You are on page 1of 13

Susi Susanti

 Pembelajaran terpadu merupakan suatu


model pembelajaran yang mencoba
memadukan beberapa pokok bahasan.
Salah satu diantaranya adalah
memadukan pokok bahasan atau sub
pokok bahasan atau bidang studi,
keterangan seperti ini disebut juga
dengan kurikulum (DEPDIKBUD, 1990: 3)
 model dalam satu disiplin ilmu yang
meliputi tipe Connected dan Nested,
 model antar bidang studi yang meliputi
tipe Sequenced, Shared, Webbed,
Threaded, dan Integrated,
 model dalam lintas bidang studi yang
meliputi tipe Immersed dan Networked
 berpusat pada anak,
 memberikan pengalaman langsung pada
anak,
 pemisahan antar bidang studi tidak
begitu jelas,
 menyajikan konsep dari berbagai bidang
studi dalam satu proses pembelajaran,
 hasil pembelajaran dapat berkembang
sesuai minat dan kebutuhan anak.
 Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran terpadu
sebagai berikut:
Pembelajaran dari suatu tema tertentu sebagai pusat
perhatian yang digunakan untuk memahami gejala-gejala
dan konsep lain baik berasal dari bidang studi yang
bersangkutan ataupun lainnya.
 Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan
berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia nyata
disekeliling dan dalam rentang kemampuan dan
perkembangan anak.
 Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan anak secara simultan.
 Menggabungkan sebuah konsep dalam beberapa bidang
studi yang berbeda dengan harapan anak akan belajar
dengan lebih baik dan bermakna.
 mengembangkan pengetahuan nilai sikap dan
keterampilan sosial serta kewarganegaraan peserta
didik agar dapat direflesikan dalam kehidupan
masyarakat.bangsa dan negara maupun pergaulan
dunia
 Tujuan pendidikan IPS adalah:
 mengembangkan pengetahuan dasar
sosiologian, kegeografian, keekonomian,
kesejahteraan, dan kewarganegaraan.
 Nebgenbangkan kemampuan berpikir, inkuiri,
peemecahan masalah dan keterampilan sosial
 Memnbangun komitmen dan kesadaran
terhadap nilai-nilai kemanusiaan
 Aspek-Aspek dalam pendidikan IPS :
 Batasan
 Jati diri
 Batang tubuh pendidikan IPS masih sangat
terbatas
 Kejelian guru dalam mengantisipasi
pemanfaatan berbagai arahan pengait
konseptual intra ataupun antar bidang studi.
 Penguasaan material dan metodologi terhadap
bidang-bidang studi yang bisa dikaitkan.
 Wawasan kependidikan yang mampu
membuat guru selalu waspada untuk
memanpaatkan setiap keputusan dan tindakan
untuk memberikan uraian nyata bagi
pencapaian tujuan utuh pendidikan.
 Berpusat pada anak (studend centerd).
 Memberi pengalaman langsung pada anak.
 Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas.
 Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.
 Bersipat luwes.
 Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
 Holistik, artinya suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam
pembelajaran terpadu di amati dan di kaji dari beberapa mata pelajaran sekaligus,
tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.
 Bermakna, artinya pengkajian suatu penomena dari berbagai macam aspek
memungkinkan terbentuknya semacam jalinan skemata yang dimiliki siswa.
 Otentik, artinya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sipatnya menjadi
otentik.
 Aktif, artinya siswa perlu terlibat langsung dalam proses pembelajaran mulai dari
perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasi.
Wujud lain dari implementasi terpadu yang bertolak pada tema
 Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu
relevan dengan tingkat perkembangan anak.
 Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak
pada minat dan kebutuhan anak.
 Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak
sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih
lama.
 Pembelajaran Terpadu menumbuh kembangkan
keterampilan berpikir anak.
 Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai
dengan permasalahan yang sering ditemui dalam
lingklungan anak.
 Menumbuh kembangkan keterampilan sosial anak
seperti kerja sama, toleransi, komunikasi dan
respek terhadap gagasan orang lain
 Memberi tanda PB/SPB yang dipadukan
dan menghubungkannya
 Menentukan jenis mata pelajaran yang
akan dipadukan
 Menyusun daftar PB/SPB mata pelajaran
yang dipaduklan
 Membaca dan mengkaji uraian PB/SPB
 Menentukan tema pemersatun
Penguraian lanjut PB/SPB yang dipadukan
Membuat satuan pembelajaran/rencana
masing-masing mata pelajaran
 Terkait dengan tugas pengajaran mata pelajaran IPS, guru
dituntut untuk dapat menyajikan pengajarannya dengan
menggunakan pendekatan tematik, sebab sebagaimana
dinyatakan dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang
Standar Isi bahwa substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada
SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”; demikian
pula substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs juga
merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”. Keterpaduan ini
menuntut penyajian materi yang saling terkait antara disiplin
ilmu-disiplin ilmu yang tergabung dalam mata pelajaran IPS,
yakni Sosiologi, Sejarah, Geografi dan Ekonomi. Setiap standar
kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang ada dalam
kurikulum seharusnya dipetakan  SK dan KD manakah yang
dapat dipadukan, dan SK dan KD mana yang tidak dapat
dipadukan, sehingga harus disajikan secara mandiri.
Keterpaduan SK dan KD ini dapat diwujudkan dalam suatu tema-
tema tertentu. Perwujudan tema-tema inilah yang seringkali kita
sebut sebagai konsep pembelajaran tematik.

You might also like