You are on page 1of 18

Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

NILAI PELANGGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN)


DAN PEMBANGKIT JAWA BALI (PJB):
Suatu Survai di Jawa dan Bali

SURACHMAN SURJAATMADJA
Fakultas Ekonomi - UK. Maranatha
Email:isur.atmadja@gmail.com.

Abstract 
Analysis of the Customer Value of State Electricity Enterprise (A Survey In Java and Bali).
Electric Power is the much public energy consumption, the electric power availability must be
efficient and transparencies through the fairly competition, and strictly regulation in free market to
fulfill the customer demand and to fulfill the customer superior values and to gain the company
performance. The Customer Value can to be gain the Company Performance are importance when
the competition become keen. This research aims : To know and analysis the customer value of the
State Electricity Enterprise (PT. PLN/ PT. PJB). In this research is used the Strategic Marketing
Management Approach, especially analysis the customer value. The kind of this research is
descriptive, while research method is survey explanatory, by using the sampling technique of
simple random sampling to 300 Business Customer of the PT PLN/PT PJB. In Java and Bali. The
results of this research indicate that customer value of the State Electricity Enterprise in between
zone.
Keywords : Customer Value.

I. PENDAHULUAN secara spot market yang memungkinkan


mekanisme pasar berlangsung lebih fair.
Rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi Perseroan Terbatas Pembangkit Jawa Bali
Indonesia selama periode Pembangunan Jangka (PT.PJB) adalah anak perusahaan PT. PLN
Panjang Tahap I (PJPT.I, 1999) mencapai 6.8%. (Persero), dibentuk sebagai jawaban atas
(semester I tahun 2006, laju pertumbuhan rata- Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994,
rata di Indonesia mencapai 5,7%, BPS, 2006), juncto Undang-Undang Kelistrikan No. 20
Pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik di tahun 2002, memiliki tugas utama mengelola
Indonesia periode tahun 2015 mendatang sebagian aset pembangkitan tenaga listrik milik
diperkirakan masih cukup tinggi sekitar 239,5 PT.PLN (Persero) di wilayah Jawa dan Bali.
TWh (Triliun Watt hour) on peak, atau sekitar Hal ini merupakan bagian dari Strategi
8,7% per tahun (RUPTL-Rencana Umum Pemerintah Republik Indonesia dalam
Penyediaan Tenaga Listrik - PT PLN (Persero), melakukan program restrukturisasi PT. PLN
2005). Tumbuhnya sektor Industri dan (Persero), berkaitan dengan aspek desentralisasi
kekurangan pasokan listrik secara nasional ini, dan pemisahan (unbundling), menyangkut
berpotensi munculnya perusahaan kelistrikan pemisahan organisasi dan proses manajemen
selain PT. PLN. Hal ini mengakibatkan pasar secara fungsional di sistem interkoneksi Jawa-
listrik nasional yang selama ini berlangsung Bali (pembangkitan, transmisi dan distribusi)
secara single seller model akan bergeser serta desentralisasi secara geografis. Aspek
menjadi multi buyer multi seller model. Di lainnya adalah korporatisasi dan swastanisasi.
dalam multi buyer multi seller model, sistem
perencanaan terpusat tidak lagi digunakan dan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10
kontrak jual beli listrik akan bersifat jangka Tahun 1989, juncto Kepres No. 187/M tahun
pendek. Sehingga kompetisi dapat dilakukan 2004 dan telah diubah dengan Kepres No.8/M

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 113


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

tahun 2005 serta peraturan menteri Energi dan baik. (superior customer value). Nilai bagi
Sumberdaya mineral No. 009 tahun 2005, PLN pelanggan yang lebih ini (superior customer
sebagai Pemegang Kuasa Usaha Kelistrikan value), akan dirasakan oleh pelanggan apabila
(PKUK) wajib menyusun Rencana Umum pesaing tidak bisa memberikan nilai yang lebih
Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL) tinggi dari PT. PJB. Pengorbanan yang
dengan mempertimbangkan Rencana Umum dilakukan pelanggan yang semakin meningkat
Kelistrikan Nasional (RUKN) yang dikeluarkan harus diimbangi dengan memberikan manfaat
oleh Pemerintah Republik Indonesia cq. Direjn (benefit) yang meningkat pula. Sehingga nilai
Lisrik dan Pemanfaatan Energi (Dirjen LPE). pelanggan yang diterima akan lebih baik.
Dalam hal ini PLN telah menyusun Rencana Sampai saat ini secara umum pandangan
Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL) pelanggan menunjukan bahwa pengorbanan
yang dapat menunjukkan penyediaan kebutuhan yang dilakukan oleh pelanggan tinggi akan
tenaga listrik Jawa-Bali selama periode 2006 tetapi manfaat yang diterima oleh pelanggan
sampai dengan 2015 diproyeksikan akan rendah. Hal ini dapat dilihat dari sisi tarif (Tarif
tumbuh lebih rendah dari RUKN. Prakiraan Dasar Listrik / TDL) yang dirasakan terlalu
Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem Jawa-Bali tinggi bagi pelanggan. Hal ini dapat terjadi
2006 – 2015, yang disusun oleh PLN ketika listrik yang dibeli oleh PLN dari PT PJB
menunjukkan proyeksi pertumbuhan beban ternyata tidak dapat bersaing dengan listrik
puncak tumbuh rata-rata 8.7%, sedangkan yang dibeli oleh PLN dari perusahaan
penjualan dan produksi juga tumbuh dengan pembangkitan swasta lainnya. Bagaimana Nilai
kecepatan yang sama yaitu rata-rata 8.7% per Pelanggan yang dirasakan oleh Pelanggan
tahun selama 9 tahun. Industri Manufaktur tetap PT.PJB.
memegang peranan yang besar dalam
pertumbuhan penjualan listrik. Hampir 50% II. KAJIAN PUSTAKA
penjualan diserap oleh sektor Industri
Manufaktur dan industri lainnya, sedangkan Perusahaan perlu memahami pasar dan
rumah tangga hanya sekitar 30% saja (RUPTL- mengetahui customer value. Konsep customer
PT PLN (persero), 2005 dan PT PJB, 2003). value secara lebih mendalam mengembangkan
Namun demikian jumlah volume penjualan valid operationalization yang konsisten sesuai
tenaga listrik tidak pernah mencapai target yang dengan batasan konsep. Saat ini nilai pelanggan
ditatapkan oleh RJPP maupun RKAP, menurut sangat berpengaruh terhadap suatu bisnis dalam
Manajemen PT. PJB, (2004:II-2), semua pencapaian tujuan jangka pendek dan jangka
realisasi dari target tersebut hanya mencapai panjang. Suatu Bisnis yang menciptakan nilai
97.07% pada tahun 2003. Apabila dilihat dari pelanggan diharapkan akan menghasilkan
Efficiency Drive Programe (EDP), dari fungsi kinerja keuangan yang lebih baik Hanny
pembangkit yang dilakukan oleh PT. PJB. N.Nasution,(2004:11-18). Selanjutnya
ternyata sejak tahun 2000 sampai dengan tahun dikatakan bahwa dari hasil penelitian mengenai
2003 tidak pernah mencapai target yang nilai pelanggan yang disampaikan oleh
ditentukan, realisasinya hanya berkisar antara perusahaan akan mempengaruhi keinginan
89% - 96% (Ali Herman, 2004:7). Hal ini untuk membeli dan retensi pelanggan yang
terjadi karena pertumbuhan pasar yang lebih secara konsekuen akan meningkatkan kinerja
cepat dari ketersediaan pasokan dan skema keuangan bisnis tersebut. Menurut Holbrook,
pendanaan bagi penyediaan listrik rumah tangga (1999:5) mendefinisikan nilai pelanggan
yang kurang menguntungkan secara ekonomis sebagai pengalaman preferensi yang relatif dan
bagi PT PLN / PT PJB. Oleh karena itu interaktif. Menurut Zeithaml (1998:138)
orientasi ekonomis ini mulai diubah menjadi menyatakan bahwa nilai pelanggan dapat
orientasi nilai bagi pelanggan. Untuk didefinisikan kedalam empat arti yang berbeda
memberikan nilai bagi pelanggan yang lebih yaitu : 1). nilai adalah harga murah, 2). nilai

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 114


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

adalah apapun yang diinginkan seseorang dari dilakukan melalui personalisasi dan relasional.
suatu produk atau jasa yang dikonsumsi 3). nilai Akhirnya agar dapat menyampaikan nilai
adalah kualitas yang diterima konsumen dari pelanggan yang superior, perusahaan
apa yang telah ia bayarkan dan 4). nilai adalah hendaknya mengidentifikasi komponen-
apa yang konsumen dapatkan sebagai imbalan komponen nilai yang strategis dalam rangka
atas apa yang telah mereka berikan. Sehingga meningkatkan kinerja perusahaan. Lebih jauh
menurut Flint, Woodruf, et.al., (1997:35), nilai Payne dan Holt (2000:22-24), mendefinisikan
dapat diklasifikasikan sebagai nilai yang beberapa perspektif yang berbeda mengenai
diinginkan (desire value) dan nilai nilai pelanggan yang berpengaruh terhadap
pertimbangan (judgement value). Menurut pemikiran mengenai konsep tersebut saat ini.
Bennett, 2000 dalam Wahyuningsih, (2004:3), Ditambahkan bahwa terdapat empat area dalam
menyatakan bahwa kebanyakan penggunaan hal konsep nilai ini yaitu : 1). Consumer values,
definisi tentang nilai pelanggan berbeda antara 2). Consumer value, 3). The augmented product
konsep dengan pelaksanaannya, ditambahkan concept, customer satisfaction and service
oleh Cronin, Brady, et.al, 1997 dalam quality dan 4). The value chain. Ditambahkan
Wahyunigsih, (2004:4), bahwa nilai pelanggan bahwa terdapat empat faktor yang dapat
terdiri atas komponen-komponen cost / price, mempengaruhi nilai pemasaran, yaitu :
benefit / quality, dan berbasis kepada kualitas consumer values dan consumer value, dimana
dan harga yang secara sederhana hanya value adalah pertimbangan prefensial
mengacu kepada aspek fungsional saja. sedangkan values menunjukkan kriteria yang
Disamping aspek fungsional, menurut Sheth, digunakan dalam pertimbangan tersebut.
Newman, et.al, 1991 dalam Wahyuningsih, Menurut Rokeach (1973:6), values adalah nilai-
(2004:4), nilai pelanggan juga harus nilai yang tertanam pada diri seseorang
mempertimbangkan aspek sosial dan aspek sedangkan value adalah suatu preferensi yaitu
emosional dalam rangka keputusan pelanggan hasil dari pertukaran dan suatu interaksi dan
melakukan pembelian. Customer value terdiri menurut Levitt, (1981:54), Christopher, Payne
atas 3 bagian yaitu, nilai fungsional, nilai sosial, dan Ballantyne, (1991:57), memandang konsep
dan nilai emosional. Membentuk dan ini sebagai bagian yang menyatu dengan suatu
memberikan nilai terbaik kepada konsumen produk atau jasa. Nilai pelanggan adalah
akan menimbulkan loyalitas dan retensi, yang perbandingan antara total manfaat (benefit)
pada gilirannya akan meningkatkan kinerja yang diterima pelanggan dengan total biaya
bisnis. Wahyuningsih, (2004:9). Menyimpulkan (cost) yang dikeluarkannya. Nilai pelanggan
bahwa nilai pelanggan didefinisikan dari menguraikan hubungan antara produk atau jasa
perspektif pelanggan dan nilai pelanggan dan pelanggan yaitu pemahaman pelanggan
memegang peranan penting dalam strategi mengenai apa yang mereka inginkan dengan
pemasaran. Dalam pengembangan konsepnya produk / jasa yang ditawarkan dalam memenuhi
dinyatakan bahwa : Customer value defined as kebutuhannya, dibandingkan dengan biaya yang
“ a difference between total benefit and total dikeluarkannya. Penting dipahami bahwa nilai
sacrifices perceived by customer” Total benefit pelanggan ditekankan pada penilaian oleh
/ manfaat meliputi : manfaat fungsional, sosial pelanggan, sehingga dapat terjadi perusahaan
dan emosional sedangkan sacrifices / korbanan mengembangkan kualitas produk / jasa sebaik-
yang meliputi korbanan fungsional, sosial dan baiknya tanpa input dari pelanggan, setelah
emosional. Dalam rangka menciptakan suatu dihasilkan produk berkualitas tinggi (menurut
nilai yang fungsional, perusahaan dapat sudut pandang perusahaan), akhirnya harus
memperbaiki kualitas, kinerja, inovasi, citra dan menerima kenyataan ditolak oleh pelanggan
menciptakan harga yang kompetitif dibanding- karena tidak memiliki nilai yang sesuai dengan
kan dengan pesaing. Sementara itu untuk pelanggan. Jadi produk atau jasa dikatakan
menciptakan nilai sosial dan emosional dapat memiliki nilai yang superior, jika sesuai dengan

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 115


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

kebutuhan, keinginan dan permintaan dari Payne dan Ballantyne, (1991:57), memandang
pelanggan. Suatu Bisnis yang menciptakan nilai konsep ini sebagai bagian yang menyatu dengan
pelanggan diharapkan akan menghasilkan suatu produk atau jasa. Berikut ini pandangan
kinerja keuangan yang lebih baik Hanny dari beberapa ahli tentang konsep nilai
N.Nasution,(2004:11-18). Menurut Christopher, pelanggan.

Tabel.1
Matriks Beberapa Pendapat Ahli tentang Nilai Pelanggan.
Pakar Konsep tentang Nilai Pelanggan
Monroe (1990:88) dalam The ratio between perceived benefits and perceived
Wahyuningsih (2004:5) sacrifices. The perceived benefit are some
combination of physical attributes, service attributes
and technical support available in relation to the
particular use of the product. The perceived
sacrifices are total cost to the buyer includes
purchase price and starting up cost (acquisition cost,
transportation, installation, orde handling) and post-
purchase cost (reapairs and maintenance, risk of
failure or poor performance).
Reidenbach, Wilson, 1995 dalam The ratio between benefit and price
Wahyuningsih (2004)
Christopher, 1996 dalam Ratio between the perception of benefits and total
Wahyuningsih (2004) cost of ownership
Ravald and Gonroos, 1996 The ratio between episode benefit plus relationship
dalam Wahyuningsih (2004) benefits and episode sacrifices plus relationship
sacrifices
Hesket, Sasser et.al., 1997 dalam The ratio between result produced for the customer
Wahyuningsih (2004) plus process quality and price to the customer plus
cost of aquiring the service
Flint, Woodruf et.al., 1997 Value can be classified as values, desired values and
dalam Hanny N. Nasution value judgement.
(2004)
Zeithaml (1998), Hanny N. Value is low price; value is whatever one wants in a
Nasution (2004) product; value is the quality that the consumer
receives for the price paid; value is what the
consumer gets for what they give
Holbrook (1999), Hanny N An interactive relativistic preference experiences
Nasution (2004)
Sweeney and Soutar (2001) The components of value refer to quality performance
dalam Wahyuningsih, (2004) and personalization, customer relationship, image
and innovation as the dimensions benefits and price,
time, effort, energy as the dimension of sacrifices.
Susanto, (2004) Nilai adalah Prefernsi yang dirasakan pelanggan
atas atribut produk, kinerja dan konsekuensi yang
timbul dari pemakaian fasilitas untuk memenuhi
sasaran dan tujuannya
Sumber : Wahyuningsih (2004) dengan penyesuaian oleh Penulis.

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 116


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

Kotler (2003:60), menyatakan bahwa pelanggan pada waktu mengkonsumsi produk


nilai yang diterima pelanggan adalah perbedaan atau jasa tertentu.
antara total nilai pelanggan dan total korbanan Monroe (1990:88), mendefinisikan nilai
pelanggan. Total nilai pelanggan adalah pelanggan sebagai perbandingan antara manfaat
seperangkat manfaat yang diterima pelanggan yang diterima dengan korbanan yang
dari produk atau jasa tertentu yang dikeluarkan. Manfaat (benefit) yang dirasakan
dikonsumsinya. Total korbanan pelanggan adalah kombinasi dari atribut fisik, atribut
adalah seperangkat biaya pelanggan yang pelayanan dan dukungan teknis yang
dikorbankan dalam mengevaluasi, berhubungan dengan kegunaan dari produk atau
mendapatkan, mempergunakan dan membuang jasa tersebut. Korbanan dirasakan sebagai
suatu produk atau jasa tertentu. Adapun keseluruhan total biaya termasuk harga beli dan
manfaat yang dirasakan oleh pelanggan terdiri starting up cost yang terdiri dari biaya akuisisi,
dari manfaat produk, pelayanan, karyawan serta transportasi, instalasi, penanganan pesanan serta
citra. Sedangkan korbanan yang dikorbankan biaya pasca pembelian yaitu perbaikan dan
oleh pelanggan adalah korbanan moneter dan pemeliharaan, resiko kegagalan atau kinerja
non moneter yaitu waktu, energi serta yang buruk atas produk atau jasa yang
psikologis. Manfaat produk berkaitan dengan dikonsumsi. Gale, (1994:3), menyatakan
kehandalan, daya tahan, kinerja dan nilai jual terdapat 4 (empat) langkah dalam menciptakan
kembali dari produk atau jasa yang ditawarkan. nilai bagi pelanggan dari perspektif manajemen
Manfaat pelayanan adalah sejauh mana produk yaitu 1). Konformansi Kualitas, 2). Kepuasan
atau jasa tertentu yang ditawarkan berhubungan Pelanggan, 3). Market perceived quality and
dengan penyampaian, pelatihan serta value relative to competitor dan 4). Quality a
pemeliharaan (delivery, training and key to customer value management. Hanny, N.,
maintenance). Pengetahuan karyawan serta Nasution, 2004:13), menyatakan bahwa
daya tangkap dalam melayani pelanggan penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan
termasuk ke dalam manfaat karyawan, bahwa nilai pelanggan berpengaruh nyata
sedangkan manfaat citra berhubungan dengan terhadap kepuasan pelanggan (Bojanic, 1996;
kesan atau opini konsumen selama ini mengenai Flint, Woodruff et.al, 1997; Petterson and
perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa Spreng, 1997; Woodruff, 1997). Sedangkan
tertentu tersebut. Disamping manfaat yang hasil penelitian Grisaffe and Kumar 1998;
dirasakan, terdapat juga korbanan yang harus Petrick, 2002, menghasilkan pengaruh nilai
dikorbankan oleh pelanggan yang turut pelanggan terhadap intensitas pembelian. Hasil
menentukan nilai pelanggan. Adapun korbanan penelitian dari Weinstein and Pohlman, 1998
tersebut adalah korbanan moneter yaitu dalam Hanny, N. Nasution, (2004:11),
korbanan yang harus dikeluarkan oleh menunjukkan adanya pengaruh dari nilai
pelanggan dalam bentuk unit moneter yang pelanggan terhadap kinerja perusahaan seperti
dalam hal ini adalah harga dari produk atau jasa volume penjualan, laba, pangsa pasar dan net
tertentu serta korbanan non moneter seperti present value. Pengukuran nilai yang diterima
waktu, energi dan psikologis. Korbanan waktu pelanggan dapat dilihat dari aplikasi
adalah korbanan yang harus dikeluarkan oleh pengukuran atas produk yang tangible. Untuk
pelanggan sehubungan dengan lamanya waktu produk jasa terdapat lima item pengukuran yaitu
yang harus ditempuh pelanggan dalam harga perilaku, harga moneter, respon
mengkonsumsi produk atau jasa tertentu. emosional, kualitas dan reputasi. Harga perilaku
Korbanan energi berhubungan dengan tingkat yaitu harga non moneter dalam menggunakan
kemudahan pelanggan dalam mengkonsumsi suatu jasa yang terdiri dari waktu dan usaha
produk atau jasa tertentu, sedangkan korbanan untuk mendapatkan jasa tersebut. Harga
psikologis adalah tingkat kekecewaan yang moneter yaitu harga suatu jasa, sedangkan
mungkin muncul dan harus dihadapi oleh respon emosional didefinisikan sebagai

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 117


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

gambaran penilaian mengenai kenyamanan Tabel.3


yang diberikan oleh suatu pelayanan terhadap Jumlah Populasi dan Sampel
pelanggan. No. Skala Jumlah Jumlah Pers
Usaha Populasi Sampel enta
III. METODE PENELITIAN se
1. Industri 795 100 12.5
Metode yang digunakan dalam Besar
penelitian ini adalah diskriptif. Ukuran sampel 2. Industri 5.500 100 2.0
yang digunakan untuk menentukan responden Meneng
pelanggan PT. PJB / PT. PLN yaitu pelanggan ah
bisnis sebagai konsumen akhir, ukuran sampel 3. Industri 12.250 100 1.0
untuk industri pengguna tenaga listrik Kecil
digunakan ukuran proporsional dengan jumlah Jumlah 18.545 300 15.5
populasi terjangkau sebagai kerangka sampel Sumber : Depkop dan PUKM, (2005) diolah sesuai
(sample frame) dengan ukuran yang kriteria.
proposional (proportional to size), sebagaimana
terdapat pada tabel 3.2 di bawah ini. Jumlah 20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.
Perusahaan untuk setiap skala perusahaan besar,
menengah dan kecil ditentukan berdasarkan PT. Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) didirikan
kontribusi pembayaran listrik terbesar di setiap pada tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT.
wilayah distribusi di Jawa dan Bali. PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali II
disingkat PT PLN PJB II sebagai salah satu
Tabel.2 anak perusahaan PT. PLN (Persero) di bidang
Jumlah Industri Manufaktur Pengguna Listrik pembangkitan listrik. Dalam perjalanannya
20 Terbesar di Jawa dan Bali, 2004. nama perusahaan berubah menjadi PT
Daerah Jumlah Industri Pengguna Pembangkitan Jawa Bali (PT. PJB) yang
Distribusi (20 terbesar) disahkan dengan akte notaris tanggal 3 Agustus
Skala Skala Skala 2000 dan persetujuan Menteri Hukum dan
Besar Menengah Kecil Perundang-Undangan RI tanggal 22 September
Jakarta dsk. 20 20 20 2000. Pendirian anak perusahaan pembangkitan
Jawa Barat & 20 20 20 tenaga listrik merupakan bagian dari strategi
Banten pemerintah Republik Indonesia dalam rangka
Jawa Tengah 20 20 20 melakukan program restrukturisasi PT. PLN
dan DIY. (Persero) yang mencakup 2 (dua) aspek sebagai
Jawa Timur 20 20 20 berikut :
Bali. 20 20 10 • Desentralisasi dan Pemisahan (unbundling).
Jumlah 100 100 100 Aspek ini menyangkut pemisahan organisasi
dan proses manajemen secara fungsional di
Catatan, Skala Usaha menurut Bank Indonesia, 2003 dan system Jawa-Bali (pembangkitan, transmisi
PT.PLN,( 2005)
dan distribusi) serta desentralisasi secara
geografis.
Jumlah sampel tersebut diambil dari jumlah
• Korporatisasi dan swastanisasi
populasi setiap skala industri besar, menengah
Aspek ini menjelaskan peranan dan tujuan
dan kecil dari setiap wilayah distribusi, dapat
badan usaha melalui pembentukan unit
dilihat dari tabel berikut :
(entity) yang jelas berupa Unit Operasional,
Profit Center atau anak perusahaan dan
mempromosikan perubahan-perubahan
budaya perusahaan yang diperlukan serta

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 118


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

mengikutsertakan modal swasta dalam ekonomis, manfaat psikhologis, manfaat secara


usaha ketenagalistrikan melalui anak fungsi dan manfaat secara sosial. Manfaat
perusahaan. ekonomis berkaitan dengan berapa biaya yang
Sesuai Anggaran Dasar maksud dan tujuan PT. dikeluarkan oleh pelanggan dibandingkan
PJB adalah untuk menyelenggarakan usaha dengan pemanfaatan listrik untuk usaha-usaha
ketenagalistrikan berdasarkan prinsip industri ekonomis yang dilakukan oleh pelanggan,
dan niaga yang sehat dengan menerapkan manfaat psikhologis berkaitan dengan manfaat
prinsip-prinsip perseroan terbatas. Untuk tenaga listrik bagi kehidupan psikhologis
mencapai maksud dan tujuan tersebut PT. PJB pelanggan seperti gaya hidup, prestise dan
mempunyai kegiatan usaha sebagai berikut : sebagainya, sedangkan manfaat fungsi berkaitan
a. Penyediaan tenaga listrik berupa kegiatan dengan penggunaan tenaga listrik untuk
pembangkitan tenaga listrik yang ekonomis, melakukan fungsi-fungsi kegiatan kehidupan
bermutu tinggi dan dengan keandalan yang selain ekonomis dan manfaat sosial seberapa
baik. besar manfaat tenaga listrik memberikan
b. Pembangunan dan atau pemasangan sumbangan sosial bagi kehidupan masyarakat.
peralatan ketenagalistrikan.
c. Pemeliharaan dan atau pengoperasian Manfaat kualitas pelayanan jasa yang diberikan
peralatan ketenagalistrikan; oleh PT. PJB / PT. PLN dan diterima oleh para
d. Usaha yang berkaitan dengan kegiatan pelanggan bisnisnya dapat dilihat pada uraian
perseroan dalam rangka memanfaatkan berikut : Manfaat kualitas tenaga listrik dari PT.
secara maksimal potensi yang dimiliki PJB / PT. PLN dirasakan oleh sebagian besar
Perseroan. pelanggan PT. PJB / PT. PLN baik PBK, PBM
maupun PBB cukup tinggi, hal ini memberikan
Nilai pelanggan adalah perbandingan antara indikasi bahwa kualitas tenaga listrik dari PT.
total manfaat yang diterima pelanggan dan total PJB / PT. PLN cukup bermanfaat bagi
korbanan yang dikeluarkan. Nilai pelanggan pelanggan baik PBK, PBM maupun PBB,
menguraikan hubungan antara produk dan kualitas yang diberikan mengandung arti bahwa
pelanggan yaitu pemahaman pelanggan harapan pelanggan telah dipenuhi oleh PT. PJB/
mengenai apa yang mereka inginkan dengan PT. PLN secara umum harapan tersebut telah
produk/jasa yang ditawarkan dalam memenuhi dipenuhi, kualitas berkaitan juga dengan
kebutuhannya, dibandingkan dengan biaya atau pasokan listrik yang kontinyu, kestabilan
korbanan yang dikeluarkannya. Nilai pelanggan tegangan dan kemungkinan padam ketika
ditekankan pada penilaian oleh pelanggan, sedang diperlukan, untuk lebih jelasnya dapat
sehingga dapat terjadi perusahaan dilihat pada tabel di atas, yang menunjukkan
mengembangkan kualitas produk / jasa sebaik- bahwa sebagian pelanggan menyatakan bahwa
baiknya tanpa masukan dari pelanggan, setelah manfaat jasa listrik yang diterima cukup tinggi
dihasilkan produk / jasa yang berkualitas PBK (39%), PBM (69%) dan PBB (34%).
(menurut sudut pandang perusahaan), akhirnya Kestabilan tegangan listrik (voltage) merupakan
harus menerima kenyataan ditolak oleh pasar / faktor penting yang diperhitungkan oleh
pelanggan, karena tidak memiliki nilai yang pelanggan listrik, karena tegangan yang tidak
sesuai dengan pelanggan. stabil akan mengakibatkan kerusakan pada alat-
alat listrik yang dipergunakan, apalagi alat
Manfaat produk yang dirasakan pelanggan listrik yang sangat sensitive terhadap perubahan
meliputi manfaat kualitas jasa, manfaat tegangan. Oleh karena itu untuk menghindari
kestabilan tegangan, dan manfaat kontinuitas kerusakan alat listrik akibat perubahan tegangan
ketersediaan pasokan (tidak sering padam). yang drastis, para pelanggan biasanya
Manfaat dari tenaga listrik ini juga dapat menggunakan alat penstabil tegangan
dirasakan oleh pelanggan, mulai dari manfaat (stabilizer). Para pelanggan menilai manfaat

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 119


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

kestabilan tegangan ini penting, oleh karenanya PLN untuk menawarkan tenaga listrik dari PT.
mereka berpendapat PJB / PT. PLN dirasakan oleh sebagian besar
Manfaat kestabilan tegangan (voltage) pasokan pelanggan PT. PJB / PT. PLN baik PBK, PBM
tenaga listrik dari PT. PJB / PT. PLN dirasakan maupun PBB cukup tinggi, hal ini memberikan
oleh sebagian besar pelanggan PT. PJB / PT. indikasi bahwa lokasi pelayanan pemesanan,
PLN baik PBK, PBM maupun PBB cukup pemasangan, penanggulangan gangguan dan
tinggi, hal ini memberikan indikasi bahwa pembayaran tenaga listrik dari PT. PJB / PT
kestabilan pasokan tenaga listrik dari PT. PJB / .PLN dinilai oleh pelanggan baik PBK, PBM
PT. PLN cukup bermanfaat bagi pelanggan, maupun PBB cukup menyebar, sebagaimana
karena kestabilan tegangan akan menjamin yang terlihat pada tabel di atas. Selain itu akhir-
kelangsungan atau keawetan alat yang akhir ini lokasi pembayaran listrik sudah dapat
dipergunakan, daripada selalu mengganti dilakukan di bank-bank yang memilki
peralatan sebaiknya PT. PJB / PT. PLN selalu kerjasama dengan PT. PJB / PT. PLN, melalui
menjamin kestabilan tegangan disamping system on-line, pembayaran listrik dapat
kestabilan pasokan dan tidak memadamkan dilakukan dilokasi yang tersebar, tidak hanya
listrik tanpa memberitahukan terlebih dahulu. melalui satu loket PT. PLN saja akan tetapi
dapat dilakukan melalui bank-bank yang
Manfaat kemudahan jaringan tenaga listrik dari bekerjasama dengan PT. PLN. Hal ini berkaitan
PT. PJB / PT. PLN dirasakan oleh sebagian dengan kestrategisan lokasi pembayaran,
besar pelanggan PT. PJB / PT. PLN baik PBK, biasanya lokasi-lokasi pembayaran listrik di
PBM maupun PBB cukup tinggi, hal ini bank-bank tersebut lokasinya sudah stratgis,
memberikan indikasi bahwa kemudahan oleh karena itu manfaat kestrategisan lokasi
jaringan tenaga listrik dari PT. PJB / PT. PLN pembayaran ini dinilai tinggi oleh para
cukup bermanfaat bagi pelanggan, kemudahan pelanggan.
jaringan ini berkaitan dengan pemasangan
pertama kali, karena ketika pelanggan Manfaat kesetrategisan lokasi pelayanan yang
membutuhkan tenaga listrik di suatu tempat, dimiliki PT. PJB / PT. PLN untuk pembayaran
tetapi apabila tidak ada jaringan, maka rekening listrik dari PT. PJB / PT. PLN
pelanggan dikenai beban biaya lebih tinggi dirasakan oleh sebagian besar pelanggan PBK
untuk menarik jaringan sendiri dari jaringan dan PBB cukup tinggi , sedangkan sebagian
terdekat yang sudah tersedia. Oleh karena itu besar pelanggan PBM merasakan manfaat
kemudahan jaringan memberikan manfaat yang cukup tinggi, hal ini memberikan indikasi
tinggi bagi pelanggan dengan mengurangi biaya bahwa lokasi pelayanan tenaga listrik dari PT.
penarikan jaringan baru., penarikan jaringan PJB / PT .PLN dinilai oleh pelanggan baik
baru ini berkaitan dengan penyediaan kabel, PBB, PBM maupun PBK cukup strategis,
penyediaan tiang dan pemasangan trafo baru di sebagaimana yang terlihat pada tabel di atas.
sekitar lokasi hasilnya sebagaimana yang Namun demikian lokasi pelayanan pemesanan
terlihat pada tabel tersebut di atas. pemasangan yang tidak dapat dijumpai di lokasi
pembayaran nampaknya memberikan hasil yang
Manfaat Lokasi pelayanan yang dirasakan sebaliknya, artinya lokasi pelayanan pemesanan
pelanggan PBK, PBM dan PBB meliputi tidak se-strategis lokasi pembayaran. Manfaat
manfaat penyebaran lokasi pelayanan, manfaat lokasi pelayanan pemesanan maupun pelayanan
kestrategisan lokasi, manfaat lokasi pelayanan gangguan yang dimiliki PT. PJB / PT. PLN
yang mudah dijangkau. Lokasi pelayanan ini untuk menawarkan tenaga listrik dari PT. PJB /
bermanfaat dalam hal pemesanan pasang baru, PT. PLN dirasakan oleh sebagian besar
pemasangan, pemeliharaan, penanganan pelanggan PBK memiliki manfaat yang tinggi,
gangguan dan pembayaran. Manfaat penyebaran hal ini memberikan indikasi bahwa pelanggan
lokasi pelayanan yang dimiliki PT. PJB / PT. PBK menilai lokasi pelayanan sudah baik,

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 120


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

sedangkan sebagian besar pelanggan PBM dan bisnis kecil. Sebaliknya keanekaragaman iklan
PBB merasakan manfaat cukup tinggi, hal ini ditanggapi oleh pelanggan bisnis kecil cukup
memberikan gambaran bahwa lokasi pelayanan tinggi, sedang bagi pelanggan bisnis menengah
tenaga listrik dari PT. PJB / PT. PLN dinilai dan besar ditanggapi cukup tinggi. Manfaat
cukup baik. Hal ini kemungkinan disebabkan keanekaragaman iklan tenaga listrik dari PT.
oleh lokasi PBK yang sebagian besar berada di PJB / PT. PLN dirasakan oleh sebagian besar
perkotaaan sehingga akses pelayanan lebih pelanggan PBM maupun PBB memiliki
mudah dijangkau. manfaat yang rendah, hal ini memberikan
indikasi bahwa pelanggan menilai iklan
Manfaat promosi yang dirasakan oleh penyampaian tenaga listrik dari PT. PJB / PT
pelanggan bisnis PBK, PBM dan PBB meliputi .PLN kurang beranekaragam, hal ini
manfaat pesan yang disampaikan, manfaat kemungkinan penyebaran iklan oleh PT. PLN.
media yang digunakan, dan manfaat yang beredar di sekitar pelanggan bisnis
keanekaragaman iklan. Nampaknya apapun menengah dan besar kurang beranekaragam,
pesan yang disampaikan oleh PT. PJB / PT. berbeda dengan pelanggan bisnis kecil, mereka
PLN mendapatkan tanggapan yang baik dari menanggapi keanekaragaman iklan PT. PJB /
para pelanggan bisnisnya. Manfaat pesan yang PT. PLN, tinggi hal ini kemungkinan
dimiliki PT. PJB / PT. PLN dalam menawarkan penyebaran iklannya luas di kalangan
tenaga listrik dari PT. PJB / PT. PLN dirasakan pelanggan bisnis kecil dan isinya lebih beraneka
oleh sebagian besar pelanggan baik PBK, PBM ragam seperti selain menerangi PT. PLN juga
maupun PBB memiliki manfaat yang cukup memberi kehidupan, iklan tentang penghematan
tinggi, hal ini memberikan indikasi bahwa listrik, iklan tentang pembayaran listrik dan
pelanggan PBK/ PBM menilai bahwa pesan sebagainya.
sudah dilakukan cukup baik, PT. PLN bukan
hanya menerangi tetapi memberi kehidupan Fasilitas atau bukti fisik (physical evidence),
yang lebih baik, dapat dipahami dan sesuai merupakan sarana / prasarana yang
dengan apa yang dilakukan oleh pelanggan dipergunakan oleh penyedia jasa (service
bisnis ini. Artinya listrik bukan hanya sekedar provider) dalam rangka pengoperasian dan
untuk menerangi akan tetapi digunakan untuk penyampaian produk/jasa kepada pelanggan,
menggerakkan roda usaha yang mereka perusahaan tidak dapat melepaskan keberadaan
lakukan. Sedangkan dari sisi media yang bukti fisik ini, sesuai dengan pendapat Zithaml
dipergunakan para pelanggan bisnis ini and Bitner (2000 : 26) bahwa lingkungan bukti
menanggapinya dengan tidak terlalu fisik mencakup komponen-komponen dan
memperdulikannya, artinya media apapun yang penampilan fasilitas atau sarana / prasarana
digunakan yang penting pesannya sampai. yang ada hubungannya dengan pengoperasian
Manfaat media penyampaian iklan tenaga dan penyampaian produk/jasa dapat dilihat pada
listrik dari PT. PJB / PT. PLN dirasakan oleh saat perusahaan dan konsumennya berinteraksi.
sebagian besar pelanggan baik PBM maupun Keberadaan penampilan bukti fisik dari suatu
PBB memiliki manfaat yang cukup tinggi, hal perusahaan jasa, maka akan muncul penilaian
ini memberikan indikasi bahwa pelanggan dari konsumen yang berkaitan dengan
PBK/ PBM menilai bahwa media penyampaian kelengkapan fasilitas, keserasian lingkungan,
tenaga listrik dari PT. PJB / PT. PLN sudah kepercayaan dan kesenangan yang diperoleh
dilakukan dengan cukup baik, namun bagi pada saat mengkonsumsi produk/jasa yang
sebagian besar pelanggan bisnis kecil hal ini bersangkutan. Manfaat bukti fisik yang
tidak ditanggapi cukup tinggi bahkan masih ada dirasakan oleh pelanggan bisnis meliputi
yang menanggapinya rendah (36%), hal ini manfaat fasilitas fisik bangunan, manfaat
kemungkinan pesan yang disampaikan melalui kelengkapan peralatan, dan manfaat teknologi.
media tertentu tidak sampai kepada pelanggan Hal ini akan berdampak pada kualitas pelayanan

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 121


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

yang diberikan oleh PT. PJB / PT .PLN. Sarana Manfaat teknologi yang digunakan PT. PJB /
atau bukti fisik (tangible) adalah dimensi PT. PLN dalam menawarkan tenaga listrik dari
kualitas pelayanan yang tampak atau berujud. PT. PJB / PT .PLN dirasakan oleh sebagian
Citra sebuah organisasi pertama kali dilihat dari besar pelanggan baik PBK maupun PBM
penampilan fisiknya, oleh karena itu manfaat memiliki manfaat yang cukup tinggi, hal ini
bukti fisik menjadi penting ketika perusahaan memberikan indikasi bahwa pelanggan menilai
ingin mengetahui seberapa besar nilai teknologi yang digunakan PT. PJB / PT. PLN
pelayanan yang diberikan untuk pelanggannya. cukup canggih, namun bagi sebagian pelanggan
Manfaat fasilitas fisik bangunan PT.PJB/PT bisnis besar menanggapinya memiliki manfaat
PLN dirasakan oleh sebagian besar pelanggan yang lebih rendah dibandingkan dengan
bisnis ini memiliki manfaat yang cukup tinggi, pendapat pelanggan bisnis kecil maupun
hal ini memberikan indikasi bahwa pelanggan menengah. Hal ini kemungkinan disebabkan
bisnis menilai bahwa fasilitas fisik bangunan pelanggan bisnis besar sudah menggunakan
cukup lengkap, akhir-akhir ini fasilitas teknologi yang lebih memadai dibandingkan
bangunan yang dimiliki oleh PT. PJB / PT. PLN dengan teknologi yang digunakan oleh PT. PJB
memenuhi kriteria sebagai tempat pelayanan / PT. PLN, misalnya penggunaan kabel, trafo,
publik, tempat parkir yang luas dan fasilitasnya isolator dan alat lainnya. Sedangkan peralatan
lengkap, mulai dari kantor pusat, kantor yang digunakan oleh PT. PJB / PT. PLN karena
distribusi, wilayah propinsi, kabupaten / kota bersifat massal biasanya masih belum sebaik
sampai ke pelayanan di tingkat kecamatan dan milik pelanggan bisnis besar.
gardu pengaduan gangguan dengan sistem
komunikasi yang cepat. Kelengkapan peralatan Dalam rangka menyampaikan produk/jasa yang
yang dimiliki PT. PJB / PT. PLN, sampai saat berkualitas tidak dapat dilepaskan dari faktor
ini kelengkapan peralatan yang dimiliki PT. sumberdaya manusia sebagai penggagas,
PJB / PT. PLN sudah memenuhi standard yang pencipta suatu produk jasa dan peralatan atau
ditetapkan, hal ini dibuktikan dengan alat bantu yang dapat menjadikan produk jasa
diperolehnya sertifikat dari berbagai pihak yang lebih dapat memenuhi keinginan dan harapan
berkompeten seperti ISO 14001, ISO 9001 pelanggan. Didalam menyampaikan produk jasa
maupun SMK3. Manfaat kelengkapan peralatan kepada pelanggannya perusahaan tidak dapat
tenaga listrik dari PT. PJB / PT. PLN dirasakan dilepaskan dari perkembangan teknologi,
oleh sebagian besar pelanggan baik PBK produk dari perusahaan berupa pasokan tenaga
maupun PBM memiliki manfaat yang cukup listrik adalah produk berteknologi yang tidak
tinggi, hal ini memberikan indikasi bahwa dapat disampaikan kepada pelanggan tanpa
pelanggan menilai peralatan yang dimiliki menggunakan peralatan dengan bantuan
PT.PJB /PT .PLN cukup lengkap, namun bagi manusia yang berpendidikan. Manfaat petugas
pelanggan bisnis besar ditanggapi antara cukup yang menyampaiakan produk/jasa kepada
tinggi (26%) sampai tinggi (57%). Teknologi pelanggannya. Manfaat keramahan petugas PT
yang digunakan oleh PT. PJB / PT. PLN sampai PJB/PT PLN dirasakan oleh sebagian besar
saat ini sudah menggunakan teknologi yang pelanggan PBK memiliki manfaat yang cukup
cukup memadai dan ramah lingkungan, tinggi, hal ini memberikan indikasi bahwa
penggantian peralatan jaringan dilakukan setiap pelanggan PBK menilai petugas pelayanan PT.
sepuluh tahun sekali, penggantian kabel ganda PJB / PT. PLN cukup ramah, namun berbeda
dengan kabel tunggal menunjukkan adanya dengan pelanggan menengah dan besar,
penyesuaian peralatan dengan perkembangan sebagian besar mereka menilai tidak
teknologi yang ada, hal ini dapat dilihat pada memberikan manfaat yang tinggi, hal ini
tabel berikut : kemungkinan terjadi kurangnya komunikasi
diantara mereka, pada PBK lebih sering terjadi
interaksi karena kelenturan /fleksibilitas

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 122


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

birokrasi yang tidak berbelit pada pelanggan merupakan variabel yang dapat direncanakan
bisnis kecil diandingkan dengan PBM maupun dalam rangka menawarkan jasa ke pasar
PBB. Kecepat-tanggapan petugas merupakan sasaran. Semakin aktif partisipasi setiap
unsur penting dalam meningkatkan kualitas personal didalam perusahaan diharapkan
pelayanan, hal ini akan membentuk citra semakin efektif pekerjaan yang dikerjakan,
perusahaan secara umum, semakin cepat efektifitas ini didukung oleh kompetensi setiap
tanggap atas pengaduan atau klaim, maka individu di dalam perusahaan. Hal ini terjadi
semakin baik citra perusahaan. Manfaat juga pada PT. PJB / PT. PLN yang melibatkan
kecepat tanggapan petugas PT. PJB / PT. PLN manusia sebagai alat dalam rangka proses
dirasakan oleh sebagian besar pelanggan baik operasi dan penyampaian produk/jasa kepada
PBK, PBM maupun PBB memiliki manfaat pelanggannya. Bahkan perekrutan, pembinaan,
yang cukup tinggi, hal ini memberikan indikasi dan penempatannya harus disesuaikan dengan
bahwa pelanggan menilai petugas pelayanan jenis jasa yang ditawarkan, dalam hal ini
yang dimiliki PT. PJB / PT. PLN cukup perusahaan banyak membutuhkan tenaga kerja
tanggap, hal ini merupakan indikator yang baik di bidang sipil, mekanikal elektrikal,
dalam rangka memberikan nilai pelayanan yang manajemen informatika, informasi teknologi,
tinggi bagi pelanggan. Tanggung jawab petugas estimator dan manajemen konstruksi dalam
berkaitan dengan komitmen perusahaan dalam perekrutan dan pembinaan serta penempatannya
melayani pelanggannya, seberapa besar harus sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
tanggung jawab petugas memberikan manfaat Dalam memberikan manfaat sumberdaya
bagi pelanggannya. Manfaat tanggungjawab manusia / tenaga kerja dari individu yang terkait
petugas tenaga listrik dari PT. PJB / PT. PLN dengan penyampaian produk/jasa perusahaan
dirasakan oleh sebagian besar pelanggan bisnis ini sangat tergantung kepada pertimbangan-
memiliki manfaat yang cukup tinggi, hal ini pertimbangan perusahaan terhadap sifat
memberikan indikasi bahwa pelanggan menilai produk/jasa yang ditawarkan, sifat dari
petugas pelayanan yang dimiliki PT. PJB / PT. karyawan yang ada pada perusahaan, sifat
PLN cukup bertanggungjawab, hal ini konsumen, sifat pesaing dan fasilitas yang
menunjukkan bahwa PT. PJB / PT. PLN dalam mendukungnya.
melatih petugasnya sudah sesuai dengan
harapan pelanggannya, sebagai perusahaan Manfaat proses pelayanan dalam sistem operasi
milik negara hal ini akan berdampak positif dan sistem penyampaian produk/jasa,
untuk mempertahankan citra sebagai merupakan suatu rencana yang ditetapkan oleh
perusahaan yang melayani publik dengan baik, perusahaan dengan harapan agar pada tahap
namun demikian bukan hanya tanggung jawab implementasinya dapat berjalan sesuai dengan
petugas saja yang menjadi unsur penilaian citra kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Hal ini
perusahaan, masih banyak unsur lain yang perlu seperti yang dinyatakan oleh Payne (1993 : 168)
diperbaiki, seperti kualitas produknya, kualitas bahwa proses penyampaian produk/jasa
pelayanan yang lain, harga dan sebagainya. dilakukan melalui suatu sistem penyampaian
dan sistem operasi yang mencakup prosedur,
Peran sumberdaya manusia dalam proses peralatan, penjadwalan, aktivitas dan rutinitas
operasi dan penyampaian jasa oleh perusahaan yang berkaitan dengan sistem penyampaian
penyedia jasa sangat penting, karena jasa pada produk/jasa. Keputusan yang diambil oleh
dasarnya adalah identik dengan manusia manajemen didasarakan atas berbagai
(people). Partisipasi orang dalam proses pertimbangan agar dijadikan pedoman bagi
penawaran jasa merupakan salah satu dari pelaksana dalam proses operasi dan proses
bauran pemasaran jasa karena turut berperan penyampaian produk/jasa di lapangan. Dalam
serta dalam mencapai tujuan perusahaan. menetapkan bagaimana proses operasi dan
Tingkat partisipasi dari individu yang terlibat proses penyampaian produk/jasa PT. PJB / PT.

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 123


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

PLN ini, faktor-faktor yang dapat dijadikan purchase), dalam hal ini mulai dari pemesanan,
sebagai bahan pertimbangan oleh manajemen pemasangan sampai pada pembayaran yang
adalah waktu, tempat, fasilitas, peralatan, dilakukan oleh pelanggan. PT. PJB / PT. PLN,
kesiapan sumberdaya manusia dan tuntutan dapat menyederhanakan proses ini lebih
pelanggan pada pasar sasaran serta pesaing. sederhana sehingga pelanggan akan
Semua faktor tersebut dipertimbangkan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya
melancarkan proses operasi dan proses dalam menggunakan listrik. Manfaat proses
penyampaian produk/jasa kepada pelanggan, pemesanan untuk memperoleh tenaga listrik
sehingga dapat dirumuskan suatu sistem dan dari PT. PJB / PT. PLN dirasakan oleh
prosedur tentang operasi dan penyampaian yang sebagian besar pelanggan bisnis memiliki
efektif dan efisien. Manfaat proses pelayanan manfaat yang cukup tinggi, hal ini memberikan
yang dirasakan pelanggan bisnis ini meliputi indikasi bahwa pelanggan menilai proses
manfaat proses pelayanan, manfaat proses pemesanan tenaga listrik dari PT. PJB /PT. PLN
pemesanan, pemasangan, dan manfaat dalam cukup cepat dan mudah, Hal ini menunjukan
hal proses pembayaran. Manfaat proses bahwa proses pemesanan, pemasangan,
pelayanan tenaga listrik dari PT. PJB / PT. pemeliharaan dan pembayaran listrik adalah
PLN dirasakan oleh sebagian besar pelanggan pekerjaan yang terencana, sistematis, dan
baik PBK, PBM maupun PBB memiliki terpadu, sehingga perusahaan maupun
manfaat yang cukup tinggi, hal ini memberikan pelanggan sudah memahami betul apa yang
indikasi bahwa pelanggan menilai proses harus dikerjakan agar harapan dan keinginan
pelayanan penyampaian tenaga listrik dari PT pelanggan dapat terpenuhi, apabila semua pihak
PJB/PT PLN cukup cepat, hal ini sesuai dengan mematuhi kesepakatan yang telah dibuat
kapasitas terpasang dari setiap pembangkit dan bersama, maka tidak ada alasan untuk
ketersediaan jaringan yang ada dengan adanya mengadakan klaim (claim), atas pekerjaan yang
system interkoneksi Jawa Bali. Perusahaan sudah dilakukan oleh PT. PJB / PT .PLN.
masih cukup mampu mempermudah proses Manfaat proses pembayaran listrik dari PT.
operasi dan penyampaian produk/jasa yang PJB / PT. PLN dirasakan oleh sebagian besar
ditawarkan, hal ini menunjukkan bahwa pelanggan memiliki manfaat yang cukup tinggi,
walaupun prosedur proses dan penyampaian hal ini memberikan indikasi bahwa pelanggan
jasa ini memiliki prosedur standar namun menilai proses pembayaran tenaga listrik dari
demikian masih banyak peluang inovasi agar PT. PJB/ PT. PLN cukup mudah, apalagi
proses dan penyampaiannya lebih mudah pembayaran listrik sekarang dapat dilakukan
diterima oleh pelanggan. Apalagi apabila melalui bank yang bekerjasama dengan PT
perusahaaan mampu menyediakan fasilitas yang PLN., hal ini menunjukkan bahwa proses
modern dalam rangka mempercepat proses dan pembayaran listrik adalah pekerjaan yang
mempermudah permintaan, harapan dan terencana, sistematis, dan terpadu, sehingga
keinginan pelanggan. Proses penyampaian perusahaan maupun pelanggan memahami
produk/jasa adalah faktor penting dalam rangka betul apa yang harus dikerjakan agar harapan
penawaran dan penyampaian produk/jasa dari dan keinginan pelanggan.
produsen kepada pelanggannya. Proses yang
sederhana dan tidak berbelit adalah harapan dari Korbanan waktu dalam menggunakan tenaga
setiap pelanggan, demikian juga dalam hal listrik dari PT. PJB / PT .PLN dirasakan oleh
proses penyampaian produk tenaga listrik dari sebagian besar pelanggan baik PBK maupun
pemasok, distributor sampai kepada pelanggan PBM memiliki korbanan yang cukup tinggi, hal
merupakan proses yang dapat dilihat sebagai ini memberikan indikasi bahwa pelanggan
suatu urutan mulai sebelum membeli (pre PBK/ PBM menilai bahwa mereka cukup
purchase), pada saat membeli (purchase) dan menghabiskan waktu dalam menggunakan
setelah membeli atau mengkonsumsi (post tenaga listrik dari PT. PJB / PT. PLN, hal ini

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 124


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

menunjukan bahwa untuk melakukan menggunakan tenaga listrik dari PT PJB/PT


pemesanan sampai dengan pemasangan listrik PLN, hal ini kemungkinan terjadi karena
sehingga listrik dapat berfungsi, para pelanggan keterbatasan pengetahuan dan keterampilan
masih menilai waktunya cukup lama. Hal ini pelanggan dibandingkan dengan petugas dari
menunjukkan bahwa prosedur pemasangan PT PJB/PT PLN yang menangani semua
penggunaan listrik prosesnya belum dapat pekerjaan yang berkaitan dengan listrik, para
disederhanakan sebagaimana harapan pelanggan cukup membayar dan pekerjaan
pelanggannya, diperlukan analisis dari setiap dilakukan oleh para petugas. Demikian juga
detail proses pemasangan listrik ini. Selain korbanan psikologis, nampaknya para
korbanan waktu yang digunakan oleh pelangan, pelanggan rela berkorban secara psikologis atas
pelanggan juga mengeluarkan korbanan lain waktu dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
yaitu uang (monetary cost), korbanan uang yang menggunakan listrik, mereka “rela” berkorban
dirasakan oleh para pelanggan ditanggapi waktu dan biaya untuk mendapatkan listrik
hampir sama oleh para pelanggan. yang dirasakan lebih penting bagi kelangsungan
usahanya dan listrik merupakan bagian dari
Korbanan uang (monetary cost) dalam biaya operasi dalam menjalankan bisnisnya.
menggunakan tenaga listrik dari PT. PJB / PT.
PLN dirasakan oleh sebagian besar pelanggan Korbanan psikologis dalam
memiliki korbanan yang cukup tinggi, hal ini menggunakan tenaga listrik dari PT. PJB / PT.
memberikan indikasi bahwa pelanggan menilai PLN dirasakan oleh sebagian besar pelanggan
mereka cukup banyak menghabiskan uang memiliki korbanan yang rendah, hal ini
dalam menggunakan tenaga listrik dari PT. PJB menunjukkan bahwa mereka tidak merasakan
/ PT. PLN, penggunaan uang dalam “kelelahan psikologis” atau merasa “kesal”
menggunakan listrik dimulai dari pemesanan, dalam menggunakan tenaga listrik dari PT. PJB
pemasangan, penggunaan, semua proses / PT .PLN, karena mungkin korbanan waktu
memerlukan uang sampai kepada pemindahan dan biaya yang cukup besar telah dikeluarkan
tiang listrik diperlukan uang, hal ini oleh pelangggan dalam upaya memenuhi
menunjukkan bahwa kinerja PT. PJB / PT. PLN kebutuhan listriknya, maka korbanan fisik dan
dalam melayani pelanggannya belum efisien, psikologis sudah tidak dirasakan lagi, hal ini
ditambah tarif yang ditentukan tidak akan lebih tidak dirasakan adanya korbanan
dikomunikasikan kepada para pelanggannya. apabila PT. PJB / PT. PLN memberikan
Korbanan waktu dan uang dirasakan cukup pelayanan yang lebih baik dengan memberikan
tinggi, berbeda dengan korbanan fisik, para reward yang dapat menyenangkan pelanggan
pelanggan menilai dalam hal menggunakan seperti memberikan potongan harga, hadiah
listrik korbanan fisik yang dikeluarkan cukup bagi yang membayar tepat waktu atau
rendah. menetapkan “the best ten on bill” dan
sebagainya.
Korbanan fisik pelanggan (energi) dalam Dari perbandingan antara manfaat dan korbanan
menggunakan tenaga listrik dari PT PJB/PT yang dirasakan dan dilakukan oleh para
PLN dirasakan oleh sebagian besar pelanggan pelanggan PT. PJB / PT. PLN, maka dapat
memiliki korbanan yang rendah, hal ini diketahui Nilai Pelanggan PT. PJB / PT. PLN
memberikan indikasi bahwa pelanggan menilai seperti pada tabel berikut dibawah ini :
mereka cukup lelah secara fisik dalam

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 125


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

Tabel.
Nilai yang Dirasakan Pelanggan (n=300) Setelah Menggunakan Tenaga Listrik dari PT. PJB /PT.
PLN
No. Atribut Manfaat Korbanan Nilai Pelanggan
1. Produk
Kualitas Tenaga Listrik 2,57
Kestabilan Tegangan 2,56
Kemudahan Jaringan 3,68
2. Lokasi Pelayanan
Penyebaran Lokasi 3,34
Kestrategisan Lokasi 3,38
Lokasi Pembayaran 3,42
3. Promosi
Pesan yang Disampaikan 1,59
Media Penyampaian 1,60
Keanekaragaman Iklan 2,59
4. Bukti Fisik
Fasilitas Fisik Bangunan 3,56
Kelengkapan Peralatan 3,46
Teknologi 3,19
5. Petugas Pelayanan
Keramahan 3,43
Kecepat Tanggapan 2,75
Tanggungjawab 3,38
6. Proses
Proses Pemesanan 3,33
Proses Pemasangan 3,34
Proses Penanganan Gangguan 3,46
Proses Pembayaran 3,05
7. Korbanan Pelanggan
Korbanan Waktu 3,86
Korbanan Biaya 3,88
Korbanan Fisik 3,07
Korbanan Psikis 2,82
Rata – rata 3.03 3.40 0.89
Sumber : Diolah dari Kuesioner.
Pada tabel di atas tampak bahwa manfaat rata- PLN lebih rendah dari pada nilai yang diterima
rata dari bauran pemasaran jasa yang diterima pelanggan lainnya, maka PT. PJB / PT. PLN
oleh pelanggan adalah 3,03, sedangkan memiliki nilai yang inferior (inferior customer
korbanan rata-rata yang meliputi korbanan value) yang merupakan indikator ketidak
waktu, biaya, fisik, dan psikis adalah 3,40, unggulan dalam persaingan (competitive
sehingga nilai yang dirasakan pelanggan tenaga disadvantage). Dalam hal ini tidak dapat dilihat
listrik dari PT .PJB / PT. PLN adalah 0,89 apakah PT. PJB / PT. PLN superior atau inferior
Apabila nilai yang diterima pelanggan lebih dinilai oleh para pelanggannya, karena tidak
tinggi, maka tenaga listrik dari PT .PJB / PT. dibandingkan nilai yang diterima oleh
PLN memiliki nilai pelanggan yang superior pelanggan dari perusahaan pemasok listrik yang
(superior customer value) yang merupakan lain (pesaing), Secara diagramatis agar lebih
indikator dalam mencapai keunggulan bersaing jelas dapat dilihat pada diagram kartesius
(competitive advantage). Sebaliknya apabila dibawah ini yang dapat menggambarkan posisi
nilai yang diterima pelanggan PT .PJB / PT. PT. PJB / PT. PLN dinilai oleh para

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 126


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

pelanggannya dilihat dari sisi manfaat dan benefit yang diterima pelanggan PT. PJB / PT.
korbanan yang diterima dan dikeluarkan oleh PLN dengan korbanan yang relatif sama, maka
para pelanggan pada saat ini. Namun demikian perusahaan listrik lain lebih unggul dari PT.
apabila dibandingkan total manfat dengan total PJB / PT. PLN. Produk / Jasa dikatakan
korbanan hasilnya lebih kecil dari 1, hal ini memiliki nilai yang tinggi, jika sesuai dengan
menunjukkan bahwa pelanggan merasakan kebutuhan, keinginan dan permintaan
masih belum sesuainya antara manfaat yang pelanggan. Pelanggan akan memilih produk /
diperoleh dengan korbanan yang dikeluarkan, jasa yang memiliki nilai superior yaitu angka
PT. PJB / PT. PLN dituntut untuk memberikan hasil pembagian manfaat per korbanan lebih
pelayanan yang lebih besar dengan besar. Nilai Pelanggan adalah persepsi
memperkecil korbanan yang dikeluarkan oleh pelanggan dari apa yang mereka inginkan
pelanggan. terjadi yaitu konsekuensi-konsekuensi dari
produk / jasa yang ditawarkan untuk memenuhi
Gambar 1
kebutuhannya pada situasi spesifik. Nilai
Diagram Kartesius Nilai yang Diterima
Pelanggan dapat diukur secara independent,
Pelanggan serta Keunggulan Bersaing PT.
sebelum, selama atau sesudah proses konsumsi
PJB / PT PLN.
5 4 3 2 1 (post purchase) Nilai pelanggan adalah dinamis
5 banyak faktor yang menyebabkan nilai berubah-
Superior ubah sepanjang waktu. Banyak perusahaan
Customer
4 Value
gagal mencapai keberhasilan karena gagal
dalam mempertahankan keunggulan
(3,03; 3,40) bersaingnya, perusahaan gagal menyerahkan
3 nilai yang sesuai bagi pelanggannya yang sudah
berubah. Kegagalan terjadi biasanya karena
2
ketidakmampuan memperbaiki internal proses
Inferior untuk meyerahkan nilai yang superior kepada
Customer Value
pelanggannya. Perusahaan dituntut untuk dapat
1
HIGH Relative Cost LOW
mengembangkan nilai untuk mempertahankan
pelanggan harus melakukan determinasi nilai
Pada umumnya baik pelanggan menyatakan pelangan secara terus menerus, memahami nilai
bahwa PT. PJB / PT. PLN sebanding dengan pelanggan diperlukan agar perusahaan bisa
Perusahaan Listrik lainnya, baik dari hal survive. Nilai dalam hal ini adalah nilai jasa
produk, tarif, lokasi, promosi, tenaga pelayanan, (service value), yang disampaikan perusahaan
bukti fisik, dan proses pelayananya, sehingga kepada pelanggan, sesuai yang dikemukakan
sebagaimana yang terlihat pada di atas, oleh Heskett, Sasser & Schlesinger, (1997 : 12),
keunggulan PT. PJB / PT. PLN ada pada in berupa perbandingan antara jasa yang
between zone kuadran I, yang artinya tenaga dihasilkan (diterima oleh pelanggan) ditambah
listrik dari PT. PJB / PT .PLN telah dengan proses yang berkualitas dibandingkan
memberikan benefit yang cukup dengan dengan korbanan yang dilakukan oleh
korbanan yang relatif rendah. Apabila pelanggan. Perusahaan yang memberikan nilai
perusahaan listrik lain memiliki benefit yang yang lebih dari pesaing.
tinggi dengan korbanan yang relatif rendah Nilai pelanggan yang dipengaruhi oleh
sebagaimana tenaga listrik dari PT. PJB / PT. manfaat yang diterima pelanggan dan korbanan
PLN, maka keunggulannya sebanding, tetapi yang dikeluarkan oleh pelanggan dapat menjadi
apabila perusahaan listrik lainnya memiliki tolok ukur atas kinerja perusahaan, dikaitkan
benefit yang sama tetapi korbanan yang relatif dengan manfaat dari program unsur bauran
lebih rendah dari PT. PJB / PT .PLN, atau pemasaran seperti : produk, harga, promosi,
memiliki benefit yang lebih tinggi dari pada lokasi, bukti fisik, sumberdaya manusia dan

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 127


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

proses merupakan unsur bauran pemasaran jasa berkompetensi dan tepat, hal ini senada dengan
yang memiliki bobot pengaruh besar terhadap pendapat Cravens & Piercy (2003 : 78) bahwa
nilai pelanggan yang dirasakan. Fakta ini dalam memilih unsur-unsur bauran pemasaran
menunjukkan bahwa sesuai dengan pendapat harus dipertimbangkan peranan dari masing-
Zeithaml & Bitner (2000 :19 – 21), bauran bukti masing unsur dilihat dari aspek keunikan setiap
fisik/sarana dalam pemasaran jasa adalah unsur dan pengaruh interaktif-nya dari bauran-
semua lingkungan dimana jasa akan bauran tersebut. Program bauran petugas
disampaikan dan dimana terjadinya interaksi pelayanan (personal/sumberdaya manusia),
antara perusahaan dengan pelanggan serta secara langsung memberikan kontribusi
berbagai fasilitas yang nampak, berujud yang pengaruh terhadap nilai pelanggan. Petugas
dapat membantu kelancaran sistem operasi dan pelayanan / personal / people, adalah manusia
penyampaian jasa.. Bukti fisik atau fasilitas jasa yang mempunyai peranan dalam rangka sistem
akan dilihat atau menjadi perhatian pelanggan operasi dan penyampaian jasa berpartisipasi dan
karena sifat jasa yang tidak berujud mempengaruhi persepsi pelanggan dalam
(intangible), pelanggan selalu memperhatikan- rangka mengkonsumsi jasa. Program bauran
nya karena bukti fisik yang berupa fasilitas petugas pelayanan yang berpartisipasi dalam
yang dipergunakan akan membantu pelanggan sistem operasi dan penyampaian jasa ini akan
untuk menikmati jasa yang diberikan. Bukti berperan lebih penting lagi terutama dalam
fisik dapat berupa fasilitas kantor, bangunan, perusahaan jasa konsultan, pendidikan, dan
peralatan, pakaian petugas, laporan / hasil karya jasa-jasa lain yang berorientasi kepada
suatu jasa, kartu nama, pernyataan-pernyataan, relationship – based / personal based
notasi dan jaminan atau petunjuk-petunjuk approach. (Zeithaml & Bitner, 2000 : 19).
penggunaan (manual instruction) dan Ditambahkan bahwa program unsur bauran
sebagainya. Dari pengalaman perusahaan petugas pelayanan ini akan menjadi focal point
penerbangan ternyata fasilitas fisik dapat dalam rangka penyampaian produk/ jasa dan
menjadi sumber keunggulan. Demikian juga akan menjadi bagian yang sangat kritis bagi
dalam hal perusahaan listrik seperti PT PJB/PT perusahaan penyedia jasa. Dalam kenyatannya
PLN. ini bukti fisik atau fasilitas yang peranan petugas/personal di PT. PJB / PT. PLN
dipergunakan dalam rangka memproduksi memegang peranan penting dalam rangka
produk/jasa yang akan disampaiakan kepada proses operasi dan penyampaian jasa, kaitannya
pelanggan berperan penting, contohnya adalah dengan internal bisnis proses sangat erat karena
penggunaan komputer dalam rangka setiap pekerjaan tidak dapat ditangani oleh
perencanaan pembangkitan, perencanaan hanya satu bagian saja akan tetapi mnemerlukan
jaringan atau desain jaringan, pemetaan koordinasi dengan bagian lain (sipil, mekanikal
jaringan, kapasitas dan kelengkapannya. dan elektrikal, estimator, system informasi,
Manfaat unsur bauran petugas atau teknologi informasi hidrologist dan sebagainya)
sumberdaya manusia memberikan bobot Dari sisi manfaat program bauran produk,
pengaruh yang lebih kecil dibandingkan dengan produk yang dihasilkan berupa produk listrik
unsur bauran bukti fisik, hal ini menunjukkan standar yang akan dijadikan komponen
bahwa pemasaran yang dilakukan oleh PT. PJB produksi bagi pelanggan bisnis dalam rangka
/ PT. PLN ini baik ciri-ciri produk jasa yang memproduksi barang atau jasa yang akan
dihasilkan, mengandalkan strategi bauran ditawarkan kepada pelanggannya masing-
petugas atau sumberdaya manusianya dalam masing. Produk ini bersifat standar, artinya
rangka meningkatkan kualitas pelayanan. setiap pelanggan bisnis akan menggunakan
Karena dalam industri produk/jasa tenaga listrik produk yang standar dan telah menjadi
ini banyak tergantung dari sumberdaya ketetapan bagi setiap pelanggan. Hasilnya
manusianya, maka penyedia jasa harus mampu menunjukkan bahwa unsur bauran produk
menyediakan sumber daya manusia yang memiliki bobot pengaruh terhadap nilai

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 128


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

pelanggan yang cukup signifikan, terutama dari atau sumberdaya manusia untuk
sisi kestabilan tegangan dan kestabilan pasokan, mengoperasikan dan menyampaikan jasa serta
hal ini menunjukkan bahwa produk/jasa yang produk jasa itu sendiri serta proses yang
disampaikan memiliki kontribusi yang penting dilakukan oleh setiap orang dan sistem atau
agar dikoordinsikan oleh setiap fungsi di dalam mekanisme yang terjadi akan menjadi suatu
perusahaan pelanggan sebagai komponen sistem yang sangat berperan dalam rangka
produksi untuk menghasilkan sesuatu yang mencapai tujuan perusahaan.
ditawarkan kepada pelanggannya masing- Manfaat program unsur bauran harga,
masing. lokasi dan unsur bauran promosi peranannya
Manfaat program unsur bauran saluran relatif lebih kecil dibandingkan dengan yang
distribusi atau lokasi berkaitan dengan telah diuraikan di atas. Hal ini pada
penyampaian produk, tempat pelayanan dan kenyataannya sesuai dengan kondisi faktualnya
tempat pembayaran, dilakukan dengan cara bahwa PT. PJB/ PT. PLN ini dari sisi program
yang bersamaan dengan proses produksi / bauran harga tidak dapat melakukan strategi
operasi jasa yang akan disampaikan, artinya lebih detail dan terinci, karena harga / tarif dasar
tidak secara fisik hasilnya disampaikan dengan listrik yang ditetapkan harus melalui
bantuan pihak lain seperti distributor atau agen persetujuan Pemerintah dan DPR. Sedangkan
dan sejenisnya, namun demikian dalam rangka dari sisi unsur bauran promosi adanya
mendekatkan perusahaan dengan pasar sasaran keterbatasan kode etik, dan perusahaan
tidak tertutup kemungkinan melakukan pasokan pelayanan publik dalam melakukan promosi.
melalui jaringan yang handal dan terpelihara
dengan baik. Hal-hal yang dilakukan dalam
rangka penyampaian jasa kepada pelanggan ini IV. SIMPULAN.
memiliki kontribusi yang cukup, dibandingkan
dengan bobot pengaruh dari unsur bauran harga, Nilai pelanggan secara fungsional dinilai tinggi,
promosi dan proses, penyampaian produk lebih demikian juga dalam hal nilai fisik dan
dominan bobot pengaruhnya untuk menjadi psikologis. Nilai uang (monetary) dianggap
komponen dalam rangka penyampaian nilai masih rendah karena korbanan biaya yang
pelanggan dari perusahaan kepada dikeluarkan oleh pelanggan masih terasa tinggi.
pelanggannya. Demikian juga dengan korbanan waktu ketika
Manfaat program bauran proses melakukan pemesanan sampai dengan
berkontribusi memberikan bobot pengaruh pemasangan. Korbanan ketika melakukan
terhadap nilai pelanggan relatif lebih besar pembayaran dianggap rendah karena
dibandingkan dengan program bauran harga, tersedianya lokasi pelayanan pembayaran yang
dan promosi. Proses adalah tata cara / prosedur tersebar dan strategis yaitu di bank yang telah
atau mekanisme yang dilaksanakan dan aliran bekerja sama dengan PT. PLN. Perusahaan
kegiatan dimana jasa dioperasikan atau tidak memiliki bagian pemasaran yang memiliki
diproduksi serta disampaikan dalam suatu kekuatan untuk mengembangkan produk/jasa
sistem operasi dan sistem penyampaian jasa. sesuai dengan kebutuhan pelanggan, selalu
(Zeithaml & Bitner, 2000 : 20). Fakta ini melakukan pekerjaan dengan memadukan
menunjukkan bahwa proses produksi /operasi seluruh fungsi didalam perusahaan, bagian
dan penyampaian jasa untuk dapat pemasaran selalu berinteraksi dengan bagian
dikoordinasikan kepada setiap fungsi didalam lain didalam perusahaan, sumberdaya manusia
perusahaan secara berurutan unsur-unsur bauran yang dipergunakan selalu sesuai dengan
produk dan bukti fisik yang akan dilihat oleh pekerjaan yang ditangani, teknologi yang
pelanggan memberikan pengaruh besar terhadap dipergunakan sangat sesuai dengan jenis
nilai pelanggan untuk memanfaatkan jasa yang pekerjaan, sumber keuangan sepenuhnya
ditawarkan ditambah dengan bauran petugas menggunakan modal sendiri. Namun demikian

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 129


Dikta Ekonomi Surachman Surjaatmadja

fungsi litbang tidak pernah dilakukan untuk Second Edition, Prentice Hall
kemajuan perusahaan. International Inc., New York, USA.
Hanny N. Nasution, 2004, A Study of Customer
DAFTAR PUSTAKA Value in the Indonesian Hospitality
Industry, Manajmen & Usahawan
Ali Herman, 2004, Susut Distribusi, Primadona Indonesia, No. 08, Tahun XXXII, hal.11
EDP 2004, FOKUS Media Komunikasi - 18, LM-FEUI Jakarta.
PT. PLN (Persero), Edisi 5, Mei 2004. Heskett, James, L., Earl, W., Jr., Sasser,
Bennett, J., 2000, On Values and Their Leonard, A., Schlesinger, 1997, The
Estimation, International Journal of Service Profit Chain, How Leading
Companies Link Profit and Growth to
SocialEconomics27(7/8/910)p:980–993.
Loyalty, Satisfaction and Value, Free
Bojanic, D., C., 1996, Consumer Perception of Press, New York, USA.
Price Value and Satisfaction in The Kotler, Philip, 2003, Marketing Management,
Hotel Industry: an exploratory study, Ninth Edition, International edition,
Journal of Hospitality & Leisure Prentice Hall, New York, USA.
Marketing, Vol.4, Iss.1 p:5 – 21. Payne, Adrian, and Sue, Holt, 2000, Diagnosing
Christopher, Martin, Adrian Payne & David Customer Value: A Review of The
Ballantyne, 1999, relationship Literature and Frame Work for
marketing; Bringing Quality, Customer Relationship Management, Confield
Service and Marketing Together, Working Paper.
PT. PLN Pembangkit Tenaga Listrik Jawa-Bali,
Butterworth Heinemann:Oxford.
1998, Ringkasan Eksekutif Rencana
Eggert, A., and W., Ulaga, 2002, Customer
Strategi Korporasi Jangka Panjang 1998
Perceived Value: a substitute for
- 2011, PT. PJB, Surabaya.
satisfaction in business markets, Journal
PT. PLN Pembangkit Tenaga Listrik Jawa-Bali,
of Business & Industrial Marketing, 17
1998, Rencana Jangka Panjang
(2/3); p: 107-118. Perusahaan Tahun 2004 – 2008, PT.
Flint, D., J., R., B., Woodruff, S.F. Gardial, PJB, Surabaya.
1997, Customer Value Change In PT. Pembangkit Jawa bali, 2005, Buku
Industrial Marketing Relationship, Panduan, PT PJB, Surabaya.
Industrial Marketing Management, Wahyuningsih, 2004, Customer Value :
Vol.26 p:163-175. Concept, Operationalization and
Outcome, Manajemen Usahawan
Gale, Bradley, T., 1994, Managing Customer
Indonesia No. 08 TH.XXXII, hal 3 – 10
Value, Creating Quality and Service Agustus, 2004, LM- FEUI., Jakarta.
That Customer Can See, The Free Press, Woodruff, R., 1997, Customer Value : The
New York. Next Sources for Competitive
Gordon, Ian, 2002, Competitor Targeting Advantage, Journal of the Academy of
Winning The Battle for Market and Marketing Science, 25 (2), p:17-23.
Zeithaml, Valerie, A, and Mary Jo Bitner, 2000,
Customer Share, John Wiley & Son,
Service Marketing, Integrating
Singapore. Customer Focus Across The Firm,
Haksever, Cengiz, Barry, Render, Roberta, S., second edition, International edition,
Russel, Robert, G., Murdick, 2000, Prentice Hall, Singapor.
Service Management and Operations,

Volume 6 Nomor 2, Agustus 09 / Rajab 1430 H ISSN 1411 – 776 130

You might also like