You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUKTIAN PERISTIWA OSMOSIS


MATA PELAJARAN BIOLOGI

DISUSUN OLEH :

• ASEP DENI F.
• FITRIADEWI
• MUSTOFA FAJAR N.
• RUSDIANTO
• SUCI ENDAH D.N.

XI.IA.1

SMA NEGERI 1 DAYEULUHUR


TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENDAHULUAN
Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul
air berdifusi melewati membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam
sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai
konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi
terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai
konsentrasi terlarut sama).

Proses osmosis juga banyak terjadi pada sel di alam. Perubahan


bentuk sel terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak
pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan
mendapat dan kehilangan air yang sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti
bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat
isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik,
maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan
lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya,
jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air,
sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan,
untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka
diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.

Oleh karena itu kami melakukan praktek untuk membuktikan peristiwa-


peristiwa seputar osmosis. Dan merincikan kejadian-kejadian yang terjadi
selama percobaan berlangsung dalam laporan ini.

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Membuktikan proses osmosis yang terjadi melalui membran semi
permeable.
2. Mengukur berapa kecepatan osmosis pada membran telur.

DASAR TEORI
Seperti dikatakan di atas, bahwa pada dasarnya osmosis termasuk
peristiwa difusi. Osmosis adalah perpindahan air bergerak melalui
membran sel semipermeabel (membran permeabel selektif) ialah air dari
larutan encer atau hipotonis (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat
pelarut rendah) ke pekat atau hipertonis (konsentrasi air rendah,
konsentrasi zat terlarut tinggi). Lihat gambar 1.

Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi


tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang
membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat
dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian
dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi
yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke
larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan
turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa
sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat
zat terlarut itu sendiri.

Laporan Praktikum OSMOSIS – XI.IA.1 2


Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena
fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke

dalam dan ke luar sel. Gb. 1.

Prinsip osmosis: transfer molekul solvent (biasanya air) dari lokasi


hypotonic solution (potensi rendah/encer) menuju hypertonic solution
(potensi tinggi/pekat), melewati membran. Jika lokasi hypertonic solution
kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik
arah (reversed osmosis). Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk
menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press. Jika dijelaskan
sebagai konsep termodinamika, osmosis dapat dianalogikan sebagai
proses perubahan entropi. Komponen solvent murni memiliki entropi
rendah, sedangkan komponen berkandungan solut tinggi memiliki entropi
yg tinggi juga.

Mengikuti Hukum Termo II: setiap perubahan yang terjadi selalu


menuju kondisi entropi maksimum, maka solvent akan mengalir menuju
tempat yg mengandung solut lebih banyak, sehingga total entropi akhir
yang diperoleh akan maksimum.Solvent akan kehilangan entropi, dan
solut akan menyerap entropi. "Orang miskin akan semakin miskin, sedang
yang kaya akan semakin kaya". Saat kesetimbangan tercapai, entropi
akan maksimum, atau gradien (perubahan entropi terhadap waktu) = 0.

Laporan Praktikum OSMOSIS – XI.IA.1 3


Contoh peristiwa osmosis:

• Masuk dan naiknya air mineral dalam tubuh pepohonan merupakan


proses osmosis. Air dalam tanah memiliki kandungan solvent lebih
besar (hypotonic) dibanding dalam pembuluh, sehingga air masuk
menuju xylem/sel tanaman.

• Jika sel tanaman diletakkan dalam kondisi hypertonic (solut tinggi atau
solvent rendah), maka sel akan menyusut (ter-plasmolisis) karena
cairan sel keluar menuju larutan hypertonic.

• Ikan air tawar yang ditempatkan di air laut akan mengalami


penyusutan volume tubuh.

• Air laut adalah hypertonic bagi sel tubuh manusia, sehingga minum air
laut justru menyebabkan dehidrasi.

• Kentang yang dimasukkan ke dalam air garam akan mengalami


penyusutan.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang terjadi pada telur/cairan selama percobaan berlangsung?
2. Kapan osmosis akan berhenti?
3. Apa peranan selaput telur?

ALAT DAN BAHAN


a) ALAT
1. Sedotan
2. Lilin
3. Korek api
4. Lap
5. Aqua Gelas / gelas plastik air mineral
6. Cutter / pisau / silet
7. ampelas

b) BAHAN
1. Telur 5 buah
2. Air
3. Kecap

CARA KERJA
Percobaan 1

1. Tipiskan permukaan kulit telur pada ujung-ujung telur menggunakan


silet/cutter/ampelas supaya mudah melepas kulitnya.
2. Kemudian buka kulit ekor telur dengan diameter sekitar 1-2 cm, tapi
jangan sampai membrannya sobek.

Laporan Praktikum OSMOSIS – XI.IA.1 4


3. Kemudian buat lubang di ujung yang lain, untuk memasukan sedotan,
lebarnya pas dengan sedotan.
4. Tutup celah-celah antara sedotan dengan tetesan lilin.
5. Kemudian letakkan telur dengan sedotan menghadap ke atas di atas
aqua gelas yang telah di lubangi plastik penutupnya, upayakan lubang
yang bermembran masuk ke air. Sehingga osmosis dapat berjalan.
(lihat gb 2.)
6. Tunggu hingga ada perubahan terhadap cairan dari telur.

sedota

Tetesan

telu

Membran

Air

Gb
2.

Percobaan 2

1. Tipiskan permukaan kulit telur pada ujung-ujung telur menggunakan


silet/cutter/ampelas supaya mudah melepas kulitnya.
2. Kemudian buka kulit ekor telur dengan diameter sekitar 1-2 cm, tapi
jangan sampai membrannya sobek.
3. Kemudian buat lubang di ujung yang lain, dengan diameter yang agak
lebar sekitar 3-4 cm, lalu buang isi telur dan ganti isi telur dengan air
jernih. (hati-hati jangan sampai membran telur robek)
4. Kemudian siapkan gelas yang telah berisi kecap.
5. Lalu letakkan telur dengan ekor telur / lubang membran di bawah, ke
dalam kecap.
6. Namun jangan sampai telur tenggelam, gunakan penahan agar telur
tetap berdiri dan tidak tenggelam. (lihat gb. 3)
7. Berilah tanda pada batas permukaan kecap pada dinding gelas.
8. Perhatikan sampai terjadi perubahan.

Telur

Air
Laporan Praktikum OSMOSIS – XI.IA.1 5

Keca
Membran

Gb
3.

Laporan Praktikum OSMOSIS – XI.IA.1 6


HASIL PENGAMATAN

Perubahan yang terjadi pada cairan gelas dan telur selama percobaan adalah :

Percobaan 1

Ada
it cairan
erap a men
h beb
Setela

Setelah percobaan

Setelah beberapa menit, cairan telur keluar melalui sedotan. Ketinggian air dan
waktu yang diperlukan untuk mengeluarkan air dari telur selama percobaan
adalah sebagai beriikut.

Tabel 1.1

No Waktu Ketinggian cairan

1 17 menit (1020 s) 1 mm

2 25 menit (1500 s) 13 mm

Percobaan 2 Volume
Cairan
Dalam
Gelas/Kec
it
a men

ap
bertamba
erap
h beb
Setela

Laporan Praktikum OSMOSIS – XI.IA.1 7


Setelah ± 15 menit cairan kental/kecap mulai naik/bertambah volumenya, dan
air yang didalam telur turun/volumenya berkurang.

Laporan Praktikum OSMOSIS – XI.IA.1 8


KESIMPULAN

Setelah kami melakukan percobaan dan pengamatan terhadap


perubahan-perubahan yang terjadi pada telur dan cairannya. Kami dapat
menarik kesimpulan :

1. Air/cairan akan berpindah melalui membran semipermeable, jika


terdapat perbedaan kekentalan diantara cairan yang dipisahkan oleh
membran. Air akan berpindah dari yang lebih encer (hipotonic) ke
cairan yang lebih pekat (hypertonic), yang pada percobaan pertama,
air dari gelas naik ke dalam telur melalui membran sehingga cairan
telur terdorong keluar melalui sedotan. Pada percobaan kedua, air
yang ada di dalam telur, keluar melalui membran ke dalam gelas,
sehingga volume kecap bertambah dan akan menjadi lebih encer.
2. Kapankah osmosis akan berhenti? Osmosis akan berhenti disaat
cairan-cairan yang dipisahkan oleh membran memiliki tingkat
kekentalan yang sama (isotonik). Pada saat keadaan isotonik ini,
cairan sudah tidak lagi mendapat tekanan untuk melewati membran,
karena tidak adanya perbedaan kekentalan antar cairan. Juga
mengingat prinsip osmosis, Jika lokasi hypertonic kita beri tekanan
tertentu, osmosis dapat berhenti, atau bahkan berbalik arah (reversed
osmosis).
3. Peranan selaput telur adalah menjadi selaput / membran
semipermeable, yang dalam hal ini menjadi salah satu syarat dan
perantara dalam proses osmosis.
4. Kecepatan rata-rata osmosis pada selaput telur (pada percobaan 1)
adalah :
lihat tabel 1.1
[Tinggi (t), Waktu (s), kecepatan (v)]

V = s2-s1t2-t1 = 13 mm-1 mm1500 s -1020 s = 12 mm480 s = 2,5 x


10-2 mms

Laporan Praktikum OSMOSIS – XI.IA.1 9


DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, D.A. dkk. 2007. BIOLOGI SMA jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta :
Erlangga.

www.wikipedia.com

Laporan Praktikum OSMOSIS – XI.IA.1 10

You might also like