You are on page 1of 5

Struktur dan Dinamika Kepribadian

Definisi Kepribadian:

Organisasi dinamis dalam seseorang yang terdiri dari sistem-sistem psikofisis yang
menentukan keunikan penyesuaian dirinya dengan lingkungan.

Dua hal yang menjadi tekanan utama adalah kepribadian merupakan sesuatu yang
berkembang dan unsur-unsurnya saling terkait.

Dalam pencarian definisi kepribadiannya Alllport dengan hati-hati menyadari istilah


karakter dan temperamen.

• Karakter (watak) adalah segi kepribadian yang dinilai. Seseorang sering dinilai
memiliki karakter baik atau buruk.
• Temperamen adalah disposisi yang erat kaitannya dengan faktor biologis atau
fisik. Dalam hal ini hereditas memainkan peranan penting dan bersama intelegensi
dan fisik membentik kepribadian.

Sifat-sifat dan Disposisi-disposisi Personal :

Sifat adalah Kecenderenungan untuk berespons dengan cara tertentu ; tendensi


neuropsiki. Sifat bukanlah bentukan konsep abstrak lewat sebuah pengamatan
melainkan kenyataan objektif. Selain itu sifat juga bukanlah sekedar eksistensi nominal.

2 pembedaan sifat :

 Sifat umum : ciri-ciri (sifat) yang terdapat pada banyak orang.


 Disposisi Personal: keunikan-kekhususan (sifat) pada individu

Contoh :

Dalam sebuah kelompok ada 20 orang menunjukkan sifat keagresifan (common trait).
Tapi kita tidak bisa mengtakan 20 orang itu menunjukkan/mewujudkan keagresifannya
lewat jalan yang sama. Mungkin ada yang asertif dan kompetitif, sarkastic dan
bermusuhan, dan mungkin lewat kekerasan fisik. Personal deposisi dapat disebut
sebagai sub kategori atau jalan khusus sifat terwujud.

Sifat tidak hanya membimbing suatu tingkah laku tapi juga memulai tingkah laku
dan dalam beberapa hal memerankan peran memotivasi yang penting.

Contoh :

Seseorang yang punya sifat ramah/suka bergaul, tidak suka duduk sendiri di rumah
menunggu orang lain menghubunginya. Dia akan mencari teman-temannya.

Akan tetapi sebuah sifat tidak pernah sebagai motivator murni tingkah laku
beberapa dorongan baik internal maupun eksternal yang mendahului tindakan.
Contoh :

Jika seseorang suka pergi ke disko, secara umum dia orang yang suka bergaul tapi ada
tingkah laku khusus bahwa dia suka mendengarkan musik.

Disposisi Pokok, Disposisi Sentral dan Disposisi Sekunder

 Disposisi Pokok :Sesuatu yang begitu umum sehingga dapat ditemukan pada
setiap individu.

Contoh :

Orang Narcistik adalah orang yang memberikan perhatian kuat dan terus-menerus pada
kebutuhan dan ketertarukannya.

 Disposisi Sentral: Kecenderungan karakter yang kuat (khas) pada seseorang.

Contoh:

Mungkin kita menggambarkan karya Shakespeare (Hamlet) introspektif, obsesif,


melankolis, dramatik.

 Disposisi Sekunder: Berfungsi terbatas, kurang menentukan dalam deskripsi


kepribadian dan lebih terpusat pad respon yangt dicocokinya.

Contoh:

Seseorang yang menyenangkan, mungkin meledak marah ketika seseorang menghina


kelompoknya.

Dua kekhususan teori Allport adalah penolakannya pada masa lalu yang mengambil
bagian penting dalam motivasi dan ketegasannya dalam proses kognitif seperti intensi,
perencanaan pada motivasi orang dewasa. Apa yang dilakukan oleh individu adalah
kunci petunjuk yang penting tentang bagaimana orang bertingkah laku sekarang. Allport

mencari ke masa depan apa yang diharapkan oleh individu.

Hubungan Sifat, Kebiasaan, Sikap dan Tipe

Keempat hal tersebut merupakan kecenderungan (predisposisi) yang unik, hasil


dari faktor genetik dan pembelajaran dan mendorong/menuntun tingkah laku seseorang .

 Kebiasaan: Kurang lebih umum ( sifat /trait paling umum) , respons khusus pada
stimulus tertentu, kurang evaluatif.

Contoh: Huming ketika mendengarkan musik, membaca dengan bersuara.

 Sikap : lebih umum dari kebiasaan, penekanan segi lingkungan (kecenderungan


untuk berespon positif atau negatif terhadap objek tertentu), paling evaluatif.
Contoh: Kesukaan terhadap partai, atau makanan tertentu.

 Tipe: Abstraksi/pengelompokan sifat-sifat; mementingkan keajegan/keteraturan


sekumpulan sifat. Akan tetapi tipe menyembunyikan (sifat)keunikan pribadi dan
menunjukan perbedaan perbuatan yang tidak begitu cocok dengan kenyataan.

Proprium

Proprium adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan ego. Proprium


menggambarkan ego sebagai sesuatu yang dengan segera dapat kita sadari meliputi
perasaan jasmaniah, identitas diri, harga diri, rasa keakuan, gambaran diri. Proprium
tidak dibawa sejak lahir melainkan berkembang karena perkembangan individu. Allport
menghindari ego sebagai penggerak utama kepribadian.

Otonomi Fungsioanal

Otonomi fungsional memandang motivasi dewasa bermacam-macam, sistem self


sustaining, pertumbuhan sistem antecedent, tapi secara fungsional tak terkait. Otonomi
fungsional juga pendorong dan pembentukan perilaku masa kini dan lepas lepas dari
masa lalu. Apa yang dilakukannya semata-mata dikhususkan begitu saja demi tujuan
berbeda dari semula.

Contoh:

Seorang pemburu tetap saja kan memburu meskipun tidak ada nilai instrumentalnya
(semata-mata senang berburu)

 Perseverative Otonomi Fungsional : meliputi bentuk-bentuk


kecanduan,mekanisme sirkular, perbuatan yang diulang-ulang atau secara rutin.
Orang dewasa yang sehat ditandai dengan serangkaian sifat yang teratur dan
kongruen yang berfungsi sebagaian besar secara rasional dan sadar. Maka untuk
memahami orang dewasa maka harus memahami maksud dan aspirasi mereka.

Contoh :

Tindakan seorang anak yang mengoceh berulang-ulang, tugas yang belum selesai
mendapat interupsi dan cenderung diingat dari pada tugas yang selesai.

 Propriate Otonomi Fungsional : meliputi minat-minat yang dipelajari, nilai-nilai,


sentimen-sentimen, motif-motif pokok, disposisi pribadi, gambaran diri dan gaya
hidup. Manusia selalu dalam proeses untuk menjadi lebih integral dan daya
penyatiu yang paling penting adalah propriate function, dimana usaha mengejar
tujuan yang membentuk kepribadian.

Contoh:

Seseorang yang ingin menjadi dokter bukanlah merupakan sifat bawaan atau karena
diperlukan tapi belajar untuk hidup.
B. Perkembangan Kepribadian

Allport melihat bahwa anak yang baru lahir sebagai seorang ciptaan keturunan, hanya
memiliki dorongan primitif, dan tingkah laku reflek ,tidak memiliki kepribadian tapi memiliki
potensi yang akan terpenuhi atau terbentuk pada saat pertumbahan dan
pematangannya. Dalam Perkembangan Proprium Allport membagi dalam beberapa
tahap sebagai berikut:

1. 0-3 tahun :

Pembanguanan keadaran diri : sense of bodily self (enak tidak enak), perasaan
identitas diri berkelanjutan kesadaran sebagai subjek yang berkembang. Dalam
hal ini bahasa menjadi faktor yang penting. Harga diri atau kebanggaan sebagai
periode terakhir dimanan\ anak ingin melakukan sesuatu, membuatnya terwujud,
dan mengontrol dunianya.

1. 4-6 tahun:

Perluasan diri dan gambaran diri. Dalam perluasan diri, perasaan keterhubungan
dengan orang-orang dan hal-hal yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak
dan lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting. Muncul perasaan
lingkuangan tersebut adalah bagian dirinya. Gambaran diri; terkait dengan
penanaman-penanaman nilai, tangung jawab moral, intensi, tujuan dan
pengetahuan diri yang akan berperan mencolok dalam kepribbadiannya kelak.

1. 6-12 tahun:

Kesadaran diri. Pengenalan kemampunan diri mengatasi persoalan-persoalan


dengan alasan dan gagasan karena anak bergerak dari lingkungan keluarga ke
masyarakat.

1. Remaja

Propriate striving, pembanguanan tujuan dan rencana ke depan: intensi-intensi,


long-range purposes,distant goals.Persoalan utama berkaitan dengan identitas,
”apakah saya seorang anak atau dewasa?”

Kedewasaan

Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-
sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkahlaku
menurut prinsip otonomi fungsional.

Kualitas Kepribadian yang matang sebagai berikut:

1. Ekstensi sense of self

Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.

Contoh : terlibat dalam kegiatan masyarakat (senat, karang taruna, partai


politik,dll)
Kemampuan diri dan minat-minatnya denga orang lain beserta minat mereka.

Contoh: Saya yang punya minat dalam olah raga juga mengenali minat oprang
lain yang sama atau pun berbeda.

Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)

contoh: Keinginan jadi dokter, membuat perencanaan strudi dan membayangkan


apa yang mau dilakuakn setelah jadi dokter.

1. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain

Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion
(pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap
orang)

1. Penerimaan diri

Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan


khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol
diri, presan proporsional.

1. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan

Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat
dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang
dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah
laku lain yang merusak.

1. Objektifikasi diri: insight dan humor

Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor
tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara
positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.

1. Filsafat Hidup

Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan
tujuan dan arti. Contohnya lewat agama.

You might also like