You are on page 1of 11

Sejarah Pertumbuhan Pemerintahan,

Ilmu Pemerintahan dan Teori-teori Kekuasaan

Sejarah Pemerintahan

Pada hakikatnya pemerintahan merupakan suatu gambaran tentang bagaimana


pada permulaan pemerintahan setelah terbentuk dan bagaimana pemerintahan itu
telah berkembang melalui perkembangan dari 3 tipe masyarakat yaitu masyarakat
setara, masyarakat bertingkat dan masyarakat berlapis.

Perkembangan pemerintahan itu juga ditentukan oleh perkembangan


masyarakatnya yang disebabkan oleh faktor-faktor lain yang melandasinya seperti
pertambahan dan tekanan penduduk, ancaman atau perang dan penjarahan yang
dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat yang
lain dan telah menjadi faktor-faktor yang memacu perkembangan pemerintahan
yaitu penguasaan oleh suatu pemerintah atau negara.

Pemerintahan di zaman purba ditandai oleh banyaknya sistem pemerintahan dan


sistem yang lebih dikenal adalah polis Yunani. Selain polis Yunani, kerajaan Inka
yang berdiri antara tahun 1200-1500 Masehi telah memiliki sistem pemerintahan
yang despotisme yaitu suatu bentuk pemerintahan yang ditandai oleh kekuasaan
sewenang-wenang dan tak terbatas dari pihak penguasa.

Plato dan Aristoteles lah yang memperkenalkan bentuk-bentuk pemerintahan yang


baik dan buruk dengan alasan pembagian tersebut. Konsep-konsep tentang
pemerintahan yang baik dan buruk menurut Plato dan Aristoteles masih terefleksi
sepanjang sejarah pemerintahan di dunia hingga dewasa ini.

Awal pemerintahan Romawi merupakan suatu wujud dari kombinasi bentuk


pemerintahan baik menurut konsep Plato dan Aristoteles. Pada abad pertengahan
pengaruh agama Kristen masuk ke dalam sistem pemerintahan yang lebih dikenal
dengan teori dua belah pedang.
Di zaman baru sekalipun pemerintahan tidak menjadi jelas setelah runtuhnya polis
Yunani serta konflik antara Paus dan Raja berkepanjangan namun pada akhir
abad pertengahan muncul pemerintahan di zaman baru dengan pengalaman
perjalanan sejarah yang panjang dari masing-masing negara sehingga lahirlah
konsep tentang adanya kemandirian serta kekuatan pemerintahan.

Untuk itu Machiavelli muncul dengan sebelas dalil dalam karyanya Sang Raja yang
mengajarkan tentang bagaimana seorang raja harus mempertahankan serta
memperbesar kekuasaan pemerintah sebagai tujuannya melalui menghalalkan
segala cara.

Kameralistik

Awal dari ilmu pemerintahan modern ditandai dengan lahirnya kameralistik (Ilmu
Perbendaharaan) yang telah berkembang di Prusia pada awal abad ke-18. Landas
tolaknya adalah bahwa negara harus mengurusi lapangan pekerjaan dan pangan
sehingga berdasarkan hal itu perlu mengusahakan agar di dalam setiap jabatan
yang ada sebanyaknya orang sebagaimana dibutuhkan untuk kesejahteraan umum.

Dalam hal ini bahanbahan dari statistik mempunyai nilai yang besar dan dapat
iandalkan.

Dalam abad ke-19 dengan munculnya pemikiran negara hukum maka merosotlah
kameralistik seraya memberikan perkembangan hukum pemerintah.

Hampir di seluruh daratan Eropa Barat perkembangan studi negara dan ajaran
negara menjadi abad ke-19 dan pada abad ke-20 menambahkan nama studi hukum
administrasi.

Pada bidang ilmu pemerintahan Burke dan Benthan menganjurkan perlu diadakan
perbaikan terhadap kelalaian dari dinas pemerintah, kelebihan staf, inaktif dan
inkompeten.
Di Amerika Serikat ilmu pemerintahan berkembang sebagai suatu bidang otonom
yang dipelopori oleh Profesor Wodroow Wilson (kemudian menjadi Presiden
Amerika Serikat). Ia menganjurkan adanya studi khusus tentang masalah-masalah
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas pemerintah yang berhasilguna dan
berdayaguna.

Ilmu pemerintahan dipengaruhi oleh ilmu-ilmu humaniora (sosiologi, psikologi,


psikologi-sosial, antropologi, ekonomi, politikologi).

Dan ditandai dengan penanganan antar disiplin, dengan pendayagunaan dari teori-
teori, istilah-istilah serta metode-metode dari semua ilmu tadi, selain dipercaya
dengan filsafat.

Lahirlah sebuah teori pemerintahan liberal dari John Locke pada tahun 1690 yaitu
ajaran tentang pemerintahan demokrasi modern. John Locke

memandang kekuasaan legislatif sebagai yang tertinggi dan eksekutif berada di


bawahnya.

Dia mengatakan bahwa kekuasaan pemerintahan mesti dibatasi oleh kewajiban


menunjang hak-hak azasi manusia antara lain: hak atas keselamatan pribadi, hak
kemerdekaan dan hak milik.

Sementara itu di Inggris pada sekitar tahun 1700 berdirilah pemerintahan monarki
parlementer di mana kedaulatan negara berada di tangan perwakilan rakyat dan
pemerintah bertanggung jawab kepada rakyat.

Revolusi Amerika pada tahun 1776 dan Revolusi Perancis pada tahun 1789
mempercepat proses demokratisasi dan pengakuan terhadap hak-hak azasi
manusia.

Terhadap itu semua muncul lagi reaksi konservatisme terutama dari Burke dan
Hegel.
Birokrasi lahir di istana raja dan merupakan perwujudan dari orang-orang
kepercayaan yang memerintah bersama raja yang diberikan pembagian tugas satu
sama lain didasarkan pada selera pribadi dan tradisi.

Pemerintahan di Indonesia berawal dengan suatu pembentukan pemerintahan


swasta pada tahun 1602 oleh Belanda yang bernama VOC terutama di pulau Jawa
lebih dikenal dengan Kompeni.

VOC kemudian runtuh pada tahun 1795 dan didirikanlah pemerintahan Hindia
Belanda dengan Gubernur Jenderal yang pertama adalah Deandels.

Sejarah modern ilmu pemerintahan dan politik berawal dalam abad ke-19.

Pemerintahan negara berkembang menjadi suatu pemerintahan yang memberikan


pelayanan dan pemeliharaan terhadap para warganya.

Pemerintah lebih banyak mengurusi kesejahteraan dan penghidupan, pendidikan


dan perawatan kesehatan serta kesempatan kerja dan tunjangan sosial atau
jaminan hidup bagi warga yang menganggur.

Perkembangan pemerintahan secara berawal mulai dari tahap prasejarah hingga


tahun 1993, Ilmu pemerintahan telah menjadi ilmu yang multi disiplin dan mono
disiplin dengan penekanan pada umum, organisasi dan pengambilan keputusan,
perencanaan dan pelaksanaan serta prinsip swastanisasi dalam pemerintahan.

Ilmu Pemerintahan sebagai Displin Ilmu

1. Dalam penerapannya Ilmu dapat dibedakan atas Ilmu Murni ( pure science),
Ilmu Praktis ( applied science) dan campuran. Sedangkan dalam hal fungsi
kerjanya Ilmu juga dapat dibedakan atas Ilmu teoritis nasional, Ilmu
empiris praktis dan Ilmu teoritis empiris.
2. Ilmu Pemerintahan adalah Ilmu yang mempelajari bagaimana
melaksanakan koordinasi dan kemampuan memimpin bidang legislasi,
eksekusi dan yudikasi, dalam hubungan Pusat dan Daerah, antar lembaga
serta antar yang memerintah dengan yang diperintah.
3. Paradigma adalah corak berfikir seseorang atau sekelompok orang karena
Ilmu pengetahuan itu sifatnya nisbi, walaupun salah satu persyaratannya
dapat diterima secara universal, namun dalam kurun waktu tertentu tetap
memiliki perubahan, termasuk ilmu-ilmu eksakta.
4. Pendapat bahwa pemerintahan hanyalah suatu seni dapat ditolerir, yaitu
bagaimana kemampuan menggerakan organisasi-organisasi dalam
kharismatis retorika, administrator dan kekuasaan kepemimpinan, serta
bagaimana kemampuan menciptakan, mengkarsakan dan merasakan surat-
surat keputusan yang berpengaruh, atau juga bagaimana kemampuan
mendalangi bawahan serta mengatur lakon yang harus dimiliki pemerintah
sebagai penguasa.
5. Munculnya disiplin ilmu pemerintahan di Eropa yang bersumber dari ilmu
politik, dimulai dari adanya anggapan bahwa meningkatnya perhatian
berbagai pihak akan isi, bentuk, efek dan faktor pemerintahan bertitik berat
pada pengambilan kebijaksanaan pemerintahan yang berusaha untuk
menganalisa masalah kebijaksanaan pemerintah tersebut sebagai bagian
dari berbagai proses dalam ilmu politik.
6. Ilmu pemerintahan merupakan ilmu terapan karena mengutamakan segi
penggunaan dalam praktek, yaitu dalam hal hubungan antara yang
memerintah (penguasa) dengan yang diperintah (rakyat).
7. Objek forma ilmu pemerintahan bersifat khusus dan khas, yaitu
hubunganhubungan pemerintahan dengan sub-subnya (baik hubungan
antara Pusat dengan Daerah, hubungan antara yang diperintah dengan yang
memerintah, hubungan antar lembaga serta hubungan antar
departemen),ermasuk didalamnya pembahasan output pemerintahan seperti
fungsifungsi, sistem-sistem, aktivitas dan kegiatan, gejala dan perbuatan
serta peristiwa-peristiwa pemerintahan dari elit pemerintahan yang
berkuasa.
8. Objek materia ilmu pemerintahan secara kebetulan sama dengan objek
materia ilmu politik, ilmu administrasi negara, ilmu hukum tata negara dan
ilmu negara itu sendiri, yaitu negara.
9. Asas adalah dasar, pedoman atau sesuatu yang dianggap kebenaran, yang
menjadi tujuan berpikir dan prinsip-prinsip yang menjadi pegangan.Ada
beberapa asas pemerintahan, antara lain : asas aktif, asas “Mengisi yang
kosong” Vrij Bestuur, asas membimbing, asas Freies Eremessen,asas
“dengan sndirinya, asas historis, asas etis, dan asas Detrournement de
Pouvoir.
10. Teknik-teknik pemerintahan adalah berbagai pengetahuan, kepandaian dan
keahlian tertentu dalam cara yang dapat ditempuh atau digunakan untuk
melaksanakan dan menyelenggarakan berbagai peristiwa-peristiwa
pemerintahan. Untuk teknik pemerintahan di Indonesia ada beberapa teknik
yaitu : Diferensiasi, Integrasi, Sentralisasi, Desentralisasi,
Konsentrasi,Dekonsentrasi, Delegasi, Perwakilan, Pembantuan, Kooperasi,
Koordinasi dan Partisipasi.
11. Menurut Taliziduhu Ndraha, pemerintahan dapat digolongkan menjadi 2
golongan besar yaitu pemerintahan konsentratif dan dekonsentratif.
Pemerintahan dekonsentratif terbagi atas pemerintahan dalam negeri dan
pemerintahan luar negeri. Pemerintahan dalam negeri terbagi atas
pemerintahan sentral dan desentral. Pemerintahan sentral dapat diperinci
atas pemerintahan umum dan bukan pemerintahan umum. Yang termasuk
ke dalam pemerintahan umum adalah pertahanan keamanan,peradilan, luar
negeri dan moneter.
12. Metodologi merupakan ilmu pengetahuan tentang cara untuk mengerjakan
sesuatu agar diperoleh pengertian ilmiah terhadap suatu pengertian yang
benar. Beberapa metode yang dipakai dalam ilmu pemerintahan adalah :
metode induksi, metode deduksi, metode dialektis,metode filosofis, metode
perbandingan, metode sejarah, metode fungsional, metode sistematis, metode
hukum dan metode sinkretis.
13. Hubungan pemerintahan vertikal adalah hubungan atas bawah antara
pemerintah dengan rakyatnya, di mana pemerintah sebagai pemegang
kendali yang memberikan perintah kepada rakyat, sedangkan rakyat
menjalankan dengan penuh ketaatan.Dalam pola ini dapat pula rakyat
sebagai pemegang otoritas yangn diwakili oleh parlemen, sehingga kemudian
pemerintah bertanggungjawab kepada rakyat tersebut.
14. Hubungan pemerintahan horisontal adalah hubungan menyamping
kirikanan antara pemerintah dengan rakyatnya, di mana pemerintah dapat
saja berlaku sebagai produsen sedangkan rakyat sebagai konsumen karena
rakyatlah yang menjadi pemakai utama barang-barang yang diproduksi
oleh pemerintahnya sendiri. Misal : negara-negara komunis.Sebaliknya,
rakyat yang menjadi produsen sedangkan pemerintah menjadi
konsumennya, karena seluruh industri raksasa milik rakyat dipakai sendiri
oleh pemerintahan sendiri. Misalnya Jepang.

Hubungan Ilmu Pemerintahan dan Ilmu-Ilmu Kenegaraan

1. Pada dasarnya politik mempunyai ruang lingkup negara, membicarakan


politik pada hakikatnya adalah membicarakan negara, karena teori politik
menyelidiki negara sebagai lembaga yang mempengaruhi hidup masyarakat.
2. Secara umum dapat dikatakan bahwa ilmu pemerintahan menekankan pada
tungsi output daripada mutu sistem politik, sedangkan ilmu politik
menitikberatkan pada fungsi input. Dengan perkataan lain ilmu
pemerintahan lebih mempelajari komponen politik sebagai suatu sistem
politik, sedangkan ilmu politik mempelajari society dari suatu sistem politik.
Kebijaksanaan pemerintahan ( public policy) dibuat dalam arena politik,
tetapi hampir semua perencanaan dan pelaksanaannya diselenggarakan
dalam arena birokrasi pemerintahan tersebut.
3. Ilmu negara bersifat statis dan deskriptif, karena hanya terbatas melukiskan
lembaga-lembaga politik. Sedangkan ilmu pemerintahan itu dinamis, karena
dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi setempat. Oleh karena
itu selain merupakan suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri,
ilmu pemerintahan juga merupakan suatu seni memerintah, yang selain
diperoleh melalui kegiatan belajar mengajar, juga karena dilahirkan
berbakat.
4. Syarat-syarat negara antara lain harus adanya wilayah, harus adanya
pemerintah/pemerintahan, harus adanya penduduk dan harus adanya
pengakuan dari dalam dan luar negeri. Adanya pemerintah yang sah dan
diakui baik dari dalam dan luar negeri berarti pemerintah tersebut
mempunyai wewenang untuk memerintah secara legitimasi
5. Ilmu pemerintahan adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri, namun sangat dekat hubungannya dengan administrasi
negara,karena memiliki obyek materia yang sama yaitu negara itu
sendiri.Adapun yang membedakan ilmu pemerintahan dengan administrasi
negara adalah pada pendekatan ( technical approach)nya masing-masing
yaitu ilmu pemerintahan cenderung lebih melaksanakan pendekatan
legalistik, empirik dan formalistik, sedangkan administrasi negara
cenderung lebih melaksanakan pendekatan ekologikal, organisasional dan
struktural.
6. Yang membedakan ilmu pemerintahan dengan hukum tata negara adalah
sudut pandangnya masing-masing, yaitu bila ilmu pemerintahan cenderung
lebih mengkaji hubungan-hubungan pemerintah dalam arti perhatian utama
adalah pada gejala yang timbul pada peristiwa pemerintah itu sendiri.
Sedangkan hukum tata negara cenderung mengkaji hukum serta peraturan
yang telah ditegakkan dalam hubungan tersebut.

Hubungan Ilmu Pemerintahan dan Ilmu-Ilmu Non-Kenegaraan

1. Ilmu hukum adalah pengetahuan mengenai masalah yang bersifat ilmiah


tentang asas-asas surgawi dan manusiawi, pengetahuan yang benar dan yang
tidak benar (Ulpian). Ilmu hukum adalah ilmu yang formal tentang hukum
positif (Holland). Ilmu hukum adalah sintesa ilmiah tentang asasasas yang
pokok dari hukum (Allen). Ilmu hukum adalah penyelidikan oleh para ahli
hukum tentang norma-norma, cita-cita dan teknik-teknik hukum dengan
menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari berbagai disiplin ilmu di
luar hukum yang mutakhir (Stone). Ilmu hukum adalah pengetahuan
tentang hukum dalam segala bentuk dan manifestasinya(Cross). Teori ilmu
hukum menyangkut pemikiran mengenai hukum atas dasar yang paling luas
(Dias).
2. Fungsi administrasi adalah pelaksanaan kebijaksanaan negara yang
dijalankan oleh para aparat (pejabat) pemerintah, karena administrasi
sebagai suatu hal yang harus berhubungan dengan penyelenggaraan dari
kebijaksanaan-kebijaksanaan kehendak negara tersebut.
3. Sejarah adalah deskripsi kronologis dari peristiwa-peristiwa zaman yang
lampau, karena itu ilmu sejarah merupakan perhimpunan kejadiankejadian
konkrit di masa lalu. Bagi para ahli sejarah dalam menanggapi ilmu
pemerintahan, melihat bahwa gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa
pemerintahan yang timbul dalam setiap hubungan pemerintahan
penekanannya hanyalah pada fungsi dan pengorganisasian terutama dalam
perjalanan ruang dan waktu yang senantiasa berubah.
4. Hubungan llmu Pemerintahan dengan ilmu ekonomi tampak sangat erat.Hal
ini dapat dilihat dari munculannya merkantilisme sebagai aliran
perekonomian yang bertujuan memperkuat negara dengan jalan
mengkonsolidasi kekuatan dalam bidang perekonomian.
5. Filsafat dapat diartikan sebagai suatu kecintaan kepada
kebijaksanaan.Filsafat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terakhir,
tidak dangkal dan dogmatis, melainkan kritis sehingga kita sadar akan
kekaburan dan kekacauan pengertian sehari-hari.Substansi filsafat tidak
berubah, tetapi dialah yang memberikan performance sesuatu itu. Sub
komponennya yaitu kuantitas, kualitas, kedudukan, wujud, ruang, waktu,
aksi, dan relasi.

Teori-Teori Kekuasaan Negara

1. Negara adalah organisasi kekuasaan, oleh karenanya dalam setiap organisasi


yang bernama negara selalu dijumpai adanya organ atau alat perlengkapan
yang mempunyai kemampuan untuk memaksakan kehendaknya kepada
siapapun juga yang bertempat tinggal dalam wilayah kekuasaannya.
2. Beberapa teori yang mengemukakan tentang asal-usul negara di antaranya,
teori kenyataan, teori ketuhanan, teori perjanjian, teori penaklukan, teori
daluwarsa, teori alamiah, teori filosofis dan teori historis.
3. Dilihat dari terbentuknya kedaulatan yang menyebabkan orang-orang
tertentu didaulat menjadi penguasa (pemerintah), menurut Inu Kencana ada
4 teori kedaulatan yaitu: Teori kedaulatan Tuhan, teori kedaulatan rakyat,
teori kedaulatan negara dan teori kedaulatan hukum.
4. Secara umum ada 2 pembagian bentuk negara yang dikemukakan oleh Inu
Kencana, yaitu negara kerajaan dan negara republik. Negara kerajaan
terdiri atas negara kerajaan serikat dan negara kerajaan kesatuan, di mana
negara-negara tersebut terbagi atas negara kerajaan serikat parlementer
dan negara kerajaan kesatuan non Perdana Menteri.Sedangkan negara
republik terdiri atas negara republik serikat dan negara republik kesatuan,
yang terbagi lagi atas negara republik serikat parlementer dan negara
republik serikat presidensil, serta negara republik kesatuan parlementer dan
negara kesatuan presidensil.
5. Syarat-syarat berdirinya suatu negara meliputi adanya pemerintah, adanya
wilayah, adanya warganegara dan adanya pengakuan kedaulatan dari
negara lain.

Legitimasi Kekuasaan Dalam Pemerintahan

1. Menurut Inu Kencana, seseorang memperoleh kekuasaan dalam beberapa


cara yaitu melalui legitimate power, coersive power, expert power, reward
power dan revernt power.
2. Kekuasaan dapat dibagi dalam istilah eka praja, dwi praja, tri praja, catur
praja dan panca praja. Sedangkan pemisahan kekuasaannya secara ringkat
dibagi dalam rule making function, rule application function, rule
adjudication function (menurut Gabriel Almond); kekuasaan
legislatif,,kekuasaan eksekutif dan kekuasaan yudikatif (menurut
montesquieu);kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif dan kekuasaan
federatif (menurut John Locke); wetgeving, bestuur, politie, rechtsspraak
dan bestuur zorg (menurut Lemaire); kekuasaan konstitutif, kekuasaan
eksekutif, kekuasaan legislatif, kekuasaan yudikatif, kekuasaan inspektif dan
kekuasaan konstultatif (menurut UUD 1945).

Sumber buku Ilmu Pememrintahan Karya Jrg. Djopari

You might also like