You are on page 1of 4

Staphylococcus aureus

A. MORFOLOGI

Bakteri Staphylococcus berbentuk bulat


menyerupai bentuk buah anggur yang tersusun
rapi dan tidak teratur satu sama lain. Sifat dari
bakteri ini umumnya sama dengan bakteri coccus
yang lain yaitu :

1) Berbentuk bulat dengan diameter kira-kira 0,5 – 1,5 µm.


2) Sel-selnya bersifat positif-Gram, dan tidak aktif melakukan
pergerakan (non motile).
3) Bersifat pathogen dan menyebabkan lesi local yang oportunistik.
4) Bersifat anaerob fakultatif
5) Menghasilkan katalase.
6) Sebagian besar adalah saprofit yang hidup di alam bebas, namun
habibat alamiahnya adalah pada permukaan epitel golongan
primate/mamalia.
7) Bersifat β-hemolitik.
8) Toleran garam (halodurik)
9) Memiliki protein A pada permukaannya yang mengikat Fc Ig
(menghambat fagositosis)
10) Menghasilkan pigmen kuning dan mungkin memproduksi
eksotoksin.
B. FISIOLOGI

Bakteri
Staphylococcus mudah
tumbuh pada berbagai
macam-macam media,
bermetabolisme aktif
dengan meragikan
karbohidrat dan
menghasilkan pigmen
yang bervariasi mulai dari pigmen berwarna putih sampai kuning tua.
Bakteri Staphylococcus sebagian menjadi anggota Flora Normal kulit
dan selaput lendir pada manusia, sebagian lagi menjadi bakteri pathogen
yang menyebabkan bermacam-macam penyakit atau gangguan dalam
tubuh seperti radang bernanah, sampai sepsis yang bisa berakibat fatal.
Sehingga bakteri ini dapat menyebabkan hemolisis yaitu pemecahan sel-
sel darah, menggumpalkan plasma karena sigat koagulasenya, dan
menghasilkan berbagai macam enzim-enzim yang dapat merusak sistem
imun dan kandungan toksin pada bakteri tersebut yang bersifat destruktif.

C. STRUKTUR ANTIGEN

Struktur antigen dari Staphylococcus terdiri atas :

1) Peptidoglikan

2) Asam teikhoik.

3) Protein A

4) Kapsul

5) Enzim dan Toksin-toksin yang ada pada Staphylococcus.


D. PATOGENITAS KUMAN STAFYLOCOCCUS

Umumnya dapat menimbulkan penyakit pembekakan (ABCES)


seperti: jerawat, periapikal abces, infeksi saluran kemiih (primer), infeksi
ginjal (sekunder), infeksi kulit.

E. TEMPAT BERKEMBANG BIAK BAKTERI STAFHYLOCOCCUS

Adapun tempat berkembang biaknya bakteri Staphylococcus :


yaitu pada rongga mulut, hidung dan saluran kemih

F. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Sampel yang digunakan untuk menentukan bakteri staphylococcus


adalah
Apusan mukosa atau kulit, Nanah, Darah, Bilasan trachea/bronchus,
Cairan liquor

Identifikasi dilakukan dengan cara : Preparat hapus dibuat


langsung dari, bahan pemeriksaan dan diwarnai dengan cara pewarnaan
Gram, biakan dan identifikasi dengan melakukan tes-tes biokimia, tes
serologi dan tes tiping, tes kepekaan antibiotic

G. PENGOBATAN

Strain Staphylococcus aureus resisten metisilin(MRSA) memiliki


suatu protein pengikat penisilin (PBP) kromosomal utama yang
mengalami modifikasi. Sebagian besar strain MRSA juga memiliki
resistensi terhadap semua obat yang diperantarai oleh plasmid kecuali
terhadap glikopeptida (vankomisin). Resistensi obat S. aureus
dipindahkan melalui faga (transduksi).
Staphylococcus aureus

NAMA ANGGOTA : EVIR ROSDIYAN P27834008051

FELISITAS GESAR P27834008052

IKA KURNIAWATI P27834008054

IKA PRASETYONINGSIH P27834008055

INDRA PRADANTO P27834008056

KELAS : SWADANA A

You might also like