Professional Documents
Culture Documents
Insect Control
A. Pengertian
Insect (hexapoda) adalah merupakan salah satu klas dari kelompok Arthropoda (binatang yang
B. Jenis-jenis Insekta
Dari klas insect dibagi menjadi 12 ordo yaitu Odonata, Orthoptera, Isoptera, Neuropthera, Hemithera,
Anoplura, Hemiptera, Coroptera, Lepidoptera, Diphtera, Siphonaptera, dan Hymenoptera. Klas Insect
Kutu tubuh (pediculus humanus) dan kutu rambut kelamin (phthirus pubis).
Ciri-ciri
3. Terdapat spirakel
♣ Metamorfosis Ametabola
Klasifikasi
a. Apterygota
♣ Tidak bersayap
3 Tysanura
♣ Serangga ametabola
♣ Merusak buku-buku
b. Pterygota
♣ Bersayap
1. Odonata
2. Orthoptera
3. Isoptera
4. Hemiptera
5. Coleoptera
6. Homoptera
7. Lepidoptera
8. Diptera
9. Siphonoptera
10. Hymenoptera
Peranan Arthropoda
2. Sebagai bahan industri, misalnya benang sutera yang dihasilkan ulat sutera
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Upafilum: Hexapoda
Kelas: Insecta
Linnaeus, 1758
Ordo
lihat teks
Serangga (disebut pula Insecta) adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang berkaki
enam. Karena itulah mereka disebut pula Hexapoda. Serangga ditemukan di hampir semua lingkungan
kecuali di lautan. Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi.
Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan. Terdapat 5.000 spesies bangsa capung (Odonata),
20.000 spesies bangsa belalang (Orthoptera), 170.000 spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat
(Lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik (Hemiptera),
360.000 spesies bangsa kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan lebah
(Hymenoptera).
Biologi Serangga
Insect (hexapoda) adalah merupakan salah satu klas dari kelompok Arthropoda (binatang yang
B. Jenis-jenis Insekta
Dari klas insect dibagi menjadi 12 ordo yaitu Odonata, Orthoptera, Isoptera, Neuropthera, Hemithera,
Anoplura, Hemiptera, Coroptera, Lepidoptera, Diphtera, Siphonaptera, dan Hymenoptera. Klas Insect
Kutu tubuh (pediculus humanus) dan kutu rambut kelamin (phthirus pubis).
bahan makanan yang disimpan, mengisap darah dan juga mengganggu manusia. Di beberapa negara
serangga telah merugikan para petani dengan menghancurkan tanaman dan hasil pertanian mereka. Di
samping itu beberapa jenis serangga (insect) berpotensi sebagai vector penyakit pada manusia, secara
langsung maupun tidak langsung dengan organism yang dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya
dan melemahkan.
1. Lalat
a. ciri-ciri
- lalat adalah salah satu insect Ordo dipteral (mempunyai sepasang sayap berbentuk membrane). Yang
b. Siklus hidup
- Selama hidupnya seekor lalat bertelur 5 – 6 kali, 75 – 150 butir sekali bertelur.
- Telur diletakkan pada bahan organik yang lembab, sampah, kotoran binatang dan sebagainya yang tidak
- Larva mencari tempat dengan temperatur yang sesuai (30 – 35oC) dengan berpindah-pindah tempat.
- benda-benda organic
- tinja
- sampah basah
- tumbuh-tumbuhan busuk
- pada siang hari lalat akan berada di meja, makanan, sampah dan lantai.
- Pada malam hari lalat istirahat pada kawat, di dinding dan tempat lainnya.
- Tempat kesenangan lalat : Pasar, kandang, sampah, tanah, lantai, WC, dll.
- Cholera
- Dysentri Amoeba
- Dysentri Baciler
- Lersh Maniasis
- Myalis
– menggunakan Larvasida : ditujukan pada sampah organik atau kotoran manusia dan binatang
Dilakukan pada permukaan tempat hinggap, tempat makan dan tempat istirahat.
Untuk pemakaian dalam ruangan. Menggunakan kertas atau tali yang telah diberi lapisan insectisida
dibantungkan pada langit – langit atau dinding yang banyak terdapat lalat.
Bahan yang digunakan sebagai umpan dapat berupa tepung jagung, air yang dicampur gula dan lain-lain..
– menggunakan insectisida Diazinon, Dichlorvos, Malathion dan lain-lain yang di campur dengan umpan.
– Tindakan Perlindungan
2. Nyamuk
a. Ciri-ciri
Nyamuk termasuk Ordo Diphtera dan family Culidae yang terdiri lebih dari 2000 species dengan 3 Sub
b. Siklus Hidup
Siklus hidup nyamuk sejak telur hingga dewasa sama dengan serangga lain, mengalami stadium yang
berbeda-beda. Dalam siklus hidup nyamuk terdapat 4 stadium, yaitu : telur, jentik, kepompong dan
nyamuk dewasa. Stadium dewasa sebagai nyamuk yang hidup di alam bebas, Sedangkan ketiga stadium
– untuk tiap jenis nyamuk mempunyai breeding places yang berbeda-beda, misalnya :
— pada air tawar, jernih ada nutrient, slow running, 10 meter per hari (Anopheles Acunitus).
— pada tong, drum, container yang berisi air bersih (Aedes Aegypti)
— pada tempat yang tidak sewajarnya, misalnya air kubangan, dan di kebun (Aedes albopictus)
— segala macam air terutama yang mengandung zat organik seperti air kotor (Culex).
— buatan manusia, seperti sawah, saluran air, bak mandi, tempayan, dll.
– setelah nyamuk betina menggigit orang atau binatang hingga perutnya penuh darah, nyamuk akan pergi
ke resting places yaitu tempat beristirahat yang aman dari musuh, lembab, terlindung dari sinat matahari.
d. Kebiasaan Hidup.
– Tempat-tempat yang disenangi nyamuk untuk hinggap istirahat umumnya adalah tempat yang gelap,
— Endofilik yaitu nyamuk yang cenderung beristirahat di dalam rumah atau bangunan (indoor resting).
— Eksofilik yaitu nyamuk yang cenderung beristirahat di luar rumah (outdoor resting).
– dibedakan menjadi :
– Menurut tempat kesukaan pada saat menggigit orang, perilaku nyamuk dibedakan menjadi :
nyamuk dapat menularkan penyakit tertentu pada manusia di samping sebagai pengganggu serta sebagai
ektoparasit (penghisap darah) manusia dan berbagai binatang menyusui. Penyakit yang ditularkan nyamuk
antara lain :
– encephalitis yaitu penyakit yang merusak pusat Syaraf ditularkan oleh nyamuk culex.
Dengue yaitu ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopietus.
Malaria yaitu penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang ditularkan oleh nyamuk anopheles.
Fillariasis yaitu penyakit yang ditularkan dari manusia ke manusia oleh nyamuk culex dan anopheles.
Beberapa species nyamuk yang penting dalam hubungannya dengan penyakit yang ada di Indonesia :
> Aedes
– Aedes aegypti sebagai vector penyebab DHF dan Yellow fever yang juga kemungkinan ditularkan oleh
Aedes albopietus. Aedes aegypti lebih domestic dari pada Aedes albopietus. Aedes aegypti mempunyai
tempat sarang antara lain : tong/ drum yang berisi air bersih di sekitar rumah, di dalam rumah,
Telur diletakkan satu persatu pada permukaan air atau pada dinding di atas permukaan air. Setelah 2 hari
menetas, telurnya tahan terhadap kekeringan sampai beberapa bulan dan segera menetas setelah
tersiram air. Stadium larvanya 4 – 6 hari. Nyamuk dewasa mulai aktif pada siang hari sekitar pukul 9 – 10
pagi atau sore hari sampai menjelang petang. Umur nyamuk betina lebih panjang dari nyamuk jantan
yaitu sekitar 70 – 116 hari untuk nyamuk betina, 40 – 61 hari untuk nyamuk jantan. Jarak terbang nyamuk
> Anopheles
– merupakan vector daripada penyakit penyakit malaria. Species dari jenis nyamuk ini sangat banyak dan
– hampir semua jenis anopheles mempunyai sayap yang berwarna bintik-bintik. Meletakkan telur satu per
satu, tersebar di permukaan air yang di topang oleh pengapung yang ada di sisi-sisinya. Larva dapat
ditemukan di berbagai jenis air, tetapi yang terutama pada air yang bersih. Nyamuk dewasa aktif pada
malam hari.
> Culex
Berkembang biak di segala macam kondisi air, terutama yang banyak mengandung zat organic seperti air
kotor yang merupakan tempat yang mereka senangi. Telur diletakkan secara bergeromol di atas
permukaan air. Telur menetas antara 2 – 3 hari dan nyamuk dewasa aktif pada malam hari.
f. pengendalian nyamuk
dasar pengetahuan dan data mengenai habitat/ tempat perindukan, aspek perilaku nyamuk dapat
dijadikan bahan untuk pemulihan metode pengendalian nyamuk yang efektif dan efisien.
> beberapa alternative pengendalian nyamuk sebagai berikut :
—- pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan sanitasi lingkungan yang ditujukan untuk stadium pra desawa
1. penimbunan tempat perindukan nyamuk, dapat dilakukan apabila tempat perindukan nyamuk tidak
terlalu luas.
2. pengaliran air : telur dan larva/ pupa nyamuk akan hanyut oleh derasnya air.
3. pembersihan timbunan air : untuk pengendalian jenis-jenis nyamuk tertentu yang biasanya memerlukan
4. dengan menutup, menguras tempat penampungan air dan mengubur/ menyingkirkan barang-barang
bekas yang dapat menampung air hujan maka akan dapat mencegah dan mengendalikan nyamuk Aedes
—- pemberantasan nyamuk dan sanitasi lingkungan yang ditujukan untuk stadium dewasa melalui :
1. membersihkan semak belukar/ rerumputan di sekitar rumah dan sekitar tempat perindukan nyamuk,
sehingga tempat istirahat nyamuk menjadi berkurang dan tidak nyaman lagi.
– dengan menggunakan hewan pemangsa larva (predator) setempat atau yang didatangkan dari tempat
– dengan menggunakan parasit larva nyamuk misalnya cacing nemathoda, protozoa, jamur dan bakteri
alternative terakhir, apabila semua cara tidak atau belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
– pengendalian nyamuk secara kimiawi sebaiknya dilakukan oleh Petugas yang terlatih dan disiplin
menurut cara dan tekhnik yang telah ditentukan agar dapat memberikan hasil yang baik. Hingga saat ini
insektisida yang dapat digunakan untuk pengendalian nyamuk di Indonesia adalah : Golongan
– Sedangkan insektisida dari Golongan Chlorinated Hydrocarbon seperti BHC, Dieldrium dan DDT sudah
tidak digunakan lagi karena sifatnya sangat peresisten dan dapat menimbulkan polusi di alam khususnya
– disamping metode pengendalian nyamuk secara kimiawi yang telah dijelaskan di atas, ada juga metode
perlindungan individu (personal protection) dengan menggunakan kelambu celup (Impregnated Bed Net)
dengan bahan aktif insektisida dari Golongan Sintetik Pirectrioid (SP) seperti Permethin, lamda
cyhalothtrin dan detamethrin, serta penggunaan bahan aktif pengusir nyamuk antara lain yang cukup
popular adalah Deet (NN-Dietyl 1-3 Toheamide) di samping itu dapat juga digunakan obat nyamuk bakar.
– dengan memadukan beberapa alternative metode pengendalian nyamuk yang disesuaikan dengan situasi
dan kondisi lingkungan pemukiman setempat, sehingga lebih berhasil. Metode pengelolaan lingkungan
dapat digabung dengan metode pengendalian nyamuk secara kimia atau metode pengendalian ditujukan
untuk nyamuk dewasa dapat dipadukan dengan metode pengendalian jentik/ larva nyamuk.
– Dengan menggunakan pengendalian nyamuk secara terpadu diharapkan suatu peningkatan hasil
3. Pinjal
a. Ciri-Ciri
- abdomen terdiri dari 10 segmen dan 3 segmen yang terakhir membentuk Kelamin.
- metamorphosis sempurna.
- mempunyai 7 pasang spiracle (lubang infuse) atau stigma pada thorax.
b. Siklus hidup
> Telur
Telur biasanya terdapat pada sarang-sarang binatang rumah, pada debu atau kotoran di sela-sela lantai,
kadang-kadang di bawah permadani, kerpat atau menempel pada bulu binatang. Bentuk telurnya oval
warnanya keabu-abuan, besarnya 0,7 x 0,4 mm. sekali bertelur pinjal mengeluarkan 4-8 butir tiap kali
sesudah makan. Selama hidupnya seekor pinjal betina dapat bertelur sampai 200 butir.
> Larva
- larvanya tidak bermata dan tidak berkaki, bentuknya seperti ulat kecil berwarna kuning atau atau coklat
- makanan larva adalah kotoran adalah kotoran-kotoran yang terdapat di lantai, di sarang-sarang rumah,
ada juga yang membutuhkan darah dan ada juga yang makan kotoran dari induknya.
> kepompong
Sesudah cukup lama menjadi larva, maka akan membentuk cocon yang diliputi oleh benang seperti sutra.
Untuk jadi kepompong stadium ini lamanya 7 – 100 hari, tergantung dari keadaan lingkungannya.
> Dewasa
- dari telur sampai menjadi pinjal dewasa diperlukan waktu 2 minggu sampai 1 tahun atau lebih.
- pinjal jantan maupun betina membutuhkan darah untuk kelangsungan hidupnya dan menghisap paling
- umur pinjal dewasa dapat mencapai 1 tahun atau lebih tergantung dari makanannya.
c. Habitat
d. Penyakit.
- secara langsung pinjal dapat menyebabkan penyakit pada manusia karena gigitannya dapat menimbulkan
- sebagai penular dari penyakit, pinjal dapat bertindak sebagai vector penular. Pinjal sebagai vector
utama dari penyakit pes yang disebabkan oleh kuman Pasteurella pestis.
- pinjak pada umumnya menjadi infektif dengan unkorganisif penyebab penyakit oleh kuman terjadinya
wabah pes pada tikus-tikus dan pinjal tetap infektif pada waktu yang panjang.
- pinjal betina menggali kulit kaki terutama yang terdapat di bawah kuku dan kemudian menghisap darah
penderita, sehingga terasa gatal-gatal yang hebat disertai dengan peradangan dan kemudian sering diikuti
- endem typhus yang disebabkan oleh Riketsia mooseri yang merupakan infeksi juga pada tikus dan vector
penularannya adalah pinjal. Penularan pada manusia terjadi melalui luka gigitan atau luka lecet yang
e. Pemberantasan Pinjal
- terhadap lingkungan hidup digunakan larutan minyak tanah, Diazinon, Lindane 1%, bubuk (1 nertdust),
- terhadap hewan rumah digunakan bedak (Malathion 4%, atau reterion 10%).
4. Kecoak
a. Ciri-ciri
b. Siklus hidup
Telur ini terdapat dalam kapsul (otheca), bentuknya seperti kacang merah. Kapsul ini menempel pada
kecoak betina. Jumlah telur umumnya berkisar antara 15 sampai 40 butir tersusun membentuk dua baris
Otheca ini selalu dibawa kemana-mana oleh kecoak betina yang kelihatan pada abdomennya.
- pada stadium nymph bentuknya kecoak sudah menyerupai yang dewasa hanya berbeda besarnya,
- pada kecoak dewasa alat kelaminnya sudah sempurna begitu juga sayapnya.
c. habitat
pada tempat yang gelap, panas dan lembab terutama pada daerah atau rumah yang keadaan sanitasinya
kurang baik.
suatu kemungkinan yang besar sekali bahwa kecoak bisa menularkan penyakit secara mekanik karena
binatang tersebut pernah ditemukan telur cacing, protozoa, bakteri, virus, dan jamur pathogen. Penyakit
yang ditularkan misalnya penyakit kulit, gangguan sakit pencernaan, dan lain-lain.
e. penanggulangan
kecoak adalah binatang malam hari (pada siang hari binatang ini bersembunyi) dan malam hari dia keluar
mencari makanan. Dalam penanggulangan kecoak bisa dilaksanakan secara fisik/ mekanik, kimia, dan
biologis. Hanya saja dalam kehidupan sehari-hari cara penanggulangan yang biasa dilakukan adalah
misalnya, bekas lemak dalam mangkuk itu jangan dibersihkan dulu, tapi diberi air biasa separoh
mangkuk.. kemudian taruh saja di tempat yang disukai kecoak.. kecoak akan masuk ke dalam mangkuk
untuk makan, dia akan tercebur dalam kolam nikmat itu, tetapi karena mangkuk itu cukup curam untuk
dipanjat kecoak, dia akan mati di dalamnya itu karena kepalanya agak menghadap ke bawah sehingga
KLASIFIKASI HEXAPODA
Ciri-ciri utama hexapoda, adalah sebagai berikut :
1. Tubuh dengan tiga bagian yan jelas yaitu kepala, toraks, dan abdomen.
2. Di kepala terdapat sepasang antena (jarang tidak mempunyai antena)
3. Di kepala terdapat sepasang mandibel
4. Di kepala terdapat sepasang maksila
5. Di kepala terdapat sebuah hipofaring
6. Di kepala terdapat sebuah labium
7. Di bagian toraks terdapat tiga pasang tungkai, satu pada masing-masing
ruas toraks (sejumlah serangga tidak bertungkai, dan beberapa larva
memiliki embelan-embelan tambahan serupa tungkai, seperti proleg, pada
ruas-ruas perut)
8. Di bagian posterior abdomen terdapat lubang kelamin (jarang terdapat dua
lubang kelamin)
9. Tidak ada embelan-embelan lokomotor pada abdomen dewasa (kecuali
pada beberapa hexapoda primitif), embelan-embelan abdomen, bila ada,
terletak pada ujung abdomen dan terdiri dari sepasang sersus, sebuah
epiprok, dan sepasang paraprok.
HEXAPODA ENTOGNATUS
• Tiga ordo ini adalah hexapoda primitif yang tidak memiliki sayap dengan metamorfosis sede
• Keadaaan tidak memiliki sayap mereka adalah sekunder, sebab mereka berasal dari nenek
Ordo Protura
• Protura adalah hexapoda yang kecil berwarna keputih-putihan, panjangnya 0,6 - 1,5 mm.
• Kepala agak berbentuk konis, tidak memiliki mata maupun antena.
• Bagian-bagian mulut tidak menggigit, tapi dipakai untuk menggerogoti partikel-partikel maka
dengan air liur dan dihisap masuk kedalam mulut.
• Pasangan tungkai pertama berfungsi sensorik dan terletak dalam posisi yang mengangkat s
• Terdapat stili pada tiga ruas-ruas pertama abdomen.
• Setelah menetas dari telur, abdomen protura terdiri dari sembilan ruas. Pada tiap tiga perga
ditambahkan di sebelah anterior bagian ujung (telson), sehingga abdomen dewasa memiliki
• Hexapoda-hexapoda ini hidup dalam tanah yang lembab atau bunga-bunga tanah, pada jam
dan pada kayu gelondongan yang sedang membusuk.
• Mereka makan bahan organik yang membusuk dan spora-spora jamur.
• Famili dari kelas Protura diantaranya adalah Eosentomidae, Protentomidae, Acerentomidae
Ordo Collembola
• Nama umumnya ekor pegas, barasal dari struktur yang bercabang atau furkula yang memut
udara.
• Loncatan dilakukan bila hewan tersebut melakukan aktivitas kawin.
• Bagian mulut Collembola agak panjang dan tersembunyi di dalam kepala.
• Umumnya mereka pemakan tumbuh-tumbuhan, ada juga yang omnivora, dan pemakan cair
mulut seperti stilet.
• Hexapoda ini memiliki sebuah embelan seperti tabung yang disebut Kollofor yang berperan
• Serangga ekor pegas memiliki ukuran sangat kecil 0,25-6 mm.
• Hidup pada tempat yang tersembunyi seperti di dalam tanah, reruntuhan daun atau kulit kay
membusuk dan pada jamur.
• Kebanyakan ekor pegas penghuni tanah makan bahan tumbuh-tumbuhan yang membusuk,
yang lainnya makan tinja arthropoda, serbuk sari, algae dan bahan-bahan lainnya.
• Beberapa jenis kadang dapat menimbulkan kerusakan pada kebun, rumah-rumah kaca, ata
• Beberapa famili dari Collembola adalah Entomobryidae, Isotomidae, Hypogastruridae, Smin
Ordo Diplura
• Diplura kelihatan seperti serangga perak dan ekor rapuh, tetapi mereka tidak mempunyai se
hanya mempunyai dua filamen ekor atau embelan-embelan.
• Tubuh biasanya tidak tertutup dengan sisik-sisik, tidak terdapat mata majemuk dan mata tun
• Tarsi mempunyai satu ruas dan bagian-bagian mulut adalah mandibulata dan tertarik kedala
• Terdapat stili pada ruas-ruas abdomen 1-7 atau 2-7.
• Hexapoda-hexapoda ini adalah kecil, biasanya panjangnya kurang dari 7 mm dan berwarna
• Habitatnya terdapat pada tempat-tempat yang lembab di dalam tanah, dibawah kulit kayu, b
tempat lembab lainnya.
• Famili yang sering di jumpai adalah, Campodeidae, Anajapygidae,dan Japygidae.
c. Kelas Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai
disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik,
belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula
sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan
darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta
ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit. Insecta sering disebut serangga atau
heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki.
Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis
yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas
insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput
memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata
faset), dan mata tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang
memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota
tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung
trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula
malpighi, yaitu alat ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan. Sistem
sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya dioseus.
Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit. Misalnya kecoa,
jangkrik, dan gansir.¬
Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang. Contohnya walang sangit
(leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus).¬
Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata
lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus)¬
Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala. Contohnya capung (pantala).¬
Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal. Misalnya
kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica).¬
Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar
daripada sayap belakang. Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam
(Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes).¬
Diptera hanya memiliki sepasang sayap. Misalnya nyamuk (Culex sp.), nyamuk malaria
(Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat
buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis).¬
Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap. Misalnya
kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos)¬