Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
1.Hani Niswati
2.Niki Enita.S
3.Nur Fadila
4.Siti Naimah
5.Sri Wulandari
Disusun Oleh:
1.Hani Niswati
2.Niki Enita.S
3.Nur Fadila
4.Siti Naimah
5.Sri Wulandari
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt yang mana telah memberikan
rahmat_Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah IPA ini.
Makalah kewirausahaan ini kami buat untuk memenuhi amanah yang kami terima
dari pembimbing mata pelajaran IPA. Semoga beliau dapat menerima hasil kami dengan
senang dan semoga isi daripada makalah ini telah memenuhi dari apa yang beliau
amanatkan kepada kami. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca.
Akhirnya tegur sapa yang kami berikan sudah cukup. Semoga makalah ini sudah
memenuhi kriteria.
Penulis
ii
. DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
Motto......................................................................................................................iv
BAB I
Pendahuluan...........................................................................................................1
BAB II
Pembahasan:
Frekuensi terjadinya gempa yang menyababkan tsunami................................
Penyebab peistiwa gempa dan tsunami............................................................
Tanda-tanda terjadinya gempa dan tsunami. ..............................................
Langkah-langkah pengamanan dan
penyelamatan ketika terjadi gempa dan tsunami..............................................
BAB III
Penutupan:
Kesimpulan.......................................................................................................
Penutup.............................................................................................................
Daftar Pustaka..................................................................................................
iii
MOTTO
Hidup harus bagaikan pelangi, yang indah karena banyak warna, jika hidup hanya
satu warna, maka tidak akan indah seperti pelangi.
Hidup tidak aada kata istirahat, karena istirahat adalah perpindahan dari satu
pekerjaan ke pekerjaan yang lain
Banyak-banyaklah mencari pengalaman karena pengalaman adalah guru yang
terbaik
Jadikanlah ilmu sebagai pengalaman dan iman sebagai penopang tiang mencari
ilmu
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi bagi kita
semua, karena seringkali diberitakan adanya suatu wilayah dilanda gempa bumi, baik
yang ringan maupun yang sangat dahsyat, menelan banyak korban jiwa dan harta,
meruntuhkan bangunan2 dan fasilitas umum lainnya.
Gempa bumi disebabkan oleh adanya pelepasan energi regangan elastis batuan pada
litosfir. Semakin besar energi yang dilepas semakin kuat gempa yang terjadi. Terdapat
dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau asal mula gempa yaitu pergeseran sesar
dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba2 sepanjang sesar merupakan penyebab yang
sering terjadi. Klasifikasi gempa bumi secara umum berdasarkan sumber kejadian gempa
1
Setiap bencana alam selalu mengakibatkan penderitaan bagi masyarakat, korban
jiwa dan harta benda kerap melanda masyarakat yang berada di sekitar lokasi bencana.
Kejadian bencana alam tidak dapat dicegah dan ditentukan kapan dan dimana lokasinya,
akan tetapi pencegahan jatuhnya korban akibat bencana ini dapat dilakukan bila terdapat
cukup pengetahuan mengenai sifat-sifat bencana tersebut.
Banyak ragamnya tips untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi tetapi
untuk tips kali ini saya lebih menekankan mengenai “segitiga kehidupan” saat bangunan
runtuh kebawah akan menimpa semua benda dibawahnya, kalau kita berlindung dibawah
sesuatu, anggap saja sebuah meja…. maka kekuatan benda itu adalah tumpuan kehidupan
kita, kalau benda yang menimpa meja tersebut masih mampu ditahan oleh meja itu maka
kita akan selamat. Namun apabila meja tersebut tidak kuat menahan maka kita akan
hancur remuk dibawahnya, banyak kasus terjadi seperti ini korban meninggal tertimpa
reruntuhan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gempa bumi dan tsunami aceh merupakan hasil dari patahan (sesar) naik (thrust fault)
dan dimungkinkan bercampur gerakan bukaan atau rekaan lantai samudera (sea floor
spreading) di Andaman yang kemudian berlanjut menjadi sesar datar di Sumatera.
Berdasarkan reanalisis terhadap gempa bumi dan tsunami pleh BMG pada 27 desember
2004, gempa di Aceh dapat diketahui sebagai berikut. Waktu gempa pukul 07.58.50, 26
WIB, episenter 3.05 LU-94.85 BT, hiposentrum 20 kilometer, magnitudo momen 8,9
dalam skala Richter, dan magnitudo body 6,4 skala Richter. Sedangkan menurut sumber
data dari USGS, waktu gempa terjadi pada pukul 07.58.53.00 WIB, episenter 3,26 LU-
95,82 BT, hiposentrum 30 kilometer, magnitudo momen 9,0 skala Richter, dan magnitudo
body 6,4 skala Richter.
Dengan kondisi gempa yang begitu dahsyat, hampir seluruh kota pesisir barat Propinsi
Nangroe aceh Darussalam mengalami kerusakan yang sangat parah. Kota Meulaboh dan
Calang merupakan kota yang terbilang telak terkena sapuan tsunami. Disini korban tewas
sangat besar, dan infrastruktur dan suprastruktur kehidupan masyarakat hancur total. Di
Calang, ibukota Kabupaten Aceh Jaya yang berpenduduk sekitar 89 ribu itu harus
merelakan sekitar 60% warganya Total penduduk yang hilang dan tewas menurut
Menkokesra Alwi Shihab mencapai 25.800 jiwa. Sementara itu, hampir seluruh bangunan
di Kota calang rata dengan tanah. Sedangkan di meulaboh, ibukota Kabupaten Aceh
Barat, bahkan baru bisa dibuka dari isolasinya lima hari kemudian.
Kawasan yang dulu dipuji karena keindahan pantainya sekarang hancur. Kota ini
mengalami kerusakan 90% atas sarana infrastruktur dan suprastruktur yang ada.
Meulaboh luluh lantak seperti tidak ada kehidupan. Hampir seluruh bangunan hancur.
Mayat bertebaran di kanan-kiri jalan. Jalan raya tertutup kayu dan reruntuhan bangunan.
Jumlah korban yang bisa ditemukan sampai bulan Februari 2005 sekitar 6.319 jiwa.
Selain kedua kota diatas, Kota Banda Aceh juga mengalami hal yang sama. Menurut
sensus penduduk pada tahun 2000 berpenduduk 220.377 jiwa itu kontan menjadi kota
mati. Sarana dan prasarana transportasi, telekomunikasi, dan yang lainnya lumpuh total.
Mati ! Jika dihitung sampai dengan sekarang, jumlah korban yang meninggal akibat
gelombang tsunami secara keseluruhan di Indonesia sekitar 200 ribu jiwa. Sungguh
merupakan angka yang menyesakkan.
Gempa bumi berkekuatan 7,9 skala richter yang melanda Sumatra pada 12
September 2007 lalu menambah panjang daftar catatan gempa besar di Indonesia.
Tercatat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Indonesia telah digoyang gempa besar
sebanyak 7 kali. Satu yang paling hebat adalah gempa Aceh pada 26 Desember 2004.
Sebenarnya apa sih penyebab gempa bumi itu?
Ada beberapa penyebab gempa bumi. Pertama karena pergerakan magma dalam gunung
berapi biasa disebut gempa vulkanik. Kedua karena pergeseran lempeng-lempeng bumi,
(gempa tektonik). Ketiga karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam.
Contoh kasusnya adalah Dam Karibia di Zambia, Afrika. Keempat karena injeksi atau
akstraksi cairan dari dan ke dalam bumi. Contoh kasusnya biasanya terjadi pada beberapa
pembangkit tenaga listrik panas bumi. Kelima, disebabkan oleh bahan peledak atau
disebabkan oleh manusia (seismitas terinduksi).
Umumnya di Indonesia gempa pada dua tipe pertamalah yang banyak terjadi.
Pelepasan Tenaga
Penyebab gempa bumi yang paling sering adalah karena pergeseran lempengan bumi
(Tektonik). Gempa tektonik terjadi karena gerakan dari berbagai lempengan bumi baik
besar maupun kecil yang membentuk kerak bumi. Lapisan kerak bumi yang keras
menjadi genting (lunak) dan akhirnya bergerak. Teori dari “Tektonik Plate” menjelaskan,
bumi terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan
hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan
sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hampir sebagian besar
gempa tektonik terjadi di perbatasan antara lempengan-lempengan pembentuk kerak
bumi tersebut, seperti di lingkaran Pasifik. Kegiatan zone subduksi atau area tumbukan
lempeng memegang peranan hampir 50 persen dari peristiwa seismik yang terjadi.
Kegiatan zone subduksi ini terkonsentrasi di daerah yang dinamakan lingkaran api (ring
of fire), sebuah pita sempit yang panjangnya sekitar 38.600 km. Panjang pita ini
membentang dari Selandia Baru-Indonesia-Jepang-hingga Amerika Selatan.
Tsunami
Gempa hebat yang melanda dunia pada 26 Desember 2004 lalu diikuti tsunami.
Peristiwa besar yang menewaskan 220 ribu jiwa yang menghuni sepanjang pesisir
Samudera Hindia ini menimbulkan trauma dunia yang sangat dalam. Mengapa gempa
berkekuatan 9,3 skala richter ini diikuti tsunami sedangkan gempa 12 September 2007 di
Bengkulu kemarin tidak? Padahal pusat gempa sama-sama di laut dan kedalamannya
dangkal. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan ketajaman tumbukan.
Pada gempa Bengkulu sudut penunjamannya landai. Jadi untuk menimbulkan tsunami
butuh energi yang lebih besar. Titik pusatnya hanya 10 km di bawah permukaan laut,
sehingga belum mencapai lantai samudera.
Tsunami sendiri merupakan istilah dalam bahasa Jepang. Menyatakan suatu gelombang
laut yang terjadi akibat gempa bumi tektonik di dasar laut. Magnitudo Tsunami yang
terjadi di Indonesia berkisar antara 1,5-4,5 skala Imamura, dengan tinggi gelombang
Tsunami maksimum yang mencapai pantai berkisar antara 4 – 24 meter dan jangkauan
gelombang ke daratan berkisar antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai.
Gempa bumi
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi bagi kita
semua, karena seringkali diberitakan adanya suatu wilayah dilanda gempa bumi, baik
yang ringan maupun yang sangat dahsyat, menelan banyak korban jiwa dan harta,
meruntuhkan bangunan2 dan fasilitas umum lainnya.
Gempa bumi disebabkan oleh adanya pelepasan energi regangan elastis batuan pada
litosfir. Semakin besar energi yang dilepas semakin kuat gempa yang terjadi. Terdapat
dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau asal mula gempa yaitu pergeseran sesar
dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba2 sepanjang sesar merupakan penyebab yang
sering terjadi. Klasifikasi gempa bumi secara umum berdasarkan sumber kejadian gempa
* Gempa bumi runtuhan : Melalui runtuhan dari lubang-lubang interior bumi misalnya
akibat
runtuhnya tambang/batuan yang menimbulkan gempa
* Gempa bumi vulkanik : Akibat aktivitas gunung api
* Gempa bumi tektonik : Akibat lepasnya sejumlah energi pada saat bergeraknya
Secara sederhana dapat diartikan sebagai merambatnya energi dari pusat gempa
atau hiposentrum (fokus) ke tempat lain di bumi. Gelombang ini terdiri dari gelombang
badan dan gelombang permukaan. Gelombang badan adalah gelombang gempa yang
dapat merambat di lapisan bumi, sedangkan gelombang permukaan adalah gelombang
gempa yang merambat di permukaan bumi.
c. Intensitas
Intensitas adalah besaran yang dipakai untuk mengukur suatu gempa selain
dengan magnitude. Intensitas dapat didefenisikan sebagai suatu besarnya kerusakan
disuatu tempat akibat gempa bumi yang diukur berdasarkan kerusakan yang terjadi.
Harga intensitas merupakan fungsi dari magnitude.jarak ke episenter, lama getaran,
kedalaman gempa, kondisi tanah dan keadaan bangunan. Skala Intensitas Modifikasi
Mercalli (MMI) merupakan skala intensitas yang lebih umum dipakai. Dibawah ini akan
diuraikan pembagian intensitas serta efek yang diakibatkan oleh besarnya intensitas
tersebut dan nilai intensitas dalam satuan skala richter.
• Daerah sangat aktif, magnitude lebih dari 8 mungkin terjadi di daerah ini yaitu di
Halmahera, pantai utara Irian.
• Daerah aktif, magnitude 8 mungkin terjadi dan magnitude 7 sering terjadi yaitu di
lepas pantai barat Sumatra, kepulauan Sunda dan Sulawesi tengah.
• Daerah Lipatan dengan atau tanpa retakan, magnitude kurang dari tujuh bisa
terjadi yaitu di Sumatra, kepulauan Sunda, Sulawesi tengah.
• Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan, magnitude kurang dari 7 mungkin
terjadi, yaitu di pantai barat Sumatra, jawa bagian utara, Kalimantan bagian timur.
• Daerah gempa kecil, magnitude kurang dari 5 jarang terjadi, yaitu di daerah pantai
timur Sumatra, Kalimantan tengah
• Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa, yaitu daerah pantai selatan Irian,
Kalimantan bagian barat.
a. Prediksi tradisional
* Pengetahuan tentang zona seismic dan daerah beresiko yang dipelajari lewat
studi dampak
historis dan lempeng tektonik
* Memonitor aktifitas seismikdengan menggunakan seismogram dan
instrument lain
* Menggunakan observasi ilmiah
* Memonitor tingkat seismic global.
3. Tanda-tanda Terjadinya Gempa dan Tsunami
Ada beberapa ciri-ciri yang bisa terlihat jika akan terjadi gempa bumi. Beberapa
ciri-ciri tersebut antara lain:
• Melihat ke langit, kalau di langit kelihatan ada awan yang bentuknya seperti angin
tornado atau seperti pohon atau seperti batang, bentuknya berdiri bisa dibilang itu
adalah awan gempa yang biasanya muncul sebelum gempa terjadi. Awan yang
bentuknya aneh itu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan
hebat dari dasar bumi. Sehingga gelombang elektromagnetis tersebut
‘menghisap’ daya listrik di awan, makanya bentuk awannya jadi seperti tersedot
kebawah. Gelombang elektromagnetis berkekuatan besar itu sendiri terjadi akibat
adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi. Tapi belum tentu juga kalau ada
awan seperti itu di langit berarti mau ada gempa. Bisa saja memang bentuknya
seperti itu
• Medan/gelombang elektromagnetis di dalam rumah. contohnya : Terdengar suara
brebet-brebet pada siaran TV seperti tidak biasanya, Lampu pada mesin fax
blinking biarpun sedang tidak transmit data dan hasil kiriman fax nampak teks
tulis berantakan, Matikan aliran listrik. Cek apakah lampu neon tetap menyala
redup/remang-remang biarpun nggak ada arus listrik. Jika point tersebut terjadi ,
itu berarti memang sedang ada gelombang elektromagnetis luar biasa yang sedang
terjadi tapi kasat mata dan tidak bisa dirasakan manusia.
• Perhatikan hewan-hewan. Cek apakah hewan-hewan seperti “menghilang”, lari,
atau bertingkah laku aneh/gelisah. Insting hewan biasanya tajam dan hewan bisa
merasakan gelombang elektromagnetis.
Jika tiga tanda-tanda itu ada atau terlihat dalam waktu bersamaan, segeralah
bersiap-siap untuk evakuasi. Tiga tanda tersebut kemungkinan besar menunjukkan kalo
memang mau ada gempa berkekuatan besar. Walaupun demikian, adanya awan gempa
yang bentuknya aneh itu tetap tidak bisa memastikan kapan gempa terjadi. Oleh karena
itu jangan tunggu-tunggu lagi, sebisa mungkin langsung melakukan tindakan
penyelamatan diri untuk menghindari hal-hal yang paling buruk.
Jika skala gempanya besar dan episentrumnya terletak di laut, kita harus selalu
waspada akan datangnya gelombang tsunami. Tingginya gelombang bisa puluhan meter,
bisa juga cuma dua meter. Tapi biarpun cuma 2 meter, gelombangnya tidak main-main.
Kekuatannya dahsyat (seperti tidak habis-habis) dan tekanannya bisa mencapai 190
kilogram.
Beberapa tanda akan terjadi gelombang tsunami adalah laut tiba-tiba menyurut dan
burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi ke arah daratan. Jika sudah
demikian, langsung selamatkan diri ke daerah yang lebih tinggi. Tapi kalau tidak sempat
lari sementara tsunami sudah di depan mata, jangan berlindung di balik bangunan yang
terbuat dari tembok/beton, karena bisa hancur dan malah membahayakan orang yang
berlindung. Sebisa mungkin berlindung di balik daerah rimbunan (pohon, tanaman,
semak-semak, rawa). Karena kekuatan gelombang jadi terpecah dan tidak memusat kalau
membentur semak.
4. Langkah-langkah Pengamanan atau Penyelamatan ketika terjadi Gempa
dan Tsunami
Banyak ragamnya tips untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi tetapi
untuk tips kali ini saya lebih menekankan mengenai “segitiga kehidupan” saat bangunan
runtuh kebawah akan menimpa semua benda dibawahnya, kalau kita berlindung dibawah
sesuatu, anggap saja sebuah meja…. maka kekuatan benda itu adalah tumpuan kehidupan
kita, kalau benda yang menimpa meja tersebut masih mampu ditahan oleh meja itu maka
kita akan selamat. Namun apabila meja tersebut tidak kuat menahan maka kita akan
hancur remuk dibawahnya, banyak kasus terjadi seperti ini korban meninggal tertimpa
reruntuhan.
Apa itu yang disebut “segitiga kehidupan” ? Segitiga kehidupan itu hanyalah
sebuah istilah sebagai tempat darurat yang paling aman untuk kita berlindung saat terjadi
gempa bumi, ini berdasarkan fakta-fakta, pengalaman dan analisa dari beberapa orang
yang berhasil selamat dari gempa bumi. Memang rumah/bangunan tahan gempa bisa
menyelamatkan orang didalamnya namun apabila kekuatan gempa diatas kemampuan
rumah/bangunan anti gempa tersebut cara yang paling strategis adalah mencari segitiga
kehidupan terdekat.
Dimana posisi segitiga kehidupan ini? Ada banyak… salah satunya adalah di sisi sebuah
benda besar, di pertigaan tembok rumah/bangunan dan lainnya.
Seperti kita ketahui segitiga atau sudut rumah/bangunan kita adalah berisi sebuah
tiang/besi yang cukup kuat untuk menahan patahan horizontal, tempat ini sangat strategis
untuk berlindung dari runtuhan dinding atau atap. Selain itu segitiga kehidupan bisa kita
temui di sisi sebelah obyek, bukan pada bawah obyek… Pada gambar diatas saya
gambarkan sisi sebuah lemari yang merupakan tempat strategis untuk berlindung dari
runtuhan atap bangunan.
Segitiga kehidupan tidak menjamin kita akan selamat, namun disaat gempa terjadi
posisi segitiga kehidupan dapat menyelamatkan nyawa kita walaupun menyisakan sebuah
ruang kosong yang cukup sempit, dengan adanya segitiga kehidupan ini kemungkinan
perbandingan kita untuk bertahan hidup adalah 70% banding 30%.
Berikut ini adalah 10 Tips dalam melindungi diri saat terjadi Gempa Bumi oleh
Doug Copp :
1. Hampir semua orang yang hanya menunduk dan berlindung pada saat bangunan
runtuh, meninggal karena tertimpa runtuhan. Orang-orang yang berlindung di
bawah suatu benda akan remuk badannya.
2. Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara alami. Itu
juga yang harus kita lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk
menyelamatkan diri. Kita dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit.
Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar
yang akan remuk sedikit, tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
3. Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama gempa bumi.
Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa. Jika bangunan kayu
ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan terbentuk.
Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang
berat. Bangunan dari batu bata akan hancur berkeping-keping. Kepingan batu bata
akan mengakibatkan luka badan tapi hanya sedikit yang meremukkan badan
dibandingkan beton bertulang.
4. Jika kita berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, berguling lah ke samping
tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur.
Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan
peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat
tidur jika terjadi gempa.
5. Jika terjadi gempa dan kita tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka
berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.
6. Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh
akan meninggal. Mengapa? Jika kita berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut
rubuh ke depan atau ke belakang kita akan tertimpa langit-langit di atasnya. Jika
pintu tersebut rubuh ke samping, kita akan tertimpa dan terbelah dua olehnya.
Dalam kedua kasus tersebut, kemungkinan untuk selamat sangat mustahil!
7. Jangan pernah lari melalui tangga. Tangga memiliki “momen frekuensi” yang
berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian
lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi
kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari ke tangga sebelum
tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnya. Bahkan, jika bangunan tidak
runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi bagian bangunan yang paling
mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak meruntuhkan tangga, tangga
tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang berlarian menyelamatkan diri.
Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.
8. Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika
memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada
di dalamnya. Semakin jauh kita dari bagian luar bangunan, maka akan semakin
besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri tertutup.
9. Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan di
atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan ini yang ternyata terjadi pada lantai-
lantai jalan tol Nimitz. Korban dari gempa bumi San Fransisco semuanya
bertahan di dalam kendaraan mereka dan meninggal. Mereka mungkin dapat
selamat seandainya keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah kendaraan
mereka. Semua kendaraan yang hancur, memiliki ruangan kosong yang aman
setinggi 1 meter di sampingnya, kecuali kendaraan yang tertimpa langsung oleh
kolom jalan tol.
10. Doug menemukan, pada saat merangkak di bawah kantor perusahaan koran dan
kantor lain yang menyimpan banyak kertas bahwa kertas tidak memadat. Ruangan
kosong yang besar ditemukan di sekitar tumpukan kertas-kertas.
BAB III
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi bagi kita
semua, karena seringkali diberitakan adanya suatu wilayah dilanda gempa bumi, baik
yang ringan maupun yang sangat dahsyat, menelan banyak korban jiwa dan harta,
meruntuhkan bangunan2 dan fasilitas umum lainnya.
Gempa bumi disebabkan oleh adanya pelepasan energi regangan elastis batuan pada
litosfir. Semakin besar energi yang dilepas semakin kuat gempa yang terjadi. Terdapat
dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau asal mula gempa yaitu pergeseran sesar
dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba2 sepanjang sesar merupakan penyebab yang
sering terjadi. Klasifikasi gempa bumi secara umum berdasarkan sumber kejadian gempa
Wassalamualaikum wr. wb
3. Daftar Pustaka
www.google.co.id
Contoh-contoh makalah
5 September 2009 balista Tinggalkan komentar Go to comments
Wednesday, 7 October, 2009 Jam 15:44 Di Tulis Oleh Istanto Adi Nugroho
Artikel dalam kategori Pribadi, Serius
R.Hoernes, 1878