Professional Documents
Culture Documents
wahyukurniawan.web.id
MICROSCOPE
PENDAHULUAN
MIKROSKOP OPTIK
Page 1
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
Page 2
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
Cara Kerja
Page 3
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
TEM dikembangkan oleh Dr. Ernst Ruska yang menggunakan tiga lensa
medan magnet dengan resolusi sangat tinggi. Cara kerja TEM mirip dengan
proyektor slide, di mana elektron ditembuskan ke dalam obyek pengamatan dan
pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar.
Cara Kerja
TEM bekerja pada sample layaknya slide proyektor dimana berkas sinar
elektron melalui sample padat yang sangat tipis dengan ketebalan 5m. Sinar yang
ditransmisikan diproyeksikan ke dalam layar phosphor untuk dapat melihatnya.
Prinsip kerja TEM :
1. Sumber elektron berada pada bagian atas yaitu elektron gun yang
menghasilkan berkas cahaya elektron monokromatik (monochromatic
electrons)
2. Berkas tersebut difokuskan menjadi, tipis dan koheren beam dengan
menggunakan lensa kondensor I dan II. Lensa kondensor pertama berfungsi
sebagai kontrol ukuran (spot size knob) beasarnya menentukan ukuran spot,
ukuran umum akhir spot diarahkan ke lensa kondensor kedua sebagai kontrol
terhadap intensitas atau pencahayaan (Intensity or brightness knob) tepatnya
Page 4
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
merubah ukuran dari spot yang mengenai sample, perubahan dari sinar lebar
terdispersimenjadi sinar elektron terfokus.
3. Berkas elektron diarahkan oleh kondensor lubang lensa (condensor aparture)
dengan pemilihan, memisahkan berkas elektron bersudut besar jauh dari
sumbu cahaya optik.
4. Berkas elektron diarahkan ke sample dan sebagian sinar tersebut
ditransmisikan.
5. Sinar yang ditransmisikan difokuskan oleh lensa obyektif menjadi sebuah
bayangan
6. Lensa obyektif dan area pemilihan pada lubang logam dapat dibatasi oleh
beam, lubang ojek dapat ditingkatkan kontrasnya dengan memblok sudut
besar elektron terdifraksi, pemilihan ojek lubang dapat ditentukan dengan
difraksi terperiode dari elketron dengan urutan susunan dari atom-atom dari
sample.
7. Bayangan yang dilewatkan melalui calon perantara dan lensa projektor dapat
diperbesar dengan semua cara.
8. Bayangan yang mengarah layar phopor dan cahaya terang diperkuat, sesuai
kemauan pengguna untuk melihat bayangan. Daerah gelap dari bayangan
memunculkan area dari sample adalah lebih sedikit dari sinar yang
ditransmisikan. Area yang lebih terang dari bayang dimanculkan lebih
banyak sinar yang ditransmisikan.
1. Fiksasi. Langkah ini bertujuan untuk mematikan sel tanpa mengubah struktur
sel yang akan diamati. Fiksasi dapat dilakukan dengan menggunakan
senyawa glutaraldehida atau osmium tetroksida.
2. Pembuatan sayatan. Sampel dipotong hingga setipis mungkin agar mudah
diamati di bawah mikroskop. Preparat dilapisi dengan monomer resin melalui
proses pemanasan, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan menggunakan
Page 5
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
mikrotom. Umumnya mata pisau mikrotom terbuat dari berlian karena berlian
tersusun dari atom karbon yang padat.
3. Pelapisan/pewarnaan, bertujuan untuk memperbesar kontras antara preparat
yang akan diamati dengan lingkungan sekitarnya. Pelapisan/pewarnaan dapat
menggunakan logam berat seperti uranium dan timbal.
Page 6
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
5. Ketika elektron terarah mengenai benda uji (pada suatu titik dalam beberapa
mikro detik) akan terjadi interaksi dalam sample dan dideteksi oleh beberapa
instrumen.
6. Sebelum berkas elektron terarah berpindah dari titik ke titik berikutnya
instrumen akan menghitung jumlah interaksi tersebut dan ditampilkan adalah
pixel pada CRT (Cathode Ray Tube) dengan intensitas ditentukan oleh
jumlah hitungan tersebut (reaksi lebih banyak dalam pixel terang). Dari
display CRT akan dapat dilihat gambar (image) dari hasil pengamatan.
7. proses ini diulangi sampai jaringan scan selesai dan diulang lagi, hingga
membentuk pola dengan scan hingga 3 kali per detik.
Page 7
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
berbagai panjang gelombang.. Instrumen pilihan untuk studi bahan adalah mikroskop
cahaya terpolarisasi. Dengan menggunakan microskop optic kita dapat melihat
struktur material dengan pembesaran hingga 1000 kali. Sebagai contoh kita dapat
menggunakan mikroskop optik untuk memperkirakan diameter dari serat tunggal yang
akan digunakan untuk pembuatan komposit.
Data yang dapat diperoleh menggunakan mikroskop optik adalah
memberikan beberapa karakteristik seperti bentuk, ukuran, warna, indeks bias,
elongation, sudut, sistem Kristal.
Apabila dipasang detektor untuk menangkap elektron pantulan dan elektron turunan
akan diperoleh gambaran topografi permukaan.
Page 8
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
Page 9
Mechanical Engineering
wahyukurniawan.web.id
Page
10