Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh
BAMBANG SANTOSO
NIM. 215263251240
14
15
SKRIPSI
Oleh
BAMBANG SANTOSO
NIM. 215263251240
TAHUN 2007
17
NPM : 215263251240
Jenis Judul : Hubungan antara panjang tungkai, kekuatan otot kaki dengan
Pelajaran 2007/2008
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan.
Disetujui,
Panitia ujian skripsi Fakultas Pendidikan Ilmu Eksakta IKIP Budi Utomo
Skripsi Fakultas Pendidikan Ilmu Eksakta IKIP Budi Utomo Malang mengesahkan.
Ketua,
_____________________
Tim Penguji,
MOTTO
Menurut Ki Hajar Dewantoro bahwa seorang pemimpin itu harus mempunyai tiga
prinsip, yaitu :
Yang artinya :
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya, skripsi ini bisa selesai sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
masalah-masalah sesuai dengan profesinya secara ilmiah dan sebagai salah satu
Pendidikan Ilmu Eksakta Kesehatan dan Rekreasi IKIP Budi Utomo Malang.
dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Sofyan Aman, S.H., selaku Rektor IKIP BUDI UTOMO
MALANG
4. Ibu Kasmiati, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN Ngujung 01 Kec. Maospati
Kabupaten Magetan
UTOMO MALANG
8. Dan semua pihak yang telah membantu terselesainya penyusunan skripsi ini
Semoga amal baik Bapak dan Ibu serta saudara-saudara mendapat imbalan
yang setimpa dari Allah SWT. Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi isi, bahasa serta dalam teknik penyusunannya.
Akhirnya penyusun berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi para atlit,
Penyusun
22
ABSTRAK
Bambang S, 2007. Hubungan Antara Panjang Tungkai, Kekuatan Otot Kaki, dengan
Prestasi Lompat Jauh Gaya Jongkok pada siswa kelas V dan VI Di SDN
Ngujung I Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran
2007-2008.
Skripsi, Jurusan Olahraga dan Kesehatan FPOK IKIP Budi Utomo Malang.
Pembimbing : (I) Drs. Zainal Arifin, M.Si., (II) Drs. Subandono, M.Or.
Penelitian tentang Hubungan antara Panjang Tungkai, dan Kekuatan Otot kaki
dengan Prestasi Lompat Jauh Gaya jongkok, ini sangat berguna sekali bagi para
pelatih, guru olah raga, dan para atlet sendiri yaitu untuk memillih calon atlet dan
sekaligus mengarahkannya ke cabang olah ragayang sesuai dengan kemampuan dan
postur tubuhnya. Terutama bagi atlet yang mau menekuni nomor lompat jauh
khususnya dan atletik umumnya, karena atletik memerlukan postur tubuh dan fisik
yang baik.
Permasalahannya adalah apakah ada hubungannya antara Panjang tungkai,
dan kekuatan otot kaki dengan prestasi lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra
kelas V dan VI SDN Ngujung I Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan tahun
pelajaran 2007/2008.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara panjang tungkai,
kekuatan otot kaki dengan prestasi lompat jauh gaya jongkok. Yang dimaksud dengan
dengan panjang tungkai adalah ukuran yang didapatkan dari telapak kaki sampai
pangkal paha (tranchanter mayor) dengan satuan sentimeter. Kekuatan otot kaki
adalah kekuatan otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam
satu gerakan yang utuh. Dan Prestasi Lompat Jauh gaya jongkok adalah hasil yang
telah dicapai dari tes lompat yang menggunakan gaya jongkok.
Jenis penelitian ini tergolong penelitian korelasi dengan metode pengumpulan
datanya adalah test dan pengukuran.
Populasi dalan penelitian ini adalah siswa putra kelas V dan VI SDN Ngujung
I Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan sebanyak 30 siswa. Dari keseluruhan
populasi diambil 30 siswa atau 100% sebagai sampel. Pengolahan data yang
dipergunakan adalah menggunakan rumus : T-skort, teknik korelasi Product Moment
dari Pearson dan untuk mencari korelasi dari ketiga variabel mempergunakan Analisa
Regresi.
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Data pengukuran panjang tungkai, diperoleh hasil r hitung = 0.929 taraf
signifikan 5%, N = 30 r tabel menunjukkan angka = 0,361 dengan demikian r
23
hitung lebih besar dari r tabel maka hipotesa nol ditolak dan hipotesa alternatif
diterima. Berarti ada hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dengan
prestasi lompat jauh gaya jongkok.
2. Sedangkan berdasarkan hasil pengolahan data kekuatan otot kaki dengan prestasi
lompat jauh gaya jongkok, diperoleh hasil r hitung = 0.909. Pada taraf signifikan
5% dan N = 30, tabel menunjukkan angka 0.361. Karena r hitung hitung lebih
besar dari r tabel.
3. Ada hubungan yang signifikan antara panjang tungkai, kekuatan otot kaki dengan
prestasi lompat jauh pada siswa putra kelas V dan VI SD Negeri Ngujung I
Maospati tahun ajaran 2007/2008. Karena koefisien korelasi antara panjang
tungkai, kekuatan otot kaki dengan prestasi lompat jauh dengan hasil Fh =
117.355 dan Ft = 3.35, pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (db)
untuk menguji F itu adalah m lawan N – m – 1. Atau 2 lawan 27 dengan
demikian Fh > Ft.
Pembimbing I Pembimbing II
Purek I
DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO ................................................................................................. iv
D. Hipotesa........................................................................... 9
1. Variabel ................................................................... 11
A. Gerak .............................................................................. 14
1. Awalan ..................................................................... 26
2. Tolakan/Tumpulan .................................................... 28
4. Pendaratan ................................................................. 29
Prediksi ..................................................................... 50
A. Kesimpulan .................................................................... 54
B. Saran-saran ..................................................................... 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 57
30
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
jongkok ............................................................................................. 57
4. Daftar peserta dan hasil prestasi lompat jauh gaya jongkok ............ 60
7. Hasil uji normalitas data prestasi lompat jauh gaya jongkok ........... 63
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap pergantian jaman selalu diiringi oleh perubahan dan
bisa mencapai prestasi yang diharapkan dibidang olahraga. Atletik adalah salah
satu cabang olahraga yang telah mengalami banyak perubahan, karena adanya
perubahan karena dilihat dari sejarah, atletik paling tua dari pada cabang olahraga
lainnya. Berdasarkan sejarah, atletik disebut sebagai induk dari semua cabang
olahraga, hal ini dapat dipahami, sebab sebagian gerakan-gerakan yang terdapat
dalam cabang atletik seperti : jalan, lari, lempar, dan lompat merupakan gerakan-
sejak manusia pertama yaitu Adam dan Hawa turun ke bumi. Untuk
atletik berasal dari bahasa Yunani atletha artinya perlombaan. Di dalam cabang
naluri untuk bergerak tetapi harus tetap mematuhi disiplin gerak dan aturan
lainnya.
pendidikan yang tinggi dan penting. Hal ini seperti dikemukakan Engkos Kosasih
dikenal dan dipelajari dari seluruh bangsa-bangsa yang ada di dunia ini, karena
olahraga atletik merupakan salah satu olahraga yang dipertandingkan pada even-
even dunia. Namun begitu di Cabang olahraga ini Indonesia masih sangat
Cina, Jepang, dan Thailand. Hal ini terbukti dengan adanya perolehan medali di
olahraga dan di usulkannya undang-undang pada tahun 2005 ini, yang mengatur
tentang olahraga di tanah air dengan demikian sebetulnya ada kesempatan bagi
"Saya lihat selama masa transisi ini, bidang olahraga ini tidak lagi diperhatikan,
yang luas bagi masyarakat umumnya dan kalangan Olahragawan khususnya untuk
tak kalah penting lagi adalah, sudah waktunya keolahragaan di Indonesia dikelola
secara Propesionalisme sehingga akan menimbulkan motivasi bagi para atlet dan
kesempatan yang luas untuk mendapatkan medali dari olahraga ini, karena
Indonesia memiliki warga negara yang terdiri dari banyak suku yang masing-
masing memiliki kemampuan yang lebih, asalkan di bina dengan baik. Saudara-
saudara kita dari Irian memiliki postur tubuh yang besar-besar dan tinggi alamiah
miliki kekuatan yang lebih baik dibandingkan dengna suku yang lainnya. Peneliti
35
Pembinaan dan pembibitan Olahraga Atletik bisa dimulai dari sejak dini
yaitu sejak anak berada dalam lingkungan sekolah, oleh sebab itu kurikulum baik
Olahraga cabang Atletik ini merupakan Olahraga yang wajib di ajarkan baik dari
tingkat sekolah dasar sampai dengan Sekolah menengah. Dengan harapan selain
menciptakan Generasi yang sehat dan kuat juga mendapatkan atlit berprestasi,
yang di kemudian hari Indonesia tidak akan kesulitan untuk mendapatkan para
dituangkan dalam GBHN tentang Pemuda dan Olahraga poin a dan b yaitu:
Atletik selain berisikan latihan fisik atau jasmani, juga merupakan sarana
untuk mendapatkan kepuasan dan memupuk sportivitas clan disiplin tinggi. Jose
Atletik adalah Induk dari semua cabang olahraga, berisikan latihan fisik
yang lengkap menyeluruh dan mampu memberikan kepuasan kepada
manusia atas terpenuhinya dorongan nalurinya untuk bergerak, namun
tetap mematuhi suatu disiplin dan aturan main (Jose Manuel Bellesteros :
2004: 2.)
Olahraga At1etik terdiri dari nomor lintasan dan lapangan (Track and
2. Jalan cepat
1. Lempar cakram
2. Lontar martil
3. Tolak peluru
4. Lompat tinggi
5. Lompat jauh
6. Lompat galah
37
1. Lari
d. Gawang
2. Lompat
b. Lompat jangkit/jingkit
c. Lompat jauh
3. Lempar
a. Lempar lembing
b. Lempar cakram
c. Tolak peluru
d. Lontar martil
4. Jalan cepat
5. Nomor khusus
b. Panca lomba
c. Sapta lomba
38
d. Dasa lomba
postur tubuhnya sehingga di kemudian hari dapat dijadikan atlet yang handal.
Yang dapat membawa nama baik Indonesia di Dunia Intemasional. Ada terobosan
baru yang dikembangkan oleh Pengda PASI Jawa Timur untuk mendapatkan atlit
Olahraga ini masih banyak memberikan kesempatan bagi para Atlit Indonesia
Indonesia ada yang memiliki postur tubuh yang baik serta kemampuan meloncat
tegak yang merupakan namisfestasi dari kekuatan otot kaki. Seperti yang sudah di
uraikan di atas.
Lompat jauh adalah merupakan salah satu nomor cabang atletik yang
Jauh tak lepas dari gerakan awalan lari, tumpuan, saat badan melayang diudara
dan pendaratan/landing.
1. Atletik merupakan salah satu olahraga yang perlu dikembangkan karena dari
lebar.
Tungkai dan Kekuatan Otot Tungkai dengan Prestasi Lompat Jauh Gaya
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
1. Adakah hubungan antara panjang tungkai dengan prestasi lompat jauh gaya
2. Adakah hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan prestasi lompat jauh
gaya jongkok pada siswa putra kelas V dan VI SDN Ngujung 01 Kecamatan
3. Adakah hubungan antara panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai dengan
prestasi lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V dan VI SDN
40
2007/2008?
C. Tujuan Penelitian
adalah:
jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V dan VI SDN Ngujung 01
lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V dan VI SDN Ngujung 01
tungkai dengan prestasi lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V
pelajaran 2007/2008.
D. Hipotesa
1. Ada hubungan antara panjang tungkai dengan prestasi lompat jauh gaya
2. Ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan prestasi lompat jauh gaya
3. Ada hubungan antara panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai dengan
prestasi lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V dan VI SDN
2007/2008.
E. Pentingnya Penelitian
1. Bagi Peneliti
melaksanakan penelitian.
jongkok.
2. Bagi Lembaga
penelitian sejenis.
F. Asumsi
berikut :
1. Siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitian telah mendapatkan materi baik
teori maupun praktek olahraga lompat jauh gaya jongkok sesuai dengan
persyaratan.
1. Variabel Penelitian
penelitian ini, maka di bawah ini peneliti membatasi dari ruang lingkup
penelitian dengan harapan tidak menyimpang dari apa yang telah peneliti
Tabel 1
2. Batasan Operasional
Jadi hubungan adalah sangkut paut atau keterkaitan antara panjang tungkai
dan kekuatan otot tungkai dengan prestasi lompat jauh gaya jongkok.
b. Panjang tungkai adalah diukur dari mulai titik tempat pijakan kaki/telapak
c. Kekuatan otot tungkai dengan test vertikal jump yang bertujuan untuk
mengetaui kemampuan sebuah otot atau segerombolan otot yang ada pada
d. Prestasi lompat jauh gaya jongkok adalah hasil yang telah dicapai dari
hasil tes serangkaian gerakan lompat jauh yang terdiri dari start (awalan),
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
mengetahui hubungan antara panjang tungkai dan Kekuatan Otot tungkai dengan
prestasi lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V dan VI SDN Ngujung 01,
adanya tinjauan pustaka yang akan digunakan sebagai landasan berfikir dalam
penelitian ini. Oleh karena itu dalam uraian ini akan dijelaskan tentang :
A. Gerak
B. Panjang Tungkai
A. Gerak
penting. Gerak dalam olahraga bisa berupa gerak anggota badan itu sendiri atau
gerak suatu benda yang sengaja digerakkan oleh anggota badan itu sendiri.
Gerakan dalam olahraga teIjadi oleh adanya perubahan sikap badan yang
tenang dan tidak bergerak dari suatu benda. Gerak dan kaitannya dengan
46
keseimbangan, terdapat hubungan yang erat sekali. Maka sebagai seorang pelatih
atau guru olahraga hendaknya memahami dan mengerti azas-azas yang mengatur
pengetahuan ini maka akan lebih mudah dalam mengajarkan suatu tehnik
gerakan. Dengan gerakan yang benar, yang didemontrasikan oleh pelatih atau
guru olahraga, akan menjadikan siswa atau atlit lebih mudah dalam mempelajari
dan memahami gerak tersebut, sehingga lebih mudah untuk mencapai prestasi
"Gerak lurus adalah suatu gerak dalam garis lurus dari satu titik ketitik
yang lain. Ciri-ciri dari gerak lurus adalah semua bagian dari benda bergerak
Dalam suatu perlombaan lempar, lompat dan lari, jarang kita temukan
gerak lurus murui, tetapi gerak lurus ini tidak dapat begitu saja diabaikan
2. Gerak berputar
semua gerakan manusia. Tubuh manusia dapat membuat gerak lurus dan
putaran. Perbedaannya dengan gerak lurus adalah pada gerak berputar, suatu
bagian dari obyek sumbunya tetap tidak berubah terhadap bagian yang lain,
sedangkan pada bagian gerak lurus setiap bagian dari obyek bergerak serentak
pada jarak yang sama, bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain.
ini. Demikian halnya dengan suatu gerakan lompat jauh gaya jongkok selalu
memadukan gerakan lurus dan gerakan berputar pada saat mengambil awalan
dan saat mengambil tumpuan. Sedang gerak berputar lainnya adalah gerak
B. Panjang Tungkai
perkembangan pesat pada tehnik lompat tinggi dan juga mengakibatkan kemajuan
prestasi.
ke gerakan melompat ke depan. Dewasa ini para atlit berusaha melakukan awalan
dengan kecepatan yang lebih besar, mengatur struktur awalan terutama pada tiga
Selain perbaikan pada awalan dan tolakan, juga arah perbaikan ditujukan
adalah :
elemen-elemen ayunan secara maksimal. Hal itu terlihat dengan adanya pelompat
tinggi yang menggunakan ayunan lengan ganda pada waktu lepas landas.
49
Dari data yang tercatat, rata-rata tinggi badan peserta lompat jauh untuk
putra ialah 1,86 meter dan putri 1,70 meter. Sedangkan enam pelompat dengan
urutan teratas mempunyai tinggi badan rata-rata 1,90 meter, putrid 1,76 meter.
Demikian data yang dikumpulkan oleh Bauersfeld dan Schoeter kepada para
peserta lompat jauh yang turut serta dalam pesta Olimpiade di Mexico City 1968,
Kalau power pada tungkai itu besar dan disertai koordinasi yang baik
mungkin (h2) kalau kekuatan maksimal tungkai juga besar, maka kecepatan lepas
landas secara vertikal juga besar. Kecepatan lepas landas vertikal yang besar juga
tungkai, karena tungkai merupakan alat gerak tubuh bagian bawah. Yang
dimaksud panjang tungkai adalah : "Jarak antara lantai dengan coxae yang diukur
pada saat testee berdiri tegak". (Moeloek dan Tjokronegoro, 1976: 72).
pengaruhnya besar pada prestasi lompat jauh. Dengan demikian orang yang
melangkah sudah barang tentu lebih panjang. Dilihat dari anatomi, tungkai
50
Dalam hal ini tulang mempunyai peranan yang besar pada kaki walaupun
Jadi lebih jelasnya prestasi lompat jauh gaya jongkok akan berhasil baik jika
didukung oleh tulang otot yang kuat. Berdasar tehnik lompat jauh, maka gerak
bagian bawah harus kuat karena harus menahan berat badan. Akan lebih efisien
apabila pelompat jauh mempunyai berat badan yang ringan sehingga beban
tersebut harus dianalisa dari gerakan itu dengan ilmu "Biologi mekanika". Yaitu
maksimal. Hal ini berarti kemampuan untuk mengatasi tahanan atau beban dalam
Semakin besar kekuatan otot akan semakin besar dan ringan kerja otot dalam
mengatasi tahanan dan beban, semakin kurang kekuatan otot akan semakin kecil
untuk dapat mempertinggi prestasi. Tanpa ada kekuatan yang maksimal tidak
mungkin akan dapat mencapai prestasi yang baik. Seperti yang dikemukakan oleh
Dari pengertian di atas kita bisa menganalisa gerakan lompat jauh adalah
gerakan explosive power. Dalam lompat jauh kekuatan otot akan sangat
mempunyai peranan yang besar terhadap pencapaian prestasi lompat jauh. Namun
perlu dimengerti bahwa kekuatan otot yang digunakan untuk gerakan lompat jauh
"Kekuatan atau daya dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan kontraksi otot.
Lebih lanjut dikatakan bahwa karena kekuatan otot dipengaruhi kekuatan explosif
Kemampuan kerja otot tergantung pada pengerahan secara sadar sebagian besar
unit otot dan volume otot, sedangkan kerja otot secara explosif ditentukan oleh
1. Kekuatan otot
3. Volume otot
harapan agar kemampuan dan kondisi fisik para atlitnya tetap terjaga.
Salah satu keuntungan dari vertical jump adalah kita tidak memerlukan
alat sebagai sarana untuk membebani tubuh, sebab tubuh kita sendiri akan
berfungsi sebagai beban. Apabila aktifitas ini kita lakukan dengan teratur
berdasarkan tehnik yang benar, kita akan bisa merasakan peningkatan Kekuatan
Otot tungkai, terutama bagian otot paha. Vertical jump merupakan bentuk
atlit lompat jauh ingin mendapatkan prestasi yang maksimal. Oleh sebab itu, perlu
diketahui dan dipahami semua rangkaian gerakan vertical jump supaya kita
mengerti dan bisa menyimpulkan, mengapa latihan vertical jump merupakan jenis
latihan yang sangat baik untuk mengingkatkan Kekuatan Otot tungkai". (Sujoto,
1995 : 85).
Gerakan vertical jump adalah berdiri tegak dengan kaki rapat dekat
dengan tembok, yang di atasnya terdapat papan ukuran/metris dicat pada papan
tulis.
Dalam hal ini yang perlu mendapatkan perhatian adalah bagaimana arah
kerja tenaga dapat digunakan agar pencapaian prestasi dapat diraih dengan baik,
latihan.
1. Berdirilah secara wajar dengan kaki rapat dekat tembok lurus yang di atasnya
2. Dengan tumit tetap di tanah, angkat lengan ke atas dan beri tanda pada
tertinggi).
4. Usahakan pada setiap melompat jari tangan dapat menyentuh ketinggian yang
maksimal.
lompatan.
dilaksanakan dengan sikap atau posisi yang benar. Sering kita menjumpai
seseorang melakukan gerakan ini dengan posisi yang terlalu rendah sehingga
dengan cepat”. Dalam lompat jauh faktor penting yang akan dijadikan perhatian
adalah gerakan saat melompat dengan didahului dengan awalan lari kearah depan,
dilanjutkan dengan mengubah kecepatan kearah depan atas. Dalam hal ini
Rorimpanday mengatakan :
Tinjauan secara teknis pada lompat jauh meliputi 4 bagian pokok, yaitu :
1. Awalan.
2. Tumpuan.
3. Gaya jongkok/melayang.
4. Pendaratan.
1. Awalan
kaki tumpu, sehingga pada waktu melakukan dari awalan 30-40 m, sudah
dekat dengan belok lompat sehingga makin cepat. Oleh karena itu unsur
kecepatan dan gerak langkah yang benar di dalam menggunakan awalan ini
57
saja (sekitar 30 - 40 m atau kurang dari itu). Sedangkan bagi atlit yang lain
yang dalam jarak relatif jauh baru mencapai kecepatan maksimal, maka
jarak awalan harus lebih jauh lagi (sekitar 40-50 m, atau lebih jauh dari
itu). Bagi pemula sudah barang tentu jarak awalan lebih pendek dari
ancar-ancar tersebut.
b. Posisi permulaan pada saat berdiri pada titik awalan dapat seperti pada
lompat tinggi (salah satu kaki di depan atau sejajar). Hal ini tergantung
step). Hal itu harus dilakukan dengan maksud agar pada saat
seeksplosif mungkin.
terakhir sebelum bertumpu (take off) gerakan lari dilepas begitu saja tanpa
Pada 3-4 langkah terakhir ini perhatian dan tenaga dicurahkan untuk
apabila hal itu tidak dilakukan dengan baik dan tepat justru akan
menghambat kecepatan. Oleh sebab itu bagi pemula hal ini belum perlu
dipaksakan.
2. Tolakan/Tumpuan
telapak kaki yang untuk bertumpu adalah cenderung pada bagian tumit
terlebih dahulu dan berakhir pada bagian ujung kaki. Sikap akhir kaki kiri
c. Bertumpu sebaiknya tepat pada papan tumpuan. Asal ujung kaki tidak
e. Pada kaki ayun (kanan) diangkat cukup tinggi ke depan setinggi pinggul
59
dalam posisi lutut ditekuk. Jadi pada saat mengaayunkan kaki bebas ke
Karena mengangkat kaki terlalu lurus akan lebih berat dan kurang cepat
Gaya ini pada waktu melayang di udara, kaki dalam keadaan berjalan.
a. Setelah kaki terkuat bertumpu, maka kaki ayun segera diangkat ke depan.
depan.
b. Setelah meneapai titik tertinggi, maka kaki ayun digerakkan lagi ke depan
sehingga sejajar dengan kaki yang lain. Selanjutnya sewaktu badan mulai
4. Pendaratan
Pada waktu akan mendarat berat badan dibawa ke depan, begitu juga
dengan kedua tangan dan mendarat harus dengan kedua kaki bersama-sama
b. Pada waktu jatuh lebih baik kaki sejajar dan setengah jongkok kedua
60
dengan kedua belah kaki dan padaa bagian tumit terlebih dahaulu.
terlampau jauh beIjauhan. Karena semakin besar jarak antara kedua kaki
lompatan.
e. Untuk menghindari agar tidakjatuh duduk pada pantat, maka setelah tumit
berpijak di pasir, kedua lutut segera ditekuk dan dibiarkan badan condong
3. Prestasi lompat jauh yaitu untuk mengetahui hubungan antara panJang tungkai
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu ada tidaknya
hubungan antara panjang tungkai dan kekuatan otot kaki dengan prestasi lompat
jauh gaya jongkok pada siswa kelas putra V dan VI SDN Ngujung 01 Kecamatan
korelasi.
Agar dalam penelitian dapat dilaksanakan dengan cermat dan tepat, serta
teknik tertentu supaya dapat menemukan suatu kebenaran yang pasti. Dalam
sebelah.
1. Prosedur Penelitian
63
kekuatan otot kaki serta pengukuran prestasi lompat jauh gaya jongkok.
g. Mengumpulkan data akhir dari hasil pengukuran dan test kekuatan otot
h. Menganalisa data.
2. Tempat Penelitian
Kabupaten Magetan.
3. Waktu Penelitian
1. Pengertian Populasi
1998 : 115). Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa putra kelas V dan VI
No Kelas Jumlah
1 Kelas V 13
2 Kelas VI 17
Jumlah 30
2. Pengertian Sample
”Untuk sekedar ancar-ancar bila subjeknya kurang dari 100 maka lebih
baik semua populasi diambil, sehingga penelitiannya merupakan
penelitian pupulasi, selanjutnya jika jumlah subjek lebih dari 100 atau
lebih besar lagi maka diambil 10-11% atau 20-21% atau lebih
(1992:107).
seluruh Populasi yang ada sejumlah 30 siswa. Sehingga penelitian ini disebut
penelitian Populasi.
65
seluruh siswa putra kelas V dan VI yang ada sebanyak 30 anak untuk
dalam populasi, maka juga disebut Sensus. ( Suharsini Arikunto : 1998 : 116)
66
utnuk memperoleh penjelasan atau keterangan serta data yang diperlukan sebagai
1. Pengukuran
2. Test
Otot Kaki dengan Pretasi Lompat Jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V
Teknik.
2. Test yaitu untuk pengumpulan data tentang Kekuatan otot kaki dengan
test, anak-anak diminta untuk berdiri tegak dilantai tanpa menggunakan kaos
b. Alat-alat tulis.
Teknik Pengukuran:
pengukuran panjang tungkai, yaitu diukur mulai dari telapak kaki paling
disuruh melakukan vertical jump dengan gerakan yang benar. Tujuannya yaitu
untuk mengukur kekuatan kaki siswa. Test ini dilaksanakan dalam tiga kali
diperiksa.
d. Tangan yang akan dipakai ootuk menempuh papan skala diangkat tinggi-
tinggi ke atas dan ditempelkan pada paapn skala. Sehingga bekas dari
tangan fang telah diberi serbuk kapur dibaca ada skala yang ada pada
f. Peserta segera meloncat tinggi tinggi ke atas sambil menepuk papan skala
a. Papan berskala.
c. Serbuk kapur.
Indonesia.
5) Formulir test
c. Tester
d. Pelaksanaan Test
2) Gerakan
70
Setelan siap, dia segera berlari cepat, dan setelah sampai pada
badan pada pasir yang terdekat jaraknya dari batas/papan tolak bagian
sah.
e. Pencatatan Hasil
Dalam teknik analisa data berdasarkan variabel dan tujuan penelitian yaitu
dengan prestasi lompat jauh gaya jongkok. Maka teknik analisa data yang
dipergunakan dengan penelitian ini adalah teknik analisa korelasi product moment
dari pearson, dan analisa regresi. Adapun analisa statistiknya adalah sebagai
berikut :
Guna memudahkan data perlu adanya penyusunan data-data dari hasil tes
pengukuran. Sedangkan data yang tersusun dalam tahap ini masih berupa data
pengetesan nilai r.
Dari ketiga syarat itu, karena syarat yang ketiga sangat sukar diketahui, maka
bilamana kedua syarat yang pertama telah dipenuhi biasanya orang dapat
2 fo fh
fh
Keterangan :
2
= Chi Kwadrat
Setelah data diubah menjadi T Skor maka selanjutnya data tersebut dicari
korelasinya antara dua variabel, yaitu variabel bebas dengan variabel terikat.
X Y
XY
rxy = N
2 2
2
X 2
Y
X Y
N N
Keterangan :
X
= Jumlah skor distribusi X
Y
= Jumlah skor distribusi Y
XY
= Jumlah perkalian skor X dan Y
X
2 = Jumlah kwadrat skor distribusi X
Y
2 = Jumlah kwadrat skor distribusi Y
Regresi
(Ry 1,2)
(SR %)
a1. x1. y a 2. x. y
Ry(1,2) =
y2
Keterangan :
a1 = Koefisien prediktor X1
a2 = Koefisien prediktor X2
R 2 ( N m 1)
F reg =
M (1 R 2 )
a1 x1. y
1) SR %X1 =
JK Re g
a2 x 2. y
2) SR %X2 =
JK Re g
E. Uji Signifikansi
Dalam penelitian ini apabila hipotesa nol (Ho) ditolak maka hipotesa
alternatif (Ha) diterima. Demikian sebaliknya hipotesa nol diterima maka hipotesa
76
alternatif ditolak.
Hipotesa alternatif diterima dan hipotesa nol ditolak apabila r hitung lebih
besar atau sama dengan r tabel. Hipotesa alternatif ditolak dan hipotesa nol
diterima apabila r hitung lebih keeil atau sama dengan r tabel. Untuk pengetesan
ini digunakan tabel nilai r dari produek moment dengan taraf signifikasi 1 %.
Untuk korelasi antar dua variabel bebas terhadap vriabel terikat digunakan
hipotesa nol ditolak apabila f hitung lebih besar atau sama dengan F tabel.
Demikian juga sebaliknya, hipotesa alternatif ditolak dan hipotesa nol diterima,
BAB IV
a. Panjang Tungkai
Dari uji normalitas yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Derajat kebebasan untuk tes signifikan ini adalah jumlah sel fh dikurangi
peroleh = 4,761. Ini ternyata jauh di bawah batas penolakan. Atau Chi
Kwadrat hitung lebih kecil dari Chi Kwadrat tabel. Maka ini berarti data
Dari uji normalitas yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Derajat kebebasan untuk tes signifikan ini adalah jumlah sel fh dikurangi
penulis peroleh = 8,459. Ini ternyata jauh di bawah batas penolakan. Atau
Chi Kwadrat hitung lebih kecil dari Chi Kwadrat tabel. Maka ini berarti
Dari uji normalitas yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Derajat kebebasan untuk tes signifikan ini adalah jumlah sel fh dikurangi
penulis peroleh = 2,184. Ini ternyata jauh di bawah batas penolakan. Atau
Chi Kwadrat hitung lebih kecil dari Chi Kwadrat tabel. Maka ini berarti
data prestasi lompat jauh gaya jongkok berasal dari Distribusi Normal.
hipotesis nihil (nol). Dalam penelitian ini hipotesis nihilnya adalah “Tidak ada
hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dan kekuatan otot kaki
dengan lompat jauh gaya jongkok, pada siswa putra kelas V dan VI SDN
2007/2008.
dari suatu penilitian. Hasil perhitungan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel II
Korelasi Antara
79
Variabel X1 X2 rt 5 %
Y 0,929 0,909 0,361
P 0,05 0,05 -
antara panjang tungkai kekuatan otot kaki dengan prestasi lompat jauh
0,929 dan rt = 0,361, pada taraf signifikasi 5%, N = 30. Dengan demikian
rh > rt, maka hipotesa nihil ditolak dan hipotesis alternatif diterima berarti
lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V dan VI SD Negeri
demikian rh > rt, maka hipotesis nihil (nol) ditolak dan hipotesis alternatif
diterima berarti ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot kaki
dengan prestasi lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V dan
b. Analisa Regresi
Tabel III
Sumber JK db RK F P
Resresi 2690.497036 2 1345.248518 117.355 0,05
Residu 309.5029636 27 11.46307273
Total 3000 29 - - -
Keterangan :
JK : Jumlah Kwadrat
Db : Derajat Kebebasan
RK : Rerata Kwadrat
dua Predikator panjang tungkai dan kekuatan otot kaki dengan prestasi
lompat jauh gaya jongkok maka diperlukan rumus regresi dengan hasil F =
kebebasan (db) untuk menguji F itu adalah m lawan N-m-1. Atau 2 lawan
27. Dengan demikian Fh > Ft berarti ada hubungan yang signifikan antara
panjang tungkai, kekuatan otot kaki dengan prestasi lompat jauh gaya
1610.406124
1) SR% X1 = x100%
2690.497036
1080.090913
2) SR % X2 = x100%
2690.497036
= 10.1%
1) SE X 1% = 59.9% x 0,896832345
= 53.68 %
2) SE X 2% = 10.1 % x 0,896832345
= 36%
Tabel IV
Sumbangan Efektif
Ubahan Korelasi Sumbangan Relatif
SE%
X rxy SR %
1 0,929 59,9 53,7
2 0,900 40,1 36,0
Total 100 89,7%
Interpretasi Sumbangan Predikator
sumbangan yang paling besar terhadap prestasi lompat jauh gaya jongkok
dibandingkan dengan kekuatan otot kaki. Pada siswa putra kelas V dan VI
hasil bobot sumbangan totalnya sebesar 89.7%. Hal ini berarti variabel
82
bebas yaitu panjang tungkai dan kekuatan otot kaki menyumbang 89.7%
sebesar 10.3% berasal dari variabel lain yang tidak diselidiki dalam
penelitian ini. Dari data penelitian ini ternyata bobot sumbangan efektif
panjang tungkai dan kekuatan otot kaki pengaruhnya lebih besar terhadap
prestasi lompat jauh gaya jongkok dibandingkan dengan variabel lain yang
tidak diteliti.
G. Diskusi Hasil
data maka perlu ditindak lanjuti. Adapun tindakan selanjutnya adalah sebagai
berikut:
83
tungkai, kekuatan otot kaki dengan prestasi lompat jauh gaya jongkok pada
signifikan 5%, N = 30. Dengan demikian rh > rt, maka hipotesis nihil (nol)
lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V dan VI SD Negeri
b. Koefisien korelasi antara kekuatan otot kaki dengan prestasi lompat jauh
signifikasi 5% = 30. Dengan demikian rh > rt, maka hipotesis nihil (nol)
Berarti ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot kaki dengan
prestasi lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V dan VI SD
2. Hasil Regresi
lawan 27. Dengan demikian Fh > Ft berarti ada hubungan yang signifikan
antara panjang tungkai, kekuatan otot kaki, dengan prestasi lompat jauh gaya
BAB V
PENUTUP
H. Kesimpulan
1. Ada hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dengan prestasi lompat
jauh pada siswa putra kelas V dan VI SD Negeri Ngujung I Maospati tahun
taraf signifikan 5%. Dengan demikian rh > rt, maka hipotesis nihil ditolak
2. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot kaki dengan prestasi
lompat jauh pada siswa putra kelas V dan VI SD Negeri Ngujung I Maospati
tahun ajaran 2007/2008. Karena koefisien korelasi antara kekuatan otot kaki
dengan taraf signifikan 5%. Dengan demikian rh > rt, maka hipotesis nihil
73).
3. Ada hubungan yang signifikan antara panjang tungkai, kekuatan otot kaki
dengan prestasi lompat jauh pada siswa putra kelas V dan VI SD Negeri
panjang tungkai, kekuatan otot kaki dengan prestasi lompat jauh dengan hasil
86
I. Saran-saran
1. Bagi Guru
didiknya atau muridnya untuk memilih cabang olah raga yang sesuai dengan
2. Bagi Pelatih
atlitnya untuk memilih cabang olah raga yang sesuai dengan bakat dan
3. Bagi Siswa
Hendaknya siswa berperan aktif untuk menanyakan teknik yang baik dalam
DAFTAR PUSTAKA
Kosasih, Engkos. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek. Erlangga. Jakarta. 1973:17.
Pearce, C. Evelyn. Alat-alat Test dan Pengukuran Kesegaran Jasmani, dan Rekreasi,
Depdikbud Dirjen Dikti, PT. Gramedia, 1975:75.
Suharno HP. Coaching dalam Olahraga. Depdikbud Dirjend. Dikti. Jakarta. 1981:37