Professional Documents
Culture Documents
Hari ke-1
Seluruh bidang pelayanan kesehatan sedang berubah dan tidak satupun perubahan
yang berjalan lebih cepat dibandingkan yang terjadi di bidang perawatan akut. Di sini,
perawat memberikan bantuan langsung baik untuk pasien maupun keluarga yang
menghadapi penyakit atau cedera. Hal ini memberikan suatu tantangan yang sangat
menyenangkan dan nyata bagi perawat. Tanggung jawab untuk mengkoordinasikan
perawatan ini membutuhkan perencanaan dan pencatatan yang yang dengan jelas
mengidentifikasi masalah-masalah dan intervensi-intervensi, juga perencanaan
perawatan kesehatan jangka pendek dan panjang untuk individu dan keluarga.
Di bidang perawatan yang tengah berubah ini, apakah yang bakal terjadi? Pada tahun
1989, kami mencatat tujuh trend utama yang kami yakin akan mempunyai dampak
berkepanjangan pada perawatan dan perawatan pasien, yaitu:
Mereka yang memantau kecenderungan ini (juga staf perawat yang memberikan
perawatan langsung) dapat membuktikan bahwa kecenderungan ini telah benar-benar
menimbulkan, dan akan terus memiliki efek yang sangat mendalam pada profesi dan
praktik keperawatan.
Perhatian profesi oleh karenanya terfokus pada biaya pemberian asuhan keperawatan
pada pasien dalam kondisi prospektif pengembalian uang, baiaya lebih sedikit, waktu
yang terbatas, dan pengurangan jumlah tempat tidur dan staf. Perhitungan kontribusi
keperawatan pada perawatan pasien dapat digunakan untuk menentukan biaya
pemberian asuhan pada pasien khusus. Dengan menghitung waktu keperawatan,
membutuhkan pengidentifikasian tingkat asuhan keperawatan yang diperlukan bagi
setiap pasien, yang dapat digunakan untuk “pajak” langsung dari sumbangan
pelayanan. Pada rumah sakit-rumah sakit yang telah menarik pajak untuk pelayanan
keperawatan, rencana asuhan pasien sudah merupakan bagian integral dari
penyesuaian biaya asuhan keperawatan.
Ketentuan dari perawatan yang dibuat dengan keinginan sendiri harus direncanakan
dan diberikan dengan kontinuitas sejalan dengan penurunan masa perawatan. Banyak
pasien yang meninggalkan rumah sakit lebih dini masih membutuhkan perawatan
kesehatan. Rumah sakit menanggapi kebutuhan ini dengan membuat ruangan/tempat
tidurperawatan transisi, membuat agensi perawatan kesehatan sendiri, atau menyewa
koordinator yang berlandaskan rumah sakit untuk kerja dengan agensi pelayanan
kesehatan swasta. Perawat memikul ttanggung jawab yang besar untuk memastikan
bahwa pasien yang pulang pada waktu sesuai dengan penggolongan kelompok
diagnosis yang berhubungan. Perencanaan pulang yang agresif harus dimulai pada
penerimaan di unit medikal/bedah dan menggabungkan pengetahuan tentang sumber-
sumber rumah sakitdan komunitas yang tersedia untuk pasien.
Untuk mempermudah pemulangan dini tetapi aman dan untuk menjamin kontinuitas
perawatan, banyak batasan-batasan unit tradisional dilanggar. Manager keperawatan-
kasus mengikuti pasien dari penerimaan sampai unit perawatan umum hingga
pemulangan kembali ke komuniti dalam suatu upaya untuk mencapai hasil yang
optimal. Rencana perawatan terkoordinasi yang efektif dapat membantu menjamin
kontinuitas perawatan antara sistem pelayanan kesehatan dan rumah atau agensi yang
menerima pemindahan.
Dalam lingkungan “bermusuhan” dari masyarakat yang tunduk pada hukum, praktik
kedokteran defensif telah mengakibatkan peningkatan ketergantungan pada teknologi
diagnostik dan intervensi pengobatan yang canggih. Beberapa tahun yang lalu sebelum
“tekti” menjadi suatu kecenderungan, perawat-perawat menunjukkan perhatian bahwa
pasien dalam bahaya kematian diantara selang-selang, alat pemantau, dan mesin-
mesin karena teknologi yang kompleks menjadi bagian yang meningkat dengan pesat
dalam perawatan kesehatan. Hal ini mengarahkan perawat-perawat untuk menjadi
penasehat hukum bagi individualitas pasien, konsep holistik tentang interaksi “pikiran-
jiwa-tubuh”, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap dilema isu-isu etik seperti
kualitas hidup/hak untuk mati. Menyertakan konsep-konsep ini dan pertimbangan dari
latar belakang budaya/sosioekonomi individual dapat memudahkan pencapaian
keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kebutuhan-kebutuhan manusia
Sejalan dengan pemberian pelayanan kesehatan yang makin kompleks dan makin
terpusat secara ekonomis, kebutuhan akan komunikasi dan kolaborasi antar profesi-
profesi kesehatan makin tinggi. Hanya melalui kolaborasi anatar departemen,
pelayanan-pelayanan, serta fasilitas-fasilita memungkinkan profesional-profesional
medikal memberikan perawatan yang paling efisien dan komprehensif. Perawat
sebagai koordinator primer keseluruhan perawatan pasien, berkewajiban untuk
menjamin bahwa hal ini berlangsung.
Banyak perawat meyakini bahwa waktu mereka yang terbatas lebih baik dihabiskan
untuk pemberian perawatan pasien di tempat tidur daripada mengisi kertas kerja.
Penggunaan rencana perawatan tertulis hanya menunjukkan devisi tugas fungsional
dan kewajiban menghidupkan terus menerus gagasan bahwa rencana-rencana
perawatan adalah kerja sibuk, tidak berhubungan dengan pemberian asuhan.
Pembuatan kembali rencana asuhan untuk menggunakan model-model keperawatan
meningkatkan penggunaan dan memberikan pencatatan singkat, memperlihatkan
hubungan antara perencanaan dan pencatatan. Institusi yang menggunakan laporan
dengan komputer meningkatkan jumlah perencanaan perawatan yang diberikan dan
dipertahankan daripada yang terjadi sebelum komputerisasi. Kenyataanya, sistem
komputer telah memberikan dampak yang menyenangkan pada proses, karena
perawata-perawat dapat dengan cepat memasukkan, menayangkan, memperbaiki,
mengevaluasi, dan mencetak rencana perawatan, sehingga meningkatkan kualitas
penyimpanan catatan.
Kesimpulan
Apakah yang mendasari keperawatan dan perencanaan asuhan? Tentu saja adalah
tantangan nyata dan yang sangat menyenangkan!
Bibliografi
Buku