Professional Documents
Culture Documents
Dalam artikel “Mengelola SDM untuk menghadapi abad 21 pada AT&T Global
Businness Communications System menunjukkan “ beberapa statemen berikut:
1. mengelola SDM secara efektif merupakan suatu keharusan untuk keberhasilan
bisnis dalam lingkungan yang sangat kompetitif sekarang ini,
2. ketika bisnis mengubah strategi, sasaran, misi, dan nilai-nilai, perencanaan yang
sistematis menuntun cara manajer mengelola SDM dengan baik,
3. pada proses berikutnya, departemen SDM harus mengubah aktivitas SDM-nya
supaya berkaitan dengan strategi, sasaran, misi, dan nilai-nilai bisnis yang
dijalankan,
4. ketika departemen SDM berkaitan langsung dengan bisnis, departemen ini akan
mereposisi kedudukannya, mengembangkan keahlian baru, dan mengembangkan
cara-cara baru untuk mengorganisasikan segala sesuatunya supaya dapat
melayani pelanggan dengan lebih baik.
Organisasi harus dapat merespon dari banyak kejadian yang disebabkan oleh
perubahan -perubahan kekuatan lingkungan yang mempengaruhinya. Karena
sebagian besar perubahan melibatkan manusia dan akan mempengaruhi kinerja
karyawan, perubahan ini memiliki implikasi utama pada pengelolaan SDM dan
menimbulkan isu (informasi) yang signifikan bagi pihak-pihak yang terkait dengan
SDM. Untuk dapat membahas implikasi ini dengan efektif, organisasi perlu memahami
perubahan tersebut dan memahami proses perubahannya. Manajer harus menerima
dan menyampaikan pada karyawan untuk menerima gagasan bahwa perubahan
adalah sesuatu yang di perlukan dan merupakan proses yang berkelanjutan.
Kekuatan lingkungan yang menyebabkan perubahan organisasi berubah-ubah dari
waktu ke waktu dan dari bisnis yang satu ke bisnis yang lainnya.
Inti dari strategi MMT adalah usaha sistematis dan terkoordinasi yang meliputi seluruh
level perusahaan untuk secara terus menerus memperbaiki mutu pelayanan dan
produk perusahaan. Fokusnya semakin diarahkan ke pelanggan. Dalam manajemen
mutu total, kunci strategi yang dipusatkan pada pelanggan ialah pertanyaan "apakah
kualitas (mutu) itu?" Jawabannya "Kualitas (mutu) berarti memberikan produk dan
layanan yang konsisten mengikuti seluruh dimensi kualitas dalam usaha bisnis.
Kekuata Perubahan
n Organisasi:
Perubaha ♦Kualitas
n total, Implikasi Aktivitas
Lingkunga strategi pengelol perencan
n: yang aan SDM aan SDM
berorientas
♦ Kondisi i kepada
Ekonom pelanggan
i ♦Restrukturi
♦ Karakte sasi dan
peramping
Penurunan biaya
karena
Perbaikan lebih sedikit terjadi- Produktivitas
Kualitas pengerjaan kembali, meningkat
penggunaan waktu
serta bahan baku yang
Perusahaan Perusahaan
dapat Perusahaan tetap dapat
menguasai berada dalam menyediakan
pasar dengan bisnis. lebih banyak
mutu yang jabatan dan
lebih baik dan menyerap
Menentuka
n Tentukan Tentukan
peramping jabatan kebutuhan
an yang harus karyawan
♦sasaran dihilangkan yang
Rencana
pendukung
penyelia:
Evolusi Rencana 1. Tentukan
sasaran
metode peramping
2. Hitung
peramping an* biaya
an* 3. Kembangk
an rencana
4. Laksanaka
Evaluasi Ubah
Kembangk Laksanaka rencana praktek
an n setelah manajemen
rencana rencana pelaksa- SDM dan
PHK yang sifatnya sementara atau perampingan permanen , apapun jenisnya perlu
dipertimbangkan dan
diinformasikan kepada seluruh karyawan.. Pihak manajemen harus menjamin bahwa
kebijakan yang dilakukan perusahaan tidak melanggar UU ketenaga kerjaaan. Apakah
ini merupakan perampingan organisasi melalui PHK atau pensiun awal, tentunya
karyawan mendapat hak sesuai dengan peraturan-kebijakan yang harus
dilaksanakan. Program ini secara mudah dapat dilihat langsung dengan
mengeluarkan pekerja-pekerja yang kurang produktif ataupun memberikan insentif
yang relatif memadai, seperti beberapa waktu yang lalu (oleh bank BUMN- merjer
antar bank , pensiun awal, dsb
Perencanaan SDM
Secara umum, sekarang istilah perencanaan SDM mengacu pada usaha perusahaan
mengidentifikasi implikasi SDM pada perubahan organisasi dan pada isi bisnis utama
supaya dapat menggabungkan SDM dengan kebutuhan yang dihasilkan dari
perubahan dan isu tersebut. Pada awalnya, stabilitas lingkungan, perencanaan SDM
berpusat pada penyesuaian tuntutan SDM dengan suplai SDM. Pada masa itu,
memperkirakan kebutuhan dan perencanaan SDM yang diperlukan sebagian besar
merupakan perhitungan angka belaka. Proses ini biasanya terdiri dari pengembangan
serta pelaksanaan rencana dan program untuk menjamin jumlah dan jenis karyawan
yang tersedia yang dapat digunakan pada waktunya untuk melayani kebutuhan dunia
usaha yang masih dapat diperkirakan. Contohnya, jika bisnis bertumbuh sebesar 10
persen, manajemen puncak akan terus menambah jumlah karyawannya sebesar 10
persen; jika cara ini berhasil sebelumnya, maka akan berhasil pula dimasa yang akan
datang.