You are on page 1of 3

PEMBUATAN JERAMI PADI FERMENTASI

STEVEN M. D. BONGA

Desa Treko, Kecamatan Mungkid

Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

LATAR BELAKANG

Ternak ruminansia (sapi, kerbau, domba dan kambing) dapat memanfaatkan


sisa-sisa hasil pertanian seperti jerami padi. Pada musim kemarau, jerami
padi (kering) merupakan pakan ternak utama untuk daerah tertentu seperti
Blora, Purwodadi, Wonogiri, Gunung Kidul, dsb, dimana ketersediaan air
menjadi kendala, bahkan tidak jarang untuk mendapatkan jerami padi pada
musim kemarau, petani-peternak terpaksa mencari keluar daerah atau
membeli dengan harga yang lebih murah.

Jerami padi sebagai pakan mempunyai be-berapa kelemahan yaitu


rendahnya kecernaannya karena tingginya kandungan serat (berlignin) dan
rendahnya kandungan nilai gizi (protein, bahan organik, dsb). Upaya untuk
membantu meme-cahkan permasalaahan kuantitas dan kualitas pakan
adalah dengan menggunakan teknologi fermentasi.

Pada prinsipnya, penggunaan jerami fermentasi dapat dilakukan dengan


menggunakan jerami segar habis panen atau jerami kering. Pada saat jerami
padi melimpah seperti setelah selesai panen, jerami dapat difermentasi
untuk selan-jutnya disimpan hingga 6 bulan dari pembuatan. Ditinjau dari
kuantitas nutriennya (nilai gizi), fermnetasi dapat meningkatkan nilai gizi
jerami.
PERSYARATAN

• Kadra air jerami padi 40-45 %.


• Terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung.

BAHAN-BAHAN

o Jerami kering atau jerami segar setelah diangin-anginkan (kadar


air ± 40 %).
o Starter berupa Starbio atau lainnya sebanyak 0,50 kg untuk
setiap 100 kg jerami padi.
o Pupuk urea 0,50 kg untuk setiap 100 kg jerami padi.
o Air sebanyak 40 liter untuk setiap 100 kg jerami padi kering;
sedangkan untuk jerami segar tidak perlu ditambahkan air.

CARA PEMBUATAN (untuk 100 kg )

 Timbang jerami padi kering 100 kg.


 Sediakna air sebanyak 40 liter dalam ember.
 Timbang starter sebanyak 0,50 kg dan urea sebanyak 0,50
kg.
 Jerami ditumpuk sejajar lapis demi lapis dengan ketebalan
25 cm (dengan ukuran dasar panjang 2,50 m x lebar 2,50
m).
 Diatas lapisan disiram air yang telah dicampur urea sampai
merata (untuk jerami kering; sedangkan untuk jerami
segar tidak perlu disiram air).
 Ditaburi starter hingga merata.
 Ditumpuki selapis jerami padi (± 25 cm) sambil diinjak-
injak hingga memadat.
 Diulangi lagi penyiraman air diatas lapi-san jerami padi
tersebut hingga merata.
 Diulangi lagi penaburan starter hingga merata dan
demikian seterusnya hingga selesai.
 Setelah selesai, bagian atas ditutupi daun-daun kering
seperti daun pisang atau daun lainnya.
 Pembuatan jerami padi selesai dan dibiarkan minimal 3-4
minggu.
 Setelah 3-4 minggu jerami padi fermentasi (tape dami)
siap diberikan kepada ternak, namun sebelum diberikan
terlebih dahulu diangin-anginkan.

JERAMI PADI FERMENTASI YANG BAIK

 Baunya agak harum.


 Warna kuning agak kecoklatan (warna dasar jerami
masih nampak kelihatan).
 Teksturnya lemas (tidak kaku)
 Tidak busuk dan tidak berjamur.

You might also like