You are on page 1of 8

ISU dan TREND dalam KEPERAWATAN MEDIKAL-BEDAH

ISU dan TREND dalam KEPERAWATAN MEDIKAL-BEDAH


Post under DOENGES di 08:34 Diposkan oleh KAPAS

Hari ke-1

Seluruh bidang pelayanan kesehatan sedang berubah dan tidak satupun perubahan
yang berjalan lebih cepat dibandingkan yang terjadi di bidang perawatan akut. Di sini,
perawat memberikan bantuan langsung baik untuk pasien maupun keluarga yang
menghadapi penyakit atau cedera. Hal ini memberikan suatu tantangan yang sangat
menyenangkan dan nyata bagi perawat. Tanggung jawab untuk mengkoordinasikan
perawatan ini membutuhkan perencanaan dan pencatatan yang yang dengan jelas
mengidentifikasi masalah-masalah dan intervensi-intervensi, juga perencanaan
perawatan kesehatan jangka pendek dan panjang untuk individu dan keluarga.

Di bidang perawatan yang tengah berubah ini, apakah yang bakal terjadi? Pada tahun
1989, kami mencatat tujuh trend utama yang kami yakin akan mempunyai dampak
berkepanjangan pada perawatan dan perawatan pasien, yaitu:

1. Penurunan biaya perawatan kesehatan

2. Perhitungan biaya asuhan keperawatan

3. Pengurangan lamanya dirawat

4. Peningkatan kepercayaan terhadap teknologi tinggi

5. Kebutuhan akan pengetahuan keperawatan tahap lanjut

6. Kebutuhan akan kolaborasi dan komunikasi

7. Inovasi dalam perencanaan perawatan melalui komputerisasi

Mereka yang memantau kecenderungan ini (juga staf perawat yang memberikan
perawatan langsung) dapat membuktikan bahwa kecenderungan ini telah benar-benar
menimbulkan, dan akan terus memiliki efek yang sangat mendalam pada profesi dan
praktik keperawatan.

Penurunan Biaya Perawatan Kesehatan

Implementasi dari kemungkinan reimbursemen (pengembalian uang) yang dimulai


dengan pasien Medicare yang menggantikan fokus pelayanan kesehatan menjadi
pembendungan biaya. Rumah sakit telah menanggapi pengurangan biaya perawatan
dengan mengurangi jumlah tempat tidur dan staf. Selain itu, meskipun perawatan
pasien di rumah sakit menjadi lebih singkat, namun pasiennya lebih parah,
mengakibatkan peningkatan kebutuhan asuhan keperawatan dan kelebihan beban
kerja. Keadaan ini telah mewajibkan bahwa keperawatan meninjau kembali standar
minimum dari perawatan sementara tetap mempertahankan dan memberikan asuhan
keperawatan yang efektif. Sebagai akibat dari perubahan ini, perawat harus berfungsi
lebih efektif. Karena belum pernah sebelumnya, rencana perawatan pasien harus
mencerminkan persiapan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasien dan standar-
standar perawatan di bawah tekanan-tekanan keterbatasan waktu dan sumber daya
yang lebih sedikit.

Pada tahun 1989, kami mengajukan pertanyaan : “Bagaimana penentuan


pengalokasian dari sumber-sumber yang jumlahnya terbatas untuk banyak pemakai
yang mungkin? Jauh di luar hal tersebut, siapa yang akan memutuskan siapa yang
akan menerimakeuntungan dari pembelian dengan biayayang langka ini?” Pada
sebagian jawaban terhadap pertanyaan itu, Asosiasi Perawat Amerika (ANA), yang
berhubungan dengan lebih dari 60 organisasi perawat lain, mengeluarkan Nursing’s
Agenda for Health Care Reform (1991), sejenis agenda keperawatan untuk penyusunan
pelayanan kesehatan. Dokumen ini mengidentifikasiinti dasar dari pentingnya
pelayanan asuhan kesehatan yang menurut keyakinan keperawatan harus tersedia
bagi semau individu dan menunjukkan kerangka kerja untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan perawatan kesehatandan di masa mendatang. Pembaca dianjurkan untuk
menghubungi ANA pada nomor telepon: 1-800-637-0323 untuk mendapatkan salunan
dari Agenda tersebut dan publikasi ANA dalam bidang lainnya.

Perhitungan Biaya Asuhan Keperawatan

Perhatian profesi oleh karenanya terfokus pada biaya pemberian asuhan keperawatan
pada pasien dalam kondisi prospektif pengembalian uang, baiaya lebih sedikit, waktu
yang terbatas, dan pengurangan jumlah tempat tidur dan staf. Perhitungan kontribusi
keperawatan pada perawatan pasien dapat digunakan untuk menentukan biaya
pemberian asuhan pada pasien khusus. Dengan menghitung waktu keperawatan,
membutuhkan pengidentifikasian tingkat asuhan keperawatan yang diperlukan bagi
setiap pasien, yang dapat digunakan untuk “pajak” langsung dari sumbangan
pelayanan. Pada rumah sakit-rumah sakit yang telah menarik pajak untuk pelayanan
keperawatan, rencana asuhan pasien sudah merupakan bagian integral dari
penyesuaian biaya asuhan keperawatan.

Penjabaran tentang bidang keperawatan telah menjadi tantangan yang berkelanjutan


sejak awalanya profesi kita. Tentang apa dan bagaimana dari bidang keperawatantelah
dijelaskan pada bagian-bagian dalam sejumlah publikasi yang telah adayang
membantu operasionalisasi pekerjaan keperawatan. Publikasi ANA tahun 1980 Nursing:
A Social Policy Statement menggambarkan keperawatan sebagaidiagnosa dan tindakan
dari respons manusia terhadap masalah-masalahkesehatan aktual dan potensial.
Asosiasi Diagnosa Keperawatan Amerika Utara (NANDA) mengembangkan taksonomi
(1989) yang memberikan skema klasifikasi awal untuk mengkategorikan dan membuat
penggolongan label-label diagnosa keperawatan. Definisi NANDA tentang diagnosa
keperawatan (1990) lebih lanjut memperjelas tahap kedua proses keperawatan (mis.,
identifikasi masalah/diagnosa), Standar of Clinical Partice ANA, (1991) menggambarkan
proses asuhan keperawatan pasien dan mengidentifikasi standar-standar untuk kinerja
(performa) profesional (Tabel 1-1)

Kemajuan ilmu pengetahuan diteruskan dengan AHCPR (departemen kesehatan dan


agensi pelayanan kemanusiaan untuk kebijakan dan penelitian pelayanan kesehatan
Amerika)yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas, ketepatan, dan
keefektifan pelayan asuhan kesehatan dan akses untuk pelayanan ini. Yang pada
akhirnya, pertemuan multi disiplin dari para praktisi (termasuk perawat) telah memulai
proses yang sulit dalam pembatan pedoman-pedoman praktik klinik yang ditujukan
untuk situasi khusus perawatan pasien. Pedoman-pedoman ini dimaksudkan untuk
membantu pemberian asuhan kesehatan dalam pencegahan, diagnosis, pengobatan,
dan penatalaksanaan situasi klinik. Mereka sumber daya yang memungkinkan
perawatan pasien dievaluasi, pemberi asujhan kesehatan menjalankan tanggung gugat,
dan pembayaran jasa disesuaikan. Pada trbitan ini, 4 pedoman praktik klinik diterbitkan
dan tersedia gratis. Keempat terbitan tersebut adalah:

• Penatalaksanaan Nyeri Akut: Prosedur Operatif atau Medikal dan Trauma

• Inkontinensia Urine pada Orang Dewasa

• Ulkus karena Tekanan

• Anemia Sel Sabit


Pada tahun 1992, Iowa Intervention Project: Nursing Interventions Clasification (NIC) juga
telah mengalihkan perhatian kita pada isi dan proses asuhan keperawatan dengan
mengidentifikasi dan menstandarisasi beberapa aktifitas perawatan langsung yang
dilakukan perawat.

Pengurangan Lamanya Dirawat

Ketentuan dari perawatan yang dibuat dengan keinginan sendiri harus direncanakan
dan diberikan dengan kontinuitas sejalan dengan penurunan masa perawatan. Banyak
pasien yang meninggalkan rumah sakit lebih dini masih membutuhkan perawatan
kesehatan. Rumah sakit menanggapi kebutuhan ini dengan membuat ruangan/tempat
tidurperawatan transisi, membuat agensi perawatan kesehatan sendiri, atau menyewa
koordinator yang berlandaskan rumah sakit untuk kerja dengan agensi pelayanan
kesehatan swasta. Perawat memikul ttanggung jawab yang besar untuk memastikan
bahwa pasien yang pulang pada waktu sesuai dengan penggolongan kelompok
diagnosis yang berhubungan. Perencanaan pulang yang agresif harus dimulai pada
penerimaan di unit medikal/bedah dan menggabungkan pengetahuan tentang sumber-
sumber rumah sakitdan komunitas yang tersedia untuk pasien.

Untuk mempermudah pemulangan dini tetapi aman dan untuk menjamin kontinuitas
perawatan, banyak batasan-batasan unit tradisional dilanggar. Manager keperawatan-
kasus mengikuti pasien dari penerimaan sampai unit perawatan umum hingga
pemulangan kembali ke komuniti dalam suatu upaya untuk mencapai hasil yang
optimal. Rencana perawatan terkoordinasi yang efektif dapat membantu menjamin
kontinuitas perawatan antara sistem pelayanan kesehatan dan rumah atau agensi yang
menerima pemindahan.

TABEL 1-1. Standar-Standar Praktik Keperawatan Klinik*


Standar-Standar Asuhan

1. Pengkajian: Perawat mengumpulkan data kesehatan pasien

2. Diagnosis: Perawat menganalisis data pengkajian dalam memnentukan


diagnosa

3. Identifikasi Hasil: Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara


individual bagi klien
4. Perencanaan: Perawat mengembangkan rencana asuhan yang menggambarkan
intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan
Standar Performa Profesinal

1. Kualitas Asuhan: Perawat secara sistematis mengevaluasi kualitas dan


efektivitas praktik keperawatan

2. Penilaian Performa: Perawat mengevaluasi prktik keperawatannya sendiri dalam


hubungannya dengan standar-standar praktik profesinal dan undang-umdang
serta peraturan yang relevan

3. Pendidikan: Perawat mendapatkan dan mempertahankan pengetahuan terbaru


dalam parkatik keperawatan

4. Kolegialitas: Perawat memberikan sumbangsih pada perkembangan profesional


teman sejawat , kolega dan lain-lain

5. Etik: Keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan perawat atas nama klien


ditentukan dalam cara-cara yang sesuai etika

6. Kolaborasi: Perawat berkolaborasi dengan klien, orang terdekat, dan pemberi


pelayanan kesehatan lain dalam memberikan perawatan klien.

7. Riset: Perawat menggunakan temuan-temuan riset dalam praktik

8. Penggunaan sumber: Perawat mempertimbangkan faktor-faktor yang


berhubungan dengan keamanan, efektifitas, dan biaya dalam perencanaan dan
pemberian asuhan pada klien

Meningkatnya Ketergantungan terhadap Teknologi Tinggi

Dalam lingkungan “bermusuhan” dari masyarakat yang tunduk pada hukum, praktik
kedokteran defensif telah mengakibatkan peningkatan ketergantungan pada teknologi
diagnostik dan intervensi pengobatan yang canggih. Beberapa tahun yang lalu sebelum
“tekti” menjadi suatu kecenderungan, perawat-perawat menunjukkan perhatian bahwa
pasien dalam bahaya kematian diantara selang-selang, alat pemantau, dan mesin-
mesin karena teknologi yang kompleks menjadi bagian yang meningkat dengan pesat
dalam perawatan kesehatan. Hal ini mengarahkan perawat-perawat untuk menjadi
penasehat hukum bagi individualitas pasien, konsep holistik tentang interaksi “pikiran-
jiwa-tubuh”, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap dilema isu-isu etik seperti
kualitas hidup/hak untuk mati. Menyertakan konsep-konsep ini dan pertimbangan dari
latar belakang budaya/sosioekonomi individual dapat memudahkan pencapaian
keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kebutuhan-kebutuhan manusia

Kebutuhan akan Pengetahuan Keperawatan Tahap Lanjut

Intervensi keperawatan intensif dibutuhkan untuk menagatasi peningkatan akuitas


pasien dalam menghadapi lamanya dirawat yang lebih singkat didalam lingkungan
medikal/bedah. Perawat membutuhkan keahlian-keahlian klinik yang lebih baik,
kematangan, kemampuan berpikir kritis, keasertifan, dan ketrampilan-ketrampilan
penatalaksanaan pasien untuk mengatasi peningkatan tanggung jawab ini.

Program-program sertifikasi keperawatan spesialis memberikan tujuan-tujuan yang


umum: untuk memberikan perlindungankonsumen, untuk memajukan pengetahuan dan
kompetensi keperawatan, untuk meningkatkan otonomi keperawatan, dan untuk
memperkuat kolaborasi. Sertifikasi memberikan pengakuan pada hasil yang telah
dicapai perawat tentang standar-standar yang sebelumnya telah ditetapkan oleh
kelompok yang mengeluarkan sertifikasi, dan oleh karenanya sertifikasi ini menjadi
sesuatu yang penting dalam era yang semakin memperhatikan biaya karena para
manajer mencari para profesionalyang kompeten untuk di pekerjakan. Selain itu,
kepercayaan semacam ini bisa menjadi kerangka kerja untuk reimbursement oleh
pembayar ketiga.

Kebutuhan akan Kolaborasi dan Komunikasi

Sejalan dengan pemberian pelayanan kesehatan yang makin kompleks dan makin
terpusat secara ekonomis, kebutuhan akan komunikasi dan kolaborasi antar profesi-
profesi kesehatan makin tinggi. Hanya melalui kolaborasi anatar departemen,
pelayanan-pelayanan, serta fasilitas-fasilita memungkinkan profesional-profesional
medikal memberikan perawatan yang paling efisien dan komprehensif. Perawat
sebagai koordinator primer keseluruhan perawatan pasien, berkewajiban untuk
menjamin bahwa hal ini berlangsung.

Komunikasi dan kolaborasi intradepartemen dapat dilakukan dalam bentuk konferensi


perawatan pasien. Informasi yang didapatkan dari konferensi ini dimasukkan ke dalam
rencana perawatan yang menyeluruh oleh perawat, yang bekerja sebagai penghubung
antara pemberi perawatan kesehatan. Jadi, rencana perawatan dan pencatatan
komunikasi yang terjadi terus menerus berfungsi sebagai parantara antara perawat dan
disiplin lain.
Pasien dan keluarga, karena mempunyai tanggung jawab untuk mereka sendiri (kontrol
lokus-internal), juga turut serta dalam banyak keputusan berkenaan dengan tingkat dan
besarnya asuhan kesehatan yang mereka inginkan. Hal-hal yang berkenaan dengan
moral dan etik mereka, seperti keputusan-keputusan no code/keinginan hidup, dengan
tanggal, waktu, dan nama-nama dari mereka, yang turut serta harus dimasukkan dalam
rencana perawatan. Hal ini memberikan pencatatan legal dan etik dari proses
pembuatan keputusan/komunikasi.

Inovasi dalam Rencana Asuhan melalui Komputerisasi

Banyak perawat meyakini bahwa waktu mereka yang terbatas lebih baik dihabiskan
untuk pemberian perawatan pasien di tempat tidur daripada mengisi kertas kerja.
Penggunaan rencana perawatan tertulis hanya menunjukkan devisi tugas fungsional
dan kewajiban menghidupkan terus menerus gagasan bahwa rencana-rencana
perawatan adalah kerja sibuk, tidak berhubungan dengan pemberian asuhan.
Pembuatan kembali rencana asuhan untuk menggunakan model-model keperawatan
meningkatkan penggunaan dan memberikan pencatatan singkat, memperlihatkan
hubungan antara perencanaan dan pencatatan. Institusi yang menggunakan laporan
dengan komputer meningkatkan jumlah perencanaan perawatan yang diberikan dan
dipertahankan daripada yang terjadi sebelum komputerisasi. Kenyataanya, sistem
komputer telah memberikan dampak yang menyenangkan pada proses, karena
perawata-perawat dapat dengan cepat memasukkan, menayangkan, memperbaiki,
mengevaluasi, dan mencetak rencana perawatan, sehingga meningkatkan kualitas
penyimpanan catatan.

Kebanyakan sistem komputer menggunakan rencana asuhan perawatan pasien yang


baku, yang mencerminkan standar-standar perawatan yang diterima untuk masalah-
masalah medik/keperawatan tertentu. Banyak penggunaan diagnosa keperawatan yang
diterima untuk pengujian oleh NANDA. Karena rencana yang dibuat dengan komputer
mencerminkan banyak jenis pengetahuan dan pengalaman keperawatan, hal ini
memungkinkan praktisi yang baru sekali pun untuk membuat strategi perawatan yang
efektif. Rencana perawatan yang baku juga berfungsi sebagai “penyegar ingatan” bagi
perawat yang merawat pasien yang tidak selalu mereka temui dalam area praktik klinik,
sehingga memeberikan informasi untuk meningkatkan praktik yang efektif. Selain itu
rencana perawatan yang baku ini memberikan pada semua perawat suatu cara yang
efisien untuk mengembangkan rencana asuhan yang komprehensif, diperbaiki secara
kontinue, mengindividualisasi, dan dapat dipertanggung jawabkan untuk masing-masing
pasien.

Kesimpulan

Perubahan yang cepat dalam lingkungan perawatan kesehatan, sejalan dengan


kemajuan kontinue teknologi, peningkatan keparahan penyakit, tekanan-tekanan
anggaran, dan perluasan pengetahuan keperawatan, telah sangat meningkatkan
tanggung jawab yang harus diemban oleh perawat sekarang ini. Untuk memenuhi
tanggung jawab ini, perencanaan dan pencatatan perawatan adalah penting untuk
memuaskan kebutuhan pasien dan memenuhi kewajiban legal. Pencatatan dampak
keperawatan pada perawatan pasien juga memberikan informasi akan kebutuhan
perawatan yang berkelanjutan, hal-hal yang berkenaan dengan hukum, dan
pembayaran.

Apakah yang mendasari keperawatan dan perencanaan asuhan? Tentu saja adalah
tantangan nyata dan yang sangat menyenangkan!

Bibliografi

Buku

Marilynn E. Doenges, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler: Rencana Asuhan


Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan
Pasien, Ed ke-3, Alih bahasa: I Made Kariasa, S.Kep; Ni Made Sumarwati, S.Kep,
Editor: Monica Ester, S.Kep; Yasmin Asih, S.Kep, 2000, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta

You might also like