You are on page 1of 18

MODEL PEMBELAJARAN

DWI LESTARI
Pengertian Model Pembelajaran
 Winataputra (1994) menjelaskan bahwa model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematik dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar dan
digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
untuk mencapai suatu tujuan tertentu
 Model pembelajaran mempunyai makna yang
lebih luas dari pada strategi, metode atau
prosedur pembelajaran
model pembelajaran mempunyai 4 ciri
khusus yang tidak dipunyai oleh
strategi atau metode pembelajaran :

 Rasional teoritis yang logis yang disusun oleh


pendidik.
 Tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Langkah-langkah mengajar yang duperlukan
agar model pembelajaran dapat dilaksanakan
secara optimal.
 Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai.
MACAM-MACAM MODEL
PEMBELAJARAN
 MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

 Model pembelajaran langsung merupakan


model pembelajaran yang lebih berpusat
pada guru dan lebih mengutamakan strategi
pembelajaran efektif guna memperluas
informasi materi ajar
Macam-Macam Pembelajaran
Langsung
 Ceramah, merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan
lisan dari seorang kepada sejumlah pendengar.
 Praktek dan latihan, merupakan suatu teknik untuk membantu
siswa agar dapat menghitung dengan cepat yaitu dengan banyak
latihan dan mengerjakan soal.
 Ekspositori, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang
mirip dengan ceramah, hanya saja frekuensi pembicara/guru lebih
sedikit.
 Demonstrasi, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang
mirip dengan ceramah dan ekspositori, hanya saja frekuensi
pembicara/guru lebih sedikit dan siswa lebih banyak dilibatkan.
 Questioner
 Mencongak
Ciri-Ciri pada Pembelajaran
Langsung
 Proses pembelajaran didominasi oleh
keaktifan guru.
 Suasana kelas ditentukan oleh guru
sebagai perancang kondisi.
 Lebih mengutamakan keluasan materi ajar
daripada proses terjadinya pembelajaran.
 Materi ajar bersumber dari guru
Tujuan Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung


dikembangkan untuk mengefisienkan
materi ajar agar sesuai dengan waktu
yang diberikan dalam suatu periode
tertentu. Dengan model ini cakupan
materi ajar yang disampaikan lebih luas
dibandingkan dengan model-model
pembelajaran yang lain.
MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
 Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak­tidaknya tiga tujuan penting pembelajaran, yaitu hasil
belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan
pengembangan keterampilan sosial (Ibrahim, dkk, 2000:7).
 Menurut Slavin (1997), pembelajaran kooperatif, merupakan model
pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki
kemampuan heterogen.
 Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning mengacu pada
model pengajaran, siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil
saling membantu dalam belajar (Nur dan Wikandari, 2000:25).
 Eggen dan Kauchak (1993: 319) mendefinisikan pembelajaran
kooperatif sebagai sekumpulan strategi mengajar yang digunakan
guru agar siswa saling membantu dalam mempelajari sesuatu.
Macam-Macam Model
Pembelajaran Kooperatif

 Student Teams Achievement Division


(STAD)
 Group Investigation
 Jigsaw
 Structural Approach
Ciri-Ciri dan Tahapan pada
Model Kooperatif
 siswa bekerja dalam kelompok secara
kooperatif untuk menyelesaikan materi belajar,
 kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki
kemampuan tinggi, sedang dan rendah,
 jika mungkin, anggota kelompok berasal dari
ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-
beda,
 penghargaan lebih berorientasi pada kelompok
dari pada individu.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif

 Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas


akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini
unggul dalam membantu siswa memahami konsep-
konsep yang sulit.
 Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda
menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun
ketidakmampuan. Mengajarkan untuk saling menghargai
satu sama lain.
 Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan
kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak
muda dan orang dewasa masih kurang dalam
keterampilan sosial.
MODEL PEMBELAJARAN
BERDASARKAN MASALAH
 Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan
pendekatan yang efektif untuk pengajaran
proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini
membantu siswa untuk memproses informasi
yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun
pengetahuan mereka sendiri tentang dunia
sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok
untuk mengembangkan pengetahuan dasar
maupun kompleks (Ratumanan, 2002 : 123).
Macam-Macam Pembelajaran
Berdasarkan Masalah
 Pembelajaran berdasarkan proyek (project-based instruction),
pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa untuk
bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya.
 pembelajaran berdasarkan pengalaman (experience-based
instruction), pendekatan pembelajaran yang memperkenankan
siswa melakukan percobaan guna mendapatkan kesimpulan yang
benar dan nyata.
 belajar otentik (authentic learning), pendekatan pengajaran yang
memperkenankan siswa mengembangkan ketrampilan berpikir dan
memecahkan masalah yang penting dalam konsteks kehidupan
nyata.
 Pembelajaran bermakna (anchored instruction), pendekatan
pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi
kesempatan untuk pembelajaran bermakna
Ciri-Ciri dan Tahapan pada
Pembelajaran Berdasarkan Masalah

 Pengajuan pertanyaan atau masalah.


 Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
 Penyelidikan autentik. Pembelajaran berdasarkan masalah
mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk
mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Mereka harus
menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan
hipotesis, dan membuat ramalan, mengumpul dan menganalisa
informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat
inferensi, dan merumuskan kesimpulan.
 Menghasilkan produk dan memamerkannya.
 Kolaborasi. Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh
siswa yang bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering
secara berpasangan atau dalam kelompok kecil.
Pengajaran berdasarkan masalah
terdiri dari 5 langkah utama
 Tahap-5 Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
a) Tahap-1 Orientasi siswa pada masalah
b) Mengorganisasi siswa untuk belajar
c) Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok.
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
e) Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
Peran Guru dalam Pembelajaran
Berdasarkan Masalah
 Mengajukan masalah atau
mengorientasikan siswa kepada masalah
autentik, yaitu masalah kehidupan nyata
sehari-hari.
 Memfasilitasi/membimbing penyelidikan
misalnya melakukan pengamatan atau
melakukan eksperimen/ percobaan.
 Memfasilitasi dialog siswa.
 Mendukung belajar siswa.
BERBAGAI JENIS MODEL PEMBELAJARAN
 Examples non examples  Students facilitator and explainin
 Picture and picture  Course review horay
 Numbered heads together  Demonstration
 Cooperative script  Explicit Introduction
 Kepala bernomor struktur  Cooperative Integrated Reading
 Student-teams achievement And Composition
divisions  Inside-outside-circle
 Jigsaw  Tembok Kata
 Problem based introduction  Word Square
 Artikulasi  Scramble
 Mind maping  Take And Give
 Make a-match  ConseptsentenSE
 Think pair and share  Complette Sentences
 Debate  Time Token Arends
 Role playing  Pair Cheks Spencer Kagen
 Group investigation  Keliling Kelompok
 Talking stik  Tari Bambu
 Bertukar pasangan  Dua Tinggal Dua Tamu
 Snowball throwing
THANK YOU

You might also like