You are on page 1of 5

1.

Perubahan UUD 1945 (1999-2002)

Perubahan UUD 1945 mengacu pada usul perubahan yag diajukan oleh MPR.
Relevansi usul tersebut juga di lakukan oleh MPR saat melakukan perubahan
UUD 1945 1999 sampai dengan 2002. Perubahan yang di lakukan MPR selama
empat tahun berturut-turut merupakan peristiwa hukum yang mempengaruhi
ketatanegaraan Indonesia. Selanjutnya MPR menetapkan perubahan UUD
sebagai bentuk sekaligus produk hukum terhadap perubahan UUD 1945,
sekaligus menafikan bentuk hukum ketetapan MPR. Dihapusnya tugas MPR
dalam menetapkan garis-garis besar haluan negara sebagai konsekuensi
Presiden dan wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, MPR tidak lagi
menerbitkan ketetapan MPR sebagai produk hukum.

Menjelang hari ulang tahun ke-57 proklamasi kemerdekaan republik


indonesia, Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) telah menyelesaikan
perubahan ke-empat UUD 1945 pada tanggal 10 agustus 2002.

Dalam literatur hukum tata negara dikenal dua teknik perubahan konstitusi ,
yakni penggantian atau perubahan secara menyeluruh dan perubahan dengan
melakukan penambahan atau yang di kenal dengan istilah amandemen. Istilah
amandemen berasal dari bahasa inggris yaitu to amend, sedangkan yang di
maksud dengan amandemen adalah:

1. Suatu perubahan atau usul dari lembaga perwakilan atau dalam


sebuah komisi dengan cara menambahkan, menegaskan, atau kata
dari bagian-bagian tertentu dari sebuah rancangan undang-undang
atau sebuah pernyataan. Peraturan-peraturan pada lembaga
perwakilan umunya menuntut bahwa amandemen tersebut terkait
dengan perihal tertentu yang di ubahnya, dan penyimpangan dengan
perihal tertentu merupakan sesuatu yang tidak lazim di lakukan.
2. Sebuah penambahan atau perubahan sebuah konstitusi atau undang-
undang dasar dengan cara menambahkan pada naskah terkait dari
pada penyisipan perihal tertentu yang tidak terkait dengan naskah
yang di maksud.

Undang-undang dasar 1945 telah menyediakan dua diktum yang dapat


digunakan MPR untuk mengubah pasal 3 UUD 1945, bahwa: “ Majelis
pemusyaaratan rakyat menetapkan undang-undang dasar dan garis-garis besar
pada haluan negara” atau mengamandemen pasal-pasal dalam UUD 1945
melalui pasal 37 UUD 1945 yang di rumuskan sebagai berikut, bahwa:

1. Untuk mengubah undang-undang dasar sekurang-kurangnya 2/3


dari pada jumlah anggota Majelis Pemusyawaratn Rakyat harus
hadir.
2. Putusan yang di ambil dengan persetujun sekurang-kurangnya 2/3
dari pada jumlah anggota yang hadir.

Teknik perubahan UUD 1945 dengan cara amandemen telah di sepakati


oleh rapat panitia Ad Hoc III Badan Pekerja MPR pada tanggal 12 oktober 1999
sebagai mana dinyatakan oleh Amin Aryoso sebagai pimpinan raktyat sebagai
berikut:

Assalamualaikum Wr.Wb.

“Selamat pagi saudara saudara hari ini kita mulai acara yaitu rapat kita nyatakan
terbuka dan terbuka untuk umum. Sebagaimana kita sudah memaklumi, maka
sepanjang pembicaran yang sudah kita lakukan sejak awal kita semua sudah
sepakati, bahwa dilakukan amandemen terhadap batang tubuh Undang-Undang
Dasar 1945 tidak diubah, demikian pula dena sistem Presidensil Kabinet atau
bentuk Negara kesatuan juga tidak menjadi objek dari Amandemen”

Mengacu pada pernyataan tersebut dan pembahasan yang berkembang


dalam MPR dapat dipahami terdapat suatu kesepakatan yang telah diputuskan
oleh Panitia Ad Hoc III Badan Pekerja MPR RI yang dibebani tugas melakukan
pembahasan rancangan Perubahan UUD 1945 mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. Pengubahan UUD 1945 dilakukan dengan teknik amandemen,


sehingga diktum lama yang diubah tetap menjadi bagian dalam naskah
UUD 1945 dan diktum baru disisipkan pada dokumen UUD 1945,
dengan demikian diktum asli yang telah diubah tetap dapat ditemukan
dalam dokumen UUD yang telah diubah;
2. Pembukaan yang berisi Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat
diubah;
3. Sistem Pemerintahan Presidensial dan Bentuk Negara Kesatuan tidak
menjadi objek amandemen;
4. Materi Penjelasan yang berkualifikasi sebagai norma hukum diangkat
menjadi diktum pada bagian batang tubuh; serta
5. Jika dalam pembahasan tidak tercapai kesepakatan terhadap
rancangan diktum maka dikembalikan pada diktum dalam naskah UUD
1945 (asli).

Amandemen ke-4 pada UUD 1945 muncul setelah dilakukannya tiga


amandemen sebelumnya. Amandemen pertama 19 oktober 1999, amandemen
kedua disahkan 18 Agustus 2000, amandemen ke-3 disahkan 10 November 2001
dan akhirnya amandemen ke-4 disahkan pada 10 agustus 2002.

Pada amandemen ke empat ini telah merubah beberapa pasal dalam


konstitusi Republik Indonesia antara lain :

1. Pasal 6A ayat (4) “dalam hal tidak ada pasangan calon presiden dan
wakil presiden terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara
terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh
rakyat secara langsung dari pasangan yang memperoleh suara rakyat
terbanyak dilantik sebagai presiden dan wakil presiden”.

2. Pasal 8 ayat (3) “jika presiden dan wakil presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya secara bersamaan pelaksana tugas kepresidenan adalah
menteri luar negeri, menteri dalam negeri, menteri pertahanan secara
bersama-sama. Selambat-lambatnya ............................”.

3. Pasal 23B “macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-
undang”.

4. Pasal 24 ayat (3) “badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan


kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-undang”.

5. pasal 31 ayat :

Ayat (1)“setiap warga negara berhak mendapat pendididkan”.

Ayat (2)“setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan


pemerintah wajib membiayainya”.

Ayat (3) “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu


sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan ...................”.

Ayat (4) “negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-


kurangnya 20% dari anggran pendapatan dan belanja negara
serta ..................”.

Ayat (5) “pemerintah mengajukan ilmu pengetahuan dan teknologi


dengan menjunjung tinggi agama dan ......................”.

6. Pasal 32 ayat :

Ayat (1) ”negara memajukan kebudayakan nasioanal Indonesia


ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat
delam memelihara dan mengembangkan nilai-nlai budayanya “.

Ayat (2) ”negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai


kekayaan budaya nasional”.

7. Pasal 33 ayat :

Ayat (4) ”perekonomian nasinal di selenggarakan berdasarkan atas


demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan .......................”.

Ayat (5) “ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanakaan pasal ini


diatur dalam undan-undang”.

Pasal 34 ayat :

Ayat (1) “fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh
negara”.

Ayat (2) “negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh


rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
sesuai dengan martabat kemanusiaan”.
Ayat (3) “negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak”.

Ayat (4) “ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur
dalam undang—undang”.

Melihat dari pasal-pasal yang dirubah dapat ditarik kesimpulan mengenai


muatan materi pada amandemen ke-empat meliputi : politik , ekonomi, yudikatif,
pendidikan, kebudayakan dan sosial.

Dalam aturan yang ditegaskan oleh konstitusi (UUD 1945) banyak aturan
dibawahnya yang menegaskan dan mengatur mengenai aturan yang disuratkan
pada UUD 1945 baik dalam PP, UU, PERPU dan lainnya.

Pengelompkan muatan materi dan aturan yang mengaturnya dapat disusun sebagai berikut :

No. Muatan materi Pasal-pasal UUD Aturan pendukung

1945

(Amandemen 4)

1. Politik Pasal 6A (4), pasal - UU no. 23 tahun 2003 tentang

8 (3) pemilihan capres dan wapres.

- UU no. 12 tahun 2003 tentang

PEMILU

- dll

2. Ekonomi Pasal 23B, pasal - UU no. 10 tahun 1998 tentang

33 (4,5) perubahan atas UU no. 7 tahun

1992 ttg perbankan

- UU no. 20 tahun 2001 ttg APBN

- dll

3. Yudikatif Pasal 24 (3) - UU no. 13 tahun 1965 ttg

pengadilan dalam lingkungan

peradilan umum dan MA

- UU no. 2 tahun 1986 ttg peradilan

umum
- dll

4. Pendidikan Pasal 31 - UU no. 25 tahun 2003 ttg

(1,2,3,4,5) SISDIKNAS.

5. Budaya Pasal 32 (1,2) -

6. Sosial Pasal 34 (1,2,3,4) - PP no. 14 tahun 1993 ttg

penyelengaraan program

jaminan sosial tenaga kerja.

- PP no. 28 tahun 1996 ttg

pengelolaan dan program

jaminan sosial tenaga kerja.

- PP no. 39 tahun1995 ttg penelitian

dan pengembangan kesehatan

- dll

tujuan dari amandemen UUD 1945 ialah untuk menyempurnakan UUD


yang sudah ada agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman. Adapun
amandemen yang dilakukan bertujuan untuk membawa bangsa ini menuju
perubahan yang lebih baik di berbagai bidang dengan senantiasa selalu
memperhatikan kepentingan rakyat.

You might also like