You are on page 1of 13

PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS TINGGI

Pada pengujian di laboratorium dan industri, dituntut untuk melakukan pengukuran


tegangan dan arus yang akurat dan memberi jaminan keamanan yang baik bagi personal dan
peralatan terhadap over voltage dan tegangan induksi berkenaan dengan Stray Coupling. Untuk
itu penempatan dan layout dari peralatan adalah hal yang penting dan bebas dari interferensi
electromagnetic pada pengukuran tegangan dan arus impuls.

Tabel di bawah ini memperlihatkan metode/teknik pengukuran tegangan dan arus tingi

Tabel 1. Teknik Pengukuran tegangan tinggi

Jenis Tegangan Metode atau Teknik

a. Tegangan DC (i). Series Resistance Microammeter


(ii). Resistance Potential divider
(iii). Generating Voltmeter
(iv). Sphere and other Spark Gaps

b. Tegangan AC frekwensi (i). Series impedance ammeter


daya (ii). Potential divider (resistance or capacitance
type)
(iii). Potential Transformator (Electromagnetics or
CVT)
(iv). Electrostatic Voltmeter
(v). Sphere Gaps
c. Tegangan frekwensi tinggi
AC, i). Potential divider with a cathode ray
Tegangan impuls, dan oscillograph
Tegangan (Resistive or capacitive dividers)
lain yang berubah dgn cepat (ii). Peak Voltmeter
(iii). Sphere gaps
Tabel 2. Teknik Pengukuran Arus tinggi

Jenis Arus Metode atau Teknik

a. Arus dc (i). Resistive shunts with Milliammeter


(ii). Hall effect generators
(iii). Magnetic Links

b. Arus ac frekwensi daya (i). Resistive shunts


(ii). Electromagnetic current transformer

c. frekwensi tinggi ac, arus (i). Resistive shunts


impuls, (ii). Magnetic potensiometers or Rogowski coils
dan Arus yang berubah dgn (iii). Magnetic Links
cepat (iv). Hall effect generators

Pengukuran Tegangan Tinggi DC


Pengukuran tegangan tinggi dc sebagaimana pada pengukuran tegangan rendah
umumnya dilakukan dengan menambah tahanan seri yang besar, mengingat, Arus dalam meter
biasanya dibatasi pada nilai 1-10 mikroampere untuk full scale deflection. Sedangkan untuk
tegangan yang sangat tinggi (1000 kV keatas), permasalahan yang muncul adalah disipasi daya
yang besar, arus bocor, perubahan resistansi berkenaan variasi temperature, dll.
 High Ohmic Series Resistance with Microammeter
Tegangan tinggi dc biasanya diukur dengan menghubungkan tahanan yang sangat tinggi
(Beberapa ratus mega ohm) terhubung seri dengan microammeter, sebagaimana ditunjukkan
pada gambar 7.1.
Arus I yang mengalir melalui Resistansi R diukur oleh moving coil microammeter. Besar
Tegangan sumber adalah :
V=IR
Dalam hal ini drop tegangan dalam meter diabaikan, olehkarena impedansi meter sangat
kecil dibanding dengan resistansi seri R. Peralatan proteksi seperti paper gap, neon glow tube
atau zener diode, merupakan media proteksi bagi microammeter terhadap tegangan tinggi, ketika
R mengalami kegagalan atau flash over.
 Resistance Potential dividers
Resistance potential divider dengan sebuah elektrostatis atau high impedance voltmeter
ditunjukkan pada gambar 7.2.

Besar teganga tinggi dirumuskan sebagai berikut:


R  R2 
V 1  V2
 R2 
Dimana V2 adalah tegangan rendah yang terukur pada R2. Jika terjadi perubahan tegangan secara
tiba-tiba, seperti: proses switching, flash over pada obyek uji, atau short ciruit, maka flash over
atau kerusakan dapat terjadi pada divider elements berkenaan dengan stray capacitance yang
melalui elemen dan juga kapasitansi tanah. Untuk mencegah adanya tegangan transien, maka
voltage controlling capacitor dihubungkan pada elemen.
Sebuah resistor seri yang terhubung dengan capasitor parallel digunakan untuk linearisasi
ditribusi potensial transien, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 7.3. Potential divider dibuat
dengan ketelitian 0.05% hingga tegangan 100 kV, ketelitian 0.1% hingga tegangan 300 kV
 Generating Voltmeter
Peralatan pengukuran tegangan tinggi yang menggunakan prinsip pembangkitan
sebagaimana pada Van de Graaff Generator. Generating voltmeter merupakan variable
capacitor electrostatic voltage generator yang membangkitkan arus sebanding dengan tegangan
eksternal yang diterapkan. Peralatan ini digerakkan oleh sebuah external synchronous atau
constant speed motor dan tidak menyerap daya atau energy dari sumber pengukuran tegangan
Prinsip Operasi
Muatan disimpan dalam capasintasi capasitor C yang diberikan oleh q = CV. Jika
kapasitansi kapasitor bervariasi dengan waktu saat dihubungkan ke sumber tegangan V, maka
Arus yang melalui kapasitor adalah:
dq dC dV
i V C (1)
dt dt dt
Untuk dc, tegangan dV/dt = 0, olehkarena itu
dq dC
i V (2)
dt dt
Jika kapasitansi C bervariasi di antara limit Co dan (Co+Cm) secara sinusoidal, sebagaimana:
C = Co + Cm Sin t
Maka arus adalah:
im = im Cos t , dimana im = V Cm 
im adalah nilai puncak arus, maka nilai rms dari arus adalah:
VCm 
i rms  (3)
2
Untuk frequensi sudut  yang konstan, arus sebanding dengan tegangan yang diterapkan V.
Pada umumnya arus yang dibangkitkan disearahkan dan diukur oleh moving coil meter.
Generating Volmeter dapat digunakan untuk pengukuran tegangan ac.
PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI AC DAN IMPULSE
Pengukuran tegangan tinggi AC menggunakan metode konvensional seperti: series
impedance voltmeters, potential divider, potensial transformer, atau electrostatic voltmeters.
Akan tetapi designnya berbeda dibanding meter-meter tegangan rendah, misalnya pada design
isolasinya. Jika hanya dibutuhkan pengkuran nilai puncak, maka peek voltmeters dan sphere gap
dapat digunakan.
Pengukuran AC frekwensi tinggi dan impuls, semuanya menggunakan potential dividers
dengan cathode ray ascillograph untuk merekam bentuk gelombang tegtangan. Sphere gaps
digunakan jika nilai yang dibutuhkan hanya nilai tegangan puncak dan juga untuk keperluan
kalibrasi.
 Series Impedance Voltmeter
Untuk pengukuran frekwensi daya, series impedance dapat berupa resistansi murni atau
reaktansi. Jika resistansi menyebabkan rugi-rugi daya, biasanya capasitor dijadikan sebagai
series reactance. Dan residual inductance pada resistansi mengalami kenaikan pada impedansi
yang berbeda dari resistansinya. memberikan Selain itu pula untuk resistansi yang tinggi, variasi
resistansi terhadap temperature merupakan masalah. Reaktansi yang tinggi untuk tegangan tinggi
memiliki stray capacitance dan karenanya resistansi mempunyai rangkaian eqivalen seperti pada
gambar 7.8. Untuk setiap frekwensir  dari tegangan AC, impedansi dari resistansi R adalah:
R  jL
Z (5)
(1  2 LC)  jCR

Jika  L dan  C kecil dibandingkan R, maka:


  L 
Z  R 1  j  CR  (6)
  R 
Dan total sudut phasanya adalah:
 L 
tan     CR  (7)
 R 
Kondisi ini dapat dibuat 0 dan tidak bergantung pada frekwensi, jika:
L/C = R2 (8)
 Series Capacitance Voltmeter
Series capacitor digunakan sebagai pengganti resistor untuk pengukuran tegangan tinggi
AC. Diaagram skematik ditunjukkan pada gambar 7.10. Arus Ic yang melalui meter adalah:
Ic  jCV (9)
Dimana: C = Kapasitansi dari series capacitor
 = Frekwensi sudut, dan
V = Tegangan AC yang diterapkan
Jika tegangan AC mengandung harmonic, maka akan terjadi perubhan pada series impedance.
Nilai tegangan rms V dengan harmonic diberikan oleh persamaan:

V  V12  V2 2  V32  ...  Vn 2 (10)

V1,V2,…Vn mempresentasikan nilai fundamental rms, harmonic ke 2 …dank e n


Arus berkenaan dengan harmonisasi ini adalah:
I1  CV1
I 2  2CV2 ,.... (11)
I n  nCVn

Olehkarenanya, resultante arus rms adalah:

I  C( V12  4V2 2  ...  n 2 Vn 2 )1 / 2 (12)

Dengan 10% harmonic kelima, maka arusnya adalah 11.2% lebih tinggi, dan karenanya errornya
11.2% pada pengukuran tegangan. Metode ini tidak direkomendasi jika tegangan ac bukan
gelombang sinusoidal murni.

Capasitance Potential Dividers and Capacitance Voltage Transformers


Error berkenaan dengan tegangan harmonic dapat dieliminasi dengan mengunakan Capacitive
Voltage dividers dengan Volmeter elektrostatis atau meter impedansi tinggi. Jika meter
dihubungkan melalui long cable, maka kapasitansinya harus dimasukkan dalam perhitungan.
Biasanya, kapasitor yang digunakan sebagai C berupa tekanan udara atau gas standar (gambar
7.11), dan C2 merupakan kapasitor besar (mica, paper, atau capasitor dengan rugi-rugi yang
kecil). C1 merupakan kapasitor 3 terminal dan dihubungkan dengan C 2 melalui shielded cable,
dan C2 completely shielded yang berada dalam box untuk menghindari stray capacitance.
Tegangan yang diterapkan dirumuskan dengan:
 C  C 2  C3 
V1  V2  1  (13)
 C1 
Dimana Cm adalah kapasitansi meter , V2 merupakan pembacaan meter
Adapun ihtisar dari pengukuran bolak balik dapat dilihat pada tabel dibawah ini;

You might also like