Professional Documents
Culture Documents
Ukuran gejala pusat adalah dimaksudkan sebgai parameter atau ukuran keterpusatan
data.Ukuran keterpusatan data ini digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih
jelas dari suatu persoalan yang terhimpun dalam sekumpulan data.Ukuran ini seringkali
dijadikan wahana penilaian dan pengambilan keputusan,sehingga keberadaan ukuran
keterpusatan data tersebut boleh dikatakan sangat berarti dalam rangka melakukan
analisis data.
TUGAS STATISTIK
Ukuran gejala pusat adalah dimaksudkan sebgai parameter atau ukuran keterpusatan
data.Ukuran keterpusatan data ini digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih
jelas dari suatu persoalan yang terhimpun dalam sekumpulan data.Ukuran ini seringkali
dijadikan wahana penilaian dan pengambilan keputusan,sehingga keberadaan ukuran
keterpusatan data tersebut boleh dikatakan sangat berarti dalam rangka melakukan
analisis data.
A.Rata-rata Hitung
Perhitungan nilai rata-rata untuk data yang belum dikelompokkan ke dalam daftar
distribusi frekuensi dinyatakan dengan rumus :
X = ? Xi = X1+X2+X3+………………………+Xn
n = jumlah data
contoh:
dari 10 orang siswa yang mengikuti ujian fisika tercatat mendapatkan nilai sebagai
berikut:
Nilai Ujian Fisika
No Nama Nilai
1 Andre 85
2 Indah 75
3 Sam 70
4 Jhon 80
5 Rika 90
6 Enda 45
7 Emil 50
8 Ali 65
9 Shanty 35
10 Dian 40
X = ∑ Xi = 85+75+70+80+90+45+50+65+35+40 = 63.5
n = 10
Untuk menentukan nilai rata-rata dari data yang sudah terkelompokkan kedalam
daftar distribusi frekuensi,dapat dilakukan perhitungan dengan dua cara,yaitu cara
panjang dan cara pendek.
1.Cara Panjang :
n
___
=
∑F . X i i
X i =1
∑f i
Dimana:
∑ Fi.Xi :Jumlah perkalian frekuensi dengan mid poin
∑fi : Jumlah data
2.Cara Pendek:
Cara yang lebih singkat dan lebih sederhana ialah dengan mempergunakan nilai
rata-rat duga “ assumed mean” disingkat dengan AM, cara ini disebut juga dengan
cara koding.
Rumusnya:
X= X0+p (∑FiCi )
Dimana:
Berikut diberikan contoh sajian data dalam daftar distribusi frekuensi mengenai nilai
ujian mata kuliah statistika di Universitas Komputer Indonesia tahun 2002-2003
Diminta : tentukan rata-rata hitungnya dengan cara panjang dan cara pendek
Jawab:
Data nilai statistika
Mahasiswa universitas komputer Indonesia thn
2002-2003
6675
X= = 74,167
90
X = 55.5+10 = 74.167
B.Rata-rata Ukur
Adalah merupakan besaran atau nilai yang menunjukan keterpusatan data .Dalam
hal menentukan nilai rata-rata ukur,digunakan rumus sebagai berikut:
U = (X1,X2……….Xn) 1
n
log U = (X1,X2……….Xn)1
n
log U =1 { logX1+logX2……….+logXn
n
Contoh: Jika diketahui data mengenai nilai UTS mata kuliah aljabar linier di suatu
kampus, seperti di bawah ini:
U = (85.75.70.80.90.45.50.65.35.40)10
C. Rata-rata Harmonik
Selain rata-rata hitung dan rata-rata ukur untuk menghitung keterpusatan data
dikenal pula dengan istilah rata-rata harmonic.adapun formulasi nilai rata-rata harmonis
dinyatakan sebagai berikut:
H= n
1 + 1 +…………………+ 1
X1 X2 Xn
Adapun yang termasuk pada ukuran gejala letak antara lain adalah:
1.Median
Median adalah nilai data tengah (dengan pengertian,bahwa dari sekelompok data
dibagi menjadi dua bagian yang sama dan pembagi nya disebut sebagai median ).
Untuk sekumpulan data yang berjumlah ganjil maka nilai median nya adalah
merupakan data yang paling tengah dan untuk sekumpulan data yang berjumlah
genap,maka median nya adalah jumlah dua data tengah di bagi 2(dua).
Me=b+p
contoh :
Jika di ketahui hasil tabulasi data yang telah tersusun ke dalam dafar distribusi frekuensi
mengenai nilai statistika pada suatu fakultas yang ada di UNILA tahun akademik 2002-
2003 seperti dibawa ini:
Jawab:
Letak median yaitu pada data yang ke 90/2 = 45 (artinya median yang dicari terletak pada
data yang ke 45 atau lebih). Dari daftar diatas ternyata nilai median yang dicarinya
berada pada kelas interval ke 5 yang mempunyai batas bawah(b)= 70,5 ,panjang
kelas(p)=10, jumlah frekuensi sebelum kelas median(F)=32 dan frekuensi pada kelas
median tersebut (f)= 26,sehingga nilai mediannya adalah:
26
Interpretasinya : bahwa ada sebanyak 50% atau lebih nilai statistika mahasiswa UNILA
yang mempunyai nila paling tinggi 75,5
3. Modus
Modus digunakan untuk gejala gejala yang sering terjadi , diberikan dengan simbol Mo.
Modus dalm data kuantitatif ditentukan dengan melihat frekunsi tertinggi , misalnnya:
Data f
20 81
22 56
25 98
29 75
30 72
Dari data tersebut dapat
dilihat bahwa 25 adalah nilai yang paling banyak muncul, jadi 25 dikatakan sebagai
modus.
Dalam dat berkelompok modus dirumuskan sebagai:
Mo = Bp + p ( b1 )
b1+b2
dimana:
Bp : Batas bawah interval yang mengandung modus
b1 : Selisih frekuensi yang mengandung modus dengan frekuensi sebelumnya
b2 : Selisih frekuensi yang mengandung modus dengan frekuensi sesudahnya
p : Panjang kelas interval
4. Kuartil
Nilai kuartil merupakan nilai dari sekumpulan data yang di bagi menjadi empat bagian
yang sama dan membagi data tersebut dinamakan kuatril.
Menentukan nilai- nilai kuartil tersebut di bagi menjadi dua kategori yaitu nilai nilai
kuartil untuk data yang belum di kelompokkan ke dalam daftar distribusi frekuensi dan
nilai-nilai kuartil yang sudah di kelompokkan ke dalam daftar distribusi frekuensi,adapun
urutan menentukan nilai kuartil antara lain:
a.susun berdasarkan urutan data dimulai dari yang terkecil sampai terbesar
b.tentukan letak kuartil yang diminta Ki = i(n+1)
4
Menentukan nilai kuartil untuk data yang sudah dikelompokkan ke dalam daftar istribusi
frekuensi dirumuskan sebagai berikut:
5.Desil
Pengertian desil yaitu nilai dari sekumpulan data yang di bagi menjadi sepuluh bagian
ayang sama,dan yang memabagi data tersebut dinamakan desil
Untuk menentukan nilai desil tersebut antara lain adalah:
c. Tentukan nilai dari Desil yg diminta tersebut,misalkan nilai D1 , nilai D3 ataupun nilai
desil lainnya.
Di=b+p n-F
26
ket:
6. Persentil:
persentil (Pi) merupakan ukuran lokasi yang paling halus karena pembagiannya 1
s/d 99.
1
Letak Pi = ( n + 1) ; i = 1,2,3...99.
100
Contoh :
1. Misalnya banyak data (n) = 50 akan dicar i nilai P57
Jawab :
57
Letak P57= 100 ( 50 + 1) = 29,07, artinya letak nilai P57 antara data ke 29
Dan data ke 30 .
Besar nilai P57 = nilai data ke 29 + 0,07 ( nilai data ke 30 – nilai data ke 29 )
2. tentukan nilai P38 dari data tersebar dibawah ini :
9,9,10,13,14,17,19,20,21,22,23,25,27,29,33,35,39,43,47
Jawab :
38
Letak P38 = ( 20 + 1) = 7,98 , artinya letak nilai P38 antara data ke 7 dan ke
100
8.
Besarnya nilai P38 = nilai data ke 7 + 0,98 ( nilai data ke 8 nilai data ke 7)
= 19 + 0,98 ( 20- 19 ) = 19,98.
DAFTAR PUSTAKA
http://one.indoskripsi.com/node/6591
Herrhyanto, Nar dan Hamid, Akib, H.M. 2007. Statistika Dasar. Jakarta: