Professional Documents
Culture Documents
JAMUR
Oleh :
Kelompok 7
1. Wiwik Septiani 34 2007 055
2. Herlinawati 34 2007 034
3. Widya Astuti 34 2007 050
4. Liana Yolinda 34 2007 036
5. Supratno 34 2007 123
Kelas /Semester :A/V
Program Studi : Pendidikan Biologi
Mata kuliah : Kajian Biologi SMA
Dosen Pengasuh : Drs. Nizkon
A. CIRI-CIRI JAMUR
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur
atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur
berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan,
dan reproduksinya.
a. Parasit obligat
Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar
inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi
paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi
bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur
saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan
buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat
makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan
organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang
hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat
tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman
dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan
atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air
dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit
atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
Pada dasarnya hifa terbagi atas dua macam berdasarkan fungsinya, yaitu sebagai berikut :
a. Hifa vegetatif atau disebut hifa substrat yang tumbuh rebah di permukaan substrat.
Hifa ini menghasilkan enzim ekstraseluler dan berfungsi untuk menyerap nutrient.
b. Hifa generatif atau disebut hifa udara (aerial hifa) karena tumbuh tegak ke atas.
Umumnya pada ujung hifa akan terbentuk struktur yang berfungsi sebagai alat
generatif, yaitu spora atau konidia.
Jamur umumnya berukuran lebih besar dari bakteri, diameter selnya dapat
berukuran 1-30 µm. Berdasarkan bentuk sel dan struktur yang menyusun tubuhnya jamur
terbagi tiga, yaitu :
1. Khamir (Yeast atau Gist), khamir merupakan jamur bersel tunggal (uniseluler).
Contoh khamir antara lain Saccharomyces cerevisiae yang berperan dalam
pembuatan minuman beralkohol.
2. Kapang (Mold), kapang merupakan jamur yang selnay berbentuk filament.
Filamen yang merupakan sel vegetatif tersebut dinamakan hifa.
3. Cendawan (Mushroom), cendawan merupakan jamur berfilamen dan membentuk
tubuh buah yang besar sehingga dapast dilihat dengan mata tanpa bantuan alt.
Contohnya jamur merang Volvariella volvaceae.
C. SIFAT-SIFAT JAMUR
Kehidupan jamur dapat menjadi jasad yang saprfitik ataupun jasad yang parasitik.
Kehidupan jamur dilihat dari segi sifat kehidupan mikroba secara umum, jamur termasuk
jasad yang heterotrofik. Artinya untuk keperluan kehidupannya mempunya
ketergantungan sumber nutrien (zat/sumber makanan0 terutama untuk karbohidrat dari
sumber lain yang sudah ada, misalnya dari kotoran/buangan, dari tanaman ataupun hewan
yang sudah mati.
1. Saprofit
Pada umumnya jamur hidup secara safrofit yaitu memperoleh bahan makanan dari
sisa organisme yang sudah mati/sampah. Contohnya yaitu Rhizopus, ragi
Kapang saprofit akan menghasilkan enzim ekstraseluler yang menguraikan molekul
kompleks di luar sel menjadi molekul sederhana. Kelompok ini sangat penting karena
berperan sebagai dekomposer dalam siklus biogeokimia.
Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan
untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah
diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahan-bahan organik
dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
2. Simbiosis
Kapang dapat membentuk hubungan simbiosis yang saling menguntungkan
(mutualisme) dengan tanaman. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan
dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya.
Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza (Rhizopogon
sp.), yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken, dan yang
menginfeksi berbagai akar tanaman hingga area penyerapan akar tanaman menjadi lebih
luas.
3. Parasit
Jamur yang bersifat parasit memperoleh makanan langsung dari tubuh inangnya.
Jenis jamur parasit yang menyerang tumbuhan biasanya mempunyai bentuk hifa khusus
yang disebut haustoria. Contohnya yaitu jamur Phytophtora.
Kapang dapat bersifat patogen dan menimbulkan kerugian bila bersifat parasit.
Secara umum penyakit yang ditimbulkan oleh jamur pada manusia disebut penyakit
mikosis. Beberapa kapang yang pada awalnya tidak bersifat pathogen dapat menimbulkan
infeksi serius pada saat tubuh dalam kondisi lemah. Infeksi yang demikian disebut infeksi
oportunistik dan kapang penyebabnya dikenal sebagi kapang oportunistik.
Jamur dapat bersifat parasit obligat atau parasit fakultatif. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar
inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi
paru-paru penderita AIDS). Sedangkan Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat
parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak
mendapatkan inang yang cocok.
D. PERKEMBANGBIAKAN JAMUR
Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara
aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya
dan biasanya uniseluler, tetapi ada pula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai,
jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora
aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora
akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan
konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel
dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami
(peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah
plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan
membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah
dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur
membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
E. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN JAMUR
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang
merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai
jenis antara lain sebagai berikut.
1. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai
bahan pangan berprotein tinggi.
2. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan
makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
3. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam
industri keju, roti, dan bir.
. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Peranan jamur
Peranan yang menguntungkan
a. Di bidang pertanian dan kehutanan
- organic tanah. Sebagian besar datng dari hhasil perombakan atau penguraian
jatuhan daun, sisa tanaman atau hewan serta bahan-bahan lainnya yang jatuh
kepermukaan tanah oleh mikroba, khususnya oleh jamur.
- Kehadiran beberapa jenis jamur di dalam akar tanaman dengan membentuk
mikoriza, yaitu asosiasi kehidupan antara jamur dengan tanaman tersebut. Karena
dengan adanya jamur maka proses penguraian senyawa di dalam tanah yang dapat
dihisap oleh akar semakin meningkat.
c. Di bidang industri
Sebagai bahan pembuat ragi, keju, bahan makanan dan minuman lainnya, serta
pembuatan beberapa senyawa kimia.
d. Di bidang farmasi
Sebagai bahan pembuatan obat-obatan.
F. KLASIFIKASI JAMUR
2 OOMYCOTINA
• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung
banyak inti.
• Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan sporangium
dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun serangga
air.
b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
3 ZYGOMYCOTINA
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan menghasilkan zigospora
yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
4 ASCOMYCOTINA
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis dengan ganggang
membentuk Lichenes (Lumut kerak).
• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multiseluler
membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan
proses fermentasi.
2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.
3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum
penghasil antibiotika penisilin.
4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju.
5. Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.
6. Aspergillus wentii
untuk membuat kecap
7. Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin Þ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab
kanker hati.
8. Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
5 BASIDIOMYCOTINA
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau
blister blight.
4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:
jamur beracun, habitat di daerah subtropis
5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.
6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum
6. DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian
karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan
Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus
namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari
golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit,
Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.
MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang
dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.
LICHENES / LIKENES
Likenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari
ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau
Basidiomycotina. Likenes tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu
hidup di tempat-tempat yang ekstrim.
Contoh :
• Usnea dasypoga
• Parmelia acetabularis
Berbagai macam jamur mempunyai ciri-ciri seperti spora seksual dan struktur tubuh buah
dengan tahap-tahap seksual dalam daur hidupnya. Oleh karena itu, berdasarkan pada cara
dan ciri reproduksinya, jamur dikelompokkan dalam empat kelas, yaitu :
Zygomycota
Ascomycota
Basidiomycota
Deuteromycota
1. Zygomycota
Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada
pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium yang
menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung.
Sekitar 600 spesies jamur telah diidentifikasi masuk ke dalam divisio
Zygomycota. Sebagian besar mereka merupakan organisme darat yang hidup di tanah
atau pada tumbuhan dan hewan yang membusuk. Ada di antaranya yang membentuk
mikorhiza, yaitu asosiasi saling menguntungkan antara jamur-jamur dari divisio ini
dengan tumbuhan tinggi.
2. Ascomycota
Lebih dari 600.000 spesies Ascomycota telah dideskripsikan. Tubuh jamur ini
tersusun atas miselium dengan hifa bersepta. Pada umumnya jamur dari divisio ini hidup
pada habitat air bersifat sebagai saproba atau patogen pada tumbuhan. Akan tetapi, tidak
sedikit pula yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (lumut
kerak).
a ) Bersel satu
Saccharomyces cerevisiae, dikenal sebagai ragi atau yeast.
Genus Saccharomyces
Ciri-ciri genus saccharomyces, yaitu :
Tidak memiliki hifa seperti jamur yang lain.
Tubuhnya terdiri atas sel bulat atau oval.
3. Saccharomyces dapat berkembang biak secara seksual dan
aseksual.
Spesies yang terkenal dari genus Saccharomyces ini adalah jenis Saccharomyces
cerevisiae. Sel-sel Saccharomyces cerevisiae dapat bertunas sehingga membentuk rantai
sel yang menyerupai hifa atau hifa semu.
Perkembangbiakan aseksual Saccharomyces cerevisiae diawali dengan
menonjolnya dinding sel ke luar membentuk tunas kecil. Tonjolan membesar dan
sitoplasma mengalir ke dalamnya sehingga sel menyempit pada bagian dasarnya.
Selanjutnya nukleus dalam sel induk membelah secara mitosis dan satu anak inti bergerak
ke dalam tunas tadi. Sel anak kemudian memisahkan diri dari induknya atau membentuk
tunas lagi hingga membentuk koloni. Dalam keadaan optimum satu sel dapat membentuk
koloni dengan 20 kuncup.
Perkembangbiakan seksual terjadi jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan.
Pada prosesnya, sel Saccharomyces cerevisiae berfungsi sebagai askus. Nukleusnya yang
diploid (2n) membelah secara meiosis, membentuk empat sel haploid (n). Inti-inti
haploid tersebut akan dilindungi oleh dinding sel sehingga mem-bentuk askospora
haploid (n). Dengan perlindungan ini askospora lebih tahan terhadap lingkungan buruk.
Selanjutnya, empat askospora akan tumbuh dan menekan dinding askus hingga pecah,
akhirnya spora menyebar. Jika spora jatuh pada tempat yang sesuai, sel-sel baru akan
tumbuh membentuk tunas, sebagaimana terjadi pada fase aseksual. Dengan demikian
Saccharomyces cerevisiae mengalami fase diploid (2n) dan fase haploid (n) dalam daur
hidupnya.
3. Basidiomycota
Ciri-ciri jamur basidiomicota, yaitu :
a. Alat reproduksi generatifnya berupa basidium sebagai badan penghasil spora.
b. Kebanyakan anggota spesies berukuran makroskopik.
c. Umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup, misalnya pada
batang pohon yang mati.
d. Basidiomycota adalah jamur multiseluler yang hifanya bersekat.
e. Reproduksi terjadi secara aseksual maupun seksual . reproduksi aseksual adalah
dengan membentuk spora konidia, tetapi jarang terjadi. Reproduksi seksual terjadi
melalui perkawinan antara hifa yang berbeda jenis menghasilkan spora seksual
(spora generatif) yaiti spora basidium (basidiopora).
Contoh spesies:
• Volvariella volvacea : jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
• Auricularia polytricha : jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibididayakan.
• Exobasidium vexans : parasit pada pohon teh, penyebab penyakit cacar daun teh
atau blister blight.
• Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun, habitat di daerah
subtropics
• Ustilago maydis : jamur api, parasit pada jagung.
• Puccinia graminis : jamur karat, parasit pada gandum
4. Deuteromycota
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian
karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara reproduksi seksualnya.
Adapun ciri-ciri dan sifat deuteromycota yaitu :
a. Tubuhnya mikroskopis
b. Hifanya bersekat-sekat
c. Bersifat saprofit pada sisa-sisa makanan atau sampah, dan juga bersifat parsit
d. Reproduksi dilakukan secara seksual saja.
Beberapa contoh jamur deuteromycota :
Candida albicans, bentuk tubuh seperti ragi dan hidup sebagai parasit.
Epidermophyton floocosum, menyebabkan penyakit kaki atlet (tinea pedis)
Helminthosporium aryzae, hidup sebagai parasit dapat merusak kecambah dan
buah serta menimbulkan noda-noda berwarna hitam pada daun inangnya.
Microsporum dan Trichophyton, menyebabkan penyakit kurap.
Sclerothium rolfsie, menyebabkan penyakit busuk pada tanaman budidaya.
BAB III
EVALUASI
1. Jamur tidak memiliki kormus, tetapi hanya memiliki ....
a. talus
b. daun
c. akar
d. batang
e. cabang
jawaban: A
2. Salah satu ciri utama kelompok fungi, adalah bahwa tubuhnya tersusun dari hifa,
kecuali pada anggota divisi ........
A . Ascomycotina
B . Basidiomycotina
C . Deuteromycotina
D . Zigomycotina
E . Oomycotina
Kunci : A
4. Jamur yang ada di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk dari sel-sel khusus
yang disebut ....
a. sorus d. askus
b. hifa e. basidium
c. miselium
Kunci : B
a. sitokitin
b. kitin d. tanduk
c. selulosa e. fiositin
Kunci : B
9. Di bawah ini yang bukan merupakan perkembangbiakan jamur secara aseksual
adalah ....
10. Perbedaan yang paling menonjol antara Zygomycota dan Oomycota adalah ….
a. Ascomycota d. Zygomycota
b. Basidiomycota e. Myxomicota
c. Deuteromycota
Kunci: B
12. Di bawah ini yang bukan merupakan jamur dari divisi Basidiomycota adalah ....
13. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri jamur Basidiomycota adalah ....
14. Penyakit kaki atlet disebabkan oleh jamur dari divisi ....
a. Deuteromycota c. Ascomycota
b. Basidiomycota d. Zygomycota
e. Phicomycota
Kunci : A
1. Reproduksi secara aseksual, terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada
jamur uniseluler, serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan
pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada jamur multiseluler.
2. Reproduksi secara seksual, dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan
secara singami. Singami terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap plasmogami (penyatuan
plasma sel) dan tahap kariogami (penyatuan inti sel).
Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara
reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase
vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip
ganggang.
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau
regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda
dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan
reproduksinya.
1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo
khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya
mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar
yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun
jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau
septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan
kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak
bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak
diikuti dengan pembelahan sitoplasma.Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya
mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari
substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
3. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan
maupun yang menguntungkan.
3. Mengapa jamur tumbuh subur di musim hujan ?
Fenomena pergantian musim kemarau ke hujan dalam waktu yang begitu singkat
menyebabkan kelembaban udara meningkat cepat. Kondisi yang demikian sangat disukai
oleh jamur, karena jamur menyukai tempat-tempat yang lembab. salah satu faktor yang
mempercepat perkembangan dan penyebaran jamur adalah adanya percikan air hujan,
karena dengan adanya percikan air hujan tersebut spora-spora akan mudah berpindah.
Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat
spora. spora inilah yang dapat dapat digunakan untuk menghasilkan keturunan baru tanpa
perlu bergabung dengan sel reproduksi yang lain.
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik
tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu,
pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh,
jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan
jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan
jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau
septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan
kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak
bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak
diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya
mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari
substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya,
jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur
menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka
jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan
senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk
heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit obligat, merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang
menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif, adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit, merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.
Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu
tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase
pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul
sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang
hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat
tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman
dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan
atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi
dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada
yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya
bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
5. Pengertian dari askospora dan konidiospor ?
Secara alamiah, jamur dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu secara
aseksual dan seksual. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, yaitu dengan cara
sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa, penguncupan, yaitu dengan
cara sel anak yang tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inangnya atau pembentukan
spora. Spora aseksual ini berfungsi untuk menyebarkan speciesnya dalam jumlah yang
besar dengan melalui perantara angin atau air. Ada beberapa macam spora aseksual, di
antaranya seperti berikut.
Aziz, Abdul dkk. 2008. Dan Alampun Bertasbih Merasakan Kebesaran Allah Via
Biologi.Balai pustaka : Jakarta.
Suriawiria, Unus. 1986. Pengantar Untuk Mengenal Dan Menanam Jamur. Penerbit
ANGKASA : Bandung.
Santoso, Iman. 2004. Biologi & Kecakapan Hidup Jilid 1a. Ganeca Exact : Bandung.