You are on page 1of 91

BAHAN AJAR GEOGRAFI

KELAS XI SEMESTER GANJIL


KOMPETENSI

• Standar Kompetensi

1. Menjelaskan fenomena biosfer dan antroposfer

• Kompetensi Dasar
1.3 Menjelaskan pengertian fenomena antroposfer

• Indikator
- Menjelaskan perbedaan sensus penduduk dan
registrasi penduduk
- Mengidentifikasi jenis – jenis sensus
- Menganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur
dan jenis kelamin
- Menghitung sex ratio dan dependency ratio

Edited by Ardiansyah
PENGERTIAN SDM

SUMBER DAYA MANUSIA

SDM seluruh kemampuan atau potensi


penduduk yang berada di dalam suatu
wilayah tertentu beserta karakteristik
atau ciri demografis, sosial maupun
ekonominya yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembangunan. Jadi
membahas sumber daya manusia
berarti membahas penduduk dengan
segala potensi atau kemampuannya

Edited by Ardiansyah
POTENSI MANUSIA

POTENSI MANUSIA

Potensi manusia menyangkut 2 aspek, yaitu :


1. Kualitas Manusia
2. Kuantitas Manusia

Kualitas manusia dapat dilihat dari :


1. Tingkat dan jenis pendidikan
2. Kesehatan
3. Kemauan yang kuat untuk melakukan kerja

Edited by Ardiansyah
SENSUS PENDUDUK

TUGAS :
SDM di tempat yang satu berbeda dengan di
Tempat lain. SDM dari waktu ke waktu juga
mengalami perubahan, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Amati orang-orang yang Anda
kenal (teman sekolah, sanak famili, kerabat,
tetangga) mengenai kekuatan tubuhya,
kemampuan intelektualnya, kemauan kerja,
kedisiplinan, dan ketekunannya. Pikirkan faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan
tersebut!

Edited by Ardiansyah
JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH
PENDUDUK
Jumlah penduduk adalah banyaknya individu
Manusia yang menempati suatu wilayah atau
negara pada suatu waktu.

Untuk mengetahui jumlah penduduk di


suatu negara dapat dilakukan dengan :
1. Sensus penduduk
2. Registrasi penduduk
3. Survey

Edited by Ardiansyah
SENSUS PENDUDUK

SENSUS
PENDUDUK
Sensus berasal dari bahasa Latin yaitu
cencus yang berarti penaksiran harta
benda seorang warga negara dan
pencatatan nama warga negara.

Sensus penduduk adalah keseluruhan


proses pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, dan publikasi data
demografi untuk seluruh penduduk di
suatu negara pada periode tertentu

Edited by Ardiansyah
PERBEDAAN SENSUS PENDUDUK DENGAN
PENGUMPULAN DATA LAIN

1. Perhitungan semua orang yang tinggal di


wilayah sensus
2. Pelaksanaan sensus pada waktu yang telah
ditentukan dan serentak di seluruh wilayah
3. Cakupan ruang lingkup sensus meliputi batas
wilayah tertentu
4. Pelaksanaan sensus adalah perhitungan
perorangan
5. Penerbitan hasil sensus

Edited by Ardiansyah
SENSUS PENDUDUK

JENIS-JENIS SENSUS PENDUDUK


Sensus di Indonesia dilaksanakan dengan
metode :
1. Canvasser
2. House Holder

Teknik melaksanakan sensus penduduk :


1. De facto
2. De jure

Edited by Ardiansyah
SENSUS PENDUDUK

TUGAS :
Ada negara yang terdiri dari 5
provinsi, yaitu provinsi A, B, C, D,
dan E. Pada tahun 2010 nanti
akan dilaksanakan sensus
penduduk di provinsi A, B, dan C
secara de facto, sedangkan di
provinsi D dan E secara de jure.
Bearkah sistem sensus yang
dilakukan negara tersebut.
Berilah alasannya!

Edited by Ardiansyah
PENGERTIAN SURVEI
PENDUDUK
SURVEI
PENDUDUK
Survey penduduk yaitu kegiatan
yang dilakukan oleh pemerintah untuk
melakukan penelitian dan
menyediakan data statistik
kependudukan pada waktu dan tempat
tertentu. Survey yang dilakukan
meliputi survey ekonomi nasional,
survey angkatan kerja nasional dan
survey penduduk antar sensus
(SUPAS)

Edited by Ardiansyah
REGISTRASI PENDUDUK

REGISTRASI PENDUDUK

Registrasi yaitu proses kegiatan


pemerintah yang meliputi pencatatan
kelahiran, kematian, perkawinan,
perceraian, perubahan tempat tinggal
dan perubahan pekerjaan secara
rutin. Pencatatan ini terutama
dilakukan di tingkat pemerintah
terendah yaitu kelurahan

Edited by Ardiansyah
PERBANDINGAN

PERBANDINGAN JUMLAH
PENDUDUK

Edited by Ardiansyah
PERBANDINGAN

PERBANDINGAN JUMLAH
PENDUDUK

Edited by Ardiansyah
KETERANGAN TABEL

• Menurut World Population Data Sheet 1999


jumlah penduduk yang ada di muka bumi pada
tahun 1999 adalah 5.982.000.000 jiwa.
• Dari tabel di atas bila Anda jumlah penduduk 5
negara yaitu RRC, India, Amerika Serikat,
Indonesia dan Brazil maka jumlahnya 2.890.800
jiwa.
Jumlah tersebut berarti lebih dari setengah
(50%) penduduk dunia.
• Coba Anda renungkan! Setengah dari seluruh
penduduk dunia bertempat tinggal hanya di lima
negara, sedangkan sisanya tersebar lebih dari
180 negara lainnya.

Edited by Ardiansyah
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Jumlah penduduk mengalami
perkembangan yang dinamis, hal ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti :
kelahiran (fertilitas/natalitas),
kematian (mortalitas), dan
perpindahan penduduk (migrasi).

Faktor kelahiran dan penduduk yang


datang (imigrasi) akan menambah
jumlah, sedangkan kematian dan
penduduk yang keluar (emigrasi) akan
mengurangi jumlah penduduk.

Edited by Ardiansyah
Pertumbuhan penduduk total

Untuk menghitung pertambahan penduduk


digunakan rumus :

P = (L-M) + (I-E)

P : pertambahan penduduk
L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M : jumlah kematian dalam 1 tahun
I : jumlah penduduk yang masuk (imigrasi)
E: jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)

Edited by Ardiansyah
Pertambahan Penduduk

Pertambahan penduduk
alami atau natural
increase artinya
pertambahan penduduk
yang dihitung dari selisih
antara kelahiran dan
kematian

Edited by Ardiansyah
Pertumbuhan Penduduk Alami

Yaitu selisih jumlah kelahiran dan


kematian, dengan rumus :

PA = (L – M)

PA : pertumbuhan penduduk alami


L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M: jumlah kematian dalam 1 tahun

Edited by Ardiansyah
Pertumbuhan Migrasi

Pertambahan Migrasi (Net


Migration) artinya
pertambahan penduduk yang
dihitung
dari selisih antara jumlah
penduduk yang masuk
dengan penduduk yang
keluar

Edited by Ardiansyah
Pertumbuhan Migrasi

Rumus untuk menghitung


pertambahan migrasi :

PM = I – E

PM : pertambahan migrasi
I : jumlah penduduk yang masuk (emigrasi)
dalam 1 tahun
E : jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)
dalam 1 tahun

Edited by Ardiansyah
Penduduk suatu negara pada
pertengahan tahun 1999 berjumlah
24.500.000 jiwa.
Pada tahun tersebut terdapat kelahiran
1.300.000 jiwa dan kematian 700.000
jiwa.
Migrasi masuk 20.000 jiwa dan migrasi
keluar 15.000 jiwa.
Dari data tersebut hitunglah!
a. pertumbuhan penduduk alami
b. pertumbuhan penduduk migrasi
c. pertumbuhan penduduk total (sosial)
d. pertambahan alami
Edited by Ardiansyah
Edited by Ardiansyah
Edited by Ardiansyah
Edited by Ardiansyah
Perkembangan Penduduk Dunia

Edited by Ardiansyah
Periode Pertumbuhan Penduduk
Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk
berjalan dengan lambat yang ditandai dengan
adanya tingkat kelahiran dan kematian yang
rendah sehingga disebut periode statis.

Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun
karena adanya perbaikan gizi makanan dan
kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan
penduduk menjadi cepat mengingat angka
kelahiran yang masih tinggi.

Edited by Ardiansyah
Periode Pertumbuhan Penduduk
Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat
pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat
kematian pada periode ini stabil sampai pada
tingkat rendah dan angka kelahiran menurun,
penyebabnya antara lain adanya pembatasan
jumlah anggota keluarga.

Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi
tingkat kelahiran menurun secara perlahan
sehingga pertumbuhan penduduk rendah.
Periode ini di sebut periode penduduk
stasioner.

Edited by Ardiansyah
Perkembangan Penduduk Indonesia

Edited by Ardiansyah
NATALITAS

Natalitas atau sering disebut angka kelahiran,


faktor-faktor pendukungnya (pro natalitas)
seperti :

1. Anggapan banyak anak banyak rezeki


2. Kawin usia muda
3. Rendahnya tingkat kesehatan.
4. Anak adalah harapan orang tua
5. Anak menjadi kebanggaan orang tua
6. Anak laki-laki dianggap penerus keturunan

Edited by Ardiansyah
NATALITAS

Faktor faktor penghambat kelahiran (anti


natalitas) seperti :

1. Keinginan punya anak dalam jumlah kecil


2. Penundaan usia kawin
3. Waktu retaknya hubungan suami isteri
4. Perasaan wanita yang terbatas ruang geraknya
jika mempunyai jumlah anak banyak
5. Tingkat keberhasilan KB
6. Adanya UU Perkawinan (UU No. 1 Th 1974)

Edited by Ardiansyah
NATALITAS

Faktor faktor penunjang tingginya


natalitas:

1. Kepercayaan dan agama


2. Tingkat pendidikan
3. Kondisi perekonomian
4. Kebijakan pemerintah
5. Adat istiadat di masyarakat
6. Kematian dan kesehatan
7. Struktur penduduk

Edited by Ardiansyah
Pengukuran Natalitas

1. CBR (Crude Birth Rate) atau tingkat


kelahiran kasar

CBR = L × 1000
P

L : jumlah kelahiran pada tahun tertentu

P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun


K : konstanta (umumnya 1000)

Edited by Ardiansyah
Pengukuran Natalitas

2. GFR (General Fertility Rate)


atau tingkat kelahiran umum

GFR = B × k
Fm (15-49)

B : jumlah kelahiran hidup

Fm(15-49) : jumlah wanita usia subur (15-49) tahun


k : konstanta (umumnya 1000)

Edited by Ardiansyah
ge Specific Fertility Rate (ASFR)

3. A S F R (Age Specific Fertility


Rate)
atau tingkat kelahiran umur
spesifik
Yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada
kelompok umur tertentu. Angka ini dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :

ASFR = Lx × K
Px

Keterangan:
Lx: jumlah kelahiran dalam kelompok umur x
Px: banyaknya wanita dalam kelompok umur x
K : konstanta (umumnya 1000)

Edited by Ardiansyah
ge Specific Fertility Rate (ASFR)

4. T F R (Total Fertility Rate)


atau tingkat kelahiran total

Yaitu jumlah bayi yang akan dilahirkan oleh


1000 wanita selama masa suburnya. Angka
ini dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :

TFR = 5 x ∑ ASFR

Edited by Ardiansyah
FERTILITAS

FAKTOR-FAKTOR YANG
BERPENGARUH TERHADAP
FERTILITAS
Menurut Davis Blake faktor sosial ekonomi
dan modernisasi tidak secara langsung
mempengaruhinya tetapi melalui suatu
variabel yang disebut variabel antara
(intermediate variables)

Edited by Ardiansyah
FERTILITAS

I. 6 “intercourse variables” :

1. Umur melalui hubungan kelamin


2. Selibat permanen
3. Lamanya berstatus kawin
4. Abstinensi sukarela
5. Abstinensi terpaksa
6. Frekuensi senggama

Edited by Ardiansyah
FERTILITAS

II. 3 “conception variables” :

7. Fekunditas atau infekunditas yang


disebabkan hal-hal yang tidak
disengaja
8. Pemakaian kontrasepsi
9. Fekunditas atau infekunditas yang
disebabkan hal-hal yang disengaja

Edited by Ardiansyah
FERTILITAS

III. 2 “gestation variables” :

10. Mortalitas jenis karena sebab-


sebab yang tidak disengaja

11. Mortalitas janin karena sebab-


sebab yang disengaja

Edited by Ardiansyah
M OR T A L I T A S

Mortalitas atau sering disebut angka kematian, faktor


yang mendukung kematian (anti mortalitas) adalah:

1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.


2. Sarana kesehatan yang kurang memadai,
3. Adanya tindakan bunuh diri dan pembunuhan
4. Terjadi berbagai bencana alam
5. Terjadi peperangan
6. Terjadi kecelakaan lalu lintas dan industri
7. Tindak kejahatan.

Edited by Ardiansyah
M OR T A L I T A S

Faktor yang menghambat kematian (anti


mortalitas) adalah:

1. Lingkungan hidup sehat


2. Fasilitas kesehatan tersedia dengan
lengkap
3. Ajaran agama melarang bunuh diri dan
membunuh orang lain
4. Tingkat kesehatan masyarakat tinggi
5. Semakin tinggi tingkat pendidikan
penduduk.

Edited by Ardiansyah
Crude Death Rate (CDR)

1. CDR (Crude Death


Rate)
Tingkat Kematian
KasarCDR = M × K
P

Keterangan :
M : Jumlah kematian
P : Jumlah penduduk pada pertengahan
tahun
K : Konstanta (1000)

Penggolongan angka kematian kasar :


– kurang dari 10, angka kematian rendah
– antara 10 – 20, angka kematian sedang
– lebih dari 20, angka kematian tinggi

Edited by Ardiansyah
Age Specific Death Rate (ASDR)

2. ASDR
(Age Specific Death Rate)
atau tingkat kematian umur spesifik)

ASDR = Mx × k
Dx

Keterangan
Mx : jumlah kematian pada kelompok umur x
Px : jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu
k : konstanta (1000)

Penggolongan kematian adalah sebagai berikut :


– kurang dari 10 perseribu, tingkat kematian rendah
– antara 10 – 20 perseribu, tingkat kematian sedang
– lebih dari 20 perseribu, tingkat kematian tinggi

Edited by Ardiansyah
Infant Mortality Rate (IMR)

3. IMR
(Infant Mortality Rate/Tingkat Kematian Bayi)
Yaitu perbandingan antara jumlah kematian bayi
yang usianya kurang dari satu tahun dan jumlah
kelahiran hidup selama tahun x.
IMR dihitung dengan rumus :

IMR = Mo × k
Ln

Keterangan :
Mo : kematian bayi di bawah umur satu tahun
Ln : kelahiran hidup
K : konstanta (1000)

Penggolongan angka kematian bayi :


– kurang dari 35, tingkat kematian rendah
– antara 35 – 75, tingkat kematian sedang
– antara 75 – 125, tingkat kematian tinggi
– lebih dari 125, tingkat kematian sangat tinggi

Edited by Ardiansyah
M OR T A L I T A S

Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas:

1. Terlambatnya program pusat kesehatan masyarakat


dan sanitasi akibat perang kemerdekaan
2. Persediaan bahan pangan yang tidak menentu dan
turun naik
3. Harga obat modern relatif tinggi terhadap pendapatan
masyarakat
4. Kenaikan harga bahan pangan yang relatif cepat
dibandingkan kenaikan pendapatan

Edited by Ardiansyah
Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk yaitu


pengelompokkan penduduk
berdasarkan kriteria (ukuran)
tertentu.
Dasar untuk menyusun komposisi
penduduk yang umum digunakan
adalah
umur, jenis kelamin, mata pencaharian,
dan tempat tinggal. Pengelompokkan
penduduk
dapat digunakan untuk dasar dalam
pengambilan kebijakan dan pembuatan
program dalam mengatasi masalah-
masalah di bidang kependudukan
Edited by Ardiansyah
Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk berdasarkan


umur dan jenis kelamin.

Umur penduduk dikelompokkan


menjadi 3 yaitu :
- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia
muda/
usia belum produktif.
- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia
dewasa/ usia kerja/usia produktif.
- Umur 65 tahun keatas dinamakan
usia tua/
usia tak produktif/usia jompo
Edited by Ardiansyah
Struktur Penduduk

Sesuai dengan pengelompokkan umur


di atas, maka struktur (susunan)
penduduk
negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
- Struktur penduduk muda : bila suatu
negara atau wilayah sebagian besar
penduduk usia muda.
- Struktur penduduk dewasa : bila suatu
negara sebagian besar penduduk
berusia dewasa.
- Struktur penduduk tua : bila suatu
negara
sebagian besar terdiri penduduk
berusia
Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk

Komposisi penduduk
menurut umur dan jenis
kelamin dapat
ditampilkan dalam bentuk
grafik yang dinamakan
piramida penduduk.

Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk
Muda
Piramida penduduk muda
berbentuk limas

Piramida ini menggambarkan


jumlah penduduk usia muda lebih
besar dibanding usia dewasa. Di
waktu yang akan datang jumlah
penduduk bertambah lebih
banyak.
Jadi penduduk sedang mengalami
pertumbuhan

Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk
Muda

Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk
Stasioner

Piramida penduduk stasioner atau


tetap berbentuk granat

Bentuk ini menggambarkan jumlah


penduduk usia muda seimbang
dengan usia
dewasa. Hal ini berarti penduduk
dalam keadaan stasioner sehingga
pertambahan
penduduk akan tetap diwaktu yang
akan datang

Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk
Stasioner

Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk Tua

Piramida penduduk tua berbentuk


batu nisan

Piramida bentuk ini menunjukkan


jumlah penduduk usia muda lebih
sedikit bila
dibandingkan dengan usia dewasa.
Di waktu yang akan datang jumlah
penduduk mengalami penurunan
karena tingkat kelahiran yang rendah
dan kematian yang tinggi
tinggi

Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk Tua

Edited by Ardiansyah
Piramida Penduduk Indonesia Tahun
1990

Edited by Ardiansyah
tinggi Kegunaan Piramida
Penduduk
1. Mengetahui perbandingan
jumlah antara laki-laki dan
perempuan.
2. Mengetahui keadaan jumlah
penduduk di waktu yang akan
datang.
3. Untuk mengetahui struktur
umur penduduk suatu negara
secara umum.
Edited by Ardiansyah
Sex Ratio

Sex Ratio adalah


perbandingan antara
jumlah penduduk
laki-laki dan
perempuan di
daerah/negara
tertentu pada tahun
tertentu
Edited by Ardiansyah
Sex Ratio

Rumus untuk
menghitungnya :

Edited by Ardiansyah
Sex Ratio

Soal
:
Suatu daerah terdapat
penduduk laki-laki berjumlah
185.000, sedang perempuan
berjumlah 197.000.
Hitunglah Sex Rationya !

Edited by Ardiansyah
Sex Ratio

Jawab
:

Sex Ratio 94 artinya setiap


100 perempuan terdapat
94 orang laki-laki.

Edited by Ardiansyah
Dependency
Ratio

Angka perbandingan yang


menunjukkan besar beban
tanggungan dari kelompok
usia produktif

Edited by Ardiansyah
Dependency
Ratio

Usia produktif
(15 – 64 tahun) selain
menanggung kebutuhan
hidup dirinya juga
menanggung
kebutuhan hidup golongan
usia muda (0 – 14 tahun)
dan golongan tua (65 tahun
ke
atas).
Edited by Ardiansyah
Dependency
Ratio
Rumus
:

Makin besar rasio


ketergantungan, makin besar
beban yang ditanggung oleh
kelompok usia produktif

Edited by Ardiansyah
Soal

Suatu kota terdapat


penduduk usia 0 – 14 tahun
berjumlah 2,5 juta, usia 15 –
64 tahun berjumlah 8 juta,
dan usia 65 tahun ke atas
berjumlah 1,5 juta. Dari data
tersebut hitunglah besarnya
angka beban
ketergantungan!

Edited by Ardiansyah
Jawab :

Edited by Ardiansyah
Soal

Sebutkan akibat yang terjadi


jika angka ketergantungan
suatu daerah tinggi!

Edited by Ardiansyah
Jawab :

1. Usia produktif akan


menanggung beban berat
dalam memenuhi kebutuhan
golongan non produktif.
2. Pendapatan perkapita daerah
itu menjadi turun atau
rendah.
3. Kemampuan menabung
masyarakat menjadi rendah.
4. Pertumbuhan ekonomi
menjadi lambat

Edited by Ardiansyah
Komposisi penduduk menurut pekerjaan

Penduduk dapat dikelompokkan


berdasarkan pekerjaan yang
dilakukan oleh tiap-tiap orang.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut
antara lain pegawai negeri sipil,
TNI, POLRI, buruh, pedagang,
petani, pengusaha dan sopir

Edited by Ardiansyah
Komposisi penduduk
menurut pendidikan

Berdasarkan tingkat atau jenjang


pendidikan yang telah ditamatkan
penduduk dapat dikelompokkan
dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan
Perguruan Tinggi.
Pengelompokkan ini dapat
digunakan untuk menentukan
besarnya tingkat pendidikan
penduduk

Edited by Ardiansyah
Komposisi Penduduk
menurut Agama

Pengelompokkan ini
berdasarkan kepada agama
yang dianut penduduk yaitu
Islam, Katolik, Protestan,
Hindu dan Budha

Edited by Ardiansyah
Komposisi penduduk
menurut tempat tinggal

Tempat tinggal yang sering


digunakan dalam komposisi
ini adalah tempat tinggal
penduduk di desa dan di
kota. Ciri khas negara
agraris seperti Indonesia
adalah sebagian besar
penduduk tinggal di desa.

Edited by Ardiansyah
Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk merupakan


perkiraan atau peramalan
jumlah penduduk, contoh untuk
menghitung jumlah penduduk
pada tahun tertentu, bisa juga
untuk memperkirakan waktu
yang dibutuhkan untuk
menjadikan jumlah penduduk
menjadi dua kali lipat.

Edited by Ardiansyah
Rumus Perkiraan
Rumus untuk memperkirakan jumlah
penduduk pada tahun tertentu

Aritmetik :
Pn = Po (1 + rn)
Geometrik :
Pn = Po (1 + r)n
Eksponensial :
Pn = Po e rn

Keterangan rumus :
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po = jumlah penduduk tahun awal (dasar)
r = angka pertumbuhan penduduk
n = jangka waktu antara Pn dengan Po
e = bilangan pokok dari sistem logaritma
natural yang besarnya 2,782818

Edited by Ardiansyah
Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jum


rata-rata penduduk setiap km2 pada suatu wilayah. Faktor – fak
yang mempengaruhi persebaran penduduk suatu wilayah adala

1. Faktor fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis,
relief yang baik cukup air dan daerahnya aman

2.Faktor biologis
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Ha
disebabkan oleh tingkat kelahiran, kematian dan angka perkaw

3.Faktor kebudayaan dan teknologi


Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, da
keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepa
dibandingkan dengan daerah terbelakang.

Edited by Ardiansyah
Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Kepadatan penduduk Aritmetika, yaitu jumlah rata-rata


penduduk setiap km2. Kepadatan penduduk Arimetika dapat
dihitung dengan rumus :

Kepadatan penduduk Aritmetik =


Jumlah penduduk (jiwa)
Luas wilayah (km2)

2. Kepadatan penduduk Agraris yaitu jumlah rata-rata


penduduk petani setiap satuan luas lahan pertanian.
Kepadatan penduduk agraris dapat dihitung dengan rumus :

Kepadatan penduduk agraris =


Jumlah penduduk (jiwa)
Luas lahan pertanian (Ha)

Edited by Ardiansyah
Mobilitas Penduduk

Mobilitas Penduduk

• Permanen, merupakan perpindahan


penduduk dari suatu daerah ke daerah
lain yang bertujuan menetap

• Non Permanen, perpindahan penduduk


dari satu daerah ke daerah lain yang
tujuannya tidak menetap

Edited by Ardiansyah
Contoh
soal
Pada tahun 2000 angka
kelahiran penduduk Bengkulu
sebesar 50.000 jiwa, dan
angka kematiannya 25.000
jiwa. Berapa angka
pertumbuhan penduduk
alaminya ?

Edited by Ardiansyah
Contoh
soal
Diketahui angka kelahiran
penduduk Rejang Lebong tahun
2009 adalah 5.000 jiwa dan angka
kematiannya 2.000 jiwa. Diketahui
pula jumlah imigrasi sebesar 1.500
jiwa dan jumlah emigrasi 800 jiwa.
Berapakah pertumbuhan
penduduk totalnya ?

Edited by Ardiansyah
Contoh
soal
Suatu negara terdapat jumlah
penduduk sebesar 25 juta jiwa,
sedangkan kelahiran yang terjadi
dalam satu tahun adalah 500.000
jiwa, berapa tingkat kelahiran
kasarnya dan apa artinya?

Edited by Ardiansyah
Contoh
soal
Daerah Curup memiliki jumlah wanita
pada usia 25 – 29 tahun adalah 30.000
jiwa, dalam satu tahun jumlah bayi
yang dilahirkan oleh wanita pada usia
25 – 29 tahun adalah 1.300 bayi,
berapa tingkat kelahiran umur
spesifiknya, dan artikan?

Edited by Ardiansyah
Contoh
soal
Apabila suatu negara jumlah
penduduknya sebesar 30 juta
jiwa, sedangkan angka
kematiannya dalam setahun
50.000 jiwa. Berapa angka
kematian negara tersebut,
artikan ?

Edited by Ardiansyah
Contoh
soal
Suatu daerah memiliki
jumlah penduduk usia 65 –
69 tahun adalah 50.000
jiwa, jumlah kematian
dalam satu tahun pada
kelompok umur ini adalah
500 jiwa, carilah tingkat
kematian spesifik dari umur
tersebut dan artikan ?

Edited by Ardiansyah
Contoh
soal
Apabila suatu negara jumlah memiliki jumlah
kelahiran bayi dalam satu tahun sebesar
5000.000 jiwa, sedangkan kematian bayi
yang lahir dalam satu tahun 500.000 jiwa.
Berapa angka kematian bayi (IMR) nya ?

Edited by Ardiansyah
Contoh
soal Jumlah penduduk tahun 2002 = 40.500 jiwa
Jumlah penduduk pada tahun 2007 = 56.345
jiwa
Berapa angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya
selama periode 2002 – 2007, jika dihitung dengan
menggunakan tiga persamaan tersebut di atas ?
• Jawab :
Po = 40.500 jiwa
Pn = 56.345 jiwa

Pertumbuhan penduduk aritmetik :


Pn = Po (1 + rn)
= 40.500 ( 1 + 5.r)
= 40.500 + 40.500 x 5 r
r = 56.345 - 40.500
40.500 x 5
r = 15.845 = 0,078246913 = 7,82 %
202.500

Edited by Ardiansyah
Contoh
soal Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia tercatata
205 juta jiwa, tingkat pertumbuhan penduduk pertahun
1,5 %. Berapa proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2005 ?

• Jawab :
Dengan menggunakan rumus geometrik
Pn = Po (1 + r)n
Pn = 205 juta (1 + 0,015)5
= 205 juta (1,015)5
= 205 juta (1,0773)
= 220 juta

• Jadi proyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2005


dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,5 % per tahun
ialah 220 juta jiwa.

Edited by Ardiansyah
Contoh
soal
Jika pertumbuhan penduduk ( r ) setiap tahun
konstan / tetap, maka dapat diperkirakan untuk
menghitung waktu yang diperlukan suatu
penduduk untuk berlipat ganda (doubling time),
dengan rumus :

Dt = 70
r
Keterangan rumus :
70 = angka tetapan jika pertumbuhan penduduk
pertahun adalah tetap
r = pertumbuhan penduduk yang tetap
sepanjang tahun

Edited by Ardiansyah
Contoh
soal
Bila diketahui r = 2,5 % per tahun, maka
jumlah penduduk akan menjadi dua kali
lipat dalam waktu :

Dt = 70 = 70 = 28 tahun
R 2,5

Jadi jumlah penduduk akan bertambah


menjadi dua kali lipat membutuhkan waktu
28 tahun.

Edited by Ardiansyah
TUGAS
TUGAS

1. Carilah 5 tujuan orang melakukan


perpindahan non permanen !

2. Buatlah peta tentang kepadatan penduduk


di Indonesia dari data di bawah ini dengan
menggunakan simbol warna !

Edited by Ardiansyah

You might also like