You are on page 1of 4

Bab.

2
Lingkungan: Menciptakan tantangan bagi manajemen SDM
Perubahan lingkungan seringkali mendahului perubahan organisasi. Dalam
menghadapi kondisi ekonomi dan persaingan misalnya, perusahaan besar dapat
menilai portofolio bisnis mereka. Penilaian kembali bisnis mereka seringkali
berpuncak pada keputusan untuk menutup satu atau beberapa unit bisnis,
mengembangkan bisnis dengan melakukan strategi baru, melakukan ekspansi
melalui akuisisi, merampingkan, atau secara mendasar mengubah operasi
perusahaan. Bisnis yang cepat berubah akan mempengaruhi kehidupan sehari-
hari karyawan, keluarga mereka, dan masyarakat disekitar kita. Kondisi ekonomi
dan bisnis mereka bukan satu-satunya perubahan lingkungan yang terjadi pada
perusahaan. Kondisi masyarakat seperti tingkat populasi dan kecenderungan
pendidikan, secara langsung mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja dan juga
karakteristik karyawan yang diterima. Selain itu, kecenderungan karyawan dan
kendala lingkungan hukum membatasi cara perusahaan beroperasi dan cara
mereka memperlakukan karyawannya.

Beberapa hal perlu dicermati dalam perekonomian global:


 Konsumen global.
Negara-negara industri (G-8) merupakan negara yang relatif kaya, maka
konsumen negara G.8 secara umum dianggap sebagai pasar yang terbesar di-
dunia untuk beberapa dekade. Namun sejalan dengan datangnya abad
kedepan, perubahan ekonomi dan kebijakan yang bervariasi membuka pasar
di negara lain seperti negara-negara Asia.

 Pasar tenaga kerja global/dunia.


Pasar yang besar (jumlah penduduk) untuk produk dan jasa bukanlah
merupakan satu-satunya hal yang menarik perusahaan untuk memasuki
arena global. Pasar tenaga kerja asing juga menarik perhatian untuk dicermati.
Angkatan kerja dinegara berkembang akan bertambah 700 juta orang pada
tahun 2010, dan angkatan kerja Amerika Serikat sebesar 75 juta. Selain itu,
kesempatan untuk pertumbuhan produktivitas lebih besar dinegara-negara
berkembang. Lebih jauh lagi, tingkat pendidikan meningkat lebih cepat di
negara berkembang.

 Pekerja asing.
Jumlah tenaga kerja asing di masing-masing negara akan berpengaruh pada
kondisi perusahaan. Dalam banyak situasi, perusahaan multinasional
menempatkan karyawannya di luar negeri sebagai langkah penting di dalam
karier mereka.

 Lapangan kerja internasional.


Globalisasi berarti lebih dari sekedar mengirimkan eksekutif ke luar negeri
untuk melakukan bisnis. Globalisasi juga berarti mengembangkan angkatan
kerja multinasional pada suatu negara tertentu. Contoh, Markas Unilever di

Materi Kuliah Manajemen SDM – bab.2 –


halaman :1
Roterdam, perusahaan Belanda-Inggris yang salah satu produknya Lipton Tea,
stafnya berasal dari 30 negara berbeda.

 Aliansi multinasional antar perusahaan.


Walaupun suatu perusahaan bukan merupakan perusahaan multinasional,
ketergantungan dengan perusahaan lain/multinasional bias jadi menjadi
agenda bisnis yang menguntungkan. Mengembangkan dan mengelola
karyawan dalam aliansi strategis memiliki tantangan yang hanya siap dihadapi
sedikit perusahaan. Tantangan ini termasuk di antaranya menggabungkan
budaya yang berbeda, system kompensasi, dan strategi bisnis, yang akan
menyulitkan dua perusahaan yang terlibat, dan lebih menyulitkan lagi bial
perusahaan Amerika dan satu perancis terlibat aliansi.

Mengelola SDM dalam perekonomian global.


Dihadapkan pada tingkat persaingan yang ketat di dalam dan diluar negeri,
perusahaan mulai menyadari betapa pentingnya menemukan dan memelihara
SDM guna melaksanakan strategi global. Memiliki orang yang tepat ditempat
yang tepat pada waktu yang tepat adalah kunci untuk pertumbuhan perusahaan.
Penyebab utama gagalnya perusahaan multinasional berasal dari kekurang-
pahaman perbedaan yang mendasar dalam mengelola SDM pada semua
tingkatan di lingkungan multinasional.

Budaya perusahaan global.


Budaya pada umumnya disebut sebagai kekuatan sosial yang membentuk
perilaku. Mentransfer budaya perusahaan mungkin merupakan tantangan yang
cukup besar. Ketika operasi perusahaan diterapkan dinegara lain, budaya
perusahaan yang ada menyatukan gaya dan perilaku semuanya. Bila karyawan
tidak memiliki prinsip budaya yang kuat, ketika karyawan bertugas keluar negeri
(perusahaan multinasional), mereka akan kebingungan sehingga tidak tahu harus
melakukan apa.

Mengelola SDM pada sektor produksi dan jasa.


3 (tiga) karakteristik yang membedakan jasa dan produksi, yang kesemuanya
memiliki implikasi terhadap pengelolaan SDM;
 sebagian besar jasa melibatkan sesuatu yang tidak berwujud (intangible).
 konsumen dan karyawan biasanya bekerjasama dalam proses produksi dan
pengiriman.
 produksi dan konsumsi jasa biasanya simultan, segera setelah jasa diproduksi,
jasa diterima dan dikonsumsi oleh konsumen.

Untuk penyelia, sifat yang tidak terlihat dari pelayanan membuat mereka sulit
memonitor kinerja karyawan secara langsung. Hal-hal yang harus dilakukan
karyawan di sektor jasa adalah melakukan pekerjaannya pada saat pertamakali
melayani konsumen, dan ini artinya karyawan harus benar-benar mampu.
Perusahaan jasa akan lebih menguntungkan bila memperhatikan sikap pribadi
karyawan, seperti keramah-tamahan, suka tersenyum dibandingkan dengan
Materi Kuliah Manajemen SDM – bab.2 –
halaman :2
ketrampilan semata, contoh pengelolaan industri jasa seperti Singapore Airlane
(SIA) – yang sudah menerapkan konsep Total Quality Management dengan sangat
bagus.
Namun hal ini juga terjadi pada sektor produksi manufaktur, terutama dalam
perusahaan yang terus-menerus berusaha melakukan perbaikan. Dalam situasi
ini, perusahaan menginginkan karyawan memiliki keahlian tehnikal dan juga
kemauan untuk bekerjasama dengan yang lain.

Strategi Bersaing
Keberhhasilan dalam bersaing membutuhkan strategi yang dinyatakan dengan
jelas dan tepat. Strategi bersaing yang berbeda-beda sangat penting bagi
pengelolaan SDM karena membantu menentukan perilaku karyawan yang
diperlukan. Supaya strategi ditetapkan dengan sukses, karyawan harus
berperilaku tertentu. Pihak manajemen berperan untuk merangsang perilaku
tersebut melalui program-program dan tujuan kedepan, yang meliputi;

 Perbaikan mutu/kualitas – fokus konsumen.


Menyampaikan barang dan jasa berkualitas merupakan tantangan yang terus-
menerus dihadapi perusahaan. Kualitas/mutu akan tergantung pada karyawan
yang berhubungan langsung dengan konsumen-pelanggan, dan juga orang
yang merancang sistem tersebut. Dengan demikian, sejalan dengan usaha
organisasi meningkatkan mutu, perhatian besar juga harus diberikan kepada
manajemen SDM.

 Pengurangan biaya
Supaya dapat menghasilkan produk murah, perusahaan berusaha
meningkatkan efektivitas kinerja organisasi secara keseluruhan. Untuk
mencapai hal itu biasanya organisasi menurunkan biaya produksi, hal ini bisa
dilakukan misalnya dengan melakukan rasionalisasi kalau terjadi kelebihan
karyawan (pensiun lebih awal-dengan memberikan hak – tunjangan dan
sebagainya yang relatif memadai), menjalin lebih banyak dengan pemasok
agar dapat memilih kualitas dan harga yang lebih murah, atau membuat
sendiri bahan baku (perusahaan industri) , langsung membeli ke produsen.

 Inovasi
Dengan menawarkan produk baru seperti honda karisma dan susuki shogun.
Apabila suatu budaya perusahaan atau budaya suatu negara menghargai
kreativitas, kemandirian, bisa jadi hal ini merupakan keunggulan kompetitif
yang harus dikembangkan. Inovasi terletak pada SDM. Strategi inovasi
memerlukan keberanian dalam mengambil resiko dan mentoleransi kegagalan
yang tidak bisa dihindarkan. Oleh sebab itu bagi perusahaan yang
menggunakan strategi inovasi digunakan untuk memberikan rasa aman dan
memotivasi orientasi jangka panjang para karyawan.

 Kecepatan dan respon


Kecepatan dan respon terhadap perubahan semakin sulit diprediksi.
Kecepatan perubahan harus dimonitor oleh para pengambil keputusan.
Materi Kuliah Manajemen SDM – bab.2 –
halaman :3
Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi membantu perusahaan
mengambil keputusan dengan cepat. Perubahan lingkungan juga
menyebabkan perusahaan harus dapat mengurangi, memperbesar, dan
mengubah komposisi karyawan yang ada untuk mengantisipasi persaingan
kedepan.

Ringkasan.
Bisa jadi dari periode ke periode akan terjadi perubahan cepat, tantangan dan
ketidak pastian, dan kompetisi yang makin meningkat. Supaya berhasil,
perusahaan harus:
 Mampu memberikan tanggapan yang cepat.
 Fleksibel dan mampu beradaptasi.
 Menyadari kualitas.
 Terfokus kepada konsumen.
 Dapat berinovasi.

Supaya perusahaan dapat berhasil, harus dilengkapi dengan karyawan yang:


 Dapat beradaptasi.
 Mempunyai komitmen.
 Bermotivasi tinggi.
 Terampil dan energik.
 Nyaman dengan keanekaragaman, kompleksitas, dan perubahan.
 Karyawan yang baik.
 Beretika.

Materi Kuliah Manajemen SDM – bab.2 –


halaman :4

You might also like