Professional Documents
Culture Documents
CONTEXTUAL
TEACHING
LEARNING
By : Zurneva
Ros
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yg berjudul ”contextual
teacher learning”
Makalah ini kami sajikan dalam bentuk yg sangat sederhana.Tujuan dibuatnya makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah TEFL1,selain itu harapan kami agar para
mahasiswa lainya mendapat tambahan pengetahuan megenai apa yg dimaksud dg contextual
teacher and learning ,komponen komponen apa yg ada dalam contextual teaching learning dan
bagaimana menggunakanya.
Kami juga menyadari adanya kekeliruan dan kesalahan dalam membuat makalah ini,maka
kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing mata kuliah TEFL1 dan teman-
tenman lainya demi kesempurnaan makalah kami.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PENUTUP
a. Kesimpulan ……………………………………………….......................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada kecenderungan dewasa ini untukkembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar
lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah.Jadi anak tidak hanya dijadikan obyek dalam
belajar mengajar melainkan menjadi subyek yg berperan sendiri dalam proses pembelajaran.
Pendekatan kontextual merupakan konsep pembelajaran yang mengaitkan dengan dunia nyata
siswa dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami sehingga bukan transfer dari guru
Dalam kelas kontextual,tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuanya.Guru lebih banyak
berurusan dengan strategi daripada memberi informasi .Agar siswa sadar kalau ilmu yg akan
Kontextual hanyalah merupakan salah satu bentuk strategi pembelajaran yang pelaksananya
tanpa mengubah kurikulum yang sudah ada.Karena kontextual hanya bertujuan agar
B. RUMUSAN MASALAH
Pembelajaran kontextual (contextual teaching and learning) adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya
dalam kehidupan sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif,
(authentic assasment).
konsep dan fakta yang diterima, tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi sendiri oleh siswa.
belajar yang baru. Melalui strategi CTL, siswa dharapkan belajar melalui “mengalami” bukan
“menghafal”.
Pendekatan Kontekstual mendasarkan diri pada kecenderungan pemikiran tentang belajar sebagai
berikut:
b) Anak harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan
1) Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja
barunya.
seperangkat fakta, konsep /kaidah yang siap untuk diambil dan diingat manusia harus
bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.
bertanya, bertanya merupakan strategi untuk pembelajaran yang berbasis CTL. Bertanya
agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain.Hasil belajar
tertentu, ada model yang bisa ditiru. Dalam pembelajaran tersebut guru
(scanning).
6. Refleksi (Reflection): Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari
atau berpikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan dimasa yang lalu.
siswa. Data yang dikumpulkan melalui kegiatan Penilaian (assessment) bukanlah untuk
mencari informasi tentang belajar siswa melainkan membantu siswa agar mampu
1. Kerjasama
2. Saling menunjang
3. Menyenangkan,tidak membosankan
7. Siswa aktif
Dinding dan lorong-lorong penuh dg hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor,
dan lain-lain.
Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa,laporan hasil
kegiatan kelas yg dirancang guru, yg berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan
dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topic yang akan dipelajarinya. Dalam program
tercemin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut, materi pembelajaran,
Atas dasar itu,saran pokok dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
siswa yang merupakan gabungan antara Standar Kompentensi Dasar, Materi Pokok dan
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong sisiwa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan
konsep itu hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer
pengetahuan dari guru ke siswa. Setrategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.
Pendekatan konstekstual mendasarka diri pada kecenderungan pemikiran tentang belajar yaitu
proses belajar, transfer belajar, siswa sebagai pembelajar, dan pentingnya lingkungan belajar.