You are on page 1of 30

TUGAS OBSERVASI PERUSAHAAN

Studi Kelayakan Bisnis Pendirian Perusahaan Roti Di Kebumen

Dosen : Ismani, Mp.d

Disusun Oleh

1. Fitriani Nur Khotimah 08409131004

2. Sugiyati 08409131005

3. Susi Estiyari 08409131014

4. Suda Ima Arwati 08409131038

JURUSAN D3 AKUNTANSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan
ini merupakan tugas yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk menyelesaikan tugas
observasi dari mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis dalam menyelesaikan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari semua pihak. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:

1. Bapak Ismani, MPd, selaku dosen mata kuliah praktik sistem akuntansi.

2. Bapak Haji Wakidi, selaku pemilik usaha perseorangan Melaty Kurnia aji.

3. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan moral, materi serta
doanya.

4. Teman-teman jurusan Akuntansi D3 tahun 2008.

5. Semua pihak yang membantu selama penyusunan laporan ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga laporan tugas observasi dari mata kuliah Studi Kelayakan
bisnis ini dapat bermanfaat dan amal kebaikan dari semua pihak mendapat imbalan
dariNya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini sangat diharapkan.

Wates, 2 Juni 2010

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

HASIL OBSERVASI PERUSAHAAN MELATY KURNIA AJI

A. PROFIL PERUSAHAAN..........................................................................................

B. PENELITIAN TERHADAP ASPEK-ASPEK YANG BERHUBUNGAN


DENGAN PERUSAHAAN :

1. ASPEK HUKUM.................................................................................................

2. ASPEK PEMASARAN........................................................................................

3. ASPEK KEUANGAN..........................................................................................

4. ASPEK TEKNIS PRODUKSI.............................................................................

5. ASPEK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA..................................................

6. ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN...................................................................

PENDIRIAN CV S2FI

PENDAHULUAN..................................................................................................................

PENILAIAN DALAM BERBAGAI ASPEK-ASPEK:

1. ASPEK HUKUM.................................................................................................

2. ASPEK PEMASARAN........................................................................................

3. ASPEK KEUANGAN..........................................................................................

4. ASPEK TEKNIS PRODUKSI.............................................................................

5. ASPEK SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA..................................................

6. ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN...................................................................

PENUTUP..............................................................................................................................
PERUSAHAAN MELATY KURNIA AJI
A. Profil Singkat Perusahaan
Perusahaan Melaty Kurnia Aji didirikan dan mulai beroperasi pada bulan Maret tahun
1998 dengan bentuk usaha Perseorangan. Haji Wakidi, pemilik usaha ini
mempergunakan rumah kontrakan yang beralamat di Desa Salam Rejo, Sentolo, Kulon
Progo, sebagai kantor sekaligus pabrik. Setelah dua tahun beroperasi dan merasa
lingkungan tidak mendukung terutama air yang tidak bersih Bapak Haji Wakidi pindah
ke kediamannya di daerah Klumutan, Srikayangan, Sentolo, Kulon progo.

Perusahaan ini beroperasi dalam bidang makanan khususnya roti. Roti yang dihasilkan
terdiri dari tiga jenis yaitu roti manis, roti tawar, dan bolu atau cake. Produknya diberi
nama dan dipasarkan dengan nama Melaty Bakery.

Seiring berjalannya waktu perusahaan ini mulai mengembangkan sayapnya dengan


membuka cabang di dua tempat yaitu cabang Sukoreno, Sentolo dan cabang Tayuban,
Panjatan, Kulon Progo. Lokasi pemasaran saat ini mencakup Sleman, Klaten, Purworejo,
Wates, Magelang, Wonosari, dan Yogyakarta.

B. Penelitian terhadap berbagai aspek-aspek yang berhubungan dengan


perusahaan
1. Aspek Hukum
Melaty Kurnia Aji telah memperoleh izin usaha dari wilayah dimana perusahaan
berdiri, meliputi jenis usaha dan lokasi usahanya. Adapun produknya juga telah
mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, yaitu produk yang
aman dan boleh beredar di pasar. Berkaitan dengan kewajiban terhadap Negara,
perusahaan juga telah memiliki NPWP. Izin-izin yang telah dimiliki meliputi:
a. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
b. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
d. Tanda Daftar Industri (TDI)
e. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
f. SP (sertifikat yang diberikan pada individu)
g. PIRT
h. Izin Gangguan (HO) diperbarui 4 tahun sekali
i. Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan (SPKP)
j. LP POM dari MUI diperiksa setiap 2 tahun sekali
k. Sertifikat Piagam Bintang Keamanan Pangan

2. Aspek Pemasaran
a. Produk
Produk yang dihasilkan oleh Melaty Kurnia Aji yaitu :
• Roti manis, roti dengan berbagai varian rasa yaitu rasa coklat pisang, kelapa,
coklat kacang, mocca, vanilla, semir meisess dan selai nanas
• Roti tawar, berbentuk open cup
• Bolu atau cake, bentuk dan varian tergantung pesanan dari pelanggan, tetapi
sesuai dengan standar yang ada dalam perusahaan.

b. Harga
Harga produk yang digunakan oleh Melaty Kurnia Aji adalah Strategi Harga
Eceran Terakhir (HET). Harga juga diperhitungkan dari operasional perusahaan.
Adapun harga produk untuk:
• Roti Manis dengan HET Rp 500,- dan Rp 1.000,-
• Roti Tawar dengan HET Rp 2.500,-
• Bolu atau Cake dengan harga sesuai pesanan yang berkisar antara Rp 10.000,-
sampai dengan Rp 20.000,-
Kebijakan harga untuk produk pesanan dalam partai besar, dan harga khusus
untuk pelanggan tetap.

c. Lokasi
Lokasi perusahaan Melaty Kurnia Aji dinilai cukup memadai dalam aspek
pemasaran, dimana lokasi yang strategis, bisa diakses dengan mudah, dan bisa
dijangkau dengan kendaraan roda empat. Selain itu, usaha ini juga berdiri di
daerah yang merupakan kawasan industri. Perusahaan ini telah memiliki cabang
yaitu berlokasi di Sukoreno, Sentolo dan cabang Tayuban, Panjatan, Kulon
Progo.

d. Promosi
Promosi yang dilakukan oleh Melaty Kurnia Aji dengan cara promosi dari mulut
ke mulut. Strategi pemasaran menggunakan dua cara dalam penyaluran produk
yaitu langsung mendistribusikan produk ke pengecer dan menggunakan sales atau
agen sebagai distributor dengan kesepakatan sebagai berikut :
1) Sales menanggung barang sisa maka harga dari perusahaan rendah.
2) Sales tidak menanggung barang sisa tetapi perusahaan yang menanggung
barang sisa maka harga lebih tinggi.

e. Pesaing
Awal berdirinya usaha ini belum banyak pesaing, lambat laun pesaingpun
bermunculan. Oleh karena itu, perlu adanya strategi agar mampu bersaing dan
mempertahankan usahanya. Dibawah ini adalah data penjualan produk
perusahaan untuk menentukan ramalan penjualan tahun 2010 dan 2011 sebagai
berikut :
Peramalan

Penjualan
Tahun (Y) X XY X2 X2 Y X4

2000 1.728.000 -9 -15.552.000 81 139.968.000 6561

2001 1.785.600 -7 -12.499.200 49 87.494.400 2401

2002 1.843.200 -5 -9.216.000 25 46.080.000 625

2003 1.900.800 -3 -5.702.400 9 17.107.200 81

2004 1.958.400 -1 -1.958.400 1 1.958.400 1

2005 2.016.000 1 2.016.000 1 2.016.000 1

2006 2.073.600 3 6.220.800 9 18.662.400 81

2007 2.131.200 5 10.656.000 25 53.280.000 625

2008 2.217.600 7 15.523.200 49 108.662.400 2401

2009 2.304.000 9 20.736.000 81 186.624.000 6561


∑ 19.958.400 0 10.224.000 330 661.852.800 19.338

I. ∑Y = na + c ∑X 2

II. ∑XY = b∑X 2

III. ∑X 2
Y = a ∑X 2 + cX 4

I. 19.958.400 = 10a + 330c


II. 10.224.000 = 330b  b = 30.981,82
III.661.852.800 = 330a + 19.338c
19.958.40 = 10a + 330 (x33) 658.627.200 = 330a + 10.890c
661.852.800 = 330a + 19.338c (x1) 661.852.800 = 330a + 19.338c -
-3.225.600 = -8.448c
c = 381,82
Maka, 19.958.400 = 10a + 330 (381,82)
19.958.400 = 10a + 126.000,6
19.832.399,4 = 10a
a = 1.983.239,94
Y’ = 1.983.239,94 + 30.981,82X + 381,82X2
Tahun Y a bX cX Y' Y-Y' (Y-Y’)2
-
1.728.000 1.983.239, 278.836,3 30.927, 1.735.330 -7.330, 53.743.267
2000 ,00 94 8 42 ,98 98 ,76
-
1.785.600 1.983.239, 216.872,7 18.709, 1.785.076 523,6 274.177
2001 ,00 94 4 18 ,38 2 ,90
-
1.843.200 1.983.239, 154.909,1 9.545,5 1.837.876 5.323,6 28.341.355
2002 ,00 94 0 0 ,34 6 ,80
1.900.800 1.983.239, -92.945, 3.436,3 1.893.730 7.069,1 49.972.740
2003 ,00 94 46 8 ,86 4 ,34
1.958.400 1.983.239, -30.981, 1.952.639 5.760,0 33.178.291
2004 ,00 94 82 381,82 ,94 6 ,20
2.016.000 1.983.239, 2.014.603 1.396,4 1.949.988
2005 ,00 94 30.981,82 381,82 ,58 2 ,82
2.073.600 1.983.239, 3.436,3 2.079.621 -6.021, 36.261.834
2006 ,00 94 92.945,46 8 ,78 78 ,37
-
2.131.200 1.983.239, 154.909, 9.545,5 2.147.694 16.494,5 272.069.849
2007 ,00 94 10 0 ,54 4 ,81
2008 2.217.600 1.983.239, 216.872, 18.709, 2.218.821 - 1.492.941
,00 94 74 18 ,86 1.221,86 ,86
2.304.000 1.983.239, 278.836, 30.927, 2.293.003 10.996, 120.917.733
2009 ,00 94 38 42 ,74 26 ,99
598.202.181,
Total 85

SKP = ∑(Y − Y ' ) 2

=
598 .202 .181 ,85
= 7.734 ,35
n 10

Jadi ramalan penjualan tahun 2010 dan 2011 adalah sebagai berikut :
Tahun 2010 : 1.983.239,94 + 30.981,82 (11) + 381,82 (121) = 2.370.240,18
Tahun 2011 : 1.983.239,94 + 30.981,82 (13) + 381,82 (169) = 2.450.531,18
3. Aspek Keuangan
Berdasarkan hasil pengamatan kami dan keterangan dari pemilik, untuk aspek
keuangan yang kami sajikan sebagai berikut :
1) Kebutuhan Modal untuk Investasi
 Modal tetap:
Tanah Rp 68.000.000,-
Gedung Rp 190.000.000,-
Peralatan Rp 7.500.000,-
Mesin Rp 15.500.000,-
Kendaraan Rp 15.000.000,-
 Modal kerja: biaya-biaya yang terkait dengan biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung dan overhead
Bahan baku berupa:
Keterangan Harga
Terigu Rp 60.400/sack
Telur Rp 7.400/kg
Gula pasir Rp 116.250/sack
Margarin Rp 47.000/dus
Ragi basah Rp 66.000/kg
Assen mocca Rp 90.000/kg
Calsium Rp13.750/kg
Improver Rp 19.000/kg
LPG Rp 18.000/kg
Messes Rp 85.000/kg
Coklat tepung Rp 23.700/kg
Selai nanas Rp 27.000/kg
Minyak tanah Rp 400/L
Biaya tenaga kerja = @Rp 170.000,- / bulan
Biaya overhead terdiri dari :
a. Biaya listrik Rp 106.000/bulan
b. Biaya telepon Rp 80.000/bulan
2) Perolehan Modal
 Modal sendiri
 Modal pinjaman: dari Bank dan dari modal pinjaman Pengembangan Usaha
Kecil dan Menengah dari pemerintah setempat.

4. Aspek Teknis/Operasi
1) Letak Perusahaan
Melaty Kurnia Aji berada di lokasi strategis untuk memperoleh bahan baku.
Daerah Srikayangan merupakan kawasan industri yang mendukung usaha ini.
Letak perusahaan juga mudah diakses dengan kendaraan roda empat, sehingga
memudahkan untuk saluran distrubusi, baik pemasaran maupun pemasok bahan
baku, mudah mendapatkan konsumen.

2) Tata Letak Perusahaan(belum)


Perusahaan merupakan rumah pribadi yang didesain sedemikian rupa sehingga bisa
difungsikan sebagai pabrik dan kantor perusahaan. Adapun ruang-ruang yang ada
di Melaty Kurnia Aji:

 Rumah depan digunakan sebagai rumah pribadi


 Gudang bahan baku digunakan untuk menyimpan bahan baku yang akan diolah
 Dapur umum digunakan sebagai dapur pabrik dan dapur pribadi
 Gudang bahan baku setengah jadi digunakan untuk menyimpan bahan baku
setengah jadi, seperti pisang, coklat, kelapa dan lain- lain
 Ruang pembentukan roti digunakan untuk pembentukan roti
 Ruang proving atau fermentasi digunakan untuk ruang pengembangan roti
 Ruang oven digunakan untuk pengovenan roti
 Ruang finishing digunakan untuk pembelahan, pendinginan dan pembungkusan
atau packing roti
 Ruang genset digunakan untuk menggerakkan mesin pembungkus atau packing
 Showroom sebagai tempat memamerkan produk yang dihasilkan dan menjual
produk
 Ruang stock produk jadi digunakan sebagai tempat penyimpanan roti yang akan
didistribusikan
 Mushola digunakan untuk tempat beribadah

3) Peralatan yang Digunakan


Melaty Kurnia Aji menggunakan mesin dan peralatan yang modern. Mesin yang
digunakan merupakan hasil kombinasi yang dilakukan oleh pemiliknya karena
kreatifitasannya. Peralatan yang ada meliputi mesin pengaduk, mesin packing,
oven, dan sebagainya.

5. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

Selain misi yang bernada profitable, Melaty Kurnia Aji juga memiliki misi sosial.
Perusahaan memberikan masukan-masukan dan memberikan motivasi dengan
menjelaskan profil perusahaan kepada para pengunjung yang melakukan survey.
Dengan berdirinya perusahaan ini dapat menstimulan sektor ekonomi, yaitu tenaga
kerja dan produksi bagi penduduk sekitar. Karyawan yang bekerja di perusahaan
adalah penduduk sekitar. Lingkungan sekitar pabrik merupakan kawasan industri
yang mendorong masyarakatnya berwirausaha.

6. AMDAL

Produk yang dihasilkan oleh Melaty Kurnia Aji adalah produk makanan dan jauh dari
unsur kimia berbahaya, sehingga limbah yang dihasilkan pun sangat ramah
lingkungan. Oleh karena itu, tidak ada permasalahan serius terkait dengan limbah.

A. Kesimpulan (Penutup)

Dari hasil penilaian kami, Melaty Kurnia Aji berpotensi memiliki prospektif usaha yang
cerah, sehingga menjadi inspirator kami untuk penyusunan Laporan Studi Kelayakan
Bisnis Sweet Bakery
Hanya saja, kami masih menjumpai adanya kekurangan optimalisasi dalam hal
manajemen keuangan dan pemasaran. Di Melaty Kurnia Aji pengelolaan keuangan
masih sederhana. Padahal menurut kami, perusahaan yang mempunyai level setingkat
Melaty Kurnia Aji (harusnya) telah memiliki catatan akuntansi yang memadai untuk
mengikuti laju perkembangan bisnisnya. Disamping itu, pemanfaatan pasar potensial
belum begitu dioptimalkan.

Kami menggaris bawahi untuk Melaty Bakery untuk obyek pengamatan kami, karena
produk tersebut merupakan produk unggulan, dibanding produk-produk lain.
Pertimbangan lain, Melaty Bakery mempunyai potensi pasar yang luas, bahkan bisa
menembus pasar nasional.

PENDIRIAN CV S2FI
PENDAHULUAN
Di dalam penyusunan Studi Kelayakan Bisnis CV S2FI, kami (penyusun) terinspirasi
dari perusahaan Melaty Kurnia Aji, perusahaan perseorangan yang dimiliki dan dikelola oleh
Bapak Haji Wakidi. Perusahaan Perseorangan ini mempunyai prospektif bisnis yang tinggi
dan bisa dijadikan referensi kami, terkait dengan kemajuan dan kelancaran operasi
perusahaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kami telah melakukan observasi
langsung ke perusahaan dan juga wawancara dengan owner beberapa waktu yang lalu.

Berdasarkan hasil observasi yang telah kami laksanakan, akhirnya kami menjadi
terinspirasi untuk merencanakan usaha yang sama seperti perusahaan Melaty Kurnia Aji.
Usaha yang kami rencanakan dengan bentuk badan usaha yaitu CV yang akan kami beri
nama CV S2FI dengan 4 orang pemilik. Didirikan di Jalan Daendels No. 28, Kebumen.

Berikut ini akan kami sajikan aspek-aspek dalam pembuatan dan penilaian studi
kelayakan bisnis Gula Semut. Ada beberapa aspek dimana masing-masing aspek saling
berkaitan. Secara umum prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan adalah:
1. Aspek Hukum
2. Aspek Pemasaran
3. Aspek Keuangan
4. Aspek Teknis/Operasi
5. Aspek Manajemen/Organisasi
6. Aspek Ekonomi Sosial
7. Aspek Amdal
1. ASPEK HUKUM
Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan
keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Penelitian keabsahan dokumen dapat
dilakukan sesuai dengan lembaga yang mengeluarkan dan mengesahkan dokumen yang
bersangkutan. Dokumen yang perlu diteliti keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya
yaitu meliputi badan hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen lain
yang mendukung usaha tersebut.

Bentuk Badan Usaha


Bentuk badan usaha adalah Perseroan Komanditer (CV) yang didirikan oleh 4 orang.

Identitas Diri Pemilik Usaha


1. Susi Estiyari
2. Sugiyati
3. Suda Ima Arwati
4. Fitriyani Nur K

Tanda Daftar Perusahaan


Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur mengurus tanda daftar perusahaan dari
Departemen Perindustrian dan Perdagangan pada saat pembuatan akte pendirian.

Izin Usaha
CV ini telah mendapatkan izin usaha dari departemen teknis yang bersangkutan. Izin
usaha tersebut antara lain terdiri dari :
a. Surat izin perdagangan dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
b. Surat izin usaha industri dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
c. Surat izin mendirikan bangunan.
d. Surat izin domisili, dimana perusahaan / lokasi proyek berada dari Pemerintah
Daerah (Pemda).

Keabsahan Dokumen Lainnya


Status Hukum Tanah
Keabsahan sertifikat tanah dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) dimana
status tanah ini adalah :
a. Jenis Hak Tanah
 Hak milik: yang merupakan hak milik bersama.
 Hak guna bangunan.
 Hak guna usaha.
 Hak pakai.
b. Harga tanah sekarang dan prediksi dimasa yang akan datang
Harga tanah sekarang kurang lebih Rp 100.000 / meter2
Prediksi di masa yang akan datang selama 5 tahun Rp 110.000 / meter2

2. ASPEK PEMASARAN
Tujuan dari aspek pemasaran adalah:
a. Untuk meningkatkan penjualan dan laba
b. Untuk menguasai pasar
c. Untuk mengurangi saingan
d. Untuk menaikkan prestise produk
e. Untuk memuaskan konsumen

Segmentasi Pasar
Pasar bagi produk Sweet Bakery adalah orang secara umum. Segmentasi pasarnya adalah
selera mereka (konsumen). Bisa juga konsumen diklasifikasi berdasarkan karakter dan
kondisi dimana mereka berada. Namun, segmentasi pasar bagi produk Sweet Bakery
tidak begitu dipermasalahkan.

Posisi Pasar
Kecenderungan orang untuk mengkonsumsi makanan praktis adalah sasaran dari pasar
Sweet Bakery. Karena gaya hidup konsumen yang praktis, maka bertebaranlah produsen-
produsen makanan praktis. Roti praktis, bubur instan, nasi instan, mie instan merupakan
produk yang marak beredar di pasaran. Namun, sebagian dari produsen produk tersebut
menggunakan bahan kimia untuk mengejar kepraktisan rasa, aroma, atau warna produk
agar sesuai dengan bahan yang disubtitusikan.

Penggunaan bahan kimia dalam produk makanan atau minuman sangat membahayakan
kesehatan, misalnya menyebabkan berbagai penyakit. Bagi konsumen yang
berpengetahuan akan bahaya tersebut akan bersikap agresif terhadap produk yang
beredar.
Strategi Marketing Mix
1. Produk
Produk yang dihasilkan
a. Logo dan motto
Produk ini berlogo sederhana terkesan natural. Tulisan ”SWEET BAKERY”
dengan font impact melambangkan merk produk ini. Terletak di depan obyek oval.
Kesan yang ditonjolkan sebagai keunggulan kompetitif produk adalah kesan alami,
tanpa penggunaan bahan kimia (pengawet), hal ini ditunjukkan dengan motto,
”Manis tanpa pengawet”.

G U L A S E M U T
b. Merek
Merek merupakan suatu hal penting bagi konsumen untuk mengenal produk yang
ditawarkan. Merek ”SWEET BAKERY” dipilih karena merupakan merek yang
unik dan mudah diingat, bisa jadi menimbulkan rasa penasaran.
c. Kemasan
Kemasan pembungkus produk adalah plastik tebal kedap udara, yang berfungsi
melindungi produk agar tahan lama. Kemasan ini dimasukkan ke dalam kemasan
luar. Kemasan produk luar dibuat dari kantong kertas drill tebal berwarna coklat
tua, dimaksudkan untuk menekan biaya kemasan. Keterangan produk ditulis (label)
dalam kemasan yang warnanya disesuaikan dengan varian rasa produk
bersangkutan. Untuk menimbulkan kesan tradisional dan antik, sebagai aksesoris
dipasang tali berbahan rami. Sehingga tampak seperti tas mungil cantik.

d. Label
Label dicantumkan langsung di kemasan luar. Adapun materinya adalah spesifikasi
produk, meliputi bahan baku, kegunaan (khasiat) dan netto. Dicantumkan pula
tanggal kadaluarsa, nomor ijin dari Dinas Kesehatan, dan nama produsen dan kota
asalnya.

Contoh label yang dicantumkan pada pada kemasan gula semut kunir:

2. Harga
Harga merupakan aspek penting dalam strategi marketing mix. Penentuan harga
menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu
penyebab laku tidaknya produk sweet bakery ini.
Penentuan harga dimaksudkan untuk memaksimumkan laba, memperbesar market
share, bertahan hidup dan menyangkut pesaing.
Penetapan harga produk adalah market penetration pricing, yaitu menetapkan harga
yang serendah-rendahnya (dengan catatan tetap menguntungkan), dengan tujuan
untuk menguasai pasar.
Adapun metode penetapannya menggunakan cost plus pricing dengan (mark up),
yaitu: Harga dengan mark up= Harga pokok (unit)/(1-laba yang diinginkan)
Adapun harga produk dapat dimodifikasi dangan metode tertentu,
a. Menurut pelanggan, yaitu berdasar pelanggan tetap atau pembeli biasa
b. Menurut spesifikasi produk
c. Menurut wilayah pemasaran, jauh dekatnya, dan
d. Menurut cara pembayaran (tunai/kredit).

3. Lokasi dan Distribusi


Penentuan lokasi dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
a. Dekat dengan lokasi pasar
b. Pertimbangan sarana dan prasarana
c. Jumlah pesaing dalam kawasan tersebut
d. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat
Untuk saluran distribusinya adalah mempertimbangkan
a. Pembeli (faktor pasar)
b. Karakteristik produk
c. Pengawasan dan keuangan
Sedangkan dasar saluran distribusinya adalah sebagai berikut:
a. Produsen – konsumen
b. Produsen – pengecer – konsumen
c. Produsen – pengecer – grosir – konsumen
d. Produsen – pengecer – grosir – agen – konsumen

4. Promosi
Tujuan promosi adalah pengenalan produk pada konsumen, yaitu menginformasikan
segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang
baru. Cara yang paling jitu untuk media promosi adalah iklan.
a. Iklan yang berbentuk biilboard yang dipasang di lokasi-lokasi strategis.
b. Pencetakan brosur
c. Media cetak, koran dan majalah
d. Media elektronik, TV dan radio
e. Media internet berbentuk website untuk memperluas pemasaran hingga ke luar
negeri.

5. Pesaing
Pesaing dalam produk sweet bakery adalah mereka (produsen) pendatang baru yang
mempunyai pandangan sama tentang prospektif bisnis ini. Dan pemasok yang
memiliki kedudukan kuat.
Maka analisis situasi yang dikenal dengan analisis SWOT perlu dilakukan.
a. Kekuatan (strengh), atau kekuatan atau keunggulan yang dimiliki perusahaan.
Adapun keunggulannya adalah kehigienis produk yang terjaga, tanpa bahan
pengawet, dan harga yang relatif murah.
b. Kelemahan (weakness), kelemahan yang terjadi dalam perusahaan. Yaitu faktor
pemasaran yang kurang menjangkau seluruh aspek pasar.
c. Peluang (opportunity), peluang produk makanan instan yang makin digemari
masyarakat
d. Ancaman (threat), yaitu munculnya pesaing-pesaing baru.

3. ASPEK KEUANGAN
a. Menghitung kebutuhan investasi
1) Produksi setiap hari sebanyak 1500 unit.
2) Untuk memproduksi 1500 unit produk dibutuhkan :
a) Biaya Bahan Baku

No Keterangan Per Kg Harga per Kg Jumlah


1 Tepung Terigu 40 Rp 6.000 Rp 240.000
2 Telur 10 Rp 10.500 Rp 105.000
3 Gula Pasir 20 Rp 11.000 Rp 220.000
4 Margarin 5 Rp 25.000 Rp 125.000
5 Ragi Basah 3 Rp 66.000 Rp 198.000
6 Calsium 2 Rp 16.000 Rp 32.000
7 Improver 3 Rp 22.000 Rp 66.000
Rp 986.000
Jadi Biaya Bahan Baku per unit yaitu Rp 657.
b) Biaya Tenaga Kerja Langsung

Jumlah Karyawan Gaji per orang Gaji per hari


4 Rp 15.000 Rp 60.000
Jadi Biaya Tenaga Kerja Langsung per unit yaitu Rp 40.
c) Biaya Overhead Pabrik
Biaya per
No Keterangan Biaya per Tahun
Bulan
1 Bahan Pelengkap Rp 3.000.000
2 Biaya Listrik Rp 90.000 Rp 1.080.000
3 Biaya Air Rp 85.000 Rp 1.020.000
4 Biaya Telpon Rp 50.000 Rp 600.000
5 Biaya Depresiasi Gedung Rp 8.000.000
6 Biaya Depresiasi Peralatan Rp 1.500.000
7 Biaya Depresiasi Mesin Rp 6.500.000
8 Biaya Depresiasi Kendaraan Rp 2.500.000
9 Biaya Promosi Rp 2.000.000
Rp 26.200.000
Jadi Biaya Overhead Pabrik per unit yaitu Rp 61.
3) Biaya administrasi dan umum sebesar Rp 150.000 / bulan.
4) Gaji staff
a) Administrasi 2 orang @ Rp 600.000 setiap bulan.
b) Pemasaran 1 orang @ Rp 500.000 setiap bulan.
5) Gaji pimpinan setiap bulan Rp 700.000.
6) Data penunjang sebagai berikut :
a) Proses produksi 1 hari.
b) Bahan mentah di simpan di gudang 3 hari.
c) Barang jadi di simpan di gudang 2 hari.
d) Penjualan kredit 14 hari.
e) Kas minimal untuk berjaga – jaga Rp 3.000.000.

Perhitungan kebutuhan investasi :


a. Modal kerja yang dibutuhkan :
1) Bahan baku : Rp 986.000 x 20 hari Rp 19.720.000
2) BTKL : Rp 60.000 x 17 hari Rp 1.020.000
3) BOP : 1500 x Rp 61 x 17 hari Rp 1.555.000
4) Biaya Adm & Umum : Rp 150.000 / 24 hari x 17 hari Rp 106.250
5) Gaji administrasi : Rp 1.200.000 / 24 hari x 17 hari Rp 850.000
6) Gaji umum : Rp 500.000 / 24 hari x 17 hari Rp 354.000
7) Gaji pimpinan : Rp 700.000 / 24 hari x 17 hari Rp 496.000
8) Kas minimal Rp 3.000.000
Kebutuhan modal kerja per periodik produk Rp 27.101.750
b. Modal tetap :
1) Tanah 1.000 m2 @ Rp 100.000 Rp 100.000.000
2) Gedung Rp 200.000.000
3) Peralatan Rp 10.500.000
4) Mesin Rp 80.000.000
5) Kendaraan Rp 35.000.000
Total modal tetap Rp 425.500.000
Total Modal Kerja dan Modal Tetap Rp 452.601.750

b. Menetapkan sumber pemenuhan modal


1) Modal Susi Estiyari berupa uang tunai Rp 79.719.500
2) Modal Sugiati berupa uang tunai Rp 30.106.250
Kendaraan Rp 35.000.000
3) Modal Suda Ima Arwati berupa uang tunai Rp 40.000.000
Peralatan Rp 10.500.000
4) Modal Fitriani Nur K berupa uang tunai Rp 47.276.000
Mesin Rp 30.000.000
5) Pinjaman dari bank dengan bunga 20% per th Rp 180.000.000
Total Rp 452.601.750
c. Arus kas seumur hidup
1) Asumsi Penjualan
a) Asumsi yang digunakan untuk menaksir penjualan selama 5 tahun
b) Asumsi Penjualan
c) Penjualan naik 10 % setiap tahun

Tahun 1 432.000 unit x Rp1.500 = Rp 648.000.000


Tahun 2 475.200 unit x Rp1.500 = Rp 712.800.000
Tahun 3 522.720 unit x Rp1.500 = Rp 784.080.000
Tahun 4 574.992 unit x Rp1.500 = Rp 862.488.000
Tahun 5 632.491 unit x Rp1.500 = Rp 948.736.500

2) Asumsi Biaya Bahan Mentah


a) Jumlah Bahan Mentah per unit produk Rp 657
b) Harga Bahan Mentah naik 5 % setiap tahun

BM Tahun 1 432.000 unit x Rp 657 = Rp 283.824.000


BM Tahun 2 475.200 unit x Rp 690 = Rp 327.816.720
BM Tahun 3 522.720 unit x Rp 724 = Rp 378.628.312
BM Tahun 4 574.992 unit x Rp 761 = Rp 437.315.700
BM Tahun 5 632.491 unit x Rp 799 = Rp 505.099.474

3) Asumsi Biaya Tenaga Kerja Langsung


a) BTKL naik 5% setiap tahun
b) BTKL per unit produk sebesar Rp 40

432.00
BTKL Tahun 1 0 unit x Rp 40 = Rp 17.280.000
475.20
BTKL Tahun 2 0 unit x Rp 42 = Rp 19.958.400
522.72
BTKL Tahun 3 0 unit x Rp 44 = Rp 23.051.952
574.99
BTKL Tahun 4 2 unit x Rp 46 = Rp 26.625.005
632.49
BTKL Tahun 5 1 unit x Rp 49 = Rp 30.751.871
4) Asumsi Biaya Overhead Pabrik
a) BOP naik 5 % setiap tahun
b) Jumlah BOP per unit produk Rp 61

BOP Tahun 1 432.000 unit x Rp 61 = Rp26.352.000


BOP Tahun 2 475.200 unit x Rp 64 = Rp30.436.560
BOP Tahun 3 522.720 unit x Rp 67 = Rp35.154.227
BOP Tahun 4 574.992 unit x Rp 71 = Rp40.603.132
BOP Tahun 5 632.491 unit x Rp 74 = Rp46.896.603

5) Asumsi Biaya Administrasi dan Umum


a) Biaya Administrasi dan Umum naik 5 % setiap tahun.

b) Biaya Administrasi dan Umum tahun 1 : Rp 150.000 x 12 Rp 1.800.000


c) Biaya gaji bagian Administrasi : Rp 1.200.0000 x 12 Rp 4.400.000
d) Biaya gaji bagian umum : Rp 500.000 x 12 Rp 6.000.000
e) Biaya gaji pimpinan : Rp 700.000 x 12 Rp 8.400.000
Rp 30.600.000
Tahun 1 sebesar Rp 30.600.000
sebesar Rp 32.130.000
sebesar Rp 33.736.500
sebesar Rp 35.423.325
sebesar Rp 37.194.491

6) Depresiasi modal tetap


Depresiasi menggunakan metode garis lurus.
Keterangan Harga Nilai Sisa UE Depresiasi
Perolehan
1. Tanah 1000 m @ Rp 100.000 Rp 100.000.000 - - -
2. Gedung Rp 200.000.000 Rp 40.000.000 20 Rp 8.000.000
3. Peralatan Rp 10.500.000 Rp 3.000.000 5 Rp 1.500.000
4. Mesin Rp 80.000.000 Rp 15.000.000 10 Rp 6.500.000
5. Kendaraan Rp 35.000.000 Rp 10.000.000 10 Rp 2.500.000
Jumlah Depresiasi Rp 18.500.000
7) Perhitungan Arus Kas Operasional (AKO) dan NPV

1 2 3 4 5
Penjualan Rp 648.000.000 Rp 712.800.000 Rp 784.080.000 Rp 862.488.000 Rp 948.736.500
Biaya :
1. BBB Rp 283.824.000 Rp 327.816.720 Rp 378.628.312 Rp 437.315.700 Rp 505.099.474
2. BTKL Rp 17.280.000 Rp 19.958.400 Rp 23.051.952 Rp 26.625.005 Rp 30.751.871
3. BOP Rp 26.352.000 Rp 30.436.560 Rp 35.154.227 Rp 40.603.132 Rp 46.896.603
4. Biaya Adm & Umum Rp 30.600.000 Rp 32.130.000 Rp 33.736.500 Rp 35.423.325 Rp 37.194.491
5. Depresiasi Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000
Total Biaya Rp 376.556.000 Rp 428.841.680 Rp 489.070.990 Rp 558.467.161 Rp 638.442.438
Laba Kotor Rp 271.444.000 Rp 283.958.320 Rp 295.009.010 Rp 304.020.839 Rp 310.294.062
Pajak 28% Rp 76.004.320 Rp 79.508.330 Rp 82.602.523 Rp 85.125.835 Rp 86.882.337
Laba Bersih Rp 195.439.680 Rp 204.449.990 Rp 212.406.487 Rp 218.895.004 Rp 223.411.725
Depresiasi Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000 Rp 18.500.000
AKO Rp 213.939.680 Rp 222.949.990 Rp 230.906.487 Rp 237.395.004 Rp 241.911.725
Rp 347.101.750
Rp 589.013.475
DF 20% 0,8333 0,6944 0,5787 0,4823 0,4019
PV Kas bersih Rp 178.275.935 Rp 154.816.473 Rp 133.625.584 Rp 114.495.610 Rp 236.724.515

Keterangan :
Aliran Kas Terminal
a. Pengembalian Modal Kerja Rp 27.101.750
b. Taksiran Aktiva Tetap tahun ke 5 :
- Tanah Rp 110.000.000
- Gedung Rp 150.000.000
- Peralatan Rp 3.000.000
- Mesin Rp 40.000.000
- Kendaraan Rp 17.000.000
Arus Kas Terminal Rp 347.101.750

0 1 2 3 4 5

- Rp 452.601.750 Rp 213.939.680 Rp 222.949.990 Rp 230.906.487 Rp 237.395.004 Rp 241.911.725

Investasi awal AKO I AKO II AKO III AKO IV AKO V

Rp 347.101.750
Nilai Terminal

Rp 589.013.475

20%
Rp 213.939.680 x 0,8333 = Rp 178.275.935

20%
Rp 222.949.990 x 0,6944 = Rp 154.816.473

20%
Rp 230.906.487 x 0,5787 = Rp 133.625.584

20%
Rp 237.395.004 x 0,4823 = Rp 114.495.610

Rp 589.013.475 x 0,4019 = Rp 236.724.515 20%

NPV = Rp 365.336.368

d. Kelayakan investasi
Setelah di taksir aliran kas ”seumur investasi”, maka langkah terakhir SKP Aspek
Keuangan adalah menilai layak tidaknya investasi tersebut dengan :
1) Discounted Payback Period
Metode payback period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu
(periode) pengembalian investasi suatu poyek atau usaha. Perhitungan PP untuk
usaha kami yaitu :
Investasi Rp 452.601.750
Kas Bersih Tahun 1 Rp 213.939.680
Rp 38.662.070
Kas Bersih Tahun 2 Rp 222.949.990
Belum Cukup Rp 15.712.080
Kas Bersih Tahun 3 Rp 230.906.487
Kelebihan Rp 215.194.407

Rp 5.712.050
PP tahun 3 = X 12 bulan = 0,82 atau 24 hari atau 1 bulan.
Rp 230.906.487

Maka PP adalah 2 tahun 1 bulan.

2) Net Preset value (NPV)


Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan
antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital outlays)
selama umur investasi. Perhitungan NPV untuk usaha kami yaitu :
Total PV kas bersih = Rp 817.938.118
Total PV investasi = Rp 452.601.750
NPV = Rp 365.336.368 (positif)
Berdasarkan penilaian dengan PP dan NPV tersebut, dapat disimpulkan usaha ini
layak untuk dijalankan.

4. ASPEK TEKNIS/OPERASI
Penilaian kelayakan terhadap aspek ini juga penting untuk dilakukan sebelum usaha
dijalankan. Adapun tujuan dilakukannya analisis ini adalah:
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat untuk usaha.
2. Agar perusahaan dapat menentukan lay-out yang sesuai dengan proses produksi
yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi.
3. Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan
produksi.
4. Agar perusahaan dapar menentukan persediaan yang paling baik untuk dijalankan
sesuai dengan bidang ini.
5. Agar perusahaan dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang
dan dimasa yang akan datang.

Penentuan Lokasi Usaha


Faktor-faktor yang mempengaruhi:
a. Jarak dengan pasar.
b. Bahan baku.
c. Tersedianya tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan
d. Terdapat fasilitas pengangkutan, (paling tidak adanya jalan raya).
e. Tersedianya sarana dan prasarana
f. Sikap masyarakat sekitar.
Pertimbangan lainnya adalah,
a. Biaya investasi.
b. Prospek perkembangan harga.
c. Kemungkinan untuk perluasan lokasi.
d. Terdapat fasilitas penunjang.
e. Pajak dan peraturan daerah setempat.
Sehingga dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dapat memberikan
manfaat, baik manfaat finansial maupun non-finansial, antara lain:
1. Pelayanan kepada konsumen yang lebih memuaskan.
2. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan.
3. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku.
4. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha.
5. Memiliki nilai atau harga ekonomis di masa yang akan datang.
6. Meminimalkan terjadinya konflik, terutama dengan masyarakat dan pemerintahan
setempat.

Lay Out
Lay-out merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas
yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi.
Dengan lay-out akan diperoleh keuntungan sebagai berikut:
1. Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas dan pemeliharaan.
2. Pemakaian ruangan yang efisien.
3. Mengurangi biaya produksi maupun investasi.
4. Aliran material menjadi lancar.
5. Biaya pengangkutan material dan barang jadi yang rendah
6. Kebutuhan persediaan yang rendah
7. Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang baik.
Analisis untuk lay-out adalah process oriented, yaitu berdasarkan proses produksi.
 Rumah depan digunakan sebagai rumah pribadi
 Gudang bahan baku digunakan untuk menyimpan bahan baku yang akan diolah
 Dapur umum digunakan sebagai dapur pabrik dan dapur pribadi
 Gudang bahan baku setengah jadi digunakan untuk menyimpan bahan baku setengah
jadi, seperti pisang, coklat, kelapa dan lain- lain
 Ruang pembentukan roti digunakan untuk pembentukan roti
 Ruang proving atau fermentasi digunakan untuk ruang pengembangan roti
 Ruang oven digunakan untuk pengovenan roti
 Ruang finishing digunakan untuk pembelahan, pendinginan dan pembungkusan atau
packing roti
 Ruang genset digunakan untuk menggerakkan mesin pembungkus atau packing
 Showroom sebagai tempat memamerkan produk yang dihasilkan dan menjual
produk
 Ruang stock produk jadi digunakan sebagai tempat penyimpanan roti yang akan
didistribusikan
 Mushola digunakan untuk tempat beribadah

Teknologi yang Digunakan


Yang menjadi perhatian untuk pemilihan teknologi adalah seberapa jauh derajat
mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang dikerjakan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:

1. Ketepatan teknologi dengan bahan baku.


2. Keberhasilan teknologi di tempat lain.
3. Pertimbangan teknologi lanjutan.
4. Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan.
5. Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangan.
5. ASPEK MANAJEMEN / ORGANISASI
Tujuan dari aspek ini adalah menetukan srtuktur organisasi yaitu dengan menetukan
seluruh tugas, hubungan antar tugas, batas wewenang, dan tanggungjawab untuk
menjalankan masing-masing tugas tersebut. Dalam bisnis sweet bakery hanya
membutuhkan struktur organisasi yang sederhana karena perusahaan ini belum
beroperasi dalam skala besar. Struktur sederhana tidak rumit, kompleksitas rendah,
sedikit formalisasi dan mempunyai wewenang yang disentralisasi pada seseorang,
cepat, fleksibel, dan membutuhkan sedikit biaya untuk pemeliharaannya. Lapisan
struktur tidak rumit, pertanggungjawabannya mudah dan ketidakpastian minimum.

6. ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL


Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan menginginkan dampak positif yaitu
keuntungan atau laba yang tinggi. Dampak tersebut akan dirasakan oleh berbagai pihak,
baik bagi pengusaha, pemerintah maupun masyarakat luas sekitarnya.
Dampak yang kemungkinan akan timbul tidak jauh berbeda dengan dampak yang telah
terjadi pada Melaty Kurnia Aji karena usaha yang kami rencanakan memang usaha
yang sejenis dengan Melaty Kurnia Aji

Dampak yang akan timbul antara lain :


a. Ekonomi
Dari aspek ekonomi untuk pemilik yaitu dapat meningkatkan pendapatan.
Sedangkan untuk masyarakat luas yaitu:
 Dapat membuka kesempatan kerja sekaligus dapat mengurangi pengangguran,
sebab usaha yang baru didirikan pasti membutuhkan tenaga kerja.
 Dengan dibukanya usaha kami, akan memungkinkan untuk tersedianya sarana
dan prasarana bagi masyarakat seperti jalan raya.
 Tersedianya jumlah dan ragam produk di masyarakat sehingga masyarakat
banyak pilihan untuk produk yang diinginkan
Selain itu juga dapat meningkatkan perekonomian pemerintah, dengan
pembayaran pajak dari hasil usaha yang kami rencanakan.
b. Sosial
Dampak sosial yang mungkin terjadi karena adanya usaha kami, yaitu dapat
memotivasi masyarakat sekitar untuk melakukan usaha. Baik dengan usaha yang
sama maupun usaha-usaha lain sehingga masyarakat sekitar akan menjadi lebih
kreatif dan tetap produktif. Hal ini akan membuat daerah sekitar akan menjadi
berkembang dan lebih maju.
7. ASPEK AMDAL
Dampak yang timbul dari suatu proses produksi dalam suatu kegiatan usaha sangat
penting untuk diperhatikan sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Maka dalam
usaha sweet bakery ini dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan
yang akan timbul baik dampak sekarang maupun yang akan datang. Studi ini disamping
untuk mengetahui dampak yang akan timbul juga mencarikan jalan keluar untuk
mengatasi dampak tersebut.
Dengan adanya operasi dari bisnis sweet bakery maka komponen lingkungan hidup
secara otomatis akan berubah meskipun hanya sedikit. Berikut ini dampak negatif yang
mungkin akan timbul jika tidak dilakukan studi amdal secara baik dan benar:
1. Terhadap air
Salah satu limbah dari produksi sweet bakery adalah limbah cair yaitu air sisa
pembuangan dari proses pencucian alat dan bahan penolong. Apabila dibuang secara
sembarangan akan mengakibatkan air menjadi berubah warna, bau, dan berubah
rasa.
Penyelesaiannya antara lain dengan memasang filter / saringan air sehingga air yang
keluar dari pembuangan sudah bersih dan sehat. Selain itu, dapat dibuat pula saluran
pembuangan yang teratur ke daerah tertentu sehingga tidak mengganggu aktivitas
masyarakat.
2. Terhadap manusia
Dampak yang terjadi terhadap manusia adalah sebagai berikut:
 Berubahnya budaya dan perilaku masyarakat di sekitar lokasi
 Rusaknya adat istiadat masyarakat setempat
Penyelesaiannya dengan cara menyaring budaya yang masuk dalam kawasan
industri.
PENUTUP

Dari hasil studi kelayakan bisnis yang telah kami lakukan, kami dapat mengambil
kesimpulan bahwa usaha yang kami rencanakan mempunyai prospek yang bagus untuk
dilaksanakan. Dengan melihat hasil pengamatan pada Melaty Kurnia Aji dan
membandingkan dengan usaha yang kami rencanakan, Melaty Kurnia Aji dapat menambah
informasi bagi kami untuk mendirikan usaha yang kami rencanakan.
Dengan berdasarkan perhitungan periode pengembalian, kami dapat mengetahui bahwa
jika kami menjalankan usaha CV. S2FI, investasi kami akan kembali setelah 2 tahun, 1 bulan
dan NPVnya menunjukkan nilai yang positif. Oleh karena itu, kami mengambil kesimpulan
bahwa usaha yang kami rencanakan layak untuk dilaksanakan dengan memperhatikan
pertimbangan-pertimbangan tersebut.

You might also like