You are on page 1of 30

STRATEGI INDUSTRIALISASI

INDONESIA

• Mister Candera
• Lulus Yuni Tika R
JAMBI UNIVERSITY • Maemunah
• Syahidah Rohmah
PENDAHULUAN
Latar belakang penulisan
• Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya
perkembangan teknologi, berdampak sangat ketatnya
persaingan dan cepatnya terjadi perubahan lingkungan
usaha. Produk-produk hasil manufaktur di dalam negeri
saat ini begitu keluar dari pabrik langsung berkompetisi
dengan produk luar, dunia usaha pun harus menerima
kenyataan bahwa pesatnya perkembangan teknologi telah
mengakibatkan cepat usangnya fasilitas produksi,
semakin singkatnya masa edar produk, serta semakin
rendahnya margin keuntungan. Dalam melaksanakan
proses pembangunan industri, keadaan tersebut
merupakan kenyataan yang harus dihadapi serta harus
menjadi pertimbangan yang menentukan dalam setiap
kebijakan yang akan dikeluarkan, sekaligus merupakan
paradigma baru yang harus dihadapi oleh negara
manapun dalam melaksanakan proses industrialisasi
negaranya.

PENDAHULUAN
• Atas dasar pemikiran tersebut kebijakan dalam
pembangunan industri Indonesia harus dapat
menjawab tantangan globalisasi ekonomi
dunia dan mampu mengantisipasi
perkembangan perubahan lingkungan yang
cepat. Persaingan internasional merupakan
suatu perspektif baru bagi semua negara,
sehingga fokus strategi pembangunan
industri pada masa depan adalah
membangun daya saing sektor industri yang
berkelanjutan di pasar domestik.
• Dari berbagai permasalahan yang telah
dijelaskan di atas penulis menarik sebuah
judul yaitu “Strategi Industrialisasi
RUMUSAN MASALAH

• strategi seperti apa yang perlu


dilakukan dalam mengahadapi
berbagai tantangan dan persaingan
global dalam kaitannya dengan
industrialisasi di Indonesia?
TUJUAN PENULISAN

• memenuhi persyaratan dalam mata


kuliah ekonomi industri yaitu tugas
kelompok
• agar mahasiswa dapat mengetahui
strategi-strategi dalam menghadapi
berbagai persaingan dibidang
industri
• agar mahasiswa dapat menjadikan
pelajaran yang tersirat dalam
makalah ini sebagai sebuah acuan
dalam menghadapi tantangan
MANFAAT PENULISAN

• Terpenuhinya persyaratan mata


kuliah ekonomi industri yaitu tugas
kelompok
• Mahasiswa dapat mengetahui
berbagai strategi dalam
menghadapi tantangan dan
persaingan industri global
• Mahasiswa mendapat suatu
pelajaran yang dapat dijadikan
suatu acuan dalam menghadapi
berbagai tantangan dan persaingan
PEMBAHASAN
Industrialisasi Berbasis

Pertanian
Ada beberapa alasan kenapa pembangunan sektor pertanian yang
kuat esensial dalam proses industrialisasi di Negara seperti
Indonesia, yakni sebagai berikut:

1)Sektor pertanian yang kuat


2)Dari sisi permintaan agregat, pembangunan sektor pertanian yang
kuat membuat tingkat pendapatan riil perkapita di sektor
tersebut tinggi.
3)Dari sisi penawaran, sektor pertanian merupakan salah sumber
input bagi sektor industri manufaktur yang mana Indonesia
memiliki keunggulan komparatif. Dalam perkataan lain, lewat
keterkaitan produksi, pertumbuhan produktivitas atau output di
sektor pertanian bisa menjadi sumber pertumbuhan output di
sektor industri manufaktur.
Tantangan yang Dihadapi Sektor
Industri

• Tantangan utama yang dihadapi oleh industri nasional saat ini


adalah kecenderungan penurunan daya saing industri di pasar
internasional. Penyebabnya antara lain adalah meningkatnya
biaya energi, ekonomi biaya tinggi, penyelundupan serta belum
memadainya layanan birokrasi. Tantangan berikutnya adalah
kelemahan struktural sektor industri itu sendiri, seperti masih
lemahnya keterkaitan antar industri, baik antara industri hulu dan
hilir maupun antara industri besar dengan industri kecil
menengah, belum terbangunnya struktur klaster (industrial
cluster) yang saling mendukung, adanya keterbatasan
berproduksi barang setengah jadi dan komponen di dalam negeri,
keterbatasan industri berteknologi tinggi, kesenjangan
kemampuan ekonomi antar daerah, serta ketergantungan ekspor
pada beberapa komoditi tertentu.
Tantangan yang Dihadapi Sektor
Industri

• Sementara itu, tingkat utilisasi kapasitas produksi


industri masih rata-rata di bawah 70 persen, dan
ditambah dengan masih tingginya impor bahan
baku, maka kemampuan sektor industri dalam
upaya penyerapan tenaga kerja masih terbatas.
• Di sisi lain, industri kecil dan menengah (IKM) yang
memiliki potensi tinggi dalam penyerapan tenaga
kerja ternyata masih memiliki berbagai
keterbatasan yang masih belum dapat diatasi
dengan tuntas sampai saat ini. Permasalahan
utama yang dihadapi oleh IKM adalah sulitnya
mendapatkan akses permodalan, keterbatasan
sumber daya manusia yang siap, kurang dalam
kemampuan manajemen dan bisnis, serta
terbatasnya kemampuan akses informasi untuk
membaca peluang pasar serta mensiasati
perubahan pasar yang cepat.
Strategi Industri: Dari Substitusi
Impor Ke Substitusi Ekspor
Berbagai jenis industri yang
dikembangkan di Indonesia sangat
beraneka sehingga tidak mudah untuk
dianalisis. Jenis industri manufaktur di
Indonesia terdiri dari :
Kebijakan dan Strategi
Pengembangan Industri Nasional
• Arah kebijakan pembangunan industri nasional
mengacu kepada agenda dan prioritas
pembangunan nasional Kabinet Indonesia
Bersatu. Dalam kerangka tersebut, maka visi
pembangunan industri nasional dalam
jangka panjang adalah membawa Indonesia
untuk menjadi sebuah negara industri
tangguh di dunia dengan visi antara yaitu
Pada tahun 2024 Indonesia menjadi Negara
Industri Maju Baru.

Tujuan pembangunan industri nasional baik jangka
menengah maupun jangka panjang ditujukan untuk
mengatasi permasalahan dan kelemahan baik di sektor
industri maupun untuk mengatasi permasalahan secara
nasional, yaitu
• Industri manufaktur masa depan adalah industri-industri yang mempunyai
daya saing tinggi, yang didasarkan tidak hanya kepada besarnya potensi
Indonesia (comparative advantage), tetapi juga berdasarkan
kemampuan atau daya kreasi dan keterampilan serta profesionalisme
sumber daya manusia Indonesia (competitive advantage).
• Bangun susun sektor industri yang diharapkan harus mampu menjadi
motor penggerak utama perekonomian nasional dan menjadi tulang
punggung ketahanan perekonomian nasional di masa yang akan datang.
Sektor industri prioritas tersebut dipilih berdasarkan keterkaitan dan
kedalaman struktur yang kuat serta memiliki daya saing yang
berkelanjutan serta tangguh di pasar internasional.
• Pembangunan industri tersebut diarahkan pada penguatan daya saing,
pendalaman rantai pengolahan di dalam negeri serta dengan mendorong
tumbuhnya pola jejaring (networking) industri dalam format klaster
yang sesuai baik pada kelompok industri prioritas masa depan, yaitu:
industri agro, industri alat angkut, industri telematika, maupun
penguatan basis industri manufaktur, serta industri kecil-menengah
tertentu.


Dengan memperhatikan permasalahan yang
bersifat nasional baik di tingkat pusat
maupun daerah dalam rangka peningkatan
daya saing, maka pembangunan industri
nasional yang sinergi dengan pembangunan
daerah diarahkan melalui dua pendekatan
Kebijakan Pengembangan
Industri Kecil dan
Menengah
• Industri Kecil dan Menengah (IKM) mempunyai peran yang
strategis dalam perekonomian nasional, terutama dalam
penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat
serta menumbuhkan aktivitas perekonomian di daerah. Di
samping itu, pengembangan IKM merupakan bagian integral dari
upaya pengembangan ekonomi kerakyatan dan pengentasan
kemiskinan.
• Adapun tujuan pengembangan IKM adalah
• (1) Meningkatkan kesempatan berusaha, lapangan kerja dan
pendapatan;
• (2) Memperkuat struktur industri;
• (3) Meningkatkan IKM berbasis hasil karya intelektual (knowledge-
based);
• (4) Meningkatkan persebaran industri; dan
• (5) Melestarikan seni budaya kegiatan produktif yang ekonomis.
• (
http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&
)
Butir-Butir Kebijakan
Pengembangan Industri
• Kebijakan strategis utama

• Kebijakan strategis penunjang

1)Perlunya peletakan landasan hukum dan peraturan perundang-


undangan untuk mengatur, membina, dan mengembagnkan
industri nasional
2)Diadakannya pengelompokkan industri nasional dalam tiga
kelompok utama, yaitu industri dasar, Aneka Industri, dan Industri
Kecil, lengkap misi, pilihan penggunaan pendekatan, apakah padat
karya atau padat modal, sehingga memudahkan penggunaanya
3)Ditingkatkannya pelaksanaan program keterkaitan secara luas dan
saling menguntungkan, saling menunjang baik antara industri
kecil, industri menengah, dan industi besar
4)Pemanfaatan secara efektif pasar dalam negeri yang dapat merupakan
landasan kuat untuk pelaksaan program ekspor
5)Peningkatan kemampuan dunia usaha.
Alternatif Strategi
Industrialisasi
• Selain meningkatkan kesempatan kerja,
ada tiga tujuan penting lainnya dari
industrialisasi yang harus dicapai,yaitu
sebagai berikut:

1.Menciptakan atau meningkatkan nilai


tambah ekonomi
2.Meningkatkan efisiensi ekonomi
3.Mengurangi ketergantungan pada impor
• Strategi industrialisasi yang tepat
bagi Indonesia adalah yang
memfokuskan pada perkembangan
kelompok-kelompok industri
berikut:
THANK YOU
keterangan
• Litbang (penelitian dan
pengembangan)/R&D (research &
development)
• Research = mencari informasi, data atau
keterangan untuk membuktikan
kebenaran atau ketakbenaran suatu
hepotesis
• Development = mengembangkan kaedah
dan teori yang sudah terbukti benar untuk
meningkatkan pemanfaatannya bagi
terciptanya suatu produk teknologi
• Perekayasaan = merealisasikan hasil
pengembangan dengan menciptakan nilai
keterangan
• Tidak dapat diingkari bahwa krisis ekonomi
yang dialami Indonesia selama periode 1997-
1999, salah satu penyebabnya adalah karena
kesalahan strategi industrialisasi selama
pemerintahan orde baru yang tidak berbasis
pada sektor yang mana Indonesia mamiliki
keunggulan komparatif yang sangat besar,
yaitu pertanian. Selama krisis terbukti bahwa
sektor pertanian masih mampu memiliki laju
pertumbuhan yang positif, walaupun dalam
persentase yang kecil
• Sektor pertanian yang kuat, berarti ketahanan
pangan terjamin. Hal ini merupakan salah
satu prasyarat penting agar proses
industrialisasi pada khususnya dan
pembangunan ekonomi pada umumnya bisa
berlangsung dengan ba
keterangan
• Industri padat karya, dengan ciri-ciri :
penyerapan tenga kerja tinggi, berorientasi
ekspor, sebagian besar dimiliki swasta, dan
tingkat konsentrasi yang rendah.
• Industri padat modal dan tenaga trampil,
dengan ciri-ciri : berorientasi pasar domestik,
sebagian besar kendali ada di pemerintah
atau PMA, dan tingkat konsentrasi yang
tinggi.
• Industri padat sumber daya alam, dengan ciri-
ciri : orientasi ekspor yang tinggi, sebagian
besar kepemilikan di tangan swasta, dan
tingkat konsentrasi yang rendah.
• Industri padat teknologi, dengan ciri-ciri :
semakin berorientasi ekspor, kepemilikan ada
di tangan asing dan swasta, kandungan impor
keterangan
 Untuk mewujudkan visi tersebut, sektor
industri mengemban misi sebagai berikut:
• Menjadi wahana pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat;
• Menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi
nasional;
• Menjadi pengganda kegiatan usaha produktif di
sektor riil bagi masyarakat;
• Menjadi wahana untuk memajukan kemampuan
teknologi nasional;
• Menjadi wahana penggerak bagi upaya
modernisasi kehidupan dan wawasan budaya
masyarakat;
• Menjadi salah satu pilar penopang penting bagi
pertahanan negara dan penciptaan rasa
keterangan
keterangan
• Pertama, pendekatan top-down yaitu
pembangunan industri yang direncanakan
(by design) dengan memperhatikan
prioritas yang ditentukan secara nasional
dan diikuti oleh partisipasi daerah.
• Kedua, pendekatan bottom-up yaitu melalui
penetapan kompetensi inti yang
merupakan keunggulan daerah sehingga
memiliki daya saing. Dalam pendekatan
ini Departemen Perindustrian
berpartisipasi secara aktif dalam
membangun dan mengembangkan
kompetensi inti daerah tersebut
keterangan
• Pendalaman struktur industri = Yang perlu dilakukan adalah pengembangan
industri yang sejauh mungkin dikaitkan dengan sector ekonomi lainnya;
upaya ini untuk dapat mengembangkan idustri hulu, antara, menengah, dan
kecil. Dengan demikian langkah ini dapat memperdalam struktur industri
nasional. Apabila didalam neeri tidak terdapat bahan baku, maka bahan
baku tersebut dapat diimpor, asalkan bahan baku tersebu tersedia secara
memadai diluar negeri seperti kapas, gandum, garam industri, kulit. Selain
itu, harus diupayakan agar bahan baku tersebut juga dapat diperoleh dari
beberapa Negara sehingga tidak akan terjadi ketergantungan pada satu-dua
Negara penghasil saja.
• Pengembangan industri permesinan dan elektonika = Kebijakan kedua adalah
pengembangan industri permesinan, mesin peralatan pabrik, mesin-mesin
listrik, elektronika, utamanya yang mempunyai pasar yang jeas dan
berulang – baik dalam negeri maupun ekspor – dan berkembang, melalui
penerapan standard an penguasaan rangcang bangun dan perekayasaan,
baik untuk pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Upaya
pengembangan teknologi masih sanat berat kita lakukan dan bahkan
sebagian besar industri di negeri kita belum mampu melakukannya, karena
itu upaya litbang terapan harus kita dorong, dengan pemberian fasilitas
fiscal.
• Pengembangan industri kecil = Khusus dalam sektor industri kecil, setiap tahun
selalu tumbuh dan berkemabgn usaha kecil, walaupun sebagian besar
lemah. Tumbuh dan berkembangnya ini perlu kita kita syukuri dn karenanya
kita harus memantapkan system pembinaannya, antara lain dengan
penekanan pemecahan masalah pemasaran melalui kemitraan. Serta
bimbingan teknis dan permodalan dengan dukungan perbankan.
• Pengembangan ekspor hasil industri = Pengembangan ekspor hasil industri
dengan upaya meningkatkan daya saing secara kontinyu agar peranan
ekspor hasil industri semakin meningkat. Pengembangan ekspor hasil
industri dilandaai atas pola broad based/spectrum.
• Pengembangan litbang terapan, rancang bangun dan perekayasaan, serta
perangkat lunak = Kebijakan lain yang diperlukan adalah Pengembangan

You might also like