Professional Documents
Culture Documents
vt = v0 ± a.t
HUKUM NEWTON
1 2
s = v0.t ± a.t
2 1. Hukum I Newton
vt2 = v02 ± 2a.st
menjelaskan tentang hukum
vertikal kelembaman (inersia) untuk benda
diam atau GLB maka
vt = v0 ± g.t
𝐹=0
1 2
h = v0.t ± g.t
2 2. Hk. II Newton
fs = N.µs
b. Gaya gesek kinetik (fk) 8. Keseimbangan labil : apabila gaya
dihilangkan, tidak dapat kembali ke posisi
terjadi saat benda bergerak akibat semula (titik berat benda akan turun)
gaya dorong lebih besar dari gaya
gesek
Arah gaya ini selalu berlawanan Titik berat untuk benda yang homogen (massa
dengan gerak benda/sistem. jenis tiap-tiap bagian benda sama) .
𝑙𝑛 . 𝑥𝑛 𝑙𝑛 . 𝑦𝑛
𝑥0 = 𝑦0 =
𝑙 𝑙
5. Kesetimbangan translasi dan Rotasi : 2. Letak titik berat benda padat bersifat tetap,
tidak tergantung pada posisi benda.
𝐹𝑦=0, 𝜏=0
3. Kalau suatu benda homogen mempunyai
6. Kesetimbangan Stabil (mantap) : terjadi dua bidang simetri ( bidang sumbu ) maka titik
apabila gaya dihilangkan, akan kembali ke beratnya terletak pada garis potong kedua
kedudukan semula (titik berat benda akan bidang tersebut. Kalau suatu benda
naik) mempunyai tiga buah bidang simetri yang
tidak melalui satu garis, maka titik beratnya
7. Kesetimbangan Indeferen : Bila gaya
terletak pada titik potong ketiga simetri
dihilangkan, setimbang di tempat berlainan
tersebut.
(titik berat benda tetap)
HUKUM HOOKE USAHA DAN ENERGI
1. F = k.Δx 1. W = F.cos𝜃. s
1 1
2. Ep = k. Δx2 2. Ek = m.v2
2 2
1. P = m.v
FLUIDA STATIS
2. I = F.Δt
𝑚
1. ρzat =
3. I = ΔP 𝑣
𝜌𝑧
4. Hukum kekekalan momentum: 2. ρrelative =
𝜌 𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑎 + 𝑚𝑏
mava ±mb.vb = mava`±mbvb` 3. ρrelative =
𝑣𝑎 + 𝑣𝑏
5. Koefisien lenting:
4. tekanan hidrostatis : P = ρzat .g.z
𝑣𝑎 `− 𝑣𝑏 `
e=− 5. gaya Archimedes :
𝑣𝑎 −𝑣𝑏
F = P A = ρ.g.∀
𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2
6. terapung w < FA ρb<ρf
FLUIDA DINAMIS
∀
1. Debit: Q = = A.v
𝑡
2. Persamaan
Kontinuitas
A1.v1 = A2.v2
3. Hukum Bernoulli
1 1
P1 + ρ.g.h1 + ρ.v12 = P2 + ρ.g.h2 + ρ.v22
2 2
Contoh soal mekanika
1. Sebuah mobil mula-mula diam. Kemudian 4. Resultan kedua garis sejajar yang terlihat
mobil itu dihidupkan dan mobil bergerak pada diagram di bawah ini :
dengan percepatan tetap 2 m/s2. Setelah
mobil bergerak selama 10 s mesinnya
dimatikan, mobil mengalami perlambatan
tetap dan mobil berhenti 10 s kemudian.
Jarak yang masih ditempuh mobil mulai dari
saat mesin dimatikan sampai berhenti adalah A. x = + 0,6 m
… B. x = - 2,8 m
A. 210 m C. x = + 1,4 m
B. 200 m D. x = + 2,1 m
C. 195 m E. x = + 1,2 m
D. 100 m
E. 20 m
5. Sebuah bandul matematik menjalani
2. Balok yang beratnya W ditarik sepanjang getaran selaras. Pada simpangan terjauh :
permukaan mendatar dengan kelajuan
konstan oleh gaya F yang bekerja pada sudut A. energi potensial dan energi kinetiknya nol
θ terhadap horizontal. Besarnya gaya normal B. energi potensial dan energi kinetiknya
yang bekerja pada balok oleh permukaan maksimum
adalah … C. energi potensialnya maksimum dan energi
kinetiknya nol
D. energi potensialnya nol dan energi
kinetiknya maksimum
A. W + F cos θ E. energi potensial sama dengan energi
B. W + F sin θ kinetiknya
C. W – F sin θ
D. W – F cos θ
E. W 6. Untuk membiasakan diri pada gaya sebesar
9,6 W (W = gaya berat) seorang astronot
berlatih dalam suatu pesawat sentrifugal yang
3. Sebuah peluru dengan massa 20 gram jari-jarinya 6 meter. Percepatan gra vitasi
2
ditembakkan dengan sudut elevasi 30 0 dan bumi adalah 10 m/s . Untuk maksud tersebut
dengan kecepatan 40 m/s. Jika gesekan pesawat sentrifugal harus diputar dengan:
dengan udara diabaikan, maka energi
potensial peluru (dalam joule) pada titik A. laju anguler 240 radial/detik
tertinggi … B. laju anguler 240 radial/menit
A. 2 C. 120 putaran/detik
B. 4 D. 96 putaran/detik
C. 5 E. 6 putaran/detik
D. 6
E. 8 7. Sebuah benda tegar berputar dengan
kecepatan sudut 10 rad/s. Kecepatan linier
suatu titik pada benda yang berjarak 0,5 m 9. Bila kita berdiri di dekat rel kereta dan
dari sumbu putar adalah kebetulan lewat serangkaian kereta api cepat
maka kita..
A. 10 m/s
B. 5 m/s A. merasa ditarik menuju rel
C. 20 m/s B. merasa didorong menjauhi rel
D. 10,5 m/s C. kadang-kadang merasa ditarik
E. 9,5 m/s D. ditarik atau didorong tergantung pada
kecepatan kereta
8. Apabila pipa barometer diganti dengan E. tidak merasa apa-apa
pipa yang luas penampangnya dua kalinya
maka pada tekanan udara luar 1 atmosfir 10. Untuk meregangkan sebuah pegas
tinggi air raksa dalam pipa.. sebesar 4 cm diperlukan usaha sebesar 0,16 J.
A. 19 cm Untuk meregangkan pegas itu sejauh 2 cm
B. 38 cm diperlukan gaya (dalan newton) …
C. 76 cm A. 0,8
D. 114 cm B. 1,6
E. 152 cm C. 2,4
D. 3,2
E. 4,0
SUHU & KALOR
SUHU 2
β = 2α γ =3α β = γ
3
4
1. TR = TC d. muai gas
5
3
∆𝑇
2. TF = TC + 32 𝛥𝑉 = 𝑉0
5 273
e. Laju Konduksi
3. TK = TC + 273
𝑄 𝐾. 𝐴. ∆𝑇
=
4. TRN = TF + 460 𝑡 𝑑
5
f. Laju Konveksi
5. TC = (TF - 32)
9
𝑄
= . 𝐴. ∆𝑇
KALOR 𝑡
Q = m.c.ΔT 𝑄
=∈. 𝜍. 𝑇 4
𝑡
1 kalori = 4,2 joule
b. muai volume
∆𝐴
𝛽=
𝐴𝑜 . ∆𝑇
c. muai volume
∆𝑣
𝛾= HUKUM 1 TERMODINAMIKA
𝑣𝑜 . ∆𝑇
kalor yang diserap gas, seluruhnya digunakan
untuk menaikan usaha luar dan energy dalam
ΔQ = ΔU + ΔW
C. 1,5 kkal A. 1 : 2
D. 3,25 kkal B. 1 : 4
D. 1 : 27
-4
2. Sebatang baja (angka muai linier 10 /0C) E. 1 : 127
0
panjangnya 100,0 cm pada suhu 30 C. Bila
panjang batang baja itu sekarang menjadi
100,1 cm, maka suhunya adalah … 5. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan
reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K
A. 70 0C
mempunyai efisiensi sebesar 40 %. Agar
B. 100 0C efisiensinya naik menjadi 50 %, maka suhu
reservoir tinggi dinaikkan menjadi …
C. 130 0C
A. 900 K
D. 1000 0C
B. 960 K
E. 1030 0C
C. 1000 K
D. 1180 K
3. Gas dalam ruang tertutup bersuhu 420C
dan tekanan 7 atm serta volumenya 8 L. E. 1600 K
Apabila gas dipanasi sampai 870C, tekanannya
naik sebesar 1 atm, maka volume gas adalah
6. Dalam sebuah bejana yang massanya
A. berkurang 10 %
diabaikan terdapat a gram air 420 C dicampur
B. tetap dengan b gram es –4o C.Setelah diaduk
ternyata 50 % es melebur. Jika titik lebur es =
C. berkurang 20 % 00 C, kalor jenis es = 0,5 kal/g0C, kalor lebur es
D. bertambah 20 % = 80 kal/g, maka perbandingan a dan b adalah
…
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 1 : 1
D. 2 : 1
E. 4 : 1
A. 350 K
B. 300 K
C. 350 K
D. 400 K
E. 500 K
LISTRIK
3. Potensial listrik
𝑞
𝑉= 𝑘
𝑟
3. kapasitor
𝑞 1 1 1
𝐶= Paralel = +
𝑣 𝑅𝑒𝑞 𝑅1 𝑅2
𝜀0 . 𝜀𝑟 𝐴
𝐶=
𝑑
4.
1 𝑄2 1
𝑊= = 𝐶𝑉 2
2 𝐶 2
Seri Req = R1 + R2
LISTRIK DINAMIS
Listrik AC
1. hukum ohm
1. V = Vm.sin(ω.t) Vm = im×R
𝜌𝑙
V=iR R=
𝐴
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠
2. Tegangan efektif Vrms =
2
2. hukum 1 kirchoff i2
i1
𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠
Σi = 0 i1 = i2 + i3 i3 3. Arus efektif irms =
2
Z R 2 ( L2 C2 ) 2
L C
tg 1
R
L> C tegangan mendahului arus
6. Diagram fasor
Contoh soal listrik C. 15 menit
D. 20 menit
E. 25 menit
Agar dapat digunakan untuk mengukur
tegangan, galvanometer dengan hambatan
dalam Rg harus diberi hambatan paralel yang Pada setiap titik sudut sebuah segi tiga sama
lebih besar dari Rg sisi dengan sisi 2√3 terdapat muatan positif q.
SEBAB Kuat medan dan potensial listrik di pusat segi
Pemasangan hambatan secara paralel pada tiga ini, dengan k sebagai tetapan, berturut-
galvanometer akan menyebabkan terbaginya turut adalah …
arus yang akan diukur.
∆𝑆 = 𝑚𝝀
1 n1
𝑓 = 𝑅, R= jari-jari cermin, positif untuk
2
n2
cermin cekung dan negatif untuk cermin
r
cembung, dan tak hingga untuk cermin datar.
Sinar bias
S’ positif untuk bayangan bersifat nyata,
terbalik, dan di depan cermin. S’ negatif untuk
bayangan bersifat maya, tegak, dan di 1.3 Pembiasan cahaya pada kaca plan paralel
belakang cermin. Bayangan terbentuk pada Jika cahaya dilewatkan pada Kaca plan
perpotongan perpanjangan sinar pantul. paralel, maka akan terjadi pergeseran
sinar pasa kaca plan paralel yang
Sifat bayangan oleh cermin cembung selalu memenuhi persamaan:
maya, tegak, diperkecil. sin(𝑖 − 𝑟)
𝑡=𝑑
cos 𝑟
1.2 Pembiasan cahaya 1.4 Pembiasan cahaya pada prisma
Pembiasan adalah pembelokan ara Sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk
rambat cahaya ketika melewati bidang oleh perpanjangan sinar masuk ke prisma
batas antara 2 medium yang berbeda. dan sinar yang keluar dari prisma.
1.5 Pembiasan cahaya pada bidang spheris Cermin datar pada
pertengahan
dinding
(misal pada ikan dalam aquarium)
Perjanjian:
(1)jika dilhat dari letak benda di
permukaan bidang adalah cembung, 1m
kamar 15 m
maka R bertanda positif
(2) jika dilihat dari letak benda,
permukaan bidang adalah cekung, maka
R bertanda negatif 21 m
(3) jika bidang batasnya adalah bidang
datar, maka R = ∞ (tak hingga)
Pada gambar, seorang pengamat
berdiri di depan cermin datar
1.6 Lensa tipis
sejauh x meter, agar ia dapat
Jarak fokus lensa,
melihat seluruh lebar dinding di
1 𝑛𝑙 1 1
= −1 + belakangnya, maka harga x
𝐹 𝑛𝑚 𝑅1 𝑅2
maksimum adalah...
a. 1 m
R bertanda positif jika permukaannya
b. 1,2 m
cembung dan sebaliknya.
c. 1,4 m
Rumus pembentukan bayangan,
d. 1,5 m
berlaku:
1 1 1 ′ 𝑠′ e. 2,1 m
= + dan 𝑀 = = 3. Suatu sinar datang, pada
𝑓 𝑠 𝑠′ 𝑠
Kekeuatan atau daya lensa adalah permukaan kaca dengan sudut
kemampuan lensa untuk datang i kemudian dibiaskan
memfokuskan sinar, dengan sudut bias r, maka biasan
𝑃 = 100/𝑓 sinar akan mengalami deviasi
Lensa gabungan: sebesar .....
𝑃𝑡𝑜𝑡 = 𝑃1 + 𝑃2 + 𝑃3 + ⋯ a. r
b. (i-r)
Soal-soal latihan c. 180-i
1. Seberkas sinar mengenai suatu d. 180-r
sistem optik yang terdiri dari dua e. 180-i-r
cermin datar yang salling tegak 4. Burung yang berada 5 m di atas
lurus. Setelah berkas sinar permukaan air dapat dilihat
mengalami pemantulan 2 kali, dengan jelas oleh orang yg
maka arah berkas sinar.... sedang menyelam di bawah
a. Menuju sinar datang burung tersebut pada jarak x dar
b. Menuju sinar pantul pada jarak x dari atas permukaan
c. Tegak lurus sinar datang air, nilai x adalah....
d. Sejajar dan berlawanan a. 2,4 m
arah sinar datang b. 3,6 m
e. Sejajar dan searah c. 5 m
dengan sinar datang d. 6 m
2. Perhatikan gambar e. 7 m
5. Suatu sistem optik terdiri dari 2 c. 9.5 cm di kiri lensa
permukaan sferis yang d. 8 cm di kiri lensa
membentuk sseperti sebuah e. 10 cm di kanan lensa
bola, berjari-jari R = 5 cm. Indeks 9. Sebuah lensa plankonveks
bias bahan bola tersebut n= 4/3. dengan jari-jari 20 cm dan indeks
Sebuah benda B terletak di bias 1,5.
depan A1 (lihat gambar). n
B
Bayangan akhir B terletak pada...
a. 5 cm di kiri A2 A1
R
A2
b. 10 cm di kiri A2
c. 15 cm di kiri A2
d. 30 cm di kiri A2 Sebuah benda terletak di depan
e. 45 cm di kiri A2 lensa dan dibentuk bayangan
6. Sebuah lensa bikonkaf simetris nyata dengan perbesaran 2 kali,
berjari-jari 8 cm, dan berindeks maka:
bias 1,5. Jarak fokus lensa (1) Letak benda 60cm di
tersebut ketika berada dalam depan lensa
medium yang berindeks bias 1,6 (2) Jarak fokud lensa 50 cm
adalah.... cm (3) Letak bayangan 120 cm
a. 6 di belakang lensa
b. 8 (4) Bayangan bersifat tegak
c. 12 10. Jika suatu sinar monokromatik
d. 16 merambat dari suatu medium ke
e. 18 medium lain, maka:
7. Sebuah benda panjangnya 20 cm (1) Kecepatan berubah
diletakkan sepanjang sumbu (2) Panjang gelombang
utama sebuah lensa konvergen berubah
yang berkekuatan 2,5 dioptri. (3) Arah berubah
Ujung benda yang terdekat pada (4) Frekuensi berubah
lensa, jaraknya 60 cm dari lensa.
Panjang bayangan yang terjadi
adalah...cm
a. 10
b. 20
c. 30
d. 40
e. 60
8. Gambar di bawah adalah
susunan benda dengan lensa
cembung (f = 8 cm) dengan
cermin datar. Tentukan letak
bayangan akhir yang terjadi pada
sistem optik ini...
a. 2 cm di belakang cermin
b. 6.7 cm di kiri lensa
Induksi gaya magnetik dan gaya lorentz Pada toroida, yakni solenoida yang
1. Induksi gaya maknetik dilengkungi sehingga sumbunya
Medan magnet adalah ruang yang masih membentuk lingkaran. Dan berlaku:
dipengaruhi gaya magnet, merupakan
𝜇𝑂 𝑁𝑖
besaran vektor. 𝐵=
2𝜋𝑎
Kaidah tangan kanan:
- Ibu jari menunjuk ke arah arus (i) 2. Gaya Lorentz
- Jari lainnya menunjuk ke arah medan Adalah gaya yang dialami oleh suatu kawat
magnet (B) berarus atau muatan bergerak ketika
berada dalam medan magnet lain.
Jika ditunjukan dengan media 2 dimensi:
Gaya lorentz pada kawat berarus listrik.
𝐹 = 𝐵𝑖𝑙 𝑠𝑖𝑛𝜃
Gaya interaksi antar kawat sejajar berarus
I
listrik, pada kawat akan terjadi gaya
B
lorentz yang besarnya sama namun
B
berlawanan arah. Jika arah arus pada
kedua kawat adalah sama maka gaya yang
terjadi adalah tolak menolak, dan demikian
(dengan tanda silang dan tanda cross) sebaliknya. Adapun persamaannya adalah:
𝜇𝑂 𝐼1 𝐼2 𝑙
𝐹=
Untuk kawat panjang berarus: 2𝜋𝑎
Gaya lorentz pada muatan yang sedang
𝜇𝑂 𝑖 bergerak
𝐵=
2𝜋𝑎 𝐹 = 𝐵𝑞𝑣 𝑠𝑖𝑛𝜃
Kawat melingkar berarus:, Arah gaya Lorentz pada muatan ditentukan
dengan menggunakan kaidah tangan
kanan, dengan penjelasan tambahan:
B
p a. Muatan positif : ibu jari sebagai arah v
b. Muatan negatif =ibu jari sebagai arah
θ r –v (berlawanan arah v)
x
Σ simpul = Σ perut +1
b. Pola gelombang pada pipa organa
terbuka
l
Terjadi gelombang stasioner longitudinal
3
S P (c) Nada atas 2 : 𝑙 = 𝜆2
P 2
S P S P S P
1 l
(a) Nada dasar: 𝑙 = 𝜆𝑜
2
Frekuensi pada nada dasar:
P S P S P
𝑣 1 𝐹
𝑓𝑜 = =
𝜆𝑜 2 𝜇
Menurut hukum Marsenne:
l 𝑓𝑜 : 𝑓1 : 𝑓2 = 1: 2: 3: …
(b) Nada atas 1 : 𝑙 = 𝜆1 Ciri pola gelombang yang terjadi:
Σ simpul = Σ perut +1 𝑃 𝑃
𝐼= =
𝐴 4𝜋𝑅2
2. Interferensi, pelayangan, dan Efek Doppler b. Taraf Intensitas (TI)
a. Interferensi bunyi Adalah loigaritma perbandingan antara
Jika terdapat 2 gelombang bunyi yang intensitas bunyi I dengan harga intensitas
sampai pada suatu titik ambang untuk bunyi Io
𝐼
pendengar,masing-masing melalui jalur 𝑇𝐼 = 10 𝐿𝑜𝑔
𝐼𝑜
lintasan yang berbeda, maka perpaduan
bunyi tersebut akan menghasilkan
interferensi sbgai berikut:
Soal-soal latihan:
interferensi maksimum (saling
1. Supaya nada dasar yang dihasilkan pipa
menguatkan) apabila:
organa tertutup sama dengan pipa
Δ𝑠 = 𝑠2 − 𝑠1 = 𝑚. 𝜆
Δ𝑠 organa terbuka, maka perbandingan
Δ𝜑 = = 𝑚 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 = 0,1,2, … panjang pipa organa tertutup dengan
𝜆
interferensi minimum (saling pipa organa terbuka haruslah...
melemahkan) apabila: f. 1:1
𝜆 g. 1:2
Δ𝑠 = 𝑠2 − 𝑠1 = 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 ×
2 h. 2:1
Δ𝑠 1 3 5 i. 1:4
Δ𝜑 = = 𝑚 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 = , , , …
𝜆 2 2 2 j. 4:1
2. Seekor tawon mendengung pada jarak 1
b. Pelayangan bunyi,
m taraf intensitasnya 10 dB. Jika ada 100
Adalah peristiwa terjadinya penguatan
ekor tawon mendengung pada jarak x
dan pelemahan bunyi sdecara bergantian
maka taraf intensitasnya menjadi 10 Db.
akibat perpaduan gelombang bunyi yang
Maka jarak x adalah...m
berbeda sedikit.
a. 0,01
𝑓𝑝 = 𝑓1 − 𝑓2
b. 0,1
c. Efek doppler
c. 1
Adalah efek berubahnya frekuensi suara
d. 10
yang terdengar akibat kecepatan relatif
e. 100
antara sumber bunyi dengan pendengar
3. Seorang penerbang yang terbangnya
Bila kecepatan angin diabaikan, maka
menuju ke menara bandara mendengar
persamaan:
bunyi sirine menara dengan frekuensi
𝑣 ± 𝑣𝑝
𝑓𝑝 = 𝑓 2000 Hz. Jika sirine memancarkan bunyi
𝑣 ± 𝑣𝑠 𝑠
dengan frekuensi 1700 Hz, maka cepat
Perjanjian: rambat bunyi di udara sekitar 340 m/s
maka kecepatan pesawat itu adalah...
a) Pendengar mndekati sumber, tanda km/jam
vp=+ a. 196
b) Sumber mendekati pendengar, tanda b. 296
vp = - c. 216
3. Intensitas dan taraf intensitas bunyi d. 220
a. Intensitas gelombang (I) e. 236
Adalah energi yang dipindahkan
persatuan waktu per satuan luas
4. Seutas dawai panjangnya 90 cm
bergetar dengan nada atas pertama
300 Hz, maka...
1. Cepat rambat gelombang di dawai
270 m/s
2. Frekuensi nada atas kedua dawai 600
Hz
3. Frekuensi nada dasar dawai 150 Hz
4. Panjang gelombang di dawai 45 cm
Fisika modern Momentum relativistik: p= mv= 𝛾𝑚𝑜 𝑣 =
1. Suatu benda bersuhu T (>0 K) akan 1
𝐸 2 − 𝐸𝑂2
memancarkan energi radiasi dengan 𝑐
persamaan:
5. Struktur atom
𝑊 = 𝑒𝜍𝐴𝑇 4 𝑡
Terdapat beberapa teori atom yang telah
2. Hukum pergeseran Wien: Untuk suhu
ditemukan:
yang lebih tinggi, panjang gelombang
a. Teori atom dalton
saat intensitas radiasi maksimum
b. Teori Thomson
bergeser ke 𝜆 yang lebih pendek
c. Teori Atom Rutherford
𝜆𝑚 𝑇 = 2,9 × 10−3 𝑚𝐾
d. Teori atom Bohr
3. Dualisme gelombang partikel
Menurut Planck, cahaya terdiri dari Energi elektron pada atom
paket-paket energi bernama foton. Hidrogen kulit ke-n:
Energi tiap foton adalah 𝐸 = 𝑓 = 𝑐/𝜆
Konstanta Planck = 6,63 x 10-34 Js 13,6
𝐸=− 𝑒𝑉
4. Relativitas khusus 𝑛2
Dua postulat relativitas khusus Einstein dan jari-jari orbit ke-n adalah
adalah.. 𝑟𝑛 = 𝑛2 × 0.528 𝐴𝑛𝑔𝑠𝑡𝑟𝑜𝑚
a. Hukum-hukum fisika dapat dinyatakan
dengan persamaan yang berbentuk sama elektron atom hidrogen yang berpindah
dalam semua kerangka acuan yang tidak dari lintasan luar ke lintasan dalam akan
mengalami percepatan (inersial)
b. Laju cahaya dalam ruang hampa sama
besar untuk semua pengamat , tidak
bergantung pada gerak relatif antara
pengamat dan sumber.
Kecepatan relatif :
𝑣𝐴𝑋 + 𝑣𝑋𝐵
𝑣𝐴𝐵 = 𝑣 𝑣
1 + 𝐴𝑋 2 𝑋𝐵
𝑐
Penyusutan panjang: 𝐿 = 𝐿𝑂 /𝛾