You are on page 1of 21

Teknik Penggunaan Peralatan

untuk Pembuatan dan


Standardisasi Larutan

LABORATORIUM PENGUJIAN MUTU

11/04/21
Larutan
Larutan adalah campuran serba sama
(homogen) antara 2 atau lebih zat yang
komposisinya dapat diatur dan sifat masing-
masing penyusunnya masih tampak.
Dalam pembicaraan sehari –hari, larutan
sering diartikan sebagai campuran berbentuk
cair atau larutan dengan pelarut air.
Sebenarnya larutan dapat berbentuk gas atau
padat.

11/04/21
Komponen larutan :

Pelarut (solven) adalah zat yang digunakan


sebagai media untuk melarutkan zat lain.
Jumlahnya biasanya lebih banyak.
Strukturnya tidak berubah dalam larutan.
Zat terlarut (solute) adalah komponen dari
larutan yang memiliki jumlah atau kadar yang
biasanya lebih sedikit dalam sistem larutan

11/04/21
Pelarutan zat terlarut murni
Zat kimia di laboratorium pada umumnya berupa
zat padat. Larutan dibuat dengan
mencampurkan zat terlarut dan pelarut dalam
jumlah tertentu
Padatan Timbang Gram
Contoh Pembuatan Larutan NaCl 2 % sebanyak
100 mL
Maka Natrium klorida ditimbang sebanyak :
2 x 100 mL = 2 gram
100

11/04/21
Masukkan 2 gram NaCl yang telah ditimbang ke
dalam labu ukur 100 mL dengan bantuan corong
saring
Bilas NaCl yang menempel pada gelas arloji dan
corong saring dengan menggunakan aquadest.
Tambahkan sedikit aquadest dan larutkan NaCl
hingga larut
Tambahkan aquadest hingga mendekati tanda
batas
Keringkan aquadest yang menempel di atas tanda
tera dengan bantuan tissue. Hati-hati agar tissue
tidak jatuh ke dalam larutan
Tera hingga tanda batas dengan aquadest
Homogenkan larutan dan simpan larutan ke dalam
botol pereaksi dan beri label.
11/04/21
Pengenceran larutan pekat

Larutan yang mengandung sedikit


zat terlarut disebut larutan encer
(dilute)
Larutan yang mengandung banyak
zat terlarut disebut larutan pekat
(concentrated)

11/04/21
Cairan Pengenceran mL
Contoh :
Larutan H2SO4 0,01 N sebanyak 100 mL
dari H2SO4 0,1 N
V 1 x N1 = V 2 x N 2
100 mL x 0,01 N = V2 x 0,1 N
V2 = 10 mL

11/04/21
Masukan terlebih dahulu ± 10 mL aquadest ke dalam
labu ukur 100 mL
Masukan 10 mL H2SO4 0,1 N yang telah dipipet ke
dalam labu ukur
Diamkan selama 30 detik hingga cairan yang keluar
dari pipet volume sudah berhenti mengalir
Tambahkan sedikit aquadest dan homogenkan
larutan
Tambahkan aquadest hingga mendekati tanda batas
Keringkan aquadest yang menempel di atas tanda
tera dengan bantuan tissue. Hati-hati agar tissue
tidak jatuh ke dalam larutan
Tera hingga tanda batas dengan aquadest
Homogenkan larutan dan simpan larutan ke dalam
botol pereaksi dan beri label.
11/04/21
Standardisasi Larutan
Standardisasi adalah proses penentuan konsentrasi
larutan baku dengan tepat.
Larutan baku dibagi atas :
 Larutan baku primer yaitu larutan baku yang konsentrasinya
dapat langsung diketahui dari berat bahan yang sangat
murni yang dilarutkan dan volume larutannya diketahui.
Contoh : larutan asam oksalat, larutan kalium iodat, larutan
boraks, asam oksalat, larutan natrium klorida dan larutan
seng.
 Larutan baku sekunder yaitu larutan baku yang
konsentrasinya tidak diketahui dengan pasti karena bahan
yang digunakan untuk membuat larutan tersebut memiliki
kemurnian yang rendah. Contoh : larutan NaOH, larutan
natrium tiosulfat, larutan perak nitrat dan larutan natrium
EDTA.

11/04/21
Menstandardisasi Larutan Sekunder dengan
Larutan Standar Primer
Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk titrasi. Pastikan alat yang akan digunakan
dalam keadaan bersih dan tidak cacat.
Masukkan larutan standar sekunder ke dalam
buret. Periksa ujung kran buret hingga tidak ada
rongga udara atau gelembung
Timbang dengan teliti ± 0,1 gram larutan standar
primer dan masukan ke dalam erlenmeyer 250 mL
Tambahkan aquadest sebanyak 25 mL.
Homogenkan hingga larut.Tambahkan 3 – 4 tetes
indikator
Titrasi dengan larutan standar primer dari buret
hingga tepat terjadi perubahan warna

11/04/21
Pembuatan dan Standardisasi
Larutan

11/04/21
Larutan
Volume
NO Nama Konsentrasi BM (mL) gram
1 NaCl 0.1 N 58.5 100   0.585
2 K2Cr2O7 2 N 358 50   4.905
3 KMnO4 0.1 N 158 1000   3.16
4 Amilum 1 % 114 100   1
5 FeSO4 0.2 N 248 50   2.78
6 KI 20 % 57 100   20
7              

11/04/21
Volume Konsentrasi Volume
NO Nama Konsentrasi (mL) stok (mL)
1 HCl 0.1 N 500 4.2 N 11.90
2 H2SO4 2 N 250 9 N 55.56
3 CH3COOH 3 % 100 25 % 12.00
4 NaOH 0.5 % 100 10 % 5.00
5 HCl 3 % 100 25 % 12.00
6 CH3COOH 2 N 100 4 N 50.00
7              

11/04/21
NO Nama Konsentrasi

1 CH3COOH 25 % 4.38 N

2 H2SO4 25 % 9.39 N

3 HCl 25 % 8.08 N

4 HCl 13 % 4.20 N

5 HCl 10 % 3.23 N

6 HNO3 3 % 0.17 N

7          

11/04/21
Membuat Larutan dari Bahan Padatan
Masukkan NaCl yang telah ditimbang ke dalam labu ukur
100 mL dengan bantuan corong saring
Bilas NaCl yang menempel pada gelas arloji dan corong
saring dengan menggunakan aquadest.
Tambahkan sedikit aquadest dan larutkan NaCl hingga
larut
Tambahkan aquadest hingga mendekati tanda
batasKeringkan aquadest yang menempel di atas tanda
tera dengan bantuan tissue.
Hati-hati agar tissue tidak jatuh ke dalam larutan
Tera hingga tanda batas dengan aquadestHomogenkan
larutan dan simpan larutan ke dalam botol pereaksi dan
beri label.
Ulangi pembuatan larutan untuk bahan padatan :
sukrosa 0,1 M sebanyak 100 mL, amilum 1% sebanyak
100 mL, KMnO4 0,1 N sebanyak 200 mL, Na2S2O3 0,1
N sebanyak 250 mL dan KI 20% sebanyak 100 mL.
11/04/21
Membuat Larutan dari Bahan Cairan
Untuk membuat HCl 0,1 N, masukan terlebih dahulu 10 mL
aquadest ke dalam labu ukur 500 mL
Masukan 11,9 mL HCl 4,2 N yang telah dipipet ke dalam
labu ukur 500 mL
Diamkan selama 30 detik hingga cairan yang keluar dari
pipet volume sudah berhenti mengalir
Tambahkan sedikit aquadest dan homogenkan larutan
Tambahkan aquadest hingga mendekati tanda batas
Keringkan aquadest yang menempel di atas tanda tera
dengan bantuan tissue.
Hati-hati agar tissue tidak jatuh ke dalam larutanTera hingga
tanda batas dengan aquadest
Homogenkan larutan dan simpan larutan ke dalam botol
pereaksi dan beri label.
Ulangi pembuatan larutan dari bahan cairan untuk H2SO4 2
N, CH3COOH 3%, NaOH 0,5%, HCl 3 % dan CH3COOH 2 N.

11/04/21
Menstandardisasi larutan natrium
hidroksida dengan larutan asam oksalat
Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk titrasi.
Pastikan alat yang akan digunakan dalam keadaan bersih
dan tidak cacat.
Masukan larutan NaOH 0,1 N ke dalam buret 25 mL hingga
skala 0 mL. Periksa ujung kran buret hingga tidak ada
rongga udara atau gelembung
Timbang dengan teliti 0,1 gram asam oksalat dihidrat
masukan ke dalam erlenmeyer 250 mL
Tambahkan aquadest sebanyak 25 mL dengan
menggunakan pipet volume. Homogenkan hingga semua
asam oksalat larut.
Tambahkan 3 – 4 tetes indikator Fenoftalein dengan
menggunakan pipet tetes
Titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N dari buret hingga tepat
berwarna merah muda yang tidak hilang dalam waktu 30
detik.

11/04/21
Menstandardisasi larutan KMnO4 dengan
larutan asam oksalat
Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk titrasi.
Pastikan alat yang akan digunakan dalam keadaan bersih dan
tidak cacat.
Larutan KMnO4 0,1 N yang akan digunakan untuk titrasi disaring
terlebih dahulu dengan menggunakan glass wool untuk
menghilangkan endapan MnO2.
Masukan larutan KMnO4 0,1 N ke dalam buret 25 mL hingga
skala 0 mL. Periksa ujung kran buret hingga tidak ada rongga
udara atau gelembung
Timbang dengan teliti 0,1 gram asam oksalat dihidrat
(H2C2O4.2H2O) dan masukan ke dalam erlenmeyer 250 mL
Tambahkan aquadest sebanyak 25 mL dengan menggunakan
pipet volume. Homogenkan hingga semua asam oksalat dihidrat
larut.
Tambah 15 mL asam sulfat 4 N dan encerkan dengan 100 mL
aquadest
Panaskan pada suhu 80 – 90CTitrasi dengan KMnO4 0,1 N
hingga berwarna merah muda/ungu (Suhu pada saat titik akhir 
60C)Indikator yang digunakan adalah KMnO4 sendiri

11/04/21
Menstandardisasi larutan I2 dengan larutan
natrium tiosulfat
Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk titrasi.
Pastikan alat yang akan digunakan dalam keadaan bersih
dan tidak cacat.
Masukan larutan Na2S2O3 0,1 N ke dalam buret 25 mL
hingga skala 0 mL.
Periksa ujung kran buret hingga tidak ada rongga udara
atau gelembung
Pipet 25 mL larutan I2 dengan menggunakan pipet volume
dan masukan ke dalam erlenmeyer 250 mL
Titrasi cepat-cepat dengan larutan Na2S2O3 0,1 N dari buret
sampai larutan berwarna kuning
Tambahkan 5 mL larutan amilum 1% dengan menggunakan
pipet ukur
Titrasi dilanjutkan hingga perubahan warna dari biru
menjadi tidak berwarna yang tidak hilang dalam waktu 30
detik
11/04/21
Kel  
1 Pembuatan larutan KI 20%
  Pembuatan larutan HCl 0,1 N
  Standardisasi NaOH oleh asam oksalat
2 Pembuatan larutan K2Cr2O7 2N
  Pembuatan larutan H2SO4 2 N
  Standardisasi KMnO4 oleh asam oksalat
3 Pembuatan larutan KMnO4 0,1 N
  Pembuatan larutan CH3COOH 3%
  Standardisasi I2 oleh Na Tiosulfat
4 Pembuatan larutan amilum 1%
  Pembuatan larutan NaOH 0,5 %
  Standardisasi NaOH oleh asam oksalat
5 Pembuatan larutan FeSO4 2N
  Pembuatan larutan HCl 3%
  Standardisasi I2 oleh Na Tiosulfat
6 Pembuatan larutan NaCl 0.1 N
  Pembuatan larutan CH3COOH 2 N
  11/04/21
Standardisasi KMnO4 oleh asam oksalat
Menyimpan larutan
Larutan yang telah dibuat disimpan dalam
botol pereaksi (reagen) berwarna coklat
dengan tutup gelas atau karet
Larutan yang bersifat higroskopis disimpan
dalam botol pereaksi bertutup karet
Botol pereaksi diberi label nama larutan,
konsentrasi, tanggal pembuatan dan nama
pembuat
Botol pereaksi diletakkan di rak kerja

11/04/21

You might also like