sebagai perdana menteri juga
karena dipilih oleh para pengikutnya karena pengikutnya percaya jika Benazir
Bhutto mampu untuk memberikan kinerja yang baik.
Universitas Indonesia
BAB V
KESIMPULAN
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
http://www.benazirbhutto.net/
http: //www.achievement.org
Universitas Indonesia