Professional Documents
Culture Documents
0
mail.shalim@yahoo.com
[Type your address] [Type your phone number] [Type your e-mail address]
SENDIRI PEMROGRAMAN
VISUAL BASIC 6.0
2004 S. HALIM
BELAJAR
1
BAB 1
PENGENALAN VISUAL BASIC
BAB 2
PEMROGRAMAN DALAM VISUAL BASIC
Fase Runtime
Pada fase ini, kita memonitor jalannya program kita. Kita dapat
menggunakan tool untuk melakukan debug atau testing yang mana pada fase
desain, tool tersebut tidak berfungsi. Tool-tool debug ini antara lain adalah:
- Local Window untuk menampilkan nama dan nilai dari suatu variabel lokal
pada modul atau prosedur.
- Watches Windows untuk memonitor nilai dan variabel dalam program kita
secara keseluruhan termasuk variabel global.
- Call Stack untuk menampilkan semua prosedur yang sedang menunggu
prosedur saat ini untuk diselesaikan. Call stack akan ada ketika kita
melakukan break saat program berjalan.
1. Penamaan
a. Control Prefix
Suatu property yang dimiliki semua kontrol adalah property name.
Properti ini sangat penting karena berfungsi sebagai pengenal kontrol
pada kode program. Berikut adalah standar penamaan untuk komponen
Visual Basic.
Nama Kontrol Prefix
CheckBox Chk
ComboBox Cbo
CommandButton Cmd
Data Dat
DirListBox Dir
DriveListBox Drv
FileListBox Fil
Frame Fra
HscrollBar Hsb
Image Img
Label Lbl
Line Lin
ListBox Lst
OLE Container Control Ole
4
OptionButton Opt
PictureBox Pic
Shape Shp
TextBox Txt
Timer Tmr
VscrollBar Vsb
b. Variable Prefix
Pemberian nama variabel harus menggunakan kata yang singkat,
jelas dan mencerminkan isi variabel tersebut. Tabel berikut menunjukkan
beberapa prefix variabel yang umum digunakan.
2. Variabel
a. Deklarasi
Deklarasi variabel pada VB dapat dilakukan secara eksplisit dan
implicit. Jika variable tidak dideklarasikan secara eksplisit maupun implicit,
maka variabel secara otomatis akan dianggap sebagai variant.
- Eksplisit
Ada empat level scope yang menentukan jangkauan variable pada
program, yaitu:
* Level Prosedur : lifetime variabel hanya selama prosedur dijalankan.
Dideklarasikan dengan kata kunci Dim. Misalnya:
Dim intNum as Integer
Dim strNama as String
b. Konstanta
Konstanta digunakan untuk menset suatu variabel yang nilainya
tidak berubah. Cara pendeklarasiannya adalah dengan menambahkan
kata kunci Const. Misalnya :
Const AppTittle = “Belajar Visual Basic”
Public Const PI = 3.14159265
c. Tipe Data VB
Tipe data yang terdapat dalam Visual Basic adalah sebagai berikut :
Tipe data Ukuran Range
Byte 1 byte 0 s/d 255
Boolean 2 byte True atau False
Integer 2 byte -32,768 s/d 32,767
-2,147,483,648 s/d
Long 4 byte
2,147,483,647
-3.402823E38 s/d
Single 4 byte
3.402823E38
6
-1.79769313486231E308 s/d
Double 8 byte
1.79769313486232E308
-922,337,203,685,477.5808 s/d
Currency 8 byte
922,337,203,685,477.5807
January 1, 100 s/d December
Date 8 byte
31, 9999
Object 4 byte Referensi Object
Untuk fixed-length 65.000
String 1 byte per karakter karakter dan untuk string
dinamis lebih kurang 2 milyar
Variant 16 byte + 1 byte Menerima semua tipe data
Range elemen sesuai dengan
User-defined Tergantung jumlah
tipe data masing-masing
type elemen
elemen.
3. Array
Array adalah satu variabel yang menyimpan data secara berurutan
dengan indeks. Cara pendeklarasiannya adalah sebagai berikut:
Dim arrPos(4) as long
Pendeklarasian ini menghasilkan 5 elemen dengan indeks 0 sampai 4. Untuk
mengubah indeks awal menjadi 1, kita dapat mendeklarasikan
Option base 1 atau Dim arrPos(1 To 5) as integer
Variabel array juga dapat berupa array multidimensi. Misalnya:
Dim arrPos(4,4) as Long
Dengan deklarasi seperti ini maka array yang dibuat adalah 2 dimensi yaitu
5x5. Array juga dapat berupa array dinamik dimana jumlah elemen dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Contoh:
Dim arrDinamis()
Kita dapat mengalokasikan jumlah elemen dengan kata kunci Redim, seperti
Redim arrDinamis(x, y)
Agar nilai pada variabel tidak hilang setiap kita mengalokasi ulang maka kita
perlu menambahkan kata kunci Preserve.
Redim Preserve arrDinamis (Ubound(arrDinamis)+1)
Berikut ini adalah perintah yang berhubungan dengan array :
7
4. Statement
Statement adalah perintah yang dikenal dan dikerjakan oleh Visual
Basic. Statement dapat berupa:
Assigment Statement : Digunakan untuk memberi nilai pada suatu
variabel sehingga statement ini terdiri dari nama variabel diikuti
operator penugasan (=) dan kemudian ekspresi. Misalnya
strNama = “Halim”
Prosedure Call : Digunakan untuk memanggil suatu prosedur/sub
prosedur. Prosedur adalah sepenggal program yang memiliki fungsi
khusus. Misalnya kita memiliki satu prosedur bernama Cetak. Maka
kita dapat memanggilnya dengan cara:
Cetak „ atau
Call Cetak
Function Call : merupakan gabungan dari kedua statement diatas.
Statement ini memanggil function atau penggalan program yang
mengembalikan hasil untuk ditampung dalam suatu variabel. Misalnya:
A = Pangkat (3,5)
B = A + Pangkat(2,8)
5. Operator
Operator merupakan bagian dari suatu ekspresi yang menunjukkan
operasi yang dilakukan terhadap operand. Operand adalah ekspresi yang
dikenakan operasi. Semua operator membutuhkan minimal satu operand.
Berdasarkan fungsinya operator dapat dibedakan menjadi :
Operator Aritmatika, adalah operator yang digunakan dalam operasi
aritmatika dimana operannya bertipe numerik.
Operator Operasi
+ Penjumlahan
- Pengurangan
8
* Perkalian
/ Pembagian bilangan real
\ Hasil Pembagian
^ Pemangkatan
Mod Sisa Pembagian
Parameter juga dapat berupa Enum yang kita buat sebelumnya. Misalnya:
Private Enum Tipe
Reguler = 1
Spesial = 2
End Enum
Private Sub Kelas (a As Tipe)
Msgbox “Kelas yang anda pilih adalah ” & a
End Sub
Private Sub Form_Load ()
Dim x As Tipe
X = Reguler
Kelas (x)
End Sub
11
7. Looping
Semua bahasa pemrograman memiliki perintah looping, dan dalam
Visual basic ada beberapa perintah perulangan, antara lain:
a. Do While atau While
Perulangan Do While atau While akan melakukan looping selama
kondisi yang diberikan masih terpenuhi. Perulangan hanya akan
dijalankan jika kondisi benar. Jika kondisi bernilai salah maka
perulangan tidak akan dijalankan sama sekali. Syntax:
Do While (Kondisi)
.........
Loop
While (Kondisi)
.........
Wend
Misalnya:
x=1 x=1
While x<=5 Do While (x<=5)
........ ........
x=x+1 x=x+1
Wend Loop
Kedua perintah diatas memiliki arti yang sama. Semua statement
diatas akan diulang sebanyak 5 kali yaitu selama nilai x masih tidak
lebih dari 5.
Syntax lain Do While adalah
Do
.........
Loop While (Kondisi)
Dengan syntax ini, Perulangan dijalankan minimal 1 kali. Setelah
perulangan dilakukan sekali, kondisi baru diperiksa. Jika benar maka
looping dilanjutkan, tetapi jika salah maka looping akan keluar.
b. Do Until
Perintah looping do until adalah kebalikan dari do while. Do until akan
melakukan looping selama kondisi salah. Jika kondisi yang diberikan
sudah terpenuhi maka looping akan berhenti. Syntax:
Do Until (Kondisi) Do
......... .........
Loop Loop Until (Kondisi)
Misalnya:
X=1 „ Looping akan terjadi 4x
Do Until X=5 „ sampai X=5
X=X+1
Loop
12
c. For....Next
Perulangan ini hanya digunakan jika jumlah perulangannya sudah
diketahui. Syntax:
For varname=nilaiawal To nilaiakhir [Step value]
............
Next varname
Step bersifat optional. Fungsinya adalah melakukan penambahan
terhadap varname sejumlah value. Jika tidak ditentukan maka value
dianggap 1 sehingga varname bertambah 1 mulai dari nilai awal.
Untuk keluar dari perulangan dapat digunakan perintah exit do dan exit
for. Exit do tidak dapat digunakan pada perintah looping While...Wend.
8. Seleksi
Ada beberapa statement yang digunakan untuk perintah penyeleksian kondisi.
If....Then....End If
Ada beberapa bentuk dan if :
If kondisi then statement1
If kondisi then
..............
statement1 „ akan dikerjakan apabila kondisi benar
End if
If kondisi then
statement1 „ akan dikerjakan apabila kondisi benar
Else
statement2 „ akan dikerjakan apabila kondisi salah
End if
Contoh:
X=10
If x>=1 and x<20 Then
Msgbox “X berada antara 1 sampai 20”
Else
Msgbox “X tidak berada antara 1 sampai 20”
End If
13
Select....End Select
Bentuk dari statement ini adalah:
Select case ekspresi
Case value_n : statement_n
Case Else
statement_n
End Select
Contoh:
X=2 „ Yang tercetak adalah “Dua”
Select Case X
Case 1: Print “Satu”
Case 2: Print “Dua”
Case 3: Print “Tiga”
End Select
14
BAB 4
FUNGSI DASAR VISUAL BASIC
1. Fungsi Matematik
Berikut ini adalah beberapa fungsi matematik yang umum dipakai:
Fungsi Keterangan
Abs() Menghasilkan nilai absolut
Atn() Menghasilkan nilai Arc Tangen
Cos() Menghasilkan nilai Cosinus
Exp() Menghasilkan nilai berbasis logaritma
Int() Menghasilkan nilai integer
Len() Jumlah karakter numerik
Log() Menghasilkan nilai logaritma natural
Rnd() Menghasilkan angka random dari 0 sampai 1
Round(a,b) Membulatkan nilai a sebesar b angka dibelakang koma
Sin() Menghasilkan nilai Sinus
Sqr() Akar Kuadrat
Tan() Menghasilkan nilai Tangen
2. Fungsi String
Berikut beberapa fungsi dasar string yang disediakan Visual Basic:
Fungsi Keterangan
Mengubah string menjadi nilai ascii. Contoh:
Asc(str) Dim X As Integer
X=Asc(“A”) „ X=65
Mengubah nilai ascii menjadi string. Contoh:
Chr(int) Dim X As String
X=Chr(65) „ X=A
Mencari posisi suatu substring dalam string. Contoh:
Intstr Intstr bentuk 1 (case sensitive)
Print Instr(“abcd ABCD”,”ABC”) „ 6
15
c. Fungsi Weekday(Date)
Untuk mengetahui hari keberapa dalam satu minggu. Fungsi ini
mengembalikan nilai integer sebagai berikut:
0 = Minggu 4 = Kamis
1 = Senin 5 = Jum‟at
2 = Selasa 6 = Sabtu
3 = Rabu
Contoh:
X = Weekday(“03/31/2004”) „ X= 3 (Rabu)
Contoh :
Dim A, B As Date
A = “03/31/2004”
B = DateAdd(“m”,A,1) „ maka B = 04/31/2004
BAB 6
VALIDASI & ERROR HANDLING
Di dalam Visual Basic kita dapat menangkap dan menangani error yang
mungkin terjadi karena kesalahan program sehingga lebih user friendly. Sebagai
contoh, coding berikut akan meng-generate sebuah error.
Di dalam Visual Basic kita dapat menangkap dan menangani error yang
mungkin terjadi karena kesalahan program sehingga lebih user friendly. Sebagai
contoh, coding berikut akan meng-generate sebuah error.
Private Sub Form_Load() Dim a As Byte
a = 300 „ tidak mungkin, sebab byte harus < 256
End Sub
Jika program tersebut dijalankan maka akan muncul pesan error. Untuk
membuatnya lebih user friendly maka kita dapat menggunakan perintah On
Error Goto (Label) Dengan demikian, jika terjadi error maka program akan
langung membaca perintah setelah label yang dimaksud. Dapat juga digunakan
perintah On Error Resume Next
Contoh:
Private Sub Form_Load()
On Error goto ErrHandle
Dim a As Byte
a = 300 „ Karena error langsung tampilkan pesan error
Exit Sub
ErrHandle:
MsgBox “An Error Occured!”
End Sub
Private Sub Form_Load()
On Error Resume Next
Dim a As Byte
a = 300 „ Karena error langsung exit sub
Exit Sub
ErrHandle:
MsgBox Err.Number & Err.Description, , “Pesan Error”
End Sub
Jika kita malas untuk menangani kermungkinan error yang terjadi, maka kita
dapat menulis On Error Goto 0. Dengan perintah ini segala error yang terjadi
akan diabaikan oleh Visual Basic.
19
Kita juga dapat menyimpan error yang terjadi pada program untuk dokumentasi
dan informasi untuk perbaikan. Berikut adalah contoh sederhana untuk mencatat
error ke dalam suatu file:
Public Sub CatatError(iNoErr As Integer, sDesc As _
String, sSource As String, sData As String, sPath _
As String)
Dim F As Integer
F = FreeFile
Open sPath For Append As #F
Print #F, "Error Number: " & iErrNum
Print #F, "Description: " & sDesc
Print #F, "Source: " & sSource
Print #F, "Date: " & Date
Print #F, ""
Close #F
End Sub
Prosedur diatas dapat kita panggil dengan cara berikut:
WriteError Err.Number, Err.Description, Err.Source, _
Now, App.path & "\Err.log"
Error dapat terjadi karena kesalahan program yang kita buat atau kesalahan
input dari user. Untuk itu validasi juga diperlukan untuk mencegah input-input
tertentu yang memungkinkan terjadinya error. Validasi juga beraneka ragam,
misalnya kita membatasi range data, melakukan validasi input keyboard, dsb.
Berikut contoh bagaimana melakukan validasi input keyboard.
„ Bila jumlah karakter harus 10, misalnya untuk NIM
Private Sub Textbox1_KeyPress (KeyAscii As Integer)
If Len(Textbox1.Text) > 10 And keyascii = 13 Then
......
End If
End Sub
„ Bila input hanya boleh angka
Private Sub Textbox1_KeyDown(KeyCode As Integer, _
Shift As Integer)
If Keycode>=48 And KeyCode<=57 Then Exit sub
End Sub
„ Cara lain untuk validasi input tertentu
Private Sub Textbox1_KeyPress (KeyAscii As Integer)
Select Case KeyAscii
Case 48 To 57 „ Untuk angka 0-9
Case 65 To 90 „ Untuk huruf besar A-Z
Case 8, 13, 32 „ Untuk Backspace, Enter, Spasi
Case Else
KeyAscii=0
End Select
End Sub
20
BAB 7
WINDOWS APPLICATION PROGRAMMING
INTERFACE (Win32 API)
Fungsi API dapat dideklarasikan dalam sebuah modul atau dalam code
window form tapi umumnya dideklarasikan dalam sebuah modul dalam level
public. Jika dalam form, maka harus dideklarasikan private. Berikut adalah
bentuk pendeklarasian fungsi DLL:
[Public/Private] Declare Function nama_fungsi LIB “nama_file_dll” [Alias
“nama_alias”] ([parameter]) As tipe_data
Fungsi Windows API dapat kita lihat dengan API Viewer seperti pada gambar
diatas setelah membuka file Win32api.txt. Disini kita tidak membahas terlalu jauh
mengenai windows API. Berikut beberapa fungsi API yang umum antara lain:
Fungsi/Prosedur Keterangan
CloseWindow Minimize window
CreateEllipticRgn Membuat form ellips
CreateRoundRectRgn Membuat form dengan sudut bulat
FindWindow Mendapatkan handle window dari nama window
GetCursorPos Mengambil posisi mouse
GetDiskFreeSpace Mendapatkan sisa space pada harddisk
GetSystemDirectory Mendapatkan direktori sistem
GetSystemMenu Mendapatkan handle dari menu
GetSystemTime Setting waktu sistem
GetTempPath Mendapatkan direktori temp
GetWindowRect Mendapatkan batas window dalam segi empat
GetWindowsDirectory Mendapatkan direktori windows
ReleaseCapture Melepaskan capture mouse dari form
SendMessage Mengirim pesan ke window
SetCursorPos Mengatur posisi mouse
SetFocusAPI Memindahkan fokus
SetWindowPos Mengatur posisi order form
SetWindowRgn Menset nilai region window
SndPlaysound Memainkan suara sesuai file wav
SwapMouseButton Mengubah tombol mouse
Untuk pendeklarasiannya dapat dilihat pada API Viewer. Berikut contoh
penggunaan API. Kita akan membuat form berbentuk ellips dan posisi form on
top dimana form dapat dipindahkan tanpa titlebar.
StartupPosition = CenterScreen
ShowInTaskBar = True
Buka code window form dan tambahkan kode berikut.
Private Declare Function CreateEllipticRgn Lib "gdi32" _
(ByVal X1 As Long, ByVal Y1 As Long, ByVal X2 As Long, _
ByVal Y2 As Long) As Long
Private Declare Function SetWindowPos Lib "user32" _
(ByVal hwnd As Long, ByVal hWndInsertAfter As Long, _
ByVal X As Long, ByVal Y As Long, ByVal cx As Long, _
ByVal cy As Long, ByVal wFlags As Long) As Long
Private Declare Function SetWindowRgn Lib "user32" _
(ByVal hwnd As Long, ByVal hRgn As Long, _
ByVal bRedraw As Boolean) As Long
Private Declare Function SendMessage Lib "user32" Alias _
"SendMessageA" (ByVal hwnd As Long, ByVal wMsg As Long, _
ByVal wParam As Long, lParam As Any) As Long
Private Declare Function ReleaseCapture _
Lib "user32" () As Long
Private Const WM_NCLBUTTONDOWN = &HA1
Private Const HTCAPTION = 2
Private Const HWND_TOPMOST = -1
Private Const HWND_NOTOPMOST = -2
Private Const SWP_NOMOVE = &H2
Private Const SWP_NOSIZE = &H1
Sub PindahForm(ObjForm As Form)
ReleaseCapture
SendMessage ObjForm.hwnd, WM_NCLBUTTONDOWN, _
HTCAPTION, 0
End Sub
Private Sub CmdExit_Click()
End
End Sub
Private Sub CmdNormal_Click()
Call SetWindowPos(Me.hwnd, HWND_NOTOPMOST, 0, 0, _
0, 0, SWP_NOMOVE + SWP_NOSIZE)
End Sub
Private Sub CmdOnTop_Click()
Call SetWindowPos(Me.hwnd, HWND_TOPMOST, 0, 0, _
0, 0, SWP_NOMOVE + SWP_NOSIZE)
End Sub
23
Contoh lain misalnya untuk mendapatkan direktori temp. Buka Notepad dan ketik
kode berikut ini kemudian save dengan ekstensi namafile.bas
Buka dengan VB. Set Properti startup menjadi sub main. Bila program dijalankan
maka sebuah message box akan muncul menampilkan path direktori temp anda.
Sub main()
MsgBox “Direktori Temp Anda: “ & TempDir, vbInformation
End Sub
24
BAB 8
DIALOG CONTROL DAN MENU
2. FileSave window
Ditampilkan dengan perintah showsave, yaitu:
Commondialog1.showsave
Contoh:
Commondialog1.dialogtitle = “Save File”
Commondialog1.filename = “*.txt”
Commondialog1.filter = “*.*”
Commondialog1.showsave
3. Color window
Untuk membuka jendela color, yaitu:
Commondialog1.showcolor
Contoh:
Commondialog1.showcolor
LblLabel.Forecolor = Commondialog1.color
4. Font window
Menampilkan daftar font yang ada, yaitu dengan cara:
Commondialog1.showfont
25
Contoh:
Commondialog1.flags = cdlCFBoth
Commondialog1.showfont
Flag diisi cdlCFBoth agar semua font baik font true type, font layar, dan font
printer ditampilkan. Penggunaannya adalah:
Label1.Font.Size = Commondialog1.FontSize
Label1.Font.Bold = Commondialog1.FontBold
Label1.Font.Name = Commondialog1.FontName
5. Printer
Digunakan untuk menampilkan kotak dialog printer.
Commondialog1.ShowPrinter
6. Help
Dengan method showhelp kita dapat menampilkan help dengan mudah.
Contoh:
Commondialog1.helpfile = “C:\Windows\Help\win.hlp”
Commondialog1.showhelp
sistem.
cdlCFTTOnly &H40000 Menentukan bahwa kotak dialog hanya
membolehkan pilihan font TrueType.
cdlCFWYSIWYG &H8000 Menentukan bahwa kotak dialog hanya
membolehkan pilihan font yang ada pada
printer dan layar. Jika flag ini diset, flag
cdlCFBoth dan cdlCFScalableOnly juga
harus diset.
Menu
Nama Keterangan
Caption Teks yang terlihat
Name Nama dalam kode
Checked Tanda check pada bagian kiri menu
Visible Menu terlihat atau tidak
Enabled Jika FALSE, menu tidak dapat dipilih.
Index Jika menu bagian dari control array.
Shortcut Key untuk mengakses menu
HelpContextID Topil dalam file help
NegotiatePosition Dengan OLE untuk menentukan menu
yang tampil.
WindowList Menu control menyimpan daftar window
MDI Child.
Untuk membuat menu Popup cukup hilangkan visible pada menu dan gunakan
syntax :
Popupmenu <Nama menu>
Misalnya saat klik kanan maka:
BAB 9
COMPONENT (OCX) DAN CLASS MODULE
Component
Visual Basic juga menyediakan fitur untuk membuat komponen sendiri.
Komponen dalam VB dikenal dengan istilah ActiveX Control / Component yang
biasanya berekstensi OCX atau DLL. Caranya adalah saat pertama kali VB
dijalankan pilih ActiveX Control. Misalnya kita akan membuat sebuah komponen
yang dapat menampilkan tanggal dan waktu saat ini.
Jalankan VB anda, pilih ActiveX control. Masukkan sebuah label dan sebuah
timer pada usercontrol anda. Set properti seperti berikut:
Timer
Properti Nilai
Name TmrDate
Interval 1000
Label
Properti Nilai
Name LblDate
Alignment Center
Caption (kosongkan)
Autosize True
Samakan ukuran label dengan usercontrol. Kemudian buka code window dan
tambahkan kode berikut:
Private dtTipe As TipeDateTime
Public Enum TipeDateTime
Waktu = 0
Tanggal = 1
Keduanya = 2
End Enum
Public Property Get WarnaTulisan() As OLE_COLOR
WarnaTulisan = lblDate.ForeColor
End Property
Public Property Let WarnaTulisan(ColorVal As OLE_COLOR)
lblDate.ForeColor = ColorVal
End Property
33
Untuk mentest komponen ini, buat project baru standard exe. Tambahkan
komponen ini. Dan drag ke form. Anda bisa menemukan telah muncul 2 properti
yang kita buat yaitu WarnaTulisan dan Tipe. Perintah Get dan Let adalah
sepasang dan digunakan untuk mendefenisikan property yang akan kita buat,
demikian juga dengan WriteProperties dan ReadProperties. Keduanya juga
sepasang digunakan untuk menangani property yang kita buat.
34
Kita juga dapat menambahkan event pada kontrol kita dengan mendeklarasikan
nama event dengan kata kunci Event dan RaiseEvent. Contoh:
Class Module
Memang Visual Basic bukan bahasa pemograman berorientasi object
murni, karena tidak mendukung Inheritance. Namun, dengan class kita dapat
mengorganisasikan kode program kita terutama untuk reusability. Kita akan
mencoba untuk membuat sebuah class sederhana. Bukalah menu project dan
pilih add class module. Secara default, class module yang pertama akan diberi
nama Class1. Kita harus menggantinya agar sesuai dengan class yang akan kita
buat. Misalnya kita ingin membuat suatu objek orang. Kita namakan COrang.
Ketikkan baris kode berikut dalam class module.
Option Explicit
Public Nama As String
Public Umur As String
Create Object
Dengan class kita tak dapat menggunakan variabel secara langsung
setelah deklarasi. Kita harus mengalokasi sendiri sebuah objek ke memory
sebelum kita dapat menggunakan method atau memberi nilai pada propertinya.
Jika bagian Set Orang = New COrang kita hilangkan maka akan muncul pesan
error yang berbunyi : „Object variable or With Block variable not set”. Kita dapat
menghilangkan error ini dengan menggunakan is nothing.
If not (Orang Is Nothing) then
Print Orang.Nama & “berumur “ & Orang.Umur
End if
Untuk membuat objek ada 2 cara yaitu: seperti contoh diatas atau dengan auto
instancing.
Dim Orang As New COrang
35
Property Procedure
Sekarang kita akan ubah contoh diatas dan melakukan enkapsulasi
terhadap data. Ketikkan baris berikut pada class modul.
Option Explicit
Private m_Nama As String „ Public diubah menjadi Private
Private m_Umur As String
„ Property Prosedure secara default adalah Public
Property Get Nama() As String
Nama = m_Nama
End Property
Property Let Nama(ByVal Str As String)
If Str = “” then Error.Raise 5
„ Error 5 = Invalid Procedure Argument
m_Nama = Str
End Property
Property Get Umur() As String
Umur = m_Umur
End Property
Property Let Umur(ByVal Str As String)
If Str = “” then Error.Raise 5
„ Error 5 = Invalid Procedure Argument
m_Umur = Str
End Property
Sekarang kita tak dapat langsung mengassign Orang.m_Nama = “...” tetapi kita
harus melakukannya melalui property prosedure. Jika kita tidak mengisi maka
akan muncul pesan error saat dijalankan.
Method
Class module juga dapat berisi sub atau function yan dikenal dengan
nama method.Misalnya untuk contoh diatas. Tambahkan kode berikut dalam
class module.
Function Data() As String
Data = m_Nama & “ berumur “ & m_Umur
End Function
Pada modul form,
Private Sub Form_Load()
Dim Orang As New COrang
Orang.Nama = Inputbox(“Masukkan Nama:”) „ Assign
Orang.Umur = Inputbox(“Masukkan Umur:”) „ properti
Print Orang.Data
End Sub
36
BAB 10
DATA ACCESS INTERFACE
Dalam Visual basic terdapat 3 jenis Data Access Inteface (Fasilitas mengakses
data), yaitu:
Data Access Objects (DAO)
DAO menyediakan dua cara dasar untuk mengakses data :
1. Microsoft Joint Engine Technology (Jet) yang dapat mengakses data source
seperti Microsoft Access, Foxpro, Paradox atau Lotus 1-2-3.
2. ODBCDirect yang dapat langsung mengakses remote database server
tanpa Microsoft Jet database engine. ODBCDirect ini mempunyai kinerja
yang lebih bagus dan juga memerlukan memori yang lebih kecil.
ODBCDirect adalah bagian dari DAO 3.5 object library, dan merupakan
perluasan dari DAO. Keterbatasan terbesar DAO adalah kenyataan bahwa DAO
tidak memiliki fasilitas untuk dihubungkan ke remote database, seperti pada
sistem client/server. Sedangkan ODBCDirect secara fungsional menyediakan
fasilitas ini, namun kurang efisien. DAO dirancang hanya untuk berhubungan
dengan databases dan tidak dapat mengakses data lainnya, seperti pada sistem
email.
Berikut adalah perbedaan connection string untuk setiap jenis OLEDB Provider:
OLEDB Provider Connection String
Microsoft Jet “Provider = Microsoft.Jet.Oledb.4.0; Data Source =
(Access) namadb.mdb”
“Provider=MSDASQL.1;UID=admin; Extended
Ms ODBC Driver Properties=”DBQ=c:\Program files\Microsoft Visual
Studio\VB98\NWIND.MDB;FIL=MS Access;”
“Provider = MSDAORA; Data Source =
Oracle
NmServer;UserID = Stefan; Password = 123456”
“Provider=SQLOLEDB.1;Persist Security
SQL Server Info=False;User ID=sa;Initial Catalog=Proyek;Data
Source=Stefan”
38
Argument Description
Data Argumen ini menentukan nama data source untuk koneksi.
Source Bersifat optional saat dipakai dengan OLE DB Provider
untuk AS/400 & VSAM atau OLE Provider untuk DB2.
File Name Argumen ini menentukan nama file provider specifik yang
berisi info preset koneksi. Argument ini tak bisa dipakai jika
argumen Provider dilewati. Tak didukung oleh OLE DB
Provider untuk AS/400 & VSAM.
Location Argumen ini menentukan nama Remote Database yang
digunakan untuk koneksi ke sistem OS/400. Parameter ini
39