Professional Documents
Culture Documents
A. Sosiologi Desa
1. Pengertian Desa
Sutardjo Kartohadikusumo
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat
tinggal suatu masyarakat yang berkuasa
mengadakan pemerintahan sendiri
C.S. Kansil
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan
masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
organisasi pemerntahan terendah langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan
rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Sosiologi Desa
a. Merupakan suatu cabang sosiologi yang
mempelajari gejala sosial di pedesaan
b. Sejarah :
- 1920 di Amerika Serikat ada mata kuliah tentang
problema kehidupan pedesaan
Rogers
Ilmu yang mempelajari fenomena masyarakat
dalam setting pedesaan
Daerah
Tanah yang produktif, lokasi, luas dan batas
yang merupakan lingkungan geografis
Penduduk
Jumlah penduduk, pertambahan penduduk,
pertambahan penduduk, persebaran penduduk
dan mata pencaharian penduduk
Tata Kehidupan
Pola tata pergaulan dan ikatan ikatan pergaulan
warga desa termasuk seluk beluk kehidupan
masyarakat desa
a. Fungsi Desa
- Dalam hubungan dengan kota desa merupakan
Heterland atau daerah dukung
Sutopo Yuwono
Salah satu peran pokok desa terletak di bidang ekonomi
blogs.unpad.ac.id/teguhaditya/wp-content/sosdeskot-tam-2.ppt
pengertian sosiologi secara umum, pengertian dan keterkaitan antara sosiologi pedesaan
dan sosiologi pertanian, ruang lingkup sosiologi pertanian dan kegunaan mempelajari
sosiologi pertanian.
Topik kuliah ini secara keseluruhan dapat diselesaikan dalam waktu 2 (dua) kali
tatap muka dengan total pertemuan sebanyak 3 jam. Setelah mengikuti kuliah ini
sosiologi pertanian; ruang lingkup sosiologi pertanian dan kegunaan sosiologi pertanian.
B. PENYAJIAN
Pengertian Sosiologi
Para sosiolog dan ahli terkait dengan sosiologi sampai saat ini masih terus
belum ada suatu kesepakatan bersama yang formal tentang pengertian sosiologi,
sungguhpun demikian ada beberapa pengertian dasar tentang sosiologi yang dapat
Berdasarkan akar katanya, Sosiologi berasal dari dua kata Yunani yaitu “socius”
yang berarti “kawan atau teman” dan “logos” yang berarti “ilmu atau pengetahuan”.
Teman atau kawan dapat dimengerti secara luas sebagai “keberadaan orang-orang lain
dalam suatu hubungan”. Dengan demikian berdasarkan asal katanya maka sosiologi
berarti “ilmu tentang berkawan” atau “ilmu tentang bagaimana manusia berkawan”.
Pitrin Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
(1)
hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, (2) hubungan
dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala non-sosial dan (3) ciri-ciri
Roucek dan Waren menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
Ouburn dan Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah
terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial (Soekanto, 2003:20)
2003:20)
Green (1960) dalam Raharjo (1999) menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu
yang
kelompok politik, dan lain sebagainya. Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi
Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses-
berbagai teori sosiologi dan berbagai cabang sosiologi. Obyek kajian yang berbeda
selanjutnya menjadi cabang baru seperti sosiologi industri, sosiologi politik, sosiologi
agama dan cabang sosiologi lainnya. Perkembangan ini juga termasuk sosiologi pedesaan
dan sosiologi pertanian sebagai cabang sosiologi yang khusus mengkaji masalah tentang
suatu studi yang melukiskan hubungan manusia di dalam dan atar kelompok yang ada di
dibedakan dengan “urban”. Secara lengkap pedesaan diartikan sebagai kawasan tempat
tinggal dan kerja yang secara jelas dapat dipisahkan dari kawasan yang lain yang disebut
“kota”.
dan perkotaan dapat dilihat antara lain dari kehidupan kegamaan, individualime,
pembagian kerja, macam pekerjaan, jalan pikiran, jalan kehidupan, serta perubahan-
sosial yang terjadi di pedesaan. Bidang kajian ini menekankan pada masyarakat pedesaan
dan segala dinamikanya yang antara lain mencakup struktur sosial, proses sosial, mata
pencaharian, pola perilaku, serta berbagai transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi..
disamakan dengan Sosiologi Pedesaan (Rural Sociology). Tetapi ini hanya berlaku jika
penduduk desa terutama hidup dari pertanian saja. Semakin sedikit kehidupan penduduk
di desa ditandai oleh kegiatan pertanian, semakin pantas sosiologi pertanian dipisahkan
sektor pertanian masih relatif dominan baik sebagai sektor primer maupun sekunder,
maka nampaknya dalam praktek agak sulit untuk membedakan secara tegas pokok
bahasan dan agenda kajian tentang sosiologi pedesaan dan pertanian. Tumpang tindih dan
saling terkait antara kedua pendekatan bidang sosiologi tersebut akan sangat mungkin
menurut Raharjo (1999:12) pertanian memang masih merupakan karakteristik pokok dari
umumnya desa-desa di dunia. Dilihat dari eksistensinya, desa merupakan fenomena yang
muncul dengan mulai dikenalnya cocok tanam di dunia ini. Dengan mengingat
pentingnya faktor pertanian bagi keberadaan desa, maka dapat dipahami bahwa
kebanyakan batasan sosiologi pedesaan masih selalu berkisar pada aspek pertanian.
Dalam pembahasan selanjutnya, bahan ajar ini menggunakan dua disiplin ilmu itu
tingkat perkembangannya, masih terdapat sejumlah masyarakat desa kita yang masih
terbelakang, sehingga masih tepat untuk dianalisis lewat kerangka Sosiologi Pedesaan. Di
lain pihak telah terdapat sejumlah desa yang telah maju sehingga lebih tepat untuk
menerus atau sementara tinggal di sana, sedangkan obyek sosiologi pertanian adalah
Sosiologi pedesaan lebih menggunakan pendekatan lokasi dalam hal ini “pemukiman”.
halnya sosiologi industri, yang membahas fenomena sosial dalam bidang ekonomi
organisasi pertanian, dan masalah sosial pertanian. Sebuah aspek yang sangat penting
oleh hubungan mereka dengan tanah (tata tanah), oleh hubungan pekerjaan mereka satu
dengan lainnya (tata kerja), dan oleh sistim ekonomi dan masyarakat yang ada diatas
mereka (tata kekuasaan). Keseluruhan tata sosial ini disebut sebagai hukum agraria yang
pedesaan dan masyarakat yang berprofesi sebagai petani dan menelaah hubungan-
hubungannya.
tingkah laku, sikap, perasaan, motif dan kegiatan-kegiatan petani yang umumnya hidup
dalam lingkungan pedesaan. Hasil telaah tersebut dapat digunakan untuk meperbaiki
proses sosial di pedesaan dan menuntut pembaharuan untuk masa depan. Petani
Praktek dari politik pertanian menuntut dari sosiologi pertanian antara lain tempat
dampak sosial yang akan timbul dari yang direncanakan. Sosiologi pertanian harus
memberikan data mengenai struktur pedesaan, mengenai kecenderungan perkembangan
sosial, mengenai penyakit dalam masyarakat dan keadaan darurat, mengenai harapan dan
dengan cara:
lain sebagainya.
C. PENUTUP
sosiologi
pertanian
REFERENSI
Rahardjo, 1999, Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian, Edisi Pertama, Gadjah
Soekanto, Soerjono, 2003, Sosiologi Suatu Pengantar, Cetakan ke-36, PT. Raja Grafindo
Persada
souce : http://74.125.153.132/search?q=cache%3ABTcmdsWfhIIJ
%3Alecture.brawijaya.ac.id%2Fhandono%2Ffiles%2F2009%2F07%2F1-pengertian-
sospert.pdf+Sosiologi+Pedesaan&hl=id&gl=id
SOSIOLOGI PEDESAAN
Pengertian-pengertian
Batasan. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam hubungan
kelompoknya. Yang mencakup hubungan di dalam dan antara kelompok-kelompok
manusia. Unsur-unsur yang terdapat dalam batasan ini adalah manusia, hubungan dan
kelompok. Perkataan socius dalam bahasa latin yang berarti teman, dan logos adalah ilmu
atau pengetahuan, teman disini mempunyai arti yang luas dari pada yang dimaksudkan
sehari-hari, yaitu pihak lain dalam suatu hubunga. Jadi bisa diartikan kawan maupun
lawan.
Sosiologi pedesaan adalah sosiologi yang melukiskan dan mencakup hubungan manusia
didalamnya dan antara kelompok – kelompok yang ada di lingkungan pedesaan (rural
dalam bahasa inggris). Perkataan pedesaan dalam pemakaian sehari- hari mudah saja
untuk dimengerti. Tetapi jika harus diberikan batasan yang tepat adalah sukar juga. Jika
kita ikuti
Maksud untuk mempelajari sosiologi pedesaan adalah untuk mengumpulkan keterangan
mengenai masyarakat pedesaan dan hubungan-hubungannya.yang melukiskan setelitinya
tingkah laku, sikap, perasaan, motif, dan kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan
pedesaan itu. Hasil dari penelitian sosiologi pedesaan tadi dapat di pergunakan untuk
usaha-usaha perbaikan penghidupan dan kehidupan manusia pedesaan. Misalnya usaha
penyuluhan pertanian.
Bacaan perkataan desa hanya dipakai di daerah jawa, Madura, bali, perkataan dusun
dipakai di daerah sumatera selatan : di Maluku orang mengenal nama dusun dati, di batak
perkataan dusun dipakai buat nama pendukuan. Di aceh orang memakai nama gambong
dan meunasah buat daerah-hukum yang paling bawah. Di batak daerah-hukum setingkat
dengan desa diberi nama kuta, uta atau huta.daerah –hukum di minangkabau dinamakan
nagari, daerah-gabungan ada yang dinamakan luha, di daerah sumatera timur daerah-
hukum yang paling bawah ialah suku. Disumatera selatan(kerinci, Palembang, Bengkulu)
daerah-hukum di lampung nama dusun atau tiuh, di minahasa wanua, didaerah makasar
ialah daerah-gaukang, dibugis adalah daerah-matowa.
Penularan masyarakat ( social contagion)
hal ini adalah penyebaran gagasan, sikap atau pola tingkah laku kepada sejumlah banyak
orang, karena interaksi social dengan sedikit pencerminan akal (Ratio), bentuk penularan
masyarakat ini bemacam-macam
Mode, yaitu suatu yang aktif relatif singkat waktunya dan mengenai cara menghias diri,
cara berbicara dan lain-lain pola tingkah laku. Ada sedikit tekanan untuk berlaku seragam
itu, bukan kerena agama atau moral, tetapi karena banyak orang telah berbuat demikian
sehingga lain-lainnya juga tidak mau ketinggalan. Contoh jelas adalah mode pada cara
pakaian golongan wanita.
Kegemaran, ini adalah pola tingkah laku yang pendek sekali umurnya dan daya tariknya
terletak pada sifat kebaru-baruannya itu. Umpamanya cara berpakaian istimewa untuk
sementara waktu, riasan rambut, model sepatu yang istimewa, dst
Kegila-gilaan, juga umumnya pendek sekali dan daya tariknya baru dan serem.
Contohnya seperti saling bermusuhan antara kelompok- kelompok pemuda, ngebut
dengan sepeda motor, pemborongan barang-barang karena takut harganya naik,
Epidemic sosiologi, hal ini mengenai penularan sosial dalam lapisan masyarakat yang
luas. Biasanya dengan penuh emosi dan adanya kepentingan umum, kadang-kadang
bersifat penyakit psychis. Contohnya seperti upacara magis dalam masa-masa genting.
Sikap bermusuhan terhadap golongan tertentu, sikap takut dan gelisah terhadap keadaan
ekonomi yang memburuk
Gerakan masa,yang terdiri dari kerusuhan, kerusuhan sebagai aksi protes yang telah
dikoordinasikan, tetapi secara spontan oleh berbagai lapisan masyarakat dimana-mana,
karena merasa tidak puas dengan kondisi yang ada dan kegelisahan sosial. Gerakan masa
berbeda dengan gerakan sosial, karane yang pertama tidak ada rencana dan pimpinan
yang tersusun rapi.
http://dwimercy.blogspot.com/2009/06/sosiologi-pedesaan.html
ineddocument.write(date_mmm);undefined
A. Sosiologi Desa
1. Pengertian Desa
Sutardjo Kartohadikusumo
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat
tinggal suatu masyarakat yang berkuasa
mengadakan pemerintahan sendiri
C.S. Kansil
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan
masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
organisasi pemerntahan terendah langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan
rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Sosiologi Desa
a. Merupakan suatu cabang sosiologi yang
mempelajari gejala sosial di pedesaan
b. Sejarah :
- 1920 di Amerika Serikat ada mata kuliah tentang
problema kehidupan pedesaan
Rogers
Ilmu yang mempelajari fenomena masyarakat
dalam setting pedesaan
Daerah
Tanah yang produktif, lokasi, luas dan batas
yang merupakan lingkungan geografis
Penduduk
Jumlah penduduk, pertambahan penduduk,
pertambahan penduduk, persebaran penduduk
dan mata pencaharian penduduk
Tata Kehidupan
Pola tata pergaulan dan ikatan ikatan pergaulan
warga desa termasuk seluk beluk kehidupan
masyarakat desa
a. Fungsi Desa
- Dalam hubungan dengan kota desa merupakan
Heterland atau daerah dukung
Sutopo Yuwono
Salah satu peran pokok desa terletak di bidang ekonomi
blogs.unpad.ac.id/teguhaditya/wp-content/sosdeskot-tam-2.ppt
pengertian sosiologi secara umum, pengertian dan keterkaitan antara sosiologi pedesaan
dan sosiologi pertanian, ruang lingkup sosiologi pertanian dan kegunaan mempelajari
sosiologi pertanian.
Topik kuliah ini secara keseluruhan dapat diselesaikan dalam waktu 2 (dua) kali
tatap muka dengan total pertemuan sebanyak 3 jam. Setelah mengikuti kuliah ini
sosiologi pertanian; ruang lingkup sosiologi pertanian dan kegunaan sosiologi pertanian.
B. PENYAJIAN
Pengertian Sosiologi
Para sosiolog dan ahli terkait dengan sosiologi sampai saat ini masih terus
belum ada suatu kesepakatan bersama yang formal tentang pengertian sosiologi,
sungguhpun demikian ada beberapa pengertian dasar tentang sosiologi yang dapat
Berdasarkan akar katanya, Sosiologi berasal dari dua kata Yunani yaitu “socius”
yang berarti “kawan atau teman” dan “logos” yang berarti “ilmu atau pengetahuan”.
Teman atau kawan dapat dimengerti secara luas sebagai “keberadaan orang-orang lain
dalam suatu hubungan”. Dengan demikian berdasarkan asal katanya maka sosiologi
berarti “ilmu tentang berkawan” atau “ilmu tentang bagaimana manusia berkawan”.
Pitrin Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
(1)
hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, (2) hubungan
dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala non-sosial dan (3) ciri-ciri
Roucek dan Waren menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
Ouburn dan Nimkoff berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah
terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial (Soekanto, 2003:20)
2003:20)
Green (1960) dalam Raharjo (1999) menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu
yang
kelompok politik, dan lain sebagainya. Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi
Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses-
berbagai teori sosiologi dan berbagai cabang sosiologi. Obyek kajian yang berbeda
selanjutnya menjadi cabang baru seperti sosiologi industri, sosiologi politik, sosiologi
agama dan cabang sosiologi lainnya. Perkembangan ini juga termasuk sosiologi pedesaan
dan sosiologi pertanian sebagai cabang sosiologi yang khusus mengkaji masalah tentang
suatu studi yang melukiskan hubungan manusia di dalam dan atar kelompok yang ada di
dibedakan dengan “urban”. Secara lengkap pedesaan diartikan sebagai kawasan tempat
tinggal dan kerja yang secara jelas dapat dipisahkan dari kawasan yang lain yang disebut
“kota”.
dan perkotaan dapat dilihat antara lain dari kehidupan kegamaan, individualime,
pembagian kerja, macam pekerjaan, jalan pikiran, jalan kehidupan, serta perubahan-
sosial yang terjadi di pedesaan. Bidang kajian ini menekankan pada masyarakat pedesaan
dan segala dinamikanya yang antara lain mencakup struktur sosial, proses sosial, mata
pencaharian, pola perilaku, serta berbagai transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi..
disamakan dengan Sosiologi Pedesaan (Rural Sociology). Tetapi ini hanya berlaku jika
penduduk desa terutama hidup dari pertanian saja. Semakin sedikit kehidupan penduduk
di desa ditandai oleh kegiatan pertanian, semakin pantas sosiologi pertanian dipisahkan
sektor pertanian masih relatif dominan baik sebagai sektor primer maupun sekunder,
maka nampaknya dalam praktek agak sulit untuk membedakan secara tegas pokok
bahasan dan agenda kajian tentang sosiologi pedesaan dan pertanian. Tumpang tindih dan
saling terkait antara kedua pendekatan bidang sosiologi tersebut akan sangat mungkin
menurut Raharjo (1999:12) pertanian memang masih merupakan karakteristik pokok dari
umumnya desa-desa di dunia. Dilihat dari eksistensinya, desa merupakan fenomena yang
muncul dengan mulai dikenalnya cocok tanam di dunia ini. Dengan mengingat
pentingnya faktor pertanian bagi keberadaan desa, maka dapat dipahami bahwa
kebanyakan batasan sosiologi pedesaan masih selalu berkisar pada aspek pertanian.
Dalam pembahasan selanjutnya, bahan ajar ini menggunakan dua disiplin ilmu itu
tingkat perkembangannya, masih terdapat sejumlah masyarakat desa kita yang masih
terbelakang, sehingga masih tepat untuk dianalisis lewat kerangka Sosiologi Pedesaan. Di
lain pihak telah terdapat sejumlah desa yang telah maju sehingga lebih tepat untuk
menerus atau sementara tinggal di sana, sedangkan obyek sosiologi pertanian adalah
Sosiologi pedesaan lebih menggunakan pendekatan lokasi dalam hal ini “pemukiman”.
halnya sosiologi industri, yang membahas fenomena sosial dalam bidang ekonomi
organisasi pertanian, dan masalah sosial pertanian. Sebuah aspek yang sangat penting
dengan lainnya (tata kerja), dan oleh sistim ekonomi dan masyarakat yang ada diatas
mereka (tata kekuasaan). Keseluruhan tata sosial ini disebut sebagai hukum agraria yang
pedesaan dan masyarakat yang berprofesi sebagai petani dan menelaah hubungan-
hubungannya.
tingkah laku, sikap, perasaan, motif dan kegiatan-kegiatan petani yang umumnya hidup
dalam lingkungan pedesaan. Hasil telaah tersebut dapat digunakan untuk meperbaiki
proses sosial di pedesaan dan menuntut pembaharuan untuk masa depan. Petani
Praktek dari politik pertanian menuntut dari sosiologi pertanian antara lain tempat
dampak sosial yang akan timbul dari yang direncanakan. Sosiologi pertanian harus
sosial, mengenai penyakit dalam masyarakat dan keadaan darurat, mengenai harapan dan
dengan cara:
lain sebagainya.
C. PENUTUP
sosiologi
pertanian
REFERENSI
th
Rahardjo, 1999, Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian, Edisi Pertama, Gadjah
Soekanto, Soerjono, 2003, Sosiologi Suatu Pengantar, Cetakan ke-36, PT. Raja Grafindo
Persada
souce : http://74.125.153.132/search?q=cache%3ABTcmdsWfhIIJ
%3Alecture.brawijaya.ac.id%2Fhandono%2Ffiles%2F2009%2F07%2F1-pengertian-
sospert.pdf+Sosiologi+Pedesaan&hl=id&gl=id
SOSIOLOGI PEDESAAN
Pengertian-pengertian
Batasan. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam hubungan
kelompoknya. Yang mencakup hubungan di dalam dan antara kelompok-kelompok
manusia. Unsur-unsur yang terdapat dalam batasan ini adalah manusia, hubungan dan
kelompok. Perkataan socius dalam bahasa latin yang berarti teman, dan logos adalah ilmu
atau pengetahuan, teman disini mempunyai arti yang luas dari pada yang dimaksudkan
sehari-hari, yaitu pihak lain dalam suatu hubunga. Jadi bisa diartikan kawan maupun
lawan.
Sosiologi pedesaan adalah sosiologi yang melukiskan dan mencakup hubungan manusia
didalamnya dan antara kelompok – kelompok yang ada di lingkungan pedesaan (rural
dalam bahasa inggris). Perkataan pedesaan dalam pemakaian sehari- hari mudah saja
untuk dimengerti. Tetapi jika harus diberikan batasan yang tepat adalah sukar juga. Jika
kita ikuti
Maksud untuk mempelajari sosiologi pedesaan adalah untuk mengumpulkan keterangan
mengenai masyarakat pedesaan dan hubungan-hubungannya.yang melukiskan setelitinya
tingkah laku, sikap, perasaan, motif, dan kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan
pedesaan itu. Hasil dari penelitian sosiologi pedesaan tadi dapat di pergunakan untuk
usaha-usaha perbaikan penghidupan dan kehidupan manusia pedesaan. Misalnya usaha
penyuluhan pertanian.
Bacaan perkataan desa hanya dipakai di daerah jawa, Madura, bali, perkataan dusun
dipakai di daerah sumatera selatan : di Maluku orang mengenal nama dusun dati, di batak
perkataan dusun dipakai buat nama pendukuan. Di aceh orang memakai nama gambong
dan meunasah buat daerah-hukum yang paling bawah. Di batak daerah-hukum setingkat
dengan desa diberi nama kuta, uta atau huta.daerah –hukum di minangkabau dinamakan
nagari, daerah-gabungan ada yang dinamakan luha, di daerah sumatera timur daerah-
hukum yang paling bawah ialah suku. Disumatera selatan(kerinci, Palembang, Bengkulu)
daerah-hukum di lampung nama dusun atau tiuh, di minahasa wanua, didaerah makasar
ialah daerah-gaukang, dibugis adalah daerah-matowa.
Penularan masyarakat ( social contagion)
hal ini adalah penyebaran gagasan, sikap atau pola tingkah laku kepada sejumlah banyak
orang, karena interaksi social dengan sedikit pencerminan akal (Ratio), bentuk penularan
masyarakat ini bemacam-macam
Mode, yaitu suatu yang aktif relatif singkat waktunya dan mengenai cara menghias diri,
cara berbicara dan lain-lain pola tingkah laku. Ada sedikit tekanan untuk berlaku seragam
itu, bukan kerena agama atau moral, tetapi karena banyak orang telah berbuat demikian
sehingga lain-lainnya juga tidak mau ketinggalan. Contoh jelas adalah mode pada cara
pakaian golongan wanita.
Kegemaran, ini adalah pola tingkah laku yang pendek sekali umurnya dan daya tariknya
terletak pada sifat kebaru-baruannya itu. Umpamanya cara berpakaian istimewa untuk
sementara waktu, riasan rambut, model sepatu yang istimewa, dst
Kegila-gilaan, juga umumnya pendek sekali dan daya tariknya baru dan serem.
Contohnya seperti saling bermusuhan antara kelompok- kelompok pemuda, ngebut
dengan sepeda motor, pemborongan barang-barang karena takut harganya naik,
Epidemic sosiologi, hal ini mengenai penularan sosial dalam lapisan masyarakat yang
luas. Biasanya dengan penuh emosi dan adanya kepentingan umum, kadang-kadang
bersifat penyakit psychis. Contohnya seperti upacara magis dalam masa-masa genting.
Sikap bermusuhan terhadap golongan tertentu, sikap takut dan gelisah terhadap keadaan
ekonomi yang memburuk
Gerakan masa,yang terdiri dari kerusuhan, kerusuhan sebagai aksi protes yang telah
dikoordinasikan, tetapi secara spontan oleh berbagai lapisan masyarakat dimana-mana,
karena merasa tidak puas dengan kondisi yang ada dan kegelisahan sosial. Gerakan masa
berbeda dengan gerakan sosial, karane yang pertama tidak ada rencana dan pimpinan
yang tersusun rapi.
http://dwimercy.blogspot.com/2009/06/sosiologi-pedesaan.html
ineddocument.write(date_mmm);undefined
Bidang Ekonomi
Pada bidang ekonomi, yang menjadi ukuran terdeferensiasinya suatu masyarakat adalah
kepemilikan seseorang terhadap suatu sumber daya yang bisa menghasilkan keuntungan,
baik secara materiil maupun immateriil. Kami mengelompokkan orang-orang
masyarakat Kampung Cikadongdong ke dalam lapisan yang teratas yakni:
1) Orang-orang yang mempunyai sawah karena lahan persawahan adalah sebagai tempat
penting bagi masyarakat setempat untuk mengais kehidupan di kampung tersebut.
2) Orang-orang yang mempunyai toko karena toko juga merupakan lahan bisnis yang
dapat menghasilkan keuntungan secara meteriil bagi sang pemilik toko.
3) Orang-orang yang mempunyai kerbau karena pandangan penduduk setempat siapa
yang bisa untuk membeli kerbau adalah hanya orang-orang yang beruang saja, bahkan
dengan adanya kerbau si pemilik bisa menyewakannya untuk menggarap sawah.
Pada lapisan menengah kami menempatkan:
1) Orang yang bekerja sebagai tukang ojek karena walaupun mereka tidak memiliki
komoditas yang besar untuk mencari penghasilan tetapi dengan bekerja sebagai tukang
ojek mereka setidaknya bisa mencukupi kehidupannya sehari-hari dengan jerih payah
keringatnya sendiri. Sebagian besar tukang ojek di Kampung Cikadongdong membeli
motor dengan cara kredit, sehingga dengan penghasilan yang mereka dapatkan mereka
juga masih mempunyai kewajiban untuk melunasi uang kreditan motor tiap bulannya.
2) Orang yang memiliki warung. Berbeda dengan toko, yang disebut warung di sini
adalah yang berukuran yang lebih kecil dan yang disediakan juga relatif seadanya atau
kurang lengkap.
Sedangkan untuk pelapisan di tingkat bawah ditempati oleh buruh tani karena tidak
mempunyai lahan atau tempat usaha yang tetap bahkan alat transportasi yang memadai.
http://kamaluddin86.blogspot.com/2009/03/stratifikasi-sosial-dalam-masyarakat.html
No Comment