Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
-1-
memiliki keahlian profesional yang tinggi untuk menghadapi perkembangan
dan persaingan global baik masa kini maupun masa mendatang.
Salah satu universitas yang mengadakan program studi desain interior
adalah Universitas Tarumanagara. Program studi desain interior adalah salah
satu bidang studi keilmuan yang didasarkan pada ilmu desain. Bidang
keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan
(ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun non
fisik, sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi
lebih baik. Fakultas Desain Universitas Tarumanagara menyadari akan
keterkaitan yang besar antara dunia kampus dan dunia usaha yang
merupakan suatu tali rantai yang saling terkait. Walaupun sarana dan
prasarana penunjang pendidikan lengkap tersedia, tetapi kurang diberikan
aspek keahlian profesional, hal ini dapat mengakibatkan putusnya tali rantai
tersebut. Arah kebijaksanaan pendidikan tinggi harus dapat memadukan
secara dinamis dan harmonis antara proses perkuliahan di kampus dengan
pengetahuan praktis lapangan. Sehingga pelaksanaan kuliah kerja praktek ini
merupakan salah satu model untuk mendekatkan keterkaitan dan
kesepadanan (link and match) antara pengetahuan di perkuliahan dengan
kebutuhan lapangan pekerjaan. Didalam salah satu program studi tersebut
terdapat mata kuliah kerja praktek, dimana merupakan salah satu syarat
kelulusan kesarjanaan (s1). Pengertian mata kuliah kerja praktek itu sendiri
merupakan mata kuliah yang memberikan pengarahan kepada mahasiswa
untuk melengkapi pengetahuan, ketrampilan, pemahaman, serta
pengembangan wawasan yang tidak didapat dibangku perkuliahan. Kuliah
kerja praktek merupakan alternatif dalam menerapkan kurikulum nasional
sebagai mata kuliah lokal yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang
profesional dalam bidangnya. Secara kritis dan logis, persoalan di lapangan
dapat dijadikan sebagai studi kasus dari lingkup kerja desain interior dalam
bentuk laporan hasil kerja.
Dengan pengalaman masa kerja praktek selama kurang lebih 70 maka
diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dan
kreativitas yang tinggi di bidang keilmuan desain interior, melalui penguasaan
-2-
beberapa kompetensi yang meliputi : kecakapan untuk mengidentifikasi
aspek produktif dari adanya keragaman, kecakapan untuk berinisiatif
mengembangkan aspek sosial, budaya dan ekonomi, kecakapan untuk
beradaptasi dengan proses transisi dalam kehidupan, kecakapan dalam
menjaga keseimbangan.
-3-
a. Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja, guna mempersiapkan
diri untuk memasuki dunia kerja.
b. Mengaplikasi secara langsung konsep-konsep perencanaan dan
perancangan desain interior dalam kegiatan kerja sebenarnya.
c. Mahasiswa mampu dan kompeten secara kreatif memecahkan
masalah-masalah yang berhubungan dengan fungsi dan kualitas
dari lingkungan ruang interior, meliputi penyusunan program ruang,
analisis desain, perencanaan ruang, estetika, dan pengawasan
pekerjaan secara berkala di lapangan dengan menggunakan
pengetahuan, khususnya dalam konstruksi dan sistem-sistem
bangunan interior berikut komponen-komponennya, peraturan-
peraturan alat-alat, bahan atau material dan kelengkapan lainnya.
d. Mahasiswa mendapatkan pemahaman tentang bentuk, skala,
tekstur, warna cahaya, dan prinsip-prinsip penyusunannya didalam
proses desain interior.
e. Mahasiswa dapat mengidentifikasi, meneliti, dan secara kreatif
memecahkan permasalahan dalam ruang dan mengarahkan
perancangan menuju lingkungan fisik yang sehat, aman dan
nyaman.
f. Mahasiswa mengerti bahwa kedudukan interior terletak diantara
teknik dan seni, dimana pertimbangan yang proporsional antara
keduanya akan menghasilkan suatu desain yang selain indah juga
nyaman dan menjamin keselamatan penggunanya.
2. Tujuan Khusus Praktek Kerja
-4-
e. Mahasiswa memahami bahwa desainer interior tidak bekerja atas
keinginan dan selera pribadi, akan tetapi segala sesuatu yang
didesain bertitik tolak pada keinginan dan harapan klien sebagai
konsumen yang meminta jasa desainer interior agar kepuasan klien
dapat terpenuhi. Untuk itu desainer juga harus memiliki data diri
dari klien tersebut meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, hobi,
warna kesukaan, gaya yang diinginkan, kesan ruang yang
diharapkan dan sebagainya.
-5-
• Memilih warna, bahan, dan finishing agar sesuai dengan
konsep desain dan yang sesuai secara sosio-psikologis,
fungsional, kemudahan perawatan, penampilan, lingkungan,
dan persyaratan keamanan.
-6-
• Membuat program ruang, skematik desain, dan penjelasan
mengenai latar belakang, filosofi konseptual, serta sketsa
gagasan.
• Perwujudan konsep seperti bagan organisasi ruang, denah,
dan peletakan perabotan utama, citra ruang dalam bentuk
tiga dimensi, skema warna dan material, estimasi awal biaya
pelaksanaan, proses pradesain bertujuan sebagai bahan
diskusi serta pertimbangan untuk memberi tugas.
• Pembuatan RAB.
b. Pengembangan Desain
Setelah pradesain disetujui, desainer melanjutkan proses
pengembangan dengan kelengkapan gambar-gambar denah
existing yang diberikan oleh pemberi tugas. Berdasar denah
existing tersebut, desainer mulai memikirkan pengolahan ruang
(material plafond, material dinding, material lantai, finishing,
furniture) yang dituangkan dalam gambar kerja (tampak potongan
interior, detail, dan sebagainya).
c. Dokumen Pelelangan
Dokumen yang berisi semua data-data hasil mulai dari proses
pradesain hingga pengembangan yang disetujui oleh desainer
interior dan pemberi tugas.
d. Pengawasan Berkala
• Desainer interior bertindak sebagai wakil dari pemberi tugas
dan dilakuakn sedikitnya sekali dalam empat minggu dan
sebanyak-banyaknya seminggu sekali.
• Desainer interior berhak menolak hasil pekerjaan bila tidak
sesuai dengan desain interior yang telah disetujui bersama
dan dapat memberikan solusi langsung di lapangan.
• Desainer interior wajib memberikan bimbingan-bimbingan
dalam pelaksanaan kepada pekerja lapangan.
1. Pekerjaan Pelengkap dan Pendukung
-7-
Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang dapat dilakukan
dalam keadaan tertentu untuk melengkapi dan mendukung pekerjaan
desain, contoh: pembuatan maket, model tiga dimensi, dan gambit
persfektif tiga dimensi dengan rendering. Biaya untuk melaksanakan
lingkup kerja ini tidak termasuk dalam perjanjian kerja dan memakan
biaya sendiri yang terpisah.
2. Pekerjaan Khusus
Pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus diluar bidang desain
interior, seperti perhitungan konstruksi bangunan, instalasi mekanikal,
dan lain-lain. Pekerjaan ini diserahkan kepada ahli-ahli khusus dan
imbalan jasa untuk para ahli tersebut ditentukan secara terpisah serta
diajukan langsung kepada pemberi tugas. Jika ahli-ahli khusus
tersebut bekerja atas nama desainer interior maka pembayaran
imbalan jasa ditentukan oleh desainer interior.
-8-
Membantu dalam pengawasan proyek, melihat, dan merasakan
pelaksanaan proyek di lapangan.
1. Survey
Data-data dan informasi diperoleh dengan peninjauan langsung ke
proyek.
2. Studi Kepustakaan
Melalui studi literatur, buku-buku, majalah, dan sebagainya yang
berhubungan dengan proyek kerja sehingga diperoleh data-data
sekunder untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan.
3. Pengumpulan data berupa gambar dan dokumentasi di lapangan
sebagai referensi.
4. Pengarsipan data berupa berkas-berkas hasil perjanjian maupun revisi
klien.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan umum kerja praktek ini terdiri dari empat bab dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai latar belakang kerja praktek, tujuan dan sasaran
kerja praktek, ruang lingkup kerja praktek, prosedur penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN UMUM
Menguraikan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan perusahaan
tempat dilaksanakannya kerja praktek secara lebih jelas dan terperinci.
BAB III : TINJAUAN KHUSUS
Merupakan catatan dari praktikan mengenai kedudukan dan tugas dala
perusahaan tempat kerja praktek serta keikutsertaan dan peranan
praktikan dalam proyek yang ditanganinya.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir dari penelitian, dimana menghasilkan kesimpulan
akhir dari kerja praktek yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya
-9-
dan disertai dengan saran-saran yang kiranya dapat bermanfaat sebagai
bahan pertimbangan.
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. IDENTITAS PERUSAHAAN
Nama Badan Usaha : CHROMATIC
Logo Perusahaan :
- 10 -
Jenis Perusahaan : Swasta
Lingkup Pekerjaan : Desain Interior dan Kontraktor Furniture
Alamat : Jln. Veteran 4 No. 10
Kalideres – Pegadungan
Jakarta Barat 11840, Indonesia
Tlp.
Email : info@chromatic-interior.com
Website : www.chromatic-interior.com
NPWP :
Direktur :
- 11 -
c. Tanggung Jawab
Kepercayaan klien adalah tanggung jawab kami untuk memberikan
servis yang terbaik.
d. Kompetensi
Handal didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten
dibidangnya.
e. Dedikasi
Dengan dedikasi tinggi pada bidang yang kami tekuni, kami akan
selalu mengikuti perkembangan terbaru dari waktu ke waktu.
- 12 -
Tim kami sekarang ini terdiri dari professional designer, sipil, dan tenaga
mekanikal eletrikal. Dengan dedikasi dan kerja keras, chromatic telah
memperoleh reputasi baik melalui proyek-proyek besar seperti apartemen,
bangunan komersil, perkantoran, dan rumah tinggal. Kami bangga untuk
memberikan layanan berkualitas tinggi untuk klien kami.
C. REFERENSI PROYEK
Adapun orientasi proyek dari CHROMATIC itu sendiri dititikberatkan pada
tiga target yang terdiri dari residence, office, serta commercial space.
Sedangkan bentuk sasaran dari proyek tersebut antara lain :
1. Residence
- 13 -
a. Rumah Tinggal
• Ancol Karang Bolong II No.6, Jakarta
• Mayang Permai III No.16, Jakarta
• Citra Garden III Blok B24 No.17, Jakarta
• Jelambar Utama VII No.49, Jakarta
• Puri Gardena Blok B1 No.42, Jakarta
• Ahmad Yani II No.10 -11, Pontianak
• Sui. Raya Dalam II No. 134, Pontianak
b. Rumah Toko
• Raffles Hills - Ruko Niaga C15, Cibubur
c. Apartemen
• CBD Pluit
Akasia 19E
• Kelapa Gading Mediterania
Tower A - B21
• Kelapa Gading Square
City Home - St. Monica Bay 22
French Walk - Nice Garden 16L
1. Office
a. Rumah Kantor
• Mangga Besar 1 No.12, Jakarta
2. Commercial Space
a. Shop Retail - Mall
• Bloom Yoghurt Store
F. STRUKTUR ORGANISASI
- 14 -
MAERKETING
OPERATIONA
PURCHASING
FURNITURE
FINANCIAL
GENERAL
COORDINATO
SUPERVISOR
DIRECTOR
MANAGER
PROJECT
STAFF
L&&
PPRODUCTIO
ESTIMATOR
STAFF
R
NMANAGER
MANAGER
- 15 -
OFFICE - RUMAH KANTOR
- 16 -
RESIDENCE - RUMAH TINGGAL
- 17 -
RESIDENCE - APARTMENT
Living Room,
CBD Pluit
- 18 -
Dining Room, CBD Pluit
FURNITURE LIST
- 19 -
FURNITURE LIST
- 20 -
1.Multi Console Hydrolic Storage (160x40x70)
Internet
Cafe Area,
Raffles
City
- 21 -
Internet Cafe Area, Raffles City
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kedudukan dan tugas sejauh
mana peranan dan keterlibatan praktikan dalam membantu kegiatan-kegiatan
perusahaan CHROMATIC selama masa kerja praktek.
- 22 -
5. Membuat gambar kerja proyek.
Dalam kegiatan dan aktifitas di kantor, praktikan juga pernah mengalami
kegiatan-kegiatan di luar deskripsi kerja asisten designer sebagai berikut :
1. Mengamati dan mengawasi kerja tukang di proyek secara langsung.
2. Membantu dalam pemilihan dan pengorderan bahan serta material
yang akan digunakan dalam suatu proyek.
- 23 -
a. Membuat alternatif layout.
b. Membantu mendesain ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan,
dapur, kamar tidur, dan kamar mandi pada lantai 1. Membantu
mendesain ruang keluarga, ruang kerja, kamar tidur, dan kamar mandi
pada lantai 2.
c. Membuat gambar kerja.
d. Membuat gambar 3D persfektif.
1. Proyek Rumah Tinggal Ibu Citra, Jakarta, dimana dalam proyek ini
praktikan membantu dalam hal :
a. Membuat alternatif layout.
b. Membantu mendesain kamar tidur, kamar tamu, dan ruang karaoke.
1. Proyek Rumah Tinggal Taman Semanan Indah, Jakarta, dimana
dalam proyek ini membantu dalam hal :
a. Membantu mendesain ruang makan dan dapur.
b. Membuat gambar 3D persfektif.
1. Proyek Bloom Yoghurt Store, Jakarta, dimana dalam proyek ini
membantu dalam hal :
a. Membuat alternatif layout.
b. Membuat gambar kerja.
- 24 -
RESIDENCE - RUMAH TINGGAL
- 25 -
Master Bedroom 2, Pontianak
- 26 -
Walk In Closet, Pontianak
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dalam rangka meningkatkan relevansi antara pendidikan, pembangunan, dan
kebutuhan masyarakat, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan link and match,
maksudnya adalah mendekatkan keterkaitan dan kesepadanan antara
pengetahuan di perkuliahan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. Melalui
kebijaksanaan ini, diperkuat keterkaitan antara pendidikan dan industri serta dunia
usaha dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian, serta sertifikasi pendidikan dan
pelatihan yang relevan dengan kebutuhan ekonomi. Kebijaksanaan ini bertujuan untuk
menciptakan keadaan agar keluaran pendidikan sepadan dengan kebutuhan berbagai
sektor pembangunan akan tenaga ahli dan terampil sesuai dengan jumlah dan mutu
yang sebarannya. Praktikan desain interior dengan segala keberadaannya tidak
dapat hanya dengan mengandalkan kemampuan menggambar, gagasan-gagasan
yang inovatif, serta teori yang didapat dibangku perkuliahan saja untuk mencapai
hasil studi yang baik dan layak diterima dalam lingkungan pekerjaan desain di
masyarakat. Kerja praktek sebagai jembatan link and match, yang menghubungkan
antara dunia pendidikan desain interior dan dunia kerja desain interior merupakan
contoh yang menarik untuk dikaji dengan keunikan yang ada di dalamnya. Keunikan
yang dimaksudkan adalah momentum yang mempertemukan praktikan sebagai duta
objek pendidikan desain interior dengan perusahaan desain sebagai tempat aplikasi
segala metode, kecerdasan desain, estetika, dan segala hal yang bermuara pada
desain interior diuji coba secara nyata di tempat ini. Momentum kerja praktek ini
- 27 -
seringkali membuat pihak perusahaan desain menjadi bingung hendak dimulai
darimana untuk mengajarkan desain interior dari sisi proyek kepada praktikan. Karena
apa yang keseharian menjadi sesuatu yang biasa di dalam perusahaan desain hal ini
menjadi sesuatu yang asing sama sekali di mata praktikan. Kesulitan lain yang
muncul adalah ketika praktikan terbiasa untuk membuat sebuah rancangan tanpa
mempedulikan ukuran, bentuk bahan baku, sifat bahan baku, sedangkan hal itu dituntut
untuk mendapat perhatian secara khusus oleh perusahaan desain karena
pengaruhnya terhadap efisiensi kerja, biaya produksi dan hasil akhir desain. Oleh
karena itu, kerja praktek ini sangat berguna terutama dalam menambah pengetahuan
dan pengalaman praktikan sebagai desainer interior setelah lulus nanti dimana praktikan
dapat mempraktekkan teori yang sudah didapat didalam bangku kuliah dengan melihat
cara kerja lapangan yang sesungguhnya.
CHROMATIC banyak berjasa dalam menambah pengetahuan dan
pengalaman praktikan sebagai calon desainer interior. Tim profesional CHROMATIC
mulai dari direktur, kepala-kepala bagian setiap divisi, serta para staf dengan sabar
membagi ilmunya untuk praktikan sehingga praktikan merasa nyaman dapat diterima
kedalam lingkungan perusahaan tersebut.
Kesimpulan Praktikan
Selama Melaksanakan kerja praktek di CHROMATIC, praktikan
memperoleh pengetahuan dan pengalaman antara lain :
1. Praktikan memperoleh pengetahuan tentang perencanaan (design),
pelaksanaan (construction), dan pengawasan (supervision).
2. Praktikan memperoleh pengetahuan tentang aspek dasar struktur dan
pokok-pokok dasar dari material yang digunakan dalam perancangan
suatu proyek.
3. Praktikan memperoleh pengalaman kerja, guna mempersiapkan diri
untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
4. Praktikan belajar mengaplikasi secara langsung konsep-konsep
perencanaan dan perancangan desain interior dalam kegiatan kerja
sebenarnya.
5. Praktikan belajar menggunakan autocad, sketch up, dan 3D max.
- 28 -
6. Praktikan belajar untuk menciptakan lingkungan interior yang
fungsional dan berkualitas. Karena telah terkualifikasi melalui
pendidikan, pengalaman dan ujian, praktikan dapat mengidentifikasi,
meneliti, dan secara kreatif memecahkan permacalahan dan
mengarahkan perancangan menuju lingkungan fisik yang sehat, aman,
dan nyaman.
7. Praktikan belajar untuk memahami dan bersosialisasi dengan
kebiasaan orang di dalam ruang dengan tujuan untuk menciptakan
ruang yang fungsional didalam struktur bangunan yang dirancang oleh
seorang arsitek.
Kesimpulan Perusahaan
Selama mengikuti kerja praktek di CHROMATIC, praktikan menyadari
dalam mendesain suatu proyek tidak semudah dengan kita mengerjakan
tugas kuliah karena praktikan harus memastikan bahwa perencanaan ruang
dan konsep desainnya mempertimbangkan aspek keselamatan, fungsional,
keindahan serta memastikan bahwa seluruh elemen yang dirancang sesuai
dengan persyaratan kesehatan dan kesehatan umum termasuk didalamnya
pengkodean, aksesibilitas, lingkungan dan petunjuk keberlangsungan.
Hal-hal yang menghambat kerja dalam suatu proyek dapat dihindari
dengan adanya perencanaan yang matang seperti pengolahan data yang
sesuai dengan informasi proyek, pembuatan program ruang, perwujudan
konsep yang baik, pembuatan RAB yang membutuhkan kejelian serta
ketelitian, pengembangan desain, serta pengawasan berkala dengan tidak
mengindahkan keinginan klien.
Pada beberapa proyek yang ditangani oleh perusahaan, praktikan
menarik kesimpulan bahwa :
1. Pada CHROMATIC terdapat seorang kepala desainer, seorang
desainer, seorang drafter, dan praktikan sendiri sebagai assisten
desainer. Kurangnya tenaga desainer pada perusahaan yang saat ini
sedang berkembang dan memiliki jam terbang yang padat
menyebabkan pengerjaan proyek yang lama sedangkan tenggat waktu
yang diberikan sangat singkat.
- 29 -
2. Pada CHROMATIC terdapat komunikasi yang baik antar desainer
maupun praktikan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman ataupun
misscommunication dalam pengerjaan suatu proyek.
3. Pada CHROMATIC terdapat komunikasi yang baik dengan klien
sehingga segala sesuatu yang didesain bertitiktolak pada keinginan
dan harapan klien sebagai konsumen yang meminta jasa desainer
interior.
B. SARAN
Saran bagi praktikan
Adapun saran-saran berdasarkan posisi praktikan yang dapat
membantu pengembangan potensi diri agar dapat lebih berkembang, yaitu :
1. Dalam masa kerja praktek sebaiknya praktikan lebih berperan aktif
dalam mengambil tindakan dan keputusan.
2. Praktikan harus memiliki tanggung jawab terhadap perusahaan atas
tugas yang diberikan serta menyelesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
3. Praktikan harus kesabaran dalam menghadapi klien yang menuntut
lebih dalam pengerjaan suatu proyek.
4. Praktikan harus mampu menerima kritik dan saran yang diberikan oleh
kepala desainer maupun sesama desainer. Hal ini akan membantu
praktikan dalam memperbaiki diri sehingga menjadi lebih baik
kedepannya.
5. Praktikan harus memiliki komunikasi serta mambangun hubungan
yang baik dengan klien. Hal ini akan memudahkan dalam mengerti
akan keinginan seorang klien sehingga menghasilkan suatu desain
yang dapat memuaskan klien.
6. Praktikan diharapkan tidak segan bertanya kepada seniornya. Hal ini
akan membantu dalam menigkatkan pengetahuan tentang desain
interior.
- 30 -
7. Praktikan diharapkan melakukan survey lapangan dan koordinasi
dengan pekerja lapangan dengan baik sehingga lebih memudahkan
proses desain berjalan baik.
Saran Bagi Perusahaan
Secara keseluruhan CHROMATIC dapat mengatasi permasalahan-
permasalahan yang terjadi dalam perusahaan dengan baik. Untuk
memecahkan permasalahan yang ada tim profesional CHROMATIC selalu
melibatkan setiap anggota didalam perusahaan tersebut sehingga setiap
anggota dapat belajar dan mendapat solusi dari masalah yang ada.
Yang perlu direvisi adalah sistem kerja yang dilakukan oleh
CHROMATIC. Perbaikan tersebut dapat dilakukan dengan cara pembentukan
manajemen yang sempurna sehingga sistem kerja CHROMATIC menjadi
lebih terarah dan terhindar dari kekacauan yang selama ini terjadi.
Diharapkan dengan adanya revisi ini CHROMATIC dapat lebih
meningkatkan profesionalitas perusahaan dihadapan klien. Selain itu dengan
adanya kinerja yang baik dan sistematis, maka proyek-proyek dapat
diselesaikan sesuai dengan tenggat waktu yang telah disepakati sehingga
kepercayaan klien pada perusahaan semakin bertambah.
- 31 -