You are on page 1of 14

• Download

• Gallery Foto
• Kumpulan Video
• Meteri PAI
• RPP IPA
• Selayang Pandang Spupe

‫إنما العمال بالنيــــــّـة‬


adanya perbedaan bukan penghalang bagi seorang
untuk maju

JINAYAH DAN HUDUD Desember 1, 2009

Diarsipkan di bawah: Daftar Artikel,Materi PAI — spupe @ 2:41 am

oleh Alhadi
I. PETA KONSEP
A. Pengertian Jinayah dan Hudud
B. Macam- macam Jinayah dan Hukuman bagi pelakunya
a. Membunuh
b. Mencuri
c. Berzina
d. Qadzaf
e. Muharobah
C. Hikmah Mempelajari Jinayah dan Hudud

II. URAIAN MATERI


JINAYAH DAN HUDUD
A. Pengertian Jinayah dan Hudud
Jinayah adalah Perbuatan yang diharamkan atau dilarang karena dapat menimbulkan
kerugian atau kerusakan agama, jiwa, akal atau harta benda. Kata jinayah berasal dari
kata janayajni yang berarti akhaza (mengambil) atau sering pula diartikan kejahatan,
pidana atau kriminal.
Hudud adalah bentuk jama’ dari kata had yang asal artinya sesuatu yang membatasi di
antara dua benda. Menurut bahasa, kata had berarti al-man’u (cegahan). Adapun menurut
syar’i, hudud adalah hukuman-hukuman kejahatan yang telah ditetapkan oleh syara’
untuk mencegah dari terjerumusnya seseorang kepada kejahatan yang sama.
B. Macam – macam Jinayah dan Hukum Bagi Pelakunya
1. Pembunuhan
Pembunuhan adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dapat menghilangkan nyawa
seseorang, apa pun bentuknya, apabila suatu tindakan tersebut dapat menghilangkan
nyawa, maka ia dikatakan membunuh.
Pembunuhan terbagi tiga: pembunuhan dengan sengaja, pembunuhan yang mirip dengan
sengaja, dan ketiga pembunuhan karena keliru.
a. Pembunuhan yang disengaja
Yang dimaksud pembunuhan dengan sengaja ialah seseorang yang secara sengaja (dan
terencana) membunuh orang yang terlindungi darahnya (tak bersalah).
Adapun untuk pembunuhan yang disengaja dan terencana, maka pihak wali dari terbunuh
diberi dua alternatif, yaitu menuntut hukum qishash, atau memaafkan dengan mendapat
imbalan diat.

b. Pembunuhan yang seperti disengaja


Adapun yang dimakasud syibhul ’amdi (pembunuhan yang mirip dengan sengaja) ialah
seseorang bermaksud tidak memukulnya, yang secara kebiasaan tidak dimaksudkan
hendak membunuhnya, namun ternyata oknum yang jadi korban meninggal dunia.
Kejadiannya bisa juga seperti ini, ketika seseorang memukul orang lain tidak dengan
benda yang mematikan dan tidak pula mengenai organ tubuh yang vital dan sensitif
seperti otak, jantung, dll, dan orang tersebut meninggal dunia. Hal seperti itulah yang
dikatakan sebagai pembunuhan yang seperti disengaja.
Dalam hal ini tiada wajib qisas (balas bunuh) bagi si pembunuh, tetapi diwajibkan ke atas
keluarga pembunuh untuk membayar diyat mughallazah (denda yang berat) dengan
secara beransur – ansur selama tiga tahun kepada keluarga korban.
c. Pembunuhan yang tidak di sengaja
Sedangkan yang dimaksud pembunuh yang tidak disengaja ialah seseorang yang
melakukan perbuatan menghilangkan nyawa seseorang tanpa disengaja. Ketika seseorang
melakukan hal yang mubah baginya, seperti memanah binatang buruan atau semisalnya,
ternyata anak panahnya nyasar mengenai orang hingga meninggal dunia.
Bagi si pembunuh tidak dikenakan qisas (balas bunuh) tetapi dia dikenakan diyat
mukhafafah (denda yang ringan). Diyat itu dibayar oleh adik-beradik pembunuh dan
bayarannya boleh ditangguhkan selama tiga tahun.
2. Pencurian
Pencurian adalah mengambil sesuatu milik orang lain secara diam-diam dan rahasia dari
tempat penyimpannya yang terjaga dan rapi dengan maksud untuk dimiliki. Pengambilan
harta milik orang lain secara terang-terangan tidak termasuk pencurian tetapi Muharobah
(perampokan) yang hukumannya lebih berat dari pencurian. Dan Pengambilan harta
orang lain tanpa bermaksud memiliki itupun tidak termasuk pencurian tetapi Ghosab
(memanfaatkan milik orang lain tanpa izin).
Pelaku pencurian diancam hukuman potong tangan dan akan diazab diakherat apabila
mati sebelum bertaubat dengan tujuan agar harta terpelihara dari tangan para penjahat,
karena dengan hukuman seperti itu pencuri akan jera dan memberikan pelajaran kepada
orang lain yang akan melakukan pencurian karena beratnya sanksi hukum sebagai
tindakan defensif (pencegahan).
Hukuman potong tangan dijatuhkan kepada pencuri oleh hakim setelah terbukti bersalah,
baik melalui pengakuan, saksi dan alat bukti serta barang yang dicurinya bernilai
ekonomis, bisa dikonsumsi dan mencapai nishab, yaitu lebih kurang 93 gram emas.
3. Perzinahan
Zina adalah melakukan hubungan seksual di luar ikatan perkawinan yang sah, baik
dilakukan secara sukarela maupun paksaan.
Sanksi hukum bagi yang melakukan perzinahan adalah dirajam (dilempari dengan batu
sampai mati) bagi pezina mukhshan; yaitu perzinahan yang dilakukan oleh orang yang
telah melakukan hubungan seksual dalam ikatan perkawinan yang sah. Atau dicambuk
100 kali bagi pezina ghoer mukhshan; yaitu perzinahan yang dilakukan oleh orang yang
belum pernah melakukan hubungan seksual dalam ikatan perkawinan yang sah.
Sanksi hukum tersebut baru dapat dijatuhkan apabila sudah terbukti melakukan
perzinahan baik dengan pengakuan, 4 orang saksi atau alat bukti.
Perzinahan diharamkan oleh Islam karena : 1) Menghancurkan garis keturunan dan
putusnya hak waris. 2) Mengakibatkan kehamilan sehingga anak yang terlahir tersia-sia
dari pemeliharaan, pengurusan dan pembinaan pendidikannya. 3) Merupakan salah satu
bentuk dari perilaku binatang yang akan menghancurkan kemanusiaan. 4) Menimbulkan
penyakit yang berbahaya dan menular.
4. Qadzaf
Qadzaf adalah menuduh orang lain melakukan perzinahan. Sangsi hukumnya adalah
dicambuk 80 kali. Sangsi ini bisa dijatuhkan apabila tuduhan itu dialamatkan kepada
orang Islam, baligh, berakal, dan orang yang senantiasa menjaga diri dari perbuatan dosa
besar terutama dosa yang dituduhkan. Namun ia akan terbebas dari sangsi tersebut
apabila dapat mengemukakan 4 orang saksi dan atau bukti yang jelas. Suami yang
menuduh isterinya berzina juga dapat terbebas dari sangsi tersebut apabila dapat
mengemukakan saksi dan bukti atau meli’an isterinya yang berakibat putusnya hubungan
perkawinan sampai hari kiamat.

5. Muharobah
Muharobah adalah aksi bersenjata dari seseorang atau sekelompok orang untuk
menciptakan kekacauan, menumpahkan darah, merampas harta, merusak harta benda,
ladang pertanian dan peternakan serta menentang aturan perundang-undangan.
Latar belakang aksi ini bisa bermotif ekonomi yang berbentuk perampokan, penodongan
baik di dalam maupun diluar rumah atau bermotif politik yang berbentuk perlawanan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan melakukan gerakan yang
mengacaukan ketentraman dan ketertiban umum.
Sangsi hukum pelaku muharobah adalah :
1. Dipotong tangan dan kakinya secara bersilang apabila ia atau mereka hanya
mengambil atau merusak harta benda.
2. Dibunuh atau disalib apabila dalam aksinya itu ia membunuh orang.
3. Dipenjara atau dibuang dari tempat tinggalnya apabila dalam aksinya hanya melakukan
kekacauan saja tanpa mengambil atau merusak harta-benda dan tanpa membunuh.
C. Hikmah Mempelajari Jinayah dan Hudud
Ada beberapa hikmah yang dapat kita petik dalam mata pelajaran ini, hikmah- hikmah
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Dengan mempelajari jinayah dan hudud, maka kita akan mengetahui macam- macam
tindakan kriminal dan hukumnya.
2. Dapat mempertebal rasa persaudaraan, karena perbuatan yang dapat merugikan orang
lain sangat di benci oleh Allah SWT.
3. Dapat mengingatkan kita akan adab dalam bergaul di masyarakat.
4. Dapat mempertebal rasa keimanan kepada Allah SWT.

III. ANALISIS
A. Konsep
1. Pengertian Jinayah dan Hudud
Jinayah adalah Perbuatan yang diharamkan atau dilarang karena dapat menimbulkan
kerugian atau kerusakan agama, jiwa, akal atau harta benda. hudud adalah hukuman-
hukuman kejahatan yang telah ditetapkan oleh syara’ untuk mencegah dari terjerumusnya
seseorang kepada kejahatan yang sama.
2. Macam- macam
a. Membunuh
b. Mencuri
c. Berzina
d. Qadzaf
e. Muharobah
B. Hukum
Hukum dari jinayah ini ada beberapa macam tergantung perbuatannya.
a. Pembunuhan
Ada beberapa hukum dalam pembunuhan, pembunuhan yang disengaja, adapun untuk
pembunuhan yang disengaja dan terencana, maka pihak wali dari terbunuh diberi dua
alternatif, yaitu menuntut hukum qishash, atau memaafkan dengan mendapat imbalan
diat. Pembunuhan seperti di sengaja, dalam hal ini tiada wajib qisas (balas bunuh) bagi si
pembunuh, tetapi diwajibkan ke atas keluarga pembunuh untuk membayar diyat
mughallazah (denda yang berat) dengan secara beransur – ansur selama tiga tahun kepada
keluarga korban. Pembunuhan tidak di sengaja, bagi si pembunuh tidak dikenakan qisas
(balas bunuh) tetapi dia dikenakan diyat mukhafafah (denda yang ringan). Diyat itu
dibayar oleh adik-beradik pembunuh dan bayarannya boleh ditangguhkan selama tiga
tahun.
b. Pencurian
Pelaku pencurian diancam hukuman potong tangan dan akan diazab diakherat apabila
mati sebelum bertaubat dengan tujuan agar harta terpelihara dari tangan para penjahat,
karena dengan hukuman seperti itu pencuri akan jera dan memberikan pelajaran kepada
orang lain yang akan melakukan pencurian karena beratnya sanksi hukum sebagai
tindakan defensif (pencegahan).

c. Perzinahan
Sanksi hukum bagi yang melakukan perzinahan adalah dirajam (dilempari dengan batu
sampai mati) bagi pezina mukhshan; yaitu perzinahan yang dilakukan oleh orang yang
telah melakukan hubungan seksual dalam ikatan perkawinan yang sah. Atau dicambuk
100 kali bagi pezina ghoer mukhshan; yaitu perzinahan yang dilakukan oleh orang yang
belum pernah melakukan hubungan seksual dalam ikatan perkawinan yang sah.
d. Qadzaf
Sangsi hukumnya adalah dicambuk 80 kali. Sangsi ini bisa dijatuhkan apabila tuduhan itu
dialamatkan kepada orang Islam, baligh, berakal, dan orang yang senantiasa menjaga diri
dari perbuatan dosa besar terutama dosa yang dituduhkan.
e. Muharobah
Sangsi hukum pelaku muharobah adalah :
• Dipotong tangan dan kakinya secara bersilang apabila ia atau mereka hanya mengambil
atau merusak harta benda.
• Dibunuh atau disalib apabila dalam aksinya itu ia membunuh orang.
• Dipenjara atau dibuang dari tempat tinggalnya apabila dalam aksinya hanya melakukan
kekacauan saja tanpa mengambil atau merusak harta-benda dan tanpa membunuh.
C. Prinsip
Adapun materi diatas mengandung prinsip bahwa melakukan tindakan kriminal atau
suatu tindakan yang dapat merugikan orang lain sangat lah tidak baik dan sangat tidak
disukai oleh Allah. Oleh karena itu, perbuatan tersebut harus di tinggalkan.

DAFTAR PUSTAKA

Jenis- jenis Jinayat, 2009, dalam http://www.mail-archive.com, di download pada


15 Oktober 2009

Jinayah, 2009, dalam http://www.republika.co.id, di download pada 15 Oktober


2009.

Pengertian Hudud, 2009, dalam http://alislamu.com, di download pada 15


Oktober 2009

Rasyid, Sulaiman. 2008. Fiqh Islam. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Saefulridjal, 2008, Fiqh Jinayah, dalam http://www.fkip-uninus.org, di download


pada 15 Oktober 2009

Zainuddin, Djedjen. 2009. Fiqh MA Kelas XI. Semarang : PT Toha Putra

Tinggalkan sebuah Komentar

Leave a Reply

Name (wajib)

E-mail (wajib)

Website
Submit Comment

Beritahu saya mengenai komentar-komentar selanjutnya melalui surel.

Beritahu saya tulisan-tulisan baru melalui surel.


Kamus Online
Cari Judul
Cari
Pencarian untuk:

View This Poll


survey software
Tulisan Teratas
• ISLAM PADA MASA PEMBAHARUAN (MODERN)
• AYAT TENTANG PERINTAH MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN
HIDUP (QS AR-RUM 41-42)
• proposal gebyar isra' mi'raj
• Khutbah Jum'at
• JINAYAH DAN HUDUD

Educations
• Sudtipos Font Collection Mei 12, 2010
• Best Font Collection Mei 9, 2010

Tulisan Terakhir
• Pengertian Pengelolaan Kelas Menurut Pakar
• RPP bahasa indonesia
• RPP Pendidikan Agama Islam [SD]
• MATA KULIAH
• Pengaruh Ketauhidan terhadap Fenomena Korupsi di Indonesia (Telaah Surah Al-
Ikhlas 1-4)

arsip

Komen
Tahmid on JENIS DAN LANGKAH STRATEGI PEM…

spupe on ISLAM PADA MASA PEMBAHARUAN…

spupe on Gallery Foto

yayan on ISLAM PADA MASA PEMBAHARUAN…

Fathan syah on Gallery Foto

Academic
• SANG PERANTAU [cerpen] Mei 9, 2010
• Pengaruh Ketauhidan terhadap Fenomena Korupsi di Indonesia (Telaah Surah Al-
Ikhlas 1-4)* April 25, 2010

Zona Belajar
• Prof. Dr. Sirajuddin Syamsuddin Maret 21, 2010
• MARIO TEGUH Maret 12, 2010

MakalahmuMakalahku
• SILABUS SD BAHASA INDONESIA & BAHASA INGGRIS November 25,
2009
• SUSUNAN KABINET INDONESIA BERSATU JILID 2 / II (MENTRI –
MENTRI) Oktober 22, 2009
Organization
• LOMBA MADING TIGA DIMENSI April 30, 2010
• KETUA LDK MATIMSYA PERIODE 2010/2011 April 30, 2010

kalender poenye spupe


Desember 2009
S S R K J S M
« Nov Jan »
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31

Kategori
Adsub Akidah Akhlak Aqidah Akhlak Bimbingan Konseling CERPEN

Daftar Artikel Evaluasi Pembelajaran Filsafat Pendidikan Islam


Fiqih Hadis Tarbawi Materi PAI Matimsya Media Pembelajaran Metodologi
Penelitian Pamflet Perencanaan Pembelajaran Psikologi Qur'an Hadits RPP Sejarah
Islam SKRIPSI Statitika Strategi Pembelajaran
Blog Stats
• 27,162 hits
Langganan Surel
Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan
tulisan-tulisan baru melalui email.

Daftar!

contact me

Blog pada WordPress.com. Theme: Rounded by Release.


RSS RSS Komentar XFN WP

You might also like