You are on page 1of 9

Ulangan

Umum
XIA IPS
RINGKASAN EKONOMI

Mikael Pratama Kristyawicaksono


mikael.pratama@yahoo.com

Kelas Sosial – XIA


SMA KOLESE KANISIUS
Jakarta - Indonesia
4.1. PEDAGANGAN
INTERNASIONAL
4.1.1. Pengertian Perdagangan Internasional
• Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
• Perdagangan internasional berpengaruh positif terhadap kegiatan ekonomi negara.
• Mazhab merkantilisme, yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup di abad XVI dan XVII berpendapat
bahwa: "Perdagangan luar negri merupakan sumber kekayaan suatau negara. Kemakmuran yang
tinggi akan diperoleh jika melakukan perdagangan luar negri."
• Ahli ekonomi lainnya David Ricardo berpendapat bahwa: "Perdagangan luar negri berperan
penting dalam perekonomian keuntungan dapat diperoleh dengan melakukan spekulasi dan
perdagangan luar negri."
• Empat hal yang mendasari hubungan ekonomi dengan negara lain:
o Perdagangan Internasional: arah, jumlah, dan perkembangannya serta pengaruhnya
terhadap struktur ekonomi nasional.
o Pembayaran Internasional: ekspor barang dan jasa menimbulkan tagihan terhadap luar
negri, sedangkan impor menimbulkan utang.
o Kebijakan perdagangan internasional: usaha untuk memajukan perdagangan antar negara,
serta rintangan dan akibat-akibat yang muncul.
o Kerjasama Internasional: lembaga yang didirikan untuk memajukan kerjasama dan saling
membantu antar bangsa.

4.1.2. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


A. Tidak terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa di dalam negeri.

B. Adanya perbedaan antar negara.


• Perbedaan yang dimaksud adalah:
o Perbedaan sumber daya alam;
o Perbedaan hasil produksi;
o Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan untuk mengolah sumber daya
alam;
o Perbedaan tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk.
C. Kemajuan komunikasi.

D. Adanya spesialisasi produksi.

E. Adanya kelebihan dan kekurangan produksi.

F. Beberapa faktor lainnya:


• Keinginan untuk memperoleh keuntungan;
• Meningkatkan pendapatan negara;
• Keinginan membuka kerjasama dengan negara lain.

4.1.3. Manfaat Perdagangan Internasional


• Berikut adalah manfaat dalam melakukan perdagangan internasional:
o Memperoleh barang dan jasa yang tidak diproduksi dalam negeri.
o Menambah jumlah barang dan kualitas barang.
o Memperluas daerah pemasaran.
o Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
o Mendorong terjadinya persaingan sehat.
o Meningkatkan proses tukar-menukar antar negara.
o Meningkatkan devisa negara.
o Mendorong kegiatan ekonomi dalam negeri.
o Dapat memperolah barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.

4.1.4. Teori Perdagangan Internasional


A. Teori Keunggulan Komparatif
• Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo.
• Keunggulan komparatif akan tercapai bila suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa
yang lebih banyak dengan harga yang lebih murah daripada negar lainnya.
• Dalam teori ini suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika
negara tersebut melakukan spesialisasi produksi terhadap barang dan jasa yang memiliki
produktivitas dan efisiensi tingkat tinggi.

B. Teori Keunggulan Mutlak


• Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith.
• Keunggulan mutlak adalah suatu kondisi dimana negara tersebut dapat memproduksi barang atau
jasa yang tidak dapat diperoleh negara lain.

C. Teori Merkantilisme
• Menurut teori ini sumber kekayaan terletak pada banyaknya persediaan logam mulia.
• Dan dicapainya ekspor surplus atas nilai impor.
• Tindakan untuk merealisasikannya:
o Mendorong peningkatan ekspor.
o Membatasi impor.
o Memperluas daerah koloni atau jajahan guna mendapatkan logam mulia dan bahan
mentah yang murah.
o Memperoleh monopoli perdagangan.

4.1.5. Kebijakan Perdagangan Internasional


A. Politik perdagangan bebas
• Pemerintah tidak ikut campur dalam perdagangan internsional.
• Penganut sistem ini tidak menghendaki adanya rintangan dalam arus perdagangan internasional.
• Perdagangan bebas memungkikan:
o Setiap negara memfokuskan diri dalam memproduksi barang yang memiliki keunggulan
komparatif.
o Tingkat harga akan lebih rendah karena adanya pembagian kerja internasional.
o Pengusaha nasional dirangsang untuk meningkatkan produksi secara kuantitatif dan
kualitatif lewat kompetisi internasional.
o Konsumen menghadapi ruang lingkup yang luas atas barang dan jasa yang tersedia.

B. Politik proteksi
• Negara melakukan politik proteksi untuk melindungi produsen dalam negri. Melalui cara-cara
berikut:
o Penetapan Tarif
 Tarif adalah pembebanan atas barang yang melewati daerah pabean.
 Beberapa bentuk tarif:
• Bea ekspor, dikenakan untuk barang yang diangkut ke negara lain.
• Bea transito, dikenakan terhadap barang yang melalui wilayah suatu
negara, dengan ketentuan barang tersebut memiliki tujuan akhir negara
lain.
• Bea impor, dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dari negara
lain.
 Efek tarif:
• Price effect, harga yang harus dibayar konsumen menjadi tinggi atau
sebaliknya.
• Consumption effect, berkurang/bertambahnya konsumsi.
• Protective effect, bertambahnya produksi dalam negri
• Redistribution effect, pendapatan ekstra yang didapat dari konsumen
dalam negri akibat adanya kenaikan harga.
• Revenue effect, tambahan pendapatan negara dari pajak impor.
o Kuota
 Merupakan kebijakan dengan membatasi barang dan jasa yang masuk melalui jalur
impor sampai jumlah tertentu.
 Akibat adanya kuota impor di negara importir:
• Harga barang naik;
• Produksi dalam negri meningkat dan;
• Konsumsi berkurang.
 Akibat adanya kuota di negara eksportir:
• Harga menurun;
• Produksi berkurang dan;
• Konsumsi bertambah.
 Kerugian kuota:
• Kuota impor cenderung membatasi kebebasan dan sering bersifat
sewenang-wenang.
• Kuota menyebabkan harga lebih mahal bagi konsumen.
• Dengan kuota, hubungan ekspor-impor tidak lagi ditentukan sistem
harga melainkan dengan persetujuan-persetujan.
 Tujuan kuota ekspor:
• Mengadakan pengawasan produksi dan pengendalian harga.
• Menjamin persediaan barang di dalam negri dengan proporsi yang cukup.
• Mencegah larinya barang-barang penting bagi industri nasional ke luar
negri.
o Politik Dumping
 Kebijakan yang menetapkan harga jual di pasar luar negri lebih murah daripada
harga jual dalam negri.
 Harga jual dinaikan kembali setelah pasar dikuasai.
o Subsidi dan premi
 Subsidi dimaksudkan agar produsen dalam negri dapat menjual lebih murah
sehingga dapat bersaing dengan produk impor.
 Premi adalah harga yang harus dibayar oleh pemerintah untuk setiap unit hasil
produksi atau setiap unit barang yang di ekspor.
o Larangan impor
 Digunakan untuk melindungi industri dalam negri.

4.2. ALAT PEMBAYARAN


INTERNASIONAL
4.2.1. Valuta Asing
A. Pengertian valuta asing
• Disebut juga foreign exchange atau foreign current.
• Valuta asing adalah mata uang yang digunakan di negara lain.
• Nilai valuta asing adalah suatu nilai yang menunjukan jumah mata uang dalam negri yang
diperlukan untuk mendapatkan mata uang asing.

B. Kurs valuta asing


• Merupakan perbandingan nilai antar 2 mata uang.
• Kurs (rate of exchange) adalah perbandingan mata uang sendiri dengan mata uang luar negeri.
• Kurs valuta asing adalah harga mata uang asing yang dinyatakan dalam mata uang sendiri.
• Ada tiga sistem untuk menetapkan nilai tukar valuta asing:
o Kurs tetap, yang ditetapkan oleh pemerintah.
o Kurs bebas, ditetapkan oleh banyaknya permintaan dan penawaran valuta asing di pasar
bebas. Tidak dikaitkan dengan emas.
o Kurs dibuat stabil, ditetapkan bedasarkan perjanjian internasional.
• Bank devisa atau money changer memiliki tiga jenis kurs yaitu:
o Kurs jual, kurs yang ditetapkan bank dalam menjual mata uang asing.
o Kurs beli, kurs yang ditetapkan bank untuk membeli mata uang asing.
o Kurs tengah, kurs yang dipatok antar kurs jual dan kurs beli.

C. Bursa valuta asing


• Adalah jenis perdagangan yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang
lainnya.
• Valuta asing dapat diperoleh di tempat-tempat berikut ini:
o Bank devisa.
o Badan perantaraan valuta asing dan makelar valuta asing.
o Money changer.
• Bursa valuta asing memiliki fungsi sebagai berikut:
o Mempermudah transfer tenaga beli dari suatu negara ke negara lainnya.
o Mempermudah perjanjian kontrak jual beli dengan kredit.
o Mempermudah dilakukannya hedging apabila pada saat yang sama dilakukan transaksi jual
beli veluta asing di pasar yang berbeda untuk mengurangi resiko rugi akibat perbedaan
kurs.

D. Akibat kurs tidak sesuai


• Kebijakan penyesuaian nilai tukar mata uangnasional ada dua yaitu:
o Devaluasi adalah kebijakan menurunkan nilai mata uang nasional terhadap mata uang
asing.
o Revaluasi adalah kebijakan pemerintahan untuk menaikan nilai mata uang nasional
terhadap mata uang asing.
• Depresi adalah penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing akibat kekuatan
permintaan dan penawaran mata uang di pasar valuta asing.
4.2.2. Devisa
A. Pengertian devisa
• Devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran kuar negeri dan dapat
diterima di dunia internasional.
• Devisa terdiri dari:
o Mata uang asing.
o Emas.
o Wesel asing.
o Tagihan luar negri.

B. Sumber dan penggunaan devisa


• Kegiatan ekspor, semakin banyak ekspor devisa semakin banyak.
• Bantuan luar negeri, apabila bantuan berupa barang terjadi penghematan devisa, sedangkan bila
bantuan berupa valuta asing, maka langsung menambah devisa negara.
• Turis internasional, yang ketika datang menukarkan uangnya dengan mata uang Indonesia.
• Perdagangan jasa.
• Kredit luar negri, yang diperoleh dengan proses impor.
• Pengiriman uang asing ke luar negeri.
• Penanaman modal asing di dalam negeri.
• Tujuan penggunaan devisa:
o Membayar barang-barang impor:
 Bahan-bahan baku dan bahan penolong.
 Barang konsumsi.
 Barang-barang modal.
o Membiayai kedutaan di luar negeri.
o Mendapatkan jasa dari luar negeri, contohnya:
 Biaya mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri.
 Biaya pemuda yang tugas belajar di luar negeri.
 Biaya angkutan barang-barang dari luar negeri.
o Biaya pengujungan dinas pemerintahan keluar negeri.
o Biaya pengiriman misi-misi kebudayaan dan kesenian atau kontingen olah raga keluar
negeri.
o Membiayai pengiriman bantuan keluar negeri.
o Membiayai utang luar negeri.

C. Sistem pengawasan devisa


• Unsur-unsur kurs tambatan:
o Kurs valuta asing lebih stabil daripada kurs valuta asing dengan sistem kurs bebas murni.
o Dipergunakan sebagai cadangan internasional yang besar bagi negara yang kegiatan
ekspor impornya dipengaruhi oleh musim.
o Dalam sistem ini kecil kemungkinan kurs valuta asing dapat stabil seperti kurs valuta
asing dengan sistem standar emas ataupun sistem pengawasan devisa.
D. Fungsi Devisa
• Devisa berfungsi sebagai alat pembayaran luar negeri, beberapa fungsi lainnya yaitu:
o Mudah bagi warga negara untuk berpergian ke luar negeri, menuntut pelajaran, dan
lainnya.
o Sebagai standar pembayaran utang luar negeri.
o Mudah untuk membuka cabang atau kantor di luar negeri.
o Mudah mendapat pinjaman atau bantuan luar negeri.
o Mudah mengimpor barang dan jasa yang diperlukan dalam negeri.
o Meningkatkan kepercayaan luar negeri terhadap dalam negeri.
o Mengadakan investasi di luar negeri.

4.3. NERACA PEMBAYARAN


4.3.1. Pengertian neraca pembayaran
• Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan yang sistematis mengenai transaksi ekonomi
internasional antar penduduk negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu
tertentu.
• Ada dua macam transaksi:
o Transaksi debit, transaksi yang menyababkan mengalirnay arus uang dari dalam negeri ke
luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif yaitu transaksi yang menyebabkan
berkurangnya cadangan devisa.
o Transaksi kredit, adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang dari luar
negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif, yaitu transaksi yang
menyebabkan bertambahnya cadangan devisa.

Sekian.

Kesalahan penulisan yang berakibat nilai Ekonomi mendapat di bawah nilai standart adalah
tanggung jawab pemakai. Tulisan ini hanya sebagai objek pembelajaran teman-teman penulis dan
penulis saja.

Dimohon untuk kritik dan saran yang membantu.

Mikael Kristya

mikael.pratama@yahoo.com

You might also like