You are on page 1of 17

KELAHIRAN PENGETAHUAN ALAMIAH MODERN

I. PENDAHULUAN
Rasa ingin tahu manusia yang terus berkembang sebagai hasil
perkembangan pola pikir manusia yang terakumulasi dari hasil pengamatan dan
pengalaman telah mendorong manusia untuk melahirkan pendekatan
kebenaran yang tidak hanya, mengandalkan kemampuan rasio belaka,
dorongan tersebut setidaknya terdiri dari dua sisi; yakni dorongan pertama
adalah dorongan untuk memuaskan diri sendiri yang sifatnya, non praktis
atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami tentang hakikat alam
semesta dan segala isinya, yang selanjutnya melahirkan pure science (Ilmu
pengetahuan murni). Sementara dorongan yang kedua adalah dorongan yang
sifatnya praktis, dimana ilmu pengetahuan dimanfaatkan untuk meningkatkan
tarap hidup yang lebih tinggi, dan selanjutnya disebut dengan Applied science
(Ilmu pengetahuan terapan/teknologi).
Kedua dorongan inilah yang memicu manusia untuk menemukan
pengetahuan-pengetahuan baru yang menjadi titik awal lahimya pengetahuan
alamiah modern yang semakin berkembang dari zaman ke zaman.
Makalah ini secara tidak langsung akan membahas tentang bagaimana
proses kelahiran pengetahuan alamiah modern yang menjadi suatu hal yang
sangat menarik untuk dipelajari lebih lanjut.

II. RUMUSAN MASALAH


A. Ilmu pengetahuan
B. Metode keilmuan
C. Kelahiran IPA
D. Perkembangan pengetahuan dari masa ke masa

1
III.PEMBAHASAN
A. Ilmu Pengetahuan
Menunit Prof. DR. M. J. Langerveld, Guru besar pada Rijk
University di Utrecht (Belanda) Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan
pengetahuan mengenai suatu hal tertentu, yang merupakan kesatuan
sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat
dipertanggung jawabkan dengan sebab-sebab suatu kejadian. Ilmu adalah
pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat
membedakannya dengan pengetahuan lainnya, di antara ciri khas ilmu atau
ilmu pengetahuan yaitu obyektif, metodik, sistematik, dan berlaku umum.
Dengan sifat-sifat tersebut, maka orang yang berkecimpung atau selalu
berhubungan dengan pengetahuan akan terbimbing sedemikian hingga
padanya terkembangkan suatu sikap yang disebut sikap ilmiah.
Objek penelaah ilmu adalah seluruh segi kehidupan, yang dapat di
uji oleh panca, indra manusia. Ilmu membatasi diri pada kejadian-kejadian
yang besifat empiris, yang tedangkau oleh fitrah pengalaman manusia
dengan menggunakan panca indranya. Objek dibedakan atas dua hal yaitu,
objek material adalah objek yang dilihat secara keseluruhan, dan objek
formal yang dilihat dari suatu aspek tertentu saja.1
Seperti firman Alah dalam surat Mujadalah ayat 11 yang
menerangkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan itu untuk dipelajari
terutama bagi orang yang memiliki ilmu pengetahuan, maka Allah
meninggikan derajatnya
pkššr'¯»tš tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sšÎ) š@ šÏ%$
öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? šÎû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù
Ëx|¡øÿtš ª!$# öNä3s9 ( #sšÎ)ur š@šÏ% (#râšà±S$#
(#râšà±S$$sù Æìsùöštš ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä
öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_ušyš
4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ךšÎ7yz ÇÊÊÈ
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan

1 http://arfan-exist-blogspot.com

2
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis",
Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-
Mujadilah: 11)2

Kebenaran ilmiah ataupun keilmuan memiliki empat teori secara


filosofis, diantaranya adalah teori kebenaran sebagai persesuaian, teori
kebenaran sebagai keteguhan, teori pragmatis tentang kebenaran dan teori
performatif tentang kebenaran.
Dari keempat teori tersebut, memiliki pengertian yang berbeda-
beda tentang arti dari sebuah kebenaran ilmiah atau keilmuan. Teori
kebenaran sebagai persuasaian telah diungkapkan oleh filsuf Aristoteles,
menurutnya kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang harus, sesuai dengan
keadaannya dan fakta yang ada di lingkungan kita atau bisa dikatakan
harus sesuai dengan apa yang kita klaim. Teori kebenaran sebagai
keteguhan adalah teori yang lebih bersifat logis-rasional, teori ini
menyatakan bahwa kebenaran bisa dikatakan benar jika ada relasi antara
proporsi baru dengan proporsi yang sudah ada. Kebenaran tidaklah perlu
dibuktikan tapi cukup dengan menghubungkan proporsi yang sudah ada
dan dengan pemikiran yang logis. Jika diteori pragmatis tentang
kebenaran, filsuf pragmatis menganggap kebenaran sama dengan
kegunaan.
Berbeda pula dengan teori kebenaran performatif yang dinyatakan
pars filsuf seperti Frank Ramsey, John Austin, dan Peter Strawson yang
menganggap "benar" dan "salah" adalah ungkapan deskriptif. Jadi
kebenaran keilmuan yang dimaksud adalah suatu realitas keilmuan yang
lebih bersifat rasional-logis dimana akal budi yang digunakan secara baik.
2 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Bandung: CV. Diponegoro, 2000),
hlm. 434

3
Karena sifatnya universal maka proporsi, kesimpulan, atau teori yang
diterima haruslah benar untuk semua orang.3

B. Metode Keilmuan
Untuk mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu memerlukan
pencarian pengetahuan yang dapat dilakukan secara non ilmiah dan ilmiah
dengan mengacu pada kerangka filsafat. Pencarian ilmu pengetahuan
ilmiah (metode ilmiah) dilakukan berdasarkan pemikiran rasional,
pengalaman empiris (fakta), maupun referensi pengalaman sebelumnya.
Cara untuk mendapatkannya harus memenuhi persyaratan-persyaratan
sebagai berikut:
1. Objektif, pengetahuan itu harus sesuai objeknya.
2. Metodik, pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara
tertentu yang teratur dan terkontrol.
3. Sistimatis, pengetahuan ilmiah yang tersusun dalam suatu sistem, tidak
berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling
menjelaskan sehingga keseluruhannya merupakan satu kesatuan yang
utuh.
4. Berlaku Umum, pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat
diamati oleh seseoramg atau sekelompok orang, tetapi dengan
pengalaman itu diperoleh hasil yang sama atau konsisten.4
Keseluruhan-lanakah ini harus ditempuh agar suatu penelaahan
dapat disebut ilmiah, lewat metode inilah nantinya akan melahirkan ilmu-
ilmu baru yang menjadi cikal bakal lahirnya ilmu alamiah modern
terutama Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Metode keilmuan adalah suatu cara dalam memperoleh
pengetahuan yang berupa rangkaian prosedur tertentu guna mendapatkan
jawaban tertentu dari pernyataan tertentu pula. Kerangka dasar prosedur
itu dapat diuraikan dalam enam langkah:sadar akan adanya masalah dan

3 http:// ilham.thereader.wordpress.com
4 http://arfan-exist-blogspot.com op.cit

4
perumusan masalah;
1) Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan
2) Penyusunan atau klasifikasi data;
3) Perumusan hipotesis;
4) Deduksi dari hipotesis;
5) Tes dan pengujian kebenaran (verifikasi) dari hipotesis.5
Tahap awal metode keilmuan menganggap dunia sebagai suatu
kumpulan obyek dan kejadian yang dapat diamati secara empiris. Kepada
dunia yang sedemikian itu kemudian kita terapkan suatu peraturan atau
struktur hubungan sehingga satu lingkup yang terbatas dari fakta yang
tertangkap indra dapat diberi arti. Hal itu menajamkan kepekaan terhadap
masalah yang kita hadapi.
Masalah yang didefinisikan secara jelas merupakan pernyataan
yang harus di jawab. Karena itu tahap selanjutnya pengumpulan fakta
dengan berbagai alat secara induktif-empiris.
Namun fakta tidak dapat berbicara, tentang dirinya sendiri. Maka
perlu disusun sebuah hipotesis, pernyataan sementara tentang hubungan
antar benda/hal. Hipotesis diajukan secara khas dengan dasar trail and
error untuk memperoleh rumusan terbaik. Hubungan antara fakta empiris
maupun deduktif pada dasarnya merupakan hasil penalaran deduktif,
karena pengetahuan keilmuan lebih bersifat teoritis daripada empiris dan
bahwa ramalan sangat bergantung pada bentuk logika silogistik.
Tes atau verifikasi yang kemudian dilakukan adalah untuk
mencari fakta yang mendukung kebenaran hipotesis, kendati metode
keilmuan tidak mengajukan diri sebagai sebuah metode yang membawa
manusia kepada suatu kebenaran akhir yang takkan pernah berubah.
Kritik terhadap Metode Keilmuan:
1. Metode keilmuan cenderung membatasi manusia pada benda-
benda/hal yang dapat dipelajari dengan alat dan teknik keilmuan

5 http:// ruh citra.wordpress.com

5
tertentu.
2. Kesatuan dan konsistensi pengetahuan keilmuan ternyata tidaklah
sejelas yang dapat diduga sebelumnya.
3. Ilmu menggambarkan hakikat mekanistis, yakni bagaimana hubungan
antar benda/hal sebagai hubungan sebab-akibat, tetapi tidak cukup,
menjelaskan apakah hakikat suatu benda/hal dan mengapa seperti itu.
4. Meskipun sangat tepat, pengetahuan keilmuan bukanlah keharusan
universal maupun merupakan persyaratan tertentu. Pengetahuan
keilmuan hanyalah pengetahuan yang mungkin dan secara tetap
berubah setiap saat.6

C. Kelahiran IPA

Pada mulanya manusia percaya mitos yang sekarang dinilai sebagai


pengetahuan semu (pseduo knowledge). Mengapa? Karena mitos tidak pernah
memuaskan maka dicarilah pengetahuan sesungguhnya (pure science). Objek
utama yang dipikirkan manusia adalah alam sehingga lahirlah pengetahuan
alam (natural science).

Untuk menemukan ilmu pengetahuan, hares digunakan perpaduan


antara rasionalisme dan empirisme, yang dikenal sebagai metode keilmuan
atau pendekatan ilmiah.

Pengetahuan yang disusun dengan cara pendekatan ilmiah atau metode


keilmuan, diperoleh melalui kegiatan penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah ini
dilaksanakan secara sistematik dan terkontrol berdasarkan atas data-data
empiris. Kesimpulan dari penelitian ini dapat menghasilkan suatu teori. Teori
ini masih dapat menghasilkan suatu teori dan masih dapat diuji konsistensi
serta kemantapannya. Metode keilmuan itu bersifat objektif, bebas dari
keyakinan perasaan dan prasangka pribadi serta bersifat terbuka.

Jadi, suatu ilmu pengetahuan dapat digolongkan sebagai ilmu

6 Ibid.

6
pengetahuan bilamana cara memperolehnya menggunakan metode keilmuan,
yaitu gabungan rasionalisme dan emperisme.

Secara lengkap dapat dikatakan bahwa, suatu himpunan pengetahuan


dapat disebut IPA bilamana persyaratan berikut: objeknya pengalaman
manusia yang berupa gejala-gejala alam, yang dikumpulkan melalui metode
keilmuan serta mempunyai manfaat untuk kesejahteraan manusia.7

Kapan ilmu pengetahuan (sains) lahir ? secara waktu mungkin sulit


untuk ditetapkan tetapi yang jelas sesuatu dinyatakan pengetahuan sains
adalah apabila pendekatan kebenaran tertumpu pada rational approach and
empiric approach yakni kebenaran yang secara rasional dapat dimengerti dan
difahami serta dibuktikan secara fakta dan menggunakan peralatan ilmiah. 8

Saat itu tidak ada orang yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya
satu. ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang dan teori
ilmiyah lainnya menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu
dulunya satu. Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini.

Kemudian ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan


bersel satu pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air

7 http://arfan-exist-blogspot.com op.cit
8 Departemen Agama RI, op.cit., hlm 259

7
adalah satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada
kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur'an.9

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al-Qur’an,


ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar
tertentu.

uqèdur šÏ%©!$# t,n=y{ š@øš©9$# uš$pk¨]9$#ur }§ôJ¤


š±9$#ur tšyJs)ø9$#ur ( @@ä. šÎû ;7n=sù tbqßst7ó¡o

Artinya: Dan dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan
bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis
edarnya. (QS. Al-Anbiya: 33)10

Disebutkan adapula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah


diam, tapi bergerak dalam garis edarnya tertentu:

ߧôJ¤±9$#ur šÌšøgrB 9hšs)tGó¡ßJÏ9 $yg©9 4 y7Ï9ºsš


㚚Ϛø)s? ͚šÍšyèø9$# ÉOšÎ=yèø9$#
Artinya: Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah
ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS. Yasin:
38)11

9 http://ilham the reader.wordpress.com


10 Departemen Agama RI, op.cit. hlm 259
11 Ibid., hlm: 353

8
Langit yang mengembang (Expanding Univers)

Dalam al-Qur’an yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu


astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan
sebagaimana berikut:

uä!$uK¡¡9$#ur $yg»oYøšt^t/ 7š&š÷šr'Î/ $¯RÎ)ur


tbqãèŚqßJs9
Artinya: Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan
Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa. (QS. Adzariyat: 47)12

Menurut Al-Qur'an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah


kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Menurut Stephen Hawkings dengan teori Big Bang, sejak terjadinya


peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus
dengan kecepatan maha dahsyat. Teori lain seperti Inflationary juga
berpendapat jagad raya terus berkembang. Para ilmuwan menyamakan
peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan baton yang
sedang ditiup.13

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya


diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap
dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian,
pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern,
mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan
ia terus-menerus "mengembang".

Pada awal abad ke-20 , fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli
kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan
menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada


tahun 1929. ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Huble, seorang
12 Ibid., hlm: 417
13 http://media islam.com

9
astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus
bergerak saling menjauhi.

D. Perkembangan Pengetahuan Dari Masa Ke Masa

1. Zaman Purba

Pada zaman purba, manusia selain mewariskan alat-alat purba,


juga mewariskan cara bercocok tanam dan cara berternak. Peninggalan-
peninggalan alat-alat, tanaman, ternak tersebut menunjukkan bahwa
manusia purba telah mempunyai pengetahuan untuk memperolehnya.
Penemuan-penemuan itu terjadi baik secara kebetulan ataupun disengaja
semuanya berdasarkan pengamatan primitif, dan mungkin dilanjutkan
dengan percobaan-percobaan yang dilakukan dengan tanpa dasar dan
tanpa pengaturan, tetapi dengan mengikuti proses "Trial and error".
Dengan demikian tersusunlah "know how" meskipun tidak diketahui
sebabnya, tidak diketahui "mengapanya". Dengan demikian maka zaman
batu ini ditandai oleh pengetahuan "know how" yang diperoleh
berdasarkan Kemampuan mengamati, membeda-bedakan, memilih,
melakukan percobaan tanpa disengaja, yang berlandaskan dengan proses
"Trial and error".

Setelah zaman ini masa 15000 sampai kurang lebih 600 tahun
SM. Masih merupakan kelanjutan dari zaman batu. Mereka masih
mewarisi pengetahuan dari zaman batu, tetapi diantara mereka ada yang
mampu mengolah logam. Dalam hal pembuatan logam, alat-alat mereka
tidak lagi terbuat dari batu, melainkan dari perunggu atau besi. Pada
zaman purba tersebut manusia menggantungkan diri pada kepercayaan
agama yang politistik. Mereka percaya bahwa dewa-dewa berada di bulan,
matahari, bintang, karena itu, benda-benda angkasa itu terus-menerus
diamati. Dan mereka mulai menyusun kalender sebagai pedoman waktu
untuk mengatur kehidupan ritual, peker aan sehari-hari dan kehidupan

10
biasa pada umumnya.

Penemuan-penemuan tersebut di atas merupakan proses alamiah


yang hanya mungkin pada zaman itu mencari dan akhirnya menemukan
dan mampu menggunakan angka-angka dan abjad untuk melakukan
perhitungan-perhitungan. Di samping kemampuan-kemampuan dan
penemuan-penemuan tersebut, mereka bisa membentuk kemampuan
mengukur, kemampuan ini digunakan untuk mengukur bidang tanah dan
perladangan juga mengukur hasil panennya. Untuk keperluan pengukuran-
pengukuran tersebut juga telah ditemukan bentuk segitiga, segitiga siku-
siku, dan sudut siku-siku. Kemudian ilmu berkembang dan menjelma
menadi ilmu hitung (arithmetic) dan ilmu ukur (geometry).

2. Zaman Yunani

Masa 600 tahun sebelum masehi sampai kurang lebih 200 tahun
sebelum masehi biasanya disebut zaman Yunani. Dalam zaman ini proses-
proses perkembangan know how tetap mendasari kehidupan sehari-hari,
tapi lebih maju daripada zaman sebelumnya. Dalam bidang pengetahuan
sikap dan pemikiran yang sekedar menerima apa adanya, terjadi perubahan
besar, dan perubahan ini dianggap sebagai dasar ilmu pengetahuan
modern. Hal ini berdasarkan pada sikap bangsa Yunani yang tidak dapat
menerima pengalaman-pengalaman secara pasif receptif. Mereka memiliki
"inquiry atitude" dan "inquiry mind" orang pertama yang mempertanyakan
dasar dari alam dan isi alam ini adalah Thales (624-548 SM). Pemikiran
Thales dalam rangka membahas perkembangan ilmu pengetahuan "Yang
penting bukan jawaban yang diberikan, tetapi diajukannya pertanyaan
tersebut". Karena dari pertanyaan akan menimbulkan atau menyebabkan
pemeriksaan dan penelitian yang terus menerus. Jadi, pertanyaan
merupakan suatu motor yang tetap mendorong pemikiran dan
penyelidikan.

Disamping Thales terdapat banyak tokoh filsafat Yunani yang

11
besar sekali sumbangannya pada perkembangan ilmu pengetahuan
diantaranya adalah Al-Fargani, Jabir bin Hayyam, Phytagoras, Aristoteles
dan Archimedes.

3. Zaman Modern

Pada permulaan abad ke-14, di Eropa di mulai perkembangan


ilmu pengetahuan. Sejak zaman itu sampai sekarang Eropa menjadi pusat
kemajuan ilmu pengetahuan dan umat manusia pada umumnya. Permulaan
perkembangannya dicetuskan oleh Roger Bacon (1214-1294) yang
menganjurkan agar pengalaman manusia sendiri dijadikan sumber
pengetahuan dan penelitian. Copernicus, Tycho Broche, Keppler dan
Galileo merupakan pelopor dalam mengembangkan pengetahuan yang
didasarkan pada pengalaman tersebut.

Perkembangan ilmu pengetahuan menjadi sangat mantap dan


pesat setelah ditulisnya buku yang berjudul Novum Organum oleh Francis
Bacon (1560-1626) yang mengutarakan tentang landasan empiris dalam
mengembangkan pengetahuan dan penegasan ilmu pengetahuan dengan
metodenya.14

Bila dilihat dari segi metodologi maka seluruh ilmu pengetahuan


tersebut didasarkan pada:
1. Pengamatan dan pengalaman manusia yang terus-
menerus
2. Pengumpulan data yang terus-menerus dan dilakukan
secara sistematis
3. Analisis data yang ditempuh dengan berbagai cara.
4. Penyusunan model-model atau teori-teori, sserta
penyusunan ramalan-ramalan sehubungan dengan
model itu.
5. Percobaan untuk menguji ramalan tersebut.15
14 http://arfan-exist-blogspot.com op.cit
15 Ibid.

12
Percobaan ini akan menghasilkan beberapa kemungkinan,
diantaranya benar atu salah. Jika terbukti salah, terbuka kemungkinan
untuk mencari kesalahan berpikir, sehingga terbuka juga kemungkinan
untuk memperbaikinya. Dengan demikian ilu pengetahuan modern
memiliki suatu sistem yang didalamnya terkandung mengoreksi diri, yang
memungkinkan ditiadakannya kesalahan demi kesalahan secara bertahap
menuju kebenaran.

IV. KESIMPULAN

Dari makalah di atas kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa


menurut Prof. Dr. M. J. Langerveid, ilmu pengetahuan adalah kumpulan
pengetahuan yang mengenai suatu hal tertentu, yang merupakan kesatuan
sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis dapat
dipertanggungjawabkan dengan sebab-sebab suatu kejadian.

Untuk mendapatkan suatu ilmu pengetahuan diperlukan adanya suatu


metode keilmuan dengan persuaratan berikut:
1. Obyektif, pengetahuan harus sesuai obyeknya.
2. Metodik, pengetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu yang
teratur dan terkontrol.
3. Sistematis, pengetahuan tersusun dengan suatu sistem.
4. Berlaku umum, pengetahuan berlaku untuk semua orang.

Perkembangan pengetahuan sudah dimulai sejak zaman purba, hal


tersebut disebabkan karena manusia memilik rasa ingin tahu yang
berkembang, sehingga pada zaman yunani manuaia sudah mulai menggunakan
metode ilmiah yang tidak hanya mengandalkan rasio semata tetapi juga harus
dengan pengalaman empirik sehingga apa yang mereka dapatkan dapat
dibuktikan dan diterima oleh umum.

Kelahiran ilmu alamiah modern mungkin saja terjadi pada zaman


Yunani, karena pada zaman inilah pendekatan kebenaran bertumpu pada

13
rasional approach, yang selanjutnya menjadi cikal bakal perkembangan ilmu
pengetahuan yang pesat pada zaman modern.

V. PENUTUP

Demikian makalah yang dapat kami susun, yang tentunya selalu


melibatkan berbagai pihak yang telah membantu dalam terselesainya makalah
ini, maka hari itu kami dapat mengucapkan terimakasih atas bantuan serta
dorongannya.

Dalam makalah ini kami mengakui masih banyak sekali kekurangan


mengenai keterangan serta penjelasan dari materi yang terdapat dalam
makalah ini. Dan semoga bermanfaat bagi semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahan, Bandung: CV. Diponegoro,


2000
http:// ilham.thereader.wordpress.com
http:// ruh citra.wordpress.com
http://arfan-exist-blogspot.com
http://media islam.com

15
KELAHIRAN PENGETAHUAN ALAMIAH MODERN

Makalah

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
Dosen Pengampu: Suwahono, M.Pd.

Oleh:

Ana Zufiana (093911007)


Ani Maslakah (093911008)
Eli Jumi’ati (093911009)

PGMI 2 A
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG

16
2010
PERTANYAAN

1. Apakah pengertian ilmu pengetahuan


menurut Prof. Dr. M.J. Langerveld?
2. Apa ciri-ciri khas ilmu pengetahuan?
3. Apa objek penelaah ilmu pengetahuan?
4. Sebutkan ayat al-Qur’an tentang ilmu
pengetahuan?
5. Apa yang disebut metode keilmuan itu?
6. Sebutkan teori-teori keilmuan?
7. Sebutkan syarat-syarat untuk
memperoleh metode keilmuan?
8. Sebutkan kerangka dasar prosedur
metode keilmuan?
9. Apa syarat-syarat suatu himpunan
pengetahuan dapat disebut IPA?
10. Apa yang dimaksud pengetahuan sians?
11. Perkembangan pengetahuan dari masa ke
masa dibagi menjadi berapa? Sebutkan!
12. Bila dilihat dari segi metodologi dan
psikologi ilmu pengetahuan didasarkan
pada apa? Sebutkan!

17

You might also like