You are on page 1of 13

SEBUAH GAGASAN

Adnan, dan Rakhmat Saleh. 2010

A. PENDAHULUAN
Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap kegiatan
pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan amat tergantung pada proses pembelajaran yang berlangsung
dan dialami siswa di sekolah. Kegiatan pembelajaran melibatkan berbagai
komponen yang saling berinteraksi satu sama lain dan menjadi prasyarat
terwujudnya kegiatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Komponen-komponen tersebut diantaranya siswa, guru, kurikulum,
metode, sarana fisik, pengalaman belajar dan media pembelajaran.
Interaksi berbagai komponen tersebut sejatinya melahirkan kegiatan
pembelajaran yang bermuara pada kegiatan belajar siswa yang aktif,
kreatif, efektif dan tentu saja, menyenangkan, sehingga siswa merasa
betah di kelas dan merasa senang terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Realita dunia pendidikan pada saat ini menunjukkan bahwa proses
pembelajaran di dalam kelas masih banyak yang kurang mendapat
perhatian. Umumnya pembelajaran dilakukan dalam bentuk satu arah,
guru lebih banyak ceramah dihadapan siswa sementara siswa
mendengarkan. Guru beranggapan tugasnya hanya mentransfer
pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa dengan target
tersampaikannya topik-topik yang tertulis dalam dokumen kurikulum
kepada siswa. Pada umumnya guru belum sepenuhnya dapat
mengkondisikan siswa untuk berpikir secara kritis dan kreatif.
Berbagai cara bisa ditempuh untuk memperbaiki proses
pembelajaran di kelas, misalnya: menyiapkan media pembelajaran,
menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
diajarkan, ataupun pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran.
Selain cara yang berkaitan secara langsung dengan proses pembelajaran
seperti yang telah disebutkan, yang tak kalah pentingnya adalah
peningkatan kompetensi guru.

B. PENINGKATAN KOMPETENSI GURU


Salah satu cara peningkatan kompetensi guru adalah dengan
mengikuti kegiatan seminar atau forum diskusi ilmiah. Kegiatan tersebut
merupakan media untuk penyegaran pengetahuan guru baik materi
subyek maupun pedagogik. Berbagai macam seminar pendidikan, temu
ilmiah atau pameran pendidikan yang diadakan oleh pihak pemerintah
(universitas dan sekolah) ataupun pihak swasta (penerbit dan bimbingan
belajar) merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan oleh para guru.
Potensi lain yang dapat dikembangkan adalah melalui pembentukan
kelompok-kelompok belajar, baik secara manual maupun secara online.
Forum lain yang dapat dimanfaatkan oleh guru adalah Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP). MGMP merupakan suatu wadah asosiasi
atau perkumpulan bagi guru mata pelajaran yang berada di suatu
sanggar/kabupaten/kota yang berfungsi sebagai sarana untuk saling
berkomunikasi, belajar dan bertukar pikiran dan pengalaman dalam
rangka meningkatkan kinerja guru sebagai praktisi/perilaku perubahan
reorientasi pembelajaran di kelas.
Menurut Achmad (2004), tujuan diselenggarakannya MGMP ialah :
Pertama, untuk memotivasi guru guna meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dalam merencanakan, melaksanakan, dan membuat
evaluasi program pembelajaran dalam rangka meningkatkan keyakinan
diri sebagai guru profesional; Kedua, untuk menyatakan kemampuan dan
kemahiran guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat
menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan; Ketiga,
untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru
dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan mencari solusi alternatif
pemecahannya sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing-
masing, guru, kondisi sekolah, dan lingkungannya; Keempat, untuk
membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan
dengan kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan kurikulum,
metodologi, dan sistem pengujian yang sesuai dengan mata pelajaran
yang bersangkutan; Kelima, saling berbagi informasi dan pengalaman dari
hasil lokakarya, simposium, seminar, diklat, classroom action research,
referensi, dan lain-lain kegiatan profesional yang dibahas bersama-sama;
Keenam, mampu menjabarkan dan merumuskan agenda reformasi
sekolah (school reform), khususnya fokus classroom reform, sehingga
berproses pada reorientasi pembelajaran yang efektif.
Era globalisasi sekarang ini terlihat bahwa masyarakat di seluruh
dunia bersifat futuristik dalam semua bidang. Masyarakat pendidik
khususnya seharusnya berkemampuan dalam berkomunikasi, mengakses
informasi dan belajar menggunakan berbagai teknologi yang dapat
diadaptasi dalam profesi pendidikan. Masyarakat seluruh dunia juga telah
mulai menyadari kepentingan pendidikan dan senantiasa mencari jalan
untuk meningkatkan lingkungan pengajaran dan pembelajaran dalam
semua bidang sistem pendidikan melalui ICT.
Information Communication Technologi (ICT) adalah salah satu
bidang kajian yang beberapa tahun kebelakang mulai berkembang di
negara kita dan telah banyak diimplementasikan dalam berbagai bidang.
Teknologi Informasi sama dengan teknologi lainnya, dalam teknologi
informasi, informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi
tersebut. Bentuk dari teknologi adalah kumpulan pengetahuan
(knowledge) yang diimplementasikan dalam tumpukan kertas (stacked of
papers), atau sekarang berbentuk file-file dalam media penyimpan seperti
disket, CD-ROM, flash disk.
Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian luas
yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses komunikasi
informasi, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengolahan
informasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi cendrung dikaitkan dengan
teknologi terbaru, seperti komputer dan teknologi yang mutakhir.
Teknologi Informasi dan Komunikasi terus mengalami perkembangan baik
dari bentuk, ukuran, kecepatan dan kemampuannya.
Suparlan (2007) mengungkap bahwa dalam bukunya bertajuk
Effective Teaching, Evidence and Practice, Daniel Muijs dan David
Reynolds menjelaskan beberapa hal tentang kecakapan ICT. Pertama,
presenting information. ICT memiliki kemampuan yang sangat luar biasa
untuk menyampaikan informasi. Ensiklopedia yang jumlahnya beberapa
jilid pun dapat disimpan di hard disk. Bahkan kini telah lahir google earth
yang dapat menunjukkan kepada kita seluruh kawasan di muka bumi kita
ini dari hasil foto udara yang amat mengesankan. Dengan membuka
www.google.com, data dan informasi akan dengan mudah kita peroleh.
Mau membuat grafik dan tabel? Itu sangatlah mudah. Komputer akan
dengan senang hati membantu peserta didik untuk membuatkan grafik
dan tabel secara otomatis, dengan hanya memasukkan data sesuai
dengan yang kita inginkan.
Kedua, quick and automatic completion of routine tasks. Tugas-
tugas rutin kita dapat diselesaikan dengan menggunakan bantuan
komputer dengan cepat dan otomatis. Mau membuat grafik, membuat
paparan yang beranimasi, dan sebainya, dengan mudah dapat dilakukan
dengan bantuan komputer.
Ketiga, assessing and handling information. Dengan komputer yang
dihubungkan dengan intenet, kita dapat dengan mudah memperoleh dan
mengirimkan informasi dengan mudah dan cepat. Melalui jaringan
internet, kita dapat memiliki website yang menjangkau ujung dunia mana
pun. Jangan heran, anak-anak kita dapat dengan mudah melakukan
cheating atau ngobrol dengan temannya yang berada entah di belahan
dunia mana.
Pemanfaatan ICT sebagai media belajar dan mengajar diperlukan
untuk mewujudkan efektifitas dan optimasi pembelajaran, namun perlu
disadari bahwa apapun media yang digunakan prinsip pembelajaran tetap
dipegang teguh. Pada saat berbicara mengenai “e-Learning” atau
pendayagunaan media elektronik untuk efektifitas, efisiensi dan
kemenarikan pembelajaran hanya berfokus pada kata “e” dan melupakan
“learning”nya itu sendiri. Banyak sekolah yang berlomba-lomba
melengkapi sekolahnya dengan fasilitas ICT, tapi pemanfaatannya tidak
sesuai dengan kebutuhan. Atau banyak media elektronik yang bisa
dimanfaatkan untuk pembelajaran tapi belum dioptimalkan. Keberadaan
LCD Projector plus satu laptop dalam satu kelas tidak akan membawa
perubahan yang berarti jika hanya digunakan oleh guru untuk
menjelaskan pelajaran. Tapi akan jauh membawa perubahan yang berarti
jika siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan teknologi tersebut
untuk mengungkapkan ide dan pengetahuannya kepada teman-temannya
yang lain Ketika teknologi tersebut hanya dimanfaatkan oleh guru untuk
mengajar, maka siswa hanya akan memperoleh pengetahuan tentang apa
yang diajarkan dan sedikit gambar atau ilustrasi yang lebih menarik dan
konkrit, itupun jika slide presentasi yang dibuatnya baik. Tapi, ketika
dimanfaatkan siswa untuk mempresentasikan ide dan pengetahuannya
kepada kawan-kawannya yang lain, maka siswa lain akan memperoleh
pengetahuan, dan siswa yang berkesempatan menggunakan teknologi
tersebut secara tidak langsung mengasah atau meningkatkan ICT literacy
mereka dan kemampuan berpikir kritis atau pun kemampuan dalam
problem solving.
Forum alumni biologi FMIPA UNM sebagai forum diskusi guru
biologi adalah salah satu wadah di luar MGMP yang bisa “menjembatani”
para guru biologi dalam meningkatkan profesionalismenya. Pelatihan
pemanfaatan ICT bagi guru-guru yang tergabung dalam forum ilmiah
tersebut adalah salah satu cara yang bisa ditempuh karena seperti yang
diketahui bahwa biologi adalah salah satu cabang ilmu yang memiliki
ruang lingkup materi yang sangat luas sehingga dengan memanfaatkan
komponen ICT seperti internet diharapkan dapat membantu para guru
dalam proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya siswa menjadi aktif
dan senang dalam belajar bukan karena guru yang “memaksa” untuk
belajar.
C. PERMASALAHAN ALUMNI BIOLOGI
Kompleksitas pelaksanaan proses pembelajaran di kelas saat ini,
khususnya mata pelajaran biologi di semua jenjang pendidikan semakin
dirasakan oleh rekan-rekan guru. Sebelumnya ada kesan bahwa
mempelajari biologi cukup dengan menghafal saja, namun pernyataan
tersebut sama sekali tidak benar. Mempelajari biologi perlu disertai
dengan kecermatan, membutuhkan banyak ilustrasi dan visualisasi,
khususnya yang berhubungan dengan konsep-konsep yang abstrak,
objek-objek mikroskopis, makroskopis dan sejumlah proses-proses
biologis yang berlangsung pada berbagai organisme.
Selama ini sejumlah guru biologi sangat sulit mengadakan sejumlah
media-media pembelajaran dan sumber-sumber belajar, pada hal kedua
aspek ini sangat menentukan dalam pemilihan model, strategi,
pendekatan, metode dan teknik-teknik pembelajaran yang akan
diterapkan. Pada sisi lain sekolah belum mampu menyiapkannya secara
optimal sejumlah media pembelajaran dan sumber belajar yang dibtuhkan
siswa. Internet merupakan salah satu learning resources yang sangat baik
dan sekaligus sebagai sumber untuk pengembangan media
pembelajaran, namun pengetahuan dan keterampilan praktis guru dalam
memanfaatkan internet sebagai learning resources masih sangat terbatas.
Selain itu sejumlah informasi yang bersumber dari internet masih perlu
diolah dan dikelola secara profesional sehingga menjadi layak untuk
digunakan di kelas sesuai dengan kompetensi pembelajaran yang
diinginkan.
Pemanfaatn media animasi dan video merupakan sebuah peluang
sekialigus tantangan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. Mendesain sebuah animasi atau memproduksi
sebuah video pembelajaran tentunya membutuhkan waktu, tenaga, pikiran
dan dana yang tidak kecil, dan biasanya dibutuhkan kompetensi
profesional yang memadai untuk menguasainya. Pada sisi lain,
pemanfaat media animasi atau video yang bersumber dari internet belum
tentu bersesuaian dengan tujuan pembelajaran. Penyebabnya karena
sejumlah media tersebut masing-masing didisain oleh penciptanya sesuai
dengan kepentingannya masing-masing. Bila media berupa animasi, video
yang tersedia di internet diolah dan dikelola secara baik, memungkinkan di
dapatkan sumber belajar/media yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Tantangan lain yang dihadapi oleh para guru adalah bagaimana
membelajarakan siswa dalam suasana yang menyenangkan. Bagaimana
mendisain sumber belajar yang bisa memotivasi siswa untuk belajar lebih
mandiri, namun terstruktur, misalnya melalui pemberian soal-soal maupun
lembar kerja siswa (LKS). Terkait dengan permasalahan ini dapat
diselesaikan melalui pemanfaatan media ICT.
Secara umum permasalahan yang dihadapi oleh guru yang
tergabung dalam MGMP biologi Kota Makassar adalah:
a. Guru belum terampil memanfaatkan internet sebagai salah satu
learning resources yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran. Misalnya bagaimana mencari artikel, buku,
animasi pembelajaran, dan video.
b. Pengetahuan guru dalam memanipulasi sejumlah informasi
yang bersumber dari internet (seperti gambar, video dan
animasi) untuk kebutuhan pembelajaran, belum dapat
diaplikasikan secara baik
c. Secara umum para guru biologi belum bisa memanfaatkan blog
sebagai bagian dari learning resources untuk pembelajaran.
Termasuk belum berkembangnya pengetahuan keterampilan
guru dalam pembuatan blog.
d. Guru pada umumnya masih memanfaatkan lembar kerja siswa
(LKS) yang bersumber dari sejumlah penerbit yang belum tentu
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan diterapkan.
e. Kemampuan guru untuk mendisain soal-soal latihan berbasis
ICT masih sangat rendah, sehingga pemberian umpan
balikdengan segera kepada siswa membutuhkan waktu, tenaga
dan pikiran yang lebih banyak.
Kelima permasalahan di atas disepakati untuk ditangani secara
profesioal dengan sejumlah pertimbangan.
a. Guru dapat dilatih dalam memanfaatkan internet sebagai salah
satu learning resources yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran. Bila hal ini dilakukan maka satu permasalahan
yang selama ini dialami guru biologi SMA di Kota Makassar,
khususnya dalam pencarian sumber-sumber belajar dapat
diatasi dengan baik. Selain itu sumber belajar yang digunakan
lebih up to date dan bervariasi.
b. Internet merupakan sumber belajar yang sangat baik bagi guru
(seperti sejumlah dokumen dalam bentuk buku, artikel, gambar,
video dan animasi). Sumber-sumber tersebut dapat
dimanipulasi dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Melalui pelatihan, guru dapat dilatih untuk memanipulasi
sejumlah sumber belajar tersebut dan disesuaikan dengan
kebutuhan pembelajaran di kelas.
c. Guru biologi SMA di Kota Makassar sangat tertarik dengan blog,
namun mereka belum bisa memanfaatkannya secara optimal.
Melalui pelatihan guru dapat dilatih untuk membuat blog sendiri
secara gratis dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
Melalui blog, guru dapat mengupload sejumlah materi
pembelajaran yang telah dirangcangnya dan selanjutnya dapat
diakses oleh siswa. Selain itu, melalui blog, guru dapat
melakukan link dengan sejumlah situs-situs tertentu yang sesuai
dengan misi dan tujuan pembelajaran. Dengan demikian
memudahkan siswa untuk mengakses informasi.
d. Melalui internet, guru dapat memanfaatkannya sebagai sumber
untuk membuat sejumlah perangkat pembelajaran, terutama
media pembelajaran konvensional dan lembar kerja siswa.
Melalui pelatihan ini diharapkan guru menjadi lebih kreatif dan
inovatif dalam proses pembelajaran di kelas.
e. Melalui pelatihan ini guru dapat di latih untuk menyusun soal-
soal pemebelajaran yang bersifat interaktif dan inovatif,
sehingga siswa lebih terlatih dan tertarik untuk belajar lebih giat.
Kemampuan guru untuk mendisain soal-soal latihan berbasis
ICT akan meningkatkan motivasi belajar siswa.
f. Sejumlah hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasilnya
menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis media dan ICT
meningkatkan hasil belajar siswa.

D. SOLUSI YANG DITAWARKAN

1. Pendekatan/Metode yang ditawarkan.


Untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh mitra, maka akan
dilakukan pelatihan bagi guru biologi yang tergabung dalam wadah forum
alumni biologi dengan pendekatan/metode sebagai berikut:
a. Kerja Praktek
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Tugas Mandiri/Terstruktur
d. Review Tugas
e. Konsultasi secara lansung dan On line dengan alamat situs:
http//: Akademika biologi.blog spot.com serta email
adnan_unm@yahoo.co.id
2) Rencana kegiatan dan langkah-langkah solusi atas persoalan yang
disepakati bersama,

a. Brain Storming dengan guru/pengurus MGMP


b. Penyusunan pedoman Kerja
c. Pelaksanaan Pelatihan
d. Pemberian tugas mandiri
e. Konsultasi secara langsung dan online.
f. Review tugas

E. TARGET LUARAN
1. Luaran dalam bentuk pengetahuan/skill
a. Guru memiliki pengetahuan dan keterampilan memanfaatkan
internet sebagai learning resources, mendownload buku, artikel,
gambar, vidio,mencari situs-situs tertentu yang dapat menunjang
pembelajaran, dan animasi.
b. Guru dapat membuat email dan memanfaatkannya sebagai alat
komunikasi dalam pembelajaran.
c. Guru dapat membuat blog dan memanfaatkannya dalam proses
pembelajaran.

2. Luaran dalam bentuk barang.


a. Guru menghasilkan media pembelajaran inovatif dengan
memanfaatkan internet sebagai learning resouces.
b. Guru mampu membuat bahan presentasi pembelajaran berbasis
TIK, misalnya pembuatan presentasi power point dan peta konsep
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
c. Menghasilkan soal-soal interaktif berbasis TIK
d. Lembar kerja siswa yang inovatif.
Produk yang dapat dihasilkan

Gambar 1. Media Konvensional

Gambar 2. Wujud Media TIK


Gambar 3. Wujud media TIK

Gambar 4. Wujud Media Presentasi


Gambar 5. Wujud media presentasi games

You might also like