You are on page 1of 25

MEKANIKA

GERAK LURUS GERAK HARMONIS

1. Gerak Lurus Beraturan GLB 1 𝑙


1. periode bandul sederhana T = = 2𝜋
𝑓 𝑔
v = konstan a = 0 s = v.t
𝑚
2. pegas T = 2𝜋
𝑘

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan GLBB 1


3. E= 𝑚. 𝜔2.r2
2
horizontal

vt = v0 ± a.t
HUKUM NEWTON
1 2
s = v0.t ± a.t
2 1. Hukum I Newton
vt2 = v02 ± 2a.st
menjelaskan tentang hukum
vertikal kelembaman (inersia) untuk benda
diam atau GLB maka
vt = v0 ± g.t
𝐹=0
1 2
h = v0.t ± g.t
2 2. Hk. II Newton

terjadi ketika a ≠ 0 atau saat GLBB


GERAK ROTASI
𝐹 = m.a
1. v = 𝜔. 𝑟 = 2𝜋𝑓. 𝑟
3. Hukum III Newton
2. a = α.r
menjelaskan gaya aksi- reaksi
3. s = 𝜃. 𝑟
Faksi = - F reaksi
4. 𝜔t = 𝜔0 ± α.t
Aksi-reaksi tidak mungkin terjadi pada
1 1 benda saja
5. 𝜃 = 𝜔0.t ± α.t2
2
4. Gaya gesek (fg)
6. 𝜔t2 = 𝜔02 ± 2α. 𝜃t
a. Gaya gesek statis (fs)

terjadi saat benda diam tidak bergerak


akibat gaya dorong lebih kecil dari
gaya gesek

fs = N.µs
b. Gaya gesek kinetik (fk) 8. Keseimbangan labil : apabila gaya
dihilangkan, tidak dapat kembali ke posisi
terjadi saat benda bergerak akibat semula (titik berat benda akan turun)
gaya dorong lebih besar dari gaya
gesek

fk = N.µk TITIK BERAT BENDA

Arah gaya ini selalu berlawanan Titik berat untuk benda yang homogen (massa
dengan gerak benda/sistem. jenis tiap-tiap bagian benda sama) .

a. Untuk benda linier ( berbentuk garis )

𝑙𝑛 . 𝑥𝑛 𝑙𝑛 . 𝑦𝑛
𝑥0 = 𝑦0 =
𝑙 𝑙

b. Untuk benda luasan ( benda dua dimensi ),


maka :
5. Gaya sentripetal
𝐴𝑛 . 𝑥𝑛 𝐴𝑛 . 𝑦𝑛
𝑥0 = 𝑦0 =
𝑣2 𝐴 𝐴
Fs= m.
𝑟

c. Untuk benda ruang ( berdimensi tiga )


KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

1. Momen Gaya : 𝜏=F.l.sin 𝜃 (Nm) 𝑉𝑛 . 𝑥𝑛 𝑉𝑛 . 𝑦𝑛


𝑥0 = 𝑦0 =
𝑉 𝑉
2. Momen Kopel : dua gaya yang sama besar
tetapi berlawanan arah, besarnya = F.d Sifat - sifat :

3. Kesetimbangan Translasi terjadi saat: 1. Jika benda homogen mempunyai sumbu


simetri atau bidang simetri, maka titik
𝐹𝑥=0, 𝐹𝑦=0 beratnya terletak pada sumbu simetri atau
4. Kesetimbangan Rotasi : 𝜏=0 bidang simetri tersebut.

5. Kesetimbangan translasi dan Rotasi : 2. Letak titik berat benda padat bersifat tetap,
tidak tergantung pada posisi benda.
𝐹𝑦=0, 𝜏=0
3. Kalau suatu benda homogen mempunyai
6. Kesetimbangan Stabil (mantap) : terjadi dua bidang simetri ( bidang sumbu ) maka titik
apabila gaya dihilangkan, akan kembali ke beratnya terletak pada garis potong kedua
kedudukan semula (titik berat benda akan bidang tersebut. Kalau suatu benda
naik) mempunyai tiga buah bidang simetri yang
tidak melalui satu garis, maka titik beratnya
7. Kesetimbangan Indeferen : Bila gaya
terletak pada titik potong ketiga simetri
dihilangkan, setimbang di tempat berlainan
tersebut.
(titik berat benda tetap)
HUKUM HOOKE USAHA DAN ENERGI

1. F = k.Δx 1. W = F.cos𝜃. s
1 1
2. Ep = k. Δx2 2. Ek = m.v2
2 2

3. kp = k1+k2 pegas susunan paralel 3. EP = m.g.h


1 1 1 4. EM = EP + EK
4 = + pegas susunan seri
𝑘𝑠 𝑘1 𝑘2

𝜏 𝐹.𝑙 5. Hukum kekekalan energi


5. modulus young 𝛾 = =
𝜀 𝐴.∆𝑙
EM1 = EM2

EK1 + EP1 = EK1 + EP2

MOMENTUM DAN IMPULS

1. P = m.v
FLUIDA STATIS
2. I = F.Δt
𝑚
1. ρzat =
3. I = ΔP 𝑣

𝜌𝑧
4. Hukum kekekalan momentum: 2. ρrelative =
𝜌 𝑎𝑖𝑟

𝑚𝑎 + 𝑚𝑏
mava ±mb.vb = mava`±mbvb` 3. ρrelative =
𝑣𝑎 + 𝑣𝑏

5. Koefisien lenting:
4. tekanan hidrostatis : P = ρzat .g.z
𝑣𝑎 `− 𝑣𝑏 `
e=− 5. gaya Archimedes :
𝑣𝑎 −𝑣𝑏

e = 1 lenting sempurna Gaya ke atas yang


bekerja pada
0 < e < 1 lenting sebagian benda besarnya
e=0 tidak lenting sama sekali sama dengan
berat zat cair yang
dipindahkan

F = P A = ρ.g.∀

𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2
6. terapung w < FA ρb<ρf

melayang jika w=FA ρb=ρf

tenggelam jika w>FA ρb>ρf

FLUIDA DINAMIS

1. Debit: Q = = A.v
𝑡

2. Persamaan
Kontinuitas

A1.v1 = A2.v2

3. Hukum Bernoulli
1 1
P1 + ρ.g.h1 + ρ.v12 = P2 + ρ.g.h2 + ρ.v22
2 2
Contoh soal mekanika
1. Sebuah mobil mula-mula diam. Kemudian 4. Resultan kedua garis sejajar yang terlihat
mobil itu dihidupkan dan mobil bergerak pada diagram di bawah ini :
dengan percepatan tetap 2 m/s2. Setelah
mobil bergerak selama 10 s mesinnya
dimatikan, mobil mengalami perlambatan
tetap dan mobil berhenti 10 s kemudian.
Jarak yang masih ditempuh mobil mulai dari
saat mesin dimatikan sampai berhenti adalah A. x = + 0,6 m
… B. x = - 2,8 m
A. 210 m C. x = + 1,4 m
B. 200 m D. x = + 2,1 m
C. 195 m E. x = + 1,2 m
D. 100 m
E. 20 m
5. Sebuah bandul matematik menjalani
2. Balok yang beratnya W ditarik sepanjang getaran selaras. Pada simpangan terjauh :
permukaan mendatar dengan kelajuan
konstan oleh gaya F yang bekerja pada sudut A. energi potensial dan energi kinetiknya nol
θ terhadap horizontal. Besarnya gaya normal B. energi potensial dan energi kinetiknya
yang bekerja pada balok oleh permukaan maksimum
adalah … C. energi potensialnya maksimum dan energi
kinetiknya nol
D. energi potensialnya nol dan energi
kinetiknya maksimum
A. W + F cos θ E. energi potensial sama dengan energi
B. W + F sin θ kinetiknya
C. W – F sin θ
D. W – F cos θ
E. W 6. Untuk membiasakan diri pada gaya sebesar
9,6 W (W = gaya berat) seorang astronot
berlatih dalam suatu pesawat sentrifugal yang
3. Sebuah peluru dengan massa 20 gram jari-jarinya 6 meter. Percepatan gra vitasi
2
ditembakkan dengan sudut elevasi 30 0 dan bumi adalah 10 m/s . Untuk maksud tersebut
dengan kecepatan 40 m/s. Jika gesekan pesawat sentrifugal harus diputar dengan:
dengan udara diabaikan, maka energi
potensial peluru (dalam joule) pada titik A. laju anguler 240 radial/detik
tertinggi … B. laju anguler 240 radial/menit
A. 2 C. 120 putaran/detik
B. 4 D. 96 putaran/detik
C. 5 E. 6 putaran/detik
D. 6
E. 8 7. Sebuah benda tegar berputar dengan
kecepatan sudut 10 rad/s. Kecepatan linier
suatu titik pada benda yang berjarak 0,5 m 9. Bila kita berdiri di dekat rel kereta dan
dari sumbu putar adalah kebetulan lewat serangkaian kereta api cepat
maka kita..
A. 10 m/s
B. 5 m/s A. merasa ditarik menuju rel
C. 20 m/s B. merasa didorong menjauhi rel
D. 10,5 m/s C. kadang-kadang merasa ditarik
E. 9,5 m/s D. ditarik atau didorong tergantung pada
kecepatan kereta
8. Apabila pipa barometer diganti dengan E. tidak merasa apa-apa
pipa yang luas penampangnya dua kalinya
maka pada tekanan udara luar 1 atmosfir 10. Untuk meregangkan sebuah pegas
tinggi air raksa dalam pipa.. sebesar 4 cm diperlukan usaha sebesar 0,16 J.
A. 19 cm Untuk meregangkan pegas itu sejauh 2 cm
B. 38 cm diperlukan gaya (dalan newton) …
C. 76 cm A. 0,8
D. 114 cm B. 1,6
E. 152 cm C. 2,4
D. 3,2
E. 4,0
SUHU & KALOR

SUHU 2
β = 2α γ =3α β = γ
3

4
1. TR = TC d. muai gas
5

3
∆𝑇
2. TF = TC + 32 𝛥𝑉 = 𝑉0
5 273

e. Laju Konduksi
3. TK = TC + 273
𝑄 𝐾. 𝐴. ∆𝑇
=
4. TRN = TF + 460 𝑡 𝑑

5
f. Laju Konveksi
5. TC = (TF - 32)
9
𝑄
= 𝑕. 𝐴. ∆𝑇
KALOR 𝑡

1. Perpindahan kalor: g. Laju Radiasi

Q = m.c.ΔT 𝑄
=∈. 𝜍. 𝑇 4
𝑡
1 kalori = 4,2 joule

1 kal g-1 K-1 = 4200 J kg-1 K-1


Teori Kinetik Gas
2. Kalor lebur/kalor laten 2 𝑁𝐸𝑘
1. 𝑃 =
3 𝑉
Q = m.L 1 𝑁𝑚 𝑣 2
2. 𝑃 =
3 𝑉
3. Asas black 3. P.V= N.k.T = n.R.T
3
4. 𝐸𝑘 = k.T
Qlepas = Qterima 2
3𝑘.𝑇
4. Pemuaian 5. vrms =
𝑚
3 3
6. U = N. 𝐸𝑘 = 𝑁.k.T = 𝑛.R.T
a. muai panjang 2 2
R = 8,31 J mol-1 K-1
∆𝑙 k = 1,38 × 10-23 J/K
𝛼=
𝑙𝑜 . ∆𝑇

b. muai volume

∆𝐴
𝛽=
𝐴𝑜 . ∆𝑇

c. muai volume

∆𝑣
𝛾= HUKUM 1 TERMODINAMIKA
𝑣𝑜 . ∆𝑇
kalor yang diserap gas, seluruhnya digunakan
untuk menaikan usaha luar dan energy dalam

ΔQ = ΔU + ΔW

ΔQ positif jika menyerap kalor


ΔW positif jika melakukan usaha pada
lingkungan
bila volume bertambah, W berharga positif
dan sebaliknya

Usaha luar gas:


W = P.ΔV
Contoh soal suhu dan kalor E. bertambah 12 %

1. Satu mol gas oksigen dipanasi pada tekanan


tetap fan diawali dengan temperature 27o C.
4. Sebuah tabung yang volumenya 1 liter
Jika diketahui konstanta gas 2 kal/molK, maka
mempunyai lubang yang memungkinkan
jumlah kalor yang diperlu kan supaya volume
udara keluar dari tabung. Mula-mula suhu
gas menjadi 2 kali volume awal adalah …
udara dalam tabung 27 0C . Tabung
A. 0,75 kkal dipanaskan hingga suhunya 127 0C.
Perbandingan antara massa yang keluar dari
B. 1,0 kkal tabung dan massa awalnya adalah…

C. 1,5 kkal A. 1 : 2

D. 3,25 kkal B. 1 : 4

E. 4,6 kkal C. 27 : 127

D. 1 : 27
-4
2. Sebatang baja (angka muai linier 10 /0C) E. 1 : 127
0
panjangnya 100,0 cm pada suhu 30 C. Bila
panjang batang baja itu sekarang menjadi
100,1 cm, maka suhunya adalah … 5. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan
reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K
A. 70 0C
mempunyai efisiensi sebesar 40 %. Agar
B. 100 0C efisiensinya naik menjadi 50 %, maka suhu
reservoir tinggi dinaikkan menjadi …
C. 130 0C
A. 900 K
D. 1000 0C
B. 960 K
E. 1030 0C
C. 1000 K

D. 1180 K
3. Gas dalam ruang tertutup bersuhu 420C
dan tekanan 7 atm serta volumenya 8 L. E. 1600 K
Apabila gas dipanasi sampai 870C, tekanannya
naik sebesar 1 atm, maka volume gas adalah
6. Dalam sebuah bejana yang massanya
A. berkurang 10 %
diabaikan terdapat a gram air 420 C dicampur
B. tetap dengan b gram es –4o C.Setelah diaduk
ternyata 50 % es melebur. Jika titik lebur es =
C. berkurang 20 % 00 C, kalor jenis es = 0,5 kal/g0C, kalor lebur es
D. bertambah 20 % = 80 kal/g, maka perbandingan a dan b adalah

A. 1 : 4

B. 1 : 2

C. 1 : 1

D. 2 : 1

E. 4 : 1

7. Mesin Carnot dioperasikan antara 2


reservoir kalor masingmasing suhunya T1 dan
T2 dengan T1 > T2. Efisiensi mesin tersebut 40
% dan besarnya T2 = 27oC. Supaya efisiensinya
naik 60 %, maka besarnya perubahan T2
adalah …

A. 350 K

B. 300 K

C. 350 K

D. 400 K

E. 500 K
LISTRIK

LISTRIK STATIS 5. GGL: beda potensial antara ujung-ujung


konduktor dalam rangkaian terbuka
1. Gaya couloumb:
6. Tegangan Jepit: beda potensial antara
𝑞1 . 𝑞2
𝐹= 𝑘 2 ujung-ujung penghantar dalam rangkaian
𝑟
tertutup
1
𝑘= = 9 × 109 Nm2/Couloumb2
4𝜋.𝜀 0 7. Tegangan jepit lebih rendah dibanding GGL

ε0 = 8,85 × 10-12 Couloumb2/Nm2 E = i.(R + Rd)

2. Medan Listrik V = i.R


𝑞
𝐸= 𝑘
𝑟2

3. Potensial listrik
𝑞
𝑉= 𝑘
𝑟

3. kapasitor
𝑞 1 1 1
𝐶= Paralel = +
𝑣 𝑅𝑒𝑞 𝑅1 𝑅2

𝜀0 . 𝜀𝑟 𝐴
𝐶=
𝑑

4.
1 𝑄2 1
𝑊= = 𝐶𝑉 2
2 𝐶 2

Seri Req = R1 + R2
LISTRIK DINAMIS
Listrik AC
1. hukum ohm
1. V = Vm.sin(ω.t) Vm = im×R
𝜌𝑙
V=iR R=
𝐴
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠
2. Tegangan efektif Vrms =
2
2. hukum 1 kirchoff i2
i1
𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠
Σi = 0 i1 = i2 + i3 i3 3. Arus efektif irms =
2

3. Energi dan daya listrik 4. Rangkaian RLC


W = V.i.t = i2.R.t

4. P = W/t = V.i = i2.R


Vm=Im.Z

Z  R 2  (  L2   C2 ) 2
 L  C
  tg 1
R
L> C tegangan mendahului arus

L< C tegangan tertinggal arus

5. Daya rangkaian P = i.V = Im2 . Z cos(t)


cos(t+)

6. Diagram fasor
Contoh soal listrik C. 15 menit
D. 20 menit
E. 25 menit
Agar dapat digunakan untuk mengukur
tegangan, galvanometer dengan hambatan
dalam Rg harus diberi hambatan paralel yang Pada setiap titik sudut sebuah segi tiga sama
lebih besar dari Rg sisi dengan sisi 2√3 terdapat muatan positif q.
SEBAB Kuat medan dan potensial listrik di pusat segi
Pemasangan hambatan secara paralel pada tiga ini, dengan k sebagai tetapan, berturut-
galvanometer akan menyebabkan terbaginya turut adalah …
arus yang akan diukur.

Tongkat konduktor yang panjangnya 1 m


berputar dengan kecepatan sudut tetap
sebesar 10 rad s–1 di dalam daerah bermedan
magnet seragam B = 0,1 T. Sumbu putaran
tersebut melalui salah satu ujung tongkat dan
sejajar arahnya dengan arah garis-garis
medan magnet di atas. GGL yang terinduksi
antara kedua ujung tongkat dalam V besarnya

A. 0,5 Susunan tiga buah hambatan yang besarnya
B. 1,0 sama menghasilkan hambatan 2 Ω. Jika
C. 1,6 susunannya diubah, maka dapat dihasilkan
D. 3,1 hambatan 1 Ω. Besar hambatan
E. 6,0 tersebut masing-masing adalah …
A. 1 Ω
B. 2 Ω
Gambar di samping menunjukkan diagram C. 3 Ω
fasor suatu rangkaian arus bolak-balik. Jika D. 4 Ω
frekuensi arus bolakbalik tersebut 50 Hz, E. 5 Ω
maka …

Suatu tungku listrik akan dipergunakan untuk


mendidihkan air pada suhu 1000 C Tungku
tersebut memerlukan arus 2 A pada tegangan
210 V. Lama waktu yang diperlukan
untuk mulai mendidihkan air itu dari suhu 300
sampai 1000 C, jika massa air 200 gram ialah
(kalor jenis air = 4,2 J/g0C) …
A. 33,3 detik
B. 57,3 detik
C. 125 detik
Sebuah pemanas listrik yang hambatannya 5 D. 140 detik
Ω menggunakan sumber tegangan 50 V. E. 1400 detik
Pemanas digunakan untuk memanaskan 1
liter air dari 0oC hingga 50oC. Jika 70 % kalor
yang dihasilkan pemanas diambil air, maka
waktu yang diperlukan adalah …
A. 5 menit
B. 10 menit
Pada
percobaan dengan menggunakan alat ukur
jembatan Wheatstone pada rangkaian
gambar di bawah ini, terlihat jarum
galvanometer pada posisi nol, maka …
A. R1 . R2 = R3 . R4
B. R1 + R2 = R3 + R4
C. R1 . R3 = R2 . R4
D. R1 . R4 = R2 . R3
E. R1 + R3 = R2 + R4

Hambatan yang paling besar dapat diperoleh


dari kombinasi 4 buah hambatan yang
masing-masing besarnya 10 ohm, 20 ohm, 25
ohm dan 50 ohm, adalah …
A. 4,76 ohm
B. 20 ohm
C. 25 ohm
D. 50 ohm
E. 105 ohm
Optika fisis Perhatikan perbedaan antara p dengan Δp,

1.1 interferensi cahaya 1.1.2 interferensi pada lapisan tipis


interferensi terjadi akibat perbedaan  sinar pantul atas (1) dan bawah (2)
lintasan gelombang cahaya yang tiba pada berinterferensi
suatu titik dengan syarat kedua  terjadi terang bila :
gelombang cahaya tersebut koheren 1
2 𝑛𝑑 cos 𝑟 = (𝑚 − )𝜆
(beda fasa tetap) 2
1.1.1 percobaan young m= 1, 2, 3,.............
Terjadinya garis terang atau gelap pada layar  terjadi gelap bila:
tergantung pada selisih lintasan cahaya yang 2 𝑛𝑑 cos 𝑟 = 𝑚𝜆
berinterferensi. Pada gambar, selisih lintasan m= 1, 2, 3,.............
cahaya SP dan SP adalah S yang memenuhi 1.1.3 cincin Newton
𝑃 terjadinya lingkaran-lingkaran gelap
∆𝑆 = 𝑑𝑠𝑖𝑛 𝜃 = 𝑑
𝑙 dan terang yang sepusat karena
𝑃
Nilai 𝑠𝑖𝑛 𝜃 = karena untuk θ kecil maka sin adanya lapisan medium/udara yang
𝑙
𝑃 tipis antara lensa plankonveks dengan
θ ~ tg θ dan dari gambar tg 𝜃 = .
𝑙 kaca plan paralel.
Syarat terjadinya terang (interferensi
maksimum)

∆𝑆 = 𝑚𝝀

Dengan m = 0, 1,2, ....bersesuaian dengan


terang ke 0 (pusat/ TP), terang ke 1, terang ke
2, terang ke 3, dan seterusnya.
 Cincin terang
Syarat terjadinya gelap (interferensi 1
𝑛𝑟𝑡2 = 𝑚 − 𝜆𝑅
mninmum) 2
m= 1, 2, 3,.............
1  Cincin gelap
∆𝑆 = (𝑚 − )𝝀
2 𝑛𝑟𝑡2 = 𝑚𝜆𝑅
Dengan m = 0, 1,2, ....bersesuaian dengan m= 1, 2, 3,.............
gelap ke 1, gelap ke 2, gelap ke 3, dan 1.2 difraksi (lenturan)
seterusnya. difraksi atau lenturan cahaya adalah
peristiwa terjadinya terang dan gelap
Catatan d = jarak antara dua celah, l = jarak pada layar seperti pada peristiwa
celah ke layar, p = jarak terang atau gelap ke interferensi karena pembelokan arah
terang pusat, 𝜆 = panjang gelombang cahaya rambat cahaya pada celah sempit.
yang digunakan. 1.2.1 lenturan pada celah tunggal
1.2.1.1 syarat terjadinya gelap
Jarak dua terang yang berurutan = jarak dua
karena tidak ada gelap ke-0 maka
gelap yang berurutan = Δp, maka akan 𝑃
𝑑𝑠𝑖𝑛 𝜃 = 𝑚. 𝜆 atau 𝑑 = 𝑚. 𝜆
didapat: 𝑙
m= 1, 2, 3,.............bersesuaian dengan
𝑙 jarak gelap ke-1, ke-2 dan seterusnya, p =
∆𝑝 = 𝝀.
𝑑
jarak gelap ke-m dari terang pusat, dan d C. 1/4 kali semula
= lebar celah. D. ½ kali semula
1.2.1.2 syarat terjadinya terang E. Tetap
1 3. Sebuah celah lebarnya d disinari
𝑑𝑠𝑖𝑛 𝜃 = (𝑚 − ) 𝜆 atau
2
𝑃 1 dengan cahaya putih. Berapakah
𝑑 = 𝑚− .𝜆
𝑙 2 harga d minimum untuk cahaya
m= 1, 2, 3,.............bersesuaian dengan merah yang mempunyai panjang
jarak terang ke-1, ke-2 dan seterusnya gelombang 650 nm dan sudut jatuh
1.2.2 lenturan pada celah banyak (kisi) 30o ?
θ = sudut deviasi/difraksi/ jatuh, d= A. 325 nm
jarak antar celah kisi, dan N= banyak B. 650 nm
garis per satuan panjang. C. 975 nm
1 D. 1300 nm
𝑑=
𝑁 E. 1500 nm
1.2.2.1 syarat terjadinya terang
𝑃 4. Sebuah kisi mempunyai celah
𝑑𝑠𝑖𝑛 𝜃 = 𝑚. 𝜆 atau 𝑑 = 𝑚. 𝜆
𝑙 sebanyak 3000 garis tiap cm kita
m= 1, 2, 3,.............bersesuaian dengan gunakan untuk menentukan panjang
jarak gelap ke-1, ke-2 dan seterusnya dan gelombang cahaya. Sudut antara garis
jarak terang ke- m dari terang pusat pusat dan garis pada orde 1 adalah 8o
1.2.2.2 syarat terjadinya gelap (sin 8o= 0.14). dari hasil di atas,
1
𝑑𝑠𝑖𝑛 𝜃 = (𝑚 − ) 𝜆 atau panjang gelombang cahaya itu
2
𝑃 1 adalah......m
𝑑 = 𝑚− .𝜆
𝑙 2
A. 5. 67 X 10-7
m= 1, 2, 3,.............bersesuaian dengan
B. 4. 67 X 10-7
jarak gelap ke-1, ke-2 dan seterusnya
C. 4.63 X 10-8
D. 2.67 X 10-8
E. 3.67 X 10-7
soal-soal latihan: 5. Sinar monokromatik (panjang
gelombang di udara 𝜆) yang tiba tegak
1. dua gelombang cahaya yang koheren
lurus pada selaput tipis (tebal selaput
berinterferensi. Di tempat-tempat
d dan indeks bias untuk sinar itu n)
terjadinya sinar yang terang, beda
dan selaput berada di udara, maka
fase kedua gelombang tadi sama
pemantulan sinar itu mengalami
dengan (n=0,1,2,3,...) :
1 interferensi minimum (gelap) bila d
A. (𝑛 + 1)𝜋 adalah....
2
B. 2(𝑛 + 1)𝜋 1)𝜆/4n
C. (𝑛 + 1)𝜋 2)𝜆/n
D. (2𝑛 + 1)𝜋 3)3𝜆/4n
1
E. (2𝑛 + 1)𝜋 4)𝜆/2n
2
2. Pada percobaan Young (celah ganda)
jika jarak antara dua celahnya
dijadikan 2 kali semula, maka jarak
antara dua garis berurutan menjadi...
A. 4 kali semula
B. 2 kali semula
Optika Geometri Pembiasan terjadi apabila sinar datang
1.1 pemantulan cahaya membntuk sudut tertentu (tidak tegak
1.1.1 hukum pemantulan cahaya lurus dan tidak sejajar) tehadap bidang
hukum pemantulan cahaya yang batas. Pada peristiwa ini, cahaya
dirumuskan oleh Snellius mengalami perubahan cepat rambat,
arah, dan panjang gelombang. Sementara
itu, frekuensi tetap.
Sinar datang Sinar pantul
i r Indeks bias mutlak adalah perbandingan
antara kecepatan cahaya di udara dan
kecepatan cahaya dalam suatu medium
tertentu.
(1) sinar datang (sd), garis normal (n) 𝑐
𝑛=
dan sinar pantul (sp) berada pada 𝑣
satu bidang datar Indeks bias relatif adalah perbandingan
(2) sudut datang (i) sama besarnya antara indeks bias suatu medium dengan
dengan sudut pantul (r) indeks bias medium lainnya.
𝑛1 𝑣2 𝜆2
𝑛12 = = =
1.1.2 rumus pembentukan bayangan 𝑛2 𝑣1 𝜆1
pada cermin selalu berlaku
persamaan: Hukum-hukum pembiasan cahaya
(Willebord Snellius):
1 1 1 𝑕′ 𝑠′ 1. Sinar datang, garis normal,dan sinar
= + dan 𝑀 = =
𝑓 𝑠 𝑠′ 𝑕 𝑠 bias terletak pada satu bidang datar
2. Perbandingan sinus sudut datang
Dengan f = jarak fokus cermin, s = jarak benda
dengan sinus sudut bias adalah
ke cermin , s’= jarak bayangan ke cermin, M=
konstanta.
perbesaran bayangan, h= tinggi benda, dan
h’= tinggi bayangan.

Catatan: Sinar datang


i

1 n1
𝑓 = 𝑅, R= jari-jari cermin, positif untuk
2
n2
cermin cekung dan negatif untuk cermin
r
cembung, dan tak hingga untuk cermin datar.
Sinar bias
S’ positif untuk bayangan bersifat nyata,
terbalik, dan di depan cermin. S’ negatif untuk
bayangan bersifat maya, tegak, dan di 1.3 Pembiasan cahaya pada kaca plan paralel
belakang cermin. Bayangan terbentuk pada Jika cahaya dilewatkan pada Kaca plan
perpotongan perpanjangan sinar pantul. paralel, maka akan terjadi pergeseran
sinar pasa kaca plan paralel yang
Sifat bayangan oleh cermin cembung selalu memenuhi persamaan:
maya, tegak, diperkecil. sin(𝑖 − 𝑟)
𝑡=𝑑
cos 𝑟
1.2 Pembiasan cahaya 1.4 Pembiasan cahaya pada prisma
Pembiasan adalah pembelokan ara Sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk
rambat cahaya ketika melewati bidang oleh perpanjangan sinar masuk ke prisma
batas antara 2 medium yang berbeda. dan sinar yang keluar dari prisma.
1.5 Pembiasan cahaya pada bidang spheris Cermin datar pada
pertengahan
dinding
(misal pada ikan dalam aquarium)
Perjanjian:
(1)jika dilhat dari letak benda di
permukaan bidang adalah cembung, 1m
kamar 15 m
maka R bertanda positif
(2) jika dilihat dari letak benda,
permukaan bidang adalah cekung, maka
R bertanda negatif 21 m
(3) jika bidang batasnya adalah bidang
datar, maka R = ∞ (tak hingga)
Pada gambar, seorang pengamat
berdiri di depan cermin datar
1.6 Lensa tipis
sejauh x meter, agar ia dapat
Jarak fokus lensa,
melihat seluruh lebar dinding di
1 𝑛𝑙 1 1
= −1 + belakangnya, maka harga x
𝐹 𝑛𝑚 𝑅1 𝑅2
maksimum adalah...
a. 1 m
R bertanda positif jika permukaannya
b. 1,2 m
cembung dan sebaliknya.
c. 1,4 m
Rumus pembentukan bayangan,
d. 1,5 m
berlaku:
1 1 1 𝑕′ 𝑠′ e. 2,1 m
= + dan 𝑀 = = 3. Suatu sinar datang, pada
𝑓 𝑠 𝑠′ 𝑕 𝑠
Kekeuatan atau daya lensa adalah permukaan kaca dengan sudut
kemampuan lensa untuk datang i kemudian dibiaskan
memfokuskan sinar, dengan sudut bias r, maka biasan
𝑃 = 100/𝑓 sinar akan mengalami deviasi
Lensa gabungan: sebesar .....
𝑃𝑡𝑜𝑡 = 𝑃1 + 𝑃2 + 𝑃3 + ⋯ a. r
b. (i-r)
Soal-soal latihan c. 180-i
1. Seberkas sinar mengenai suatu d. 180-r
sistem optik yang terdiri dari dua e. 180-i-r
cermin datar yang salling tegak 4. Burung yang berada 5 m di atas
lurus. Setelah berkas sinar permukaan air dapat dilihat
mengalami pemantulan 2 kali, dengan jelas oleh orang yg
maka arah berkas sinar.... sedang menyelam di bawah
a. Menuju sinar datang burung tersebut pada jarak x dar
b. Menuju sinar pantul pada jarak x dari atas permukaan
c. Tegak lurus sinar datang air, nilai x adalah....
d. Sejajar dan berlawanan a. 2,4 m
arah sinar datang b. 3,6 m
e. Sejajar dan searah c. 5 m
dengan sinar datang d. 6 m
2. Perhatikan gambar e. 7 m
5. Suatu sistem optik terdiri dari 2 c. 9.5 cm di kiri lensa
permukaan sferis yang d. 8 cm di kiri lensa
membentuk sseperti sebuah e. 10 cm di kanan lensa
bola, berjari-jari R = 5 cm. Indeks 9. Sebuah lensa plankonveks
bias bahan bola tersebut n= 4/3. dengan jari-jari 20 cm dan indeks
Sebuah benda B terletak di bias 1,5.
depan A1 (lihat gambar). n

B
Bayangan akhir B terletak pada...
a. 5 cm di kiri A2 A1
R
A2
b. 10 cm di kiri A2
c. 15 cm di kiri A2
d. 30 cm di kiri A2 Sebuah benda terletak di depan
e. 45 cm di kiri A2 lensa dan dibentuk bayangan
6. Sebuah lensa bikonkaf simetris nyata dengan perbesaran 2 kali,
berjari-jari 8 cm, dan berindeks maka:
bias 1,5. Jarak fokus lensa (1) Letak benda 60cm di
tersebut ketika berada dalam depan lensa
medium yang berindeks bias 1,6 (2) Jarak fokud lensa 50 cm
adalah.... cm (3) Letak bayangan 120 cm
a. 6 di belakang lensa
b. 8 (4) Bayangan bersifat tegak
c. 12 10. Jika suatu sinar monokromatik
d. 16 merambat dari suatu medium ke
e. 18 medium lain, maka:
7. Sebuah benda panjangnya 20 cm (1) Kecepatan berubah
diletakkan sepanjang sumbu (2) Panjang gelombang
utama sebuah lensa konvergen berubah
yang berkekuatan 2,5 dioptri. (3) Arah berubah
Ujung benda yang terdekat pada (4) Frekuensi berubah
lensa, jaraknya 60 cm dari lensa.
Panjang bayangan yang terjadi
adalah...cm
a. 10
b. 20
c. 30
d. 40
e. 60
8. Gambar di bawah adalah
susunan benda dengan lensa
cembung (f = 8 cm) dengan
cermin datar. Tentukan letak
bayangan akhir yang terjadi pada
sistem optik ini...
a. 2 cm di belakang cermin
b. 6.7 cm di kiri lensa
Induksi gaya magnetik dan gaya lorentz Pada toroida, yakni solenoida yang
1. Induksi gaya maknetik dilengkungi sehingga sumbunya
Medan magnet adalah ruang yang masih membentuk lingkaran. Dan berlaku:
dipengaruhi gaya magnet, merupakan
𝜇𝑂 𝑁𝑖
besaran vektor. 𝐵=
2𝜋𝑎
Kaidah tangan kanan:
- Ibu jari menunjuk ke arah arus (i) 2. Gaya Lorentz
- Jari lainnya menunjuk ke arah medan Adalah gaya yang dialami oleh suatu kawat
magnet (B) berarus atau muatan bergerak ketika
berada dalam medan magnet lain.
Jika ditunjukan dengan media 2 dimensi:
Gaya lorentz pada kawat berarus listrik.
𝐹 = 𝐵𝑖𝑙 𝑠𝑖𝑛𝜃
Gaya interaksi antar kawat sejajar berarus
I
listrik, pada kawat akan terjadi gaya
B
lorentz yang besarnya sama namun
B
berlawanan arah. Jika arah arus pada
kedua kawat adalah sama maka gaya yang
terjadi adalah tolak menolak, dan demikian
(dengan tanda silang dan tanda cross) sebaliknya. Adapun persamaannya adalah:
𝜇𝑂 𝐼1 𝐼2 𝑙
𝐹=
Untuk kawat panjang berarus: 2𝜋𝑎
Gaya lorentz pada muatan yang sedang
𝜇𝑂 𝑖 bergerak
𝐵=
2𝜋𝑎 𝐹 = 𝐵𝑞𝑣 𝑠𝑖𝑛𝜃
Kawat melingkar berarus:, Arah gaya Lorentz pada muatan ditentukan
dengan menggunakan kaidah tangan
kanan, dengan penjelasan tambahan:
B
p a. Muatan positif : ibu jari sebagai arah v
b. Muatan negatif =ibu jari sebagai arah
θ r –v (berlawanan arah v)
x

Lintasan partikel bermuatan dalam medan


magnet, akan menempuh lintasan sbb:
0

a. Jika v sejajar dengan B, F= 0 sehingga


Di titik O berlaku persamaan 𝐵 =
𝜇𝑂 𝑖 partikel bergerak lurus.
2𝜋𝑎
b. Jika v membentuk sudut θ tehadap B
𝜇𝑂𝑖 dengan θ ≠ 0o, 90o, 180o, partikel
Sedangkan di titik P adalah 𝐵 = 𝑠𝑖𝑛3 𝜃
2𝜋𝑎
bergerak dengan lintasan spiral.
Dengan 𝑠𝑖𝑛 𝜃 =
𝑎
𝑑𝑎𝑛 𝑟 = 𝑎2 + 𝑥 2 c. Jika v tegak lurus B, partikel akan
𝑟
bergerak melingkar
𝜇 𝑂 𝑁𝑖
Pada solenoida:𝐵 = dan di ujung Berlaku persamaan:
𝑙
𝜇 𝑂 𝑁𝑖
solenoida berlaku: 𝐵 =
2𝑙 𝑚𝑣 2
𝐵𝑞𝑣=
𝑅
Soal-soal latihan: bahwa medan magnet searah dengan
sumbu...
1. Arus listrik mengalir sepanjang kawat a. Z positif
listrik tegangan tinggi dari selatan ke b. Z negatif
utara. Arah medan magnet yang c. X positif
diakibatkan arus listrik di atas kawat d. X negatif
tesebut adalah ke.... e. Y positif
a. Selatan 6. Pada gambar tampak bahwa kawat
b. Utara panjang lurus pq dialiri arus listrik I1=
c. Timur 10 A dan kawat empat persegi
d. Barat panjang abcd dilalui arus I2= 5 A.
e. Tenggara Resultan yang dialami kawat empat
2. Suatu solenoida panjang 2 m dengan persegi panjang abcd (dalam
lilitan 800 lilitan dan jari-jari sebesar 2 micronewton) adalah...
cm dialiri arus ssebesar 0.5 A. a. 20
Tentukan induksi magnet pada ujung b. 60
solenoida (µo = 4π. 10-7 Wb/A. m) c. 180
a. 4 π. 10-5 Wb/m2 d. 120
b. 8 π. 10-7 Wb/ m2 e. 220
c. 4 π. 10-8 Wb/ m2 7. Perbandingan antara induksi
d. 8 π. 10-5 Wb/ m2 magnetik di pusat solenoida dengan
e. 2 π. 10-4 Wb/ m2 panjang b dan induksi magnetik
3. Bila I1=I2=I3= 4 A, berapa besar gaya toroida yang berjari-jari a, bila
Lorentz per satuan panjang pada keduanya memiliki jumlah lilitan yang
kawat yang berarus I2 adalah.. sama dan dilalui oleh arus yang sama
a. 8/3 X 10-5 N/m besar adalah...
b. 16/3 X 10-5 N/m a. a:b
c. 8 X 10-5 N/m b. b:a
d. 4 X 10-5 N/m c. πa:b
e. 2 X 10-5 N/m d. 2πa:b
4. Dua kawat lurus sejajar kawat e. 1:1
pertama dialiri arus 2 ampere ke atas,
titik P mempunyai kuat medan
magnet nol. Arus yang mengalir pada
kawat kedua agar 𝐵𝑃= 0 adalah....
a. 6 A ke atas
b. 6 A kebawah
c. 2/3 ke bawah
d. 2/3 ke atas
e. 3/2 ke atas
5. Sebuah elektron bergerak searah
dengan sumbu y positif dan masuk ke
dalam medan magnet homogen
sehingga menjalani gerak melingkar
seperti pada gambar. Ini menunjukan
Gelombang Bunyi 3
(c) Nada atas 2 : 𝑙 = 𝜆2
2

1. Senar dan pipa organa P S P S P S P

a. Pola gelombang pada senar


Gesekan pada senar yang ujungnya
terikat akan menghasilkan gelombang
stasioner dengan beberapa keadaan l

resonansi yang diperlihatkan sbb:


P
Frekuensi pada nada dasar:
S S
a
𝑣 1 𝐹
𝑓𝑜 = =
S P S P S
𝜆𝑜 2 𝜇
b

Menurut hukum Marsenne:


S P S P S P S 𝑓𝑜 : 𝑓1 : 𝑓2 = 1: 2: 3: …
c
Ciri pola gelombang yang terjadi:
1 Σ simpul = Σ perut +1
(a) Nada dasar: 𝑙 = 𝜆𝑜
2
(b) Nada atas 1 : 𝑙 = 𝜆1
3
c. Pola gelombang pada pipa organa
(c) Nada atas 2 : 𝑙 = 𝜆2 tertutup
2
1
(a) Nada dasar: 𝑙 = 𝜆𝑜
2
Frekuensi pada nada dasar:
S P
𝑣 1 𝐹
𝑓𝑜 = =
𝜆𝑜 2 𝜇
Menurut hukum Marsenne:
l
𝑓𝑜 : 𝑓1 : 𝑓2 = 1: 2: 3: …
(b) Nada atas 1 : 𝑙 = 𝜆1
Ciri pola gelombang yang terjadi: S P S P

Σ simpul = Σ perut +1
b. Pola gelombang pada pipa organa
terbuka
l
Terjadi gelombang stasioner longitudinal
3
S P (c) Nada atas 2 : 𝑙 = 𝜆2
P 2
S P S P S P

1 l
(a) Nada dasar: 𝑙 = 𝜆𝑜
2
Frekuensi pada nada dasar:
P S P S P
𝑣 1 𝐹
𝑓𝑜 = =
𝜆𝑜 2 𝜇
Menurut hukum Marsenne:
l 𝑓𝑜 : 𝑓1 : 𝑓2 = 1: 2: 3: …
(b) Nada atas 1 : 𝑙 = 𝜆1 Ciri pola gelombang yang terjadi:
Σ simpul = Σ perut +1 𝑃 𝑃
𝐼= =
𝐴 4𝜋𝑅2
2. Interferensi, pelayangan, dan Efek Doppler b. Taraf Intensitas (TI)
a. Interferensi bunyi Adalah loigaritma perbandingan antara
Jika terdapat 2 gelombang bunyi yang intensitas bunyi I dengan harga intensitas
sampai pada suatu titik ambang untuk bunyi Io
𝐼
pendengar,masing-masing melalui jalur 𝑇𝐼 = 10 𝐿𝑜𝑔
𝐼𝑜
lintasan yang berbeda, maka perpaduan
bunyi tersebut akan menghasilkan
interferensi sbgai berikut:
Soal-soal latihan:
interferensi maksimum (saling
1. Supaya nada dasar yang dihasilkan pipa
menguatkan) apabila:
organa tertutup sama dengan pipa
Δ𝑠 = 𝑠2 − 𝑠1 = 𝑚. 𝜆
Δ𝑠 organa terbuka, maka perbandingan
Δ𝜑 = = 𝑚 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 = 0,1,2, … panjang pipa organa tertutup dengan
𝜆
interferensi minimum (saling pipa organa terbuka haruslah...
melemahkan) apabila: f. 1:1
𝜆 g. 1:2
Δ𝑠 = 𝑠2 − 𝑠1 = 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 ×
2 h. 2:1
Δ𝑠 1 3 5 i. 1:4
Δ𝜑 = = 𝑚 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 = , , , …
𝜆 2 2 2 j. 4:1
2. Seekor tawon mendengung pada jarak 1
b. Pelayangan bunyi,
m taraf intensitasnya 10 dB. Jika ada 100
Adalah peristiwa terjadinya penguatan
ekor tawon mendengung pada jarak x
dan pelemahan bunyi sdecara bergantian
maka taraf intensitasnya menjadi 10 Db.
akibat perpaduan gelombang bunyi yang
Maka jarak x adalah...m
berbeda sedikit.
a. 0,01
𝑓𝑝 = 𝑓1 − 𝑓2
b. 0,1
c. Efek doppler
c. 1
Adalah efek berubahnya frekuensi suara
d. 10
yang terdengar akibat kecepatan relatif
e. 100
antara sumber bunyi dengan pendengar
3. Seorang penerbang yang terbangnya
Bila kecepatan angin diabaikan, maka
menuju ke menara bandara mendengar
persamaan:
bunyi sirine menara dengan frekuensi
𝑣 ± 𝑣𝑝
𝑓𝑝 = 𝑓 2000 Hz. Jika sirine memancarkan bunyi
𝑣 ± 𝑣𝑠 𝑠
dengan frekuensi 1700 Hz, maka cepat
Perjanjian: rambat bunyi di udara sekitar 340 m/s
maka kecepatan pesawat itu adalah...
a) Pendengar mndekati sumber, tanda km/jam
vp=+ a. 196
b) Sumber mendekati pendengar, tanda b. 296
vp = - c. 216
3. Intensitas dan taraf intensitas bunyi d. 220
a. Intensitas gelombang (I) e. 236
Adalah energi yang dipindahkan
persatuan waktu per satuan luas
4. Seutas dawai panjangnya 90 cm
bergetar dengan nada atas pertama
300 Hz, maka...
1. Cepat rambat gelombang di dawai
270 m/s
2. Frekuensi nada atas kedua dawai 600
Hz
3. Frekuensi nada dasar dawai 150 Hz
4. Panjang gelombang di dawai 45 cm
Fisika modern Momentum relativistik: p= mv= 𝛾𝑚𝑜 𝑣 =
1. Suatu benda bersuhu T (>0 K) akan 1
𝐸 2 − 𝐸𝑂2
memancarkan energi radiasi dengan 𝑐

persamaan:
5. Struktur atom
𝑊 = 𝑒𝜍𝐴𝑇 4 𝑡
Terdapat beberapa teori atom yang telah
2. Hukum pergeseran Wien: Untuk suhu
ditemukan:
yang lebih tinggi, panjang gelombang
a. Teori atom dalton
saat intensitas radiasi maksimum
b. Teori Thomson
bergeser ke 𝜆 yang lebih pendek
c. Teori Atom Rutherford
𝜆𝑚 𝑇 = 2,9 × 10−3 𝑚𝐾
d. Teori atom Bohr
3. Dualisme gelombang partikel
Menurut Planck, cahaya terdiri dari Energi elektron pada atom
paket-paket energi bernama foton. Hidrogen kulit ke-n:
Energi tiap foton adalah 𝐸 = 𝑕𝑓 = 𝑕𝑐/𝜆
Konstanta Planck = 6,63 x 10-34 Js 13,6
𝐸=− 𝑒𝑉
4. Relativitas khusus 𝑛2
Dua postulat relativitas khusus Einstein dan jari-jari orbit ke-n adalah
adalah.. 𝑟𝑛 = 𝑛2 × 0.528 𝐴𝑛𝑔𝑠𝑡𝑟𝑜𝑚
a. Hukum-hukum fisika dapat dinyatakan
dengan persamaan yang berbentuk sama elektron atom hidrogen yang berpindah
dalam semua kerangka acuan yang tidak dari lintasan luar ke lintasan dalam akan
mengalami percepatan (inersial)
b. Laju cahaya dalam ruang hampa sama
besar untuk semua pengamat , tidak
bergantung pada gerak relatif antara
pengamat dan sumber.

Konsekuensi logis dari kedua postulat


tersebut adalah:

Kecepatan relatif :

𝑣𝐴𝑋 + 𝑣𝑋𝐵
𝑣𝐴𝐵 = 𝑣 𝑣
1 + 𝐴𝑋 2 𝑋𝐵
𝑐

Pemuluran waktu (dilatasi waktu)


1 1
∆𝑡 = ∆𝑡𝑜 dengan 𝛾=
𝑣2 𝑣2
1− 2 1− 2
𝑐 𝑐

Penyusutan panjang: 𝐿 = 𝐿𝑂 /𝛾

Relatifitas massa: 𝑚 = 𝛾𝑚𝑜

Energi kinetik relativistik: EK = 𝑚𝑐 2 − 𝑚𝑜 𝑐 2

You might also like